Anda di halaman 1dari 2

Berikut solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di

Indonesia:

1. Menetapkan Kebijakan yang Bersifat Efektif dan Berkelanjutan

Kebijakan yang terus berubah-ubah hanya akan membuat kebingungan bagi para siswa dan
guru, yang nantinya akan berakibat pada kualitas pembelajaran siswa itu sendiri. Pemerintah
harus menetapkan sebuah kebijakan sistem pendidikan yang mendukung dan merangsang daya
pikir serta kreativitas siswa. Selain itu, pendidikan karakter juga tak kalah penting untuk
mendukung terciptanya SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

Pemerintah juga harus memikirkan bagaimana kebijakan mengenai sistem pendidikan ini
dapat berlangsung secara berkelanjutan dan dapat menyesuaikan dengan masa yang akan
mendatang. Hal ini agar kurikulum yang sudah dibuat tidak mudah untuk berubah-ubah.

2. Memberikan Dana untuk Meningkatkan Fasilitas Pendukung Pendidikan

Sering kali dana untuk pendidikan ini dikesampingkan, dipandang sebelah mata dan bahkan
sering kali dikorupsi. Padahal dana untuk bidang pendidikan ini akan sangat membantu
pembangunan fasilitas yang memadai bagi para siswa. Dengan adanya fasilitas yang menunjang
dan memadai maka juga akan meningkatkan kualitas pembelajaran para siswa dan secara tidak
langsung juga akan memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM kita.

Pemberian dan untuk fasilitas ini entah itu berupa transportasi, buku-buku, meja dan kursi
atau bahkan dana untuk pembangunan fasilitas berupa laboratorium dan sebagainya. Jika kita
bercermin pada pemerintah Finlandia yang sangat memperhatikan pendidikan untuk rakyatnya,
sehingga mereka tidak segan untuk mengeluarkan dana hanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan mereka.

Dilansir dari Detik News, pada tahun 2019 silam, pemerintah telah menggelontorkan
anggaran untuk di bidang pendidikan sebesar 492,5 Triliun Rupiah guna meningkatkan kinerja
kualitas pendidikian di Indonesia, dengan rincian 163,1 T bagi pusat, 308, 4 T bagi daerah, dan
21 T bagi pembiayaan. Angka ini tumbuh sebesar 11,4 persen dibanding anggaran tahun 2018.
Dengan demikian diharapkan bagi pemerintah untuk bijak dalam menggunakan anggaran
tersebut, pemerintah perlu memperhatikan keperluan yang bersifat administratif. Namun tidak
ketinggalan pemerintah juga harus memenuhi dan memperhatikan aspek dari kualitas materi
pembelajaran.

3. Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik

Seperti yang telah dipaparkan tadi, para tenaga pendidik yang ada di Indonesia masih sedikit
yang memiliki kualifikasi yang layak. Kualitas dari tenaga pendidik ini perlu diperhatikan, hal
ini karena tenaga kependidikan sangat berperan penting dalam pembentukan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas. Selain itu, para tenaga kependidikan harus mampu memberdaya
gunakan sumber pembelajaran yang lebih beraneka ragam dan menarik bagi para siswa. Di
samping itu PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGBS (Musyawarah Mata Pelajaran) perlu lebih
diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan diperhatikan dan dikembangkan agar
pengembangan dari para guru dapat ditingkatkan.

4. Penanaman Pendidikan Karakter Kepada Siswa

Pendidikan berupa pengetahuan memang sanggatlah penting, terutama di era 4.0 sekarang
ini. Namun, perlu diingat, pendidikan karakter juga tak kalah penting dalam kehidupan sehari-
hari. Sebuah ilmu tanpa di dampingi dengan akhlak yang baik, maka sama dengan sia-sia.

Sekarang ini, akhlak dari para generasi sekarang seolah mengalami kemunduran , contohnya saja
banyak kasus murid terhadap gurunya yang sekarang marak terjadi.

Selain itu, rendahnya karakter ini juga akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia kita,
misalnya saja seperti kasus penyuapan, korupsi, dan lain-lain merupakan sebuah cerminan dari
rendahnya pendidikan karakter. Hal-hal kecil seperti misalnya menyontek bisa berakibat besar ke
depannya. Oleh karena itulah pemerintah harus membuat sistem pembelajaran yang dapat
menghubungkan pendidikan yang beraspek pengetahuan dan akhlak.

5. Pemerataan Pendidikan di Setiap Wilayah

Hal yang sangat diperlukan lagi-lagi adalah masalah dana. Jika ingin melakukan pemerataan
pendidikan secara menyeluruh, tentunya dibutuhkan biaya yang cukup besar. Hal lain yang
menjadi penghalang adalah masalah keterjangkauan. Akses yang sulit dijangkau membuat
pemerataan ini akan sulit terwujud.

Namun, sebenarnya pemerintah sudah memiliki cara untuk mengupayakan pemerataan


pendidikan. Dilansir dari Detik News, pada tahun 2017, Kemdikbud telah memberlakukan sistem
zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
(Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017.

Sistem zonasi ini, diharapkan akan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di
sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik. Hal ini akan membantu pemerintah
dalam memberikan bantuan/afirmasi yang lebih tepat sasaran, baik yang berupa sarana dan
prasarana sekolah maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.

Daftar Pustaka
https://mofiall.blogspot.com/2020/02/masalah-pendidikan-di-indonesia-berikut.html

Anda mungkin juga menyukai