DHEA YUSTIKA
1643040011
SKRIPSI
Oleh
DHEA YUSTIKA
1643040011
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar merupakan
hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil
jiplakan atau mengandung unsur plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dhea Yustika
iv
MOTTO
“Jangan terlalu banyak mengeluh jika kita ingin maju sekecil apapun kita
mengeluh maka akan semakin terasa berat cobaan yang dihadapi”.
v
ABSTRAK
vi
PRAKATA
Alhamdulillahirabbil‟ alamin
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas
Makassar”. Sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mendapat gelar Sarjana
Pendidikan (S. Pd) pada Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Penulisan karya ini dapat diselesaikan berkat bantuan, fasilitas, dan motivasi
yang diperoleh penulis dari berbagai pihak. Terkhusus penulis haturkan ucarapan
terima kasih kepada Dr. Ed. Faridah, ST. M. Sc. dan Drs. M.Bachtiar, M.Si.masing-
waktu dan tenaga dalam memberikan arahan, petunjuk, dan motivasi kepada penulis
dimulai dari penyusunan usulan penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
vii
1. Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP. selaku Rektor Universitas Negeri Makassar
Dekan II, dan Dr. H. Ansar, M.Si sebagai Wakil Dekan III FIP UNM, yang telah
4. Dr. Ed. Faridah, ST. M. Sc dan Dr. Wahira, M. Pd. yang masing-masing
Negeri Makassar yang dengan ikhlas dan tak kenal lelah memberikan berbagai
ilmu pengetahuan yang tak ternilai saat penulis duduk dibangku kuliah.
6. BapakDrs. H. Natsir, M.Si selaku kepala sekolah, bapak Drs. H. Muhlis M.M
selaku komite sekolah, pendidik, dan staf administrasi SMK Negeri 2 Makassar
viii
7. Terkhusus kepada orang tua penulis Bapak Muh Yusuf dan Ibu Hj Astuti serta
seluruh keluarga besar. Terima kasih yang dengan tulus dan ikhlas mendoakan,
8. Sahabat-sahabatku khusunya LGR, Fitra Inda Sari Sri Banun Juwita H.M ,
jugan kepada Khairul Ikhsan arif dan Aqif Sulaiman sudah banyak membantu
yang banyak memberi pembelajaran arti dari sebuah persaudaraan kalian luar
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii
MOTTO v
ABSTRAK vi
PRAKATA vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Konteks Penelitian 1
B. Fokus Penelitian 8
C. Tujuan Penelitian 8
D. Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 12
A. Tinjauan Pustaka 12
1. Peran Komite Sekolah Sebagai Pengontrol 12
2. Fungsi Komite dalam Pelayanan Penyelenggaraan Pendidikan 17
B. Kerangka Pikir 21
BAB III METODE PENELITIAN 25
B. Kehadiran Peneliti 26
C. Lokasi Penelitian 26
D. Sumber Data 26
E. Prosedur Pengumpulan Data 27
F. Analisis Data 29
G. Pengecekan Keabsahan Data 33
H. Tahap-Tahap Penelitian 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 37
A. Hasil Penelitian 37
a. Sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 2 Makassar 37
b. Visi Misi dan Tujuan Sekolah SMK Negeri 2 Makassar 37
c. Bidang Keahlian 38
x
a. Fasilitas Sekolah / Sarana dan Prasarana SMK Negeri 2 Makassar 39
a. Keadaan Peserta Didik 41
1. Deskripsi Hasil Penelitian Peran Komite Sekolah Sebagai Pengontrol 41
a. Pengawasan Perencanaan Program dan Kegiatan Sekolah 41
b. Memantau output pendidikan 49
B. Pembahasan 50
1. Pengawasan Perencanaan Program dan Kegiatan Sekolah 51
2. Memantau Output Pendidikan 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59
A. Kesimpulan 59
A. Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 61
LAMPIRAN 64
RIWAYAT HIDUP 61
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
pembentukan komite seklah harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan
pemerintah dengan orang tua siswa serta masyarakat Wibowo, dkk (2019).
komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah. Komite
sekolah yang dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya,
peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.
Agar komite sekolah dapat berperan dangan baik maka dalam pembentukan
mekanisme yang benar, serta dapat dikelola oleh masyarakat secara luas mulai dari
melaksanakan fungsinya:
3
peneliti yaitu SMK Negeri 2 Makassar. SMK Negeri 2 Makassar merupakan salah
satu sekolah kejuruan dengan status akreditasi A yang terletak di Kota Makassar.
SMK Negeri 2 Makassar terletak di Jalan Pancasila No. 15 Makassar. Sekolah ini
4
Makassar, komite sekolah tidak seaktif yang dulu lagi dan pihak orang tua atau wali
murid juga tidak mengetahui secara mendalam fungsi dan peran komite sekolah.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa komite sekolah memiliki peran seperti BP3 di
masa lampau, yaitu badan yang bertugas sebagai pengumpul dana bantuan untuk
mengemban peran dan fungsi sebagaimana yang telah diamanatkan oleh peraturan
mengatur tentang komite sekolah dan juga masih kurangnya pelatihan-pelatihan bagi
pendidikan sebagai akibat dari kurangnya pemahaman tentang peran dan fungsi
sekolah. Komite sekolah hanya berperan ketika ada pungutan dana dari orang tua
siswa dan sekarang sudah tidak ada lagi pungutan dana dari orang tua siswa sehingga
inilah yang membuat komite sudah tidak seaktif yang dulu lagi. Komite sekolah
tidak seperti lembaga pemerintah yang memiliki jam kerja tetap, komite sekolah
5
sebagai lembaga mandiri tidak memiliki jam kerja tetap sehingga inilah yang
membuat sulit komite sekolah untuk terlibat dalam melaksanakan perannya sebagai
pengontrol disekolah. Padahal komite sekolah adalah salah satu lembaga yang
Setelah itu wawancara awal yang peneliti lakukan kepada pihak komite
peran kontrol komite sekolah dalam pelayanan penyelenggaran pendidikan masih ada
komite sekolah hanya berperan ketika ada pungutan dana dari sekolah kepada orang
tua siswa. Komite sekolah belum mampu mengemban peran dan fungsi dengan baik.
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan konteks penelitian yang akan
6
dikaji, antara lain Emelda (2018) yang meneliti tentang Peranan komite sekolah
pengontrol belum maksimal baik dalam akuntabilitas maupun tranparansi. Dalam hal
transparansi komite sekolah masih belum maksimal terlibat baik dalam (1)
pengembangan sekolah (RPS); dan (3) Rencana Anggaran pendapatan dan belanja
pengontrol akuntabilitas dalam (1) Kinerja sekolah; (2) Mutu sekolah; (3)Sumberdaya
sekolah memiliki beberapa peranan yang harus dijalankan untuk sekolah itu.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari peran komite sekolah dalam penyelenggaraan
sumber daya bagi pelaksanaan programm di sekolah komite sekolah juga melakukan
adalah Peran komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan SMK negeri sudah
berjalan dengan baik. Peran yang paling tinggi adalah sebagai badan pertimbangan,
secara pasif melalui pengecekan laporan-laporan yang diberikan oleh pihak sekolah.
untuk dapat menjalin hubungan dengan dunia usaha atau dunia industri (DUDI).
peningkatan mutu.
di sekolah yang dilihat dari mutu output pendidikan. Hasil pengawasan terhadap
dilakukan oleh lembaga maupun badan pengawasan seperti inspektorat, atau Badan
sosial yang dilakukan lebih memiliki implikasi sosial, dan lebih dilaksanakan secara
preventif, seperti ketika sekolah menyusun RAPBS, atau ketika sekolah menyusun
untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang bagaimana peranan komite sekolah
penelitian ilmiah yang berjudul “Peranan Komite Sekolah Sebagai Pengontrol Dalam
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis maupun praktis
9
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
yang berkaitan dengan peran komite sekolah sebagai pengontrol dalam pelayanan
2. Manfaat Praktis
c. Bagi Guru
pendidikan.
Hasil penelitian ini dapat membuat orang tua siswa, agar dapat berpartisipasi
Makassar.
e. Bagi Peneliti
10
lebih memahami tentang peranan komite sekolah dan menjadi wawasan baru
dalam meneliti komite sekolah. Bagi peneliti lain kajian ini bisa menjadi
kajian lanjutan untuk lebih mendapatkan gambaran yang lebih luas terkait
A. Tinjauan Pustaka
12
13
bertahan sekolah.
yang ada. Komite Sekolah dapat melakukan fungsi yang sama seperti yang
program yang ada pada sekolah, apakah sesuai dengan kebijakan yang disusun.
Dalam pengembangan kinerja ini, perlu dilihat sejauh mana Komite Sekolah
sekolah, juga dapat melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program yang
bagian dari pengawasan komite. Selain itu ada juga yang tidak kalah pentingnya,
diperkirakan depat memberikan beban berat bagi siswa maupun masyarakat, dan
ujian akhir. Dalam kaitannya dengan ini, Komite Sekolah memiliki peran yang
perlu dilakukan proses konstruksi dan manajerial sistem yang baik. Kegiatan-
terdapat banyak aspek yang subtantif seperti kurikulum, peserta didik, sumber daya
telah berjalan. Maka dari itu sangatlah penting proses pengawasan (controlling)
16
overall, harus membuahkan hasil. Hasil sesuai dengan yang dicapai tujuan yang
3. Memperoleh feet-back
menerapkan secara langsung dan tidak langsung, secara efektif dan efisien,
ajakan yang bersifat mendidik kepada para personil program untuk memahami
ditentukan telah tercapai. Ini penting untuk menetapkan tindak lanjut berkenaan
yang ada. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan program tersebut harus sesuai
komponen sistem pendidikan pada satuan atau program pendidikan pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai
dan masyarakat agar menjadi berilmu pengetahuan, cerdas, beriman dan bertaqwa
layanan yang baik hanya dapat dilakukan oleh guru secara bersama-sama degan
disekolah juga menjadi bagian dari pengawasan komite. Selain itu ada juga yang
harapan bahwa keluaran pendidikan mempunyai masa depan yang dengan bekal
yang diperkirakan depat memberikan beban berat bagi siswa maupun masyarakat,
dan yang diperkirakan tidak sejalan dengan tujuan sekolah dapat diberikan
bersama.
akan menyebabkan tujuan dapat tercapai secara efektif dan eifisien. Kegiatan
yang ketat dan terkendali membuat sekolah lebih berhati-hati. Kegiatan sekolah
(Nasional, dkk 2006) Disamping alokasi dana dan sumber-sumber daya bagi
21
B. Kerangka Pikir
adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka
pendidikan.
dituntut untuk mampu bekerja pada jaringan. Yaitu kerjasama dengan berbagai
Karena tidak ada suatu kekuatan pun yang mampu berdiri sendiri tanpa kerjasama
dengan yang lain. Jadi penyelenggaran pendidikan harus mampu menjalin kerjasama
dengan berbagai pihak, baik dengan orang tua, masyarakat maupun dengan lembaga-
lembaga pemerintah. Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan komite
sekolah.
Peran dan fungsi komite sekolah sejauh ini masih ada yang mempertanyakan,
sekolah harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dunia dan usaha
secara berkelanjutan. Jadi pelayanan pengawasan kegiatan sekolah ini juga sangat
menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan
oleh masyarakat.
merupakan lembaga yang bekerja dalam konteks sosial. Sekolah mengambil siswanya
dan finansial masyarakat. Oleh karena itu, hubungan sekolah dan masyarakat
penyelenggaraan pendidikan.
Pelayanan
Penyelenggaran Sekolah
24
BAB III
METODE PENELITIAN
kejadian yang ada di lokasi penelitian secara menyeluruh melalui pengumpulan data
secara alami dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen kunci untuk mencari
fenomena dalam suatu lataryang berkonteks khusus (Moleong, 2018:5). Penelitian ini
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menafsirkan dan menuturkan data yang
bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi
yang diperoleh tersebut dapat dipaparkan secara detail sesuai dengan data yang
25
26
B. Kehadiran Peneliti
penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat
melakukan observasi lansung. Selain itu instrumen lainnya yang digunakan oleh
peneliti melakukan tugasnya di lapangan dan sebagai pengendali agar informasi yang
C. Lokasi Penelitian
pada objek yang diteliti. Data yang diperoleh melalui observasi dan pengajuan
D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong 2018: 157).
Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan
27
komite sekolah sebagai peranan komite sekolah sebagai pengontrol dalam pelayanan
Berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yang akan
dijadikan partisipan oleh peneliti adalah sekolompok objek yang dijadikan sebagai
sumber data dalam \penelitian, dapat berupa manusia yaitu meliputi kepala sekolah
dan pihak komite sekolah (Dr.H.Muhlis M.M), dokumen-dokumen yang akan peneliti
butuhkan dan sebagainya yang terlibat langsung dalam komite sekolah di SMK
1. Wawancara
sekolah dan guru SMK Negeri 2 Makassar. Informan telah dipilih melalui teknik
informan sebab dianggap dapat memberikan informasi secara mendalam terkait peran
kontrol komite sekolah, teknik wawancara ini juga dilakukan dengan menggunakan
tidaklah terfokus pada pedoman tersebut , tetapi akan dikembangkan sesuai kondisi
sekolah. Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab kepala sekolah, komite
yamh berisi pertanyaan-pertanyaan terkait dengan peran kontrol komite sekolah yang
dalam hal ini peneliti fokusnya ke peran kontrol komite sekolah, pelayanan
yang diperoleh dari wawancara yang peneliti lakukan adalah berupa imformasi yang
didapatkan dengan cara bertanya langsung kepada kepala sekolah, komite sekolah
dan guru mengenai peran kontrol komite sekolah di SMK Negeri 2 Makassar.
2. Observasi
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Observasi ini dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan cara melihat
dan mengamati terkait dengan peran kontrol komite sekolah dalam peayanan
memohon izin agar dapat diterima untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 2
Makassar yang menekankan pada peran control komite sekolah dalam pelayanan
penelitian.
29
data-data tentang keadaan dan suasana dalam kegiatan komite sekolah dan kepala
3. Dokumentasi
Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena
tertulis berkaitan dengan program komite sekolah, profil sekolah, struktur komite
sekolah, data faisilitas dari kepengurusan komite sekolah seperti dokumen AD/ART
komite sekolah, buku panduan umum komite sekolah, buku acuan oprasional komite
2016 serta data yang mampu mendukung keakuratan data dari penelitian ini.
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis datayang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
unit,melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
sendirimaupun orang lain. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
30
Adapun tahap analisis data kualitatif yang digunakan adalah model analisis
menggunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan sejak awal. Proses
pengumpulan data melibatkan sisi aktor (informan), aktivitas, latar atau konteks
terjadinya peristiwa. Data dalam penelitian kualitatif merupakan segala sesuatu yang
diperoleh dari yang dilihat, didengar, dan diamati, seperti catatan lapangan sebagai
hasil lapangan, deskripsi wawancara, foto, cerita sejarah, agenda, atribut, simbol-
simbol yang melekat dan dimiliki, dan banyak hal lain sebagai hasil amatan da
pendengaran.
e. Mengomentari gagasan
Dalam proses penelitian kualitatif, data yang diperoleh peneliti bukanlah data
akhir atau data jadi yang akan dapat langsung dianalisis, namun data apapun yang
diperoleh selama proses berlangsung merupakan data kasar yang siap untuk
dilakukan reduksi. Selain itu juga reduksi data bukan lantas selesai bersamaan
pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, dibuang, pola-pola mana yang
bagian data yang tidak diperlukan, serta mengorganisasi data sehingga memudahkan
verifikasi.
Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau
mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks naratif. Display adalah
mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang
32
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya apakah peneliti meneruskan
temuan tersebut.
dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan kerja
penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang yang
relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna
hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang
perlu ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan penelitian. Penyajian data yang baik
merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan
handal.
Selanjutnya dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif
juga dapat berupa : bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart),
sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap
dan melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan
bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
33
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat
dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke
yang telah ditampilkan. Pemberian makna ini tentu saja sejauh mana pemahaman
peneliti dan interpretasi yang dibuatnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
proses ini adalah untuk melakukan pencatatan untuk pola-pola dan tema yang sama,
empat kriteria yang digunakan, menurut Moleong (2018) yaitu (1) derajat
penelitian ini
34
menggunakan uji credibility (uji kredibilitas). Uji kredibilitas dalam penelitian ini
triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini
1. Triangulasi sumber
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan pihak komite sekolah. Data dari
2. Triangulasi metode
penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data, seperti halnya
metode wawancara yang ditunjang dari hasil observasi atau pengamatan. Dalam
penelitian ini peneliti mengungkapkan data tentang peranan komite sekolah sebagai
H. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan dan proses penelitian yang akan dilalui diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Tahap-Tahap Pra-Lapangan
35
Kegiatan yang harus dilakukan dalam penelitian kualitatif pada tahap pra-
lapangan adalah melakukan studi awal untuk melihat fenomena yang terjadi di
lapangan sebagai bahan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap ini peneliti akan
masalah atau konteks penelitian dan alasan pelaksanan penelitian, studi pustaka,
data.
mencari dan mengumpulkan sumber data seakurat mungkin dengan melakukan teknik
tape recorder, kamera, dan sebagainya sebagai pendukung peneliti dalam melakukan
sumber data dari hasil penelitian di lapangan. Peneliti sebagai instrumen kunci dalam
penelitian ini harus segera melakukan analisa data yang dilanjutkan dengan
pengecekan keabsahan data sehingga data yang diperoleh benar-benar valid sebagai
Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasan dari
data menyangkut fokus penelitian sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan
dengan tujuan penelitian, maka dapat disajikan hasil penelitian dan pembahasan
sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
SMK Negeri 2 Makassar didirikan pada Tahun 1958 sesuai dengan Surat
STM Negeri Ujung Pandang, selanjutnya pada tahun 2000 berubah nama
adalah gambaran masa depan yang hendak dicapai oleh sekolah, dimana misi
Adapun visi SMK Negeri 2 Makassar yaitu menjadi lembaga pendidikan dan
37
38
dan bakatnya menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang handal terampil
dan profesional.
dihasilkan dalam jangka waktu tertentu dan merupakan penjabaran dari misi.
profesional.
tinggi.
c. Bidang Keahlian
bersih, layak, nyaman, dan selalu siap untuk digunakan. Mulai dari halaman
sekolah yang luas, lapangan sepak bola, dan lapangan upacara dan aula yang
apabila ada acara perpisahan / penematan atau acara sekolah lainnya. Selain itu
Sumber : Arsip data keadaan Sarana dan Prasaana SMK Negeri 2 Makassar TP 2019/2020
41
tabel berikut:
Makassar.
siswa.
guru dan perwakilan orang tua siswa. didukung oleh pernyataan berikut:
43
mereka menawarkan terlebih dahulu ke orang tua siswa. Bahwa akan dibuat
program seperti ini. Tapi tidak ada pungutan dari komite sekolah, jika ada yang
pelaksanaan kebijakan terkait kebijakan dan program dari sekolah dan Rencana
44
sekolah.
program khusus karena tidak lagi memiliki anggaran, hal tersebut didukung oleh
sekolah di SMK Negeri 2 Makassar sudah tidak seaktif yang dulu lagi. Karena
sudah tidak ada lagi anggaran yang mereka kelola. Hal ini dikemukakan pula
kerja komite sekolah di SMK Negeri 2 Makassar sudah tidak seaktif yang dulu
lagi. Karena sekarang komite sekolah sudah tidak mempunyai anggaran. Komite
pengunaan dana bos. Komite sekolah ikut memantau dan mengontrol dana
46
tersebut.
komite sekolah sudah sangat jarang datang disekolah. Hal ini dikemukakan pula
Karena komite sudah tidak seaktif yang dulu lagi. Komite juga sudah sangat
48
manajemen agar tercapai tujuan sesuai rencana. Beberapa fungsi yang dapat
kualitas kebijakan yang ada. Selain itu komite sekolah juga mengontrol
pelaksanaan program disekolah, disamping alokasi dana dan sumber daya bagi
sekolah dengan memantau alokasi dana apakah sudah tepat sasaran atau tidak.
Hal ini dikemukakan pula oleh Komite Sekolah (M) dan mengatakan bahwa:
Jadi alat kontrol kita ketika ada bantuan yang turun kita periksa
bersama sama dengan kepala sekolah. Kita melihat apakah sudah
tepat sasaran atau tidak.Jadi kita arahkan saja ingat bahwa ini
seperti ini,ini begini.Jadi kita hanya mengingatkan kepsek bahwa
49
seperti ini pak harapan kita. Kalau ada rapat pembuatan program
sekolah saya selalu ikut begitupun kepala sekolah, guru, dan
orang tua siswa kami saling memberi pendapat atau masukan.
masih ikut dalam memantau alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah di
SMK Negeri 2 Makassar dengan cara membantu kepala sekolah memantau dana
dikemukakan oleh kepala sekolah sekarang mereka tidak lagi memantau hasil
ujian akhir siswa. Hal ini dikemukakan pula oleh Komite Sekolah (M) dan
mengatakan bahwa:
hasil ujian akhir siswa, ini hanya dilakukan dulu sekarang komite sekolah di
B. Pembahasan
lain.Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat baik
tua/wali, dan masyarakat serta hasil pengamatan komite sekolah atas kinerja
sekolah.
Komite sekolah adalah salah satu lembaga yang menjadi wadah peran serta
sekolah yang bertanda tangan. Jadi komite sekolah melihat apakah bantuan
sekolah karena komite sekolah sudah tidak punya program khusus lagi. Jadi
komite sekolah tidak seaktif yang dulu lagi karena sudah tidak ada anggaran
yang dikelola, tidak ada lagi iuran komite sekolah dari masyarakat. Sekarang
komite sekolah hanya sebatas mengawasi pemanfaatan dan bos dan bantuan-
bantuan pemerintah.
RAPBS, atau ketika seklah menyusun laporan kepada masyarakat. Berikut ini
gambaran dari fokus penelitian saya, dapat diuraikan pada pembahasan hasil
perencanaan disekolah.
disekolah, tidak hanya komite sekolah kepala sekolah, guru, orang tua siswa
juga ikut dalam proses pengambilan keputusan. Contohnya saat membuat suatu
program sekolah kepala sekolah, komite sekolah, guru, orang tua siswa,
yang menjadi harapan sekolah jadi kepala sekolah memaparkan apa program
dari sekolah kemudian orang tua mencermati. Maka disepakatilah apa yang
apa yang menjadi kendala dalam program tersebut, kemudian bersama- sama
mengambil keputusan. Jadi dilakukan dulu evaluasi agar dapat diketahui apa
Jadi apa yang dilakukan komite sekolah di SMK Negeri 2 makassar sudah
dengan kepala sekolah, guru, perwakilan orang tua siswa dan perwakilan
program.
kebijakan itu harus sesuai dengan kebutan sekolah dan harus dilaporkan
belajar termasuk kinerja mengajar guru, hasil belajar peserta didik, disiplin dan
tata tertib sekolah, prsetasi sekolah, baik dalam intra maupun ekstrakulikuler.
Hal tersebut didukung oleh Misbah (2009) bahwa komite sekolah dalam fungsi
54
fasilitas pendidikan.
komite sekolah sudah tidak punya program khusus lagi, komite sekolah hanya
tersebut. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa fungsi komite sekolah itu
kependidikan dan hal- hal lain yang terkait dengan pendidikan, mendorong
keluaran pendidikan.
berbagai aspek yaitu orang tua, pemerintah, komite sekolah, masyarakat, kepala
sekolah, dll. Salah satu ruang lingkup partisipasi yaitu Partisipasi dalam
sekolah terlaksana dengan baik, maka ini dapat memberikan dampak terhadap
e. Organisasi Sekolah
organisasi sekolah seperti dulu, karena komite skolah sudah sangat jarang
datang kesekolah sehingga itulah yang membuat komite sekolah suddah tidak
57
ikut memantau organisasi sekolah. Komite sekolah sekarang hanya sebatas ikut
kepala sekolah melihat alokasi anggaran tersebut apakah sudah sesuai atau sudah
sesuai dengan rencana yang dibuat., instruksi yang dikeluarkan , dan prinsip-
Sebagaimana yang dilakukan oleh Komite Sekolah dalam memantau hasil ujian akhir
siswa, angka bertahan, mengulang dan partisipasi sekolah. Peneliti menemukan bahwa
komite sekolah sudah tidak ikut memantau output pendidikan. Dulu komite sekolah di
58
SMK Negeri 2 Makassar masih ikut memantau output pendidikan, dengan melihat
hasil akhir ujian sekolah. Komite selalu memperhatikan hasi ujian akhir sekolah.
Apabila hasilnya kurang baik komite sekolah selalu mencari apa penyebabnya dan
angkpartisipasi sekolah. Hanya saja sekarang semua itu sudah tidak dilakukan lagi,
A. Kesimpulan
penyelenggaraan pendidikan.
dengan baik dimana komite sekolah masih ikut mengawasi program sekolah
tetapi sudah sangat jarang datang ke sekolah. Komite sekolah juga sudah tidak
mempunyai program khusus lagi. Hal ini dilatar belakangi karena pendanaan
yang sudah tidak berjalan lagi, sehingga komite sekolah juga menganggap
59
60
B. Saran
komite sekolah, agar komite sekolah dapat membuat program kerja lagi
karena komite sekolah mempunyai peluang yang lebih besar untuk menjadi
2. Bagi Komite Sekolah agar bisa lebih aktif lagi, karena komite sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Agus Haryanto dkk. 2008. Komite Sekolah: Sejarah dan Prospeknya di Masa
Depan. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Misbah, M. 2009. “Peran dan Fungsi Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan.” Insania 14 (1): 68–91.
Moch. 2011. Fungsi dan Peranan Komite Sekolah. Gorontalo: Gaya Media
Pratama.
Mulyono, Wahyu Dwi, dan Pardjono Pardjono. 2014. “Peran komite sekolah
dalam penyelenggaraan pendidikan SMK di Kabupaten Lamongan, Jawa
Timur.” Jurnal Pendidikan Vokasi 4 (3).
Sari, Erna Erviana Purnama. 2015. “Peran komite sekolah dalam mendukung
peningkatan mutu SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2014/2015.” Universitas PGRI Yogyakarta.
Sri Renani Panthastuti. 2008. Komite Sekolah Sejarah dan Prosepeknya di Masa
Depan. Yogyakarta: Hikayat.
Zunaidi, Arif. 2008. “Peranan komite sekolah dalam pembelajaran PAI di SMP
63
L
A
M
P
I
R
A
N
65
lampiran 1. Kisi-kisi instrumen penelitian
KISI-KISI
Teknik
Variabel Fokus Deskriptor Indikator Sumber Data Pengumpulan
Data
Pengawasan terhadap sumber daya
pelaksana kegiatan sekolah
Pengawasan terhadap pelaksanaan
program disekolah
Pengawasan Pengawasan terhadap organisasi
Perencanaan
sekolah
Program dan
Peran Kegiatan Sekolah Pengawasan terhadap proses
1. Kepala Sekolah 1. Wawancara
Peran Kontrol Kontrol pengambilan keputusan di sekoah 2. Komite Sekolah 2. Observasi
Komite Sekolah Komite Pengawasan terhadap proses 3. Guru 3. Dokumentasi
Sekolah perencanaan sekolah
Memantau Output
Memantau hasil ujian akhir siswa
Pendidikan
66
Pedoman Wawancara
(Ketua Komite Sekolah)
Identitas Informan
Nama Informan :
Pangkat/Golongan :
Hari/Tanggal Wawancara :
1. Apa saja program kerja komite sekolah disini?
2. Bagaimana cara bapak memantau prosespelaksanaan program disekolah
ini?
3. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan komite sekolah dalam
melakukan pengawasan terhadap sumber daya pelaksana kegiatan
sekolah?
4. Langkah-langkah apa sajayang dilakukan dalam pengambilan kebijakan
disekolah?
5. Langkah apa saja yang dilakukan dalam pengawasan terhadap organisasi
sekolah?
6. Perihal program yang dilaksanakan disekolah ini apakah bapak ikut
dalam mengawasi program-program yang dilakukan disekolah?
7. Bagaimana cara bapak melakukan Pengawasan terhadap proses
perencanaan disekolah?
68
Pedoman Wawancara
(GURU)
Identitas Informan
Nama Informan :
Pangkat/Golongan :
Hari/Tanggal Wawancara :
1. Apakah bapak/ibu paham mengenai peran dari komite sekolah disini?
2. Apakah bapak/ibu ikut memberikan pertimbangan atau masukan dalam
pembuatan program komite sekolah?
3. Menurut bapak/ibu program dari komite sekolah sudah berjalan dengan
baik?
4. Apakah bapak/ibu ikut memantau proses pelaksanaan program disekolah
ini?
5. Kendala-kendala apa saja yang biasanya bapak/ibu hadapi ketika
menyusun program kerja komite sekolah?
6. Sejauh yang ibu ketahui dukungan apa saja yang telah diberikan komite
sekolah dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan?
7. Menurut pendapat bapak atau ibu bagaimana kondisi dari pada SMK itu
sendiri? Jika dilihat dari kualitas siswa dan jika dilihat dari sarana dan
prasarana yang ada.
8. Dalam usaha sekolah meningkatkan layanan pendidikan yang bapak/ibi
lihat dukungan apa saja yang telah diberikan diberikan oleh komite
sekolah?
9. Apakah semua program program kerja dari komite sekolah sudah
dilaksanakan dengan baik?
70
DOKUMENTASI
PERSURATAN
74
75
76
77
78
RIWAYAT HIDUP
menjadi SMP Negeri 14 Bulukumba Kab. Bulukumba Sulawesi Selatan pada tahun 2010-
2013. Pada tahun yang sama selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2
Bulukumba Sulawesi Selatan dan tamat pada tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2016
yang pernah penulis ikuti yaitu terlibat dalam pengurusan Lembaga Kemahasiswaan tingkat
(Kewirarausahaan).