Anda di halaman 1dari 90

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENERAPAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN


DIGITAL PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KABUPATEN ENREKANG

Diajukan oleh:

SUHAERA

Nomor Induk Mahasiswa : 105611106218

PROGRAM STUDI ILMU ADMNISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022
SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA DINAS

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN ENREKANG

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar

sarjana Ilmu Administasi Publik (S.Ap)

Di susun dan diajukan oleh:

SUHAERA

Nomor stam buk: 105611106218

Kepada:

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN AKHIR

Judul Skripsi : Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan

Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan

Kabupaten Enrekang

Nama Mahasiswa : Suhaera

Nomor Induk Mahasiswa : 105611106218

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Muh. Isa Ansari, M.Si Dr.Abdi, M.Pd

Mengetahui:

Dekan Ketua Program Studi


Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si
NBM: 730727 NBM.991742

ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

Nomor : 073/FSP/A.4-II/VIII/44/2022 sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu

Administrasi Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Sabtu Tanggal 27

Agustus Tahun 2022.

TIM PENILAI

Ketua Sekretaris

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Andi Luhur Prianto, S.IP., M.Si
NBM: 730727 NBM: 992797

TIM PENGUJI

1. Dr. H. Muhlis Madani, M.Si ( )

2. Dr. Muhammad Yahya, M.Si ( )

3. Dr. Haerana, S.Sos.,M.Pd ( )

iii
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Suhaera

Nomor Induk Mahasiswa :10561 11062 18

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar proposal penelitian ini adalah karya saya sendiri

dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 06 Agustus 2022

Penulis

Suhaera

iv
ABSTRAK

Suhaera, Muh. Isa Ansari dan Abdi, Efektivitas Penerapan Pelayanan


Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten
Enrekang.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk pencapaian tujuan dari


perpustakaan digital, mengetahui bentuk integrasi dari perpustakaan digital serta
bentuk adaptasi dari perpustakaan digital di dinas perpustakaan dan kearsipan
kabupaten Enrekang.
Tipe penelitian yang di gunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu penulis
bermaksud mendeskripsikan efektifitas pelayanan perpustakaan digital di dinas
perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang, dengan memilih orang-orang
tertentu yang di anggap memiliki pengetahuan tentang Efektivitas Penerapan
Pelayanan Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan
Kabupaten Enrekang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas penerapan pelayananan
perpustakaan digital di kabupaten enrekang sudah efektif hanya saja belum dapat
dikatakan berjalan dengan baik karena masih ada beberapa kendala yang belum di
selesaikan. Dilihat dari pencapaian tujuan, peralatan berupa komputer yang masih
kurang dari segi jumlah, integrasi dalam bentuk sosialisasi yang harusnya
dilakukan secara menyeluru di setiap desa-desa masih terhambat oleh jalanan
yang tidak bisa di lewati kendaraan, adaptasi yang dilakukan sudah efektif dilihat
dari beberapa daerah yang awalnya memiliki koneksi internet yang kurang baik di
bantu dengan cara memasukkan koneksi wifi tembak.

Kata Kunci: efektifitas, pelayanan dan perpustakaan digital.

v
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Efektivitas Penerapan Pelayanan

Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten

Enrekang”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini saya ucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada kedua orang tua yang saya sayangi, bapak Bakri dan ibu Hudia

atas segala dorongan dan semangat yang diberikan kepada saya dalam

penyelesaian tugas skripsi dan terima kasih kepada kakanda saya wawan setiawan

anjas yang selalu memberikan arahan dalam pengerjaan skripsi serta kepada

keluarga besar saya yang selalu memberikan motivasi agar dapat menjadi pribadi

yang lebih baik dan semangat dalam mengerjakan sesuatu. Semoga Allah SWT.

Memberikan kesehatan dan umur yang panjang beserta selalu dalam lindungannya

aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan hingga terwujudnya

skripsi ini, tidah lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Nur Wahid, S.Sos., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar.

vi
3. Nurbiah Tahir, S,Sos,M.Ap selaku sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ayahanda Dr. H. Muh. Isa Ansari, M.Si selaku Pembimbing I dan Ayahanda

Dr. Abdi, M.Pd selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

5. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik yang senatiasa membimbing dan mengarahkan saya

selama berada di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Terima kasih kepada seluruh aparat Pemerintah Dinas Perpustakaan Dan

Kearsipan Kabupaten Enrekang yang sangat membantu dalam memberi data

sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

7. Kedua orang tuaku tercinta bapak bakri dan ibu hudia yang selalu

memberikan dukungan, kasi sayang, motivasi dan doa tak hentinya.

8. Terima kasih untuk kaka ku yang selalu memberikan dukungan, semhat dan

doa tak hentinya.

9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa jurusan ilmu administrasi negara

angkatan khususnya IAN IB

10. Terima kasih juga kepada teman-teman yang ada diruang lingkup Kampus

Universitas Muhammadiyah Makassar terkhususnya teman-teman di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang senantiasa mendukung dan

mensport saya selama berada di jurusan Ilmu Administrasi Negara.

vii
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membangun.

Makassar, 06 Agustus 2022

suhaera

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN HASIL ............................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENERIMA TIM ..................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 9

A. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 9

B. Teori dan Konsep ................................................................................. 12

a. Konsep Efektivitas ........................................................................... 12

b. Konsep Penerapan ........................................................................... 14

c. Konsep Perpustakaan ....................................................................... 15

d. Konsep Pelayanan Perpustakaan ..................................................... 16

ix
e. Konsep Perpustakaan Digital .......................................................... 18

C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 21

D. Focus Penelitian ................................................................................... 22

E. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 24

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 24

B. Jenis dan Tipe Penelitian...................................................................... 24

C. Informan Penelitian .............................................................................. 25

D. Teknik Pengumpilan Data .................................................................... 25

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 27

F. Teknik Pengabsahan Data .................................................................... 28

G. Teknik Pengabsahan Data .................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 31

A. Deskripsi lokasi umum......................................................................... 31

B. Hasil penelitian..................................................................................... 45

C. Pembahasan ......................................................................................... 54

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 58

A. Kesimpulan ......................................................................................... 58

B. Saran .................................................................................................... 59

DARTAR PUSTAKA .................................................................................... 56

x
DAFTAR TABEL

Table 3.1 Informan ……………………………………………………… 26

Table 4.2 Jumlah Pegawai …………….………………………………… 39

Table 4.3 Keadaan Pegawai ……………………………………………... 40

Tabel 4.4 Jumlah Pengunjung…………….……………………………… 41

Tabel 4.5 Koleksi Buku …………….…………………………………… 43

xi
DAFTAR GAMABAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ……….…………………………………… 21

Gambar 4.2 Struktur Organisasi .....…………………………………… 35

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan perpustakaan adalah administrasi yang menawarkan jenis

bantuan kepada klien perpustakaan yang menggunakan koleksi perpustakaan

dengan tujuan agar administrasi yang diberikan dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin yang diharapkan oleh klien perpustakaan.

Pelayanan perpustakaan adalah latihan atau hasil yang dapat ditawarkan

oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata dan

hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut (Kotler, 1994).

Dengan cara yang sama, aparat pemerintah sebagai pekerja masyarakat dan

pekerja pemerintah diharapkan memiliki pilihan untuk memberikan pelayanan

yang besar kepada masyarakat karena saat ini adalah salah satu kapasitas yang

harus diisi oleh pemerintah publik yang memiliki tugas melakukan seluruh proses

pelaksanaan kemajuan di berbagai bidang kehidupan dari tingkat fokus ke tingkat

lingkungan hingga tingkat daerah.

Dalam era globalisasi dan seiring dengan kemajuan zaman, sebagai

organisasi pemerintahan yang melayani daerah, kantor pemerintahan juga

diharapkan memiliki pilihan untuk menyesuaikan diri dengan iklim dan

perkembangan yang terjadi serta terus melakukan perubahan. wakilnya dalam

menyelesaikan kewajibannya. Setiap asosiasi pada umumnya mengantisipasi

bahwa para pekerjanya harus memiliki pilihan untuk melakukan kewajiban

1
2

mereka dengan efektif, efisien, produktif dan profesional. Semua ini direncanakan

agar asosiasi memiliki SDM yang berkualitas dan sekaligus memiliki keseriusan

yang tinggi, sehingga nantinya akan melahirkan administrasi publik yang

berkualitas sesuai asumsi daerah.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang adalah salah satu

sumber yang diperlukan untuk mengajarkan kecerdasan dan kehidupan bernegara.

Sertifikasi ini tertuang dalam amanat Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007

tentang perpustakaan, bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan

bengsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan

pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya

cetak, dan karya rekam dan Undang-undang 43 Tahun 2009 tentang kearsipan.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan adalah titik fokus kantor ilmiah karena

perpustakaan melalui aksesibilitas potensi aset karya ilmiah di dalamnya. Jika

dimanfaatkan seluas-luasnya oleh daerah setempat, maka akan menjadi kantor

bagi lahirnya masyarakat terpelajar. Dengan cara ini, upaya untuk memperluas

perpustakaan dan administrasi file harus terus ditumbuhkan dengan tujuan agar

sumber data berkualitas komunitas dapat terus terpenuhi. Demikian juga dengan

aksesibilitas masing-masing kantor untuk mendapatkan informasi di perpustakaan

dan sejarah, dapat membangun kemampuan, efisiensi, dan karakter yang

terhormat.

Perpustakaan adalah suatu lembaga yang terletak di suatu ruang yang

memiliki kewajiban dan komitmen untuk memenuhi kebutuhan data klien melalui
3

berbagai macam yang terkandung di dalamnya. Perpustakaan ini merupakan salah

satu asosiasi yang memberikan data. Perpustakaan adalah suatu asosiasi yang

menggilir dan mengawasi koleksi yang dimiliki oleh suatu asosiasi atau kantor,

baik koleksi tercetak maupun koleksi rekaman yang diselesaikan dengan tujuan

untuk memenuhi kebutuhan data yang diharapkan oleh klien.

Perpustakaan merupakan salah satu mata air yang diperoleh dari sudut

pandang ekologis. Perpustakaan mengumpulkan, membuat jatuh tempo,

menyimpan, menjaga, dan melibatkan data. Jadi data yang diawasi memiliki nilai

yang berguna. Dalam mencapai tujuan tersebut, perpustakaan umum memiliki

gerakan mendasar dalam memberikan administrasi data kepada masyarakat yang

memanfaatkan perpustakaan (pekerja masyarakat).

Melihat jumlah masyarakat yang memiliki keterbatasan informasi,

keberadaan perpustakaan lokal sangat mendukung dalam memperluas aset daerah,

sehingga dikembangkanlah salah satu jenis perpustakaan, khususnya perpustakaan

umum. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang bekerja pada instansi

pemerintah di bawah perlindungan dan kewajiban kepala daerah (bupati).

Kapasitas perpustakaan adalah menawarkan jenis bantuan kepada semua lapisan

masyarakat dalam mendapatkan informasi tanpa menawarkan jenis bantuan yang

kurang berhasil dan efektif.

Pemenuhan kebutuhan daerah yang menggunakan pelayanan perpustakaan

harus terus menerus mengalami kemajuan karena hasil perpustakaan terletak pada

melayani daerah. Seperti di masyarakat akan menilai positif atau negatif dari
4

perpustakaan umum ketika gerakan tolong-menolong terjadi. Pelayanan yang

diberikan kepada daerah meliputi bermacam-macam, kantor perpustakaan dan

administrasi yang mengingat administrasi untuk membserikan bahan perpustakaan

secara tepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan data masyarakat.

Hal serupa juga dapat dilakukan oleh perpustakaan Kabupaten Enrekang,

salah satu jenis perpustakaan terbuka yang merupakan jenis perpustakaan umum

Kabupaten Enrekang dalam menyelesaikan latihannya, khususnya dukungan

daerah telah berubah menjadi komitmen untuk menawarkan jenis bantuan yang

sesuai kebutuhan daerah setempat dan terletak pada pemenuhan kebutuhan daerah

setempat. Ternyata, dalam pelaksanaan pemberian pelayanan kepada masyarakat,

tampaknya belum ada pilihan untuk memberikan pemenuhan kepada klien. Hal ini

menjadi protes dari klien setempat terhadap koleksi buku di Dinas Perpustakaan

Kabupaten Enrekang yang dianggap tidak melihat perkembangan logika, misalnya

buku yang tersedia tidak sesuai dengan koleksinya. buku yang kami cari,

perangkat mekanis, misalnya, komputer sangat tidak memadai tentang di mana

kapasitas komputer untuk mencari, buku atau tulisan untuk daerah klien, di Kantor

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Enrekang tidak memberikan hadiah

kepada staf perpustakaan terlatih, meskipun masih ada perwakilan terbatas yang

memiliki bidang pekerjaan sesuai kemampuan instruktif.

Koleksi lanjutan menikmati beberapa keuntungan dibandingkan dengan

koleksi cetak, termasuk klien yang lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi.

Manfaat lain adalah meningkatnya jumlah perusahaan yang diklaim pemerintah

dan rahasia yang memberikan informasi dalam bentuk digital. Maka tugas
5

pustakawan sangat vital dalam menjawab kebutuhan akan data yang mutakhir,

modern dan dapat diandalkan, salah satunya dengan membuat koleksi

terkomputerisasi yang dimiliki oleh perpustakaan dengan alasan kemajuan koleksi

yang terkomputerisasi merupakan salah satu perspektif utama untuk lebih

mengembangkan administrasi di perpustakaan di Kabupaten Enrekang.

Masalah pelayanan perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

bersumber pada koleksi, SDM dan fasilitas yang menjadi penghalang atau

hambatan dalam menawarkan jenis bantuan yang berkualitas. Dimana keadaan

sekarang ini juga mempengaruhi minat masyarakat yang menggunakan pelayanan

perpustakaan di dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang, untuk

keadaan ini ditunjukkan dengan jumlah individu yang menggunakan pelayanan

perpustakaan dari tahun ke tahun jumlahnya semakin berkurang, perpustakaan

terkomputerisasi dibawa oleh pelayanan yang mereka temukan tidak sesuai

dengan sistem perpustakaan yang sebenarnya.

SDM koperasi spesialis berdampak pada pelayanan yang diberikan. Kondisi

SDM pada dinas kearsipan dan Perpustakaan di Kabupaten Enrekang sejauh

jumlah dan kualitasnya masih rendah. Sehingga dari terbukanya permasalahan

tersebut, tentunya menjadi masukan bagi perpustakaan tingkat lanjut Perda

Enrekang terkait dengan permasalahan tersebut untuk memiliki pilihan dengan

menuruti keinginan dan segala permintaan daerah serta diakui dengan

menawarkan jenis bantuan yang berkualitas bagi masyarakat area lokal. Oleh

karena itu, pihak pengelola perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Enrekang


6

harus berusaha membunuh citra negatif daerah setempat untuk menuruti keinginan

dan segala permintaan daerah.

Perpustakaan digital merupakan salah satu sarana penunjang kegiatan

belajar-mengajar yang mana perpustakaan menyediakan berbagai macam layanan

mulai dari koleksi tercetak hingga koleksi elektronik. Adapun terdapat alasan

yang membuat peneliti melakukan penelitian di lokasi ini karena di Dinas

perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang merupakan perpustakaan yang

sedang menjalankan program layanan perpustakaan digital yang akan menunjang

penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai program

pelayanan perpustakaan digital di Dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten

enrekang. Namun berdasarkan pada pengamatan awal di lapangan bahwa masih

banyak pengguna yang belum atau kurang bisa mengakses informasi melalui

perpustakaan digital meskipun di website perpustakaan sudah ada penjelasan

mengenai berbagai macam koleksi apa saja yang diinginkan oleh pengguna untuk

memenuhi kebutuhannya, pengguna juga tidak mendalami website perpustakaan

tersebut sehingga kesulitan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Selain

itu terdapat temuan lain yang dilakukan oleh Ibnu Rusdi bahwa permasalah

Indonesia di era digital yang dihadapi saat ini yaitu koneksi internet yang rendah,

fasilitas dan sarana parasarana yang belum memadai untuk menungkatkan minat

baca masyarakat, sulitnya akses terhadap sumber daya atau materi bahan bacaan,

kesadaran pemanfaatan internet sehat dan cerdas serta belum maksimal dalam

penngunaanya.
7

Permasalahan di atas sangat menarik untuk dijadikan sebagai bahan

penelitian dengan judul “Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan

Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimana Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan Digital Pada

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakannya

penelitian ini guna mengetahui Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan

Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dan

pengetahuan, karena akan menambah khasanah keilmuan dan pengembangan

Ilmua Administrsi negara khususnya menyangkut Peningkatan Pelayanan

Perpustakaan serta sebagai bahan informasi atau referensi bagi peneliti

selanjutnya yang mempunyai kesamaan minat terhadap kajianini.

2. Manfaat praktis

Sebagai bahan masukan terhadap instansi pemerintah tersebut dalam

menjalankan tugas dan tanggungjawabanya untuk memberikan Pelayanan yang


8

efektif dan efesien dan menjunjung tinggi loyalitas sebagai aparatur sipil

Negara.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,

adalah:

1. (Salmia, 2018) dengan judul “Peningkatan Pelayanan Perpustakaan di

Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Enrekang”

Berdasarkan hasil penelitian di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Kabupaten Enrekang tentu kita dapat mengetahui gambaran pelayanan yang

ada di kantor tersebut guna memberikan pelayanan kepada para pustakawan

atau pengunjung yang dating mencari buku-buku terkait kebutuhan setiap

pengunjung.

Berdasarkan wawancara dengan informan bahwa ada tiga indicator yang

menjadi tolak nukur pelayanan perpustakaan yakni :

a. Untuk koleksi buku, dimana koleksi buku di Perpustakaan Umum Enrekang

masih tergolong kurang memadai, dimana masih ada penjaga yang

mengeluhkan kekurangan buku yang mereka cari terkait dengan yang

diberikan oleh pihak sekolah.

b. Bagaimanapun, sejauh kantor perpustakaan, kantor saat ini di perpustakaan

sudah memadai karena memenuhi pedoman perpustakaan umum. Namun

dari penggunaan unit komputer tersebut, hanya satu dari empat komputer

yang bisa bekerja.

9
10

c. Dari sisi SDM, perwakilan di perpustakaan masih kurang baik dalam

menawarkan jenis bantuan. Hal ini dapat dilihat dari konsekuensi

pertemuan-pertemuan sebelumnya bahwa perwakilan yang tidak mantap

dalam menjalankan Perangkat Umum Negara dimana saat jam kerja masih

berlangsung masih ada perwakilan yang tidak bekerja.

2. Khaerah, 2020), dengan judul “Analisis Kemampuan Sosial Pustakawan

Dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Di Dinas Perpustakaan Dan

Kearsipan Kabupaten Takalar”

Berdasarkan hasil penelitiannya kemampuan social pustakawan dalam

pelayanan pada Dinas Perpustakaan da Kearsipan Kabupaten Takalar harus

dimungkinkan dengan memahami dan membangun korespondensi dengan

klien untuk meningkatkan gambaran perpustakaan, memahami kepribadian

klien untuk menawarkan dukungan terbaik, bantuan luar biasa atau bantuan

berkualitas, dan penjaga memiliki sikap atau perilaku yang tepat, sopan, dan

juga dapat secara jelas mencela demi kepuasan klien. Upaya pemegang buku

dalam mengerjakan sifat administrasi di Perpustakaan Peraturan dan pelayanan

Kronik dilakukan dengan mengembangkan keterampilan kurator yang luar

biasa, memiliki opsi untuk menemukan dan menemukan data untuk klien

dengan cepat, melakukan bantuan besar, memiliki opsi untuk melayani di

cahaya 3S (Senyum, Salam, Sapa) yang nyaman, dan siap untuk melakukan

bantuan fenomenal atau bantuan berkualitas (terkoordinasi) di perpustakaan.


11

3. (Izzaty, 2015) dengan judul “Efektivitas Layanan Perpustakaan Di Kantor

Arsip Dan Perpustakaan Kota Payakumbuh”

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari awal, pelayanan

yang diberikan oleh Perpustakaan Kota Payakumbuh belum berjalan secara

ideal mengingat ada beberapa administrasi yang dimiliki oleh orang miskin,

khususnya administrasi pemulihan, administrasi aliran, administrasi rujukan,

dan administrasi distribusi berkala. Kedua, kendala yang tampak dalam

menawarkan jenis bantuan antara lain: (1) pemilahan dicirikan oleh buku,

daripada menggunakan Dewey Decimal Grouping (DDC); (2) Teknik

pengambilan dan pengembalian dilakukan secara fisik tanpa menggunakan

sistem elektronik dan batas pengambilan bermacam-macam terlalu panjang; (3)

Administrasi rujukan belum dilaksanakan sesuai dengan kapasitasnya dan

belum ada perangkat perburuan yang menggunakan daftar kartu dan inventaris

elektronik, perangkat pencarian yang digunakan hanya berupa daftar buku

sehingga siklus perolehan dan pengembalian menghabiskan sebagian besar

waktu; (4) Perpustakaan Kota Payakumbuh juga tidak memiliki rak atau lemari

khusus untuk koleksi referensi, sehingga koleksi di perpustakaan ini terlihat

semrawut dan bertumpuk di lantai, di bawah kursi, di bawah meja atau lebih

lemari, sehingga sulit untuk mengembalikannya. jika diperlukan. Upaya yang

dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain : Menyusun

Koleksi Berdasarkan Klasifikasi Dewey Decimal Classification(DDC),


12

Membuat Peraturan Baru Perpustakaan, Membuat Alat Telusur Berupa Kartu

Katalog di Koleksi Referensi, Penyusunan Koleksi di Rak Sesuai Klasifikasi.

B. Konsep dan Teori

1. Teori Efektivitas

a. Konsep Efektivitas

Ramadhani & Putri, 2018 mendefinisikan bahwa efektivitas sebagai

keberhasilan penerapan sasaran yang telah ditetapkan. Ini sebenarnya bermaksud

bahwa dengan asumsi konsekuensi dari tindakan lebih dekat dengan tujuan, itu

berarti semakin tinggi kecukupannya. Menurut Effendy dalam Edy Susena (2016),

efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pencapaian hasil dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Sementara itu, sesuai Steers dalam Edy Sutrisno

(2011) mengatakan bahwa cara yang paling ideal untuk melihat kelangsungan

hidup adalah untuk semua sementara fokus pada tiga ide yang saling terkait,

khususnya optimalisasi tujuan, sudut pandang kerangka kerja dan ketegangan

pada perilaku manusia dalam desain organisasi. Dilihat dari beberapa definisi dari

para ahli di atas, maka cenderung dapat dipahami bahwa efektivitas adalah

gambaran untuk melihat sejauh mana tujuan tercapai dengan melihat pada usaha

dan tujuan yang telah ditetapkan. .


13

Sementara itu, Richard M. Steers ukuran efektivitas dapat dilihat

berdasarkan indikatornya, antara lain:

1) Pencapaian tujuan

pencapaian tujuan, khususnya pekerjaan umum untuk mencapai tujuan harus

dilihat sebagai suatu siklus. Dengan cara ini, agar pencapaian tujuan terakhir

lebih aman, diperlukan pementasan, baik dalam perasaan bekerja dalam

pemenuhan bagian-bagiannya maupun meringankan dalam perasaan

periodisasinya.

2) Integrasi

untuk lebih spesifik perkiraan tingkat kapasitas asosiasi untuk mengarahkan

sosialisasi, korespondensi dan peningkatan kesepakatan secara lokal.

Rekonsiliasi menyangkut siklus sosialisasi di lapangan.

3) Adaptasi

Adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan program yang akan dilaksanakan

dengan menyesuaikan keadaan lapangan. Berdasarkan beberapa indicator

efektivitas yang diungkapkan menerut beberapa para ahli di atas, bahwa teori

yang cocok di gunakan daam penelitian ini adalah indicator efektivitas menurut

Richard M. Steers. Alasan peneliti menggunakan teori ini karena keseluruhan

indicator efektivitas dalam teori ini sesuai.

Efektivitas merupakan suatu pengukuran dalam pencapainya suatu target,

sasaran atau tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini sama dengan apa

yang dikemukakan oleh Saxena dalam (adam ibrahim indrawijaya, 2005)


14

Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas,

kuantitas, waktu) telah dicapai. Makin besar target yang dicapai, maka semakin

tinggi tingkat efektivitas.

b. Konsep Penerapan

Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah suatu

hal, strategi atau hasil (Badudu dan Zain, 1996:1487). Sementara itu, menurut

Lukman Ali, penerapan adalah untuk berlatih, untuk mencocokkan (Ali,

1995:1044). Berdasarkan pengertian tersebut, maka cenderung beralasan bahwa

penerapan adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik secara sendiri-sendiri

maupun secara berkelompok dengan tujuan akhir untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Adapun unsur-unsur penerapan meliputi:

1) Adanya program yang dilaksanakan

2) Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan

diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

3) Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertangung

jawabdalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses

penerapan tersebut.

(wahid, 1990:45).
15

c. Konsep Perpustakaan

1) Pengertian perpustakaan umum

Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan,

menjelaskan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang

hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan juga

status sosial-ekonomi. Perpustakaan umum akan menjadi perpustakaan yang

memiliki tugas melayani semua lapisan masyarakat dengan sedikit

memperhatikan tingkat dewasa, sosial dan instruktif. (Ibrahim, 2014: 39).

Perpustakaan adalah satuan kerja pada suatu instansi atau instansi tertentu

yang menaungi bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan dalam rangka

buku (non materi) yang disusun dengan sengaja menurut pedoman tertentu agar

dapat dimanfaatkan sebagai sumber mata air. data oleh setiap klien (Ibrahim,

2008).

Perpustakaan terdiri dari beberapa macam, yaitu perpustakaan sekolah

khusus, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan umum, perpustakaan luar

biasa dan perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

dikoordinasikan oleh aset terbuka yang sepenuhnya ditujukan untuk melayani

populasi secara keseluruhan. (Almah, 2012: 9-10).

Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh perpustakaan umum, yaitu:

a) Terbuka untuk umum artinya didalam perpustakaan umum, pelayanan

yang diberikan bersifat terbuka dan diperuntukkan untuk siapa saja tanpa
16

memandang perbedaaan jenis kelamin, agama, ras, usia, pandangan

politik dan pekerjaan.

b) Dibiayai oleh umum. Dalam perpustakaan umum, semua biaya

penyelenggaraan yang dilakukan berasal dari pajak yang dipungut oleh

pemerintah dari masyarakat. Karena itu, perpustakaan umum harus bisa

dinikmati oleh masyarakat luas.

c) Jasa yang diberikan bersifat gratis atau cuma-cuma. Jasa yang diberikan

mencakup jasa referal, yaitu jasa yang memberikan informasi,

peminjaman, konsultasi studi, dan akses internet.

d. Konsep Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan perpustakaan adalah salah satu latihan mendasar di setiap

perpustakaan. Pelayanan ini merupakan latihan yang langsung berhubungan

dengan wilayah setempat, sekaligus menjadi indikator kemajuan tugas

perpustakaan. Dengan cara ini, dari area kerja bantuan, gambaran perpustakaan

tanpa henti akan tumbuh, sehingga semua kegatan perpustakaan akan dipandu dan

dipusatkan di sekitar bagaimana menawarkan dukungan besar seperti yang

diinginkan oleh area lokal klien. Bantuan yang besar adalah salah satu yang dapat

memberikan perasaan senang dan puas kepada klien perpustakaan yang dikatakan

telah berbuah ketika menawarkan jenis bantuan yang kuat dan produktif telah

mampu.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Perpustakaan Bab V Mengenai Layanan Perpustakaan menyebutkan bahwa:


17

a) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi

kepentingan pemustaka.

b) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan

berdasarkan standar nasional perpustakaan.

c) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai

dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

d) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk

memenuhi kebutuhan pemustaka.

e) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional

perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.

Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar

perpustakaan.

f) Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat

(6) dilaksanakan melalui jejaring telematika.

Rahayuningsih (2007) juga menggambarkan atribut nilai manfaat

klien yang harus terlihat sejauh:

1) koleksi

kuantitas, jumlah buku yang tersedia di perpustakaan dengan tujuan agar

klien mudah menemukan atau menemukan buku yang mereka butuhkan.

Kualitas, perpustakaan memberikan koleksi buku yang total dan segar.

2) Fasilitas
18

a) Puncak, kantor penunjang dengan tujuan agar perpustakaan terlihat

memuaskan dengan memberikan ruang kantor yang berbeda seperti

ruang terbuka, meja, tempat duduk, dll.

b) Kenyamanan mengandung arti bahwa perpustakaan tidak dapat

dipisahkan dari akomodasi, misalnya toilet yang bersih, koleksi buku

yang lengkap dan segar, parkiran yang strategis, ruangan yang bersih,

data yang cepat dan tepat, instrumen data, misalnya komputer lengkap

serta tambahan untuk pelayanan memberikan yang kuat dan mahir.

3) Sumber daya manusia

a) Dibutuhkan sopan santun dalam memberikan pelayanan, ramah, dan

murah senyum.

b) Dalam memberikan pelayanan setiap kesalahan yang terjadi harus di

pertanggung jawabkan dan kebutuhan para pengguna dapat terpenuhi.

c) Cepat tanggap dalam memahami keluhan masyarakat yang

membutuhkan pelayanan serta mampu menyelesaikan masalah

tersebut dengan bijak.

d) Profesional

profesional dalam memberikan pelayanan yakni semua bisa di

selesaikan dengan baik tampa harus menunggu atasan turun langsung

cerdas dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah.

e. Konsep Perpustakaan Digital

Konsep perpustakaan digital memberi jawaban atas keinginan masyarakat

dalam mengakses informasi. Masyarakat awam menganggap perpustakaan digital


19

sama dengan perpustakaan virtual dan otomasi perpustakaan. Beberapa pakar di

bidang informasi mengemukakan definisi perpustakaan digital dengan sudut

pandangnya masing-masing sehingga sampai saat ini definisi tersebut masih

menjadi perdebatan. Menurut Masnezah (2002) Perpustakaan digital yaitu suatu

kumpulan koleksi informasi yang besar dan teratur, didigitalkan dalam berbagai

bentuk (kombinasi antara teks, gambar, suara dan video) yang yang

memungkinkan pencarian informasi kapan dan dimana saja melalui konsep

jaringan komunikasi global serta penggunaan teknologi informasi yang maksimal.

Menurut Subrata (2009) Perpustakaan digital adalah penerapan teknologi

informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan

informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Atau secara sederhana dapat

dianalogikan sebagai tempat menyimpan koleksi perpustakaan yang sudah dalam

bentuk digital. Sedangkan menurut Digital Library Federation dalam Pendit

(2008) perpustakaan digital berbagai organisasi yang menyediakan sumber daya,

termasuk sumber daya manusia untuk mengatur, menawarkan akses, memahami,

menyebarkan, menjaga integritas dan memastikan keutuhan karya digital

sedemikian rupa sehingga koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh

orang atau masyarakat yang membutuhkannya.

Ada beberapa factor yang menjadi penghambat pertumbuhan perpustakaan

digital di dinas perpustakaan Kabupaten Enrekang di antaranya:

1. Efektifitas pelayanan perpustakaan digital di enrekang berada pada kategori

belum cukup efektif dilihat dari indikator layanan sirkulasi bahan pustaka,
20

program layanan informasi, layanan audio visual, layanan internet, dan

komputerisasi yang masih minim dari segi jumlah.

2. Infrastruktur jaringan internasional yang kurang mendukung sambungan

internet.

3. Masih banyak masyarakat yang buta akan teknologi.

4. Masih sedikit pemustaka yang belum mengerti tentang tatacara

mendigitalkan koleksi perpustakaan itu artinya butuh sosialisasi dan

penyuluhan tentang perpustakaan digital.

Secara konseptual perpustakaan digital mencerminkan koleksi dan layanan

perpustakaan dalam dunia fisik. Perpustakaan digital merupakan analog dari

perpustakaan tradisional dala hal keragaman dan kompleksitas koleksinya, isinya

mesti berupa media elektronik, di simpan dalam bentuk yang biasa dilihat.

Teknologi perpustakaan digital akan melengkapi fungsi dan layanan

perpustakaan. Teknologi perpustakaan digital akan ditarik kedalam dan merubah

banyak bentuk kelembagaan termasuk perpustakaan, laju dan besarnya tergantung

pada banyak factor antara lain:

1. Eksternalisasi pada tingkat social seperti: penerapan hokum pada kekayaan

intelektual, investasi dalam insfrastruktur komunikasi nasional.

2. Keterbatasan lembaga dan organisasi lokal seperti: ketersediaan sumber daya,

kebutuhan pengguna, kepemimpinan seseorang dalam mengatur organisasi.

3. Terobosan teknologi merubah kebiasaan sisial dan kerja dalam skala besar.
21

Perpustakaan tradisional memiliki keterbatasan yang berkaitan dengan

penyimpanan dan akses informasi, karena sebagian besar pengetahuan yang

dikumpulkan oleh perpustakaan di rekam dan di kumpulkan dalam media fisik.

Perpustakaan digital mirip dengan perpustaak tradisional yang keduanya

melingkupi koleksi yang besar dari berbagai informasi dan dalam hal yang umum

yang berkaitan dengan pengorganisasian, pengambilan, akses, penyimpanan,

pengarsipan dan pengawetan informasi. Sebagian besar dari awal pekerjaan

perpustakaan digital mengambil jaringan ke pusat dan terstruktur sebagaimana

perpustakaanbiasa tujuannya adalah untuk memberikan akses ke sumber informasi

digital milik perpustakaan sebagai lembaga sebagaimana akan menghilangkannya.

C. Kerangka pikir

Kerangka pikir adalah suatu jenis pemikiran yang dipilih dari suatu teori,

yang dianggap berkaitan dengan focus atau judul penelitian dan bertujuan untuk

menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan pernyataan penelitian.

Untuk melihat Efektivitas Penerepan Pelayanan Perpustakaan Digital di

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten. Enrekang, dilihat dari teori

efektivitas penerapan sebagaimana yang dikemukakan oleh Richard. M Strees

dilihat sebagai tolak ukur dalam keberhasilan dalam menerapkan pelayanan

perpustakaan digital pada dinas perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Enrekang.


22

Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan Digital Pada Dinas


Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten Enrekang

Menurut Richard. M, Steers


Efektivitas:

1. Pencapaian tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi

Efektivitas perpustakaan Digital pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan


Kabupaten Enrekang

Gambar. 2.1 kerangka piker

D. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian dari bagan kerangka pikir di atas, maka fokus penelitian

ini adalah bagaimna Efektivitas Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan

Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang, yaitu dalam melakukan pelayanan

perpustakan digital yang harus dilakukan secara maksimal yang dapat diukur

dari: Pencapaian Tujuan, Integrasi, dan Adaptasi.

E. Deskripsi Focus Penelitian

Adapun sub-sub focus dalam penelitian Efektivitas Penerapan Pelayanan

Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten

Enrekang:
23

1. Pencapaian tujuan

Pencapaian tujuan, diukur dengan melihat pencapaian yang telah di dapatkan

dan pengaruh apa yang di berikan, dari apa yang telah di lakukan oleh pihak

perpustakaan yaitu meningkatkan minat baca masyarakat, mengubah pola

pikir masyarakat tentang pentingnya membaca, mengubah masyarakat yang

awalnya buta akan teknologi menjadi bisa menggunakan teknologi.

2. Integrasi

Integrasi pelayanan perpustakaan digital dapat diukur dari penyelenggara

perpustakaan agar seluruh kegiatan perpustakaan dapat diarahkan dan dapat

memberikan pelayanan yang baik sebagaimana di harapkan oleh pemustaka

di perpustakaan digital Kabupaten Enrekang.

3. Adaptasi

Adaptasi perpustakaan digital dapat diukur dari bagaimana sebuah

perpustakaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dalam hal ini, di

Kabupaten Enrekang yang notabenenya memiliki koneksi internet yang

kurang baik dan infrastruktur jaringan yang kurang.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Adapun waktu dan lokasi dalam penelitian ini yang dilakukan oleh penulis

adalah:

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 2

(dua) bulan mulai dari tanggal 28 Juni s/d tanggal 10 Agustus, penelitian ini

dilakukan setelah seminar proposal.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini berlokasi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten.

Enrekang.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Adapun jenis dan tipe dalam penelitian ini yang digunakan oleh penulis

adalah:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan kualitatif, dimana penelitian ini

bersifat deskriptif serta cenderung memakai analisis.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan merupakan tipe penelitian deskripsi

kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu cara memahami sebuah permasalahan yang

sedang terjadi dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan langsung

24
25

dan dokumentasi. Adapun tujuan penelitian deskriptif kualitatif ini ialah guna

membuat uraian akurat mengenai fakta-fakta lapangan.

C. Sumber Data

sumber data dalam hal ini yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data itu berdasarkan sumbernya, data di bedakan sebagai

berikut Sugiyono (2012) :

1. Data primer (data utama) merupakan data yang di dapat langsung dari sumber

asli, yaitu hasil wawancara dan observasi penelitian terhadap informan

mengenai Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan Digital Pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang.

2. Data sekunder merupakan data dari hasil penelitian yang di peroleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dapat berupa

literature, artikel, jurnal, serta dari situs yang berkaitan di internet yang

berhubungan dengan penelitian yang di lakukan mengenai Efektivitas

Penerapan Pelayanan Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kabupaten Enrekang.

D. Informan Penelitian

informan dalam hal ini yaitu orang yang berada pada ruang lingkup

penelitian, artinya yaitu orang yang dapat menyerahkan suatu informasi tentang

kondisi da situasi pada latar penelitian. Adapun narasumber informan yang ada

dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang berwenang untuk menyerahkan


26

informasi tentang bagaimana Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan

Digital Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang, yaitu

Tabel 3.1 Informan

No Informan Jabatan

1 Dr. Dadang Sumarna, S.Pd.,M.Pd Kepala dinas

2 Rusdianto, S.Sos Staf pelayanan

3 Irsan, S.IP Pustakawan ahli pertama

4 Rahmawati Pengunjung

5 Patahuddin, S.Pd.,M.Pd Sekretaris perpustakaan

6 Hasriyanui Latman, SE, M.Ap sub coordinator pengembangan dan

minat baca

Sumber : Penelitian Di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang

Berdasarkan petunjuk dari informan awal seperti rencana informan di atas,

peneliti mengembangkan penelitian ke informan lainnya, begitu seterusnya

sampai peneliti dianggap cukup mendapatkan informasi yang dibutuhkan, proses

penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu, pengambilan sampel

berdasarkan penilaian dari peneliti mengenai siapa-siapa saja yang pantas untuk

dijadikan sampel, oleh karena itu agar tidak sangat objektif, peneliti harus punya

latar belakang pengetahuan tertentu mengenai sampel dimaksud agar peneliti

benar-benar bisa mendapatkan sampel yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan

dari peneliti (memperoleh data yang akurat).


27

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah sebuah cara yang digunakan seorang

peneliti dalam mengumpulkan sumber data-data penelitian dari sumber data.

Pengumpulan data merupakan tahap yang paling penting karena teknik

pengumpulan data yang akan menjadi acuan dalam penyusunan instrumen

penelitian. Dari penjelasan tersebut maka, metode pengumpulan data yang

kemudian digunakan di dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Teknik pengumpulan data yang di lakukan melalui hasil pengamatan

langsung pada obyek penelitian. Observasi merupakan mekanisme kompleks

dalam proses penelitian, dimulai dari penyusunan perencanaan yang dilakukan

secara sistematis, mengunjungi kantor yang menjadi objek penelitian yang di

lakukan dapat dibuktikan keasliannya (validitasnya).

2. Wawancara

Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan secara

lisan yaitu tanya jawab secara langsung antara penanya dan informan. Proses

pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam yang dilakukan peneliti

dengan mempersiapkan bahan wawancara terlebih dahulu, berupa kuesioner

yang berisikan sekumpulan pertanyaan mendasaryang nantinya akan

berkembangdalam wawancara. Dalam proses wawancara biasanya akan

menimbulkan pertanyaan-pertanyaan berlanjut.


28

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini menggunakan cara mengumpulkan data-data yang

sudah ada, pengumpulan data yang dilakukan dengan metode mengumpulkan

dokumen-dokumen yang ada.

F. Teknik Analisis Data

Diperlukan analisis data dalam penelitian agar mengetahui sebuah

permasalahan dan mendapatkan sebuah solusi. Terdapat tiga teknik

yangdigunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik analisis data, sebagai

berikut :

1. Mereduksi Data

Mereduks data adalah kegiatan merangkum, memilih hal-hal penting, focus

pada hal-hal penting dan mencari tema dan pola. Dari reduksi data tersebut maka

dapat memberikan gambaran yang akan mempermudah dalam sebuah proses

pengumpulan data yang diperlukan.

2. Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan setelah reduksi data ialah melakukan uraian

kalimat singkat dan tersusun. Penyajian data ini akan mempermudah dalam

menangani masalah yang terjadi.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan ini merupakan hasil penelitian yang akan menjawab

fokus penelitian berdasarkan analisis data. Kesimpulan ini disajikan dalam bentuk

deskriptif objek penelitian dengan berpedoman dalam kajian penelitian.


29

G. Teknik Pengabsahan Data

Dalam kajian Raco (2018), masuk akal bahwa data penelitian kualitatif

umumnya berupa teks, foto, cerita, gambar dan bukan dalam kerangka pemikiran

perkiraan sementara. Informasi dikumpulkan ketika tujuan dan motivasi di balik

pemeriksaan jelas dan lebih jauh lagi ketika sumber informasi, untuk menjadi

saksi atau anggota tertentu, telah dikenali, dicapai dan telah memperoleh

dukungan atas keinginan mereka untuk memberikan data yang diperlukan.

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi. Triangulasi dapat di katakana sebagai pengecekan,

pengujian data dari berbagai sumber-sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu. Lebih lanjut triangulasi dapat dibagi ke dalam tiga macam, yaitu:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara memeriksa data/menguji data yang

telah di dapatkan dari beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan data dan pengujian data yang sudah di dapatkan melalui hasil

pengamatan, wawancara dan dokumen yang ada. Kemudian peneliti

membandingan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingan hasil

dari wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara memeriksa data kepada sumber-

sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Dalam hal ini

data yang di peroleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi dan

dokumen. Apabila dengan menggunakan tiga teknik pengujian kredibilitas data


30

tersebut, dapat menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti

melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau

yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin

semuanya bias benar karena mempunyai sudut pandang masing-masing yang

berbeda.

3. Triangulasi waktu

Waktu dapat juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan

dengan menggunakan teknik wawancara pada saat di pagi hari, saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah dan akan memberikan data,

yang lebih valid sehingga akan lebih kredibel untuk itu dalam hal ini bentuk

pengujian kredibilitas dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancar dan

pengecekan, obsevasi atau menggunakan teknik lain dalam situasi dan waktu

yang berbeda. Jika hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka harus

dilakukan secara berulang-ulang hingga dapat sampai ditemukan kepastian

datanya. Triangulasi juga dapat dilakukan dengan cara memeriksa hasil

penelitian, dari tim peneliti yang lain yang juga diberi tugas untuk melakukan

pengumpulan data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Dan Deskripsi Lokasi Penelitian

Secara geografis kantor dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten

enrekang terletak dijalan jenderal sudirman no.8 kabupaten enrekang. Sebelum

otonomi daerah perpustakaan kabupaten enrekang dibentuk berdasarkan perda

nomor 9 tahun 1990 tentang pembentukan perpustakaan di kabupaten daerah

tingkat II enrekang sebagai UPTD dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten

enrekang, kemudian diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 21 september

1992. Dengan adanya uu nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah, maka

perpustakaan di kabupaten enrekang telah beberapa kali mengalami perubahan

nomenklur yakni:

1. berdasarkan perda nomor 9 tahun 2000 tentang pembentukan kantor PED,

perpustakaan dan kearsipan daerah kabupaten enrekang (eselon IIIa).

2. perda nomor 8 tahun 2003 tentang pembentukan badan informasi, komunikasi,

PDE dan perpustakaan (eselon IIa).

3. PP nomor 41 tahun 2007 berdasarkan perda nomor 6 tahun 2008 tentang

lembaga teknis daerah yakni kantor perpustakaan, arsip dan PDE (eselon IIIa

s/d sekarang).

Berangkat dari sejarah singkat tentang kantor Dinas Perpustakaan Dan

Kearsipan Kabupaten Enrekang, maka di susunlah visi dan misi sebagai berikut:

31
32

1. Visi,

Menjadikan kantor perpustakaan , arsip dan PDE kabupaten enrekang

sebagai wahana untuk menemukan informasi yang terdepan di kabupaten

enrekang pada tahun 2014.

2. Misi,

a. mengembangkan perpustakaan umum kabupaten enrekang agar menerapkan

system perpustakaan digital pada tahun 2014.

b. melaksanakan system pengelolaan arsip yang lebih baik dan benar agar

menjadi pusat dokumen pelaksanaan pemerintah di daerah kabupaten enrekang

pada tahun 2014.

c. mengembangkan website dengan alamat http://www.enrekangkab.go.id agar

menjadi sumber informasi terdepan mengenai potensi dan hasil-hasil

pembangunan di kabupaten enrekang pada tahun 2014.

2. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujutkan visi dan misi

perpustakaan , arsip dan PDE kabupaten enrekang sebagai berikut:

a. menciptakan aparatur yang bersih, transparan, efektif dan efisiendalam

menjalankan pemerintah.

b. meningkatkan angka melek huruf dan idek pembangunan manusia dan juga

merupakan media informasi.

c. meningkatkan peran keluarga, guru, pemerintah, dan masyarakat dalam budaya

baca dalam menyerap pengetahuan.


33

d. meningkatkan kualitas pelayanan informasi dan penataan system pengelolaan

TIK dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi bagi para

pengelola TIK seluruh SKPD, kecamatan, desa, dan kelurahan.

3. Sasaran

Guna mengimplementasikan tujuan tersebut dirumuskan sasaran dan

program kantor perpustakaan, arsip dan PDE kabupaten enrekang sebagai berikut:

a. terwujutnya pemerintah yang profesional dan bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan kinerja pememrintah dan pembangunan.

b. meningkatkan minat baca masyarakat dan pengunjung perpustakaan

c. berkembangnya perpustakaan desa/kelurahan, sekolah dan masyarakat

d. meningkatnya presentase penanganan arsip yang sesuai denga aturan

e. meningkatnya kualitas pelayanan SKPD yang berbasis teknologi informasi

dalam menyebar informasi penyelenggaraan pemerintah daerah bagi

masyarakat.

4. Struktur organisasi

Organisasi merupakan struktur tata pembagian kerja dan struktur tata

hubungan kerja antara kelompok pemegang posisi yang bekerja sama secara

bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu, perlunya struktur

organisasi di dalam suatu organisasi adalah untuk memberukan gambaran yang

jelas tentang kedudukan tiap-tiap personil, tugas-tugas yang harus dilakanakan

serta wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk menjelaskan struktur kantor dinas

perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang sebagai berikut:


34

a. kepala dinas

b. kelompok jabatan fungsional

1) pustakawan

2) arsiparis

c. sekretaris

1) kasubag umum dan kepegawaian

2) kasubag keuangan/perlengkapan

3) kasubag perencanaan

d. kepala bidang

1) sumber daya perpustakaan dan minat baca

2) pengembangan bahan pestaka, pelestarian dan layanan TIK

3) pembinaan kearsipan

4) pengelolaan arsip

e. kepala seksi

1) pengembangan perpustakaan dan minat baca

2) pengembangan pengelolaan dan pelestarian bahan pustaka

3) pembinaan kelembagaan

4) pengelolaan arsip dinamis

5) pengembangan sumber daya manusia dan perpustakaan

6) layanan teknologi informasi dan komunikasi

7) pembinaan sumber daya manusian dan kelembagaan

8) pengelola arsip statis

f. unit pelaksana teknisi 12 kecamatan


35

g. Struktur Organisasi

Kepala dinas

Kelompok jabatan
sekretaris
fungsional

Kasubag umum dan Kasubag keuangan Kasubag keuangan


kepegawaian dan perlengkapan dan perlengkapan

Kepala bidang
Kepala bidang SDP Kepala bidang Kepala bidang
pengembangan bahan
dan minat baca pembinaan kearsipan pengelolaan arsip
pustaka

Kepala seksi Kepala seksi Kepala seksi


Kepala seksi
pengembangan pelestarian bahan pengelolaan arsip
kelembagaan
perpustakaan pustaka dinamis

Kepala seksi Kepala seksi


Kepala seksi Kepala seksi
SDM pengelolaan arsip
SDM layanan TIK
kelembagaan statis
perpustakaan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

5. Strategi

a. meningkatkan pelayanan imformasi dan komunikasi melalui media

elektronik.

b. pengembangan promosi dan saran informasi perpustakan dan kearsipan

kepada masyarakat.

c. pengembangan kompetensi SDM.


36

d. pemanfaatan SMS gate way melalui internet.

e. peningkatan pelaksanaan updating data web.

f. revitalisasi sarana dan prasarana kantor perpustakaan, kearsipan dan PDE

yang professional dalam pelayanan..

g. Pengembangan teknologi informasi dalam meningkatkan pelayanan

public.

h. Pengembangan system administrasi berbasis teknologi informasi.

i. Pemberdayaan dan pembinaan kelompok informasi masyarakat.

j. Kerjasama dan kebersamaa aparatur yang baik di linkup oeganisasi

6. kebijakan

Selanjutnya diuraikan rangkaian rumusan pernyataan strategi dan

kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan pada

tahapan perumusan strategi dan kebijkan pelayanan jangka menengah

SKPD:

a. Pemanfaatan dan pemerataan teknologi informasi, komunikasi untuk

pelayanan public

b. Melaksanakan promosi dan publikasi melalui media elektronik

c. Pendidikan aparatur melalui pendidikan formal, pendidikan dan

pelatihan, pengembangan wawasan, dan semua jenis peningkatan

kapasitas aparatur

d. Peningkatan jaringan informasi secara online

e. Optimalisasi pengelolaan arsip daerah


37

f. Penempatan tenaga aparatur sesuai kompetensinya

g. Pengembangan manajemen mutu dan produk-produk pelayanan

perpustakaan, kearsipan dan PDE

7. Tugas dan fungsi dinas perpustakaan dan kearsipan

Berdasarkan peraturan bupati enrekang nomor 29 tahun 2009 tentang

tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerja, maka tugas pokok dan

fungsi dinas perpustakaan dan kearsipan sebagai berikut:

1. Tugas pokok

Melaksanakan penyususnan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

perpustakaan dan kearsipan

2. Fungsi dinas perpustakaan dan kearsipan yaitu:

 Perumusan kebijakan teknisi di bidang pelayanan perpustakaan,

kearsipan dan teknologi informasi dan komunikasi .

 Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang pelayanan perpustakaan, kearsipan dan teknologi informasi

dan komunikasi.

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan perpustakaan,

kearsipan dan teknologi informasi dan komunikasi.

 Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.


38

8. kegiatan kantor dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang:

 Kegiatan layanan perpustakaan

1. Layanan baca ditempat

2. Layanan sirkulasi

3. Layanan referensi/rujukan

4. Layanan perpustakaan keliling

5. Layanan perpustakaan digital

6. Layanan pinjam anatar perpustakaan/silang layan

7. Layanan bimbingan dan pendidikan pemustaka

8. Layanan bimbingan teknis dan diklat tenaga pengelola perpustakaan

desa/lurah

9. Layanan penelusuran literature/informasi

 Kegiatan promosi perpustakaan

1. Mengadakan pameran

2. Penyebaran poster

3. Menyelenggarakan seminar

4. Mengadakan lomba

5. Penyebaran brosur

9. Sumber Anggaran Untuk Keperluan Kantor Dinas Perpustakaan Dan

Kearsipan Kabupaten Enrekang.


39

Anggaran perpustakaan berasal dari dana APBD, APBN dan

sumber-sumber dana lainnya, dengan komposisi persentase alokasi dana

anggaran sebagai berikut :

1. Pengembangan koleksi, sebesar 20%

2. Belanja lain-lain, sebesar 80%

10. Jumlah Pegawai

Jumlah Pegawai Di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan

Kabupaten Enrekang sebanyak 26 orang sebagai berikut :

Tabel 2 : Jumlah Pegawai Di Kantor Dinas Perpustakaan Dan


Kearsipan Kabupaten Enrekang Di Lihat Dari Jenjang Pendidikan.

No Pendidikan Jumlah

1 SMA Sederajat 5 orang

2 SMP 3 orang

3 S1 13 orang

4 S2 5 orang

Total 26 orang

Sumber : Kantor Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Enrekang.


Berdasarkan dari table di atas maka dapat di ketahui bahwa jumlah pegawai

di kantor dinas kearsipan dan perpustakaan kabupaten enrekang di lihat dari

jenjang pendidikan terdiri dari SMA sebanyak 5 orang, pendidikan SMP sebanyak

3 orang, pendidikan S1 sebanyak 13 orang, dan pendidikan S2 sebanyak 5 orang.


40

Table 3 : Keadaan Pegawai Di Kantor Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan


Kabupaten Enrekang Dilihat Dari Pangkat Dan Golongannya.

No Pangkat/golongan Jumlah

1 Pengatur muda II/a 1 orang

2 Pengatur muda TK. I II/b 1 orang

3 Pengatur II/c 1 orang

4 Pengatur TK. I II/d 1 orang

5 Penata muda III/a 3 orang

6 Penata muda TK. I III/b 3 orang

7 Penata III/c 2 orang

8 Penata TK. I III/d 8 orang

9 Pembina IV/a 2 orang

10 Pembina TK. I IV/b 3 orang

Total 26 orang

Sumber: Kantor Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang

Berdasarkan dari table 3 di atas maka dapat di ketahui bahwa keadaan

pegawai di kantor dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang di lihat

dari pangkat dan golongannya terdiri dari pengatur muda II/a sebanyak 1 orang,

dari golongan pengatur muda TK.I II/b sebanyak 1 orang, dari golongan pengatur

II/c sebanyak 1 orang, dari golongan pengatur TK.I II/d sebanyak 1 orang, dari

golongan penata muda III/a sebanyak 3 orang, dari golongan penata muda TK.I

III/b sebanyak 3 orang, dari golongan penata III/c sebanyak 2 orang, dari
41

golongan penata TK.I III/d sebanyak 8 orang, dari golongan penata VI/a sebanyak

2 orang dan golongan Pembina TK.I IV.

11. jumlah pengunnjung

Tabel 4 : Pengunjung Perpustakaan Digital Pada Dinas Perpustakaan Dan


Kearsipan Kabupaten Enrekang.

No Tahun Pengunjung/Hari Pengunjung/Tahun

1 2017 15 Pengunjung 5.400 Pengunjung

2 2018 30 Pengunjung 10.800 Pengunjung

3 2019 10 Pengunjung 3.600 Pengunjung

4 2020 10 Pengunjung 3.600 Pengunjung

5 2021 10 Pengunjung 3.600 Pengunjung

6 2022 35 Pengunjung 12.600 Pengunjung

TOTAL 39.600 Pengunjung

Sumber: Kantor Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa jumlah pengunjung perpustakaan

digital di dinas perpustakaan dan kearsipan di kabupaten enrekang mulai dari

tahun 2017 yang relatif sedikit yaitu berjumlah kurang lebih 15 pengunjung setiap

harinya atau sekitar 5.400 pengunjung di tahun tersebut, hal ini di karenakan

perpustakaan digital ini dibuat pada tahun 2017 dan masyarakat masih belum

mengetahui banyak tentang perpustakaan digital ini, kemudian di tahun 2018

jumlah pengunjung kurang lebih 30 pengunjung setiap harinya atau sekitar 10.800

pengunjung pada tahun tersebut, dari tabel di atas dapat pula kita ketahui bahwa

jumlah pengunjung di tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat,
42

hal ini dikarenakan pada tahun sebelumnya pihak perpustakaan telah melakukan

sosialisasi yang membuat masyarakat mengetahui tentang perpustakaan ini,

selajutnya pada tahun 2019 – tahun 2021 jumlah pengunjung di setiap harinya

hanya berkisar 10 pengunjung atau sekitar 3.600 pengunjung di setiap tahunnya,

hal ini disebabkan oleh aturan perpustakaan yang membatasi jumlah pengunjung

dan juga ketakutan masyarakat akibat Covid 19, selanjutnya pada tahun 2022

jumlah pengunjung kembali naik menjadi kisaran 35 pengunjung setiap harinya

atau sekitar 12.600 setiap tahunnya, hal ini di karenakan usaha dan kerja keras

pihak perpustakaan membuahkan hasil yang telah meningkatkan minat baca

masyarakat dan mengubah pendangan masyarakat tentang pentingnya membaca.

Tabel 5: Koleksi Buku Perpustakaan Digital Di Dinas Perpustakaan Dan


Kearsipan Kabupaten Enrekang

No Jenis Buku Judul

1 Agama dan spiritual 11

2 Agama islam 59

3 Alam dan lingkungan 38

4 Anak 18

5 Arsitektur 16

6 Bahasa 50

7 Bisnis 14

8 Budidaya 26

9 bse guru/ siswa 57

10 Busana 39
43

11 Buku sekolah 72

12 Biografi 35

13 Ekonomi 42

14 Filsafat 65

15 Fotografo 16

16 Fiksi 123

17 Game 6

18 Gaya hidup 19

19 Hewan 73

20 Hobby 24

21 Hokum dan politik 86

22 Humor 30

23 Ilmu pengetahuan umum 54

24 Kedokteran 43

25 Keluarga 12

26 Kerajinan 18

27 Komik 74

28 TIK 39

29 Kritik sastra 47

30 Kuliner 19

31 Matematika 57

32 Motifasi 23
44

33 Music 15

34 Non fiksi 34

35 Novel 47

36 Olahraga 61

37 Parawisata 18

38 Pemrograman 48

39 Pendidikan keluarga 23

40 Pendidikan karakter 26

41 Pengembangan diri 31

42 Perikanan 47

43 Perjalanan 31

44 Pertanian 43

45 Politik 72

46 Psikologi 79

47 Puisi 22

48 Resep kue 18

49 Resep masakan 16

50 Rumah 11

51 Sains dan teknologi 59

52 Sastra dan budaya 72

53 Sejarah 100

54 Seni hiburan 43
45

55 Sosiologi 51

56 Umum 129

jumlah 2283
Sumber: Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang

Dari hasil tabel di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah koleksi buku

perpustakaan digital di dinas kearsipan dan perpustakaan kabupaten enrekang

berjumlah 2283 judul buku dari 56 jenis buku dan dapat di akses dari 3 aplikasi.

B. Hasil Penelitian

Melihat jumlah masyarakat yang memiliki keterbatasan informasi,

keberadaan perpustakaan lokal sangat mendukung dalam memperluas aset daerah,

sehingga dikembangkanlah salah satu jenis perpustakaan, khususnya perpustakaan

digital. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang adalah salah satu

sumber yang diperlukan untuk mengajarkan kecerdasan dan kehidupan bernegara.

Sertifikasi ini tertuang dalam amanat Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007

tentang perpustakaan, bahwa dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan

bengsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan

pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya

cetak, dan karya rekam dan Undang-undang 43 Tahun 2009 tentang kearsipan.

Masalah pelayanan perpustakaan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

bersumber pada koleksi, SDM dan fasilitas yang menjadi penghalang atau

hambatan dalam meningkatkan minat baca masyarakat terbukti dari pengunjung

yang setiap bulannya semakin berkurang, dalam hal ini pemerintah yang di wakili
46

oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang melakukan berbagai

cara untuk kembali meningkatkan minat baca masyarakan seperti, melakukan

sosialisasi di desa-desa dan sekolah, memberikan akses internet secara free kepada

masyarakat untuk mengakses perpustakaan digital.

Setelah adanya perpustakaan digital ini, masyarakat yang dulunya

ketertinggalan informasi kini mulai berkembang dari segi informasi di lihat dari

beberapa masyarakat yang pekerjaannya sebagai petani sempat beberapa kali

berkunjung dan mencari buku tentang pupuk pembesar buah pupuk pemusnah

hama dan sebagainya, juga beberapa pelajar yang sering berkunjung untuk

mencari buku-buku yang berkaitan dengan tugas mereka di sekolah.

Dengan adanya perpustakaan ini berbagai golongan masyarakat yang

pernah penulis wawancarai seperti petani, pegawai, dan pelajar mengatakan

bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya perpustakaan ini.

1. pencapaian tujuan

Pencapaian tujuan ialah keseluruhan yang menyangkut upaya pencapaian

tujuan harus di lihat sebagai suatu proses. Maka dari itu, agar pencapaian sebuah

tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan proses pentahapan, baik itu dalam arti

pentahapan untuk pencapaiaan bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti

periodisasinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dinas perpustakaan dan

kearsipan kabupaten enrekang bapak Dr. Dadang Sumarna, S.Pd.,M.Pd.


47

“tujuan dari diadakannya perpustakaan digital telah tercapai atau tidaknya


itu tergantung dari asesmen yang kita adakan kalau umpamanya secara
umum kita bertanya tentang bagaimana ketercapaiannya di sini, dlihat dari
persentase digital yang ada jadi jawabannya tidak serta merta tercapai atau
tdk, tergantung pengguna pemustaka kalau di dinas perpustakaan ini kami
siapkan layanan perpustakaan digital, kan banyak yang tidak puas dengan
itu karena mungkin dari alatnya, tapi menurut saya perpustakaan digital
secara umum tercapai karena bisa di akses di mana mana kecuali yang bleng
spot (daerah yang tidak mempunyai jaringan) untuk digitalnya karena biar
kita mau minjam/membaca buku di perpustakaan kalau tidak ada
jaringannya tidak bisa terpinjam tapi jika meminjam/membaca secara offline
insyaallah bisa.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang apabila di

sesuaikan dengan teori Richard. M . Steers dalam Tangkilisan (2005); pencapaian

tujuan yaitu keseluruhan dari yang menyangkut upaya dalam pencapaiaan tujuan

harus dilihat dari berbagai bentuk suatu proses. Maka dalam hal ini, agar

pencapaiaan suatu tujuan akhir semakin terjamin, dibutuhkan pentahapan, baik itu

dalam segi pentahapan pencapaiaan untuk bagian bagiannya maupun pentahapan

dari segi periodisasinya. Selanjutnya berdasarkan yang terjadi dan apa yang

disampaikan oleh informan diatas bahwa untuk pencapaiaan tujuan dalam

efektivitas penerapan pelayanan perpustakaan digital sudah evisien walaupun

beberapa konsumen tidak puas dengan alasan tertentu tetapi menurut informan di

atas pelayanan yang dilakukan sudah evisien karna sudah menyediakan layanan

perpustakaan digital (berbasis online) jadi secara umum tujuan dari perpustakaan

digital telah tercapai karna dapat di akses di mana-mana kecuali daerah yang tidak

memiliki akses internet.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan staff pelayanan bapak

Rusdianto, S.Sos
48

“Banyak hal yang telah di lakukan perpustakaan digital ini untuk


meningkatkan minat baca masyarakat, yang pertama yaitu : menyediakan
alat atau tools digital, di antaranya computer dan wifi, dan kami juga telah
mengupayakan agar perpustakaan digital ini sampai ke desa-desa terpencil.
Yang kedua yaitu kami telah melakukan sosialisasi tentang perpustakaan
digital, karena tdk semua orang paham tentang perpustakaan digital yang
paling penting adalah kami harus mengajari TIk krna kalau tidak menguasai
TIK maka tidak bisa mengikuti perpustakaan digital ini.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan imforman di atas yang apabila di

sesuaikan dengan teori Richard. M . Steers dalam Tangkilisan (2005); pencapaian

tujuan yaitu keseluruhan dari yang menyangkut upaya dalam pencapaiaan tujuan

harus dilihat dari berbagai bentuk suatu proses. Maka dalam hal ini, agar

pencapaiaan suatu tujuan akhir semakin terjamin, dibutuhkan pentahapan, baik itu

dalam segi pentahapan pencapaiaan untuk bagian bagiannya maupun pentahapan

dari segi periodisasinya. Selanjutnya berdasarkan yang terjadi dan apa yang

disampaikan oleh informan diatas bahwa untuk pencapaiaan tujuan dalam

efektivitas penerapan pelayanan perpustakaan digital sudah evisien sebagaimana

yang di informasikan oleh informan di atas bahwa ada beberapa hal yang telah di

lakukan oleh perpustakaan digital di Enrekang untuk meningkatkan minat baca

masyarakat seperti menyediakan alat untuk mengakses perpustakaan digital,

melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan mengajarkan masyarakat tentang

teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk mengakses perpustakaan

digital ini.
49

2. integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi komunikasi dan pengembangan konsensus.

Integrasi menyangkut proses sosialisasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dinas perpustakaan dan

kearsipan kabupaten enrekang bapak Dr. Dadang Sumarna, S.Pd.,M.Pd.

“Tentu saja ada karna adanya perpustakaan digital itu seiring juga di
adakannya sosialisasi baik masyarakat yah tentunya salah satu sosialisasinya
yaitu menyebarkan informasi sebanyak-banyaknya bahwa keberadaan
perpustakaan daerah di Enrekang itu sudah dalam bentuk digital, apakah
melalui sosialisasi seminar-seminar, workshop pertemuan-pertemuan dan
termasuk di media-media social karena paling tidak pengguna mengetahui
bahwa di Enrekang sudah memiliki perpustakaan digital, terkhusus untuk
daerah pedesaan kita melakukan kunjungan untuk bersosialisasi karena di
desa memililiki link-link seperti perpustakaan desa dan taman baca. Jadi
dengan adanya itu merekalah yang bekerja sama untuk mempopulerkan dan
menginformasikan kepada masyarakat sehingga dia juga bisa memandu
mereka untuk bagaimana cara mengakses melalui perpustakaan digital.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang jika di

sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkisan (2005); integrasi yaitu

suatu ukuran terhadap tingkat kemampuan dari sebuah organisasi untuk

melakukan sosialisasi, komunikasi dan pengembangan dari segi consensus.

Integrasi dalam hal ini menyangkut dalam suatu proses sosialisasi. Selanjutnya

berdasarkan yang terjadi dan apa yang disampaikan oleh informan di atas bahwa

dari pihak perpustakaan digital telah menyebarkan informasi sebanyak banyaknya

baik dalam bentuk digital melalui sosialisasi seminar-seminar workshop

pertemuan-pertemuan dan termasuk di media-media social agar penyebaran

informasi dapat menyeluruh kepada masyarakat. Berdasarkan uraian di atas


50

bahwa sosialisasi yang di lakukan diatas sudah sangat evisien di lihat dari

beberapa cara sosialisasi yang telah di lakukan oleh pihak perpustakaan tentunya

akan sangat membantu masyarakat untuk mengetahui apa itu perpustakaan digital.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan pustakawan ahli pertama


bapak Irsan, S.IP

“Sosialisasi-sosialisasi yang telah dilakukan, beberapa kali kami melakukan


pelatihan-pelatihan dan melakukan kerja sama ke perpustakaan-
perpustakaan komunitas untuk peningkatan layanan computer dan internet,
ada sekitar 24 komunitas kalau saya tidak salah itu dilakukan sosialisasi
mengenai transformasi perpustakaan mengenai digital, jadi kebanyakan
akses-akses bacaan itu selain buku ada juga melalui e-book. Memang sudah
sering terlaksana sosialisasi perpustakaan digital.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang jika di

sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkisan (2005); integrasi yaitu

suatu ukuran terhadap tingkat kemampuan dari sebuah organisasi untuk

melakukan sosialisasi, komunikasi dan pengembangan dari segi consensus.

Integrasi dalam hal ini menyangkut dalam suatu proses sosialisasi. Selanjutnya

berdasarkan yang terjadi dan apa yang disampaikan oleh informan di atas bahwa

pihak perpustakaan digital telah beberapa kali melakukan pelatihan dan bahkan

melakukan kerjasama dengan kurang lebih 24 komunitas perpustakaan untuk

meningkatkan layanan computer dan internet, berdasarkan penjelasan di atas

bahwa sosialisasi yang di lakukan beberapa kali sudah sangat evisien dengan

berbagai cara dan ide kreatif dari pihak perpustakaan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung rahmawati

“Kami mengetahui perpustakaan ini dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang


datang ke desa kami dan melakukan semacam perkumpulan atau pertemuan
51

dan mengundang warga desa untuk ikut dan mendengarkan tentang


perpustakaan ini, dan kerumitan yang kami dapatkan hanya saat pertama
kali datang, sebab tak tahu apa” akan hal ini tapi setelah beberapa kali
berkunjung dan selalu di ajarkan oleh pegawai di sini kami mulai
mengetahui cara menggunakannya”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang jika di

sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkisan (2005); integrasi yaitu

suatu ukuran terhadap tingkat kemampuan dari sebuah organisasi untuk

melakukan sosialisasi, komunikasi dan pengembangan dari segi consensus.

Integrasi dalam hal ini menyangkut dalam suatu proses sosialisasi. Selanjutnya

berdasarkan yang terjadi dan apa yang disampaikan oleh informan di atas bahwa

warga desa (pengguna) mengetahui tentang perpustakaan ini dari hasil sosialisasi

yang di lakukan oleh petugas perpustakaan, dalam hal ini kinerja pengurus

perpustakaan sudah evisien di lihat dari hasil sosialisasi yang membuahkan hasil,

terlebih lagi pengakuan warga (pengguna) yang awalnya tidak mengetahui apa-

apa, menjadi bisa menggunakan perpustakaan digital karna di bantu dan di

bimbing oleh staff perpustakaan.

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Adaptasi dalam hal ini berkaitan dengan pelayanan dan

pelaksanaan yang terjadi di lapangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengankepala dinas perpustakaan dan

kearsipan kabupaten enrekang bapak Dr. Dadang Sumarna, S.Pd.,M.Pd.

“Perpustakaan digital ini memang perlu alat dan dukungan yang luar biasa karena
enrkang itu tempatnya memang kurang strategis yang mengakibatkan gangguan
52

jaringan di beberapa titik. Jadi kami telah mengajukan kepadah pihak pemerintah
kabupaten endrekang untuk memperadakan wifi tembak di beberapa tempat yang
memiliki jaringan yang kurang bagus jadi menurut saya infrastruktur jaringan ini
mempengaruhi kondisi keadaan kabupaten enrekang, menurut saya pengadaan
jaringan yg ada ini sudah bagus tinggal beberapa titik yang tidak ada jaringannya,
kalau di enrekang ini sisa beberapa persen yang masih tidak terjangkau oleh
jaringan”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang jika di

sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkilisan (2005); adaptasi

yaitu kemampuan dari sebuah organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan yang ada. Berkaitan dengan kesesuaian dalam pelayanan dan

pelaksanaan yang terjadi di lapangan. Selanjutnya berdasarkan yang terjadi dan

apa yang di sampaikan oleh informan di atas bahwa pihak perpustakaan digital

telah bekerja sama dengan pihak pemerintah kabupaten enrekang untuk

memperadakan jaringan wifi tembak di beberapa tempat yang memang sangan

kurang jaringan internetnya atau bahkan tidak ada sama sekali, yang berarti bahwa

perpustakaan ini telah melakukan adaptasi dengan cara memperadakan alternative

jaringan wifi tembak untuk mengatasi ketiadaan jaringan di pedesaan yang

awalnya tidak memiliki jaringan internet sama sekali.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan sekretaris perpustakaan

bapak Patahuddin, S.Pd.,M.Pd

“Memberikan sosialisasi, edukasi baik secara lngsung maupun melalui


media” elektronik”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang jika di

sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkilisan (2005); adaptasi

yaitu kemampuan dari sebuah organisasi untuk menyesuaikan diri dengan


53

lingkungan yang ada. Berkaitan dengan kesesuaian dalam pelayanan dan

pelaksanaan yang terjadi di lapangan. Selanjutnya berdasarkan yang terjadi dan

apa yang di sampaikan oleh informan di atas bahwa dari pihak perpustakaan

melakukan sosialisasi, edukasi baik secara langsung maupun melakui media-

media elektronik kepada masyarakat yang buta teknologi, dalam hal ini berkaitan

dengan apa yang di lakukan oleh pihak perpustakaan sangan membantu

masyarakat khususnya di bagian pedesaan yang memang masyarakatnya buta

akan teknologi yang kemudian di berikan pemahaman secara langsung maupun

secara media agar masyarakat yang awalnya buta teknologi menjadi mampu (bisa)

menggunakan teknologi.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan sub coordinator

pengembangan dan minat baca ibu Hasriyanui Latman, SE, M.AP

“Ya jadi kami telah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk


mengajak siswa siswi di sana untuk datang dan membaca di perpustakaan,
kami juga telah mengajak masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk
datang dan belajar tentang tumbuhan dan pupuk apa yang bagus untuk
tumbuhan”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas yang jika di

sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkilisan (2005); adaptasi

yaitu kemampuan dari sebuah organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungan yang ada. Berkaitan dengan kesesuaian dalam pelayanan dan

pelaksanaan yang terjadi di lapangan. Selanjutnya berdasarkan yang terjadi dan

apa yang di sampaikan oleh informan di atas bahwa dari pihak perpustakaan

melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah dan masyarakat, dalam hal ini pihak

perpustakaan melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah dan masyarakat untuk


54

mengubah pemikirannya tentang pentingnya membaca, yang artinya bahwa

adaptasi yang di lakukan di sini adalah mengubah pandangan siswa-siswi dan

masyarakat yang awalnya malas untuk membaca menjadi rajin dan memiliki

kesadaran akan hal itu dan akhirnya mulai meningkatnya minat baca di kabupaten

enrekang.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini terkait dengan pencapaiaan tujuan, integrasi dan adaptasi

dari penerapan pelayanan perpustakaan digital di kabupaten enrekang.

1. Bentuk Pencapaiaan Tujuan Dari Pelayanan Perpustakaan Digital Di


Kabupaten Enrekang

Menurut Richard M. Steers dalam Tangkilisan (2005); pencapaian tujuan

yaitu keseluruhan dari yang menyangkut upaya dalam pencapaiaan tujuan harus

dilihat dari berbagai bentuk suatu proses. Maka dalam hal ini, agar pencapaiaan

suatu tujuan akhir semakin terjamin, dibutuhkan pentahapan, baik itu dalam segi

pentahapan pencapaiaan untuk bagian bagiannya maupun pentahapan dari segi

periodisasinya.

Selanjutnya dapat di simpulkan terkait aspek pencapaiaan tujuan dengan

apa yang di uraikan di atas yang kemudian di kombinasikan dengan hasil

observasi selama di lapangan dapat di ketahui bahwa dari pihak perpustakaan

digital telah memperadakan sarana dan prasarana berupa computer sebagai alat

untuk mengakses perpustakaan digital dan free wifi untuk menarik minat

masyarakat untuk datang, yang kemudian pihak perpustakaan juga dengan


55

antusias mengajak dan mengajarkan masyarakat bagaimana cara mengakses

perpustakaan digital dengan baik dan benar yang jika di sesuaikan dengan teori

Richard m. steers dalam tangkilisan (2005) dalam hal ini penulis menyimpulkan

bahwa pencapaian tujuan secara umum telah di lakukan dengan evisien, hanya

saja di perpustakaan digital tersebut hanya memiliki beberapa computer saja

apabila ada banyak orang yang datang maka pasti ada beberapa yang tidak

mendapatkan computer kosong.

2. Bentuk Integrasi Dari Pelayanan Perpustakaan Digital Di Kabupaten


Enrekang

Menurut Richaerd M. Steers dalam Tangkilisan (2005); integrasi yaitu

suatu ukuran terhadap tingkat kemampuan dari sebuah organisasi untuk

melakukan sosialisasi, komunikasi dan pengembangan dari segi consensus.

Integrasi dalam hal ini menyangkut dalam suatu proses sosialisasi.

Selanjutnya dapat di simpulkan terkait dengan aspek integrasi yang

kemudian di kombinasikan dengan hasil observasi selama di lapangan dapat di

ketahui bahwa pihak perpustakaan digital di kabupaten enrekang telah melakukan

sosialisasi ke sekolah-sekolah dan desa-desa dalam upaya memperkenalkan dan

memngajarkan tata cara mengakses perpustakaan digital, tentunya pihak

perpustakaan tidak terlalu mengalami kesulitan saat melakukan sosialisasi di

sekolah-sekolah di karnakan para guru dan pelajar telah mengetahui dasar-dasar

komputer dan internet, berbeda dengan masyarakat di desa-desa yang memerlukan

usaha ekstra untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat yang awalnya


56

buta teknologi dan sosialisasi ini telah di lakukan berulang kali sebagaimana yang

telah di jelaskan narasumber (staff pelayanan) dalam wawancara tempo hari.

Berdasarkan hasil integrasi yang di paparkan di atas berdasarkan dengan

teori Richard M. Steers dalam Tangkilisan (2005) integrasi dalam hal ini terfokus

pada sosialisasi yang di lakukan oleh pihak perpustakaan dalam memberikan

pemahaman dasar tentang perpustakaan digital, memperkenalkan perpustakaan

digital, mengajarkan tatacara menggunakan perpustakaan digital, yang di mana

sosialisasi ini telah di lakukan berulang kali untuk memaksimalkan pemahaman

masyarakat tentang perpustakaan digital ini, dalam hal ini penulis masih

merasakan bahwa apa yang di lakukan oleh pihak perpustakaan sudah sangat

bagus hanya saja belum maksimal di karenakan masih ada daerah daerah yang

belum terjangkau perpustakaan ini, contohnya bagian pelosok di ksbupsten

enrekang yang memang sulit untuk di jangkau karna jalanan menuju ke sana yang

sangat ekstrim dan jauh.

3. Bentuk Adaptasi Dari Pelayanan Perpustakaan Digital Di Kabupaten


Enrekang

Menurut Richard M. Steers dalam Tangkilisan (2005); adaptasi yaitu

kemampuan dari sebuah organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

yang ada. Berkaitan dengan kesesuaian dalam pelayanan dan pelaksanaan yang

terjadi di lapangan.

Selanjutnya dapat di simpulkan terkait aspek adaptasi dengan apa yang di

uraikan di atas yang kemudian di kombinasikan dengan hasil observasi selama di


57

lapangan dapat di ketahui bahwa perpustakaan digital adalah perpustakaan yang

sangat bergantung pada jaringan (koneksi internet) yang dimana kita ketahui

bahwa koneksi internet di daerah kabupaten enrekang belum merata bahkan ada

beberapa daerah yang belum terhubung dengan jaringan internet, dalam hal ini

perpustakaan yang meminta bantuan kepada pemerintah (bupati) telah

mengupayakan segala sesuatu agar daerah-daerah tersebut terkoneksi dengan

internet, yang di lakukan dalam hal ini adalah memperadakan wifi tembak di

beberapa daerah yang jaringan internetnya buruk atau bahkan tidak ada sama

sekali. Yang jika di sesuaikan dengan teori Richard M. Steers dalam Tangkilisan

(2005), maka penulis menyimpulkan bahwa apa yang di lakukan oleh

perpustakaan tersebut sudah efisien di lihat dari hasil yang telah di capai, hanya

saja memang ada beberapa daerah terpencil di kabupaten enrekang yang sangat

sulit untuk di akses di karenakan daerah tersebut memiliki jalanan yang sangat

ekstrem dam hanya bisa di lewati menggunakan motor gunung selain dari itu tidak

bisa lewat, yang sampai saat ini masih di upayakan oleh pihak perpustakaan untuk

bagaimana supaya daerah tersebut dapat di hubungkan dengan jaringan wifi

tembak.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai Efektivitas Penerapan Pelayanan Perpustakaan Digital Pada Dinas

Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Enrekang

1. Pencapaian tujuan, di ketahui bahwa Masalah pelayanan perpustakaan di

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan bersumber pada koleksi, SDM dan

fasilitas yang menjadi penghalang atau hambatan dalam meningkatkan

minat baca masyarakat, olehnya itu dinas kearsipan dan perpustakaan

melakukan sosialisasi kepada masyarakan dengan tujuan memperbanyak

SDM yang memiliki minat baca yang tinggi, memperadakan peralatan

berupa komputer demi kenyamanan dan keefisienan perpustakaan digital,

dan kemudian memperbanyak koleksi untuk mempermudah pustakawan

untuk mencari apa yang di inginkan.

2. Integrasi, pihak perpustakaan digital telah melakukan sosialisasi berulang

kali untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan memajukan

pengetahuan masyarakat tentang teknologi , dengan cara memperkenalkan

perpustakaan digital kepada masyarakat, memberikan pengetahuan dasar

tentang perpustakaan digital dan mengajarkan masyarakat bagaimana cara

menggunakan perpustakaan digital dan bagaimana cara mengaksesnya

sendiri di rumah masing-masing.

58
59

3. Adaptasi, sebagaimana yang kita ketahui bahwa di daerah Sulawesi selatan

masih banyak daerah yang memiliki kualitas jaringan yang buruk terkhusus

di kabupaten enrekang apalagi di bagian pedalaman yang belum memiliki

jaringan internet yang kemudian di pasangkan wifi tembak untuk

memudahkan masyarakat dalam mengakses perpustakaan digital.

B. Saran

1. Diharapkan kepada dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang

untuk menambah sarana dan prasarana terutama komputer yang menjadi alat

utama untuk membuka dan mengakses perpustakaan digital.

2. Diperlukannya kesadaran dari pihak pemerintah kabupaten enrekang untuk

memperbaiki jalanan di daerah yang belum dapat diakses, agar dapat

mempermudah infrastruktur untuk masuk dalam hal ini yang berkaitan

dengan perpustakaan digital adalah tower jaringan internet.

3. Diharapkan kepada dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten enrekang

untuk melakukan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dalam

melakukan sosialisasi, agar mempermudah proses sosialisasi dan

meyakinkan masyarakat tentang pentingnya membaca.


DAFTAR PUSTAKA

Adam Ibrahim Indrawijaya. (2005). Teori, Perilaku, Dan Budaya (Cet 1). Refika
Aditama. Https//Library.Unismuh.Ac.Id
Almah, Hildawati. 2012. Pemilihan Dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan.
Makassar: Alauddin University Press.
Badudu J.S Dan Zain, Sutan Mohammad. (1996). Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Edy Susena, S.Kom, M.Kom, Dewi Amelia Lestari, S.Kom, MM. 2019.
Efektivitas Penerapan Electronik Government Terhadap Pelayanan Publik
Di Kabupaten Srage. Jurnal Vol. 2, No. 6.
Edy Sutrisno. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.
Ibrahim, Andi. 2014. Pengantar Ilmu Perpustakaan Dan Kearsipan. Makassar:
Alauddin University Press.
Izzaty, M. (2015). Efektivitas Layanan Perpustakaan Di Kantor Arsip Dan
Perpustakaan Kota Payakumbuh. September, 160–166.
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2009). UU RI Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Tamita Utama.
Khaerah, U. (2020). Ummul Khaerah / Jupiter Volume Xvii No.1 Juni 2020 73.
Xvii(1), 73–89.
Kolter. (1994). Marketing Management. Englewood Cliffs,: Prentice Hall.
Msnezah mohd dan zawiyah mohammad yosuf. 2002. dalam
http://myais.fsktm.um.edu.my//8131.
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ramadhani, N. E., & Putri, N. E. (2018). Jmiap. 1(1), 84–97.
Raco, Jozef. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik Dan
Keunggulannya. Jakarta: Pt.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Raco, Jozef. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik Dan
Keunggulannya. Jakarta: Pt. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Salmia. (2018). Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Di Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Kabupaten Enrekang.
Silvianis, R., & Riau, U. (2013). Efektivitas Organisasi Dalam Pelaksanaan
Pembangunan Infrastruktur Di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten
Pelalawan Tahun 2011-2013. Jom Fisip, 2, 1–14.

60
61

Steers,M Richard. 2010. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.


Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D.
Bandung:Alfabeta.
Subrata, Gatot. 2009. "Perpustakaan Digital". Dalam Jurnal Perpustakaan UM
Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Thoriq Tri Prabowo. (2013). Mengenal Perpustakaan Digital.
Peraturan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
Peraturan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.
62

N
63

Foto wawancara bapak kepala dinas perpustakaan dan kearsipan kabupaten


enrekang

Foto wawancara bapak sekretaris


64

Foto dengan staf pelayanan


65

Foto dengan sub coordinator pengembangan dan minat baca


66

Foto wawancara dengan pengunjung

Foto wawancara dengan pengunjung


67

Ruang komputer

Pojok baca Digital


68

Surat Pengantar Peneliti


69

Surat Penelitian
70

surat keterangan sudah meneliti


71

Surat keterangan plagiat


72
73
74
75
76
77

RIWAYAT HIDUP

SUHAERA. Lahir Pada Tanggal 29 Oktober 2000 Di

Rante Lemo. Anak kelima dari enam bersaudara dan

merupakan buah hati dari pasangan Ayahanda Bapak

Rusman Dan Ibunda Hudia.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 77

Rante Lemo dan lulus pada tahun 2012, kemudian melanjutkan pendidikan Di

SMP NEGERI SATAP 5 BARAKA dan lulus pada tahun 2015. Kemudian

melanjutkan pendidikan tingakat menengah atas di SMA Negeri 5 Enrekang dan

lulus pada tahun 2018. Berkat usaha dan kerja keras di sertai doa pada tahun 2018

penulis berhasil lulus di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Social

Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Program Studi Strata

Satu (S1).

Anda mungkin juga menyukai