MUHAMAD AJHAR
2022
SKRIPSI
Muhamad Ajhar
2022
ii
iii
PERSETUJUAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Junaedi, SH., MH., M.Si Muhammad Randhy Akbar, S.IP., M.Si
Mengetahui:
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si
NBM: 730727 NBM: 1031102
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan
aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
Muhamad Ajhar
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Skripsi yang Penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar.
vii
4. Dr. Nuryanti Mustari, S.IP., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
5. Para dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan bimbingan saran, petunjuk, dan
motivasi selama kurang lebih empat tahun perkuliahan.
6. Seluruh pegawai kantor Desa Mukusaki Kecamatan Weweria Kabupaten
Ende dan khususnya Narasumber yang telah responsive membantu penulis
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Kakak-kakak tersayang, yang senantiasa menyalurkan bantuan, semangat
dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis.
8. ponakan-ponakan yang selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis.
9. Kepada temanku Umi Kamarun, S.Sos, yang selalu bersedia untuk
meluangkan waktunya membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
10. For my best friends, untuk sohib kampusku yang solid, Hasdiki S.IP,
Achmad Fadil Arif S.IP, Halim Jauhari, Riswandi, Asrul salmin,Andi
Arhinsa . Thanks so much atas dukungan, semangat, kebersamaan,
kekonyolan, canda dan tawa kalian selama ini. Kalian menjadi salah satu
catatan sejarah dalam perjalanan hidupku.
11. Teman-teman KKP Angkatan XX Kota Makassar Kelurahan Mangasa.
Wisdam, Dina Hermanto,. Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman
serta pelajaran yang sangat berarti dalam proses pengabdian diri di
Kelurahan Mangasa selama kurang lebih 2 bulan.
12. Kepada teman-teman kelasku Ilmu Pemerintahan A 2016, yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu per satu, terimah kasih telah membantu
penulis selama proses perkuliahan, memberikan masukan, dan menemani
penulis dalam menghadapi masalah-masalah yang ada selama proses
perkuliahan, dan suskes untuk saudara ku semua.
13. Teman-teman Pejuang Senyum Sospol yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu per satu, terimah kasih telah berbagi pengalaman, semangat,
viii
tawa dan canda selama proses perkuliahan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata Sempurna. Oleh
karena itu, Kritik dan Saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini
sangat penulis harapkan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Muhamad Ajhar
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
xi
2. Faktor Penghambat ......................................................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 69
B. Saran .................................................................................................................. 69
LAMPIRAN ............................................................................................................. 73
xii
DAFTAR TABEL
Table 2.1..................................................................................................................... 9
Table 3.1..................................................................................................................... 30
Table 4.2..................................................................................................................... 39
Table 4.3..................................................................................................................... 42
Table 4.4..................................................................................................................... 42
Table 4.5..................................................................................................................... 43
Table 4.6..................................................................................................................... 44
Table 4.7..................................................................................................................... 53
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terdiri dari 17.504 pulau besar dan kecil dengan luas wilayah perairan
mencapai 5,8 juta km2 atau sekitar 63 persen sama dengan tiga perempat dari
yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Luas
ikan laut yang cukup besar, dengan asumsi sekitar 6,51 juta ton/tahun atau
8,2% dari total potensi produksi ikan laut dunia. Dari gambaran tersebut bahwa
Indonesia sebagai nelayan Sonny Hari Hamadi, 2013 Survei Sosial Ekonomi
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara
kegiatanpenangkapanikan.
1
2
Mata pencaharia nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian
seperti Jala Jarimg, Bubu dan Pancing. Sistem kerja pada umumnya jam kerja
yang relatif singkat beberapa jam saja.Kondisi atau kebiasaan semacam ini
tingkat produksi rendah dan juga pendapatan mereka juga tidak optimal
beberapa jam saja antara lain juga disebabkan kapal dan alat tangkap ikan yang
mereka gunakan kurang bagus,selain itu kebiasaan kerja yang hanya beberapa
Pada sisi lain jika kita melihat potensi sumberdaya ikan di wilayah
Indonesia yang begitu besar,namun kemampuan dan budaya nelayan kita masih
menjadi sumber ekonomi yang besar.Selain dari sisi jam kerja yang relatif
khusus maupun formal sehingga siapapun bisa menjadi nelayan dan kapan pun
mereka mau,tidak dibatasi oleh waktu. Karena itu di negara indonesia masih
3
banyak dijumpai nelayan musiman,yakni nelayan yang melaut hanya pada saat
tergantumg pada sumber daya ikan, kondisi lingkungan, sarana dan prasarana,
masyarakat suku buton dimana mereka banyak bergelut atau memiliki mata
pencaharian sebagai nelayan oleh karena itu sebagian besar mereka bertempat
tinggal di daerah pesisir, dan bekerja sebagai nelayan dan tambak ikan. Sebagai
adanya hari-hari baik untuk pergi berlayar kepantai, sehingga adat sosial
sehingga mereka sangat tergantung pada sumber daya laut. Sebagian penduduk
juga mengolah tanah mereka menjadi kolam ikan, yang memiliki peran penting
Desa Mukusaki Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende cukup pesat dan juga
masih banyak mengunakan alat seperti Jala Jaring,Bubu, dan Pancing dalam
budidaya masih rendah dan lamban disebabkan karena keterbatasan modal atau
sarana produksi, keterampilan nelayan atau petani ikan yang masih rendah, dan
Kabupaten Ende pada umumnya masih sangat minim dan usaha pemeliharaan
atau budidaya ikan masih sulit di kembangkan karena kurangnya sarana dan
kelautan. (portal.endekab.go.id)
dalam hal membina dan mencarikan mitra usaha yang tepat bagi nelayan serta
kelautan.
dalam pelayanan Keramba Jaring Apung ( KJA ) yang masih rendah budidaya
akan membuat suatu penelitian dengan judul “Peran Pemerintah Desa Dalam
Kabupaten Ende”
B. Rumusan Masalah
7
Ende ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk:
Kabupaten Ende.
Kabupaten Ende ?
D. Manfaat Penelitian
berikut:
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
sebagai berikut:
Tabel 2.1
PenelitianTerdahulu
ketergantungan dengan
tengkulak/juragan/pungwa
9
10
meningkatkan ekonomi di
Kecamatan Burau
adanya pembentukan
kelompok, mekanisme
perguliran dana
dengan baik
manusia memiliki cara atau sikap yang berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh karena itu dapat dikatakan bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-norma
di dalam masyarakat. Dalam peranan itu terdapat dua harapan yaitu harapan yang
dimiliki oleh si pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang yang
dan diharapkan seseorang dalam posisi tertentu. Selanjutnya menurut Ali (2000),
12
peranan adalah sesuatu yang menjadi bagaian yang memegang pimpinan yang
yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Dari
beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran adalah suatu sikap,
tindakan atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau sekelompok orang
desa, peran tidak berarti sebagai hak dan kewajiban individu, melainkan
dinamis dari kedudukan seseorang dan karena kedudukan itu ia melakukan suatu
tindakan atau gerak perubahan yang dinamis dimana dari usaha itu diharapkan
akan tercipta suatu keadaan atau hasil yang diinginkan. Tindakan tersebut
1. Peran itu bersifat impersonal: posisi peran itu sendiri akan menentukan
2. Peran itu berkaitan dengan perilaku kerja (task behavior) – yaitu, perilaku
4. Peran itu dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa
yaitu:
aturan yang ada dan bahkan menimbulkan masalah baru yang malah
berikut:
1. Peran Aktif Peran aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota
adalah posisi terkait pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maupun kewajiban yang
C. Pemberdayaan
melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang bertindak)
yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari
ayat (8) ).
besar dalam paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat (people based
melakukan kontrol internal atas sumber daya material dan non-material yang
bahwa permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat bukan semata-mata akibat
daya sosial yang ada untuk mengatasinya. Selain itu, kondisi struktural yang ada
dari dan reaksi terhadap alam pikiran, tata masyarakat dan budaya yang
pemberdayaan masyarakat, yang disebut sebagai Tri Bina, yaitu: Bina Manusia,
17
macam, yaitu:
1. Pendekatan dari bawah pada kondisi ini pengelolaan dan para stakeholder
4. Keterpaduan: yaitu kebijakan dan strategi pada tingkat lokal, regional dan
nasional.
pengelolaan.
Bertolak dari pendapat ini, berarti pemberdayaan tidak saja terjadi pada
masyarakat yang tidak memiliki kemampuan, akan tetapi pada masyarakat yang
masih memiliki daya yang masih terbatas, dapat dikembangkan hingga mencapai
di semua aspek baik politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, agama, dan lain-
lain.
meningkatkan harkat dan martabat, rasa percaya diri dan harga diri, serta
terpeliharanya tatanan nilai budaya masyarakat itu sendiri. Inti dari gerakan
masyarakat, yang meliputi: (1) Perumusan konsep; (2) Penyusunan pola; (3)
merupakan hal yang wajib wajib dilakukan mengingat pertumbuhan economic and
1. Tujuan Pemberdayaan
hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu meningkatkan
2. Proses Pemberdayaan
ada, tetapi berawal dari sesuatu yang sudah ada pada masyarakat.
miliki.
c. Pelatihan Penangkapan
d. Pelatihan Budidaya
20
e. Bantuan Dana
g. Evaluasi
D. Masyarakat Nelayan
lapangan banyak subyek hukum lain yang bisa saja masuk dalam kategori
ikan.
dan terhadapnya tidak dikenakan surat izin usaha dan bebas dari
atau badan hukum yang dengan hak apapun berkuasa atas sesuatu
22
industri.
buruh tidak memiliki alat-alat produksi dan dalam kegiatan produksi unit
sebaliknya.
E.Kerangka Pikir
Pada era saat ini, masi sering kita jumpai keluhan nelayan yang tidak
Kabupaten Ende. masayarakat di desa tersebut kurang atau hanya sebagian yang
apung (KJA). Diangkat dari permasalahan diatas maka peneleti perlu melakukan
masyarakat nelayan melalui program budidaya ikan keramba jaring apung (KJA),
nelayan.
24
Kerangka Pikir
F.Fokus Penelitian
Transparansi,Keadilan.
25
Sesuai dengan fokus penelitian maka yang menjadi deskripsi dalam fokus
1. Keberlanjutan Visi dan misi yang kuat dari pemerintah kota dalam
dengan baik.
pembangunan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada dan bahkan
4. Faktor pendukung
5. Faktor penghambat
selesai seminar pra penelitian. Penelitian ini akan dilakukan Di Desa Mukusaki
Ende.
individu maupun kelompok.Situasi dan mencari tau peran apa yang dilakukan
27
28
informasi dari informan apa adanya dan sesuai dengan penelitian yang berkaitan
C. Sumber Data
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data ada dua sumber data
1. Data Primer
Data primer yaitu data empiris yang didapatkan peneliti dari informan
2. Data Sekunder
D. Informan
lokasi penelitian, dalam naskah atau sumber data. Dalam penelitian ini informasi
secara tidak acak, tetapi dengan pertimbangan dan kriteria tertentu. Untuk
peneliti.
2. Subyek masih terikat secara penuh aktif pada lingkungan atau kegiatan
informasi
Kelompok
3. Ahmad Saleh AS 1 orang
Nelayan
Kelompok
4. Abdul Kadir AK 1orang
Nelayang
Jumlah 5 orang
triangulasi.
1. Observasi
instrumen atau alat dalam penelitian sehingga peneliti harus mencari data
yang sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal
2. Wawancara
tentang kesulitan dalam belajar membaca dan menulis permulaan anak usia
dini.
3. Dokumentasi
observasi yang diamati. Data ini biasa berbentuk tulisan dan gambar atau
foto.
32
menyusun secara otomatis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara
menjadi 2 (dua) sehingga bisa memberikan gambaran daya nyata. Analisis yang
dilakukan atas dasar data yang sebelumnya telah ditemukan karena mengingat
bahwa penelitian kualitatif itu menolak pra konsep sebelum ke lapangan tempat
penelitian. Adapun analisis data yang digunakan melalui 3 (tiga) tahap yaitu :
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
tetapi tidak semua data yang didapatkan dipaparkan karena akan memakan
banyak waktu maka dari itu dapat dilakukan simpulan sehingga data yang
sebelumnya masih berubah kapan saja karena masih bersifat sementara akan
tetapi jika sudah ada bukti yang mendukung dan benar-benar valid dan
menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, tetapi bisa
jadi juga tidak karena telah dijelaskan sebelumnya bahwa masalah dan
rumusan masalah bisa berubah dalam penelitian kualitatif ini masih bersifat
G. Keabsahan Data
Salah satu cara yang paling penting dan mudah untuk menguji keabsahan
dengan berbagai cara dan waktu. Terdapat 3 (tiga) triangulasi menurut Sugiyono
yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.
34
2. Triangulasi Teknik
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
3. Traingulasi Waktu
melakukan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda.
35
BAB IV
Kabupaten Ende
Boafeo maka desa Mukusaki adalah bagian dari Desa Boafeo yang batas
hamente Boafeo waktu itu adalah Ulu Wolo Mari Eko Dero Ria Lako
Waka.
dibubarkan atau dihapus dan diganti dengan struktur yang baru yakni
baru yakni:
1. Desa Boafeo
2. Desa Ratesuba
3. Desa Nabe
4. Desa Mukusaki
36
37
Desa lainnya. Sistem Pemerintahan pada waktu itu dengan cara ditunjuk
b. Administrasi Desa
c. Topografi Desa
daerah ini tidak bisa dipastikan ,ini merupakan fenomena alam yang
d. Kelompok Nelayan
kerapu
.
40
Sejarah nelayan keramba jaring Apung sudah berdiri sejak 2010. di desa
suatu kelompok yang kehidupannya mereka tergantung langsung pada hasil laut,
baik itu dengan cara melekukan penangkapan atau pun budidaya, masyarakat
nelayan di desa mukusaki mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah
luas laut yang sangat besar, namun masyarakat nelayan yang kurang mampu
karena melihat masyarakat yang menggunakan alat seadanya seperti mesin yang
tidak layak digunakan dan jaring apung Letak geografis juga merupakan faktor
desa mukusaki melihat bahwa Kabupaten Ende ini sangat berpotensi dengan luas
41
lautnya sehingga butuh untuk mengolah wilayah tersebut dengan baik maka
Apung (KJA) kepada nelayan- nelayan karena sebagian dari masyarakat nelayan
pemerintah desa mukusaki juga melihat bahwa nelayan butuh pengawasan dan
bimbingan untuk menciptakan masyarakat nelayan yang sejahtera. Selain itu juga,
nelayan adalah Pemerintah yang dibantu oleh organisasi kelompok nelayan yang
untuk mengolah laut. Karena masyarakat nelayan punya modal sosial untuk itu.
Oleh sebab itu, ini menjadi agenda terpenting, dan kelompok nelayan akan terus
mendorong Pemerintah desa dalam hal ini Departemen Keluatan & Perikanan
agar memberikan ruang fasilitas yang memadai seperti perahu mesin ketinting dan
juga jarring apung yang tepat guna untuk memudahkan dan peningkatan sumber
daya manusia , serta keberpihakan hukum agar nelayan menjadi aktor yang
berdaya.
42
Bisa kita lihat dari tabel di atas pendapatan nelayan itu merupakan
3 Buruh Tani - -
5 Pedagang Keliling - -
6 Peternak - -
Khusus untuk potensi sumber daya alam ada beberapa hal yang
produktif.
3. Sekretaris Pembangunan
4. Sekretaris Pemerintahan
pada bawahan secara lisan maupun melalui rapat staf dalam rangka
diharapkan.
g. Mengawasi tanah perkuburan agar tidak diam bila oleh pihak lain
46
desa.
(PKK).
48
perlindungan masyarakat/linmasdidesadankelurahan.
h. Penegakanketentraman danketertibanmasyarakat.
Mukusaki
Mukusaki.
tertentu.
berikut.
Misi
mengayomi masyarakat.
Kabupaten Ende sudah ada sejak dulu kala masyarakat nelayan mereka
menangkap ikan dengan alat seadanya seperti pancing ,sapan dan mesin katinting
mereka sering terjadi kemacetan di laut jadi apa bila mesinnya bermasalah mereka
menggunakan dayung yang terbuat dari kayu kita bisa meraskan betapa sulitnya
Dan adapun program yang dibuat oleh pemerintah desa mukusaki yaitu
program keramba jaring apung (KJA) pemerintah membuat program ini karna
permodalan
keterampilan
perlengkapan
53
makin terpuruk diakibatkan harga bakar minyak yang makin meningkat dalam
untuk memperbaiki kapal mereka yang rusak apalagi mau membeli yang baru.
di Bagan Ende yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Ende.
ende yang menerima bantuan dari Pemerintah ende yaitu berupa sampan/perahu
antara lain:
Mukusaki
manusia memiliki earn atau sikap yang berbeda-beda hal ini dipengaruhi
oleh latar belakang kehidupan sosialnya. Peran merupakan aspek yang dinamis
dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan
peran.
sekelompok orang dalam suatu peristiwa, dalam hal ini peran pemerintah
menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai dalam sebuah perubahan
tugas-tugas kehidupannya.
56
Kabupaten Ende
a. Keberlanjutan
mengemukakan bahwa:
"Untuk saat ini tidak ada peraturan daerah (perda) khusus yang
mengatur pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten
Ende. Kami hanya mengacu pada Undang-Undang No. 7 tahun
2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi
Daya Ikan.”
Berdasarkan wawancara dengan informan Fabianus Sandis
siga, S.p yang mengatakan bahwa tidak ada peraturan daerah yang
kebijakan baik itu yang dibuat oleh wewenang yang lebih tinggi
konteks ini, kalau suatu subyek telah transparan, maka hal itu perlu
c. Keadilan
dari nilai , norma, adat istiadat, kepribadian dan unsur lain yang
itu salah satu fungsi lembaga sosial adalah untuk mengatur tata cara
komunitas nelayan.
bahwa:
bahwa:
Kabupaten Ende
Ende, maka dapat dilihat dari segala hal yang mendukung dan mendorong
sementara faktor penghambat dilihat dari berbagai kendala yang ditemukan dalam
1. Pendukung
mengemukakan bahwa:
sama dalam melakukan sesuatu itu sangatlah penting karena tanpa adanya
komitmen dari kerja tim yang baik dari Pemerintah Desa sudah tersebar
dinginkan.
2. Penghambat
pendukung saja, akan tetapi juga ada faktor pengambat pada penelitian ini
terjadinya segala sesuatu dapat dilihat dari kendala yang ditemukan dalam
bahwa:
dibudidayakan.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ende
portal.endekab.go.id
Rumlus, R., Johny, L., & Michael, M. (2019). Peran Pemerintah Desa Dalam
Pemberdayaan Masyarakat. Kemampuan Koneksi Matematis
(Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi), 53(9), 1689–
1699.
70
71
Survei Sosial Ekonomi Nasional 2013 dalam Sonny Hari Harmadi, “Nelayan
Kita”, Kompas 19 November 2014.
Syahri, M. A. (2018). Peran dan Wewenang Majelis Tuha Peut Dalam Membuat
Kebijakan Partai Aceh (Studi Kasus Dewan Pimpinan Partai Aceh).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 3(1–22), 1–22.
Ulumiyah, I., Gani, A. J. A., & Mindart, L. I. (2013). Peran Pemerintah Desa
Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa
Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Jurnal
Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 1(5), 890–
899.
www.mongabay.co.id
73
N
74
Sekolah Menengah Pertama diSMPK Sinar Pelita Mukusaki hingga tamat pada
Negeri Ende dengan mengambil Jurusan Bahasa. Selanjutnya pada tahun 2016,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan mengambil program studi Ilmu
Pemerintahan. Pada tahun 2022 ini akan mengantarkan penulis untuk meraih
gelar Sarjana Strata Satu (S1) dengan menyusun karya ilmiah dengan “Peran
92