SKRIPSI
NOFITA SUNDARI
NIM : 09C10104043
SKRIPSI
NOFITA SUNDARI
NIM : 09C10104043
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 23 September 2014 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Orang Tua
Ayah : Sudarisman
Ibu : Warnita
Alamat : Putra Jaya, Kecamatan Simeulue Tengah
Kabupaten Simeulue
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1997-2003) : SD Negeri 1 Simeulue Tengah
SLTP (2003-2006) : SMP Negeri 1 Simeulue Tengah
SLTA (2006-2009) : SMA Negeri 1 Simeulue Tengah
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
Untuk Kebutuhan Mandi, Cuci Dan Kakus (MCK) Di Desa Kuta Bate
Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014”. Selawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat mengatasi berbagai kendala
dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa
1. Bapak Prof. Dr. Jasman J Ma’ruf, SE, MBA selaku Rektor Universitas
bapak Afrizal DN. Com, SE selaku dosen pembimbing anggota yang telah
5. Tidak lupa juga terima kasih kepada Ibu Marniati, SKM, M.Kes selaku
Umar.
kesempurnaan, untuk itu kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
yang akan datang. Akhirnya dengan satu harapan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi semua kalangan yang membacanya. Dari
sekian banyak yang tidak berguna, sedikit tidaknya ada yang berguna. Amin...
Penulis
KATA MUTIARA
“Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan
dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan
habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah
maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Lukman: 27)
Alhamdulillah…. dengan ridha-Mu ya Allah….. Amanah ini telah selesai,
sebuah langkah usai sudah. Cita telah ku gapai, namun itu bukan akhir dari
perjalanan ku, melainkan awal dari sebuah perjalanan.
Ibunda……
Ayahanda……
Tiada cinta yang paling suci selain kasih sayang ayahanda dan ibundaku
Setulus hatimu bunda, searif arahanmu ayah Doamu hadirkan keridhaan
untukku, Petuahmu tuntunkan jalanku Pelukmu berkahi hidupku, diantara
perjuangan dan tetesan doa malammu Dan sebait doa telah merangkul diriku,
Menuju hari depan yang cerah Kini diriku telah selesai dalam studiku Dengan
kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,
Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia.
Terima kasih atas cintanya, semoga karya ini dapat mengobati beban kalian
walau hanya sejenak, semua jasa-jasa kalian tak kan dapat kulupakan. Semoga
Allah beserta kita semua untuk tulusnya persahabatan yang telah terjalin,
spesial buatnya sahabat-sahabatku seperjuangan atas motivasidan
dorongannya.
Terima kasih kepada sahabat-sahabatku Semoga persahabatan kita menjadi
persaudaraan yang abadi selamanya, Bersama kalian warna indah dalam
hidupku, suka dan duka berbaur dalam kasih, Serta terima kasih kepada semua
pihak yang telah menyumbangkan bantuan dan doa dari awal hingga akhir
yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Kesuksesan bukanlah suatu
kesenangan bukan juga suatu kebanggaannamun hanya suatu perjuangan
dalam menggapai sebutir mutiara keberhasilan…
Semoga Allah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Amin…
Novita Sundari
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
telah memberikan sumber kehidupan bagi manusia. Sungai juga dapat dijadikan
aktivitas yang ada, seperti pembuangan sampah dan limbah keluarga termasuk
lingkungan di sekitar sungai tersebut disebabkan oleh berbagai hal, antara lain
pembuangan limbah industri maupun limbah rumah tangga, sampah dan berbagai
semacam ini tidak mendukung terhadap lingkungan bersih, yang pada gilirannya
dengan kualitas hidup, dimana dalam lingkungan yang baik kualitasnya terdapat
Tahun 1991 Tentang sungai. Pada Pasal 27 Bab XII berbunyi dilarang membuang
benda-benda, bahan-bahan padat dan atau cair ataupun yang berupa limbah ke
dalam maupun di sekitar sungai yang diperkirakan atau patut diduga akan
pemanfaatan kali Code sebagai sarana mandi, cuci dan kakus (Latif, 2009).
Begitu juga pemerintah kabupaten Nagan Raya telah berupaya untuk tetap
menjaga lingkungan agar bersih dan sehat, termasuk lingkungan sungai. Upaya
2. Kerjasama dengan tokoh masyarakat seperti RT, RW dan para kyai atau
berupa kebersihan yang dilakukan pada setiap hari Jum’at pagi. Berbagai
yang terjadi sebaliknya maka akan terjadi pencemaran atau penurunan kualitas
pemenuhan berbagai kebutuhan hidup lainnya. Dalam banyak hal sungai dapat
lain untuk irigasi, air minum, kebutuhan industri dan ada juga yang memanfaatkan
untuk tempat aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK). Kegiatan semacam ini
Kuta Bate yang wilayah pemukimannya dilalui aliran sungai (Djamal, 2009).
keluarga kepemilikan jamba bagi keluarga merupakan salah satu indikator rumah
saluran air limbah, ruang tidur, ruang tamu dan dapur. Jamban yang sehat
berfungsi untuk membuang kotoran manusia, ada berbagai macam bentuk seperti
data Bank Dunia tahun 2013 dari jumlah penduduk Indonesia 218 juta orang yang
menggunakan jamban baru 150 juta orang atau hanya 68% saja. Dari data ini
penggunaan jamban pada tahun 2013 sekitar 52%. Hal ini jika dibandingkan
dengan angka nasional yang berkisar 61%, maka Provinsi Aceh masih di bawah
dengan jumlah penduduk 13066 jiwa dengan 3284 Kepala Keluarga yang
memiliki jamban hanya 684 Kepala Keluarga, masyarakat yang tidak memiliki
jamban memamfaatkan sungai sebagai kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK)
salah satunya di Desa Kuta Bate yang masih sangat kurangnya fasilitas jamban di
Data dari Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong dengan jumlah penduduk
1126 jiwa dengan 273 Kepala Keluarga yang memiliki jamban hanya 104 Kepala
kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) (Profil Desa Kuta Bate, 2013).
wilayah pemukiman penduduk di Desa Kuta Bate. Salah satunya adalah Sungai
Raya, yakni Kecamatan Seunagan Timur, Kecamatan Seunagan. Desa Kuta Bate
sungai, masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Jajar tersebut pada
adalah untuk aktivitas mandi, cuci dan kakus (MCK), hal serupa juga dilakukan
Kondisi semacam ini merupakan fenomena yang dapat dilihat setiap hari,
terutama pada waktu pagi dan sore hari. Perilaku masyarakat dalam
memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) dan berbagai
aktivitas lainnya merupakan fenomena yang patut dicermati, salah satunya adalah
masyarakat Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya yang
memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus di Desa Kuta Bate
Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Maka perlu di lakukan penelitian
Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melihat apakah ada
Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong
air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate
air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate
sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate
sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate
untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate
Ha. 2. Ada hubungan sikap masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk ke-
butuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan
Ha. 3. Ada hubungan tindakan masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk
kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan
masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan
Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.
masyarakat dalam memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan
Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Desa Kuta Bate Kecamatan Beutong
Nagan Raya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat di simpulkan bahwa
yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
2.1.1 Pengetahuan
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
2. Interest (meras tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
pengetahuan yaitu :
1. Umur
2. Intelegensi
abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. perbedaan
pengetahuan.
3. Lingkungan
4. Sosial budaya
pengetahuan.
5. Pendidikan
6. Informasi
jika seseorang mendapatkan informasi yang baik dari berbagi media misalnya
TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang.
7. Pengalaman
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
secara benar.
3. Apliksasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
2.1.2 Sikap
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah seorang ahli
Menurut Azwar (2009), sikap dapat bersifat positif dan dapat pula
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Sikap ibu
yang positif terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya dan ada
dari pihak lain. Misalnya dari suami atau istri, orang tua atau mertua dan lain-lain
(Notoatmodjo, 2007).
2.2 Air
makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah
sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam
tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat
dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5-2 liter air sehari untuk
merupakan suatu ilmu yang mempelajari siklus air pada semua tahapan yang
dilaluinya. Dalam buku Teknologi Penyediaan Air Bersih, jumlah air di alam ini
tetap ada dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Dalam
siklus ini dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada di
permukaan bumi akan menguap. Penguapan terjadi pada air permukaan, air yang
berada pada lapisan tanah bagian atas, air yang ada di dalam tumbuhan , hewan,
dan manusia. Karena adanya angin, maka uap air ini akan bersatu dan berada di
tempat yang tinggi yang sering dikenal dengan nama awan (Sutrisno, 2004).
Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar
garam NaCl dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat
sangat bersih. Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum
hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih
mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama
terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan
mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai
3. Air Permukaan
air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih.
c. Kontinuitasnya
Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik
karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan
meliputi :
a. Air Sungai
Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama
daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam
sempurna.
4. Air Tanah
Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan , air tanah
merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke
dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air
tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan
terjadinya kesadahan pada air. Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air
2.3 Sungai
terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat menglir ke laut. Di
dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata “sungai”. Sedang di
dalam Bahasa Inggris dikenal kata “stream” dan “river”. Kata “stream”
menyebutkan sungai besar. Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang
yang mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara) dan
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang
limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara
yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu
Sumber polusi air sungai antara lain limbah industri, pertanian dan rumah
tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan
yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan
oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah
kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan
menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan
tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat.
Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan
benar.
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam (Sarwono,
c. jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
cuci dan kakus (MCK) dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
kebutuhan hidup yang diwujudkan dalam Kebutuhan untuk mandi, cuci dan
kondisi lingkungan.
sebagai berikut:
Pengetahuan
Pemanfaatan air sungai
Sikap
untuk kebutuhan MCK
Tindakan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini survei yang bersifat survei analitik dengan pendekatan
cross sectional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di
2005).
Kabupaten Nagan Raya. Dan penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20
Bate Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Jumlah seluruhnya adalah 273
KK.
sangat banyak atau wilayah populasi terlalu luas, maka penggunaan rumus
pengambilan sample tertentu dimaksudkan untuk memperkecil jumlah
273
n= 1+273 (0,1) 2
273
n= 1+2,73
273
n= 3,73
n = 73
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Tindakan
f
𝑃= x 100
n
Keterangan :
p = Persentase
f = Jumlah jawaban
2
𝑂 − 𝐸 Total Baris x Total Kolom
𝑋2 = E=
𝐸 Grand Total
Keterangan:
1. Sampel dipilih acak dan data yang tersedia dalam bentuk jumlah atau distrit.
3. Sel-sel dengan frekuensi harapan (expected value) kurang dari 5 jika ada
dapat dibenarkan sekitar 25% dari total sel, dan pada sembarang frekuensi
4. Khusus untuk tabel kontingensi 2×2, syarat tersebut berarti tidak ada satu sel
pun boleh berisi frekuensi harapan 𝐸 < 5. Jika ada, maka disarankan untuk
5. Apabila tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E < 5, maka menggunakan Uji Statistik
Continuity Correction.
BAB IV
Desa Kuta Bate merupakan salah satu desa yang terletak di pemukiman
dari pusat Kecamatan. Luas wilayahnya adalah ± 72,55 Ha, dengan jumlah
penduduk 273 jiwa yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani sawah,
merupakan dataran datar dengan mayoritas lahan dan area persawahan dan
sebagai berikut :
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran data responden yang terdiri dari
sungai untuk kebutuhan MCK yang dapat dilihat distribusinya pada tabel berikut
ini.
4.2.1 Umur Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang lebih banyak yang
berumur 21- 40 tahun yaitu sebanyak 30 responden (41,1% ) dan yang paling
responden yang paling banyak adalah IRT sebanyak 25 responden (34,2%) dan
dan yang paling sedikit tingkat pendidikan tinggi sebanyak 18 responden (24,6%).
positif sebanyak 36 responden (49,3%) dan yang memiliki sikap negatif sebanyak
37 responden (50,7%).
tingkat tindakan baik sebanyak 29 responden (39,7%) dan yang memiliki tingkat
untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 51 responden (69,9%) dan yang tidak
baik dan memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 19
orang (57,6%) dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK
(80,0%) dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu
pengetahuan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai
Pvalue (0,038), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang sikap positif dan
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 24 orang (66,7%)
dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak
12 orang (33,3%), sedangkan yang sikap negatif dan memanfaatkan air sungai
untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 27 orang (73,0%) dan yang tidak
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 10 orang
(27,0%).
dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai Pvalue (0,040),
maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara sikap responden dengan
pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai OR yaitu 2,741,
positif.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden dengan tidakan baik dan
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 21 orang (72,4%)
dan yang tidak memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 8
orang (42,4%), sedangkan yang tindakan kurang baik dan memanfaatkan air
sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 30 orang (68,2%) dan yang tidak
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan MCK yaitu sebanyak 14 orang
(20,0%).
tindakan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai
Pvalue (0,031), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara tindakan
responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai
4.4 Pembahasan
pengetahuan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai
Pvalue (0,038), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salam (2013)
mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
adalah hasil yang didapat dari hasil proses, selain diperoleh dari hasil indera yang
terhadap sikap dan tindakan yang diambil. Tingginya pengetahuan maka perilaku
maka dapat perilaku kurang wajar. Sehingga keputusan yang diambil sering
yang benar dan menjaga kondisi kesehatannya agar terhindar dari penyakit. Hal
ini sangat di butuhkan peran aktif kepada para penyuluh kesehatan untuk
dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai Pvalue (0,040),
maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara sikap responden dengan
pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai OR yaitu 2,741,
positif.
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap objek, orang dan konsep
apa saja. Ada beberapa asumsi yang mendasari pendapat tersebut, yaitu sikap
seseorang terhadap objek, dan sikap adalah kontruksi yang bersifat hipotesis,
artinya konsekuensinya dapat diamati, tetapi sikap itu tidak dapat dipahami
(Sopiah, 2008).
serta dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Maka dari itu diharapkan
kepada warga di desa Kuta Bate Kecamatan Beutong agar selalu menjaga
kebutuhan MCK.
4.4.3 Hubungan Tindakan Responden Terhadap Pemanfaatan Air Sungai Untuk
Kebutuhan MCK
tindakan dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK dengan nilai
Pvalue (0,031), maka Pvalue < α = 0,05 berarti ada hubungan antara tindakan
responden dengan pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Dengan nilai
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arman (2012)
baik.
akibat dari pemanfaatan air sungai untuk kebutuhan MCK. Untuk mewujudkan
sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang menunjukkan antara lain adalah fasilitas MCK dan tingkat kepedulian, ini
dikarenakan tidak adanya fasilitas MCK serta penyuluhan tentang kesehatan dan
5.1 Kesimpulan
kebutuhan MCK dengan menggunakan uji Chi-Square di dapat Pvalue 0,038 <
α = 0,05.
kebutuhan MCK dengan menggunakan uji Chi-Square di dapat Pvalue 0,040 <
α = 0,05.
kebutuhan MCK dengan menggunakan uji Chi-Square di dapat Pvalue 0,031 <
α = 0,05.
5.2 Saran
Dinkes Nagan Raya. 2013. Profil Desa Kuta Bate. Kecamatan Beutong. Dinkes
Nagan Raya. Nagan Raya.
Ilham. 2010. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Sampah, APK. EGC. Jakarta.
Sarwono. 2003. Sanitasi dan kesehatan lingkungan. Gajah Mada Unifersit Press.
Yogyakarta.
Sutrisno. 2004. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Gajah Mada Unifersit Press.
Yogyakarta.
Lampiran 1
KUESIONER
TABEL SKOR
No urut Jawaban/skor
NO Variabel Rentang
pertanyaan A B
1 Pengetahuan 1 1 0 8+0
2 1 0 2
3 1 0 Baik >4
4 1 0 Kurang Baik ≤ 4
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
2 Sikap 1 1 0 8+0
2 1 0 2
3 1 0 Positif > 4
4 1 0 Negatif ≤ 4
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
3 Tindakan 1 1 0 8+0
2 1 0 2
3 1 0 Baik >4
4 1 0 Kurang Baik ≤ 4
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
4 Pemanfaatan 1 1 0 8+0
Air sungai 2 1 0 2
Untuk 3 1 0 Ada > 4
kebutuhan 4 1 0 Tidak ≤ 4
MCK 5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
DOKUMENTASI PENELITIAN