SKRIPSI
Oleh:
MILA AMALIA
J1A1 19 047
ii
KATA PENGANTAR
Konawe Selatan Tahun 2023” yang disusun untuk memenuhi salah satu
petunjuk dan doa dari berbagai pihak sehingga hasil penelitian ini dapat
iii
Yasnani, S.Si., M.Kes, Jumakil, S.KM., M.P.H dan La Ode Ahmad
Ucapan terima kasih yang tak terhingga, cinta, kasih dan sayang
yang terdalam dari lubuk hati kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda
yang tersayang Rustan dan Ibunda yang tercinta Arfiah, A.Md yang telah
sampai saat ini, yang selalu memberikan restu, dukungan moril dan
Kendari.
proses perkuliahan.
iv
pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu
Oleo, Kendari.
ini.
v
11. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2019 mulai dari
13. Terkhusus kepada ka Iqra dan Ka Ian Kesling 2018 dan teman
penelitian ini.
Penulis
vi
EFEKTIVITAS METODE FILTRASI DALAM MENURUNKAN
KESADAHAN DAN PERUBAHAN PENINGKATAN DERAJAT
pH AIR BERSIH DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN
MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE
SELATAN TAHUN 2023
Oleh:
Mila Amalia
J1A119047
ABSTRAK
vii
EFFECTIVENESS OF FILTRATION METHOD IN REDUCING
HARDNESS AND CHANGE OF PH DEGREE INCREASING OF
CLEAN WATER IN MEKAR JAYA VILLAGE, NORTH
MORAMO SUBDISTRICT KONAWE SELATAN
DISTRICT YEAR 2023
Oleh:
Mila Amalia
J1A119047
ABSTRACT
The World Health Organization (WHO) stated that by 2022 there will be
more than 2 billion people in the world lacking access to clean water.
There are 368 million people taking water from unprotected wells and
springs. The use of water with high hardness and pH that is not according
to standards can cause damage to household equipment and will also
cause health problems. This study aims to determine the effectiveness of
the filtration method in reducing the hardness level of water after
processing and to determine changes in increasing the degree of pH of
water after processing through the filtration method. This study uses
experimental research with a quasi-experimental research design. The
samples of this study were springs and 3 dug wells which did not have
well floors and well covers. Retrieval of data by measuring the hardness
of the water using a test kit and the pH of the water using a pH meter.
The data were analyzed by looking at the percentage decrease in water
hardness and changes in the degree of acidity (pH). The results showed
that the percentage decrease in the hardness level was dug well 1 by
80%, and the percentage decrease in hardness level was dug well 2 for
50%. There was a change in increasing the degree of pH, the highest was
dug well 1 and dug well 2 of 0.4 mg/l, and the lowest was dug well 3 of
0.2 mg/l. The conclusion of this study is that this filtration method is quite
effective in reducing the hardness level of water and there is a change in
increasing the degree of pH of the water.
viii
DAFTAR ISI
ix
3.6 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ............................................ 49
3.7 Jenis Data Penelitian .............................................................................. 50
3.8 Pengolahan, Analisa dan Penyajian Data ............................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 52
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 52
4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 53
4.3 Pembahasan ........................................................................................... 57
4.4 Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 66
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 67
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 67
5.2 Saran ...................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68
LAMPIRAN ......................................................................................................... 76
x
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman
1 Kerangka Teori ................................................................................... 38
2 Kerangka Konsep ............................................................................... 40
3 Air Berkapur Sebelum Pengolahan .................................................... 55
4 Hasil Filtrasi Air Berkapur Setelah Pengolahan ................................. 55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN ISTILAH
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mendapatkan air dengan kondisi fisik air yang baik (Suriawanto et al,
2022). Air bersih diartikan sebagai air yang layak untuk dijadikan air
baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung pula pengertian
layak untuk mandi, cuci dan sebagai air yang layak untuk diminum yang
jumlah air bersih yang berguna bagi kehidupan sehari-hari karena jika
2019).
berlebih yang terdapat dalam air yang disebabkan oleh lapisan tanah kapur
yang dilaluinya. Jenis sumber air yang banyak mengandung sadah adalah
air tanah. Jika diunakan untuk mencuci busa yang dihasilkan relatif lebih
sedikit, air terasa kurang segar, airnya terasa agak licin terutama pada
waktu digunakan secara bersamaan dengan sabun saat mandi, dan jika
1
dimasak menimbulkan kerak berwarna putih pada dinding panci (Sartika,
2019).
kation yang bervalensi dua, seperti Fe, Sr, Mn, Ca, dan Mg. Akan tetapi,
Terdapat 368 juta orang mengambil air dari sumur dan mata air yang tidak
Air Minum Layak terdapat 95,58 % memiliki sumber air minum layak di
2
3
sarana air minum dan yang memenuhi syarat berjumlah 258 sarana air
sarana air minum dan yang memenuhi syarat berjumlah 46 sarana air
sarana air minum dan yang memenuhi syarat berjumlah 2 sarana air
Wilayah Desa Mekar Jaya termasuk daerah yang berdebu sebab terdapat
truk pengangkut batu. Penduduk Desa Mekar Jaya tercatat 268 KK dan
884 jiwa yang tersebar di empat dusun. Semakin tinggi penduduk maka
air bersih masyarakat di Desa Mekar Jaya umumnya berasal dari ledeng
(mata air) dan sumur gali. (Profil Desa Mekar Jaya, 2022)
Mekar Jaya berjumlah 27 sumur. Kualitas sumber air bila ditinjau dari
yaitu tidak memiliki lantai sekeliling sumur dan tidak memiliki penutup
sumur.
Sumur gali dan mata air berisiko lebih besar terkena penyakit
kulit. Apabila sumur gali yang tidak ditutup dapat tercemar secara fisik
seperti tercemar oleh daun, ranting dan kotoran lain (Sugiester et al,
dan lengan, serta muncul ruam kemerahan akibat sering menggunakan air
sumur tersebut.
Kecamatan Moramo Utara pada tahun 2020 total kasus penyakit diare
sebanyak 16 kasus. Pada tahun 2021 total kasus penyakit diare sebanyak
10 kasus, dan pada tahun 2022 total kasus penyakit diare sebanyak 11
terlindungi maka dapat tercemar secara fisik seperti tercemar oleh daun,
5
ruam kemerahan dan merasakan gatal. Air berkapur juga akan berdampak
busa yang dihasilkan relatif lebih sedikit, air terasa kurang segar, airnya
2018).
nilai derajat pH. Penyaringan melalui media berpori terjadi dengan cara
media yang akan membuat air menjadi tidak keruh dan menjadi lebih
Tahun 2023?”
yaitu air bersih dari sumur gali dan mata air yang berada di Desa Mekar
1.6 Organisasi/Sistematika
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh manusia memiliki volume air rata-rata 65% dari total berat
banyak air, antara lain otak 74,5%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%,
(Khairunnisa, 2021).
air karena itu merupakan senyawa yang sangat penting. Setiap tubuh
manusia yang kehilangan air 15% dari berat badan, maka dapat
1,5-2liter air dalam sehari. Air yang dapat digunakan untuk kebutuhan
manusia secara langsung adalah air tawar atau air bersih. Air yang dapat
9
10
A. Air Bersih
air yang disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi
bahwa air bersih itu dapat diminum langsung, artinya masih perlu
B. Air Minum
(Restiyani, 2021).
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada
suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu
sumber air baku air bersih maka harus diperhatikan persyaratan utama
yang meliputi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan biaya yang muarah dari
A. Mata Air
kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena
B. Air Permukaan
air didalam sistem sungai, air didalam sistem irigasi, air di dalam
tidak lebih dari 0,01% dari air di bumi. Air permukaan secara
Karena itu, air yang diambil secara langsung dari sungai atau
air bersih dan air minum. Tidak seperi air tanah yang biasanya
rekreasi.
C. Air Hujan
kualitas dari air hujan sebagai adalah Pada saat uap air
jangan saat air hujan baru mulai turun, karena masih mengandung
sabun,
14
agresif. Air hujan yang Beraksi dengan gas SO2 dari daerah
D. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat pada lapisan tanah atau
satu sumber daya air selain air sungai dan air hujan. Air tanah
besar penduduknya mengambil air besih dari air tanah, air tanah
peresapan air dari permukaan tanah. Air tanah dangkal ini berada
ini ditinjau dari segi kualitas agak baik, segi kuantitas kurang
bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar
manusia dapat hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang
fasilitas lainnya.
A. Karakteristik Fisika
sudut 90º dari sumber sinar dan diukur adalah hamburan cahaya
NTU. Air yang tingkat kekeruhan melebihi dari bak mutu bagi
B. Karakteristik Kimia
1. Kesadaahan
2019).
2. pH
sebagai berikut:
19
A. Persyaratan Kualitatif
dari air baku air bersih. Peryaratan ini meliputi persyaratan fisik,
2 Warna TCU 50
3 Kekeruhan NTU 25
Zat padat terlarut
4 (Total Dissolved mg/l 1000
Solid)
5 Rasa tidak berasa
B. Persyaratan Kuantitatif
ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya, air baku
dengan jumlah penduduk yang akan dilayani. Selain itu jumlah air
C. Persyaratan Kontinuitas
air baku yang ada di alam. Arti kontinuitas disini adalah bahwa air
baku untuk air bersih tersebut dapat diambil terus menerus dengan
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau
sumber utama persediaan air bersih bagi penduduk yang tinggal di daerah
Sumur dangkal ini memiliki sumber air yang berasal dari resapan
rembesan air permukaan. Rembesan air tidak hanya berasal dari air hujan
pembuangan tinja manusia maupun hewan serta dari limbah sumur itu
sudah lama dan berlumut, atau sumur yang tidak bertutup (Murbaetin,
2018).
kotoran dari permukaan tanah masih terjadi. Maka, air sumur gali harus
lapisan air kedua yang berada dalam tanah, dengan kedalaman lebih dari
(Nugroho, 2021).
1. Lokasi sumur gali harus jauh dari sumber pencemar yaitu berkisar
meter.
sedalam 3 meter.
sejauh 1 meter.
purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah.
(Nugroho, 2021).
permukaan tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah hampir tidak
terpengaruhi oleh musim dan kualitasnya sama dengan air tanah dalam.
Berdasarkan cara keluarnya mata air, dapat dibedakan menjadi mata air
rembesan yaitu mata air yang keluar dari lereng-lereng dan mata air
umbul yaitu mata air yang keluar dari suatu daratan (Salim, 2019).
25
Kualitas air dan mata air akan sangat tergantung dari lapisan
khusus dari mata air tersebut. Kebanyakan air yang bersumber dari mata
air ada dua macam yaitu gravity springs yaitu mata air yang muncul
karena gaya gravitasi dan artisien srings yaitu mata air muncul ke
Salah satu air tanah yang mempunyai debit air yang cukup baik
dalam jumlah dan kualitas adalah mata air. Sesuai dengan kondisi mata
kontaminasi yang berasal dari luar. Munculnya mata air dari tanah sangat
biasanya berasal dari air tanah yang terlindungi, ada kemungkinan terjadi
terhadap mata air yang disebabkan oleh manusia dan binatang, harus
2018).
alam. Maka sifat dan karakteristik air PMA sebagai berikut (Purnami,
2022):
faktor pencemaran bisa dikurangi dan kualitas air yang diperoleh akan
lebih baik. Oleh karena itu sarana perlindungan mata air yang baik harus
a. Syarat Lokasi
pencemaran lainnya.
27
kebutuhan.
b. Syarat kontruksi
saluran dan selokan air yang arahnya keluar bak, agar tidak
3. Tutup bak (manhole) terbuat dari bahan yang kuat dan rapat
efektif, efisien dan murah. Filtrasi juga merupakan suatu proses awal
untuk pemisahan antara padatan dan koloid dengan cairan. Pada proses
filtrasi terjadi dengan melalui suatu medium filter yang memiliki pori-
28
dan tekanan dari luar. Perbedaan tekanan ini akan mendorong padatan
Media filter biasanya terdiri dari pasir atau kombinasi dari pasir,
kerikil, batu, kertas atau kain, ijuk dan arang aktif. Setiap media filter
padatan pencemar yang terdapat pada air tanah. Media filter yang tepat
berlumpur. Oleh karena itu, untuk mendapatkan air yang jernih dengan
hasil yang maksimal pada pengolahan air bersih perlu didukung oleh
media filter air yang tepat. Hal ini dilakukan karena media filter yang
akan menentukan kualitas air yang ingin diperoleh. Selain itu juga perlu
diperhatikan jenis media filter arang aktif yang digunakan, karena jika
permasalahan air berbeda maka jenis arang aktif yang digunakan juga
beberapa cara, seperti filter cepat (rapid filter) dan filter lambat (slow
filter).
29
sungai, rawa, telaga, sawah, dan air kotor lainnya. Filtrasi dapat
menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh, bisa mengubah
pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya supaya air dapat
di minum. Cara ini dapat dipakai untuk desa yang masih jauh dari daerah
Prinsip kerja filter pasir yaitu cairan yang akan disaring mengalir
dari atas ke bawah menembus lapisan pasir karena gaya filtrasi. Partikel
padat yang akan dipisahkan tertahan dalam pasir. Media filter ini dapat
A. Debit Filtrasi
antara air dengan media filter akan semakin lama. Hal ini
(Anggela, 2021).
dikenal sebagai air sadah. Air sadah yang telah melebihi batas maksimum
2020):
32
merupakan air dalam tanah yang ternyata air sadah. Selain itu,
semakin menumpuk.
antara lain:
33
sabun
saluran air.
ketel uap, air yang digunakan harus terbebas dari kesadahan. Hal
pada boiler.
Kekeruhan Dari Air Sumur Gali Dengan Metode Filtrasi. Sampel awal
yaitu menggunakan media saringan pasir, batu apung, karbon aktif dan
pada tiap variasi waktu terhadap parameter pH, besi serta warna, dan
silika dalam menurunkan nilai parameter besi dan warna pada tiap variasi
dari 3,17 mg/L menjadi 0,33 mg/L sebesar (89,46%), dan penurunan
warna dari 235 Pt-Co menjadi 36,1 Pt-Co sebesar (84,64%). Reduksi besi
ini adalah lama kontak arang 10 menit, 20 menit dan 30 menit, variabel
adalah sumber air, diameter dan ketebalan arang. Hasil penelitian ini
yang paling efektif dari wakttu kontak 10 menit, 20 menit dan 30 menit
adalah 30 menit.
filtrasi dan adsorpsi terhadap derajat pH air dan tingkat kesadahan air.
rancangan time series design. Sampel penelitian ini yaitu air sumur.
Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum. Air bersih adalah air yang
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Jika semua
untuk media air untuk keperluan higiene sanitasi maka air dapat
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
Air Bersih
filtrasi sebagai alat yang akan melakukan penyaringa pada air sumur dan
Metode Filtrasi
Keterangan:
: Independent (bebas)
: Dependent (terikat)
BAB III
METODE PENELITIAN
Q1 X Q2
Keterangan:
X = Perlakuan
41
42
2023.
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah mata air dan seluruh sumur
gali yaitu berjumlah 27 sumur gali yang berada di Desa Mekar Jaya,
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah mata air dan 3 sumur gali
tidak memenuhi syarat yang tidak memiliki lantai sekeliling sumur dan
1. Ember
13. Gunting
14. Jarum
17. Benang
18. pH meter
1. Persiapan Bahan
2. Persiapan Alat
ring atau sambungan pipa agar pipa dapat merekat dengan wadah
tiga dan dirakit pada pipa pvc berukuran 2” dengan panjang 50cm
dan menutup pipa bagian atas dengan penutup pipa clean out.
3. Cara Kerja
eksperimen ini.
memasukkan sampel air satu-persatu dari mata air dan sumur gali
keran air agar air dapat mengalir ke media filter melalui pipa-pipa
untuk pengambilan sampel air, alat filtrasi, tes kit, pH meter, gelas ukur,
47
lembar pengujian serta lembar persetujuan dari pemilik sumur gali dan
Defiisi Oprasional
baku mutu kesehatan lingkungan pada media air untuk keperluan higiene
sanitasi yang digunakan untuk mengukur tingkat kadar kesadahan air dengan
nilai 500 mg/l yang biasa digunakan untuk menggambarkan kualitas air
Kriteria Objektif
mg/l.
mg/l.
48
3.6.2 Tingkat pH
Defiisi Oprasional
bersifat asam atau basa dengan nilai 6,5-8,5 mg/l yang diadaptasi
tahun 2017.
Kriteria Objektif
6,5-8,5 mg/l.
Definisi Oprasional
Kriteria Objektif
Definisi Oprasional
Kriteria Objektif
melakukan uji pada air yang akan diteliti dari mata air dan sumur gali
lembar pengujian untuk mengetahui ukuran kualitas air pada air yang
akan diteliti yang berumber dari mata air dan sumur gali yang berada di
Selatan dengan membandingkan hasil uji nilai baku mutu kualitas air
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel hasil uji
terjadi.
BAB IV
km.
Konawe Selatan tercatat 268 KK dan 884 jiwa yang tersebar di empat
dusun, dan jumlah jiwa berjenis kelamin laki – laki tercatat 445 jiwa,
52
53
orang yang berobat serta berdampak pada efisiensi biaya kesehatan yang
masyarakat di Desa Mekar Jaya umumnya berasal dari ledeng (mata air)
dan sumur gali. Namun, tidak semua masyarakat memiliki sumur gali
masih ada beberapa sumur gali yang tidak memnuhi syarat, seperti tidak
memiliki lantai sumur gali dan tidak memiliki penutup sumur. Sumur gali
dalam air tanah itu tinggi. Untuk keperluan air minum, masyarakat
biasanya memasak air yang berasal dari ledeng (mata air) dan
air.
Sumber air bersih adalah sumber air yang digunakan untuk keperluan
dan sumur gali yang tidak memenuhi syarat berjumlah 3 sumur gali.
air tanahnya mengandung kapur. Selain itu, kondisi fisik sumur gali tidak
kesadahan yang memenuhi syarat apabila maksimal 500 mg/l. Dari hasil
penelitian kadar kesadahan air yang paling tinggi adalah sumur gali.
paling besar yaitu sumur gali 1 sebesar 80%, dan presentase penurunan
tingkat kesadahan yang paling kecil yaitu sumur gali 2 sebesar 50%.
2. Sumur
6,1 mg/l 6,5 mg/l 0,4
Gali 1 6,5 - 8,5
3. Sumur mg/l
5,6 mg/l 6 mg/ 0,4
Gali 2
4. Sumur
5,1 mg/l 5,3 mg/l 0,2
Gali 3
sebesar 0,4 mg/l, dan yang paling rendah yaitu sumur gali 3 sebesar 0,2
mg/l.
58
4.3 Pembahasan
4.3.1 Filtrasi
media. Dengan tumpukan partikel yang melekat pada butiran media ini
akan membuat air tidak keruh dan menjadi lebih bersih (Mashadi et al,
2018).
filtrasi ini terjadi proses pemisahan padatan dari suatu larutan untuk
melalui suatu media berpori atau material berpori. Setiap media filter
padatan pencemar yang terdapat pada air tanah. Media filter bahkan
mampu menurunkan dan mengubah zat-zat yang ada di dalam air, seperti
59
memenuhi standar baku mutu kualitas air bersih. Air yang keluar dari
akhir dari seluruh proses pengolahan dan penjernihan air. Air yang jernih
yang tepat dan dengan ukuran media yang tebal sehingga mempunyai
daya saring dan daya serap yang tinggi. Selain mampu menurunkan
2020).
penyaringan dari filter tidak menyumbat pipa saluran air dan proses
ditandai oleh penurunan kualitas air. Jika kondisi tersebut tercapai maka
filter harus dicuci. Perawatan minimal dilakukan dua minggu sekali agar
kinerja filter dapat maksimal. Cara perawatan filter air sederhana yang
pipa yang dibungkus dengan kain katun, melepaskan kain katun pada
4.3.2 Kesadahan
pemanfaatan air baku dari berbagai sumber pun dilakukan demi dapat
air tersebut buruk akan tetapi masih dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan air sumur agar dapat
untuk skala rumah tangga, sebab tidak memerlukan bahan kimia, murah,
dan efisien. Media yang digunakan pun merupakan bahan yang umum
jumlah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) (Sartika et al, 2019). Standar
tubuh, karena kontaminan seperti virus atau bakteri bisa menempel pada
Umum yaitu maksimum 500 mg/l. Air dengan kadar kesadahan yang
tinggi atau yang melebihi nilai ambang batas apabila di konsumsi tanpa
busa. Semakin besar kesadahan air semakin sulit bagi sabun untuk
membentuk busa (Mashadi et al, 2018). Ketika isinya melebihi 500 mg/l,
yang mengakibatkan busa relatif sedikit, airnya agak licin jika memakai
sabun saat mandi. Kesadahan jangka panjang di atas 500 mg/l akan
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata air dan air sumur
tingkat kesadahan sebesar 500 mg/l dan setelah pengolahan sebesar 100
sebesar 50%. Pada sumur gali ketiga sebelum pengolahan nilai tingkat
kesadahan sebesar 1000 mg/l dan setelah pengolahan sebesar 250 mg/l
60%.
sumur gali ini air tanahnya berkapur. Pada prinsipnya, air yang berkapur
biasanya berupa logam Natrium, Kalium dan Magnesium dan air yang
air tanahnya mengandung kapur. Dengan cara ini, air yang mengalir
tumpukan partikel yang melekat pada butiran media ini akan membuat
air tidak keruh dan menjadi lebih bersih (Mashadi et al, 2018).
4.3.3 pH
Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua,
2017).
Air yang baik adalah air yang bersifat netral, pH = 7. Air dengan
bersifat basa. Kandungan bahan kimia air yang baik memiliki kandungan
bahan kimia dalam jumlah yang sesuai standar yang ditetapkan. Apabila
terjadi karena bahan kimia yang tidak sesuai standar dapat terurai
tidak seimbang atau netral, dan darah memiliki kadar keasaman yang
serta akumulasi limbah dan racun dalam tubuh. Nilai pH rendah yang
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata air dan air sumur
gali menunjukkan bahwa derajat pH air yang paling rendah terdapat pada
nilai derajat pH air sebesar 6,5 mg/l dan setelah pengolahan sebesar 6,8
mg/l. Pada sumur gali pertama sebelum pengolahan nilai derajat pH air
sebesar 6,1 mg/l dan setelah melalui proses sebesar 6,5 mg/l. Pada sumur
gali kedua sebelum melalui pengolahan nilai derajat pH air sebesar 5,6
mg/l dan setelah melalui pengolahan sebesar 6 mg/l. Pada sumur gali
ketiga sebelum melalui pengolahan nilai derajat pH air sebesar 5,1 mg/l
tanah pada media filter, maka pH air akan meningkat. Larutan asam
disebabkan oleh air yang mengalir pada proses filtrasi melalui media
gelembung udara (air melepaskan ion O) sehingga akan terjadi reaksi ion
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
Ariel Azmir, A., Made Ary Esta Dewi Wirastuti, N., Setiawan, W., &
Oka Saputra, K. (2022). Filter Air Kapur untuk Mengurangi
Penyakit Batu Ginjal. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(9).
Asia, L., Harfal, Z., Wijaya, D. R., Fitri, A., Pujiati, I., & Suryawati, E.
(2021). Water Filtration from Ketapang Charcoal as A
Media for Controlling Water Destruction in First Middle
School 6 Dumai City. PUCUK REBUNG: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 89–93.
https://pucukrebung.ejournal.unri.ac.id/
Badan Pusat Statistik. (2022). Badan Pusat Statistik.
Batanghari Jambi, U., Dwi Nugraha, R., Nabila, J., Sheila Husna, F.,
khairani, D., Afifa, Y., & Yusuf Lubis, R. (2023). JIUBJ
Jurnal Ilmiah Pemanfaatan Filtrasi Air Sumur untuk
Mengurangi Kekeruhan Menggunakan Penyaringan Air
Sederhana di Kelurahan Pahang. Jurnal Ilmiah Universitas
68
69
Heriyani, O., & &dan Mugisidi,). (n.d.). Pengaruh Karbon Aktif dan
Zeolit pada pH Hasil Filtrasi Air Banjir. In Seminar
Nasional Teknoka_Ft Uhamka.
Husaini, A., Yenni, M., Wuni, C., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Jambi, H.
I. (2020). Efektivitas Metode Filtrasi dan Adsorpsi dalam
Menurunkan Kesadahan Air Sumur di Kecamatan Kota
70
Ilyas, I., Tan, V., & Kaleka, M. (2021). Penjernihan Air Metode Filtrasi
untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat RT Pu’uzeze
Kelurahan Rukun Lima Nusa Tenggara Timur. Warta
Pengabdian, 15(1), 46. https://doi.org/10.19184/wrtp.v15i
1.19849
Khoiriah, M., Stighfarrinata, R., & Bojonegoro, U. (n.d.). Penurunan
Kadar Ph Dengan Metode Filtrasi Menggunakan Media
Pasir Dan Tanah Liat Pada Water Treatment Plant Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Ppsdm Migas)
Cepu Decreasing Ph Content by Filtration Method Using
Sand and Clay Media in Water Treatment Plant Ppsdm
Migas Cepu. Jurnal Teknologi Dan Manajemen Sistem
Industri (JTMSI), 2(1), 2023.
Konawe Selatan, K. (n.d.). Badan Pusat Statistik.
Lantapon, H., Pinontoan, O. R., Akili, R. H., Kesehatan, F., Universitas,
M., Ratulangi, S., & Abstrak, M. (2019). Analisis Kualitas
Air Sumur Berdasarkan Parameter Fisik Dan Derajat
Keasaman (Ph) Di Desa Moyongkota Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur. In Jurnal KESMAS (Vol. 8, Issue 7)
Mahmudi, M., & Musa, M. (2020). Hubungan Ph Dengan Parameter
Kualitas Air Pada Tambak Intensif Udang Vannamei
(Litopenaeus vannamei). http://jfmr.ub.ac.id
Ma’ruf, M., Subagyo, R., Isworo, H., Ghofur, A., Candra, M. I., &
Rusdieanoor, M. (2021). <title/>. Elemen: Jurnal Teknik
Mesin, 8(1), 08. https://doi.org/10.34128/je.v8i1.161
71
Mastian, S., Apriani, I., & Kadaria, U. (2022). Pengaruh Waktu Kontak
Proses Adsorpsi dan Filtrasi Terhadap Perubahan
Konsentrasi Besi, Warna, dan pH Pada Air Sumur. Jurnal
Rekayasa Lingkungan Tropis, 3(1), 75–82.
Ponidi dkk. (2021). Upaya Peningkatan Kualitas Bahan Baku Air Minum
di Perbukitan Kapur Desa Dahor Tuban: Jurnal Abdikarya,
04(1), 30-35.
Santoso, G., Wisnubroto, P., Hani, S., Sains, I., Akprind Yogyakarta Jl
Kalisahak No, T., & Balapan Kode Pos, K. (2020).
Pengolahan Air Bersih Guna Menurunkan Kadar Kapur
(Kesadahan) Menggunakan Tenaga Surya (Solar Cell)
Untuk Mengurangi Resiko Terkena Batu Ginjal Pada
74
Wicaksono, B., Iduwin, T., Mayasari, D., Putri, P. S., & Yuhanah, T.
(2019). Edukasi Alat Penjernih Air Sederhana Sebagai
Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih. TERANG, 2(1),
43–52. https://doi.org/10.33322/terang.v2i1.536
World Health Organization. access to clean water. Who.int.2022
LAMPIRAN
76
77
PENELITIAN
Kepada Yth:
Responden Penelitian
Di Tempat
Peneliti
78
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Oleo.
(……………………..….)
79
80
81
82
83
1. Mata Air
2. Sumur Gali:
- Tidak ada
lantai
sekeliling
sumur
- Tidak ada
pentup
sumur
- Bibir sumur
gali
3. Sumur Gali:
- Tidak ada
lantai
sekeliling 500
sumur mg/l
- Tidak ada
pentup
sumur
- Bibir sumur
gali
4. Sumur Gali:
- Tidak ada
lantai
sekeliling
sumur
- Tidak ada
pentup
sumur
- Bibir sumur
gali
84
Derajat Ph Standar
Peningkatan
No. Sampel Baku
Sebelum Setelah ≥ 0,1
Pengolahan Pengolahan Mutu
1. Mata Air
2. Sumur Gali:
- Tidak ada
lantai
sekeliling
sumur
- Tidak ada
pentup
sumur
- Bibir sumur
gali
3. Sumur Gali:
- Tidak ada
lantai
sekeliling 6,5-8,5
sumur
- Tidak ada
pentup
sumur
- Bibir sumur
gali
4. Sumur Gali:
- Tidak ada
lantai
sekeliling
sumur
- Tidak ada
pentup
sumur
- Bibir sumur
gali
Lembar Observasi Sumur Gali Yang Ada di Desa Mekar Jaya Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan
Kode Sumur :
Lokasi Sumur :
Waktu Observasi :
Hasil observasi
No. Fisik sumur Tidak Bahan kedap air Sesuai standar Keterangan
Ada Standar ukuran
ada Ya Tidak Ya Tidak
1. Jarak sumur dengan sumber
pencemar
a. Septic tank Jarak ≥10 m
b. Tempat pembuangan Jarak ≥10 m
sampah
c. Saluran limbah rumah Jarak ≥10 m
tangga
2. Lantai sumur gali Lebar ≥1,5 m
3. Dinding (cincin) sumur gali
4. Bibir sumur gali Tinggi ≥ 50 cm
5. Saluran pembuangan air
sumur
6. Kepemilikan penutup sumur
(Sumber: Modifikasi Agus Dermawan, 2011)
Keterangan :
: Tidak diamati
82
Mata Air
Sumur Gali 1
88
Sumur Gali 2
Sumur Gali 3
89
Partisipan
90
Sumur Gali