Oleh :
LAILATUL BADRIAH
NIM : 201503073
Oleh :
LAILATUL BADRIAH
NIM : 201503073
ii
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Skripsi Penelitian yang berjudul
―Hubungan Pegetahuan, Sikap, Dan Karakteristik Tempat Perindukan Nyamuk
Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti Di Desa Sedarat Kecamatan Balong
Kabupaten Ponorogo‖ dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan Skripsi
Penelitian ini telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
dengan kerendahan hati penulus mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Nur Hidayatulloh, S.KM, yang telah memberikan saya izin untuk
melakukan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Balong.
2. Bapak Zaenal Abidin S.KM., M.Kes. (Epid) selaku Ketua Sekolah Tinggi
Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun beserta dosen pembimbing I,
yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing saya dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes., selaku Ketua Program
Studi S1 Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Kesehatan Bhakti Husada
Mulia Madiun beserta dosen pembimbing II, yang telah meluangkan
banyak waktu untuk membimbing saya dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Hanifah Ardiani., S.KM., M.KM, selaku penguji utama yang
senantiasa mendampingi dan membantu dalam kelancaran sidang skripsi.
5. Seluruh masyarakat di Desa Sedarat Kecamatan Balong Kabupaten
Ponorogo yang telah bersedia menjadi responden dan membantu saya
dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
6. Seluruh anggota keluarga saya yang telah memberikan doa dan semangat
yang tiada henti, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh teman-teman yang sudah bersedia membantu dalam penelitian
skripsi ini.
viii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi penelitian ini masih
jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis untuk dijadikan pedoman pelaksanaan penelitian.
Lailatul Badriah
NIM.201503073
ix
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019
ABSTRAK
Lailatul Badriah
Kepustakaan : 33 (2008-2017)
x
PROGRAM STUDY OF PUBLIC HEALTH
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2019
ABSTRACT
Lailatul Badriah
Literatur : 33 (2008-2017)
xi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 6
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................... 8
xii
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 47
4.2 Populasi dan Sampel.................................................................... 48
4.2.1 Populasi ........................................................................... 48
4.2.2 Sampel ............................................................................. 48
4.3 Teknik Sampling ......................................................................... 49
4.4 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 51
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel............... 52
4.5.1 Variabel Penelitian........................................................... 52
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ......................................... 52
4.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 56
4.6.1 Pengukuran Validitas ....................................................... 56
4.6.2 Pengukuran Reliabilitas ................................................... 58
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 60
4.7.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 60
4.7.2 Waktu Penelitian.............................................................. 60
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 61
4.9 Teknik Pengolahan Data.............................................................. 61
4.10 Teknik Analisis Data ................................................................... 63
4.10.1 Analisa Univariat ............................................................. 63
4.10.2 Analisa Bivariat ............................................................... 64
4.11 Etika Penelitian ............................................................................ 66
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
berdarah dengue adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas
bersih yang tidak berhubungan langsung dengan tanah dan terlindung dari
1
2
permukaan terbuka lebar yang berisi air bersih dan tenang (Badrah dan
Hidayah, 2011). Ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti pada kontainer
suatu wilayah bebas DBD. Sampai dengan tahun 2016 Angka Bebas
71,1% dan mengalami penurunan yang cukup jauh pada tahun 2017
Bebas Jentik.
target program ≥95% yakni sebesar 67,6% pada tahun 2017. Salah satu
Pada tahun 2016, Dinas Kesehatan Ponorogo mencatat 891 kasus DBD
DBD pada tahun 2018 sebanyak 356 penderita dengan 2 pasien meninggal
peroleh hanya sebesar 60% dibawah target ABJ nasional yakni 95%
Namun demikian jumlah kasus DBD masih tinggi dan ABJ yang masih di
penderita pada tahun 2016 sebanyak 65 kasus dan turun pada tahun 2017
antara desa lainnya pada tahun 2018 sebesar 58,33%, sehingga angka
Balong, 2019).
seperti bak mandi, ember, kaleng bekas, drum, atau toples (Ditjen P2PL,
sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice) (Sari dan
Dartono, 2012).
Balong sebanyak 10.515 dan yang tercatat dinyatakan sehat hanya sebesar
6.538 rumah atau 60,53% dari jumlah rumah yang ada. Lingkungan rumah
hujan seperti ban bekas, kaleng plastik, dan lain-lain belum terlaksana
sikap yang mau ikut aktif terlibat langsung dalam upaya pemberantasan
rumusan masalah umum dari penelitian ini yaitu Apakah ada hubungan
Kabupaten Ponorogo?
Kabupaten Ponorogo.
Kabupaten Ponorogo.
Kabupaten Ponorogo.
Kabupaten Ponorogo.
7
Ponorogo.
Ponorogo.
Ponorogo.
Kabupaten Ponorogo.
1. Bagi Instansi
2. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
disebarkan oleh satu dari 4 virus dengue terutama Aedes aegypti dan Aedes
disebabkan oleh infeksi virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, atau DEN-4 yang
telah terinfeksi virus dengue dari penderit DBD lainnya. Penyakit DBD
adalah penyakit yang dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang
klinis dan laboratoris. Berikut ini tanda dan gejala penyakit DBD yang
dapat di lihat dari penderita kasus DBD dengan diagnosa klinis dan
laboratoris :
11
12
1. Diagnosa Klinis
2. Diagnosa Laboratorium
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Famili : Culicidae
Subfamili : Culicinae
Genus : Aedes
dengan tanah.
100 meter.
3. Penyebaran nyamuk
100 meter, namun secara pasif misalnya karena angin atau terbawa
dan kebiasaan penyimpanan air. Negara dengan curah hujan lebih dari
200 cm per tahun, populasi Aedes aegypti lebih stabil, dan ditemukan
siklus hidupnya.
tempat kering dengan suhu 2ºC dan bila menetas lebih cepat (dr.
hidup nyamuk ini terdiri dari empat fase, mulai dari telur, jentik, pupa,
berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain..
tidak mendukung.
a. Telur
telur pada bejana yang mengandung sedikit air, misalnya pada vas
itu ban bekas, gelas plastik, dan wadah-wadah yang terisi air
b. Larva
yaitu:
menghitam.
hitam.
c. Pupa
tidak seperti kebanyakan pupa serangga lain yaitu sangat aktif dan
d. Nyamuk dewasa
lebih dari satu kali menghisap darah. Selain itu nyamuk ini
Sumber:http//dinus.ac.idrepositorydocsajarmakalah-supartha-baru.pdf
berikut :
seperti: vas bunga atau pot tanaman air atau botol yang airnya
b. Cara Visual
DBD.
sebagai berikut:
Aedes:
acak.
acak.
sub genus Stegomyia seperti halnya Aedes aegypti. Spesiesb ini tersebar
luas di Asia baik di daerah tropis dan sub tropis. Selama dua dekade yang
lalu, spesies ini menyebar ke Amerika Utara dan Amerika Selatan, Afrika,
Eropa Selatan dan pulau-pulau di Pasifik. Sebaran spesies ini lebih luas
daripada sebaran Aedes aegypti karena koloni Aedes albopictus lebih tahan
nyamuk ini lebih bersifat zoofagik dibanding Aedes aegypti. Selain itu
asia dan Amerika telah menyesuikan diri dengan cuaca dingin, dengan
telur yang dapat melewati masa musim dingin (winter) dalam keadaan
(Notoatmodjo, 2011).
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2012).
objek tadi.
penyakit DBD.
b. Pengukuran Pengetahuan
c. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comperehension)
dipelajari.
31
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesa (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
(Notoatmodjo, 2012).
2. Sikap
yang nyata. Sikap yang mau ikut aktif terlibat langsung dalam upaya
3. Tindakan
2015).
sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh,
menjadi kebiasaan
1. Lingkungan fisik
a. Suhu
3 hari pada suhu 30ºC, tetapi pada suhu udara 16ºC dibutuhkan
apabila suhu turun sampai dibawah suhu kritis. Pada suhu lebih
27ºC dan pertumbuhan akan terhenti pada suhu kurang dari 10ºC
b. Kelembaban Udara
kelenjar ludah.
c. Curah Hujan
d. Karakteristik Kontainer
1) Bahan kontainer
(Ayuningtyas, 2013).
3) Warna kontainer
4) Lingkungan Biologi
5) Lingkungan Sosial
Host Pengetahuan
(Pejamu) Sikap
Tindakan
Suhu
Kelembaban Udara
Lingkungan
Fisik
Curah Hujan
Bahan Kontainer
Karakteristik
Environment Kontainer
Warna Kontainer
Ketersediaan
Tutup Kontainer
Banyaknya Tanaman
Lingkungan
Hias dan Tanaman
Biologi
Pekarangan
visualisasi hubungan yang berkaitan atau dianggap perlu antara satu konsep
dengan konsep lainnya atau varibel satu dengan variabel lainnya untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti
masalah.
Variabel Independent
Pengetahuan
Sikap
Varibel Dependent
Bahan Kontainer
Keberadaan jentik
Warna Kontainer
Aedes aegypti
Ketersediaan Tutup
Kontainer
44
45
1. Hipotesis nol atau hipotesis nihil, hipotesis ini dituliskan dengan ―Ho‖
2. Hipotesis Ha, hipotesis ini ditulis dengan ―Ha‖. Hipotesis ini digunakan
Ponorogo.
Ponorogo.
Ponorogo.
METODOLOGI PENELITIAN
air (TPA) yang terdiri dari bahan kontainer, warna kontainer, dan
POPULASI/SAMPLE
47
48
4.2.1 Populasi
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
dalam penelitian ini adalah mencakup semua rumah tangga yang ada di
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi, artinya tidak akan ada sampel
jika tidak ada populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒²
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Maka :
𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒 2
199
=
1+199.0,05²
49
199
=
1+0,49
199
=
1,49
= 133
1. Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota populasi
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
kertas kecil
secara acak
6. Kemudian peneliti mencatat angka dari kertas yang satu persatu keluar
Populasi
Rumah penduduk yang berada di Desa Sedarat Kecamatan Balong Kabupaten
Ponororgo yaitu sejumlah 199 rumah
Sampel
Berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin didapat besar sampel sejumlah 133 rumah
penduduk yang mencakup Desa Sedarat Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Teknik Sampling
Simple Random Sampling
Desain Penelitian
Jenis penelitian metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional
Pengumpulan Data
Kuesioner dan Observasi
Analisis Data
Menggunakan uji chi square dengan taraf signifikan 0,05
Hasil Penelitian
Kesimpulan
dimiliki oleh kelompok lain. Variabel ini dibedakan menjadi dua variabel
(variabel terikat).
1. Variabel Independent/Bebas
2. Variabel Dependent/Terikat
Aedes aegypti.
Sikap Reaksi atau respon masyarakat di Pertanyaan yang ada pada lembar Kuesioner Nominal Vaforable
Desa Sedarat kaitannya dengan kuesioner terhadap reaksi atau respon 1. Sangat setuju (SS):
vektor Aedes aegypti, DBD dan masyarakat meliputi kegiatan 4
PSN DBD. pemberantasan sarang nyamuk 2. Setuju (S): 3
3. Kurang setuju
(KS): 2
4. Tidak setuju (TS):
1
Unvaforable
1. Sangat setuju (SS):
1
2. Setuju (S): 2
3. Kurang Setuju
(KS): 3
4. Tidak setuju (TS):
4
Kategori:
0 = Negatif <50%
1 = Positif ≥50%
54
Lanjutan Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Alat Skala
Variabel Definisi Operasional Parameter Hasil Ukur
Ukur Data
1 2 3 4 5 6
Bahan Jenis bahan kontainer atau tempat 1. Beresiko jika berbahan semen dan Observasi Nominal 0 = Beresiko, jika >50%
Kontainer penampungan air yang digunakan tanah karena permukaan dan bahan semen dan
oleh masyarakat di Desa Sedarat. dinding cenderung kasar sehingga tanah, ≤50% bahan
membuat nyamuk lebih mudah keramik dan plastik.
untuk meletakkan telurnya. 1 = Tidak beresiko, jika
2. Tidak beresiko jika berbahan 50% bahan keramik
keramik dan plastik karena dan plastik, ≤50%
mempunyai permukaan yang licin bahan semen dan
serta tidak berpori sehingga mudah tanah.
untuk dibersihkan.
Warna Warna kontainer atau tempat 1. Warna gelap: cahaya matahari Observasi Nominal 0 = Gelap, jika >50%
Kontainer penampungan air yang berisiko tidak mudah menembus dinding warna gelap, ≤50%
terhadap keberadaan jentik kontainer dari segala arah dan warna terang.
nyamuk. memberikan rasa nyaman saat 1= Terang, jika >50%
nyamuk meletakkan telurnya warna terang, ≤50%
karena tidak terlihat. warna gelap.
2. Warna terang: memudahkan
cahaya matahari menembus tempat
penampungan air dari segala arah.
Ketersediaan Keberadaan penutup pada 1. Tanpa penutup kontainer: kontainer Observasi Nominal 0 = Terbuka, jika >50%
Tutup Kontiner kontainer baik pada bak mandi, terbuka tanpa penutup,
ember, bak WC, tempayan, kaleng 2. Ada penutup kontainer: kontainer ≤50% ada penutup.
bekas, botol bekas. tertutup 1= Tertutupa, jika 50%
ada penutup, ≤50%
tanpa penutup.
55
Lanjutan Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Alat Skala
Variabel Definisi Operasional Parameter Hasil Ukur
Ukur Data
1 2 3 4 5 6
Dependent: Keberadaan jentik yang dilihat Diketahui dari lembaran observasi, Observasi Nominal 0 = Ada jentik
Keberadaan secara visual pada kontainer baik Kategori: 1 = Tidak ada jentik
jentik Aedes yang didalam maupun diluar 1. Ada, bila ditemukan jentik nyamuk
aegypti rumah. Aedes aegypti pada kontainer
2. Tidak ada, bila ditemukan jentik
nyamuk Aedes aegypti pada
container
56
tersebut.
beberapa hal yaitu uji validitas, reliabilitas dan ketepatan fakta dan
kenyataan hidup (data) yang dikumpulkan dari alat dan cara pengumpulan
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
Desa Sambit karena dirasa memiliki karakteristik yang kurang lebih sama
dengan taraf signifikan sebesar 5%. Valid atau tidak dapat diketahui
dengan kriteria penguji : bila r dihitung lebih besar dari r tabel maka Ha
ditolak yang artinya variabel tersebut valid, sedangkan jika r dihitung lebih
kecil dari r tabel maka Ha diterima yang artinya variabel tidak diterima
hitung lebih besar dari r tabel, artinya seluruh item kuesioner penelitian
hitung lebih besar dari r tabel, artinya seluruh item kuesioner penelitian
dalam penelitian.
dijawab.
berikut:
Ponorogo.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adala data primer dan data
sekunder.
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, data
dan sikap.
2. Data sekunder yaitu data yang tidak didapat langsung dari sumbernya
melainkan di dapat dari pihak lain, data sekunder dalam penelitian ini
1. Editing
data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan
2. Coding
3. Entry Data
(Notoatmodjo 2012).
4. Cleaning
Cleaning adalah apabila semua data dari setiap sumber data atau
atau koresi.
5. Tabulating
Puspita 2016).
variabel.
terikat. Pada analisis bivariat terdapat 2 uji yaitu parametrik dan non
Syarat – syarat yang terdapat pada Uji Chi Square adalah sebagai
berikut :
2. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan sebesar 1. Sel – sel
dengan frekuensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari total
sel
syarat digunakan uji alternatif yaitu uji fisher exact (Dahlan, 2017)
2. Bila tabel 2x2, dan ada nilai sel dengan frekuensi harapan <5 maka uji
3. Bila tabelnya lebih dari 2x2 maka digunakan uji Pearson Chi Square.
Jika dengan Uji Chi Square (x2) terbukti terdapat hubungan, untuk
hubungan dapat dilihat secara nyata. Ratio prevalens (RP) dihitung dengan
cara membagi prevalens efek pada kelompok dengan faktor risiko dengan
berikut :
dignity).
timbulkan
inclusiveness).
Desa Sedarat adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Balong
km dari Kota Ponorogo memiliki luas 282,7 ha, terdiri dari 4 Dusun yaitu
Batas Desa
69
70
Desa Sedarat adalah daerah dengan ketinggian tanah kurang lebih 103
meter dari atas permukaan laut dengan luas wilayah 282,7 ha dimana
memiliki sanitasi yang cukup buruk dilihat dari kondisi sungai yang
mandi, tempayan, ember, tandon air. Selain itu terdapat barang bekas
seperti kaleng bekas, botol bekas, dan ban bekas disekitar lingkungan
rumah yang dapat dijadikan sebagai sarang nyamuk untuk bertelur dan
berkembangbiak.
dengan kunjungan dari satu rumah ke rumah yang lain. Pada penelitian ini
dimana sampel terdiri dari 133 rumah. Pengambilan data dilakukan dengan
51,9%.
persentase 42,1 %.
72
persentase 69,9%.
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa dari 133 rumah yang
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa dari 133 rumah yang
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa dari 133 rumah yang
Hasil uji Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
bahwa ada 105 responden dengan sikap negatif dan terdapat jentik
32,1%.
Hasil uji Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
bahwa ada 96 bahan semen dan tanah dan terdapat jentik sebesar 63
Hasil uji Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
Hasil uji Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
Hasil uji Chi Square dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara
memiliki tutup tidak tertutup dengan rapat dan masih terdapat celah
5.3 Pembahasan
30,1 %.
dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Hal ini juga sejalan dengan
Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan reaksi yang bersifat
yang nyata. Sikap yang mau ikut aktif terlibat langsung dalam upaya
0,0001). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Nisya Eka Puspitasari
rumah sebagian besar memiliki bahan kontainer semen dan tanah sebanyak
kemudian logam, tanah, keramik dan plastik. Hal ini terjadi karena bahan
83
ditumbuhi lumut dan refleksi cahaya yang rendah. Refleksi cahaya yang
jentik jentik Aedes aegypti yang rendah karena bahan ini tidak mudah
berlumut, mempunyai permukaan yang halus dan licin serta tidak berpori
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salim (2007)
terutama yang betina lebih menyukai benda atau objek yang warna gelap
berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,02, artinya ada
keberadaan jentik Aedes aegypti. Hal ini juga didukung oleh penelitian
Eka Augesleni, dkk (2012) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
Sedarat berwarna gelap seperti warna biru dan hitam. Hal ini dikarenakan
adanya jentik, namun bisa saja tidak terdapat jentik apabila sering
dibersihkan dan dikuras dan berada ditempat yang terkena sinar matahari.
(p<0,05). Hal ini juga didukung oleh penelitian Aniq (2015) yang
86
permukaan terbuka lebar yang berisi air bersih dan tenang (Badrah dan
Hidayah, 2011). Ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti pada kontainer
Kasus kejadian DBD yang masih tinggi dan angka bebas jentik di
Desa Sedarat yang masih rendah sebesar 58,33% masih jauh dibawah
87
mandi, ember, bak wc, tempayan, botol/kaleng bekas, dan tendon air.
dan Anny (2005) , yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat
pengetahuan baik tapi masih terdapat jentik nyamuk hal ini dikarenakan
89
responden dengan pengetahuan kurang tapi tidak terdapat jentik hal ini
responden dengan sikap negatif tapi tidak terdapat jentik Aedes aegypti
dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dengan nilai p= 0,002 kurang dari
masih tertutup terhadap suatu objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat diartikan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
tindakan yang nyata. Sikap yang mau ikut aktif terlibat langsung dalam
jentik Aedes aegypti yaitu negatif. Hal ini dikarenakan warga masyarakat
Aedes aegypti.
91
air. Sedangkan responden dengan sikap negatif tapi tidak ditemukan jentik,
bahan kontainer semen dan tanah yang tidak terdapat jentik Aedes aegypti
plastik.
92
logam, tanah, keramik dan plastik. Hal ini terjadi karena bahan semen
Permukaan yang kasar lebih sulit untuk dibersihkan, mudah berlumut dan
memiliki refleksi cahaya yang rendah. Refleksi cahaya yang rendah dan
menjadi rendah. Bahan kontainer dari keramik dan plastik memiliki angka
positif jentik jentik Aedes aegypti yang rendah karena bahan ini tidak
mudah berlumut, mempunyai permukaan yang halus dan licin serta tidak
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salim (2007)
penampungan air yang paling banyak digunakan oleh warga terbuat dari
ditumbuhi lumut. Hal ini juga sejalan dengan penelitian badrah dan
Aedes aegypti yaitu semen. Hal ini terjadi karena bahan semen mudah
tapi masih terdapat jentik Aedes aegypti, hal ini dikarenakan ketika
93
disana. Sedangkan kontainer berbahan semen dan tanah tapi tidak terdapat
warna kontainer yang gelap dan terdapat jentik Aedes aegypti sebesar 30
dengan keberadaan jentik Aedes aegypti dengan nilai p= 0,023 kurang dari
tanah terdapat jentik Aedes aegypti mempunyai risisko 2,526 kali daripada
dijumpai pada wadah berwarna gelap, hal ini dikarenakan warna TPA
yang gelap memberikan rasa aman dan tenang bagi nyamuk untuk bertelur.
Hal ini juga didukung oleh penelitian Sari (2012) yang menyatakan bahwa
lokasi penelitian.
tapi masih terdapat jentik Aedes aegypti, hal ini dikarenakan berdasarkan
kontainer tanpa adanya penutup dan tidak terdapat jentik Aedes aegypti
dengan nilai p= 0,042 kurang dari α = 0,05. Dengan nilai RP = 0,385 (95%
plastik. Akan tetapi bukan merupakan faktor resiko karena kontainer yang
memiliki tutup tidak tertutup dengan rapat dan masih terdapat celah
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka
pada kontainernya. Hal ini juga didukung oleh penelitian Aniq (2015)
penutupnya tapi masih terdapat jentik Aedes aegypti, hal ini dikarenakan
sehingga masih ada celah bagi nyamuk Aedes aegypti untuk masuk dan
meletakkan telurnya.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
keberadan jentik .
jentik.
98
99
10. Ada hubungan antara warna kontainer dengan keberadaan jentik Aedes
5,319)
0,164-0,094)
6.2 Saran
2. Bagi Instansi
3. Bagi Masyarakat
Badrah dan Hidayah. 2011. Hubungan Antara Tempat Perindukan Nyamuk Aedes
aehypti dengan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Penajam
Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Pasar Utara. Trop Pharm, Vol 1.
No 2.
Ditjen PP&PL. 2008. Petunjuk Teknis Jumantik PSN Anak Sekolah. Jakarta.
Dr. Hermayudi dan Ayu Putri Ariani, A. K. 2017. Penyakit Daerah Tropis .
Yogyakarta: Nuha Medika.
101
102
Notoatmodjo. 2012. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Susana, et. al., Tessa B Knox., Nguyen Thi Yen., Vu Sinh Nam., Michelle
LGatton., Brian H Kay., Peter A Ryan. 2011. Critical Evaluation of
Quantitative Sampling Methods for Aedes aegypti (Diptera: Culicidae)
Immatures in Water Storage. J. Med. Entomol, 44(2): 192-204.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
(…………………….)
109
Lampiran 6
Nomor : ……..
KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
Lingkari sesuai yang anda pilih
1. No Responden :
2. Nama :
3. Umur :
4. Alamat : RT…../RW…..
5. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
6. Pekerjaan : 1. Pegawai Swasta 3. PNS
2. Pedagang/Wiraswasta 4. Ibu Rumah Tangga
5. Lain-lain ..................
7. Pendidikan : 1. Tidak Sekolah 4. SLTP/Sederajat
2. Tidak Tamat SD 5. SLTA/Sederajat
3. SD 6. Perguruan Tinggi
7. Lain-lain ..................
110
B. KUESIONER
PENGETAHUAN
1. Dimana saja nyamuk DBD (Demam Berdarah) dapat meletakkan
jentik/telur sebagai tempat perkembangbiakannya?
a. Bak mandi
b. Ember
c. Drum
d. Semua benar
e. Tidak tahu
2. Warna apa yang lebih disukai nyamuk DBD (Demam Berdarah) sebagai
tempat menyimpan jentik/telurnya?
a. Transparan
b. Gelap
c. Terang
d. Warna – warni
e. Tidak tahu
3. Dimana saja tempat yang disenangi, tempat hinggap, dan tempat istirahat
nyamuk DBD (Demam Berdarah)?
a. Pakaian yang digantung
b. Tempat yang gelap
c. Di air
d. Semua benar
e. Tidak tahu
4. Menurut saudara bagaimana ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti penyebab
DBD (Demam Berdarah)?
a. Warna merah bintik-bintik putih
b. Warna hitam bintik-bintik putih
c. Warna cokelat bintik-bintik putih
d. Warna abu-abu bintik-bintik putih
e. Tidak tahu
111
SIKAP
Berilah tanda (√) sesuai dengan pilihan anda
Keterangan : Keterangan Pilihan Jawaban
Keterangan Skor Penilaian
Vaforable (+) Unvaforable (-)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Sangat
Sangat Tidak
No. Pertanyaan Sikap Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
1. Demam Berdarah harus
dicegah dengan melakukan
pemberantasan sarang
nyamuk.
2. Setiap warga tidak perlu
mengingatkan tetangganya
untuk melakukan
pemberantasan sarang
nyamuk.
3. Masyarakat harus melakukan
pemberantasan sarang
nyamuk di rumah masing-
masing.
4. Pemberantasan sarang
nyamuk tidak perlu dilakukan
jika tidak ada yang sakit
Demam Berdarah.
5. Pemberantasan sarang
nyamuk adalah
tugas/tanggung jawab
masyarakat.
114
Sangat
Sangat Tidak
No. Pertanyaan Sikap Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
6. Melakukan pemberantasan
sarang nyamuk pada tempat-
tempat penampungan air
hanya akan menjadikan
tempat perkembangbiakan
jentik nyamuk Aedes aegypti.
7. Saya mau berpartisipasi
dalam kegiatan kerja bakti
dalam rangka pemberantasan
sarang nyamuk.
8. Pemberantasan sarang
nyamuk merupakan tugas
tenaga kesehatan dan
pemerintah.
9. Memberantas sarang nyamuk
pada tempat penampungan air
dapat mencegah kejadian
Demam berdarah.
10. Pemberantasan sarang
nyamuk cukup dilakukan
didalam rumah.
115
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KARAKTERISTIK TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK aedes aegypti
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALONG KABUPATEN PONOROGO
Lampiran 8
1. Univariat
a. Jenis Kelamin
Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
b. Umur
Umur
c. Pendidikan
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
d. Pekerjaan
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
e. Pengetahuan
Pengetahuan
f. Sikap
Sikap
g. Bahan
Bahan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Semen dan tanah 96 72.2 72.2 72.2
Keramik dan plastik 37 27.8 27.8 100.0
Total 133 100.0 100.0
118
h. Warna
Warna
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid GELAP 90 67.7 67.7 67.7
TERANG 43 32.3 32.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
i. Ketersediaan Tutup
Ketersediaan_tutup
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TERBUKA 97 72.9 72.9 72.9
TERTUTUP 36 27.1 27.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
j. Keberadaan Jentik
Keberadaan_jentik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ADA 79 59.4 59.4 59.4
TIDAK ADA 54 40.6 40.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
2. Bivariat
a. Pengetahuan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti
Crosstab
Keberadaan_jentik
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 4.918 1 .027
b
Continuity Correction 4.101 1 .043
Likelihood Ratio 4.869 1 .027
Fisher's Exact Test .034 .022
Linear-by-Linear
4.881 1 .027
Association
b
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16,24.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
b. Sikap
Crosstab
Keberadaan_jentik
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 10.925 1 .001
b
Continuity Correction 9.540 1 .002
Likelihood Ratio 10.817 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by-Linear Association 10.843 1 .001
b
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,37.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
c. Bahan
Crosstab
Keberadaan_jentik
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 5.547 1 .019
b
Continuity Correction 4.658 1 .031
Likelihood Ratio 5.484 1 .019
Fisher's Exact Test .029 .016
Linear-by-Linear Association 5.506 1 .019
b
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15,02.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
d. Warna
Crosstab
Keberadaan_jentik
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 6.098 1 .014
b
Continuity Correction 5.201 1 .023
Likelihood Ratio 6.049 1 .014
Fisher's Exact Test .015 .012
Linear-by-Linear Association 6.052 1 .014
b
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,46.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
e. Ketersediaan Tutup
Crosstab
Keberadaan_jentik
TIDAK
ADA ADA Total
Ketersediaan_ TERBUKA Count 52 45 97
tutup
Expected Count 57.6 39.4 97.0
% within Ketersediaan_tutup 53.6% 46.4% 100.0%
TERTUTUP Count 27 9 36
Expected Count 21.4 14.6 36.0
% within Ketersediaan_tutup 75.0% 25.0% 100.0%
Total Count 79 54 133
Expected Count 79.0 54.0 133.0
% within Ketersediaan_tutup 59.4% 40.6% 100.0%
123
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 4.982 1 .026
b
Continuity Correction 4.134 1 .042
Likelihood Ratio 5.197 1 .023
Fisher's Exact Test .030 .020
Linear-by-Linear Association 4.944 1 .026
b
N of Valid Cases 133
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,62.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lampiran 9
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 10
Kartu Bimbingan
128
Lampiran 11
129