PESISIR1
Fitrie Ramadhani Reski
A. LATAR BELAKANG
1
Artikel ini merupakan tugas akhir mata kuliah WSBM kelas Kesmas C, FKM Universitas Hasanuddin
2018
Masalah lingkungan terutama pencemaran kawasan pesisir cenderung
menampakkan gejala yang mengkhawatirkan. Pencemaran laut pada umumnya
terjadi karena adanya pemusatan penduduk, pariwisata, dan industrialisasi di
daerah pesisir sehingga menimbulkan pencemaran ekosistem air. (Rahayu,
Armanita. 2014)
Menurut Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan, Nelayan adalah kelompok
masyarakat yang rawan kemiskinan dikarenakan pekerjaannya sangat
dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim, sehingga dalam setahun rata-rata
nelayan hanya dapat melaut dalam 172 hari.(depkes.go.id, 2013). Masyarakat
pesisir termasuk nelayan memiliki risiko kesehatan yang tinggi sehingga perlu
diberikan perhatian khusus dalam upaya pembangunan kesehatan. (Fikriani,
Afifah. 2015).
Riza Damanik, Sekretaris Jendral Koalisi Rakyat untuk Keadilan
Perikanan mengatakan, saat ini kondisi pelayanan kesehatan masyarakat nelayan
khususnya yang berada di Indonesia Timur sangat memprihatinkan. Peningkatan
kesehatan masyarakat pesisir harus benar-benar dilakukan dan menyentuh apa
yang menjadi kebutuhan masyarakat. (Wardah, Fathiyah. 2013).
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2011
menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang
tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia,
ada 67,87 jiwa yang bekerja di sektor informal, dan sekitar 30 persen
diantaranya adalah nelayan. (Wardah, Fathiyah. 2013).
Menurut Data hasil penelitian Kementerian Kesehatan RI pada tahun
2006 mengenai penyakit dan kecelakaan yang terjadi pada nelayan dan
penyelam tradisional, menyebutkan bahwa sejumlah nelayan di Pulau Bungin,
Nusa Tenggara Barat menderita nyeri persendian (57,5 persen) dan gangguan
pendengaran ringan sampai ketulian (11,3 persen). Sedangkan, nelayan di
Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalami kasus barotrauma (41,37 persen)
dan penyakit dekompresi yang biasa menyerang penyelam (6,91 persen).
Barotrauma adalah kerusakan jaringan tubuh karena perbedaan tekanan tubuh
dan air, sedangkan dekompresi didefinisikan sebagai suatu keadaan medis
dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk
gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem syaraf. (Fikriani,
Afifah. 2015).
Menteri Kesehatan RI telah menjelaskan, upaya Pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dilakukan melalui 8 kegiatan
lintas Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam Kepres No.X/2011.
Sementara itu, upaya yang dilakukan di bidang kesehatan adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya bagi masyarakat nelayan.
Kegiatan Puskesmas diarahkan pada upaya-upaya kesehatan promotif-preventif
dengan focal point keselamatan kerja dan disertai berbagai upaya lain yang
mencakup: Perbaikan gizi; Perbaikan sanitasi dasar dan penyediaan air bersih;
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); Penanggulangan penyakit menular
dan tidak menular, dan Pemberdayaan masyarakat. (depkes.go.id, 2013).
Bersadarkan referensi yang saya dapatkan di atas, saya mengusulkan
judul ini karena setelah menelik bagaimana kehidupan masyarakat pesisir yang
sesungguhnya sangat berbeda dengan apa yang kita ekspektasikan. Selain itu,
sebenarnya banyak idealitas yang ingin kita tekankan atau ingin diwujudkan
dalam kehidupan bermasyarakat khususnya masyarakat pesisir, namun
terkadang realitas yang terjadi di lapangan sangat berbeda dengan idealitasnya.
Masalah yang paling dominan yang saya temukan yaitu mengenai kesehatan
masyarakat pesisir, bagaimana cara masyarakat pesisir bisa menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) serta bagaimana penanganan dan pencegahan
terhadap masalah kesehatan masyarakat pesisir tersebut. Oleh karena itu,
rumusan masalah yang dapat saya angkat yaitu mengenai: (1) Apa saja
pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan di wilayah pesisir; (2) Bagaimana
peran layanan kesehatan bagi masyarakat pesisir; (3) Bagaimana cara menangani
masalah kesehatan dan mencegah penyakit yang terjadi pada masyarakat pesisir.
B. TINJAUAN PUSTAKA
B.3. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
(Wikipedia)
C. PEMBAHASAN
D. PENUTUP
D.1. Kesimpulan
Memberikan sedikit pemahaman kepada masyarakat agar kiranya mereka
selalu bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan serta meningkatkan kesadaran
terhadap masyarakat tentang pentingnya kesehatan bagi kita dan petugas
kesehatan juga harus melakukan promosi, penyuluhan kesehatan secara
langsung (kunjung rumah, pertemuan diskusi, pertemuan di balai desa,
pertemuan di posyandu) dan penyuluhan secara tidak langsung (melalui media
cetak, melalui radio, melalui pertunjukan film) sehingga masyarakat lebih
cenderung memilih berobat ke Puskesmas daripada ke dukun.
D.2. Saran
Untuk pemerintah sebaiknya dapat memberikan pengobatan gratis pada
masyarakat yang berekonomi rendah dan menyediakan transportasi laut dan
transportasi darat agar memudahkan masyarakat untuk menjangkau dan dapat
memanfaatkan sarana kesehatan tanpa memerlukan biaya mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Armanita. 2014. Analisis Risiko Kadmium Dalam Kerang Darah Pada
Masyarakat di Wilayah Pesisir Kota Makassar. Repository Unhas:1
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/10750