Anda di halaman 1dari 21

PEMENUHAN PELAYANAN KESEHATAN

DI WILAYAH PESISIR PANTAI


Dr. dr. SUTARNO, S.H., M.H.

Oleh :
Gede Angga Dharmadiputra (20200620028)
R. Hardadi Airlangga (20200620029)
LATAR BELAKANG
Hendrik L. Blum seorang pakar di bidang kedokteran pencegahan mengatakan bahwa
status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 hal yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan genetik (keturunan).
Faktor-faktor ini, berpengaruh langsung pada kesehatan dan saling berpengaruh satu
sama lainnya.
Status kesehatan dapat tercapai secara optimal jika keempat faktor ini secara bersama-
sama mempunyai kondisi yang optimal. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan
yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan dapat tergeser ke arah di bawah
keadaan optimal.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Jakarta
arudji, D. 2006. Kesehatan Lingkungan. Cetakan Pertama. Media Ilmu. Surabaya
LATAR BELAKANG
Banyak masyarakat berpikir bahwa laut termasuk di dalamnya wilayah
pesisir merupakan tempat sampah yang ideal.
Laut yang luas diperkirakan mampu menghancurkan atau melarutkan
setiap bahan-bahan yang dibuang ke perairan laut.
Faktanya, laut merupakan suatu sistem ekologis yang mempunyai
kemampuan daya urai yang terbatas.
Hal ini berkaitan dengan semakin meningkatnya kegiatan manusia dalam
usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini menghasilkan
produk-produk yang diperlukan bagi kehidupannya dan menghasilkan
produk sisa (limbah) yang dapat menjadi bahan pencemar (polutan).
LATAR BELAKANG
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Dokumentasi dan Informasi
Ilmiah (LIPI), Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan
yang 75% wilayahnya merupakan pantai, 60% masyarakatnya berdomisili
di pesisir pantai, dan sebagian besar mata pencahariannya ialah nelayan.
(Razak, Amran. 2015)
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2011
menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang
tersebar di 300 kabupaten/kota pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk
Indonesia, ada 67,87 jiwa yang bekerja di sektor informal, dan sekitar 30
persen diantaranya adalah nelayan
LATAR BELAKANG
Menurut Data hasil penelitian Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2006 mengenai
penyakit dan kecelakaan yang terjadi pada nelayan dan penyelam tradisional, menyebutkan
bahwa sejumlah nelayan di Pulau Bungin, Nusa Tenggara Barat menderita nyeri persendian
(57,5 persen) dan gangguan pendengaran ringan sampai ketulian (11,3 persen). Sedangkan,
nelayan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengalami kasus barotrauma (41,37 persen) dan
penyakit dekompresi yang biasa menyerang penyelam (6,91 persen).
Barotrauma adalah kerusakan jaringan tubuh karena perbedaan tekanan tubuh dan air,
sedangkan dekompresi didefinisikan sebagai suatu keadaan medis dimana akumulasi
nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang menyumbat
aliran darah serta sistem syaraf.
Menteri Kesehatan RI : upaya Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
nelayan dilakukan melalui 8 kegiatan lintas Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam
Kepres No.X/2011.
RUMUSAN MASALAH
Apa saja pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan di wilayah pesisir
sebagai upaya pelayanan kesehatan kepada warga pesisir;
Bagaimana peran layanan kesehatan bagi masyarakat pesisir;
Bagaimana cara menangani masalah kesehatan dan mencegah penyakit
yang terjadi pada masyarakat pesisir.
Bagaimana cara penanganan kegawatdaruratan yang terjadi di laut
PELAYANAN :
Pelayanan ialah usaha melayani kebutuhan orang lain. Pelayanan pada dasarnya adalah
kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat
tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.
Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah
dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak macamnya
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta, 2010
PELAYANAN :
Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang
ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian
penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat
Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
PERANAN :
Peranan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu peristiwa atau Peranan merupakan bagian yang
dimainkan seseorang dalam suatu peristiwa
Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan maupun
terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan
dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
KESEHATAN:
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi
MASYARAKAT PESISIR :
Masyarakat pesisir yaitu kelompok orang atau suatu komunitas yang
tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya
bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan
pesisir
Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut
yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut
PELAYANAN MASYARAKAT PESISIR
Pengertian secara umum mengenai Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
Pesisir adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam melayani atau melakukan usaha kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pesisir yang
bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumber daya laut dan
pesisir.
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN :
Pengertian Penanganan Kegawatdaruratan adalah tindakan medis yang
dibutuhkan oleh pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk
menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan
Pengertian Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan
tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan
PMK No. 47 tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan
PEMBAHASAN
Pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan yang ada di wilayah pesisir yaitu berupa Puskesmas,
Rumah sakit Pelabuhan yang mana Puskesmas dan RS ini sudah dipersiapkan
untuk menangani penyakit umum, penyakit akibat kerja, penyakit spesifik
yang berhubungan dengan kelautan dan kondisi kegawat daruratan yang
sering terjadi di wilayah pesisir.
Puskesmas merupakan organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya
manusia, harapan hidup, kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Selain itu, pelayanan kesehatan lainnya ialah kegiatan Posyandu.
PEMBAHASAN
Klinik/ Rumah Sakit Pelabuhan diharapkan dapat menangani Emergency response di Pelabuhan berupa
bencana/kecelakaan di Pelabuhan, Pelaksanaan SOLAS (Safe Our Lives at Sea) dan penanganan kapal karam,
terutama kapal barang yang mengangkut limbah. Konsep dasar SOLAS adalah Badan SAR di darat dan kapal-kapal
yang mendapatkan berita kecelakaan kapal (vessel in distress) akan segera disiagakan agar dapat membantu
melakukan koordinasi pelaksanaan operasi SAR bagi korban dan dilakukan perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan
juga memberikan pelayanan secara menyeluruh bagi masyarakat pesisir. Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit
juga bekerjasama dengan BPJS sehingga
tujuan pemerintah memenuhi hak kesehatan warga negara Indonesia dapat terwujud termasuk bagi warga pesisir.
Fasilitas Kesehatan yang dibangun di wilayah pesisir juga harus memenuhi kwalifikasi, sebagai berikut:
a. sumber daya manusia yang kompeten;
b. sarana;
c. prasarana;
d. obat;
e. bahan medis habis pakai; dan
f. alat kesehatan.
PEMBAHASAN
Peran layanan kesehatan bagi masyarakat pesisir
Peran layanan kesehatan yang ada di masyarakat pesisir antara lain dengan cara
sebagai berikut:
Adanya tenaga kesehatan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah
kesehatan masyarakat pesisir
Perbaikan Gizi masyarakat dengan adanya pemberian makanan tambahan bagi balita
Penyediaan Air bersih
Perbaikan sanitasi dasar
Memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pemberdayaan masyarakat dengan penugasan menjadi Kader Posyandu, petugas
Penyuluh kesehatan dan kader BPJS Kesehatan
PEMBAHASAN
Cara menangani masalah kesehatan dan mencegah penyakit masyarakat pesisir
Meningkatkan pengetahuan atau pemahaman masyarakat pesisir, Pengetahuan tentang
puskesmas dapat mempengaruhi perilaku masyarakat di dalam pemanfaatan pelayanan
puskesmas untuk memeriksa kesehatannya.
Pengetahuan sangat penting peranannya dalam memberikan wawasan terhadap bentuk
sikap, yang selanjutnya akan diikuti oleh tindakan dalam memilih pelayanan kesehatan
yang diyakini kemampuannya.
Tingkat pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap penggunaan puskesmas, apabila
masyarakat tidak mengetahui tentang manfaat puskesmas, maka masyarakat
memandang tidak penting untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan.
Pengetahuan tentang penyakit dan kecelakaan kerja juga sangat diperlukan
PEMBAHASAN
Pelayanan Kesehatan Promotif dan Preventif yang melibatkan fasilitas
pelayanan kesehatan dan peran serta masyarakat pesisir. Promosi
kesehatan dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dan melibatkan peran
masyarakat, menjaga lingkungan dari penyakit dan ancaman bahaya dari
laut serta mengetahui cara pencegah ekosistem yang ada.
PEMBAHASAN
Pelayanan Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif yang merupakan peran dari fasilitas
layanan kesehatan yang memiliki Sumber daya dan sarana yang mendukung.
Seperti yang kita ketahui beberapa penyakit akibat lingkungan laut, antara lain:
Pernafasan: asma, Ginjal: batu, Mata: antara lain katarak, THT: perforasi MT &
infeksi, Syaraf : stroke, Psikologis-psikiatri, Tulang dan jaringan ikat, Obstetri dan
pediatri, Pengangkutan orang cacat/sakit, Kondisi pasca bedah, Perubahan musim
dan cuaca laut, Kelainan medis lain (mabuk laut, diare, fraktur, anemia, diabetes,
jet lag), Penyakit menular (mis. SARS, flu burung), Tekanan air: dekompresi,
barotrauma
Memperbaiki infrastruktur fasilitas kesehatan dan Sumberdaya manusia untuk
menunjang pelayanan. Kompetensi SDM ditambah dengan pengetahuan dan skill
tentang pencegahan dan pengobatan penyakit yang disebabkan oleh laut.
PEMBAHASAN
Cara menangani masalah kegawatdaruratan yang terjadi di laut
Kegawatdaruratan yang dimaksud adalah kegawatdaruratan medis dan non medis yang
terjadi di laut, antara lain:
Kegawatdaruratan Medis; yaitu penyakit-penyakit akibat penyelaman dan kegiatan
kelautan seperti penyakit dekompresi, emboli udara, luka bakar, crush injury,
keracunan gas karbon monoksida dan Bantuan Hidup Dasar.
Kegawatdaruratan non Medis; yaitu adanya kapal pengangkut barang karam,
Lingkungan fisik (cuaca & musim), kimia (benzena), biologi (binatang laut)
Untuk menangani kondisi kegawatdaruratan tersebut diperlukan keahlian dalam
memberikan pertolongan sehingga diperlukan SDM yang kompeten sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki berdasarkan Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
KESIMPULAN
Masyarakat pesisir memiliki risiko kesehatan yang tinggi sehingga perlu
diberikan perhatian khusus dalam upaya pembangunan kesehatan sesuai
tujuan UUD 1945. Pembangunan infrastruktur fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki kemampuan pelayanan bagi masyarakat pesisir
baik dari sisi alat kesehatan, sumber daya manusia dan fasilitas penunjang
lainnya. Sehingga Pemerintah diharapkan adanya program pelayanan
kesehatan bagi masyarakat pesisir yang serius dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai