Anda di halaman 1dari 23

DR.

YUDISTIRA YUNUS
LETTU LAUT (K) 21152/P
 Kesehatan yang artikan sebagai keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
sedangkan masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi. Arti lain
kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik,
mental dan sosial serta tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan.
 Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam
lingkungan hidup yang sangat penting
diperhatikan baik pengelolaan secara
administrasi, pengelolaan habitat hidup,
maupun pengelolaan sanitasi lingkungan
hidup.
 Konsekuensi dari pengelolaan sanitasi
lingkungan yang tidak baik adalah terjadinya
berbagai masalah kesehatan seperti
meningkatkanya angka kesakitan penyakit
berbasis lingkungan seperti diare, terjadinya
masalah sosial dan masalah kenyamanan dan
keindahan daerah.
 Berdasarkan Undang-undang Kesehatan No
36 tahun 2009 pemerintah memfokuskan
masalah sanitasi kesehatan lingkungan telah
tercantum bahwa Upaya kesehatan
lingkungan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
 Lingkungan sehat mencakup lingkungan
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi,
serta tempat dan fasilitas umum yang
terbebas dari limbah cair, padat, sampah, zat
kimia berbahaya, air dan udara yang
tercemar.
 Berdasarkan hasil Profil Kesehatan
Indonesia (2008) diketahui bahwa
cakupan perumahan sehat di Indonesia
masih rendah yaitu hanya 47,9%
dibandingkan dengan target secara nasional
yaitu 80%. Indikator rumah sehat dapat dilihat
dari akses terhadap air bersih,
penggunaan jamban keluarga, jenis lantai
rumah, jenis dinding.
Menurut WHO (2001), perumahan sehat merupakan
konsep yang melibatkan faktor pendekatan sosiologis
dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi
pada lokasi bangunan, kualifikasi, adaptasi,
manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah dan
lingkungan di sekitarnya, serta mencakup unsur apakah
rumah tersebut memiliki penyediaan air minum dan
sarana yang memadai untuk memasak, mencuci,
menyimpan makanan, serta pembuangan kotoran
manusia maupun limbah lainnya.
 Adapun faktor-faktor yang berperan dalam
penerapan rumah sehat tidak terlepas dari
faktor individu itu sendiri seperti
pengetahuan atau persepsi, kesadarannya
untuk hidup sehat, faktor lingkungannya
seperti ketersediaan jamban keluarga,
tempat pembuangan sampah dan saluran
pembuangan air limbah serta faktor
kebijakan dan pengelolaan sanitasi
lingkungan dari pemerintah daerah.
1) Sekitar 140 juta (60%) penduduk Indonesia hidup di
wilayah pesisir (dengan pertumbuhan rata-rata 2% per
tahun)
2) Sebagian besar kota (baik propinsi dan kabupaten)
terletak di kawasan pesisir
3) Kontribusi sektor kelautan terhadap PDB (produk
domestik bruto) nasional sekitar 20,06% pada tahun
1998
4) Industry kelautan (coastal industries) menyerap lebih
dari 16 juta tenaga kerja.
1) Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia setelah
kanada, yaitu sekitar 81.000 km (13,9 % dari panjang pantai
dunia)
2) Sekitar 75 % dari wilayahnya merupakan wilayah perairan
(sekitar 5, juta km2 termasuk ZEE)
3) Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia
dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau
4) Dalam wilayah tersebut terkandung potensi kekayaan dan
keaneka ragaman sumberdaya alamnya yang terdiri atas potensi
renewable resources seperti perikanan, ekosisten mangrove,
ekosistem terumbu karang, maupun non renewable resources
seperti migas, mineral atau bahan tambang lainnya serta jasa-
jasa lingkingan (environmental services), seperti industri maritim
dan jasa transportasi.
1. Mata pencaharian
Mayoritas pada sektor pemanfaatan sumberdaya
kelautan  nelayan, petani ikan (budidaya tambak dan laut),
penambangan pasir, kayu mangrove dan lain-lain.
2. Tingkat pendidikan
Sebagian besar penduduk wilayah pesisir memiliki
tingkat pendidikan yang rendah. Sebagai contoh : penduduk
Kecamatan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara (Tahun 2001)
sekitar 70,10 % merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD) dan
sejalan dengan tingkat tersebut, fasilitas pendidikan yang
ada masih sangat terbatas.
3. Lingkungan pemukiman
Kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir,
khususnya nelayan masih belum tertata dengan baik dan
terkesan kumuh.
 Menurut Kusnadi (2003) masyarakat di pesisir
pantai secara umum merupakan nelayan
tradisional dengan penghasilan pas-pasan, dan
tergolong keluarga miskin yang disebabkan oleh
faktor alamiah, yaitu semata-mata bergantung
pada hasil tangkapan dan bersifat musiman,
serta faktor non alamiah berupa keterbatasan
tehnologi alat penangkap ikan, sehingga
berpengaruh terhadap pendapatan keluarga.
Rendahya pendapatan keluarga berdampak
terhadap ketersediaan pangan keluarga, dan
ketersediaan rumah yang layak dan sehat
Sumberdaya pesisir mempunyai peranan penting dilihat dilihat dari
segi ekologis
 sebagai penyeimbang ekosistem dan penyedia kebutuhan hidup
bagi hewan  ekosistem hutan mangrove mempunyai
keragaman biologi yang tinggi, yang anggota-anggotanya telah
mampu beradaptasi dengan perubahan salinitasi yang tinggi dan
beberapa biotanya memiliki nilai ekonomis tinggi seperti udang,
ikan dan kepiting
 sebagai nursery ground berbagai ikan dan udang
 ekosistem terumbu karang (coral reefs) selain memiliki
sumberdaya yag dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dan
sebagai objek wisata, khususnya wisata selam, juga mempunyai
fungsi ekologis antara lain tempat mencari makanan, tepat
berkembang biak, tempat asuhan nursery ground.
Tingkat kesehatan di masyarakat pesisir
pantai dipengaruhi oleh
• Perlindungan untuk kesehatan kerjanya,
• Layanan kesehatan puskesmas atau
puskesmas pembantu dengan ada posyandu
dan sebagainya.
• Penyakit terjadi dari pola hidup yang tidak
sehat dan daya tahan tubuh yang lemah
 (1) lingkungan yaitu karakter fisik alamiah dari
lingkungan seperti iklim, keadaan tanah, dan
topografi berhubungan langsung dengan kesehatan
sebagaimana halnya interaksi ekonomi, budaya, dan
kekuatan-kekuatan lain yang mempunyai andil dalam
keadaan sehat
 (2) perilaku yaitu perilaku perorangan dan kebiasaan
yang mengabaikan hygiene perorangan
 (3) keturunan atau pengaruh faktor genetik adalah
sifat alami didalam diri seseorang yang dianggap
mepunyai pengaruh primer dan juga sebagai
penyebab penyakit
 (4) pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh unit
pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
lingkungan.
 Fenomena masalah kesehatan lingkungan pesisir
ini terjadi hampir di seluruh wilayah pesisir di
Indonesia termasuk di Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Secara umum upaya pengelolaan
wilayah pesisir termasuk sanitasi lingkungan
pesisir masih belum dilakukan secara maksimal,
sehingga berdampak terhadap kelestarian
lingkungan hidup. Permasalahan yang paling
banyak terjadi adalah masalah pengelolaan
sampah, khususnya pada pesisir yang menjadi
objek wisata, selain itu masalah penyediaan air
bersih dan keadaan perumahaan penduduk.
 Berdasarkan profil Kesehatan Provinsi Aceh,
cakupan rumah sehat juga masih rendah
yaitu 58,3%, dan secara keseluruhan indikator
rumah sehat juga masih rendah yaitu
cakupan rumah tangga yang mempunyai
akses air bersih sebesar 46,8%, rumah tangga
yang memiliki jamban sehat sebesar 37,5%,
rumah tangga yang mempunyai saluran
pembuangan air limbah sebesar 44,7%.
Sedangkan cakupan perumahan sehat di
wilayah pedesaan sebesar 42,1%.
 Masalah perilaku kesehatan, genetik, lingkungan dan
pelayanan kesehatan berkesinambungan yang
meningkat ke masalah kesehatan ibu dan anak.
 Masalah gizi dan beragam penyakit menular dan tidak
menular.
 Masalah Kesehatan bisa terjadi pada masyarakat umum
atau kelompok berisiko tinggi (bayi, balita dan ibu),
Manula dan para pekerja.
1. Peningkatan Gizi : Hal ini dapat dilakukan
dengan memberi makanan tambahan yang
bergizi terutama bagi anak-anak dapat
dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu
dan kegiatan PKK.
2. Penambahan Fasilitas Kesehatan : Fasilitas
kesehatan harus mampu menampung dan
menjangkau masyarakat didaerah-daerah
tertinggal. Penambahan fasilitas kesehatan ini
meliputi puskesmas, posyandu. Penambahan
fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti
imunisasi, KB, pengobatan , dan lain-lain
3. Pelaksanaan Imunisasi : Berdasarkan
prinsip pencegahan lebih baik dari
pengobatan, program imunisasi bertujuan
melindungi tiap anak dari penyakit umum. Hal
tersebut dapat dilaksanakan melalui PIN
(Pekan Imunisasi Nasional).
4. Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis :
Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi
penduduk miskin dalam bentuk Askeskin (
Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin ) dan
Kartu sehat yang dapat digunakan untuk
memperoleh layanan kesehatan secara murah,
5. Pengadaan Obat Generik : Pemerintah harus
mengembangkan pengadaan obat murah yang
dapat dijangkau oleh masyarakat bawah.
penyediaan obat murah ini dapat beruba obat
generik.
6. Penambahan jumlah tenaga medis : Agar
pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh
lapisan masyarakat dan mencakup seluruh
wilayah Indonesia diperlukan penambahan
jumlah tenaga medis, seperti dokter, bidan,
perawat.
7. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya Pola
Hidup Bersih dan Sehat : Penyuluhan semacam ini
juga bisa melibatkan lembaga-lembaga lain
diluar lembaga kesehatan, seperti sekolah,
masyarakat pesisir.

Anda mungkin juga menyukai