Anda di halaman 1dari 25

dr.

Yudistira Yunus
Lettu Laut (K) NRP 21152/P
 Keadaan gegrafis Indonesia berada di pertemuan dua
pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania
yang menyebabkan Indonesia berada pada
lingkaran bola api ( ring of fire ). Keadaan ini
menyebabkan banyak gunung api aktif yang
menyebar di Indonesia. Namun kadang kala
pergerakan lempeng ini menyebabkan daerah
Indonesia rentan akan terjadinya bencana di sekitar
daerah Indonesia
Klasifikasi Bencana
 Klasifikasi bencana terbagi menjadi dua jenis :
- bencana yang disebabkan oleh non alam, seperti
kebakaran hutan, kecelakaan transportasi, kejadian
luar biasa
- Bencana yang disebabkan oleh alam ,sering terjadi di
beberapa wilayah di Indonesia mulai dari longsor,
gempa bumi, gunung meletus, banjir atau bahkan
tsunami.
 Bencana laut adalah bencana alam yang berasal
dari laut. lingkungan normal atau perubahan
drastis alam laut, sehingga di zona pesisir
terjadi di laut atau serius membahayakan
masyarakat, ekonomi dan peristiwa-peristiwa
kehidupan dan properti.
Gelombang Laut
 Gelombang badai adalah sebutan untuk fenomena
gelombang laut yang terjadi karena tiupan angin
badai, yang ukurannya di atas ukuran gelombang
normal, yang melanda ke daratan. Di Indonesia,
secara umum masyarakat menyebut fenomena
gelombang ini dengan Gelombang Pasang.
Gelombang badai dapat menyebabkan air laut
masuk ke daratan dan mencapat jarak 200 meter
ke dalam daratan dari tepi pantai.
 tinggi gelombangnya dapat mencapai belasan
meter di daerah dekat sumber angin, dan
gelombang terus berlangsung selama angin bertiup
dan reda bersama dengan redanya tiupan angin.
Berkaitan dengan mekanisme pencetusannya,
fenomena gelombang badai ini hanya terjadi pada
waktu-waktu tertentu yang berkaitan dengan musim
angin tertentu, dan hanya akan melanda lokasi-lokasi
tertentu pula.
 Bagi penduduk yang bermukim di pesisir pantai,
gelombang pasang /badai laut mengakibatkan
kerugian berupa korban manusia, harta benda dan
kerusakan, milik perorangan ,maupun milik umum.
Tornado
 Tornado atau angin puting beliung tampak seperti
sebuah corong raksasa yang berputar dengan cepat.
Ujung corong yang berputar cepat itu mencapai tanah
dan menghancurkan apa saja yang dilewatinya. Ujung
atas corong yang berputar itu tampak seperti topi
besar yang terdiri dari awan berwarna gelap.
 Tornado terbentuk apabila angin yang berhembus dari
arah berbeda bertemu di atas awan dan mulai
memutar awan itu makin lama makin cepat. Udara
panas yang naik dari permukaan bumi ikut terbawa
putaran dan itulah yang mengakibatkan tornado.
 Tornado yang paling gawat bisa mengakibatkan
kecepatan angin yang berputar sampai 120 km per jam,
dan menimbulkan kerusakan hebat pada jalur selebar
satu km atau lebih, di kawasan yang dilewatinya.
Tornado yang hebat bisa menimbulkan jalur
kemusnahan dan kerusakan sepanjang 80 kilometer.
 Serangan tornado yang paling menimbulkan banyak
korban terjadi tanggal 18 Maret tahun 1925, yang
menghancurkan kawasan luas di negara bagian
Missouri, Illinois dan Indiana. Kurang lebih 700
penduduk tewas dalam peristiwa itu.
El nina dan La nina
 El-Nino adalah fenomena dimana terjadi peningkatan
suhu permukaan laut yang biasanya dingin yang
menyebabkan upwelling (pergerakan arus dingin dari
dalam lautan ke permukaan laut) dan biasanya kita
indikasikan dengan kekeringan pada daerah
tersebut .
 La-Nina adalah fenomena dimana terjadi
pendingginan suhu permukaan laut akibat
menguatnya upwelling dan biasanya kita indikasikan
dengan banjir pada daerah tersebut.
 El Nino merupakan kejadian dimana terjadi kenaikan
suhu di Samudera Pasifik dan hal ini mengakibatkan
perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di
atasnya. Pada saat normal, hujan banyak turun di
wilayah Indonesia dan Australia. Tetapi El Nino juga
mengakibatkan hujan banyak turun di Samudera
Pasifik sementara itu di Indonesia dan Australia
menjadi kering.
 La Nina adalah gangguan iklim yang diakibatkan suhu
permukaan laut Samudera Pasifik dibandingkan
dengan daerah disekitarnya. La Nina mengakibatkan
hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah
barat Indonesia dan Australia. Sehingga, akan terjadi
hujan lebat di daerah ini..
 Dampak yang paling nyata dari fenomena El Nino
adalah kekeringan di Indonesia yang menyebabkan
langkanya air di sejumlah daerah dan kemudian
berakibat pada penurunan produksi pertanian
karena tertundanya masa tanam. Selain itu,
meluasnya kebakaran hutan yang terjadi di
beberapa wilayah di Kalimantan dan Sumatera juga
diindikasikan sebagai salah satu dampak dari
fenomena El Nino tersebut. Untuk La Nina,
dampak yang paling terasa adalah hujan deras yang
juga menyebabkan gagal panen pada pertanian karena
sawah tergenang.
Tsunami
 Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar
yang dibangkitkan oleh macam- macam gangguan
di dasar samudra. Tsunami juga sering disangka
sebagai gelombang air pasang, gelombang tsunami
sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang
surut air laut. Tsunami tidak kelihatan saat masih
berada jauh di tengah lautan, namun begitu
mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang
bergerak cepat ini akan semakin membesar.
 Tsunami dapat dipicu oleh bermacam-macam
gangguan berskala besar terhadap air laut, misalnya
gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya
gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda
langit. Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut
bergerak secara tiba-tiba dan mengalami perpindahan
vertikal.
 Ketika mencapai pesisir daratan, gelombang tsunami
yang memiliki kekuatan amat dahsyat ini mampu
menghempas apapun yang menghalanginya. Terjadi
kerusakan dimana-mana, lahan pertanian dan
perikanan rusak, kerugian material dan korban jiwa,
menimbulkan bibit penyakit.
Penyelenggaraan penanggulangan
bencana
 Ada 3 tahap saat penanggulangan bencana :
- Pra Bencana : - Pencegahan (Prevension)
- Mitigasi (Mitigation)
- Kesiapsiagaan (Preparedness)
- Tanggap Darurat (Emergency Response)
- Pasca Bencana : - Pemulihan
- Rehabilitasi
- Rekonstruksi
Upaya Pencegahan
Untuk mengantispiasi kenaikan permukaan air laut
karena perubahan iklim hanya bisa dilakukan
dengan menurunkan emisi karbon, supaya
perubahan iklim dapat diramalkan, mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi
penebangan hutan, mengurangi penggunaaan
kendaraan bermotor, tidak membuang samaph
sembarang, dan perbanyak hutan atau perbanyak
tanaman.
 Mitigasibencana adalah upaya yang dilakukan
untuk mengurangi dampak risiko bencana, melaui
beberapa hal. Sedangkan mitigasi perubahan iklim
adalah tindakan–tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca supaya global
warming atau pemanasan global bisa di turunkan.
 Mitigasi struktural dilakukan dengan melakukan
upaya mengurangi dampak bencana dan perubahan
iklim yang bersifat fisik. Mitigasi ini dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu alami, seperti
penanaman hutan pantai, di sepanjang pantai dan
perlindungan terumbu karang dan buatan, seperti
pembangunan pemecah gelombang. Untuk upaya
mitigasi non-struktural adalah melalui sosialisasi
penyadaran masyarakat, peningkatan kapasitas
kelembagaan, dan whorkshop untuk mengurangi
pemanasan global.
 Kesiap-siagaan (preparedness) yaitu persiapan
rencana untuk bertindak ketika terjadi(atau
kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan
terdiri dari perkiraan terhadap kebutuhan-kebutuhan
dalam keadaan darurat dan identifikasi atas sumber
daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Perencanaan ini dapat mengurangi dampak buruk dari
suatu ancaman.
 Tanggap Darurat (Emergency Response), saat terjadi
bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat
untuk meringankan penderitaan sementara, seperti
kegiatan search and rescue (SAR), bantuan darurat dan
pengungsian;
Pasca bencana :
 Pemulihan (recovery) adalah suatu proses yang dilalui
agar kebutuhan pokok terpenuhi
 Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara
langsung yang sifatnya sementara atau berjangka
pendek.
 Rekonstruksi : perbaikan yang sifatnya permanen
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai