MAKALAH
PANTAI KAWASAN PESISIR
DISUSUN OLEH :
FARID
NPM : 2111071008
TAHUN 2022
Latar Belakang
atasnya dan itu tidak bisa dielakkan lagi karena hampir 70% kawasan teritorial
Indonesia terdiri dari lautan. Untuk itu tidak mengherankan jika Indonesia dikenal
di dunia dengan 17.480 pulau yang terdiri dari sejumlah pulau besar dan lebih dari
1.000 pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Adapun
wilayah laut teritorial seluas 5,8 juta km2 atau sebesar 63% dari total wilayah
teritorial Indonesia, dengan luas Zona Ekonomi Eksklusif 2,7 juta km2 dan garis
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa di
Indonesia terdapat sekitar 8.090 desa pesisir yang tersebar di 300 kabupaten/kota
pesisir. Dari 234,2 juta jiwa penduduk Indonesia, ada 67,87 juta jiwa yang bekerja
kepulauan karena memiliki banyak pulau yaitu sejumlah 17.480 pulau dengan
panjang garis pantai mencapai 95.181 km. Sebanyak 92 pulau kecil diantaranya
Untuk itu pada beberapa tahun terakhir sering tergaung istilah pembangaunan
merusak lingkungan.
lingkungan serta sumberdaya alam. Laporan ini diterbitkan oleh Komisi Dunia
generasi yang akan datang untuk dapat memenuhi kebutuhannya" Untuk itu pada
masyarakat di masa sekarang dan di masa yang akan datang tanpa harus merusak
lingkungan.
lingkungan serta sumberdaya alam. Laporan ini diterbitkan oleh Komisi Dunia
2015).
tinggal di wilayah pesisir, yang mempunyai tujuan untuk hidup bersama-sama dan
satu tempat yang banyak digunakan untuk kegiatan perniagaan (perdagangan) dan
teknologi dan transportasi yang semakin pesat, maka membawa dampak terhadap
terlihat di bidang kesehatan yaitu dengan tingkat penyebaran dan resiko suatu
penyakit semakin tinggi pula. Kawasan pesisir pantai sangat rawan dengan
(2012) Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks. Hal
ini saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Demikian pula
daerah pesisir kota manado dengan melihat tiga aspek yaitu lingkungan, perilaku
dan sosial yang disebut sebagai determinan kesehatan (Oksfriani et al, 2014). Selain
jamban keluarga dari kayu model panggung yang aman terhadap air pasang
antaranya kondisi sanitasi dasar pada masyarakat pulau lae-lae kecamatan ujung
pantai sindulang satu kecamatan tuminting tahun 2014 (Jessy et al, 2014). Masuk di
wilayah Indonesia bagian Timur terkhusus Provinsi Gorontalo, untuk wilayah pesisir
lingkungan sudah mulai ada, di antaranya yaitu penyakit kulit, malaria, influenza,
diare dan ISPA Munculnya penyakit-penyakit tersebut, salah satunya dipicu oleh
Desa Kayubulan dan masyarakat Desa Lobuto yang kurang baik, seperti dari
kebiasaan memilih jenis makanan, tidak memakai sandal di dalam maupun di luar
masyarakat setempat, yaitu rumah yang belum memenuhi kriteria kelayakan rumah
lantai yang masih tanah, plafon rumah yang tidak diperhatikan dan bahkan
Perhatian dari pemerintah Gorontalo sangat diperlukan agar kasus penyakit berbasis
dengan akses jalan menuju dua daerah tersebut yang sangat memprihatinkan,
belum lagi fasilitas dan pelayanan kesehatan yang masih sangat minim baik dari
Batudaa Pantai dan Puskesmas Biluhu. Perlu adanya pembangunan dasar yang
Dasar pertimbangan sehingga peneliti mengambil kasus ini yaitu adanya kejadian
mengetahui dan mencari tahu tentang apa yang menjadi penyebab perbedaan
penyakit di kawasan pesisir pantai tersebut jika ditinjau dari aspek lingkungan
dikatakan oleh Harahap (2015), bahwa pada tingkat yang minimum, pembangunan
hidup.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka bisa kita membuat identifikasi masalah
sebagai berikut:
maksimal.