Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada


umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan
sehari-hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan
gangguan kesehatan. Masalah kesehatan lingkungan terutama di kota-kota besar pada zaman
pembangunan ini menjadi masalah yang sangat rumit dan memerlukan pemecahan secara
terorganisir.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar, dan kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Bagi manusia
lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya, baik berupa benda hidup, benda
mati, benda nyata ataupun benda yang tidak terwujud serta suasana yang terbentuk karena
terjadinya interaksi diantara elemen-elemen tersebut.

Manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik. Manusia


mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi lingkungan hidupnya.
Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat dipisahkan daripadanya. Antara
manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan yang dinamis.

Perubahan dalam lingkungan hidup akan menyebabkan perubahan dalam kelakuan


manusia untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Perubahan dalam kelakuan manusia
ini selanjutnya akan menyebabkan pula perubahan dalam lingkungan hidup. Kualitas lingkungan
sangat dipengaruhi oleh manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat tentu lebih nyaman untuk
ditinggali dibandingkan dengan lingkungan yang kotor dan gersang. Bersih atau kotornya
lingkungan tersebut sangat dipengaruhi oleh manusia yang berada dilingkungan itu. Jika kita
ingin lingkungan selalu bersih tentunya kita harus sering membersihkannya. Lingkungan yang
bersih akan membuat kita nyaman dan sehat sehingga kita dapat melakukan semua aktivitas
dengan baik.
Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah lama terjadi, bahkan tanpa campur tangan
manusia. Kerusakan dan pencemaran lingkungan makin dipercepat karena meningkatnya
aktivitas manusia dan sifat manusia yang serakah. Masalah lingkungan hidup dapat diakibatkan
berbagai kegiatan, baik dalam skala terbatas (sempit) maupun dalam skala luas. Walaupun tanpa
kegiatan manusia, masalah lingkungan pasti terjadi. Masalah lingkungan tidak dapat dihindari,
yang dapat dilakukan adalah menjaga, mengelola, memanfaatkan lingkungan secara bijak dan
meningkatkan kesadaran serta mempunyai sikap konservasi terhadap lingkungan.

Sebagaimana firman Allah dalam surah Ar-Ruum ayat 41, yang artinya :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar-Ruum : 41).

Ada dan tidaknya masalah lingkungan sebenarnya bergantung bagaimana sikap dan
hakikat sifat manusia terhadap lingkungan itu sendiri. Sampai sekarang, pada umumnya sikap
manusia baru pada taraf kognitif, artinya manusia baru mengetahui. Sebagian besar sikap
manusia di bumi belum menunjukkan ke arah perbaikan. Dari tahap sikap kognitif perlu
ditingkatkan ke tahap psikomotor sebagai pengelola. Hal ini masih memerlukan kondisi dan
situasi tertentu agar terlaksana dengan baik. Pendidikan sekarang antara lain harus diarahkan
kepada “pembentukan sikap dan perilaku sadar lingkungan”. Dari sini, diharapkan berkembang
suatu sikap di samping sebagai pelestari, manusia dapat bertindak memperbaiki lingkungan.

Sebagian mahasiswa masih ada yang belum mempunyai sikap konservasi lingkungan
seperti mahasiswa belum membuang sampah pada tempatnya, ini terlihat masih ada sampah
yang masih berserakan. Selain itu, mahasiswa diharapkan bisa mendaur ulang sampah anorganik
agar dapat mengurangi limbah dan menggunakan produk yang ramah lingkungan. Berdasarkan
uraian di atas maka penulis tertarik untuk mempresentasikan makalah yang berjudul “Kesehatan
Manusia dan Lingkungan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari kesehatan manusia?
2. Apa pengertian dari kesehatan lingkungan?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan masalah dari makalah ini, sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dari kesehatan manusia.
2. menjelaskan tentang kesehatan lingkungan.

1.4 Manfaat
1. Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kesehatan manusia
dan lingkungan kepada kita semua.
2. Hasil makalah ini juga diharapkan dapat menjadi masukan yang cukup bermanfaat dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan yang kita hadapi di lingkungan nyata.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Manusia


Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa
kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-
hari. Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 memberikan batasan: kesehatan adalah
keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut organisasi
kesehatan dunia (WHO) yang paling baru yaitu bahwa kesehatan merupakan keadaan sempurna,
baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada dasarnya
kesehatan mencakup tiga aspek yaitu fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut undang-undang
No. 23/1992, kesehatan mencakup empat aspek yaitu fisik, mental, sosial, dan ekonomi
(Notoatmodjo, 2007). Jadi, Kesehatan merupakan suatu gejala di mana kondisi tubuh maupun
jiwa dalam kondisi yang produktif baik dari segi fisik, mental, sosial maupun ekonomi,
kesehatan suatu kondisi tubuh yang sangat penting dalam menjalani aktifitas dalam kehidupan
sehari-hari, tanpa kesehatan akan menghambat aktifitas dalam kehidupan baik rohani maupun
jasmani.
Kesehatan tubuh sangat berperan penting dalam menjalani aktifitas-aktifitas baik dari
segi fisik atau pikiran di mana kesehatan merupakan modal utama dalam melakukan aktifitas
dalam menjalani kehidupan. Kesehatan adalah suatu hal yang mendasar dalam hidup manusia.
Banyak orang sakit dan keluarganya yang mengorbankan segala harta benda mereka untuk
mencari kesembuhan. Begitu pentingnya arti kesehatan sehingga ada orang memilih lebih baik
mati daripada hidup tidak sehat dan tidak dapat melakukan apa-apa (Refdinal, 2006). Dalam
tubuh terdapat kondisi sehat dan sakit, sehat sangat tergantung pada kondisi keseimbangan
unsur-unsur yang ada dalam tubuh manusia, jika keseimbangan tubuh terganggu akan
mengakibatkan kondisi tubuh yang tidak sehat dan akan menimbulkan penyakit yang dapat
menghambat aktifitas hidup sehari-hari dan dapat mengakibatkan pikiran terganggu. Secara
umum sakit merupakan suatu keadaan terhadap diri dan lingkungan yang tidak seimbang.
Dengan demikian jika seseorang tidak dapat menjaga keseimbangan diri dan
lingkungannya, atau organisme tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka orang
tersebut dapat dikatakan sakit (Siodjang, 1993/1994:2). Dalam mengatasi penyakit yang dialami
seseorang maka perlu sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi penyakit yang diderita, baik
perilaku seseorang menjaga tubuhnya untuk selalu sehat agar jauh dari penyakit.

2.2 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan

1. Menurut WHO (Worid Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu


keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia), kesehtan
limgkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
3. Menurut Notoatmodjo (1996), kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Undang-undang RI No. 23 tahun 1992
tentang kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan,
pengendalian faktor penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.

A. Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Indonesia

Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika


hubungan interaktif antara sekelompok umat manusia atau masyarakat dengan berbagai
perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.
Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan kesehatan yang paling umum. Pencemaran
lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan akibat kegiatan manusia atau akibat
proses alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ket ingkatan tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Contohnya pembuangan limbah industri ke sungai dan laut akan menyebabkan
perubahan ekosistem pada perairan (Chandra, 2007). Sebagai salah satu negara berkembang
dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia
menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan oleh, antara lain:

- Urbanisasi penduduk Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar


dari desa ke kota. Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan
terbatasnya lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong
datang ke kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah
tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan
pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak
kesehatan lingkungan, seperti munculnya pemukiman kumuh dimanamana.
- Tempat pembuangan sampah hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan
sampah dilakukan secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan
pencemaran pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga juga dapat menjadi tempat
berkembangbiaknya agen dan vector penyakit menular.
- Penyediaan sarana air bersih. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar
60 % penduduk Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk
perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang musim
kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-
mana.
- Pencemaran udara. Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi ambang batas
normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu,
hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara
tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
- Pembuangan limbah industri dan rumah tangga. Hampir semua limbah cair baik yang
berasal dari rumah tangga dan industri dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke
badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan
Mandi, Cuci Kakus (MCK) dibantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun
dan apabila digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.
- Bencana alam/pengungsian Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir
yang sering terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang
tentuny7amenambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan.
- Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah. Perencanaan tata kota dan kebijakan
pemerintah seringkali menimbulkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh,
pemberian izin tempat pemukiman, gedung atau tempat industri baru tanpa didahului
dengan studi kelayakan yang berwawasan lingkungan yang dapat menyebabkan
terjadinya banjir, pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah sosial lain.
- 2.3 (SIPI) palsu, tidak dilengkapi dengan SIPI, isi dokumen izin tidak sesuai dengan
kapal dan jenis alat tangkapnya, menangkap ikan dengan jenis dan ukuran yang dilarang.

B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan,
yaitu:

1. Penyediaan Air Minum


2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3)
UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

C. Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan
adalah sebagai berikut : 1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha
yang sejenis 2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis 3. Lingkungan
kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis 4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan
udara yang digunakan untuk umum 5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus
seperti lingkungan yang berada dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.

D. Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya


dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan
lingkungan antara lain :
1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l)
 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur
 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang
cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah.
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur,
berikut:

 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah


jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
 Pengangkutan
 Pembuangan Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat
mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat
memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.
5. Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan
makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel). Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat
pengelolaan makanan meliputi:

 Persyaratan lokasi dan bangunan


 Persyaratan fasilitas sanitasi
 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
 Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan pengolahan makanan
 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan peralatan yang digunakan
 Pencemaran Lingkungan

6. Saluran Pembuangan Air Limbah

 Tersedia saluran pembuangan air limbah yang terpisah dengan saluran penuntasan air
hujan
 Saluran pembungan air limbah harus terbuat dari bahan kedap air dan tertutup .
 Keberadaan SPAL tidak mencemari lingkungan.
 Tersedia saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan kedap air,
tertutup dan airnya dapat mengalir dengan lancar.
 Air limbah dibuang melalui tangki septik dan kemudian diresapkan ke dalam tanah.
 Pembuangan air limbah dari laboratorium, dapur, wc harus memenuhi syarat
kesehatan kedap air, tertutup, dan diberi bak control pada jarak tertentu 14 supaya
mudah dibersihkan bila terjadi penyumbatan sehingga dapat mengalir dengan lancar.
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran
udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air
pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum,
bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya,
mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga
akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor
resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door
pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada
kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak
pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar
resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang
akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan
pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi
saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadwal penerbangan, terganggunya
ekologi hutan.
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Kesehatan mencakup empat aspek yaitu fisik, mental, sosial, dan ekonomi.
2. Kesehatan manusia merupakan suatu gejala di mana kondisi tubuh maupun jiwa dalam
kondisi yang produktif baik dari segi fisik, mental, sosial maupun ekonomi, kesehatan
tubuh sangat penting dalam menjalani aktifitas dalam kehidupan sehari-hari, tanpa
kesehatan akan menghambat aktifitas dalam kehidupan baik rohani maupun jasmani.
3. Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia
dan lingkungan agar dapat mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai