Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, saling berkaitan dengan
masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan
masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi juga harus dilihat dari
seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-sakit" atau kesehatan tersebut. 
            Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat. Untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan adanya empat faktor yang
mempengaruhi kesehatan, yaitu: keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan.
Keempat faktor tersebut disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling
berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat
faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor
saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan akan tergeser
ke arah dibawah optimal.

             Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan
yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup perumahan,
pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan
air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan lingkungan adalah ilmu yang
merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang lebih menitikberatkan perhatiarnnya
pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian
dari semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan atau

1
berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia,
sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat lebih ditingkatkan.

            Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk
memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang
baik untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha
memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari masyarakat
satu ke masyarakat yang lain bervariasi dan bertingkat-tingkat, dari yang paling sederhana
(primitif) sampai kepada yang paling mutakhir (modern). Dengan perkataan lain bahwa
teknologi di bidang kesehatan lingkungan sangat bervariasi, dari teknologi primitif, teknologi
menengah (teknologi tepat guna) sampai dengan teknologi mutakhir.
.

1.2  Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sanitasi dan kesehatan lingkungan?
2. Apa saja pengaruh lingkungan terhadap kesehatan?
3. Apa saja sasaran dari sanitasi dan kesehatan lingkungan?
4. Apa saja masalah yang terdapat dalam sanitasi dan kesehatan lingkungan?
5. Bagaimana solusi menangani masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sanitasi dan kesehatan lingkungan
2. Untuk mengetahui pengaruh – pengaruh lingkungan terhadap kesehatan
3. Untuk mengetahui apa saja sasaran dari kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui apa saja masalah yang terdapat dalam sanitasi dan kesehatan
lingkungan
5. Untuk mengetahui solusi menangani masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan

1.4 Manfaat Peulisan


Manfaat yang diperoleh dari makalah ini adalah:

2
1. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang sanitasi dan kesehatan
lingkungan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah lingkungan,
dan prosedur apa saja yang digunakan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Aspek sanitasi lingkungan sangat luas hampir mencakup sebagian besar kehidupan
manusia. Secara umum definisi sanitasi menurut WHO adalah tindakan pencegahan
penyakit dengan memutus atau mengendalikan faktor lingkungan yang menjadi mata rantai
penularan penyakit ( AR. Soemini, 1999 ), sedangkan yang dimaksud lingkungan adalah
sesuatu yang ada disekitar, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun
abstrak termasuk sesama manusia serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi
diantara elemen – elemen di alam tersebut ( Slamet, 1994 dalam Mahyuddin, 2004 ).

Definisi mengenai sanitasi lingkungan telah dijabarkan oleh beberapa ahli secara
terpisah dengan landasan yang sama, seperti:
1. Sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial, dan
ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, sehingga lingkungan yang
berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau
dihilangkan. ( Entjang, 2000 ).
2. Menurut WHO sanitasi lingkungan didefinisikan sebagai usaha mengendalikan
dari semua faktor – faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin atau dapat
menimbulkan hal – hal yang merugikan bagi perkembangan fisik kesehatan dan
daya tahan hidup manusia ( Daud, 2000).
3. Menurut Edward Scoot Hopkins ( 1983 ) sanitasi lingkungan adalah pengawasaan
terhadap faktor – faktor lingkungan yang memberi pengaruh terhadap kesehatan
manusia.

Sedangkan berikut merupakan beberapa definisi dari kesehatan lingkungan oleh


beberapa ahli:
1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.

4
2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
3. Menurut Walter R. Lym kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat
kesehatan manusia.

2.2 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan


Lingkungan mempunyai pengaruh dan kepentingan yang besar dalam berperan
sebagai faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Termasuk dalam kategori
lingkungan disini antara lain adalah lingkungan fisik, sosial budaya, pendidikan, dan
pekerjaan.
Menurut Blum ada empat peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan
kesehatan, yaitu :
1. Sebagai agent (penyebab penyakit)
Contoh peran lingkungan sebagai penyebab penyakit adalah adanya
beberapa mikroba penyebab penyakit baik dari golongan bakteri, jamur, virus
maupun protozoa, adanya zat-zat kimia di lingkungan, adanya radiasi, tekanan
udara, aliran listrik dan sebagainya.
2. Reservoir
Peran lingkungan sebagai reservoir dapat dijelaskan dengan adanya
manusia, hewan, dan benda sebagai tempat berkembangbiaknya  bibit penyakit.
Contoh: air kotor, sampah dan sebagainya.
3. Vektor
Peran lingkungan sebagai penular atau penyebar penyakit dikarenakan di
lingkungan terdapat beberapa hewan yang berperan sebagai vektor penular atau
pemindah bibit penyakit sehingga terjadi  penularan. Contoh: lalat, kecoa,
nyamuk dan sebagainya.
4. Medium transmisi

5
Peran lingkungan sebagai medium transmisi dikarenakan lingkungan
dapat berperan sebagai benda  perantara agent. Contoh: udara, air, makanan dan
sebagainya.

2.3 Sasaran Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan di Indonesia masih memprihatinkan.  Belum optimalnya


sanitasi di Indonesia ini ditandai dengan masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi
dan penyakit menular di masyarakat. Pada saat negara lain pola penyakit sudah bergeser
menjadi penyakit degeneratif, Indonesia masih direpotkan oleh kasus demam berdarah, 
diare, kusta, serta hepatitis A yang seakan tidak ada habisnya.

Kondisi sanitasi di Indonesia memang tertinggal cukup jauh dari negara-negara


tetangga.  Dengan Vietnam saja Indonesia hampir disalip, apalagi dibandingkan dengan
Malaysia atau Singapura yang memiliki komitmen tinggi terhadap kesehatan lingkungan di
negaranya.  Jakarta hanya menduduki posisi nomor 2 dari bawah setelah Laos dalam
pencapaian cakupan sanitasinya.

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan
adalah sebagai berikut :

1.   Tempat umum seperti: hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang
sejenis

2.   Lingkungan pemukiman seperti: rumah tinggal, asrama atau yang sejenis

3.   Lingkungan kerja contohnya: perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis

4.   Angkutan umum seperti: kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum

5.   Lingkungan lainnya, misal yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada
dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran,
dan reaktor/tempat yang bersifat khusus.

6
2.4   Masalah-Masalah Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk


mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia permasalah
dalam kesehatan lingkungan antara lain :

1.  Air bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari


yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.

Langkanya air bersih banyak hubungannya dengan masalah


persampahan. Pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh
masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada
saluran sungai menyebabkan tersumbatnya saluran sungai. Pada saat musim
penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit
yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah
dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah diare, demam berdarah,
disentri, hepatitis A,  kolera, tiphus, cacingan dan malaria

2.  Kesehatan pemukiman

Sebenarnya penduduk dalam suatu negara merupakan suatu potensi


yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan negara sebagai pelaksana
sekaligus objek dari pembangunan. Namun apabila jumlahnya terlampau
banyak dan di sisi lain kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) itu sendiri tidak
memadai untuk menjadi pelaksana pembangunan, maka, hal ini akan menjadi
masalah karena penduduk hanya menjadi objek pembangunan bukan
pelaksana.

7
Sehingga negara harus bekerja lebih untuk menanggung kehidupan
dari penduduknya agar setidaknya dapat merasakan kehidupan yang layak.
Namun faktanya masih banyak rakyat Indonesia yang hidup dalam kondisi
yang sangat memprihatinkan. Kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia
mengakibatkan terbatasnya lahan untuk tempat tinggal sehingga hal ini
memaksa masyarakat untuk membentuk suatu pemukiman kumuh. Tentu
saja kondisi ini menyebabkan sulitnya penduduk untuk memperoleh fasilitas
kehidupan yang layak.

3.  Sampah

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah meningkatkan taraf


kehidupan penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan
dengan pertumbuhan kegiatan produksi dan konsumsi. Pertumbuhan ini juga
membawa pada penggunaan sumber semula jadi yang lebih besar dan
pengeksploitasian lingkungan untuk keperluan industri, bisnis dan aktivitas
sosial.

Di bandar-bandar negara dunia ketiga, pengurusan sampah sering


mengalami masalah. Pembuangan sampah yang tidak diurus dengan baik, akan
mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan sampah atau
membuangnya sembarangan ke kawasan terbuka akan mengakibatkan
pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah. Demikian
juga pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara, pembuangan
sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air, tersumbatnya saluran
air dan banjir (Sicular 1989).

Selain itu, Eksploitasi lingkungan adalah menjadi isu yang berkaitan


dengan pengurusan terutama sekitar kota. Masalah sampah sudah saatnya
dilihat dari konteks nasional. Kesukaran untuk mencari lokasi landfill sampah,
perhatian terhadap lingkungan, dan kesehatan telah menjadi isu utama
pengurusan negara.

4.  Serangga dan binatang pengganggu

8
Serangga sebagai reservoir bibit penyakit yang kemudian disebut
sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, nyamuk
Anopheles sp. untuk penyakit malaria, nyamuk Aedes sp untuk Demam
Berdarah Dengue (DBD), nyamuk Culex sp untuk penyakit kaki
gajah/Filariasis

5. Tempat umum dan pengolahan makanan (TUPM)

Makanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan


sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola
dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif dalam penularan
penyakit saluran pencernaan (Food Borne Deseases).

Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang


sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang berasal dari
tempat pengolahan makanan (TPM) khususnya jasa boga, rumah makan dan
makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau
sanitasi lingkungan.

2.5  Solusi Menangani Masalah Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan


lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari aspek
pengobatan.  Dengan adanya upaya pencegahan yang baik, angka kejadian penyakit yang
terkait dengan kondisi lingkungan dapat dicegah.  Selain itu anggaran yang diperlukan
untuk pencegahan juga relatif lebih terjangkau daripada melakukan upaya pengobatan.
Maka dari itu sangatlat penting mengetahui solusi penanganan masalah sanitasi dan
kesehatan lingkungan sebagai upaya pencegahan

2.5.1   Fasilitas Air Sehat

1. Syarat

9
Agar air minum tidak menyebabkan penyakit maka air tersebut
hendaknya diusahakan memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Air yang
sehat harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :

a. Syarat fisik

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening


(tak berwarna), tidak berasa, tidak berbau, dan juga mempunyai suhu
dibawah suhu udara diluarnya. Cara mengenal air yang memenuhi
persyaratan fisik ini tidaklah susah

b. Syarat bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari


segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui
apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah
dengan memeriksa sampel air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan
100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli maka air tersebut
sudah memenuhi syarat kesehatan.

c. Syarat kimia

Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu


didalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah
satu zat kimia didalam air akan menyebabkan gangguan fisiologis
pada manusia. Bahan-bahan atau zat kimia yang terdapat dalam air
yang ideal antara lain sebagai berikut :

Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan maka


air minum yang berasal dari mata air dan sumur dalam adalah dapat
diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga persyaratan
tersebut diatas asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran
terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu mata air
atau sumur yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan

10
dan perlindungan agar tidak dicemari oleh penduduk yang
menggunakan air tersebut.

2. Sumber-sumber air minum

Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Sumber-
sumber air ini, sebagai berikut :

a. Air Hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Tetapi
air hujan ini tidak mengandung kalsium. Oleh karena itu agar dapat
dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium
didalamnya.

b. Air Sungai dan Danau


Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan air danau
juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam
sungai atau danau ini. Kedua sumber air ini sering juga disebut air
permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah
terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran maka
bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.

c. Mata Air
Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang
muncul secara alamiah. Oleh karena itu air dari mata air ini bila
belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum
langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum
tercemar maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu
sebelum diminum.

d. Air Sumur Dangkal

11
Air ini keluar dari dalam tanah maka juga disebut air tanah.
Air berasal dari lapisan air didalam tanah yang dangkal. Dalamnya
lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang
lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15
meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum
begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah
masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu sebelum diminum.

e. Air Sumur Dalam


Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam tanah.
Dalamnya dari permukaan tanah biasanya diatas 15 meter. Oleh
karena itu sebagaian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat
untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses
pengolahan).

3. Pengolahan air minum

Seperti telah disebutkan didalam uraian terdahulu bahwa air minum


yang sehat harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Sumber-sumber air
minum pada umumnya dan di daerah pedesaan khususnya tidak terlindung
(protected) sehingga air tersebut tidak atau kurang memenuhi persyaratan
kesehatan. Untuk itu perlu pengolahan terlebih dahulu. 

Ada beberapa cara pengolahan air minum antara lain sebagai berikut:

a.  Pengolahan Secara Alamiah

Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air


yang diperoleh dari berbagai macam sumber, seperti air danau, air
kali, air sumur dan sebagainya. Didalam penyimpanan ini air
dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi
koagulasi dari zat-zat yang terdapat didalam air dan akhirnya
terbentuk endapan.

12
Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada
dalam air akan ikut mengendap.

b.  Pengolahan Air dengan Menyaring

Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan


kerikil, ijuk dan pasir. Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi
sudah dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya
dapat dikonsumsi umum.

c.  Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia

Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat


kimia yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya mempercepat
pengendapan (misalnya tawas). Dan zat kimia yang kedua adalah
berfungsi untuk menyucihamakan (membunuh bibit penyakit yang
ada didalam air, misalnya chlor).

d.  Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara

Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau


yang tidak enak, menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan,
misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.

e.  Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih

Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat pada


air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi kecil
misalnya untuk kebutuhan rumah tangga.

2.5.2    Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria


sebagai berikut:

13
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu: pencahayaan, penghawaan,
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
2. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu: privasi yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan
limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, juga
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain
persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah
roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir.

2.5.3    Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan


faktor-faktor unsur, berikut:
1. Penimbunan sampah.
2. Penyimpanan sampah
3. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
4. Pengangkutan
5. Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat


mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat
memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

2.5.4    Serangga dan Hewan Pengganggu

Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan


merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus),

14
kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan nyamuk
Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, penggunaan kasa pada lubang
angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan
usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing


dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi
perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare.
Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang
telah terinfeksi bakteri penyebab.

2.5.5    Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM)

Agar kesehatan masyarakat selalu terjaga perlu digalakkan gerakan hidup


bersih dan sehat. Pola hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di
lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta menjalankan
pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan
efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan menjadi baik jika
lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu juga sebaliknya, kesehatan
seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan yang ada di sekitarnya kurang baik.
Dalam penerapan hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan mewujudkan
lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal
(rumah) dan lingkungan sekitar rumah yang sehat

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berbagai masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan yang sering dihadapi seperti maslah
pemukiman, sampah, serangga ( hewan penganggu ) dan TUPMadlah masalah yang dapat
ditanggulangi apabila masyarakat sadar dan mampu melakukan pola hidup sehat dan bersih.
Agar kesehatan masyarakat selalu terjaga perlu menggalakkan gerakan hidup sehat dan bersih.

Pola hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di lingkungan yang memiliki
standar kebersihan dan kesehatan serta mampu menjalankannya. Lingkungan yang sehat
memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang, akan menjadi baik jika
lingkungan sekitarnya juga ikut baik dan sebaliknya.

16
DAFTAR PUSTAKA

  http://bayualfian66-degagajago.blogspot.com/2011/05/sanitasi.html

  http://carapedia.com/masalah_lingkungan_sampah_indonesia_info3024.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Masalah_lingkungan

  http://semacamsemut.blogspot.com/2012/03/masalah-sampah-di-indonesia.html

17

Anda mungkin juga menyukai