PENDAHULUAN
1
Menurut WHO, sanitasi lingkungan (environmental sanitation) ialah
upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin
menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi
perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia (Umar, 2003).
2
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas sanitasi lingkungan yang baik bagi kesehatan
manusia dan sesuai baku mutu lingkungan?
2. Apa saja kah yang termasuk sumber-sumber pencemar lingkungan?
3. Bagaimana hubungan antara lingkungan fisik dengan kesehatan
manusia?
4. Bagaimana hubungan antara lingkungan fisik terhadap potensi
penyakit yang muncul.
1. Untuk Akademik
Diharapkan dari penyusunan makalah ini dapat memberikan
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung guna
menambah wawasan umum bagi para mahasiswa, khususnya
mahasiswa program studi Teknik Lingkungan.
2. Untuk Penulis
Bagi penulis penyusunan makalah ini merupakan suatu pemenuhan
tugas mata kuliah Konservasi Lingkungan sekaligus guna menambah
wawasan penulis secara pribadi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lingkungan fisik adalah segala benda mati dan keadaan fisik yang ada
di sekitar individu misalnya batu-batuan, mineral, air, udara, unsur-unsur
iklim, kelembaban, angin dan lain-lain. Lingkungan fisik ini berhubungan
erat dengan makhluk hidup yang menghuninya, sebagai contoh mineral
yang dikandung suatu tanah menentukan kesuburan yang erat hubungannya
dengan tanaman yang tumbuh di atasnya.
4
tertentu. Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi
lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat
sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks
dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industri
seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi merupakan penyebab utama
pencemaran air.
Pada saat ini dikenal beberapa jenis standar kualitas air minum, baik
bersifat nasional maupun internasional. Standar kualitas air minum yang
bersifat nasional hanya berlaku bagi negara yang menetapkan standar
tersebut. Sedangkan yang bersifat internasional berlaku pada negara yang
belum memiliki atau menetapkan standar kualitas air secara tersendiri
(Totok Sutrisno, 1987).
5
Kesuburan tanah adalah faktor penting untuk menjaga kelestarian
hidup tersebut. Untuk itu, agar dapat menjamin kelestarian tersebut selain
memperhatikan kesuburan tanah melainkan harus juga memperhatikan
kualitas tanah tersebut. bila usaha menjaga kesuburan tanah hanya terbatas
pada kemampuan tanah mesuplay unsure hara, maka kulitas tanah juga
mencakup faktor fisika, kimia dan biologi dengan lebih mendalam serta
mempertimbangkan faktor bahan pencemar sebagai kajiannya.
Kualitas tanah meliputi kualitas tanah secara fisika, kimia dan biologi.
Ketiga hal tersebut memiliki parameter masing-masing dan tidak dapat
terpisahkan satu sama lain serta saling mempengaruhi. Setiap parameter
memiliki peranan tersendiri dalam menentukan kualitas tanah dan dapat
berpengaruh pada ketersediaan unsure hara, ketersediaan air, keleluasaan
akar untuk tumbuh, dan reaksi serta interaksi antara tanaman dengan faktor
biotic dan abiotik dalam ekosistem. Oleh karena itu dalam mengetahui
kualitas tanah serta mengetahui ada tidaknya pencemaran yang terjadi di
tanah, maka parameter perlu diketahui untuk dapat melakukan pemeriksaan
atau pengujian pada tanah. Dengan menguji kualitas dari setiap parameter
tersebut, maka kualitas tanah dapat diketahui secara menyeluruh.
Komposisi udara terdiri dari berbagai gas dalam kadar yang tetap pada
permukaan bumi, kecuali gas metan, ammonia, Hydrogen Sulfide, karbon
mono oksida dan nitro oksida mempunyai kadar yang berbeda-beda
tergantung daerah/lokasi.
6
Umumnya konsentrasi Methane, Ammonia, Hydrogen Sulfide,
Carbon monoksida dan Nitro oksida sangat tinggi di areal rawa-rawa atau
industri kimia. Hal tersebut bisa terjadi karena ada polusi udara.
7
BAB III
PEMBAHASAN
2. Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau
ini dapat ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti
bakteri serta kemungkinan akibat tidak langsung dari
pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3. Suhu
8
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan
kenaikan aktifitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih
banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara alamiah biasanya
disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar
sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya
cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer
yang ada secara langsung atau tidak langsung.
4. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan
organik dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili
warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air dihubungkan
dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan
sedang warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.
9
3.1.2. Sumber Pencemar Air
10
3.2. Analisis Kualitas Lingkungan Tanah
11
tanah merupakan gambaran tinkat kekasaran atau
kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah disini
tekstur tanah ditentukan 3 jenis partikel tanah yaitu, pasir,
debu/endapan lumpur dan lempung/liat. Tanah bertekstur
halus (dominan liat) memiliki permukaan yang lebih halus
dibanding dengan tanah bertekstur kasar (dominan pasir).
Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki
kapasitas adsorpsi unsur-unsur hara yang lebih besar. Dan
umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar. Karna banyak mengandung unsure hara
dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanah
bertekstur kasar lebih porus dan laju infiltrasinya lebih
cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki
kapasitas memegang air lebih besar dari pada tanah pasir
karna memiliki permukaan yang lebih luas.
12
sampai lekat. Dalam keadaan lembab atau kering
konsistensi tanah ditentukan denga meremas segumpal
tanah. Bila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah
dikatakan berkonsistensi gembur. Bila gumpalan tanah
sukar hancur dengan remasan tersebut anah dikatakan
berkonsistensi teguh (lembab) atau keras (kering). Dalam
keadaan basah ditentukan mudah tidaknya melekat pada
jari (melekat atau tidak melekat) atau mudah tidaknya
membentuk bulatan dan kemampuannya mempertahankan
bentuk tersebut (plastis atau tidak plastis).
13
5) Kandungan mineral tertentu: limonit berwarna kuning;
6) Kesuburan tertentu: bahan organik tinggi (hitam).
14
Keduaduanya mempunyai dampak kerusakan yang begitu
besar karena tidak dapat diurai oleh mikroorganisme.
2. Limbah industri sendiri terdiri dari limbah industri padat dan
limbah industri cair. Untuk limbah industri padat yang
biasanya berbentuk lumpur atau bubur mungkin kita jarang
melihatnya. Namun untuk limbah industri cair, hampir setiap
industri besar maupun kecil yang kita temui akan
mengeluarkan limbah ini. Sebut saja industri skala kecil
seperti pabrik tahu rumahan, proses produksinya akan
menghasilkan limbah cair.
3. Limbah Pertanian Keberadaan zat-zat kimia yang awalnya
ditujukan untuk membantu proses pertanian justru malah
menjadi sumber polusi tanah. Sebut saja zat-zat kimia seperti
pupuk urea, DDT dan pestisida, sisa-sisa dari zat tersebut.
Dapat menyebabkan polusi dan dampaknya hasil tanaman
yang ditanam kurang sehat.
15
Oksigen diperoleh dari udara melalui proses pencairan dan
destilasi. Oksigen hasil pemisahan ini digunakan untuk:
Proses peleburan, pengilangan, pabrik baja atau logam
lainnya.
Pabrik bahan kimia melalui oksidasi kontrol.
Pendorong roket.
Penyangga kehidupan biologi (tanaman,hewan,manusia).
Pemakaian dalam bidang kedokteran yaitu pengobatan TBC
usus, pengobatan terhadap penderita asfiksia (sukar
bernafas).
2) Rendahnya Kandungan Karbon monoksida
Merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan sangat
berbahaya.
2) Perbuatan Manusia
Proses industri kimia, pabrik logam, pabrik semen
menghasilkan gas partikulat; pembakaran bahan bakar dalam
memproduksi energy panas; hasil kotoran rumah tangga
berupa asap; gas yang dihasilkan kendaraan bermotor,
pesawat terbang, roket; pembakaran yang terjadi pada
industri; pembakaran pada alat transportasi; pembakaran pada
pertanian; tempat-tempat pembuangan sampah, kebakaran
16
hutan, ada jenis ikan (jelly fish) menghasilkan karbon
monoksida sekitar 80%; senyawa hidrokarbon dari proses
destilasi petroleum, alat pendingin, alat penyemprot dan lain-
lain.
Tabel 3.3.3 Kategori kualitas udara berdasarkan nilai ISPU sesuai dengan
lampiran Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997
17
di atas 300, atau masuk kategori berbahaya, paparan gas CO
berbahaya bagi semua polulasi.
18
4) Pengaruh konsentrasi gas Sulfur dioksida (SO2) terhadap
kesehatan manusia dan makhluk hidup, sebagai berikut: Indeks
ISPU berkategori baik (0-50), paparan gas SO 2 dan kombinasi
dengan O3 selama 4 (empat) jam berturut-turut mengakibatkan
luka pada beberapa spesies tumbuhan. Nilai ISPU yang lebih
tinggi pada kisaran 51-100 berkategori sedang, paparan gas SO2
pada jangka waktu yang lebih pendek dapat menimbulkan luka
pada beberapa spesies tumbuhan. Pada kisaran indeks ISPU
101-199 berkategori tidak sehat, paparan gas SO 2 mulai
menimbulkan bau dan meningkatnya keracunan pada tanaman.
Sedangkan berkategori sangat tidak sehat pada kisaran 200-299,
gas SO2 akan mengakibatkan peningkatan sensitivitas pasien
yang berpenyakit asma dan bronkhitis. Pada nilai ISPU diatas
300, atau masuk kategori berbahaya, paparan gas O3 berbahaya
bagi semua populasi.
19
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Sanitasi lingkungan juga merupakan salah satu usaha untuk mencapai
lingkungan sehat melalui pengendalian faktor lingkungan fisik khususnya
hal-hal yang mempunyai dampak merusak perkembangan fisik kesehatan
dan kelangsungan hidup manusia.
Kebersihan Air, Udara, dan Tanah sangat berdampak pada kesehatan
makhluk hidup disekitarnya. Kualitas Lingkungan fisik yang baik akan
berpengaruh pada kesehatan begitupun sebaliknya. Sumber-sumber
pencemar yang tidak terkendali akan membawa bibit penyakit.
4.2. Saran
Agar kesehatan masyarakat selalu terjaga perlu digalakkan gerakan hidup
bersih dan sehat. Pola hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup
di lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan kesehatan serta
menjalankan pola/perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat
dapat memberikan efek terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang
akan menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga baik. Begitu
juga sebaliknya, kesehatan seseorang akan menjadi buruk jika lingkungan
yang ada di sekitarnya kurang baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/49684/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
https://yettyseptianimustar.blogspot.com/2012/01/sanitasi-lingkungan.html
http://alimuddinnurain.blogspot.com/2016/11/kualitas-lingkungan-fisik.html
https://www.umi.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Buku-Analisis-Kualitas-
Lingkungan-1.pdf
https://www.umi.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Buku-Analisis-Kualitas-
Lingkungan-1.pdf
https://aqitawidya23.blogspot.com/2017/05/makalah-sifat-fisik-tanah.html
http://ferdinandmaking.blogspot.com/2015/07/jangan-lupa-tinggalkan-komentar-
ya.html
https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp3/2016/03/09/parameter-pencemar-udara-
kriteria/
file:///C:/Users/indah%20k/Downloads/34658-94621-1-PB.pdf
22