Anda di halaman 1dari 13

Farmasi lingkungan

Selasa 17.00

Disusun oleh
1. elsy
2. reza
3. rizki
4. Sri Tika Rahayu (201951203)
5. Tri wahyudi
6. Wahid aji

A.     Pengertian Kesehatan Lingkungan


Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental,
dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran


kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis.Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan, masing-
masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai jaman dan
kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P.Halton
Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan
bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan
adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia
dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya
dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-sifat dan
kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi
Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment
in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat
menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah :
Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling
factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan
"Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi

1
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan
Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan
sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan
lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga
dicapai kondisi yang bersih, sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan
penyakit. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar Fahmi
Achmadi.  Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi
kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi
mengganggu kesehatan masyarakat.

B.     Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat


1) Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100 0C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

2) Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya
zat CO2 (zat carbondioksida).
3) Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
4) Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

2
C.     Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai   
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D.    Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya


pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon,
zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2
(carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan
secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia
tersebut untuk bernafas.
2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus
menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih
dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah musuh kebersihan yang paling
utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat
dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat
dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh
sampah organik :
 Daun-daun tumbuhan
 Ranting-ranting tumbuhan
 Akar-akar tumbuhan

b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang


tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah
non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu
menguburnya.

3
E.     Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
          Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan


lingkungan, yaitu :
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
—-Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22
ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
a. Penyehatan Air dan Udara
b. Pengamanan Limbah padat/sampah
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi

4
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit
h. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

Sasaran Kesehatan Lingkungan (KESLING)


Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :

 Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang


sejenis
 Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
 Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
 Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum
 Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang
berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an,
reaktor/tempat yang bersifat khusus.

F. MASALAH-MASALAH KESEHTAN LINGKUNGAN DI INDONESIA


Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :2,4
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum
adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

-Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :


 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500      mg/l)
 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

5
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai
berikut :
 permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air
atau sumur
 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3. Kesehatan Pemukiman
—-Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
— Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-
faktor /unsur, berikut:
 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah
jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
6
 Pengangkutan
 Pembuangan

—- Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui


hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
— -Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan
3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah
penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida
untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
— Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat
menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi
bakteri penyebab.
6. Makanan dan Minuman
—-Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa
boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan
meliputi :
 Persyaratan lokasi dan bangunan
 Persyaratan fasilitas sanitasi
 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
 Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan pengolahan makanan

7
 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan peralatan yang digunakan
 Pencemaran Lingkungan

G. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat


1. Faktor Lingkungan
a) Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah masalah
kesehatan).
b) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang
kesehatan.
2. Faktor Perilaku dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
a) Masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan
membahayakan kesehatan mereka.
b) Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.
3. Faktor Sosial Ekonomi
a) Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
b) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar sehatbelum
merata ke sebagian penduduk Indonesia.
c) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan
memprihatinkan.

4. Faktor Pelayanan Kesehatan


a) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian propinsi di
indonsia yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata.
b) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya kuratif.
c) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.
H. penerapan teknologi bersih
Pencemaran lingkungan adalah suatu proses atau keadaan dimana komposisi dan
keadaan lingkungan secara langsung atau tidak langsung mengalami perubahan akibat
suatu aktivitas manusia, sehingga peruntukkannya pun menjadi berubah
pula.Pencemaran dapat menimbulkan dampak dan resiko terhadap kesehatan manusia,
keseimbangan ekologi, kualitas bahan, dan estetika/keindahan. Untuk mengatasi hal
ini, diperlukan pengetahuan yang cukup dan tepat agar hal ini tidak menimbulkan

8
masalah berkepanjangan. Oke, sekarang saya mencoba memaparkan beberapa point
yang saya dapatkan dari Kuliah Farmasi Lingkungan:
Limbah
Limbah merupakan sesuatu, baik dalam bentuk materi, makhluk hidup, energi
maupun informasi yang berada di suatu sistem, di tempat, dan pada waktu yang tidak
sesuai peruntukkannya. Ketidaksesuaian inilah yang menyebabkan limbah sebagai
sumber masalah, yaitu sebagai cemaran, tidak ekonomis, dan mengancam kehidupan.
Wujud limbah sendiri ada yang berupa limbat padat, limbah cair, limbah gas dan
limbah panas/radiasi. Keempat wujud limbah ini mempunyai karakteristik dan tingkat
bahaya/risiko yang berbeda, tergantung pada daya akumulatif dan kemampuannya
menekan aspek kehidupan.
Limbah di Industri Farmasi
Berdasarkan karakteristik produk yang dihasilkan, industri farmasi berbeda dengan
industri yang lain, sekalipun dengan industri kimia. Produk yang dihasilkan
mempunyai nilai terapetik bagi manusia dan atau hewan. Berdasarkan jenis dan
produk yang dihasilkan, industri farmasi dibagi menjadi industri farmasi sintesis
kimia, industri farmasi ekstraksi bahan alam, industri farmasi fermentasi, industri
farmasi formulasi/sediaan farmasi, dan riset dan pengembangan (R&D). Jenis,
komposisi, dan jumlah limbahnya sangat kompleks dan beragam tergantung pada
jenis dan proses yang terlibat di dalamnya. Limbah yang dihasilkan oleh suatu
industri farmasi dapat berupa senyawa asam, basa, garam dan katalis (logam berat,
sianida, dll), pelarut-pelarut, air limbah berupa air pencucian bahan dan peralatan,
deterjen, ampas bahan alam yang digunakan, uap pelarut, medium fermentasi, sel dan
misel dalam bentuk padat, produk yang gagal dan terbuang, tumpahan bahan-bahan,
debu (dari pencampuran dan pencetakan tablet), bahan kemasan yang tak terpakai,
dan lain-lain.
Produksi Bersih, Teknologi Bersih, dan Pengolahan Limbah
Produksi bersih merupakan upaya proaktif dalam sistem produksi untuk tidak
melakukan aktivitas dan proses apapun sebelum yakin benar bahwa proses dan
produknya memang bersih dan ramah lingkungan. Produksi bersih merupakan strategi
pengelolaan lingkungan yang preventif yang bertujuan mengurangi resiko terhadap
lingkungan dan manusia. Produksi bersih ini dapat dijadikan unsur penting dari
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.

9
Teknologi bersih merupakan teknologi yang mengurangi pemakaian energi dan bahan
baku yang berlebihan, mengurangi limbah yang dihasilkan, dan memperbesar proses
daur ulang. Strategi yang dapat dilakukan antara lain:
 Minimalisasi limbah, hemat energi, hemat air dan pelarut, pemakaian bahan ramah
lingkungan, penghindaran dari pemakaian B3, dan pengaturan transportasi dan
penyimpanan bahan baku dan bahan penunjang.
 Pengurangan sumber limbah. Penggantian/substitusi bahan baku, untuk mengurangi
jumlah, volume dan toksisitas limbah.
 Modifikasi proses, bertujuan untuk efisiensi proses yang potensial mengeluarkan
limbah dan sekaligus mengganti dan memutakhirkan proses yang ramah lingkungan.
 Good Operating Practices, dapat membantu mengurangi limbah dan kehilangan bahan
yang tumpah, tercecer dan bocor.
 Limbah yang dikeluarkan digunakan kembali (re-use), didaur ulang (recycle) dan
diambil kembali (recovery). Dalam hal ini limbah dihilangkan cemarannya dan
diperoleh bahan yang relatif berharga.
Berkaitan dengan kegiatan yang berjalan di industri farmasi, limbah industri farmasi
harus diolah dahulu agar tidak terjadi pencemaran lingkungan. Dengan demikian
diperlukan adanya fasilitas atau instalasi pengolah limbah sehingga pada saat limbah 
dibuang ke lingkungan, limbah industri tersebut telah memenuhi kriteria baku mutu
yang telah ditetapkan.

A. Kesimpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
a. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
b. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
c. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
d. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang


essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan

10
B. Saran
Hendaknya masyarakat sadar untuk menjaga lingkungannya masing-masing agar
tercipta kesehatan lingkungan masyarakat yang sempurna.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :
http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008

Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari :


http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007

Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992


tentang Kesehatan.

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu


Pengantar. Jakarta : EGC.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan
dan Restoran

12

Anda mungkin juga menyukai