Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan
karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta
perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran
lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara
keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu
sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan
profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai. Di
samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi
kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur
dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan,
Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya
perubahan kualitas lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan masyarakat?
2. Apa syarat-syarat lingkungan sehat?
3. Bagaimana cara pemeliharaan kesehatan lingkungan?
4. Apa saja yang menjadi ruang lingkup kesehatan lingkungan?
5. Masalah-masalah lingkungan kesehatan masyarakat apa yang terjadi?
6. Apa faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat?
7. Bagaimana upaya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kesehatan lingkungan masyarakat
2. Untuk mengetahui syarat-syarat lingkungan sehat
3. Untuk mengetahui cara pemeliharaan kesehatan lingkungan
4. Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan lingkungan
5. Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan kesehatan masyarakat
6. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan masyarakat
7. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan Masyarakat


Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran
kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan
bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan,
masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai
jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P. Halton
Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan
bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan
adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia
dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya
dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-sifat dan
kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi
Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment
in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat
menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah
: Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling
factors in the environment that can potentially affect health.Atau bila disimpulkan
"Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ".
3. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik
pusat pandang dari Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan
kesehatan yaitu masyarakat sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
4. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu
masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif
antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen lingkungan
hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan
masyarakat.

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan
medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. Pengorganisasian dalam
kesehatan masyarakat amatlah penting terutama pada perawatan dan pengobatan.
Pada umumnya masyarakat kurang memperhatikan kesehatan mereka. Mereka
cenderung memperhatikan kesehatan sewaktu mereka merasakan daya tahan tubuh
mereka menurun.
Indikator kesehatan yang cukup menarik untuk diamati antara lain adalah
angka kematian bayi, angka kesakitan dan pemenuhan gizi. Derajat kesehatan
penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, gaya hidup, tingkat
pendidikan, tingkat kesejahteraan, dan lain-lain. Faktor budaya berkaitan dengan
kebiasaan penduduk pada umumnya misal; kebiasaan mencampurkan tempat tinggal
dengan tempat binatang ternak, sampah yang dibuang sembarangan, penggunaan air
sungai sebagai sumber air bersih. Sedangkan gaya hidup menyangkut perubahan
perilaku yang massal akibat masuknya nilai-nilai baru yang dianggap modern seperti
merokok, minum-minuman keras, makan makanan fast food, yang sebenarnya
kebiasaan tersebut merupakan gaya hidup yang kurang sehat, atau lebih
mendatangkan penyakit.
Jadi kesehatan lingkungan masyarakat adalah bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.

B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat


1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100 0C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya
zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


Pemeliharaan kesehatan lingkungan bisa dilakukan dengan cara:
1) Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2) Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3) Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4) Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Mengurangi Pemanasan Global.
Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga
ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan
tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan
atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang
dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena
lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan
sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat
dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Membersihkan Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam
tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam
sampah organik tersebut, contoh sampah organik:
1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non Organik
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat
organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2, secara
umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara
umum, antara lain:
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan
ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain:
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di
konsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran
hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup
lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit
dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat
kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan.

E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO) ada 17
ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22
ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

F. Masalah – Masalah Lingkungan Kesehatan Masyarakat


1. Urbanisasi Penduduk
Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota.
Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya
lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang ke
kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga,
kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan pengamen
jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak kesehatan
lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-mana.
2. Tempat Pembuangan Sampah
Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah dilakukan secara
dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam itu selain
memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada udara,
tanah, dan air selain lahannya juga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya agens
dan vektor penyakit menular.
3. Penyediaan Sarana Air Bersih
Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia
mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya
mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air
dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-mana.
4. Pencemaran Udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal
terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu,
hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara
tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
5. Pembuangan Limbah Industri dan Rumah Tangga
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri dibuang
langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi
dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai.
Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan apabila di-gunakan untuk air baku
memerlukan biaya yang tinggi.
6. Bencana Alam/Pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan.
7. Perencanaan Tata Kota dan Kebijakan Pemerintah
Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah
baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat permukinan, gedung
atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang berwawasan
lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara, air, dan tanah
serta masalah sosial lain.

G. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat


1. Faktor Lingkungan
a) Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan (masalah masalah
kesehatan).
b) Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Faktor Perilaku dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
a) Masih banyak insiden atau kebiasaan masyarakat yang selalu merugikan dan
membahayakan kesehatan mereka.
b) Adat istiadat yang kurang atau bahkan tidak menunjang kesehatan.
3. Faktor Sosial Ekonomi
a) Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
b) Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan. Budaya sadar sehatbelum
merata ke sebagian penduduk Indonesia.
c) Tingkat social ekonomi dalam hal ini penghasilan juga masih rendah dan
memprihatinkan.
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
a) Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh dimana ada sebagian propinsi di
indonsia yang belum mendapat pelayanan kesehatan maksimal dan belum merata.
b) Upaya pelayanan kesehatan sebagian masih beriorientasi pada upaya kuratif.
c) Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.

H. Upaya Meningkatkasn Kesehatan Lingkungan Masyarakat


1. Paradigma Baru Kesehatan
Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta memiliki
makna tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia tahun 1994 dianggap
sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan kesehatan masyarakat baru, karena
sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif yang berskala nasional dan internasional
tentang karakteristik, konsep dan metode untuk meningkatkan pemerataan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
Setelah deklarasi Alma HFA-Year 2000 (1976), pertemuan Mexico (1990) dan
Saitama (1991) para ahli kesehatan dan pembuat kebijakan secara bertahap beralih
dari orientasi sakit ke orientasi sehat. Perubahan tersebut antara lain disebabkan oleh :
a. Transisi epidemiologi pergeseran angka kesakitan dan kematian yang semula
disebabkan oleh penyakit infeksi ke penyakit kronis, degeneratif dan kecelakaan.
b. Batasan tentang sehat dari keadaan atau kondisi ke alat/sarana.
c. Makin jelasnya pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk.
2. Upaya Kesehatan
Program kesehatan yang mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dalam jangka
panjang dapat menjadi bumerang terhadap program kesehatan itu sendiri, maka untuk
menyongsong PJP-II program kesehatan yang diperlukan adalah program kesehatan
yang lebih “efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-model
pembinaan kesehatan (Health Development Model) sebagai paradigma pembangunan
kesehatan yang diharapkan mampu menjawab tantangan sekaligus memenuhi PJP-II.
Model ini menekankan pada upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
a) Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25
tahun mendatang.
b) Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.
c) Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-preventif-
protektif dengan pendekatan pro-aktif.
d) Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
e) Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya
secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih
tahan terhadap penyakit.
f) Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga
melindungi masyarakat dari pencemaran.
g) Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta
perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan
perilaku)
h) Penggerakan peran serta masyarakat.
i) Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja
secara sehat.
j) Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
k) Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan
kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).
l) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
3. Kebijakan Kesehatan Baru
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-
preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan
titik balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti
program kesehatan yang menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan
sekedar penyembuhan penyakit. Thomas Kuha menyatakan bahwa hampir setiap
terobosan baru perlu didahului dengan perubahan paradigma untuk merubah
kebiasaan dan cara berpikir yang lama.

4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma


Perubahan paradigma kesehatan apabila dilaksanakan dapat membawa dampak yang
cukup luas. Hal itu disebabkan karena pengorganisasian upaya kesehatan yang ada,
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, adalah merupakan wahana dan sarana
pendukung dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya
penyembuhan penyakit, maka untuk mendukung terselenggaranya paradigma sehat
yang berorientasi pada upaya promotif-preventif proaktif, community centered,
partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat, maka semua wahana tenaga dan
sarana yang ada sekarang perlu dilakukan penyesuaian atau bahkan reformasi
termasuk reformasi kegiatan dan program di pusat penyuluhan kesehatan.
5. Indikator Kesehatan
WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada
empat hal sebagai berikut :
a) Melihat ada tidaknya kelainan patosiologis pada seseorang
b) Mengukur kemampuan fisik
c) Penilaian atas kesehatan sendiri
d) Indeks massa tubuh
6. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang
menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya
kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang
lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak
individu.
7. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalah
bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan
bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber dana
yang ada pada mereka.

8. Kesehatan dan Komitmen Politik


Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu untuk
memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Dewasa ini masih
terasa adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak banyak berperan
terhadap pembangunan sosial ekonomi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang
khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan.

B. Saran
Hendaknya masyarakat sadar untuk menjaga lingkungannya masing-masing
agar tercipta kesehatan lingkungan masyarakat yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992


tentangKesehatan.
http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan
http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan
http://www.health.detik.com/read/2012/03/21/kematian-akibat-asap-rokok.
http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm.
http://napzasulsel.wordpress.com/kematian-akibat-narkoba.
http://www.bps.go.id/tamatan-sekolah-di indonesia-2010
http://www.bps.go.id/jumlah-penduduk-dki jakarta-2010
http://www.tempo.com/2012/03/07/mentri-kordinator-bidang-kesejahteraan-rakyat.
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2012. Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : (Online)
Kartayasapoetra, G.,dkk. 2005. Ilmu Gizi. Jakarta : Rineka Cipta
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003
tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
Nasution, Siti Khadijah.2009. Artikel Kesehatan. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. ”Kesehatan Masyarakat: ilmu dan seni”. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai