MAKALAH
Oleh kelompok 4:
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa segala Rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
ataupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan?
2. Menjelaskan peran lingkungan dalam menimbulkan penyakit?
3. Menjelaskan tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan?
4. Menjelaskan factor-faktor kesehatan lingkungan?
5. Menjelaskan pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat?
6. Menjelaskan masalah kesehatan lingkungan di Indonesia?
7. Menjelaskan penyakit yang timbul akibat lingkungan tidak sehat?
8. Menjelaskan upaya penanggulangan kesehatan lingkungan?
9. Menjelaskan cara menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut HJ Mukono, ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu yang belajar jalinan
timbal balik antara segi kebugaran dan segi lingkungan.
3
dan mempunyai tujuan untuk membina dan menambah derajatjuga kehidupan sehat yang
optimal.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemik/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
3.4 Pengaruh Lingkungan yang tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga, dan
Masyarakat
1) Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu
7
Lingkungan bersih berpengaruh pada individu, khususnya pada kualitas kerja
(produktivitas) individu tersebut. Sedangkan individu yang berada pada lingkungan yang
tidak sehat, akan berada pada produktivitas yang cenderung menurun.
Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh kebutuhannya di ambil dari
lingkungan. Akan tetapi, berpengaruh terhadap individu baik positif maupun negatif.
Lingkungan sehat dan gizi yang cukup dapat menghindarkan seseorang dari penyakit.
2) Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga
Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka kesehatan keluarga
dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari
resiko terjadinya penyakit atau gangguan saluran pernapasan.
Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat mengindikasikan bahwa
telah terjadi perubahan perilaku yang bisa memperbaiki tingkat kesehatan lingkungan.
Karena bagi mayoritas masyarakat kita, rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat,
tetapi juga sebagai tempat berkumpul anggota keluarga, tetangga, bahkan keluarga yang
jauh. Dengan demikian, dalam sebuah rumah yang tidak sehat dapat menjadi tempat
saling menularnya penyakit dan menjadi indikasi negatif terhadap upaya meningkatkan
kesehatan lingkungan.
3) Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat
Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari penyakit. Tindakan
masyarakat membuang limbah sembarangan, akan berakibat terhadap kesehatan dan
kelangsungan hidup, timbulnya penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan
timbulnya bencana akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.
9
1. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah
adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk
sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.
2. Penyimpanan sampah.
3. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.
4. Pengangkutan.
5. Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan
dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-
masalah ini secara efisien.
4) Serangga dan Biinatang pengganggu
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut
sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp
untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD),
Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan
dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan
makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida
untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan
menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa
pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah
dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat
menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi
bakteri penyebab.
5) Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga
dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa
boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan
meliputi:
a. Persyaratan lokasi dan bangunan
10
b. Persyaratan fasilitas sanitasi
c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
e. Persyaratan pengolahan makanan
f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
g. Persyaratan peralatan yang digunakan
h. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran
udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door
air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta
gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah
kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam
ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan
bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi
saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau
pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada
kecenderungan peningkatan.
Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan adalah dengan menjaga kebersihan rumah dan halaman. Karena kebersihan
rumah dan halaman akan membuat kita menjadi lebih terbiasa untuk membersihkan
lingkungan lainnya. Pastikan kita selalu menyapu rumah setidaknya 2 kali sehari. Sapu
juga halaman rumah setidaknya 2 kali dalam seminggu.
2) Mendaur Ulang
Ada banyak jenis sampah yang akan mengotori lingkungan sekitar yang
sebenarnya bisa didaur ulang dengan baik. Misalnya saja memanfaatkan kaleng dan botol
bekas untuk dijadikan wadah apapun. Kaleng bekas bisa dirubah menjadi sebuah pot
bunga dan kita bahkan bisa menghiasnya. Ini akan menjadi hal yang positif dibandingkan
membiarkannya menjadi sampah yang menumpuk.
12
Pupuk kompos bisa dibuat dari sampah organik. Daripada membiarkannya
terbengkalai dan membusuk hingga menimbulkan bibit penyakit, lebih baik jika diolah
menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian dan perkebunan.
Menggunakan jenis tong sampah yang berbeda untuk sampah an organik dan
sampah organik adalah hal yang baik. Karena sampah organik adalah sampah yang bisa
diolah dan dijadikan pupuk. Sedangkan sampah an organik sebagian dari sampah tersebut
juga bisa dijadikan furniture tertentu. Memisahkan kedua jenis sampah ini akan membantu
dalam proses pengolahan.
Hal penting lainnya adalah untuk selalu rutin membiasakan kebiasaan gotong
royong sesama warga. Ini tidak hanya membantu membersihkan lingkungan sekitar,
namun juga akan membantu dalam mempererat jalinan kerja sama antar warga. Biasanya
kegiatan gotong royong ini akan dilakukan setidaknya sekali dalam seminggu agar
lingkungan benar-benar bersih dari sampah. Jadi, sangatlah penting untuk menjaga
kekompakan antar warga agar bisa sama-sama untuk mewujudkan kebersihan lingkungan
yang dibutuhkan oleh semua orang.
7) Meremukkan Sampah
Kebanyakan sampah anorganik seperti botol plastik maupun kedus dan lainnya
akan membuat volume sampah menjadi lebih banyak. Jadi, hal penting yang bisa
dilakukan untuk mengurangi jumlah volume sampah adalah dengan meremukkannya.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Untuk itu perlu dilakukan peningkatan budaya sehat yang dimulai dari diri sendiri
dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari demi terciptanya lingkungan yang bersih
dan sehat agar setiap kehiatan mahkluk hidup terutama manusia dapat berjalan dengan
baik.
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Sang Gede Purnama, SKM, MSC. 2018. DIKTAT DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN.
https://id.scribd.com/doc/240563345/Makalah-Kesehatan-Lingkungan
https://id.scribd.com/doc/250199656/makalah-KESEHATAN-LINGKUNGAN-docx
https://www.academia.edu/30705098/MAKALAH_KESEHATAN_LINGKUNGAN_ISI
https://www.academia.edu/36294726/KESEHATAN_LINGKUNGAN
iii