Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN

DISUSUN
Oleh:
DELIMA SINAGA
NIP. 197604092006042011

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT


KELENGKAPAN BERKAS KENAIKAN PANGKAT

PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANG SIDEMPUAN


KOTA PADANG SIDEMPUAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kesehatan
Lingkungan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat kelengkapan berkas
kenaikan pangkat di Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama bagi para pembaca dan rekan-rekan sejawat.

Padangsidimpuan, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan.......................................................3
B. Syarat-Syarat Lingkungan Yang Sehat.................................................5
C. Cara-Cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.................................5
D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan......................................
E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan...............................................
F. sasaran kesehatan lingkungan...............................................................
G. faktor-faktor kesehatam lingkungan.....................................................
H. pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat......................................................................
I. penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat..............
J. Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan..................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................12


A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang
sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan
karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan
bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan) dan faktor kesehatan
lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan


pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang
berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam
hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran
lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang
semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK
yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme
yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang,


diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan
upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran
yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah,
murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas
lingkungan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesehatan lingkungan?
2. Apa syarat-syarat lingkungan yang sehat?
3. Bagaimana cara-cara pemeliharaan kesehatan lingkungan?
4. Apa tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan?
5. Bagaimana ruang lingkup kesehatan lingkungan?
6. Bagaimana sasaran kesehatan lingkungan?
7. Apa saja faktor-faktor kesehatam lingkungan?
8. Apa pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat?
9. Apa saja penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat?
10. Bagaimana Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan.
2. Mengetahui syarat-syarat lingkungan yang sehat.
3. Mengetahui cara-cara pemeliharaan kesehatan lingkungan.
4. Mengetahui tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan.
5. Mengetahui ruang lingkup kesehatan lingkungan.
6. Mengetahui sasaran kesehatan lingkungan.
7. Mengetahui faktor-faktor kesehatam lingkungan.
8. Mengetahui pengaruh lingkungan yang tidak sehat terhadap individu,
keluarga, dan masyarakat.
9. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak
sehat.
10. Mengetahui upaya penanggulangan kesehatan lingkungan.

1.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah
sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi


kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana
pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila
sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan


masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan
lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.

Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan


lingkungan, masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan
masalah kesehatan sesuai jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian
tersebut adalah :

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan


oleh P.Halton Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan
Lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi
masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah aspek kesehatan
masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang
setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi faktor sosial, faktor
fisik lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan.

3
2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh
Organisasi Kesehatan se-Dunia (World Health Organization). WHO
menyatakan Environment health refers to ecological balance that
must exist beetwen man and his environment in order to ensure his
weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada,
agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan
Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of human health
and disease that are determined by factors in the environment. It also
refers to the theory and practice of assessing and controlling factors
in the environment that can potentially affect health. Atau bila
disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan
yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik
pusat pandang dari Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya
tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan sejahtera apabila kondisi
lingkungan sehat.
3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai
keseimbangan lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, sehat,
aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan penyakit. Pengertian
Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar
Fahmi Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan
Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas
lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu
Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif
antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan

4
komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau
berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.

B. Syarat-Syarat Lingkungan Yang Sehat


1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan
dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya
dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air
tersebut mati.

2. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang


diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh
zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

4. Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak


bising yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

C. Cara-Cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya.
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong.

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Mengurangi Pemanasan Global.
Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan
kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global,

5
karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat
tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi
berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang
dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk
bernafas.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan.
Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang
bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush
kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan
cara-cara sebagai berikut ;
a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah
yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka
sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-
dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :

1) Daun-daun tumbuhan
2) Ranting-ranting tumbuhan
3) Akar-akar tumbuhan

b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah


sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik)
dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan
dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan
merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan
kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup
kesehatan lingkungan, yaitu :

1. Penyediaan Air Minum


2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

6
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Menurut Undang-Undang di Indonesia


Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan
dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling
ada delapan, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca
bencana

7
F. Sasaran Kesehatan Lingkungan
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan
kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang


sejenis.
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis.
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis.
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan
untuk umum.
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk
secara besar-besaran, reactor atau tempat yang bersifat khusus.

G. Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan


Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk
menciptakan masyarakat yang terbebas dari segala macam penyakit.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
lingkungan, yaitu :
1. Faktor Fisik

Faktor fisik berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut


berperan penting bagi masyarakat dalam memperhatikan di mana
tempat tinggal mereka akan dibangun. Jika suatu rumah dibangun di
pedesaan, sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di pedesaan itu.
Misalnya, keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan
membawa dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan
itu.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di


mana faktor tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan
lingkungannya. Misalnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan
gempa, maka rumah yang mereka bangun di kawasan tersebut harus

8
dibuat dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh. Disamping itu
masyarakat juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat
dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak
penampungan sampah.

3. Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di


mana pada umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar
orang yang tidak mampu, maka secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya di daerah
pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.

H. Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu,


Keluarga, dan Masyarakat
1. Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu

Apabila lingkungan bersih berpengaruh individu, khususnya


pada kualitas kerja (produktivitas) individu tersebut. Sedangkan
individu yang berada pada lingkungan yang tidak sehat, akan berada
pada produktivitas yang cenderung menurun.
Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh
kebutuhannya di ambil dari lingkungan. Akan tetapi, berpengaruh
terhadap individu baik positif maupun negatif. Lingkungan sehat dan
gizi yang cukup dapat menghindarkan seseorang dari penyakit.

2. Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga

Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat,


maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih
dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang
ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko
terjadinya penyakit atau gangguan saluran pernapasan.
Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung
meningkat mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku

9
yang bisa memperbaiki tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi
mayoritas masyarakat kita, rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat,
tetapi juga sebagai tempat berkumpul anggota keluarga, tetangga,
bahkan keluarga yang jauh. Dengan demikian, dalam sebuah rumah
yang tidak sehat dapat menjadi tempat saling menularnya penyakit dan
menjadi indikasi negatif terhadap upaya meningkatkan kesehatan
lingkungan.

3. Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat

Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari


penyakit. Tindakan masyarakat membuang limbah sembarangan, akan
berakibat terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup, timbulnya
penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat, dan timbulnya bencana
akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang tidak terkontrol.

I. Penyakit yang Ditimbulkan oleh Lingkungan yang Tidak Sehat


Ada banyak penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak
sehat, diantaranya yaitu :
1. Kolera
Kolera adalah penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat
penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tifus Perut
Tifus perut adalah penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat
penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan air yang
tidak memenuhi syarat kesehatan untuk kepentingan rumah tangga
menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut menular.
3. Diare
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-bercak
encer dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit ini
disebabkan oleh kerusakan organik/fungsional saluran cerna.
4. Leptospitosis

10
Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat tampungan
air hujan yang telah tercemar kemih tikus.
5. Malaria dan DBD
Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan
penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
6. TBC
TBC merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman yang
padat dengan pertukaran udara yang buruk.
7. Cacar
Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang
terdapat di udara. Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung
dengan penderita/pakaian perderita.
8. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular,
penularannya melalui udara.

J. Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan


1. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Upaya pengelolaan lingkungan hidup meliputi ekosistem


daratan, kawasan pesisir, dan ekosistem laut.

2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Buatan

Upaya pengelolaan lingkungan buatan meliputi pengendalian


pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara, dan
pengelolaan limbah.

3. Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial


Upaya pengelolaan lingkungan sosial meliputi pembangunan
kualitas hidup penduduk dan pembangunan kualitas lingkungan.
4. Upaya Pengembangan Modal Sosial

11
Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan
lingkungan, etika lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang
tinggi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2.. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan


merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan

B. Saran
Kondisi lingkungan dalam mewujudkan derajar kesehatan
merupakan hal yang essensial disamping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 tentang Kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Rumah Makan dan Restoran

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990


tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Notoatmodjo, 2003, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat,


Jakarta : Rineka Cipta

Soemirat, 2011, Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Gadjah Mada University


Press.

Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu


Pengantar. Jakarta : EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai