Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN


MENJAGA KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Nama : Salma Nur Padilah
NIM : (2211100034)

Dosen Pengampu:
Hera Septriana, M.Pd

PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Terpujilah hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dengan Menjaga Kesehatan Lingkungan” tepat pada waktunya.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Kesehatan lingkungan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hera Septriana, M.Pd selaku dosen


Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun untuk kelengkapan makalah ini sangat diharapkan.

Purwokerto, 27 Desember 2022

Salma Nur Padilah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan.............................................................3
2.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat.......................................................4
2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.....................................5
2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan..........................................5
2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan.....................................................6
2.6 Sasaran Kesehatan Lingkungan..................................................................8
2.7 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan.......................................................8
2.8 Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga,
dan Masyarakat.......................................................................................................9
2.9 Penyakit yang Ditimbulkan oleh Lingkungan yang Tidak Sehat..........10
2.10 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan.....................................12
2.11 Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia..........................13
BAB III.......................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................17
3.2 SARAN.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
LAMPIRAN...............................................................................................................20

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik kesehatan individu


maupun kesehatan masyarakat. Menurut Hendrikk L.Blum (1980) faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan ada empat yaitu keturunan, lingkungan, perilaku,
dan pelayanan kesehatan. Keempat faktor ini saling berpengaruh satu sama lain.
Status kesehatan akan tercapai secara optimal bila ke empat faktor ini secara
bersamaan mempunyai kondisi yang optimal (Sumantri, 2010).

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan


bermasyarakat, bahkan merupakan salah satu determinan atau penentu
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat diperlukan tidak hanya
untuk meningkatkan kesehatan penduduk, tetapi juga untuk hidup nyaman dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingginya angka kematian bayi di wilayah tersebut disebabkan oleh faktor
perilaku (perilaku perawatan ibu dan bayi serta perilaku kesehatan lingkungan)
dan faktor kesehatan lingkungan.

Ke depan, pemerintah akan lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan


berkelanjutan dan pembangunan kawasan berwawasan lingkungan, sedangkan
pengguna infrastruktur dalam hal ini seluruh masyarakat harus siap dengan
kesadaran lingkungan yang lebih baik (you know something or Anda). tahu apa)
Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dan kompleks,
yang membutuhkan keterampilan profesional yang lebih baik dan tingkat
pendidikan yang memadai.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan


1.2.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
1.2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1.2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

1.3 Tujuan

Untuk dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang lingkup
dari pada kesehatan lingkungan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Definisi kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari tahun 1948


menyatakan bahwa konsep kesehatan adalah "keadaan kesejahteraan fisik,mental
dan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan".

Kesehatan lingkungan merupakan kesehatan yang sangat penting bagi


kelancaran fungsi kehidupan di muka bumi, karena lingkungan merupakan
tempat tinggal manusia. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat apabila
memenuhi syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungan merupakan bagian integral dari ilmu kesehatan


masyarakat, yang secara khusus mengkaji dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Oleh karena itu, kesehatan
lingkungan merupakan subbidang ilmu kesehatan masyarakat. Ada 3 definisi
kesehatan lingkungan yang dikemukakan oleh para ahli yang masing-masing
muncul untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan perkembangan zaman
dan kebutuhan. Ketiga pengertian tersebut adalah:

Definisi kesehatan lingkungan P. Halton Purdon (1971) sebagai klaim.


Purdon menjelaskan: “Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar
kesehatan masyarakat modern, kesehatan lingkungan merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat, meliputi semua aspek kesehatan manusia yang
berhubungan dengan lingkungan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat faktor sosial perubahan
tingkat paling tinggi, faktor lingkungan fisik, karakteristik lingkungan dan
perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan.

3
Pengertian kesehatan lingkungan yang dikemukakan oleh World Health
Organization. Menurut WHO, kesehatan lingkungan mengacu pada
keseimbangan ekologis yang harus ada antara manusia dan lingkungannya in
order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara ketika Anda menyimpulkan "Keseimbangan
ekologis yang harus ada antara manusia dan lingkungan untuk memastikan
kondisi manusia yang sehat". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia), kesehatan lingkungan adalah kondisi lingkungan yang
mampu menjaga keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat
dan bahagia. Dalam pengertian ini, aspek sentral dari kesehatan lingkungan
adalah tujuan kesehatan, yaitu masyarakat yang sehat dan sejahtera, tercapai bila
kondisi lingkungan sehat.

Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan seni mencapai keseimbangan


antara lingkungan dan manusia, ilmu dan seni mengelola lingkungan untuk
mencapai keadaan bersih, sehat, aman, nyaman dan bebas penyakit. Beberapa
ahli termasuk Umar Fahma Achmadi memaparkan pengertian kesehatan
lingkungan sebagai ilmu pengetahuan, seni dan teknologi. Menurut Umar Fahma
Achmad (1991), kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan
lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok populasi
dan setiap perubahan komponen lingkungan yang dapat menimbulkan ancaman
atau mengganggu kesehatan masyarakat.

2.2 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

A. Status Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan Anda
dapat melihat kejernihan airnya. Jika sudah bersih direbus pada suhu 1000°C
untuk membunuh bakteri di dalam air.

4
B. Ruangan tanpa udara

Udara yang sehat adalah udara yang mengandung apa yang diperlukan,
seperti oksigen, dan tidak tercemar oleh zat-zat yang berbahaya bagi tubuh,
seperti CO2 (karbon dioksida).

C. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman
dan tidak terkontaminasi logam berat.

D. Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising


yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

A. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


B. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
C. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
D. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

A. Mengurangi pemanasan global.

Dengan menanam tanaman sebanyak-banyaknya di lahan terbuka, kita


juga berkontribusi untuk mengurangi pemanasan global, karbon yang dihasilkan
tanaman, O2 (oksigen) yang dihasilkan tanaman dan CO2 (karbon) zat tidak
langsung yang menyebabkan atmosfer bumi berongga. diserap oleh tanaman dan
secara langsung. Orang-orang ini dapat menikmati O2 untuk bernapas

5
B. Menjaga Kebersihan Lingkungan.

Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya,


karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala
penyakit dan sampah. Sampah adalah masalah kebersihan yang paling utama.
Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;

1. Membersihkan Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan dari bahan organik
yang ada di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan
cara mengubur sampah organik secara dalam, contohnya sampah organik:

1) tanaman daun

2) Tanaman Cabang

3) Akar-akar tumbuhan

2. Membersihkan Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang dengan sendirinya tidak dapat


dimusnahkan (dimakan bahan organik), sehingga sampah anorganik
dapat dibersihkan dengan cara dibakar kemudian dikubur.

2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan


hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan
dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap
timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

A. Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan


lingkungan, yaitu :
1. Penyediaan Air Minum

6
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

B. Menurut Undang-Undang di Indonesia

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan


dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada
delapan, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan

7
7. Pengamanan vektor penyakit

2.6 Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan


kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang


sejenis.
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama atau yang sejenis.
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industry atau yang sejenis.
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum.
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang
berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-
besaran, reactor atau tempat yang bersifat khusus.

2.7 Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan

Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk menciptakan


masyarakat yang terbebas dari segala macam penyakit.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
lingkungan, yaitu :

A. Faktor Fisik

Faktor fisik berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut berperan
penting bagi masyarakat dalam memperhatikan di mana tempat tinggal mereka
akan dibangun. Jika suatu rumah dibangun di pedesaan, sudah tentu disesuaikan
dengan kondisi di pedesaan itu. Misalnya, keadaan air yang bersih terhindar dari

8
pencemaran akan membawa dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di
pedesaan itu.

B. Faktor Sosial

Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di mana


faktor tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan lingkungannya.
Misalnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan gempa, maka rumah yang
mereka bangun di kawasan tersebut harus dibuat dari bahan-bahan yang ringan
namun kokoh. Disamping itu masyarakat juga berupaya untuk menciptakan
lingkungan yang sehat dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat
membuat bak penampungan sampah.

C. Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di mana pada


umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar orang yang tidak
mampu, maka secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan
tempat tinggalnya. Misalnya di daerah pemukiman kumuh, karena kondisi
keuangan mereka tidak memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat
dan baik.

2.8 Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu, Keluarga, dan
Masyarakat

A. Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Individu

Apabila lingkungan bersih berpengaruh individu, khususnya pada kualitas


kerja (produktivitas) individu tersebut. Sedangkan individu yang berada pada

9
lingkungan yang tidak sehat, akan berada pada produktivitas yang cenderung
menurun.

Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh kebutuhannya di ambil


dari lingkungan. Akan tetapi, berpengaruh terhadap individu baik positif maupun
negatif. Lingkungan sehat dan gizi yang cukup dapat menghindarkan seseorang
dari penyakit.

B. Pengaruh Lingkungan yang Tidak Sehat terhadap Keluarga

Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang sehat, maka
kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat
memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup,
dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya penyakit atau gangguan
saluran pernapasan.

Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat


mengindikasikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku yang bisa memperbaiki
tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi mayoritas masyarakat kita, rumah
tidak hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai tempat berkumpul
anggota keluarga, tetangga, bahkan keluarga yang jauh. Dengan demikian, dalam
sebuah rumah yang tidak sehat dapat menjadi tempat saling menularnya penyakit
dan menjadi indikasi negatif terhadap upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.

C. Pengaruh Lingkungann yanng Tidak Sehat Terhadap Msyarakat

Lingkungan sehat akan membuat masyarakat terhindar dari penyakit.


Tindakan masyarakat membuang limbah sembarangan, akan berakibat terhadap
kesehatan dan kelangsungan hidup, timbulnya penyakit terhadap masyarakat yang
tidak sehat, dan timbulnya bencana akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang
tidak terkontrol.

10
2.9 Penyakit yang Ditimbulkan oleh Lingkungan yang Tidak Sehat

Ada banyak penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat,
diantaranya yaitu :

A. Kolera

Kolera adalah penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan


air dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tifus Perut

Tifus perut adalah penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat


penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan air yang tidak
memenuhi syarat kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan
banyaknya penderita penyakit perut menular.

C. Diare

Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-bercak encer


dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah. Penyakit ini disebabkan oleh
kerusakan organik/fungsional saluran cerna.

D. Leptospitosis

Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan


yang telah tercemar kemih tikus.

E. Malaria dan DBD

Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk


yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan
melalui gigitan nyamuk tersebut.

11
F. TBC

TBC merupakan penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat


dengan pertukaran udara yang buruk.

G. Cacar

Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di


udara. Infeksi cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian
perderita.

H. Influenza

Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular, penularannya


melalui udara.

2.10 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan

A. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Upaya pengelolaan lingkungan hidup meliputi ekosistem daratan,
kawasan pesisir, dan ekosistem laut.

B. Upaya Pengelolaan Lingkungan Buatan


Upaya pengelolaan lingkungan buatan meliputi pengendalian
pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara, dan
pengelolaan limbah.

C. Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial


Upaya pengelolaan lingkungan sosial meliputi pembangunan
kualitas hidup penduduk dan pembangunan kualitas lingkungan.

12
D. Upaya Pengembangan Modal Sosial
Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan lingkungan,
etika lingkungan, dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.

2.11 Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang


untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di
Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :

A. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai


berikut :

1. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


2. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3
mg/l.
3. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks
0.00000000002 per 100 ml air).

B. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan


syarat sebagai berikut :

1. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


2. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin
memasuki mata air atau sumur
3. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

13
4. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
5. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang
benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
6. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang
7. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak
mahal.

C. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria


sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan,


penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari
kebisingan yang mengganggu
2. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,
komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni
rumah
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan
tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus,
kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari
pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran,
disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik
yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara
lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak
mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.

14
D. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan


faktor-faktor /unsur, berikut.

1. Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi


sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat
aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis,
iklim, musim, dan kemajuan teknologi
2. Penyimpanan sampah
3. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
4. Pengangkutan
5. Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat


mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita
dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

E. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang


kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit
pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes
sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit
Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut
diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan
rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk
mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur
dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD,
Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk
mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya


anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat

15
menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga
menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing
yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

F. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah


makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di
tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual
bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat


pengelolaan makanan meliputi :

1. Persyaratan lokasi dan bangunan


2. Persyaratan fasilitas sanitasi
3. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
4. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
5. Persyaratan pengolahan makanan
6. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
7. Persyaratan peralatan yang digunakan
8. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran


tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor
air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan
problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll.
Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya,
mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di
jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga
lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran
pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau

16
pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa
ada kecenderungan peningkatan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan


masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1.      Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2..      Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3.      Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4.      Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan


merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan

17
3.2 SARAN

Beberapa saran-saran yang penulis berikan mudah-mudahan dapat menjadi bahan


pertimbangan dan sumbangan ide bagi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Adapun saran-saran penulis adalah sebagai berikut :
1. Harus lebih memperhatikan keadaan lingkungan agar tubuh kita tidak gampang
terserang penyakit dan dapat melestarikan keasrian lingkungan.
2. Harus melakukan perawatan lingkungan secara teratur agar lingkungan selalu
rapi dan terawat.
3. Dibutuhakan kesadaran dari dalam diri setiap anggota masyarakat yang ada di
Kelurahan Sulaiman agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan agar tetap
asri
4. Memperbanyak tempat pembuangan sampah seperti tong – tong sampah di
sekitar area yang dilewati oleh banyak orang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, K. (2010) Teori Kesehatan Menurut Hendrik L.Blum. Yogyakarta:

Eprints.poltekkesyogyakarta

World Health Organization (WHO). (2008) Environmental Health. Jakarta: Who.int

Setiyabudi, R. (2007) Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Ajago.htm

Menteri Kesehatan RI. (2009) Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta:
P2p.Kemkes

Soeparman. (2001). Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Surabaya: EGC

Rahayu, S. (2009). Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan. Bandung:


Elibrary.unikom

Slamet, R. (2020). Sasaran Kesehatan Lingkungan. Banten: dlhk.bantenprov

Prasetya, I. (2005). Faktor-faktor Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Staffnew.uny

Bondo, S. (2007). Upaya Penanggulangan Kesahatan. Bali: Pkmsitubenang

Kusnanto, H (2019). Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:


fkkmk.ugm

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai