COMPILED BY :
GROUP 1
CLASS 2.B
Alhamdulillah, thank God for the presence of Allah SWT who has given His grace
and guidance so that we can complete the report entitled "Sanitation culture "
The purpose in writing this paper is to fulfill the assignment given by Mr.
FiderSaputra T, S.Hum, M.Hum as lecturer in English mayor.
We realize that the report that I made is still far from perfect in terms of
preparation, language, and writing. Therefore, we really hope for constructive criticism
and suggestions from all readers to become a reference so that writers can be even
better in the future.
Hopefully this report can add insight to readers and can be useful for the
development and improvement of science.
Gruop 1
2
TABLE OF CONTENTS
PREFACE........................................................................................................................ii
TEBLE OF CONTENTS..................................................................................................iii
BAB 1.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusann Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB 2.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A. Hidup Sehat........................................................................................................3
BAB 3...................................................................................................................16
KESIMPULAN................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
3
Bab 1
pendahuluan
1. Latar belakang
Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku
berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa
1
menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam
mewujudkan masyarakat yang sehat di lingkungannya. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa
pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, sekumpulan, maupun pada
masyarakat umum.
2. rumusan masalah
1. bagaimana yang dimaksud PHBS
2. apa yang di maksud dengan hidup sehat
3. jelaskan yang di maksud dengan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian PHBS
2. Untuk mengetahui tentang hidup sehat
3. Untuk mengetahui dampak yang terjadi terkait PHBS
2
Bab 2
PEMBAHASAN
3
Sanitasi lingkungan mempengaruhi kesehatan manusia, yang merugikan. Sanitasi
yang baik merupakan usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan
pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia (Entjang, 2000).
4
Tangan Pakai sabun, sedangkan pilar ke tiga- lima belum berhasil, yaitu mengubah
perilaku masyarakat secara menyeluruh berhasil dilakukan.
Meskipun upaya tersebut bukanlah suatu hal yang mudah karena berkaitan
dengan masalah perilaku, sedangkan perilaku merupakan masalah yang khas dan
kompleks karena berkaitan dengan privasi seorang individu, untuk itu harus
dilakukan pendekatan kepada masyarakat terlebih dulu guna memberikan
kepercayaan dan menginformasikan manfaat-manfaat yang akan didapatkan ketika
menerapkan PHBS tersebut, mengingat pemberdayaan masyarakat sebaiknya
dimulai dari rumah tangga atau keluarga, karena berawal dari keluarga yang sehat
timbullah generasi-generasi masa depan yang cemerlang.
5
penataan sanitasi berbasis terutama sanitasi lingkungan, masyarakat ikut
memberikan masukan-masukan
Kalau secara individu yang memiliki kesadaran pasti aktif, namun yang
kurang memiliki kepedualian lingkungan hanya mengandalkan kehadiran
pemerintah saja. Sehingga pelaksanaan rapat di tingkat kelurahan untuk
membahas lingkungan permukiman yang bersih hanya sebagian ikut
berpartisipasi secara langsung untuk membahas perencanaan, dan berbeda pada
saat sosialisasi di lakukan di kelurahan, biasanya banyak yang hadir. Alasannya
kalau sosialisasi lebih pada teknis pelaksanaan apabila dibandingkan dengan
pada saat perencanaan. Partisipasi dalam pelaksanaan Pada Program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, terungkap di dalamnya
bahwa mengawali perencanan pembangunan perlu mengikutsertakan
masyarakat sebagai bagian elemen yang penting dalam menjalankan program.
Sehingga dari awal sudah dirancang sistem perencanaan yang mengikutkan
6
masyarakat, agar dapat merasakan pembangunan yang akan dilakukan sesuai
keinginan masyarakat. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) perlu
melibatkan masyarakat sebagai bagian pemicuan awal, Kehadiran masyarakat
untuk penataan kawasannya, merupakan salah satu tanggungjawab masyarakat
untuk berkontribusi secara langsung. Karena sudah mengetahui sejak awal apa
yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk kawasan permukimannya. Kegiatan
penataan lingkungan tempat tinggalnya, masyarakat merasa memiliki tanggung
jawab sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan bersih-bersih lingkungan merupakan
salah satu bentuk program atau kegiatan yang di sarankan oleh pemerintah
dalam rangka untuk menjaga lingkungan sekitar. Program bersih-bersih
lingkungan dilakukan melalui kesadaran masyarakat untuk melakukan gotong
royong dan menyumbangkan pemikiran dan bahkan benda yang mendukung
program. Melaksanakan kegiatan bersih-bersih sanitasi sekitar halaman rumah,
masyarakat merasa memiliki tanggungjawab sehingga dapat terlibat secara
langsung. Walaupun program ini sebenarnya tugas pemerintah Kota Serang,
namun masyarakat mau mengambil bagian dalam menata permukimannya
terutama dalam hal perbaikan kondisi sanitasi berbasis lingkungan sekitar tempat
tinggal. Kesadaran secara partisipasi merupakan bentuk tanggungjawab, dan
pelaksanaannya masyarakat tidak mendapatkan upah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga merupakan semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga dapat menangani
dirinya sendiri dalam hal kesehatan serta dapat berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan baik bagi individu masing-masing atau pada orang lain.
Sayangnya belum semua orang memahami tentang apa arti hidup sehat itu, hal ini
dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat yang melakukan berbagai aktivitas
7
tanpa memperdulikan tingkat kesehatannya,salah satu contoh yaitu ketika seorang
anak selesai melakukan suatu pekerjaan di luar rumah, orang tua tidak
membiasakan anak untuk mencuci tangan dan kakinya ketika masuk rumah dan
anak dibiarkan melakukan kegiatan yang baru begitu saja, contoh lain yaitu ketika
kebersihan kamar mandi kurang diperhatikan dan dibiarkan begitu saja terlebih pada
kebersihan bak mandi.
8
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat (PHBS) Menurut Lawrence
Green faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku 3 faktor utama. (Notoatmodjo,
2007:16-17), yakni :
9
2.3 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat(STBM)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) atau dikenal juga dengan nama
Community Led Total Sanitation (CLTS) merupakan program pemerintah dalam
rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah
penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan
masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan
akses air minum dan sanitasi dasar berkesinambungan.
10
2.4. SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
11
pengelolaan air siap minum dan kebutuhan pangan yang sehat di lingkungan rumah
tangga mereka sendiri; Masing-masing tempat tinggal serta fasilitas pelayanan
umum dalam sebuah komunitas menyediakan sarana cuci tangan supaya seluruh
individu bisa membasuh tangan mereka dengan baik; Masing-masing tempat tinggal
dapat melakukan pengendalian limbahnya sesuai standar; Setiap rumah tangga bisa
melakukan pengelolaan sampahnya sesuai standar (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2018). Data yang diperoleh dari situs Kementerian Kesehatan
menunjukkan ada 16,194 desa atau kelurahan (diambil per November 2018) dengan
status SBS (Stop Buang air besar Sembarangan) Terverifikasi yakni terdapat 20.04
% dari total desa atau kelurahan sebesar 80,805.
Masyarakat telah memahami bahwa air konsumsi untuk makan dan minum
harus diolah terlebih dahulu dan air yang telah diolah disimpan dalam wadah
yang tertutup rapat dan kuat. Masyarakat Kecamatan Musuk juga sudah
membersihkan wadah air minum secara rutin, kemudian makanan disajikan
dengan tertutup, dan masyarakat lebih memperhatikan kebersihan alat makan
dan minum.
12
sampah menjadi kompos, dan sampah yang dianggap masih memiliki nilai
kemudian digunakan kembali atau diproses dengan cara lain. Di Kecamatan
Musuk tersedia pula tempat sampah yang memenuhi syarat.
Desa//Kelurahan;
13
e. Memfasilitasi penerapan STBM di tingkat kecamatan;
Kabupaten.
14
hingga seberapa besar kepentingan tersebut memberi pengaruh kepada
implementasi kebijakan.
Tipe manfaat yang diperoleh yang termaksud dalam Content of Policy berupa
isi kebijakan berdasarkan pendapat Merilee S. Grindle berusaha untuk memberikan
petunjuk atau penjelasan bahwa sebuah kebijakan mesti ada segenap jenis manfaat
yang mengindikasikan dampak positif yang diakibatkan oleh penerapannya terhadap
sejumlah pelaku kebijakan yang lebih gampang diterapkan apabila dikomparasikan
dengan kebijakan yang minim dalam memberikan manfaat.Setelah masyarakat
memenuhi lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) telah terjadi
penurunan penyakit berbasis lingkungan dan risiko kematian, serta peningkatan
derajat kesehatan. Sementara itu dari lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM), pilar keempat yakni Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT) adalah
pilar yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Musuk. Di
samping menjaga kesehatan lingkungan, pilar keempat juga memiliki dampak positif
terhadap ekonomi masyarakat.
15
BAB III
Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga merupakan semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga dapat menangani
dirinya sendiri dalam hal kesehatan serta dapat berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan baik bagi individu masing-masing atau pada orang lain.
16
DAFTAR PUSTAKA
17