MASJID
DISUSUN OLEH :
1.B
DOSEN PENGAMPU :
D III SANITASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas KuasaNya
yang telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga saya dapat
menyusun laporan yang membahas tentang Laporan Sanitasi Tempat - Tempat
Umum yaitu Masjid pada mata kuliah Dasar Sanitasi dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
BAB I
PENDAHULUAN
Isu sanitasi merupakan masalah yang perlu diperhatikan semua pihak karena
berkaitan dengan seluruh kegiatan manusia.Sanitasi yang tidak sehat berpotensi
menimbulkan berbagai macam penyakit.Karena itu, kampanye sanitasi sehat harus
terus digalakkan (Fachri, 2013).
Menurut WHO (2013) saat ini diperkirakan 2,4 miliar orang di dunia hidup
dalam kondisi tidak sehat karena tidak memiliki akses sanitasi dan berperilaku
tidak sehat sehingga sangat berisiko untuk terkena penyakit serta mempunyai
andil dalam penyebaran penyakit berbasis lingkungan yang dapat menular seperti
diare, kecacingan, giardiasis, schistosomiasis, trachoma, dan berbagai infeksi
lainnya. Yang paling terkena dampaknya adalah penduduk di negaranegara
berkembang yang hidup di bawah kemiskinan, umumnya mereka tinggal di
pinggiran kota atau pelosok pedesaan. Di Indonesia sendiri dari data
Riskesdas2010 menunjukkan bahwa sekitar 116 juta orang masih kekurangan
sanitasi yang memadai (Unicef Indonesia, 2012).
1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui sanitasi masjid darul iman di Lr. Asli Rt. 16 / 04
Kel. Sentosa Palembang, Sumatera Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui ketersediaan air bersih di masjid
b. Untuk mengetahui ketersediaan jamban di masjid
c. Untuk mengetahui ketersediaan pembuangan sampah di masjid
d. Mengetahui minimal persyaratan sanitasi masjid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sanitasi Masjid
Sanitasi Masjid dapat didefinisikan yaitu suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian dari suatu Masjid termasuk
fasilitasnya terutama yang erat hubungannya dengan timbul atau
menularnya penyakit.
2.2 MASJID
1. MASJID
Menurut Dinas Kesehatan Kebumen, Masjid adalah suatu tempat
termasuk fasilitasnya, dimana masyarakat umum pada waktu- waktu
tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam.
2. Bagian - Bagian Masjid
Untuk menjadikan Masjid menjadi Masjid Paripurna sesuai dengan
program pemerintah yang secara harfiah diartikan harus memiliki
fasilitas- fasilitas sebagai berikut.
a. Bagian utama Masjid terdiri dari
1) Bagian dalam Masjid.
a) Ruang Imam, yaitu ruang dimana Imam memimpin shalat
berjamaah (Mihrab), juga sebagai tempat Imam berceramah
(Mimbar).
b) Ruang jamaah, yaitu ruang dimana jamaah masjd
melakukan shalat.
c) Tempat sandal dan sepatu, yaitu tempat jamaah Masjid
meletakkan alas kaki.
2) Bagian luar Masjid
a) Tempat mengambil air wudhu
b) Kamar mandi
c) Peturasan
d) Jamban atau kakus
b. Bagian sarana pendukung Masjid
1) Kantor Masjid
2) Balai pertemuan
3) Ruang perpustakaan
4) Ruang koperasi
3. Fungsi Masjid
Menurut Majelis Ulama Indonesia (2015) terdapat 4 pokok
fungsiMasjid sebagai berikut :
a. Masjid sebagai tempat ibadah
Fungsi Masjid yang pertama adalah sebagai tempat
melaksanakan shalat. Masyarakat di sekeliling Masjid setiap hari
datang ke Masjid untuk melaksanakan shalat lima waktu. Pada hari
jumat maupun hari raya lainnya, jumlah jamaah jauh lebih banyak,
bahkan pada bulan ramadhan jamaah melaksanakan shalat terawih
di Masjid setiap malam.
b. Masjid sebagai pusat informasi dan pendidikan
Masjid juga dipakai sebagai pusat pengumuman hal hal
penting yang berkaitan dengan kehidupan sehari hari. Biasanya
pengumuman disampaikan secara tertulis yang ditempel di papan
pengumuman atau diumumkan langsung setelah shalat Jumat
ataupun melalui pengeras suara, isi pengumumannya meliputi
berita kematian,kerja bakti dan lain – lain. Selain itu Masjid juga
dipakai sebagai tempat mengaji / baca tulis Al- Quran.
c. Masjid sebagai pusat kebudayaan
Peringatan hari hari besar Islam seperti Isra’mi’raj,Nuzulul
Quran, Maulid Nabi SAW senantiasa dilaksanakan di Masjid.
Dalam memperingati hari hari besar tersebut biasanya dilaksanakan
berbagai macam kegiatan seperti lomba kaligrafi, adzan, tilawatil
Quran, peragaan busana muslim dan berbagai lomba kreatifitas
anak anak.
d. Masjid sebagai pusat kegiatan sosial
Masjid digunakan sebagai tempat tempat dilaksanakannya
akad nikah, sebagai tempat pembagian zakat dan sebagai tempat
rapat atau pertemuan masyarakat.
METODOLOGI
Ditinjau dari lokasi sumber datanya, observasi yang akan dilakukan oleh
peneliti termasuk dalam kategori observasi lapangan (field research) karena
peneliti terjun langsung dalam latar obyek yang diteliti. observasilapangan
bertujuan mempelajari mempelajari secara intensif latar belakang dan keadaan
sekarang.
a. Observasi
S. margono menjelaskan observasi bisa berarti mengamati, dan
cacatatan yang tersistematis kepada objek penelitian yang terlihat
gejalanya.Observasi sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa
mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang
dilakukan objek tersebut.
b. Dokumentasi
Adalah metode yang tujuannya mencari data terdahulu secara
objektif dan sistematis juga bisa membantu menganalisis, pada intinya,
dokumentasi ialah sebuah metode untuk mencari data historis yang sering
digunakan.
BAB IV
PERSYARATAN
KESEHATAN
I
LINGKUNGAN
DAN BANGUNAN
A. UMUM
Tidak terletak di
√ 5
daerah banjir
1.LOKASI 4 Sesuai dengan
√ perencanaan tata 5 20
kota
Sistim drainase
2.LINGKUNGAN /
berfungsi dengan 3
HALAMAN
baik
Tidak terdapat
√ 3
genangan air
B BAGIAN DALAM
6 √ Bersih 4 24
√ Bersih 5 25
Permukaan yang
2.DINDING 5 √ selalu kontak 3 15
dengan air
√ Berwarna terang 2 10
√ Berwarna terang 3 3
5.PENCAHAYAAN 8 √ Cukup terang 10 80
Terdapat
perlengapan untuk
√ 5
mengatur sirkulasi
6.VENTILASI 8
udara
Kondisi udara
√ 5 40
terasa nyaman
Bersih dan tidak
√ 5 50
7.ALAS SHOLAT lembab
( TIKAR, KARPET, 10 Dibersihkan dan
SAJADAH, DLL ) √ dijemur secara 5 50
periodic
II FASILITAS
SANITASI
Tersedia dengan
√ 4 48
jumlah yang cukup
Memenuhi
√ 3 36
1.AIR BERSIH 12 persyaratan fisik
Air wudhu keluar
√ melalui kran – kran 3 36
khusus
Air limbah
√ mengalir dengan 5
2.PEMBUANGAN lancar
10
AIR LIMBAH Saluran air limbah
√ kedap air dan sister 5
tertutup
3.TEMPAT Tersedia dengan
6 √ 5 30
SAMPAH jumlah yang cukup
Tempat sampah
terbuat dari bahan
√ yang kuat, tahan 3 18
karat, kedap air,
clan tertutup
Tersedia TPS yang
2
memenuhi syarat
Bersih dan tidak
√ 4 50
berbau
Kedap air, miring
4.JAMBAN DAN
10 √ kearah saluran 3 16
URINOIR
pembuangan
Jamban pria dan
√ 3 50
wanita terpisah
TOTAL BOBOT 40 704
4.2 Pembahasan
1. Lokasi
Terletak pada lokasi yang terhindar dari pencemaran, tidak
berdekatan dengan sumber pencemar seperti tempat pembuangan sampah
umum dan pengolahan limbah.
2. Lingkungan/halaman
Lingkungan / halaman bersih dan tidak terdapat sampah yang
berserakan,
sistim drainase kurang baik dikarenakan kemiringan drainasenya kurang
jadi terdapat genangan air, seharusnya drainase di perbaiki
lagikemiringannya agar tidak ada genangan air.
3. Bagian dalam masjid
Pada bangunan MASJID DARUL IMAN lantainya bersih, kuat,
kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan. Pada MASJID
DARUL IMAN dindingnya bersih, permukaan yang kontak
dengan air tidak kedap air, dan dindingnya sudah berwarna terang.
Pada MASJID DARUL IMAN Atapnya kuat, tidak bocor dan kemiringan
atapnya tidak memungkinkan terjadi genangan air. Pada MASJID
DARUL IMAN langit-langitnya kuat,berwarna terang dan tingginya dari
lantai ke langit-langit sudah lebih dari 2,5 m. Pada Masjid Bustanul Jannah
Pencahayaannya sudah cukup terang. Pada MASJID DARUL IMAN alas
sholatnya sepertitikar, karpet, sajadah, dll bersih dan tidak lembab karena
dibersihkan dandijemur secara periodik.
4. Fasilitas Sanitasi
Air bersih di MASJID DARUL IMAN sudah memenuhi syarat
secarafisik yaitu tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna dan air nya
tersediadengan jumlah yang cukup, untuk air wudhunya sudah mengalir
lewat-lewat kran khusus. Pada tempat sampah sudah bagus dan
dibedakan menjadi 3macam sampah yaitu organik, anorganik, b3 dan
tempat sampahnya sudahtertutup, tahan karat dan kedap air. Pada
toliet/jamban toiletnya bersih,tidak bau, lantai kedap air, lantai miring
kearah saluran pembuangan dan toilet pria dan wanita dipisah.
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
5.2 Saran
Depkes RI (2002), Pedoman Teknis Klinik Sanitasi untuk Puskesmas.Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
http://www.unicef.org/indonesia/id/
UNICEF_Annual_Report_(Ind)_130731.Diakse s20.45wib, tanggal 22 juli 2017
http://eprints.undip.ac.id/view/subjects/RA0421.html,Diakses20.46wib,tanggal 15
April 2017
http://environmentalsanitation.blogspot.com/sanitasi-tempat-ibadah.html,
Diakses20.50wib,tanggal 22 April 2017
http://mafazaif.wordpress.com/,Diakses20.46wib, tanggal 22 April 2017
http://pojokpradna.files.wordpress.com/2011/09/fatima_depan1.jpg/,Diakses
16.19 wib,tanggal 15April2017
MajelisUlamaIndonesia, 2002 ,Air, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
Menurut Ajaran Islam, Jakarta: DepartemenKesehatanRI
Moh.STriPutera, 2002, Tinjauan Sanitasi Masjid Agung Kota Tegal Tahun 2002,
Departemen Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Semarang Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
Sugiarto Eko ,2013, Tinjauan Sanitasai Masjid Fatimatuzzahra Kecamatan
Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas Tahun 2013, Kementerian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
YunitaNurtri ,2009, Tinjauan Sanitasi Masjid Agung Baitus salam
PurwokertoTahun2009, Kementerian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan
Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto