Disusun Oleh:
HABIB SYAPUTRA RAHMANSYAH (201320100003)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Sanitasi Tempat Ibadah” untuk memenuhi tugas di fakultas ilmu
kesehatan Masyarakat Universitas Bakti Indonesia Banyuwamgi.
Penyusunan makalah ini tidak dapat lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................9
A. MASJID ...........................................................................................................9
Komponen penilaian ........................................................................................9
Fasilitas Sanitasi .............................................................................................10
B.GEREJA..........................................................................................................13
Persyaratan sanitasi dari gereja .......................................................................13
BAB III PENUTUP ..............................................................................................15
A. Kesimpulan ....................................................................................................15
B. Saran ..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid dan Gereja adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya dimana umum
pada waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam
dan Kristen. Masjid-masjid besar di Indonesia pada umumnya dibangun dengan
konsep masjid berkubah berbentuk setengah bola atau dome. Semestinya, pada
saat merancang masjid, desain akustik tidak boleh dikesampingkan karena
berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang diterima pendengar diakibatkan dari
suara dengung di dalam ruang masjid. Kegiatan yang sering dilakukan di dalam
masjid adalah kegiatan yang menimbulkan kejelasan penyampaian suara, seperti
sholat berjamaah dan ceramah agama. Begitu juga ketika kita akan membangun
sebuah Gereja, Harus diperhitungkan dengan sensibilitas. “Gereja induk” di
bawah pimpinan uskup. Perlu ada ikatan spiritual dengan katedral sebagai pusat
keuskupan. Gereja paroki janganlah dibangun hanya demi persyaratan birokratis-
administratif, tetapi sebagai tempat umat berkumpul untuk juga merayakan misteri
Pembaptisan, Krisma, Ekaristi bersama uskup dan para imamnya.
4
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
B. Rumusan Masalah
5
6
7
8
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASJID
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umumnya pada
waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam.
Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan
Umum.
1. LETAK
a. Sesuai dengan rencana Tata kota.
b. Tidak terletak di daerah banjir
2. KONTRUKSI
3. PERSYRATAN
a. Persyaratan Bagian Luar
2) Tempat sampah
Tersedia tempat sampah yang bertutup rapat, kedap air, dan mudah
dibersihkan, mudah diangkat, jumlah dan kapasitasnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
9
4) Penyediaan air bersih
Kualitas harus memenuhi persyaratan air bersih dan tersedia setiap saat
diperlukan. Air Wudhu keluar melalui kran-kran khusus.
5) Jamban dan peturasan
Tersedia jamban dan peturasan (urinoir) yang santer minimal satu buah yang
dilengkapi dengan air untuk penggelontor.
6) Tempat Wudhu
Ruang untuk mengambil air wudhu harus terpisah dari jamban atau
peturasan dan ruang mesjid.
1) Lantai
a) Lantai masjid bersih, kuat, kedap air, tidak licin dan permukaannya rata.
b) Mudah dibersihkan dan tidak lembab.
2) Ventilasi
a) Memiliki ventilasi yang dapat mengatur sirkulasi udara baik ventilasi
alami maupun buatan, sehingga kondisi ruangan menjadi terasa nyaman.
b) Ventilasi (V) Lubang penghawaan harus disesuaikan dengan jumlah
pengunjung terbanyak, bila mungkin dilengkapi dengan ventilasi mekanis.
3) Pencahayaan
4) Alat Sembahyang
a) Alat sholat bersih dan tidak lembab, selalu dibersihkan dan dijemur secara
periodik
b) Alat sholat bersih dan bebas dari kutu busuk dan lain serangga.
c) Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang bersih dengan
lebar 30 cm, yang dipergunakan sebagai tempat sujud
Fasilitas Sanitasi :
1) Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup, kualitas air
memenuhi persyaratan air bersih atau air minum dan tersedia setiap saat,
dan air wudhu keluar dari kran-kran khusus.
10
2) Air kotor/limbah mengalir dengan lancar, saluran bersambung dengan
saluran pembuangan air kotor umum yang kedap air. Apabila tidak ada, di
tampungan dalam bak yang tertutup dan kedap air.
3) Tersedia tempat sampah yang tertutup, rapat, kedap air dan mudah
dibersihkan, mudah diangkat, jumlah dan kapasitas disesuaikan dengan
kebutuhan, serta disediakan TPS yang memenuhi syarat.
11
12
B.GEREJA
Geraja adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum pada waktu
waktu tertentu dapat melakukan ibadah keagamaan Kristen. Dasar pelaksanaan
Penyehatan Lingkungan Gereja adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003
tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
13
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain dari kegunaan dari (TTU), termasuk tempat ibadah, disana juga ada
syarat-syarat yang harus kita penuhi. Untuk bagaimana kita dapat menggunakan
tempat ibadah tersebut dengan layak dan sehat.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang
sanitasi tempat ibadah dan dapat kita amalkan kedalam kehidupan sehari-hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). http://dwiafriapratama.blogspot.com/2012/01/pemeriksaan-inspeksi-
sanitasitempat.
(n.d.). http://ardhikesehatanlingkungan.blogspot.com/2011/12/sanitasi-
tempatibadah.
16