Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN INSPEKSI SANITASI PUSKESMAS BAMBU

KECEMATAN TADUI KABUPATEN MAMUJU

DOSEN : FAHRUL ISLAM, SKM, MKM

DISUSUN OLEH :
Sarah Sri Wahyuningsih (Po76303201016)
Indriani (Po76303201001)
Sukmawati (P076303201012)
Nurul Ainun La Dacing (Po76303201014)
Adibabulan (Po76303201015)
A Reski Amalia (Po76303201019)
Sarmila (Po76303201010)
Ayu Lestari Ar (Po76303201025)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MAMUJU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII SANITASI
2022
KATA PENGANTAR

Puji sykur kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan bagitu
banyak nikmat dan karunia, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini
dengan judul “Inspeksi Kesehatan Lingkungan Puskesmas”.
Tujuan pembuatan laporan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sanitasi
Tempat-Tempat Umum program studi D-III Sanitasi Jurusan Kesehatan
Lingkungan Tahun 2022. Kami mwngucapkan terima kasih banyak kepada dosen
pembimbing yang telah membimbing dalam praktikum hingga penulisan laporaan
ini dan tidak lupa pula kepada teman-teman yang telah ikut berpartisipasi
sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan ini masih
terdapat kekurangan baik materi, tekhnik penulisan maupun sistematknya. Oleh
karena itu penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk
penyempurnaan laporan ini. Kami berharap laporan ini dapat memberikan
manfaat baik bagi penulis dan pembacanya serta pihak puskesmas.
Terima kasih

Mamuju, 10 april 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................


A. LATAR BELAKANG .................................................................................
B. TUJUAN ......................................................................................................
1. TUJUAN UMUM ...................................................................................
2. TUJUAN KHUSUS ................................................................................
C. MANFAAT..................................................................................................
1. BAGI PUSKESMAS ..............................................................................
2. BAGI MAHASISWA .............................................................................
BAB II HASIL .....................................................................................................
A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS........................................................
B. HASIL INSPEKSI .......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................
BAB IV PENUTUP .............................................................................................
A. KESIMPULAN............................................................................................
B. SARAN ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan atau
gangguan kesehatan dari factor resiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, maupun sosial. Peraturan
kesehatan lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun, yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pusat kesehatan masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
uapaya kesehatan perseorangan tingkat petama, dengan lebih mengutmakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Sanitasi menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara
kesehatan. Menurut WHO, sanitasi lingkungan adalah upaya pengendalian
semua factor lingkungan fisik manusia yang mungkn menimbulkan atau dapat
menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan
daya tahan hidup mnusia. Sanitasi puskesmas dapat diartikan sebagai upaya
pengawasan berbagai factor lingkungan fisik, kimiawi, dan biologic di
puskesmas yang dapat menimbulkan atau mengakibatkan pengaruh buruk
terhadap kesehatan petugas, penderita, pengnjung, maupun bagi masyarakat di
sekitar puskesmas.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa kesehatan lingkungan perlu lebih
mengetahui tentang kesehatan lingkungan dan sanitasi khusunya di puskesmas
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan memungkinkan setiap
orang mencapai derajat kesehatan yang setiggi-tingginya.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari laporan praktikum ini adalah untuk
mengetahui gambaran sanitasi puskesmas Bambu.
b. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran sanitasi bangunan luar puskesmas
b. Untuk mengetahui gambaran sanitasi bangunan dalam puskesmas
c. Untuk mengetahui sarana fasilitas sanitasi puskesmas
d. Untuk mengetahui manajemen dalam kebersihan dan ketertiban
puskesmas
BAB II
HASIL

A. Gambaran Umum Puskesmas


Nama Puskesmas : Puskesmas Bambu
Alamat Puskesmas : Desa Bamboo Salulayang
Kabupaten/Kodya : Mamuju
Nama Pimpinan : Nuning Kurniati S.Kep
Tanggal Inspeksi : Selasa 29 Maret 2022
Nama Penilai : Kelompok 2
o Sarah Sri Wahyuningsih
o Indriani
o Sukmawati
o Nurul Ainun La dacing
o Adiba Bulan
o A Reski Amalia
o Sarmila
o Ayu Lestari AR
B. Hasil Inspeksi
BAB III
PEMBAHASAN
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang beresiko potensial bagi penularan penyakit maupun pencemaran lingkungan
oleh karena itu puskesmas harus mempunyai standar tertentu demi perannya
sebagai ujung tombak prefentif dan promotif. Salah satunya dengan memenuhi
persyaratan dibidang sanitasi.
Sesuai pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas (KMK
1428 tahun 2006), berikut masalah yang biasa ditemukan pada puskesmas yang
menjadi tidak terpenuhinya persyaratan sanitasi :
A. Bangunan Luar
1. Pagar
a. Tidak adanya pagar lingkungan yang membatasi masyarakat dengan
bangunan puskesmas
b. Pagar tidak kuat dan bersih, ada bagian yang rusak dan tidak adanya
pintu masuk dan keluar
2. Halaman
a. Tidak adanya taman dan tempat parker
b. Halaman taman dan tempat parker tidak tampak bersih, tidak terpelihara
dan tertata rapih
c. Tidak tersediah tempat sampah
c. Teras
a. Teras lantai retak, tidak bersih tidak kedap air dan tidak mudah di
bersihkan
d. Dinding luar bangunan
a. Dinding retak pemukaan tidak rata berwarna gelap atau tidak terang
b. Terdapat noda atau coretan (Tidak bersih)
e. Atap dan langit-langit
a. Atap bocor tinggi langit-langit kurang dari 2,5m dari lantai
b. Tidak mudah dibersihkan dan terdapat keretakan dan cat dinding
mengelupas
f. Saluran buangan air
a. Kondisi sarana kurang baik, tergenang air dan tidak

B. Bangunan Dalam
1. Dinding
a. Dinding retak, permukaan tidak rata
b. Tidak berwarna terang ( putih/ krem), terdapat noda atau coretan
2. Pintu , jendela, kaca dan ventilasi
a. Kaca dan jendela pecah
b. Tidak tersedia ventilasi
3. Atap dan langit-langit
a. Langit –langit kurang dari 2,5 m dari lantai
b. Tidak rata dan terdapat keretakan, kebocoran
c. Tidak mudah dibersihkan
4. lantai
a. tidak rata dan terdapat keretakan
b. tidak bersih dan tidak kedap air
5. tata ruangan dan penerangan
a. penerangan tidak cukup membaca pada sudut yang paling gelap
b. penataan ruang kurang rapi

Adapun komponen lain yang dinilai pada puskesmas yang harus memenuhi
syarat diantaranya :
A. Sarana fasilitas sanitasi
1. Penyediaan air
a. Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup
b. Distribusi air menggunakan perpipaan
c. Tersedia bak cuci tangan pada unit pelayanan pemeriksaan KIA-KB,
ruang gigi, laboratorium
2. Jamban/kamar mandi
a. Tersedianya kamar mandi dan wc untuk kryawan (1:10)
b. Kmar mandi dan kakus karyawan pria dan wanita terpisah
c. Tersedianya kamar mandi dan kasus pengunjung
d. Saluran pembuangan air limbah dibuang ke septic tank
3. SPAL
a. Adanya saluran SPAL
b. Berfungsi
c. Air kotor dari kamar mandi dan ruangan-ruangan pelayanan dialirkan ke
SPAL
d. Saluran air limbah tertutup
e. Kedap air
4. Sampah
a. Adanya tempat sampah di tip-tiap ruang pelayanan
b. Tempat sampah kedap air
c. Adanya pemisahan sampah infeksius dan non infeksius
d. Pengosongan sampah setiap hari (1x24 jam)
e. Penanganan sampah infeksius menggunakan panas tinggi
5. Wastafel
a. Tersedianya wastafel
b. Berfungsi dengan baik
c. Tersedia pada pelayanan KIA-KB, laboratorium, poligigi atau ruang
perawatan
d. Tersedia zat antiseptic
e. Ada lap pengering
6. Kualitas udara dalam ruang
a. Kebisisngan adalah <55db (A)
b. Kelembaban adalah 40 – 60% Rh
c. Pencahayaan
setiap ruang adalah 100-200 lux kecuali ruang lab,persalinan,UGD
adalah 300 lux dapur adalah 300 lux
d. Laju fentilasi udara 0,15-0,25 m/detik
e. Kuman dipermukaan padat <700 CFU/m3
B. MANAJEMEN DALAM KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
1. Pengelolaan PPBT
a. Adanya organisasi pokja PPBT
b. Adanya pedoman PPBT
c. Ada penjabaran uraian tugas pokja PPBT
d. Ada hasil penilaian PPBT setiap bulan
e. Ada arsip laporan PPBT ke lab /kota setiap 3 bulan
f. Ada pembinaan PPBT dari kab/kota
g. Tersedianya alat- alat kebersihan ketertiban puskesmas
2. Penampilan petugas
a. Penampilan rapih dan bersih
b. Pakaian seragam
c. Memakai atribut lengkap
d. Bersikap ramah
3. Disiplin petuga
a. Adanya buku tamu
b. Adanya daftar hadir pagi dan sore
c. Ada uraian petugas setiap petugas
d. Hadir dan pulang tepat waktu
4. Ketertiban
a. Alur unit pelayanan teratur
b. Ada papan nama puskesmas
c. Ada papan nama ruang dipintu masuk
d. Ada petugas piket

C. RUANG TAMBAHAN
a. Ada ruang rapat tersendiri
b. Adanya musholla
c. Ada raung/tempat untuk kegiatan olahraga
Pada inspeksi yang telah dilakukan bisa dilihat dari segi toiletnya. Toilet
yang tidak dipisahkan antara pegawai perempuan dengan pegawai laki-laki dan
toilet untuk pegawai dengan pengunjung.kemudian tidak tersedianya wastafel
kemudian dibeberapa ruangan atap yang tidak layak dalam hal ini bocor-bocor.
Dalam inspeksi puskesmas yang kelompok kami lakukan di puskesmas bambu
ada beberapa yang tidak sesuai standar dikarenakan puskesmas bambu dalam
tahap renovasi atau pembangunan.
Dampak dari hal-hal tersebut salah satunya jika toilet pengunjung dengan
pegawai tidak terpisah dapat mengganggu kenyamanan pegawai dan pengunjung.
Kemudian dampak dari atap yang bocor akan menggangu kenyamanan petugas
dalam melayani pasien dan dapat mengganggu keindahan ruangan.
Dapat dikatakan puskesmas ini masih banyak kekurangan dalam bangunan
luar maupun dalam dan ketersediaan fasilitas sanitasi masi kurang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada inspeksi yang telah dilakukan variable penilaian pada bangunan luar
puskesmas dikatakan sudah memenuhi syarat yang telah dientukan.
Pada bangunan dalam puskesmas dikatakan tidak memenuhi syarat
dikarenakan masih banyak kekurangan yang terdapat di bagian dalam
puskesmas, dan puskesmas tersebut dalam masa renovasi sehingga banyak
bagian dalam bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi.
Pada sarana fasilitas sanitasi puskemas tersebut tidk memenuhi syarat
dikarenakan ketersediaan jamban dan wastafel yang masih kurang.

B. Saran
Saran dari kelompok kami agar toiletnya dipisahkan antara pengunjung dan
pegawai puskesmas dan disediakannya wastafel. Selain itu masih banyak
fasilitas sarana sanitasi yang harus disediakan untuk kenyamanan pegawai
maupun pasien dan pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai