Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN SURVEY KONDISI SANITASI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN MASYARAKAT DESA SALUMBONE


KAB.DONGGALA PROV SULAWESI TENGAH

DISUSUN OLEH:

ARDILA : 2211071041

NUR AZISAH : 2211071051

OWEN : 2211071067

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

2022/2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kesehatan Lingkungan Mahasiswa Fakultas Kesehatan


Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu di Desa Salumbone Kecamatan Labuan
Salumbone Kabupaten Donggala ini Telah di Periksa dan disetujui .

Palu,mei 2023

Menyutujui,

Dosen Penanggung Jawab Asisten Pendamping

Dr.Budiman,S.Pd.,M.kes (…………………..)
NBM :1173273 NBM :

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunianya sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Praktikum
ini Dengan Baik. Sehingga Dapat Tersusun Laporan Praktikum “Survey Kondisi Sanitasi
Lingkungan Masyarakat”. Laporan Ini Telah Kami Susun Dengan Sebaik Mungkin. Hal Ini
Bertujuan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan.

Terselesaikannya laporan ini tentunya tidak lepas dari beberapa pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Kepada Bapak Dr. Budiman S,Pd., M.Kes Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Praktikum Kesehatan Lingkungan.
2. Kepada Asisten Pendamping Pratikum Firayanti, Yang Senantiasa Sabar Menghadapi
Kelompok Kami Selama Praktikum.
3. Seluruh Teman-Teman Yang Berkenan Saling Membantu Menyelesikan Laporan
Praktikum survei kondisi sanitasi lingkungan masyarakat

Laporan kegiatan survei kondisi sanitasi lingkungan masyarakat berisi tentang seluruh
kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa kesehatan masyarakat universitas muhammadiah
palu. Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan laporan ini jauh lebih baik.

Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas kekurangan maupun kesalahan dalam


penyusunan laporan ini. Semogah dengan kami membuat laporan survei kondisi sanitasi
lingkungan masyarakat ini dapat bermanfaat dan memberikan motivasi bagi para
pembacanya. Khususnya kami dan para generasi muda yang akan datang.

Palu, 22 Mei 2023

Kelompok 4

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….……ii

KATA PENGANTAR............................................................................................. iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...................................Error: Reference source not found

A. Latar Belakang......................................Error: Reference source not found

B. Tujuan Penelitian..................................Error: Reference source not found

C. Manfaat Penelitian................................Error: Reference source not found

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................... Error: Reference source not found

A. Sarana Air Bersih..................................Error: Reference source not found

B. Sarana Pembuagan Kotoran Manusia........................................................4

C. Sarana Penanganan Sampah......................................................................4

D. Sarana Pembuangan Air Limbah...............................................................5

E. Keadaan Rumah........................................................................................5

F. Binatang Vektor Penularan Penyakit.........................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................11

A. Waktu Dan Tempat.......................................................................................11

B. Alat Dan Bahan............................................................................................11

C. Prosedur Kerja..............................................................................................12

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS.........................................................13

A. Pembahasan..................................................................................................13

B. Hasil.............................................................................................................13

BAB V PENUTUP.................................................................................................17

A. Kesimpulan..................................................................................................17

B. Saran.............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18

iv
DOKUMENTASI..................................................................................................20

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal


yang sangat penting untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Salah satu
strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah dengan
memberikan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk
menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri,
keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat untuk memiliki
kesadaran dan potensi diri untuk menjaga kesehatan melalui pengenalan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Metode pelaksanaan adalah dengan;
penyuluhan tentang praktek PHBS di tingkat rumah tangga, penyuluhan tentang
PHBS di tingkat institusi Pendidikan dan praktek cuci tangan yang benar pada
murid sekolah, pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan menjaga kebersihan
lingkungan. Kegiatan ini melibatkan seluruh masyarakat Kelurahan Barombong
Kota Makassar.

B. Tujuan Penelitian
Survey Ini Dilakukan Untuk Menegetahui Kondisi Sanitasi Lingkungan
Yang Dimiliki Masyarakat Dilokasi Pengamatan.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat Yang Kami Dapat Saat Melakukan Survey Langsung Ke
Masyarakat Yaitu:
a. Mendapatkan Informasi Yang Akurat Tentang Kondisi yang Sebenarnya
di Masyarakat Desa Salombone
b. Mengetahui permasalahan lingkungan yang ada di dalam masyarakat
Desa salambone

1
c. Menjadi Acuan Penelitian Dan Dapat Menyimpulkan Kualitas
Lingkungan. Perilaku Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Pada
Warga Desa Salombone.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sarana Penyediaan Air Bersih

Menurut Depkes RI (1995), salah satu upaya untuk mengetahui kualitas


sarana penyediaan air bersih, diantaranya dengan cara melakukan pengawasan
atau inspeksi terhadap kualitas sumber air. Tujuan inspeksi ini antara lain untuk
mengidentifikasi sumber-sumber yang berpotensi menyebabkan terjadinya
pencemaran. Menurut Depkes RI (2005), berapa sumber air yang menghasilkan
air bersih dan umumnya digunakan masyarakat di Indonesia diantaranya adalah
sumur gali, sumur pompa tangan, perlindungan air hujan, perlindungan mata
air, sistem perpipaan, dan terminal air. Berikut beberapa syarat penting berbagai
sarana tersebut :

Sistem Sumur gali (SGL) Beberapa syarat sumur gali, antara lain :
1. Lantai sekitar sumur dibuat dengan jarak minimal 1 meter dari dinding
sumur, dengan kemiringan yang cukup untuk memudahkan air mengalir
keluar, dan dibuat kedap air untuk mencegah merembesnya air kotor.
2. Dinding sumur dibuat kedap air, dengan kedalaman minimal 3 meter di
bawah permukaan tanah.
3. Terdapat saluran pembuangan air kotor (SPAL).(Sidhi, 2016).

2
Sistem perpipaan (PP) Beberapa syarat perpipaan yang penting, antara
lain:
1. Pemasangan pipa tidak boleh terendam air kotor atau air sungai
2. Bak penampung harus kedap air dan tidak dapat tercemar oleh kontaminan
3. Bak pengambilan air dari sarana perpipaan harus melalui kran.
4. Pipa distribusi yang dipakai harus terbuat dari bahan yang tidak
mengandung atau melarutkan bahan kimia.
5. Sebelum disalurkan ke konsumen, sumber air utama yang digunakan harus
diolah dulu dengan metode yang tepat.(Sidhi, dkk, 2016).

Dari hasil lapangan yang kami lakukan di permukiman desa salombone,


air bersih yang digunakan oleh para penduduk adalah air PDAM dan air sumur.
Hal itu disebabkan karena masyarakat sebagian lebih memilih untuk membuar
sumur sendiri.(Sidhi, dkk, 2016).

Para penduduk di sekitar Desa Salombone kebanyakan menggunakan


air sumur karena beberapa dari mereka tidak suka menggunakan air PDAM
yang mereka rasa terlalu banyak kaporit di air itu. Air sumur yang digunakan
oleh warga disana pun kebanyakan menggunakan air sumur pribadi. Air sumur
yang mereka gunakan juga sudah memenuhi standar air bersih yaitu tidak
berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau (Sidhi, dkk, 2016).

B. Sarana Pembuangan Kotoran Manusia ( Jamban )

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat


membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasa disebut
kakus/ wc. Sehingga kotoran tersebut akan tersimpan dalam suatu tempat
tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebaran penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman. Menurut Soeparman dalam Simatupang (2014),
jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran

3
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan
air untuk membersihkan. Pembuangan tinja merupakan salah satu upaya
kesehatan lingkungan yang harus memenuhi sanitasi dasar bagi setiap
keluarga. Pembuangan kotoran yang baik harus dibuang kedalam tempat
penampungan kotoran yang disebut jamban (Amaliah, 2010).

Setelah dilakukan survey di pemukiman sekitaran desa salombone


tentang sanitasi yang ada di pemukiman warga beberapa dari warga masih ada
yang tidak menggunakan septictank,m ereka langsung mengalirkan perpipaan
dari kamar mandi maupun closed langsung menuju ke laut,karena masih
kurangnya kesadaran dari masyarakat ini dan jarangnya sosialisasi yang di
lakukan institusi terkait akan hal ini. Dan tidak banyak juga masih ada warga
yang tidak memiliki kamar mandi pribadi dan beberapa rumah yang
menggunakan wc umum untuk bersama-sama sehingga tingkat kebersihan
tersebut kurang Akibat dari perilaku masyarakat yang masih kurangnya tingkat
kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sanitasi yang bagus dan minimnya
sosialisasi dari institusi terkait sehingga dapat menimbulkan terjadinya penyakit
(Amaliah, 2010).

C. Sarana Penanganan Sampah

Sarana Dan Prasarana Untuk Pengelolaan Sampah Menjadi Hal Krusial


Agar Semua Dapat Terproses Dengan Baik. Sebut Saja Di Antaranya Seperti
Tempat Penampungan Sementara (TPS), Tempat Pemrosesan Akhir (TPA),
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Bank Sampah, Truk Pengangkut
Sampah, Gerobak, Dan Lainnya. Sebagai Informasi, TPS Adalah Tempat
Sebelum Sampah Diangkut Ke Tempat Pendauran Ulang, Pengolahan, Atau
Bahkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu. Sedangkan TPA Adalah Sebuah
Tempat Untuk Memproses Dan Mengembalikan Sampah Ke Media

4
Lingkungan Yang Aman Bagi Lingkungan Sekitar Dan Masyarakat. Kalau
TPST Berarti Tempat Untuk Melaksanakan Kegiatan Pengumpulan, Pemilahan,
Penggunaan Ulang, Daur Ulang, Pengolahan, Dan Pemprosesan Akhir Sampah.
Mengenai Bank Sampah, Agaknya Sudah Cukup Populer Di Kalangan
Masyarakat. Biasanya Menjadi Tempat Untuk Mengumpulkan Sampah Yang
Sudah Dipilah. Kemudian, Hasil Pemilahan Itu Akan Diberi Ke Pengepul Atau
Pengrajin Agar Dibuat Sesuatu Yang Baru (Desa, 2010).

D. Sarana Pembuangan Air Limbah

Saluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam utilitas


Tempat tinggal. Bukan hanya karena perannya yang vital dalam menyalurkan
benda atau zat yang tidak dibutuhkan oleh pengguna Tempat tinggal, serta
bahkan bahan-bahan yang beracun, saluran limbah sering merupakan saluran
yang pertama harus dibuat secara fisik ketika bangunan mulai didirikan.
Pengaruhnya sangat nampak jelas, misalnya pada perletakannya yang tidak
boleh berdekatan atau saling mengganggu dengan saluran air minum/air bersih
lainnya. Bila hal ini sampai terjadi, perbaikan biasanya merupakan tindakan
yang rumit serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.( Annashr, N. N. 2018).

Pengertian SPAL Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah


perlengkapan pengelolaan air limbah bisa berupa pipa atau pun selainnya yang
dipergunakan untuk membantu air buangan dari sumbernya sampai ke tempat
pengelolaan atau ke tempat pembuangan. (Annashr, N. N. (2018).

Fungsi SPAL Saluran Pembuangan Air Limbah merupakan sarana


berupa tanah galian atau pipa dari semen atau pralon yang berfungsi untuk
membuang air cucian, air bekas mandi, air kotor/bekas lainnya.(Annashr, N. N.
2018).

5
Dari hasil penelitian lapangan yang kami lakukan didesa salombone
sebagian warga memilih membuang sampah ke tong sampah dan ada juga yang
membuang ke lubang sampah. Kondisi sarana pembuangan sampah tersebut
juga tidak menggunakan penutup dan tidak kedap air. Dan sebagian warga juga
tidak memilah sampah organik dan sampah anorganik dan memilih untuk
mengsatukan sampah tersebut kedalam tong sampah atau lubang sampah. Dari
pengakuan warga desa salombone sampah-sampah mereka tak jarang tidak
perna di anggkut ke tempat pembuangan terakhir (TPA) sehingga jika tidak
perna diangkut ke TPA warga sekitar mengelolah sampah dengan cara dibakar.
(Annashr, N. N.2018).

E. Keadaan Rumah

Berikut ini adalah persyaratan rumah sehat menurut permenkes yaitu:


a. Ventilasi dan Sirkulasi Udara yang Baik
Ventilasi yang baik akan membuat sirkulasi udara juga baik
sehingga penghuni rumah memiliki pernapasan yang baik. Ukuran ventilasi
yang baik minimal 10% dari total luas lantai di ruangan agar tidak ada kata
pengap maupun lembab yang berbahaya bagi kesehatan rumah maupun
penghuni (Tolondongan, dkk, 2021).
b. Punya Sistem Pembuangan Sampah yang Baik
Sampah tidak hanya mengganggu indra penglihatan juga
penciuman, namun juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh
karena itulah, mengelola sampah baik cair maupun padat harus dilakukan
dengan sangat baik. Jika tidak, sampah bisa saja mencemari permukaan
tanah maupun sumber air.(Tolondongan, dkk, 2021).
c. Halaman yang Luas dan Ditumbuhi Pepohonan
Halaman rumah yang luas akan memberikan kesempatan kepada
buah hati untuk bermain dengan bebas. Jangan lupa untuk mengisi halaman

6
rumah dengan pohon agar selalu memberikan oksigen yang baik bagi
kesehatan tubuh. Suasana yang rindang bahkan akan membuat pikiran jauh
lebih tenang dibandingkan halaman yang gersang (Tolondongan, dkk,
2021).
d. Air dan Sanitasi Lingkungan yang Bersih
Air serta sanitasi lingkungan merupakan hal yang penting dan kerap
menjadi perhatian utama setiap rumah karena kebutuhan air yang sehat dan
sanitasi yang baik akan memberikan dampak yang baik juga kedepannya
(Tolondongan, dkk, 2021).
e. Kamar Mandi dan Tempat Mencuci Sehat
Kesehatan air juga akan berdampak pada kamar mandi dan tempat
mencuci yang sehat. Selain itu, jangan lupa bagian ini selalu diberikan
pencahayaan yang alami sehingga tidak akan timbul lumut dan lain
sebagainya yang juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan
(Tolondongan, dkk, 2021).
F. Binatang / Vektor Penularan Penyakit
Vektor dalam arti luas yaitu pembawa/pengangkut. vektor dalam arti
lain adalah hewan avertebrata yang berperan sebagai penular penyebab
penyakit (agen) dari host pejamu yang sakit ke pejamu lain yang rentan(28).
Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, dan juga berupa vektor
primer dan sekunder. Vektor mekanis yaitu hewan yang menularkan penyakit
tanpa agen tersebut mengalami perubahan, vektor mekanis ini sangat penting
bagi penyebaran penyakit karena dalam tubuh vektor mekanis biasanya parasit
telah mencapai stadium infektif. Daya tahan tubuh parasit di dalam tubuh
vektor mekanis terbatas karena, maka dari itu vektor mekanis berfungsi sebagai
pemindah (Ammrullah, dkk, 2021).

Vektor biologis parasit mengalami tumbuh dan berkembang dalam


tubuh vektor, contohnya seperti nyamuk Aedes aegypti yang bertindak sebagai

7
vektor demam berdarah. Vektor biologis juga mempunyai peran sebagai tuan
rumah, dalam penyebaran parasit oleh vektor biologis, arthropoda sebagai inang
sangat diperlukan dalam siklus hidup parasit. Vektor primer merupakan
penyebab utama terjadinya penularan penyakit, baik pada orang maupun hewan
yang secara klinis telah terbukti sakit, sedangkan vektor sekunder adalah vektor
yang dianggap tidak penting sebagai penyebaran penularan penyakit, dalam
keadaan wabah, karena situasinya menyebabkan lebih dekatnya hubungan
vektor sekunder dengan inang, maka vektor sekunder dianggap sebagai vektor
penting.(Amruah, dkk, 2021).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat

Pelaksanaan Survey Yang dilakukan langsung Ke Rumah Masyarakat


Pada Tanggal 13 Mei 2023 Pada Pukul 09 : 00 WITA. Pelaksanaan Kegiatan
Tersebut Hanya Di Lakukan Selama 1 Hari Saja Dan Berakhir Pada Puku 11 : 20
WITA.
B. Alat Dan Bahan

Brikut adalah Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Pengamatan Ini
Antara Lain :
a. Lembar Kuesioner
b. Alat Tulis Menulis
c. Clip Board

8
d. Kamera
f. gayung
g. pipet. Untuk mengidentifikasi air
C. Cara Kerja

a. Mempersiapkan Semua Alat Dan Bahan Yang Dibutuhkan


b. Membagi Tugas Setiap Anggota Kelompok Untuk Memudahkan Proses
Survey
c. Setiap Anggota Kelompok Melakukan Pengamatan Dan Observasi
Terhadap suatu lingungan yang ada di masyarakat
d. Menyatukan Hasil Pendataan Dalam Bentuk Tabel Hasil Pengamatan

Metode Yang Kami Gunakan Dalam Penelitian Ini Adalah


Pengumpulan Data Lapangan Berupa: 
a. Site Reconnaissance
Yaitu Sebuah Metode Yang Dilakukan Dengan Pengamatan
Langsung (Survey Lapangan) Kawasan Yang Menjadi Objek Penelitian.
Metode Ini Bertujuan Untuk Mendapatkan Gambaran Umum Kawasan
Dan Masalah Yang Ada Didalamnya. Sehingga Para Peneliti
Mendapatkan Data Kualitatif. Metode Ini Memberikan Gambaran Yang
Lebih Luas Dan Terintegrasi.
b. Metode Field Interviews
Yaitu Metode Yang Dilakukan Dengan Wawancara. Selain Itu
Peneliti Juga Melakukan Kuesioner Dengan Pertanyaan Terstruktur
Yang Disusun Sebelumnya Maupun Pertanyaan Terbuka.

9
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Pembahasan

1.  Sarana Air Bersih Warga Di Desa Salombone


Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di permukiman desa
salombone, air bersih yang digunakan oleh sebagian para penduduk adalah air
PDAM dan air sumur. Hal itu disebabkan karena masyarakat sebagian lebih
memilih untuk membuat sumur sendiri.
Masyarakat setempat kebanyakan menggunakan air sumur karena
beberapa dari mereka tidak suka menggunakan air PDAM yang mereka rasa
terlalu banyak kaporit di dalam air tersebut. Air sumur yang digunakan oleh
warga disana pun kebanyakan menggunakan air sumur pribadi. Air sumur
yang mereka gunakan juga sudah memenuhi standar air bersih yaitu tidak
berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau.
2. Sarana pembuangan kotoran manusia didesa salombone
Setelah dilakukan survey di pemukiman sekitaran desa salombone
tentang sanitasi yang ada di pemukiman warga beberapa dari warga masih ada
yang tidak menggunakan septictank,mereka langsung mengalirkan perpipaan
dari kamar mandi maupun closed langsung menuju ke laut,karena masih
kurangnya kesadaran dari masyarakat ini dan jarangnya sosialisasi yang di
lakukan institusi terkait akan hal ini. Dan tidak banyak juga masih ada warga
yang tidak memiliki kamar mandi pribadi dan beberapa rumah yang
menggunakan wc umum untuk bersama-sama sehingga tingkat kebersihan
tersebut kurang Akibat dari perilaku masyarakat yang masih kurangnya
tingkat kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sanitasi yang bagus dan
minimnya sosialisasi dari institusi terkait sehingga dapat menimbulkan
terjadinya penyakit.

10
3. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
SPAL adalah saluran yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan air buangan kamar mandi tempat cuci, dapur (bukan dari
peturasan/jamban) untuk pedesaan,sehingga air limbah tersebut dapat
meresapke dalam tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit
serta tidak mengotori lingkungan permukiman. (Annashr, N. N. (2018)
Dari kondisi eksisting di lapangan dapat dilihat bahwa warga desa
salombone tidak memiliki saluran SPAL melainkan beberapa warga memiliki
saluran air buangan langsung ke halaman rumah saja. Saluran ini
memungkinkan kerja rangkap antara saluran air limbah dan hujan. Adapun air
hujan apabila turun langsung diserap ke tanah, banyak warga juga yang
membuang air limbah langsung keselokan dan tak jarang juga langsung ke
tanah. Warga yang membuang air limbah ke tanah dan selokan juga
memberikan penjelasan bahwa air limbah tersebut tidak menimbulkan bau
yang tak sedap.
4. Sarana penanganan sampah
Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang kami lakukan di desa
salombone sebagian warga memilih untuk membakar sampah ketimbang
membuang sampah ke dalam lubang, sarana pembuangan sampah tersebut
juga tidak menggunakan penutup dan tidak kedap air. Dan juga sebagian besar
warga juga tidak memilah sampah organik dan sampah anorganik dan
melainkan mereka lebih memilih untuk mengsatukan sampah tersebut
kedalam tong sampah atau lubang sampah dan langsung di bakar.

5. Keadaan Rumah
Berdasarkan hasil penelitian lapangan dari hasil pengamatan rumah
yang kami amati sudah tergolong dalam rumah sehat karena sudah memenuhi
syarat rumah sehat yaitu luas 10 m2 per orang atau dengan total 40 m2,

11
pencahayaan yang cukup, ventilasi yang sudah memenuhi standar kesehatan,
kepadatan hunian yang tidak padat,serta rumah termasuk permanen.

6. Binatang / vektor penularan penyakit


Dari hasil survey yang kami lakukan, masyarakat yang tinggal di sana
sebagian besar mempunyai peternakan ayam yang sangat berdekatan dengan
rumah, yang dimana akan menyebabkan kotornya lingkungan sekitar rumah
dan dapat menyebabkan timbulnya beberapa penyakit akibat tidak bersinya
lingkungan sekitar.

HASIL AKHIR DATA IDENTITAS RESPONDEN

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Umur Didesa Labuan Salumbone


Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No. Umur (Tahun) (f) (%)


1. 36 – 40 4 40%
2. 40 – 48 2 20%
3. 50 – 65 4 40%
Total 10 100%
Sumber: Data Primer,2023

Berdasarkan hasil pengamatan pada sepuluh rumah di desa salumbone,


yaitu sebanyak 4 orang umur 36 – 40 tahun, sebanyak 2 orang umur 40 – 48, dan
sebanyak 4 orang umur 50 – 65 tahun.

12
Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Desa Labuan
Salumbone Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

No. Pekerjaan (f) (%)


1. Pengaspalan 1 10%
2. Berkebun 1 10%
3. IRT 2 20%
4. Petani 4 40%
5. Pedagang 0 0%
6. Wirausaha 1 10%
7. Swasta 1 10%
Total 10 100%
Sumber: Data Primer,2023

Berdasarkan hasil pengamatan pada sepuluh rumah di desa salumbone, yaitu


sebanyak 1 warga bekerja sebagai pengaspalan, berkebun 1 rumah tangga, sebagai
IRT 2, sebagai petani 4, sebagai wirausaha 1, dan swasta 1.

Tabel Distribusi Ressponden Berdasarksan Pendidikan terakhir Di Desa


Labuan Salumbone Kecamatan Labuan Kabupaten donggala

No. Pend. Terakhir (f) (%)


1. SMA 5 50%
2. SMP 1 10%
3. SD 4 40%

13
Berdasarkan hasil pengamatan dari sepuluh rumah di salumbone terdapat 5
orang pendidikanya hanya tamat SMA, dan 4 orang tamatan SD, serta SMP 1 orang.

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Kel Di Desa Labuan


Salumbone Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala

BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan
1. Hasil dari Survey yang kami telah teliti Menunjukan Beragam Nya Varian
Warga Sekitar Tentang Sanitasi .
2. Penggunaan Air Bersih Dikawasan Desa Salumbone Menggunakan Air
Sumur Dan Air PDAM Sebagai Sumber Air Bersih. Masing-Masing Memiliki
Kekurangan Dan Kelebihan Nya Masing – Masing
3. Untuk Sanitasi Warga Sekitar Sudah Cukup Baik Karena Telah Membangun
Sarana Septic Tank Namun Beberapa Warga Masih Ada Yang Belum

14
Memiliki Kesadaran Akan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sehingga
Membuang Air Limbah Langsung Ketanah
4. Kondisi Kesehatan Lingkungan Juga Beragam Yaitu Ada Warga Yang Pernaa
Merasakan Penyakit Kulit Berupa Gatal – Gatal Maupun Tidak Sama Sekali
5. Banyak Warga Salumbone Yang Mengelolah Sampah Nya Dengan Cara Di
Bakar Karena Tidak Diangkut Untuk Di Buang Ke Tempat Pembuangan
Akhir ( TPA )

B. Saran

1. Membangun IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah) Skala Komunial Untuk


Menjaga Kualitas Lingkungan, Khususnya Daerah Sekitar Desa Salumbone.
Fasilitas IPAL Dapat Mengurangi Pencemaran Tanah Dan Air Sumur Dari
Septic Tank Warga.Potensi Merealisasikan IPAL Cukup Besar Melihat Kondisi
Daerah Yang Bisa Dimanfaatkan Untuk Pembangunan Fasilitas Tersebut.
2. Pemerintah Hendaknya Secara Rutin Dan Menyeluruh Dalam Hal Sosialisasi
Dan Edukasi Tentang Kesehatan Lingkungan Kemasyarakat Desa Salumbone.
3. Partisipasi Masyarakat Hendaknya Ditingkatkan Dalam Hal Pengawasan
Sehingga Setiap Kegiatan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Lingkungan
Yang Dapat Terdata,Salah Satunya Tentang Riwayat Penyakit Yang Pernah
Dialami Warga Akibat Sanitasi

15
DAFTAR PUSTAKA

Nursalim, N., Saputri, M. M., Nurlinda, N., Muhammad, S., Jumawati, J., Irfan, J., ...
& Hidayatullah, M. (2020). Pembinaan Masyarakat dalam Perbaikan
Sanitasi Lingkungan. INTEGRITAS: Jurnal Pengabdian, 4(1), 95-102.

Sa'ban, L. A., Sadat, A., & Nazar, A. (2021). Jurnal PKM Meningkatkan Pengetahuan
Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Lingkungan. Dinamisia: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1).

Yuningsih, R. (2019). Strategi promosi kesehatan dalam meningkatkan kualitas


sanitasi lingkungan. Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 10(2), 107-118.

Amaliah, S. (2010). Hubungan sanitasi lingkungan dan faktor budaya dengan


kejadian diare pada anak balita di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari
Kabupaten Sukoharjo. In prosiding seminar nasional & internasional.

DESA, S. U. M. S. L. (2018). Pengelolaan Bank Sampah Berbasis Masyarakat


Sebagai Upaya Menjaga Sanitasi Lingkungan Desa.

Tolondang, A. S., Joseph, W. B., & Sumampouw, O. J. (2021). Gambaran Sanitasi


Lingkungan Pesisir Di Desa Watuliney Kecamatan Belang Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2021. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi, 10(3).

Sidhi, A. N., Raharjo, M., & Dewanti, N. A. Y. (2016). Hubungan kualitas sanitasi
lingkungan dan bakteriologis air bersih terhadap kejadian diare pada balita di
wilayah kerja puskesmas adiwerna kabupaten tegal. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (Undip), 4(3), 665-676.

16
Annashr, N. N. (2018). Hubungan Faktor Sosioekonomi Dengan Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Desa Jamberama Kecamatan
Selajambe. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal,
9(1), 1-7.

Amrullah, S. H., Dirhamzah, D., Rustam, A., & Hasyimuddin, H. (2021). Tinjauan
Umum Perilaku Hewan Di Indonesia Dan Integrasi Keilmuannya.
Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi, 15(1), 1-8.

17
DOKUMENTASI PRAKTIKUM

18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai