Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM ( STTU )


“Sanitasi Bioskop”

Kelompok 5
Friska Nur`Aini F.C 211110008
Habibullah Rahman 211110010
Refgi Fitrah Illahi 211110025
Revalina Khairani 211110027
Yashica Euginie Beatrice 211110038

DOSEN PEMBIMBING :
Lindawati, SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI D-III SANITASI


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBARAN PENGESAHAN

Telah dilaksanakan praktikum tentang “Sanitasi Tempat Tempat Umum


di Bioskop XXI Transmart Kota Padang, Dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Mei
pukul 13.30-15.00 WIB, telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing :

Lindawati, SKM, M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan Sanitasi
Tempat-Tempat Umum yang berjudul “Sanitasi Bioskop” yang bertempat di XXI
Transmart Padang

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan berikutnya.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan pembaca dalam melakukan


pemeriksaan sanitasi tempat bioskop. Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam pembuatan laporan ini.

Padang, 12 Mei 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
LEMBARAN PENGESAHAN ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B.Tujuan ........................................................................................................................ 2

C. Manfaat ..................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4

A.Sanitasi Tempat Tempat Umum .............................................................................. 4

BAB III HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 18

A.Aspek-aspek Persyaratkan Dalam Sanitasi Bioskop ........................................... 18

BAB VI PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH................. 20

A. Permasalahan ...................................................................................................... 20

B. Pemecahan Masalah............................................................................................... 20

BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 22

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 22

B. Saran .................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTKA......................................................................................................... 23

LAMPIRAN .................................................................................................................... 24

DOKUMENTASI.................................................................................................................. 28

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
cukup mendesak karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala
macam masyarakat dengan segala penyakit yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut. Oleh sebab itu maka tempat umum merupakan tempat menyebabkan
segala macam penyakit terutama penyakit-penyakit yang medianya makanan,
minuman, udara, dan air. Dengan demikian maka sanitasi tempat-tempat umum
harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum sendiri terdiri
dari kolam renang, pasar, plaza/supermarket, restoran, tempat rekreasi (pantai dan
camping ground) dan bioskop (Mukono, 2000).

Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian


semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap perkembangan
fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.Definisi Tempat-Tempat Umum
(TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat
tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus.

Sarana dan bangunan umum merupakan tempat atau alat yang dipergunakan
oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu
dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya
hidup dan bekerja dengan produktif secara sosial ekonomis.
Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan
lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat
mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat
sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya
kecelakaan. Jenis-jenis tempat umum yang sangat memerlukan pengawasan yaitu
: Hotel, Restoran, Kolam renang , Pasar, Bioskop, tempat-tempat rekreasi, tempat-
tempat ibadah, pertokoan, Pemangkas rambut, salon, Stasiun kereta api atau bus,
rumah sakit. Dan pada saat ini penulis akan membahas lebih rinci mengenai
sanitasi di Bioskop.
Bioskop merupakan salah satu tempat hiburan juga merupakan tempat sarana
pariwisata sehingga tidak hanya terdapat di kota-koat besar saja, tetapi sudah
sampai ke kota-kota kecil. Hal ini karena sesuai dengan tuntutan jaman antara lain
dengan berkembangnya kepariwisataan yang mana setiap orang ingin mencari
hiburan.
Kita menyadari bahwa bioskop merupakan tempat berkumpulnya orang
banyak untuk menonoton film. Dengan adanya kegiatan yang cukup padat di
gedung bioskop, maka perlu adanya pengawasan terhadap sanitasinya.
Pengawasan ini dilakukan berbagai upaya mencegah terjadinya penularan
penyakit atau gangguan-ganguan yang mungkin timbul di bioskop.

B.Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kondisi dan fasilitas sanitasi yang terdapat di


Gedung Bioskop XXI Transmart Kota Padang.

2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang dipersyaratkan dalam


sanitasi bioskop
2) Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang
mempengaruhi keadaan sanitasi dalam pelaksaan sanitasi bioskop.
3) Untuk mencegah adanya gangguan penyakit yang berhubungan
dengan bioskop.

C. Manfaat
1.Bagi Mahasiwa
Sebagai proses pembelajaran mahasiswa turun ke lapangan
bagaimana cara menilai sanitasi di gedung bioskop yang memenuhi
standar syarat kesehatan.

2
2.Bagi Pengelola Bioskop
Sebagai bahan pengetahuan dan diterapkan untuk meningkatkan
kualitas sanitasi di gedung bioskop.
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan.acuan untuk menambah referensi hasil pemeriksaan
yang ada dan dapat digunakan sebagai bahan penunjang peningkatan
pengetahuan mahasiswa pada angkatan selanjutnya, untuk proses
pembelajaran tindak lajut praktek sanitasi tempat-tempat umum khususnya di
gedung bioskop.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Sanitasi Tempat Tempat Umum


Menurut WHO, sanitasi adalah usaha pencegahan/pengendalian semua faktor
lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama
yang sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap perkembangan fisik, kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia. Sanitasi merupakan hal yang paling utama dalam
pencegahan terhadap penyakit berbasis lingkungan. (Suhamdiah, 2019).

Sanitasi di tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat


yang cukup mendesak karena tempat umum merupakan tempat bertemunya
masyarakat dengan segala penyakit yang berpotensi diderita anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, tempat-tempat umum sangat berotensi sebagai tempat timbulnya
risiko kesehatan dan media lingkungan penularan penyakit, diantaranya media
lingkungan tersebut adalah air, udara, makanan dan minuman. (Prasojo, T and
Artiningsih, 2016).

Tempat-tempat Umum adalah suatu tempat di mana orang banyak berkumpul


untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, secara
membayar atau tidak membayar. Jadi, pengertian sanitasi tempat-tempat umum
adalah usaha pencegahan dan pengawasan terhadap bahaya dan kerugian akibat
pemanfaatan tempat berkumpulnya masyarakat dengan risiko penularan penyakit
serta terjadinya kecelakaan.(Suparlan, 2012).

1. Menurut Suhamdiah (2019), Suatu tempat dikatakan tempat umum bila


memenuhi kriteria:
a. Fasilitas kerja pengelola :
1) Diperuntuk masyarakat umum
2) Mempunyai bangunan tetap/ permanen
3) Tempat tersebut ada aktivitas pengelola, pengunjung/ pengusaha.
4) Pada tempat tersebut tersedia fasilitas. 8 b. Fasilitas sanitasi, seperti
penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar mandi.
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha

4
pengawasan, pemeriksaan dan mencegah kerugian akibat dari
pemanfaatan tempat yang erat hubungannya dengan risiko
kesehatan dan mata rantai penularan penyakit
b. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/
Urinoir, kamar mandi.

Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha pengawasan,


pemeriksaan dan mencegah kerugian akibat dari pemanfaatan tempat yang erat
hubungannya dengan risiko kesehatan dan mata rantai penularan penyakit

2. Jenis Tempat-Tempat Umum Menurut PP No. 66 Tahun 2014 tentang


Kesehatan Lingkungan, Jenisjenis tempat umum yaitu:
a. Lingkungan permukiman
b. Tempat kerja
c. Tempat rekreasi
d. Serta tempat dan fasilitas umum
3. Jenis-Jenis Tempat Ibadah Menurut Rahmawati (2017), jenis tempat
ibadah yaitu:
a. Masjid : tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam.
b. Gereja : tempat ibadah bagi pemeluk agama Kristen atau Katolik
c. Pura : tempat ibadah bagi pemeluk agama Hindu
d. Vihara : tempat ibadah bagi pemeluk agama Budha
e. Kelenteng : tempat ibadah bagi pemeluk agama Kong Hu Cu
1. Pengertian Bioskop

Bioskop adalah tempat atau gedung termasuk segala


fasilitasnya didalam dimana masyarakat berkumpul dengan
membayar dapat menonton film. Dasar pelaksanaan Penyehatan
Lingkungan Bioskop adalah Kep.Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana
dan Bangunan Umum. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
edisi ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka,
Jakarta, 2001 :

5
a) Cineplex, adalah kompleks sinema yang terdapat dalam satu bangunan

b) Bioskop, adalah pertunjukan yang diperlihatkan gambar,


yang disorot sehingga dapat bergerak.

c) 2. Hubungan Bioskop Dengan Kesehatan Manusia


Bioskop mempunyai peranan penting dalam penularan penyakit, timbulnya
kecelakaan dan gangguan-gangguan lain. Gangguan-gangguan yang dapat
ditimbulkan antara lain:
1. Letak kursi bagian terdepan yang terlalu dekat dengan layar ( kurang dari
6m) dapat merusak mata.
2. Letak pintu,jendela dan lain-lain lobang ventilasi yang keliru
menimbulkan gerak angin yang keras dan penonton dapat sakit karenanya.
3. Ventilasi yang kurang baik, menimbulkan tidak adanya gerak udara dalam
gedung, sehingga keadaan dalam gedung dapat panans sekali dn
menimbulkan pusing kepala.
4. Letak lampu bahaya diatas pintu-intu yang menyilaukan dapat
mengganggu mata para penonton.
5. Kurangnya pemeliharaan kebersihan pada tempat tempat duduk/kursi,
menjadikan kursi tersebut menjadi tempat bersarang dan berkembang
biaknya binatang pengganggu antara lain kutu busuk, yang dapat
menimbulkan gangguan kepada para penonton.
6. Pemakaian film proyektor yang rusak ( misalnya bergetar ) atau lensa yang
sudah kabur akan menimbulkan kerusakan mata.
7. Lantai yang tidak memenuhi syarat misalnya licin akan menimbulkan
kecelakaan kepada penonton, dan lantai yang berdebu akan mengganggu
penonton.
8. WC dan urinoir yang tidak dirawat akan menimbulkan bau tidak dan
mengganggu keyamanan penonton.

6
3. Letak Gedung Bioskop
1. Di tempat yang luas dan aman : dgn maksud terdapat tempat parkir &
memberikan kepuasan pengunjung.
2. Ditempat yang strategis : dekat tempat tinggal, mudah dijangkau,
dekat pusat hiburan.
3. Jauh dari TPS & TPA, lalu lintas padat & pabrik besar.
4. Tempat yg tinggi & kering,jauh dr rawa & bebas banjir.
4. Persyaratan Bioskop
1.Bagian Luar Gedung
a. Letak Gedung Bioskop
Letak atau lokasi gedung biskop perlu diperhatikan karena
letak berpengaruh terhadap kenyamanan dari gedung bioskop.
Bentuk letak ini perlu diperhatikan sebagai berikut :
1)Ditempat yang luas dengan alas an agar memberikan
tampat untuk parker mobil dan lain-lain kendaraan,
serta memberik keleluasan dan kepuasan para
pengunjung unutk mamandang keindahan
sekitarnya.agar kendaraan dapat diparkir dengan
rapih/teratur perlu adanaya rambu untuk tempat
parkir.
2)Ditempatyang strategis yaitu ditengah-tengah dekat
perumahan penduduk agar mudah dicapai dengan
berjalan atau dengan kendaraan, serta ditengah-
tengah tempat rekreasi lain.
3)Ditempat yang jauh dari faktor penganggu, seperti
tempat pembuangan sampah, industry yang gaduh
dan terlalu ramai.
4)Ditempat yang tinggi dan kering, tidak dekat rawa
atau derah banjir.

7
b. Halaman Gedung Bioskop
1. Halaman sangat penting unut gedung bioskop, diguakan
untuk parkir kendaraan dan hendaknya cukup luas.
2. Halaman harus bersih, tidak terdapat sampah-sampah yng
berserakan, gerangan air, oie, dll.
3. Pagi malam hari halaman bioskop perlu penerangan
minimal 3 cm pada permukaan tanah.
4. Halaman perlu diberi pagar sebagai pembatas.
5. Arah-arah lalu lintas dibuat teratur baik untuk penonton
maupun untuk kendaraan-kendaraan yang keluar masuk
halaman.
6. Sisa peralatan yang tidak digunakan untuk parkir dapat
dibuat pertamanan dengan tumbuh- tumbuhan, bunga-bunga
untuk menambah keindahan sekitarnya.
a) Tempat Sampah
Tersedianya tempat-tempat sampah dan tempat pengumpulan sampah
sementara. Penempatan dan jumlah tempat sampah memadai.
Adapun syarat-syarat dari tempat sampah tersebut adalah :
1. Kedap Air
2. Tertutup rapat
3. Mudah diangkat
4. Dapat menampung jumlah sampai pada setiap pertunjukan.
c. Saluran Pembuangan Air Hujan

Saluran air hujan unutk gedung bioskop perlu ada hal ini untuk menjga agar
air hujan tidak menggenang. Karena dengan terdapatnya genangan air akan
dapat menimbulkan gangguan kepada para penonton, selain itu genangan air
akan dapat digunakan untuk perkembangbiakan vektor panyakit.

8
2.1.1 Bagian Dalam Gedung Bioskop

Sebenarnya yang dimaksud dengan gedung bioskop adalah bagian luar


gedung bioskkop ( Eterior Gedung ) dan bagian dalam gedung bioskop (
interior Gedung )
1. Exterior Gedung :

Halaman yang ada didalam gedung bioskop tatapi terletak diluar


ruangan pertunjukan ( diluar dinding yang membatasi tempat pertunjukan )
dibioskop yang modern, maka pada exterior gedung terdapat berbagai macam
fasilitas antara lain :
2.Restoran

3.Tempat berpesta

4.Snack bar

5.Kamar tunggu

6.Wc/urinoir

7.Kmar pemadam kebakaran

8.Kamar telepon.

Demikian untuk exterior gedung minimal terdapat wc/urinior, kamar


telepon, pemadamkebakaran, kaar tunggu dan exterior traffic.
1) WC dan urinoir :

Persyaratan dari WC adalah :

a. Jumlah WC (Jamban) aalah minimal 1 buah untuk setiap 200 kursi

b. Jamban untuk laki-laki dan jamban untuk wanita harus terpisah.

c. Harus tersedia air yang cukup banyak untuk menggelontor maupun untuk
membersihkan.

d. Keadaan jamban harus selalu dalam keadaan bersih dan terpelihara.

e. Peneranganminimal 5 fc pada permukaan lantai.Persyaratan dari urinoir :


9
f. Jumlah minimal 1 buah untuk 100 kursi.

g. Tersedia air pembersih yang cukup.

h. Penerangan minimal 5 fc pada lantai.

i. Keadaan selalu bersih dan terpelihara.

j. Urinoir yang baik adalah type single urinoir, cara membersihkannya secara
berkala 5 menit
2) Ruang Telepon

Telepon untuk gedung bioskop adalah penting sekali. Biasanya telepon ada
diruangan direksi, dengan demikian pengunaannya kurang baik bila digunakan
untuk umum. Oleh karena itu perlu adanya telepon sifatnya untuk umum dan
perlu ditempatkan dikamar tersendiri.
Adapun kegunaan telepon adalah :

1. Keperluan pemesanan karcis

2. Keperluan pribadi penonton dengan penonton, dan lain-lain.


3) Pemadan Kebakaran

1. Didalam gedung bioskop harus tersedia alat pemadam kebakaran yang


masih berfungsi dan diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan mudah
dijangkau oleh umum.

2. Pada setiap alat pemadam kebakaran perlu adanya penjelasan tentang cara
penggunaannya.

3. Jumlah pemadam kebakaran disesuaikan dengan besar kecilnya gedung


bioskop.
4) Ruang Tunggu

Kamar tunggu digedung bioskop perlu sekali karena :

a. Memberikan tempat bagi para pengunjung yang telah untuk beristirahat.

b. Memberikan tempat bagi para penonton untuk menunggu gilirannya


menonton film.

10
Oleh sebab itu, maka kamar tunggu perlu dijaga kebersihannya, disediakan
tempat sampah yang cukup, kursi diatur sedemikian rupa, diberi pot-pot bunga
sehingga ruang tunggu tersebut bentuknya menarik dan menyenangkan.
5) Exteriour Traffic

Exteriour traffic sangat penting, karena akan melancarkan lalu lintas


penonton untuk menuju ke bagian-bagian lain di lingkungan exteriour gedung
tersebut. Tanpa adanya exteriour traffic lalu lintas penonton akan terganggu.
Beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian dari exteriour traffic adalah :

a. Hendaknya jalan-jalan tersebut dibuat cukup lebar.


b. Hendaknya jalan-jalan yang menghubungkan dari bagian kebagian lain cukup
jelas dan teratur.
c. Agar keluar masuknya pengunjung teratur maka pintu yang menuju ke ruan
pertunjukkan dan pintu yang keluar dari tempat pertunjukkan hendaknya
terpisah.
d. Perlu diperhatikan pencahayaan yang cukup agar tidak panas perlu dipasang
ventilasi buatan.
2. Interiour Gedung :

Adalah ruangan didalam gedung bioskop dimana terdapat tempat


duduk para penontonuntuk melihat film (tempat pertunjukkan).
Yang perlu mendapatkan perhatian didalam interiour gedung ini antara lain
adalah :

1. Dinding

Dinding gedung pertunjukkan dibuat anti gema suara dengan


menerapkan sistem “acoustic” dengan maksud : mencegah gema
suara yang memantul dan menggaduhkan bunyi asli. mencegah
penyerapan suara (absorpsi) sehingga suara hilang dan menjadi
kurang jelas. membantu resonansi (menguatkan suara).

11
2. Lantai
a. Lantai dibuat dari bahan yang kedap air, keras, tidak licin dan mudah
dibersihkan.

b. Kemirinan dibuat sedemikian rupa sehingga pemandangan penonton


yang dibelakang tidakterganggu oleh penonton yang dimuka.
Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Penerangan
bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa :
Jarak antara sandaran kursi adalah lebih kurang 90 cm, dengan sudut penurunan
ideal ke arah layar 6,28 terhadap garis horizontal, berarti perbedaan tinggi
kepala kursi yang berurutan 10 cm.
3. Ventilasi

Ventilasi untuk gedung bioskop adalah penting oleh karena untuk


mengatur sirkulasi udara, agar udara kotor dalam ruangan keluar dan udara
bersih masuk sehingga penonton merasa nyaman.
Untuk atau kamar normal 27˚C dan kelembaban yang baik adalah 40%”.
(Soebagio Reksosoebroto)
“Suhu ruang antara 20˚C-25˚C, dengan kelembaban diantara 40%-50%”. (Rudi
Gunawan)
Sistem ventilasi pada umumnya terbagi atas dua yaitu :

a) Ventilasi Alami (Natural Ventilation System)

Ventilasi alam ini dapat dibuat dengan jalan memasang jendela dan lubang-
lubang angin ataudengan menggunakan bahan bangunan yang berpori-pori.
b) Ventilasi Buatan (Artificial Ventilation System) Untuk ventilasi buatan ini
dapat berupa :
9. Fan (kipas angin), fungsinya hanya memutar udara didalam ruangan,
sehingga masihdiperlukan ventilasi alamiah.

10. Exhauster (pengisap udara), prinsip kerjanya adalah mengisap udara


kotor dalam ruangansehingga masih diperlukan ventilasi alamiah.
11. Air Conditioning (AC)

12
AC yang baik untuk gedung bioskop adalah menggunakan AC central.

Air Conditioning (AC), prinsip kerjanya adalah penyaringan, pendinginan,


pengaturankelembaban serta pengaturan suhu dalam ruangan.
Yang perlu diperhatikan bila menggunakan AC adalah ruangan harus
tertutup rapat dan orangtidak boleh merokok didalam ruangan.
4. Tempat Duduk atau Kursi

Persyaratan dari tempat duduk atau kursi adalah :

12. Konstruksi cukup kuat dan tidak mudah untuk bersarangnya binatang
pengganggu antara lainkutu busuk atau serangga lainnya.
13. Ukuran kursi yaitu :

i. Lebih kurang 40-50 cm.

ii. Tinggi kursi dari lantai sebaiknya 48 cm.

iii. Tinggi sandaran 38-40 cm dengan lebar sandaran disesuaikan dengan


kenyamanan.

iv. Sandaran tangan berfungsi juga sebagai pembatas.

v. Sandaran pengguna tidak boleh terlalu tegak.

14. Letak kursi agar diatur sedemikian rupa sehingga semua penonton dapat
melihat gambar secara penuh dengan tidak terganggu. Jarak antara kursi dengan
kursi didepannya minimal 40 cm yang berfungsi untuk jalan ke tempat kursi
yang dituju.
15. Tiap penonton harus dapat melihat dengan sudut pandang maksimal 30˚.

Penonton yang duduk di baris terdepan harus masih dapat melihat seluruh
gambar sepenuhnya. Artinya bagian tepi layar atas, bawah dan samping kiri
dan kanan berturut-turut maksimum membentuk sudut 60º-80º dengan titik
mata.

13
5. Pintu darurat

Persyaratan pintu darurat adalah:

a. Lebar minimal pintu darurat adalah 2 kali lebar pintu biasa (160 cm)
b. Jarak pintu darurat yang satu dengan lain sedikit-dikitnya 5 m dengan
tinggi 1,8 m, danmembuka kea rah ke luar.
c. Letak pintu darurat sebelah kiri dan sebelah kanan ruang pertunjukkan harus
simetris.
d. Selama pertunjukan berlangsung pintu darurat tidak boleh di kunci.
e. Di atas pintu harus dipasang lampu merah dengan tulisan yang jelas “Pintu
Darurat”.

6. Pencahayaan

Pada dasarnya pencahayaan diperlukan sebelum dan setelah


pertunjukkan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan sehubungan dengan pencahayaan adalah:

f. System pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata dan tidak boleh


bergetar.

g. Tersedia cukup cahaya untuk kegiatan pembersihan gedung


pertunjukkan.

h. Kekuatan penerangan pada tangga adalah 3 fc.

7. Sound System

Sound system adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk


mengeraskan suara sehingga bias terdengar jelas oleh seluruh penonton.
Sound system yang baik digunakan di gedung bioskop adalah sound system
stereo dengan peletakan pengeras suara pada dinding dalam jarak yang sama
antara yang satu dengan yang lain, sehingga suara akan diterima merata oleh
penonton.suara diukur dengan satuan decibel (dB) antara 80 – 85 dB.
8. Layar Film
14
Layar film merupakan alat yang pokok dan penting dalam
bioskop. Adapun syarat-syarat layar yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut:
i. Layar sebaiknya berwarna putih dan diberi warna gelap di tepi.
j. Ukuran harus disesuaikan dengan proyeksi dari proyektor film yang
digunakan.
k. Permukaan harus licin dan bersih.
l. Jarak antara layar dengan proyektor harus sesuai sehingga gambar yang di
proyeksikan pada layar benar-benar baik (focus harus tepat) sehingga tidak
menghasilkan gambar yang kabur.

9. Proyektor Film dan Ruangan Persyaratan proyector dan ruangan adalah:


m. Proyektor tidak boleh bergetar, sehingga gambarpun akan ikut bergetar.
n. Proyektor harus dapat memproyeksikan gambar dengan jelas.
o. Ruang proyektor harus mempunyai ventilasi yang cukup untuk pertukaran
udara didalam ruangan tersebut (10% – 20%) dari luas lantai sehingga
petugas / operator tidak merasa pengap atau panas.

10. Pemadam Kebakaran


1. Didalam gedung bioskop harus tersedia pemadam kebakaran yang
masih berfungsi.
2. Diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan mudah di jangkau oleh
umum.
3. Jumlah disesuaikan dengan besar kecilnya gedung bioskop.
4. Pada setiap alat pemadam kebakaran perlu adanya penjelasan tentang
cara pemakaiannya.

11. Sistem Lalu Lintas Dalam Gedung (Traffic System)

System lalu lintas dalam ruangan perlu diatur untuk kelancaran keluar
masuknya penonton
sebaiknya dibuat arus lalu lintas searah.

15
Lalu intas (Traffic) yang baik untuk gedung bioskop dibuat menjadi 4 bagian
yaitu:

1. Lintas utama (maintraffic) /lebar minimal 2 meter.

2. Lintas block (blocktraffic) lebar minimal 80 cm.

3. Lintas antar kursi (between chair traffic) lebar minimal 40 cm.

4. Lintas keliling ruangan (Round the corner traffic) lebar minimal 50 cm.

12. Keadaan Yang Bebas Serangga dan Binatang Pengerat

Pencegahan terhadap serangga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Kebersihan umum baik di luar dan di dalam gedung harus di jaga.


2. Pemasangan kawat-kawat kasa pada lubang-lubang angin.
3. Pengaturan barang-barang harus teratur jangan sampai ada sudut-sudut
mati yang menyulitkanpembersihan.
4. Pencahayaan harus sempurna agar sinar dapat menyinari secara merata
keseluruhan ruangan. Pencegahan terhadap binatang pengerat dapat
dilakukan dengan cara sebagai brikut:
1. Menjaga kebersihan ruangan
2. Menghindari adanya sudut-sudut mati dan ruangan yang gelap.
3. Menghindari tempat-tempat yang bisa digunakan untuk
bersarangnya binatang pengerat
4. Memasang terali pada lubang ventilasi bagian bawah.
2.2 . Peryaratan Lain Yang Diperlukan Di Gedung Bioskop

1. Kotak / peti PPPK

Di gedung bioskop harus tersedia minimal 1 buah kotak PPPK yang berisi
obat-obatan PPPKyang lengkap
2. Ruang pembangkit tenaga listrik cadangan

a. Mesin harus ditempatkan di ruang khusus sehingga suara dan getaran


terendam, tidakmengganggu penonton.
16
b. Gas buangan harus di salurkan ke atas dengan ketinggian yang cukup,
sehingga tidakmengganggu
3. Perijinan dan kewajiban pemegang ijin

a. Bioskop harus mempunyai ijin dari pemerintah daerah

b. Pemegang ijin berkewajiban memenuhi persyaratan tersebut di atas

4. Petugas generator dan petugas proyektor harus mendapatkan


makanan tambahan agar kondisitubuhnya tetap sehat.

2.3 Aspek penting dalam penyelenggaraan sanitasi tempat-tempat umum

1. Aspek teknis /hukum (persyaratan H dan S, Peraturan dan perundang-


undangan sanitasi
2. Aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan
hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan,
komunikasi, dll
Aspek administrasi dan management, yang meliputi penguasaan
pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man, Money,
Method, Material dan Machin.

17
BAB III
HASIL PENELITIAN

A.Aspek-aspek Persyaratkan Dalam Sanitasi Bioskop


1. Kotruksi umum
1. Halaman dan Parkiran
Pada halaman dan parkiran bioskop Cinema XXI Transmart Padang nya
bersih, kendaraan pada parkiran tersebut rapi, tetapi di area parkir
tersebut terdapat genangan air, genangan air tersebut berasal dari air
AC.
b. Ruang bioskop
Pada ruang bisokop bersih dan tidak berbau, bebas serangga dan tikus,
kebisingan di dalam bioskop Cinema XXI Transmart Padang adalah
55,74 dBA, pencahayaan pada ruangan bioskop tersebut cukup & tdk
silau, konstruksi kursi kuat dan bebas kutu busuk dan tertata rapi antara
jarak yg cukup antar deretan kursi. Pintu masuk dan pintu keluar
terpisah, alas kedap air dan rata kemudian jarak layar ilm dg deretan
kursi terdepan lebih dari 1m.
2. Fasilitas Sanitasi
1. Tempat Sampah
Tempat sampah di bioskop Cinema XXI Transamart Padang sudah
memenuhi persyaratan karena sudah tersedianya tempat sampah
disetiap sudut dibioskop, tempat sampah tersebut terbuat dari besi di
dalam tempat sampah tersebut tidak dilapisi dengan plastik.
2. Saluran pembuangan limbah
Pada saluran pembuangan limbah di bisokop sudah memenuhi
persyaratan dimana saluran pembuanagan limbah di bioskop
menggunakan sistem tertutup, aliran air limbahnya lancar.
c. kamar mandi dan jamban
Pada kamar mandi dan jamban di bioskop tidak bersih dan berbau,
kamar mandi nya jauh dari tempat penjualan makanan, cukup tersedia
air yang cukup pada kamar mandi

18
3. Pencenggahan kecelakaan
1. Pemadam kebakaran
Pada bioskop Cinema XXI Transmart Padang sudah mempunyai alat
pemadam kebakaran, lokasinya mudah terjangkau oleh petugas dan
mempunyai petunjuk penggunaan yang jelas.
2. Kotak P3K
Pada bioskop Cinema XXI Transmart Padang belum mempunyai kotak
P3K beserta obat-obatan pokok P3K

19
BAB IV
PERMASALAHAN DAN
UPAYA PEMECAHAN MASALAH

A. Permasalahan
Dari hasil pemeriksaan sanitasi bioskop XXI Transmart Padang,pada
Rabu, 08 mei 2023 ,terdapat beberapa permasalahan pada tempat tersebut,
antara lain :
1. Ruang Bioskop
Pada pintu masuk dan keluar terpisah, tetapi tidak diperggunakan
sesuai dengan kegunaannya, sehingga pengunjung mengunakan
pintu searah.
2. Tempat Sampah
Pada tempat sampahnya tidak dilapisi kantong plastic. Dan juga
pada tempat sampah tidak di pisahkan antara organik dan
anorganik.
3. Kamar mandi dan Jamban
Pada kamar mandi dan jamban di bioskop tersebut berbau dan
kurang bersih.

B. Pemecahan Masalah
1. Ruang Bioskop
Seharusnya pintu masuk dan pintu keluar dipisahkan dan digunakan
sesuai dengan kegunannya agar para pengunjung tidak berdesakan
antara yang masuk dan yang keluar.
2. Tempat Sampah
Seharusnya pada tempat sampah dilapisi dengan plastic agar mudah
di angkut oleh petugas kebersihan. Kemudian pada tempat sampah
tersebut harus di pisahkan antara sampah organik dan sampah
anorganik.

20
3. Kamar mandi dan jamban
Seharusnya para petugas kebersihan di bioskop lebih memperhatikan
kebersihan toilet bioskop agar pengunjung lebih nyaman
menggunakan toiletnya.

21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pada pintu masuk dan keluar terpisah, tetapi tidak diperggunakan
sesuai dengan kegunaannya, sehina pengunjun mengunakan pintu
searah.
2. Pada tempat sampahnya tidak dilapisi kantong plastic. Dan juga
pada tempat sampah tidak di pisahkan antara organik dan anorganik.
3. Pada kamar mandi dan jamban di bioskop tersebut berbau dan
kurang bersih.

B. Saran
1. Seharusnya pintu masuk dan pintu keluar dipisahkan dan digunakan
sesuai dengan kegunannya agar para pengunjung tidak berdesakan
antara yang masuk dan yang keluar.
2. Seharusnya pada tempat sampah dilapisi dengan plastic agar mudah
di angkut oleh petugas kebersihan. Kemudian pada tempat sampah
tersebut harus di pisahkan antara sampah organik dan sampah
anorganik.
3. Seharusnya para petugas kebersihan di bioskop lebih
memperhatikan kebersihan toilet bioskop agar pengunjung lebih
nyaman menggunakan toiletnya.

22
DAFTAR PUSTKA

Chapter 2.pdf (poltekkesjogja.ac.id)


Rezky Kurniawan (Kesehatan Lingkungan 12): Sanitasi Tempat-Tempat Umum
(Sanitasi Bioskop) (keslingker.blogspot.com)

Chapter 1.pdf (poltekkesjogja.ac.id)

23
LAMPIRAN

Sanitasi Item table sanitasi Bioskop

Nama tempat : Bioskop Cinema XXI Transmart Padang

Alamat : Jl. Khatib Sulaiman No.85, Ulak Karang Sel. Kec. Padang
Utara, kota Padang, Sumatera Barat 25171

Nama pengelola : Benny Suherman

Jumlah karyawan : 20 Orang

Pemeriksa : Kelompok 5

Tanggal pemeriksaan : 7 mei 2023


NO VARIABEL BOBOT KOMPONEN SKOR NILAI

A KONSTRUKSI
UMUM

1 Halaman dan 2 a. Bersih 5 10


tempat

parkir b. tidak berdebu/ becek 5 10

c. kendaraan yg diparkir 5 10
tertata rapi

2 Ruang Bioskop 2 a. Bersih dan tidak berbau 10 20

b. bebas serangga dan tikus 10 20

c. Kebisingan di dalam 10 20
bioskop maks. 86 dBA

d. pencahayaan cukup & tdk 10 20


silau

24
e. konstruksi kursi kuat dan 5 10
bebas kutu busuk tertata rapi

f. ada jarak yg cukup antar 10 20


deretan kursi

g. pintu masuk dan pintu 10 0


keluar terpisah

h. alas kedap air, rata 15 30

i. penghawaan min, 20 % luas 15 30


ruangan

j. Jarak layar ilm dg deretan 15 30


kursi terdepan min. 1m

B FASILITAS
SANITASI

3 Tempat sampah 2 a. tersedia min. 1 bh vol. 20 lt 10 20


untuk 100 org penggunjung

b. Tempat sampah kedap air, 10 0


bag.dalam rata & halus,
tertutup dan bag.dalam
dilapisi kan tong plastik

c. Diangkut ke TPS maks 3 10 20


hari

4 Saluran 3 a. menggunakan sistem 5 15


pembuangan tertutup
limbah

b. aliran lancar 5 15

25
c. kedap air 5 15

5 Kamar mandi 3 a. bersih 5 0


dan jamban

b. jauh dari tempat penjualan 10 30


makanan

c. cukup tersedia air yg 10 30


memenuhi syarat kesehatan

d. Perbandingan jumlah KM, 5 15


jamban, peturasan min. 1 bh
peturasan untuk 150 org min.
1 bh KM dan jamban untuk
200 org

C PENCEGAHAN
KECELAKAAN

6 Pemadam 2 a. tersedia alat pemadam 5 10


Kebakaran kebakaran

b. lokasi mdh dilihat& 5 10


dijangkau oleh petugas

c. terdapat petunjuk 5 10
penggunaan yg jelas

7 Kotak P3K 2 a. tersedia kotak P3K 5 -

b. isinya lengkap dg obat- 5 -


obatan pokok P3K

D LAIN- LAIN 2 a. Ada pengawasan umur scr 3 15


ketat untuk setiap jenis film

26
b. terdapat sarana penjual 3 15
makanan dan ibadah

Jumlah Total 440

bioskop dikatakan memenuhi syarat apabila total nilai ≥ 70 % x total skor

Jumlah skor yang diperoleh dari hasil pemeriksaan adalah : 440.

Jadi, dari hasil pengamatan dan pemeriksaankelompokkami terhadap bioskop


Cinema XXI Transmart Padang yaitu bioskop Cinema XXI Transmart Padang
dikatakan sangat sehat dan layak dikunjungi sebagai tempat umumkarena
memenuhi syarat.

27
DOKUMENTASI

28
29

Anda mungkin juga menyukai