Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN SANITASI RUMAH SAKIT

“ RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE “

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Dra. SUNARSIEH, M.Kes

INSTRUKTUR :
NUR MUHAMMAD FACHROZI, S.ST
PRINANTI A. SINUBUN, S.ST

KELOMPOK 3:

AYU SUCI LETARI 20161123007

DEWI TRI WAHYUNI 20161123009

M. SULISTYO RAHMADI 20161113021

RIZA MAULIDAH 20161121028

SAHRIJAN 20161113030

VIVI SAVITRI 20161123036

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini akan membahas
mengenai “Penilaian Sanitasi Rumah Sakit”.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak ,untuk itu pada kesempatan ini kami sebaagai penulis laporan ini
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Khayan,S.K.M.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak
2. Bapak Hajimi ,S.K.M.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan
3. Ibu Dr.Dra.Sunarsieh ,M.Kes selaku dosen pengampuh mata kuliah
sanitasi rumah sakit
4. Prinanti ,S.Tr.,KL dan Nur Muhammad Fachrozi ,S.ST selaku instuktur
pendamping dilapangan
5. Seluruh staff dan karyawan unit instansi RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie yang telah membantu dalam pelaksanaan praktik
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan ini. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
di harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

Pontianak, 5 April 2018


Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................v
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................3
BAB II..........................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
A. Pengertian...................................................................................5
B. Tujuan Sanitasi Rumah Sakit......................................................6
C. Fungsi Rumah Sakit....................................................................6
D. Klasifikasi Rumah Sakit.............................................................6
E. Upaya Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit............................8
F. Dasar Hukum............................................................................12
BAB III......................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................13
A. Hasil..........................................................................................13
B. Pembahasan..............................................................................39
BAB IV......................................................................................................44
PENUTUP..............................................................................................44
A. Kesimpulan...............................................................................44
B. Saran.........................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................46
LAMPIRAN...............................................................................................47
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan form...............................................................17


Tabel 2. Kesimpulan Hasil Penilaian.........................................................35
Tabel 3. Hasil Pengukuran.........................................................................37
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Lantai.......................................................................................47
Gambar 2. Dinding.....................................................................................48
Gambar 3. Langit - langit...........................................................................48
Gambar 4. Pintu.........................................................................................48
Gambar 5. Ruang Keperawatan.................................................................49
Gambar 6. Saluran air Limbah...................................................................49
Gambar 7. Ruangan Laboratorium.............................................................52
Gambar 8. Ruang Radiologi.......................................................................52
Gambar 9. Ruang Mayat............................................................................52
Gambar 10. Toilet dan Kamar Mandi........................................................53
Gambar 11. Ruangan Instalasi Gizi...........................................................55
Gambar 12. Insenerator dan Perlengkapan................................................56
Gambar 13. Tempat Pencucian Linen........................................................59
Gambar 14. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan.......................................60
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar..................................................................................47
Lampiran 2. Form Pemeriksaan.................................................................61
BAB I

A. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk umum,
tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, yang memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan dan atau dapat
menjadi tempat penyebab penularan penyakit. Sanitasi menurut kamus bahasa
indonesia diartikan sebagai pemeliharaan kesehatan. Menurut WHO, sanitasi
lingkungan (environmental sanitation) adalah upaya pengendalian semua
faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan hal-hal yang
merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
Dalam lingkup rumah sakit sanitasi berarti upaya pengawasan berbagai faktor
lingkungan fisik, kimiawi dan biologi di rumah sakit yang menimbulkan atau
mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas,
penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat disekitar rumah sakit.
Pencemaran dapat terjadi karena di rumah sakit terdapat polutan baik
dalam bentuk fisik, kimia maupun bakteriologis. Bentuk pencemaran fisik
bersumber dari tempat antara lain bau limbah yang dihasilkan dan dari hasil
pembakaran limbah medis dari incenerator. Pencemaran kimia bersumber dari
laboratorium dan laundry. Sedangkan pencemaran mikrobiologi bersumber
dari mikroba pathogen seperti Salmonella, Vibrio chollera, Klebsiella,
Pneumonia, dan lain-lain. Mikroba tersebut merupakan mikroba yang
berbahaya bagi manusia.
Selain dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, rumah sakit dapat
pula menjadi tempat penularan penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi
apabila pengunjung atau pasien yang masuk rumah sakit untuk pengobatan
suatu penyakit tertentu, terinfeksi oleh kuman yang terdapat di lingkungan
rumah sakit. Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebut Infeksi Nosokomial
(Inos). Pengendalian faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai
perpindahan penyakit dan pencegahan penyakit merupakan pengertian dari
sanitasi (Ehler dan Stele, 1983).
Secara luas, Ilmu Sanitasi adalah penerapan prinsip-prinsip yang telah
diungkapkan oleh Ehler dan Stele, yaitu pengendalian faktor lingkungan yang
berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit dan pencegahan penyakit. Ilmu
Sanitasi bertujuan membantu dalam memperbaiki, menjaga, dan memulihkan
lingkungan manusia, sehingga kehidupan yang sehat dapat terwujud. Oleh
karena itu penerapan sanitasi mencakup berbagai segi yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat.
Dalam lingkup rumah sakit, upaya penyehatan yang dilakukan yang
pertama yaitu penyehatan ruang dan bangunan termasuk (pencahyaan,
penghawaan, kebisingan serta kelembapan), penyehatan makanan dan
minuman, penyedian air bersih, penanganan sampah dan pengolahan limbah
cair, penyehatan tempat pencucian umum termasuk pencucian linen,
pengendalian serangga dan binatang penggangu, sterilisasi dan desinfeksi
ruangan, pencegahan infeksi nosokomial, upaya promosi kesehatan dari aspek
kesehatan lingkungan.
Upaya di atas bertujuan untuk mengurangi terjadinya infeksi
nosokomial yang disebabkan oleh kondisi lingkungan rumah sakit karena
kurang memenuhi syarat kesehatan ataupun terjadinya pencemaran
lingkungan. Pemerintah juga telah mengeluarkan Permenkes RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit. Selain itu pemerintah telah menetapkan bahwa setiap rumah sakit harus
memiliki tenaga sanitasi. Mengacu pada Permenkes tersebut di atas, maka
salah satu dari kurikulum Jurusan Kesehatan Lingkungan adalah mengadakan
Praktik Lapangan Mata Kuliah Praktek Sanitasi Rumah Sakit. Praktek
lapangan kali ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie yang terletak di Jalan Komodor Yos Sudarso,
Pontianak. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Sanitasi Rumah Sakit ini yaitu
agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan
memperoleh pengalaman serta menambah keterampilan di lapangan.
Maksud diselenggarakan Praktek Sanitasi Rumah Sakit adalah untuk
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan berfikir dan bertindak secara
komprehensif dalam mengelola kesehatan lingkungan, menerapkan prinsip-
prinsip siklus pemecahan masalah meliputi analisis situasi, perumusan
masalah, penyusunan alternatif terbaik, penyusunan rencana operasional,
implementasi monitoring dan evaluasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui serta melaksanakan kegiatan praktik
sanitasi rumah sakit di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui kesehatan lingkungan di RSUD Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie
b. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme ruang bangunan di RSUD
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
c. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme pengawasan makanan dan
minuman di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
d. Mahasiswa dapat mengetahui mekanismen pengolahan limbah padat di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
e. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Desinfeksi (Sterilisasi)
ruangan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
f. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme pengolahan limbah cair di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
g. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme tempat pencucian linen di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
h. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Pengawasan dan
Pemantauan Lingkungan Fisik di RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie
i. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Pengendalian Vektor dan
Binatang Pengganggu di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
j. Mahasiswa dapart mengetahui mekanisme pengamanan radiasi di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
k. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penyuluhan kesehatan
lingkungan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
BAB II

B. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
1. Sanitasi
Sanitasi menurut definisi yang dikemukakan oleh WHO adalah
merupakan usaha pencegahan / pengendalian semua faktor lingkungan
fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia, terutama yang
sifatnya merugikan / berbahaya terhadap perkembangan fisik, kesehatan,
dan kelangsungan hidup manusia.
2. Rumah Sakit
a. Rumah sakit menurut who diberikan
batasan yaitu”suatu bagian yang menyeluruh lengkap kepada masyarakat
baik kuratif maupun rehabilitative dimana output layanannya menjangkau
pelayanan keluarga dan lingkungan rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial”
b. Rumah sakit menurut Permenkes No.56
tahun 2014 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
c. Rumah sakit adalah upaya kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan serta berfungsi sebagai tempat
pendidikan tenaga kesehatan dan tempat penelitian.

3. Sanitasi Rumah Sakit


Sanitasi rumah sakit adalah upaya pengawasan berbagai faktor
lingkungan fisik, kimiawi, dan biologi di rumah sakit, yang menimbulkan
atau dapat mengakibatkan pengaruh buruk pada kesehatan jasmani, rohani,
dan kesejahteraan sosial bagi petugas, penderita, pengunjung, dan
masyarakat di sekitar rumah sakit.
C. Tujuan Sanitasi Rumah Sakit
Sanitasi rumah sakit diselenggarakan dengan tujuan agar
terwujudnya/terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi
syarat sanitasi dan menjamin pencegahan infeksi nosokomial dan membantu
proses pengobatan serta penyembuhan penderita.Serta untuk menghindari
risiko dan gangguan kesehatan di lingkungan rumah sakit (permenkes
1204/Menkes/SK/X/2004)

D. Fungsi Rumah Sakit


1. Menyediakan dan menyelenggarakan :
a. Pelayanan medik
b. Pelayanan penunjang medik
c. Pelayanan perawatan
d. Pelayanan rehabilitasi
e. Mencegah penyakit dan peningkatan kesehatan
2. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan paramedik.
3. Sebagai tempat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
teknologi di bidang kesehatan.

E. Klasifikasi Rumah Sakit


Dalam pemberian pelayanan kesehatan rumah sakit adalah
memberikan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik. Sesuai dengan
banyaknya jenis pelayanan rumah sakit dibedakan menjadi Rumah Sakit
Umum (RSU) dan Rumah Sakit Khusus (RSK).
1. Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub
spesialistik.
2. Rumah Sakit Khusus (RSK) adalah rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan berdasarkan jenis penyakit tertentu atau disiplin ilmu
tertentu.
3. Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokkan rumah sakit berdasarkan
perbedaan bertingkat menurut kemampuan pelayanan kesehatan yang
dapat disediakan.
4. Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan bahwa rumah sakit memenuhi
standar minimal yang ditentukan.
Penyelenggara dan atau pemilik rumah sakit dapat pemerintah atau
swasta.
1. Klasifikasi RSU Pemerintah terdiri dari :
a. Kelas A mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas.
b. Kelas BII mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik terbatas.
c. Kelas BI mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya 11 jenis spesialistik.
d. Kelas C mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya 4 dasar lengkap.
e. Kelas D mempunyai fasilitas dan kemampuan
sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar.
2. Klasifikasi RSU Swasta terdiri dari :
a. RSU Swasta Pratama, yang memberikan pelayanan medik bersifat
umum.
b. RSU Swasta Madya, yang memberikan pelayanan medik bersifat
umum dan spesialistik dalam 4 cabang.
c. RSU Swasta Utama, yang memberikan pelayanan medik bersifat
umum, spesialistik, dan sub spesialistik.

F. Upaya Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit


Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit berupa :
1. Penyehatan bangunan dan ruangan, termasuk pencahayaan, penghawaan
serta kebisingan.
Ruangan bangunan rumah sakit adalah semua ruang/unit yang ada di
dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan kelengkapannya) yang
di pergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit
(Permenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004).

2. Penyehatan makanan dan minuman


a. Makanan dan minuman
Makanan dan minuman yang ada di rumah sakit adalah semua
makanan dan minuman yang disajikan dan dapur rumah sakit untuk
pasien dan karyawan, makanan dan minuman yang dijual didalam
lingkungan rumah sakit atau dibawa dari luar rumah sakit.
b. Higiene
Higiene adalah upaya kesehatan dan melindungi kebersihan individu
misalnya mencuci tangan, mencuci piring dan membuang bagian
makanan yang rusak.
c.Angka kuman
Angka kuman e.coli pada makanan harus 0/gr sampel makanan dan
pada minuman angka kuman e.coli harus 0/100 ml sampel minuman.
d. Kebersihan peralatan
ditentukan dengan angka total kuman maksimal 100/cm² permukaan
dan tidak ada kuman coli.
e. Makanan yang mudah membusuk disimpan dalam suhu panas lebih
dari 65,5⁰c atau dalam suhu dingin kurang dari 4⁰c. untuk makanan
yang disajikan lebih dari 6 jam disimpan suhu -5⁰c sampai -1⁰c.
f. Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan dalam suhu
10⁰c
g. Untuk kelembaban penyimpanan bahan makanan dalam
ruangan 80-90%
h. Jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm
i. Jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm
j. Jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm

3. Penyehatan air dan kualitasnya


a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
b. Sumber penyediaan air minum untuk keperluan rumah sakit
berasal dari perusahaan air minum, air yang didistribusikan melalui
tangki air, air kemasan dan harus memenuhi syarat kualitas air minum.
c. Kualitas air minum sesuai dengan keputusan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 907/menkes/sk/vii/2002 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air minum.
d. Untuk ruang operasi di rumah sakit haru menggunakan air yang
sudah dioloah seperti dari pdam atau sumur bor dengan melakukan
pengoloahan tambahan dengan catridge filter dan dilengkapi dengan
desinfeksi menggunakan ultraviolet.
4. Penanganan limbah padat dan limbah cair
a. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.
b. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang
berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari
limbah medis padat dan non medis.
c. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah container
bertekanan dan limbah kandungan logam berat tinggi.
d. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan
dari kegiatan rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan halaman.
e. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang
berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya
bagi kesehatan.
f. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang
berasal dari kegiatan rumah sakit seperti insenerator, dapur, anastesi
dan pembuatan obat sitotoksik.
g. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi
organisme pathogen.

5. Penyehatan tempat pencucian umum dan laundry


a. Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi
dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan desinfektan,
mesin uap, pengering, meja dan meja setrika.
b. Suhu air panas untuk pencucian 70⁰c dalam waktu25 menit atau 95⁰c
dalam waktu 10 menit.
c. Penggunaan jenis detergen dan desinfektan untuk proses pencucian yang
ramah lingkungan agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai oleh
lingkungan.
d. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak
mengandung 6 x 10³ spora spesies bacillus per inci
persegi.

6. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu


Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya adalah
upaya untuk mengurangi populasi serangga, tikus, dan binatang
pengganggu lainnya sehingga keberadannya tidak menjadi vektor
penularan penyakit.
7. Sterilisasi dan desinfeksi
a. Dekontaminasi adalah upaya mengurangi atau menghilangkan
kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan dan
ruang melalui desinfeksi dan sterilisasi secara fisik, kimia.
b. Desinfeksi adalah upaya mengurangi atau menghilangkan
jumlah mikroorganisme pathogen penyebab penyakit dengan cara fisik
dan kimiawi.
c. Sterilisasi adalah upaya menghilangkan semua mikroorganisme
dengan cara fisik dan kimiawi.
d. Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan
menguasai prosedur sterilisasi yang aman.
e. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan isolasi
harus bebas dari mikroorganisme hidup.

8. Perlindungan radiasi
a. Radiasi adalah emisi dan penyebaran energy melalui dalam bentuk
gelombang elektromagnetik atau partikel-partikel atau elementer
dengan kinetic yang sangat tinggi yang dilepaskan dari bahan atau alat
radiasi yang digunakan oleh instalasi rumah sakit.
b. Pengamanan dampak radiasi adalah upaya perlindungan kesehatan
masyarakat dari dampak radiasi melalui promosi dan pencegahan risiko
atau bahaya radiasi dengan melakukan kegiatan pemantauan,
investigasi, dan mitigasi pada sumber, media lingkungan dan manusia
yang terpajan atau alat yang mengandung radiasi.
c. Nilai batas dosis (nbd) bagi pekerja yang terpajan radiasi sebesar 50
msv dalam 1 tahun.
d. Nilai batas dosis (nbd) bagi masyarakat yang terpajan sebesar5 msv
dalam 1 tahun.
9. Penyuluhan kesehatan lingkungan
Promosi hygiene dan sanitasi adalah penyampaian pesan tentang hygiene
sanitasi rumah sakit kepada pasien dan pengunjung, karyawan terutama
karyawan baru serta masyarakat sekitarnya agar mengetahui, memahami,
dan mau membiasakan diri beperilaku hidup bersih dan sehat.

10. Upaya kesehatan lingkungan di rumah sakit


Setiap rumah sakit harus melaksanakan upaya promosi hygiene dan
sanitasi yang pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga/unit organisasi yang
menangani promosi kesehatan lingkungan rumah sakit.
G. Dasar Hukum
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
BAB III

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran umum Rumah sakit


Nama Rumah Sakit : RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie
Alamat : Jalan Komodor Yos Sudarso ,Pontianak Barat
Provinsi : Kalimantan Barat (Pontianak)
Tahun berdiri : 24 oktober 2012

RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak didirikan pada


tahun 2010 di atas areal tanah seluas 3,9 hektar, berlokasi di kelurahan Sungai
Beliung Kecamatan Pontianak Barat Jalan Komodor Yos Sudarso Pontianak
sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak.

Rumah sakit diresmikan pada tanggal 24 Oktober 2012 dan mulai


beroperasional pada tanggal 1 November 2012 dengan kapasitas tempat tidur
terpasang sebanyak 150 buah yang terdiri dari kamar rawat inap 1 51 buah,
rawat inap 2 terdiri dari 48 buah ,ICU 8 buah, ruang IGD 21 buah, ruang
Bersalin sebanyak 10 buah., dan isolasi 12 buah . Pada saat pertama kali
beroperasi, mengingat masih terbatasnya sumber daya yang ada, pelayanan
yang diberikan hanya sebatas pelayanan rawat jalan dan baru memberikan
pelayanan rawat inap 4 bulan kemudian, tepatnya 26 April 2013.
1) Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie termasuk Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Pemerintah Kelas
C.
2) Letak Geografi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie terletak di Jln. Komodor Yos Sudarso, Pontianak
3) Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap, yang mencakup :
a. Sarana pelayanan kesehatan di RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie yaitu Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi Gawat Darurat
(IGD), Unit Haemodialisa, Unit Bedah Sentral, dan lain-lain.
b. Sarana penunjang medik di RSUD yaitu apotek, Unit Sanitasi (PAB,
IPAL, PPLF, dll), dan lain-lain.
c. Fasilitas umum di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie yaitu
mushola, kantin, bank, dan lain-lain.

2. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


Pada kontruksi bangunan rumah sakit di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Al-kadrie bahwa dari bangunan lantai, dinding , ventilasi , atap ,langit-langit
,kontruksi balkon , pintu , pagar , halaman dan tempat parkir , jaringan instalasi
serta saluran air limbah sudah memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit menurut Permenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004 .
3. Hasil Observasi
Hasil Data Kuesioner

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN


(INSPEKSI SANITASI) RUMAH SAKIT

1. Nama Rumah Sakit : RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie


2. Alamat Rumah Sakit : Jl. Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan
Pontianak Barat Jalan Komodor Yos Sudarso
Pontianak
3. Kelas Rumah Sakit : - A/B/C/D (RS Pemerintah, BUMN/ BUMD)
- Utama/ Madya/ Pratama (RS Swasta)
- I/II/III ( RS TNI/ PORLI)
4. Jumlah Tempat Tidur :
5. Tanggal Pemeriksaan : 19 Maret dan 26 Maret 2018
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan form

N VARIABEL BOBOT KOMPONEN NILAI SKOR KETERANGAN


O UPAYA KESLING YANG DINILAI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
(Jumlah Bobot 8)
1. Lantai 2 a. Kuat/Utuh 20 40 Lantai RS kuat dan utuh,
semua bagian lantai rumah
sakit tidak ada yang retak
b. Bersih 20 40 Lantai RS selalu dalam
keadaan bersih karena
pihak RS rutin melakukan
pembersihan setiap hari.
c. Pertemuan 15 30 Di ruang perawatan
lantai dan mempunyai sudut yang
dinding konus, sedangkan di
berbentuk ruangan lainnya belum
konus/lengkung mempunyai lantai yang
konus.
d. Kedap air 15 30 Lantai di RS dalam kondisi
kedap air
e. Rata 10 20 Lantai di RS dalam kondisi
rata
f. Tidak licin 10 20 Lantai di RS tidak licin
g. Mudah 10 20 Lantai di RS mudah
dibersihkan dibersihkan. Pembersihan
dilakukan setiap harinya
2. Dinding 1 a. Rata 30 30 Permukaan dinding
b. Bersih 30 30 rata,bersih, berwarna hijau
c. Berwarna 20 20 terang dan mudah
terang dibersihkan
d. Mudah 20 20
dibersihkan
3. Ventelasi **)
3.1 Ventelasi 1 a. Ventilasi alam, 50 50 Ventilasi yang digunakan di
lubang ventilasi RS menggunakan ventilasi
Gabungan minimal 15% x gabungan yaitu ventilasi
luas lantai alam dengan lubang
b. Ventilasi 50 50 ventilasi minimal 15% X
mekanis (Fan, Luas lantai, dan juga
AC, Exhauster) menggunakan ventilasi
3.2 ventelasi 1 Lubang 100 - mekanis.
alam ventilasi
minimal 15% x
luas lantai
3.3 Ventilasi 1 Fan, AC, 100 -
Mekanis Exhauster
4. Atap 0,5 a. Bebas serangga 50 25 Atap di RS dalam kondisi
dan tikus bebas serangga dan
b. Tidak bocor 30 15 tikus,tidak bocor,berwarna
c. Berwarna 10 5 terang dan mudah
terang dibersihkan
d. Mudah 10 5
dibersihkan
5. Langit-langit 0,5 a. Tinggi langit- 50 25 Langit-langit di RS
langit minimal minimal 2,7m dari lantai,
2,7 m dari kuat, berwarma terang serta
lantai mudah dibersihkan
b. Kuat 30 15
c. Berwarna 10 5
terang
d. Mudah 10 5
dibersihkan
6. Konstruksi 0,5 a. Tidak ada 30 15 Konstruksi balkon dan
Balkon, genangan air beranda dan talang tidak
Beranda, dan b. Tidak ada jentik 40 20 terdapat genangan air, tidak
Talang c. Mudah 30 15 terdapat jentik serta mudah
dibersihkan dibersihkan
7. Pintu 0,5 a. Dapat 60 30 Pintu di RS kuat, tidak
mencegah berlubang dan tidak bercela
masuknya serta dapat mencegah
serangga dan masuknya serangga dan
tikus tikus.
b. Kuat 40 20

8. Pagar 0,5 a. Aman 60 30 Konstruksi pagar di RS


b. Kuat 40 20 aman dan kuat
9. Halaman 0,5 a. Bersih 30 15 Halaman taman dan tempat
taman dan b. Mampu 20 10 parkir di RS tersebut kuat,
tempat parker menampung bersih, tidak becek dan
mobil mampu menampung
karyawan dan kendaraan karyawan dan
pengunjung pengunjung serta memiliki
c. Tidak 30 15 tempat sampah yang cukup.
berdebu/becek
d. Tersedia tempat 20 10
sampah yang
cukup
10. Jaringan 0,5 a. Aman 60 30 Jaringan instalasi di RS
instalasi b. Terlindung 40 20 dalam kondisi yang aman
dan terlindungi
11. Saluran air 1 a. Tertutup 50 50 Saluran air limbah di RS
limbah b. Aliran air 50 50 dalam kondisi tertutup dan
lancer aliran air drainase lancar
II RUANG BANGUNAN
(Jumlah Bobot 10)
1. Ruang 2 a. Rasio luas 15 30 Untuk ruang perawatan
perawatan lantai dengan rasio luas lantai dengan
tempat tidur: tempat tidur untuk orang
- Dewasa : dewasa dan bayi memenuhi
4,5 m2 /tt persyaratan, rasio tempat
- Anak/bayi : tidur dengan kamar mandi
2 m2/tt 1-10 tt/km mandi dan toilet
b. Rasio tempat 15 30 memenuhi persyaratan,
tidur dengan bebas serangga
kamar mandi dikarenakan konstruksi
1-10 tt/km pintu dibuat rapat.
mandi dan Pecahayaan, suhu,
toilet kelembapan, serta
c. Angka kuman kebisingan memenuhi
maksimal 200- persyaratan, dan tidak
500 CFU/m3 menggangu pasien serta
udara pengunjung.
d. Bebas 10 20 Untuk angka kuman kami
serangga/tikus tidak melakukan
e. Kadar debu 10 20 pemeriksaan.
maksimal 150
ug/m3 udara
f. Tidak berbau 10 20
(terutama H2S
dan atau NH3)
g. Pencahayaan 5 10
100-200 lux
h. Suhu 22˚C - 10 20
24˚C (dengan
AC), apabila
menggunakan
AC sentral
cooling
towernya tidak
menjadi
perindukan
bakteri
ligionella atau
suhu kamar
(tanpa AC)
i. Kelembaban 5 10
45%-60%
(dengan AC)
kelembaban
udara ambient
(tanpa AC)
j. Kebisingan 5 10
<45 dBA
2. Lingkungan 1 a. Kawasan bebas 30 30 Lingkungan RS tersebut
RS rokok juga kawasan bebas rokok,
b. Penerangan 20 20 pencahayaan di lingkungan
dengan juga cukup, saluran air
intensitas limbah terturup dan saluran
cukup drainase mengalir dengan
c. Saluran air 25 25 lancar
limbah tertutup
d. Saluran 25 25
drainase aliran
lancer
3. Ruang 2 a. Bebas kuman 15 Di ruangan operasi harus
Operasi patogen bebas kuman patogen dan
b. Angka kuman 15 harus steril karena
10 CFU/m 3
mencegah nya penularan
udara penyakit antara petugas dan
c. Dinding terbuat 10 pasien. Dinding terbuat
dari dari porselin dan pintu
porselin/vinyl selalu dalam keadaan
d. Pintu harus 10 tertutup, langit-langit tidak
dalam keadaan bercelah, serta ventilasi
tertutup dengan AC tersendiri
e. Langit-langit 10 dilengkapi filter bakteri.
tidak bercelah
f. Ventilasi 10
dengan AC
tersendiri
dilengkapi
filter bakteri
g. Suhu 19˚C- 10
25˚C
h. Kelembaban 5
45% - 60%
i. Pencahayaan 5
ruangan 300
lux -500 lux
j. Pencahayaan 5
meja operasi
10.000 lux –
20.000 lux
k. Tinggi langit- 5
langit 2,7 m –
3,3 m dari
lantai
4. Ruang 1 a. Dinding terbuat 30 30 Ruang labolatorium
Laboratorium dari dindingnya terbuat dari
porselin/kerami porselin/keramik setinggi
k setinggi 1,5 1,5 m dari lantai. Lantai
m dari lantai dan meja kerja ruang
b. Lantai dan 30 30 labolatorium tahan
meja kerja terhadap bahan kimia dan
tahan terhadap getaran, dilengkapi dengan
bahan kimia dapur kamar mandi dan
dan getaran toilet. Tinggi langit-langit
c. Dilengkapi 20 20 sesuai yang dipersyaratkan
dengan dapur dan kebisingan memenuhi
kamar mandi persyaratan
dan toilet
d. Tinggi langit- 10 10
langit 2,7m –
3,3 m dari
lantai
e. Kebisingan 10 10
<65 dBA
5. Ruang 1,5 a. Pintu masuk 50 37,5 Ruangan sterilisi
Sterilisasi pisah dengan merupakan ruangan khusus,
pintu keluar dan pintu masuk pisah
b. Tersedia 30 45 dengan pintu keluar
ruangan khusus
6. Ruang 0,5 a. Dinding dan 30 15 Di ruangan radiologi harus
Radiologi daun pintu di lapisi timah hitam, kaca
dilapisi timah jendela menggunakan kaca
hitam timah hitam, dan hubungan
b. Kaca jendela 30 15 dengan ruangan gelap harus
menggunakan dengan loket.
kaca timah
hitam
c. Tinggi langit- 20 10
langit 2,7 m –
3,3 m dari
lantai
d. Hubungan 20 20
dengan
ruangan gelap
harus dengan
loket
7. Ruang 1 a. Suhu -10˚C s/d 50 Ruangan pendingin tidak
Pendingin +5˚C melakukan pemeriksaan
b. Bebas tikus 40
dan kecoa
c. Dilengkapi rak 20
untuk
menyimpan
makanan
dengan tinggi
20 cm – 25 cm
dari lantai
8. Ruang Mayat 1 a. Dinding 12,5 12,5 Ruangan mayat di RS
dilapisi dindingnya tidak dilapisi
porselin/kerami porselin keramik, jauh dari
k poliklinik/ruang
b. Terletak dekat 10 10 pemeriksaan, tetapi jauh
dengan bagian dari ruangan
Pathologi/labor pathologi/labolatorium,
atorium tidak mudah dicapai dari
c. Jauh dari 20 20 ruang perawatan,UGD,dan
poliklinik/ruan ruang operasi, dilengkapi
g pemeriksaan dengan saluran
d. Mudah dicapai 5 5 pembuangan air
dari ruang limbah,dilengkapi dengan
perawatan, ruangan ganti pakaian
UGD, dan petugas dan toilet serta
ruang operasi dilengkapi dengan
e. Dilengkapi 10 10 perlengkapan dan bahan
dengan saluran pemilisan jenazah termasuk
pembuangan meja memandikan mayat
air limbah
f. Dilengkapi 10 10
dengan
ruangan ganti
pakaian
petugas dan
toilet
g. Dilengkapi 5 5
dengan
perlengkapan
dan bahan
pemilisan
jenazah
termasuk meja
memandikan
mayat
9. Toilet dan 1 a. Rasio 30 30 Rasio Toilet dan kamar
kamar mandi toilet/kamar mandi sesuai dengan
mandi dengan persyaratan, toilet tersedia
tempat tidur 1 : pada setiap unit/ruangan
10 khusus untuk rawat inap,
b. Toilet tersedia 20 20 letaknya tidak berhubungan
pada setiap langsung dengan
unit/ruang dapur,kamar operasi dan
khusus untuk ruang khusus lainnya,
rawat inap dan saluran pembuangan air
karyawan harus limbah dilengkapi dengan
tersedia kamar penahan bau, terdapat
mandi lubang penghawaan, dan
c.
Letak tidak 20 20 kamar mandi antara wanita
berhubungan dan pria terpisah
langsung
dengan dapur,
kamar operasi
dan ruang
khusus lainnya
d. Saluran 10 10
pembuangan
air limbah
dilengkapi
dengan
penahan bau
(water seal)
e. Lubang 10 10
penghawaan
harus
berhubungan
langsung
dengan udara
luar
f. Kamar mandi 10 10
dan toilet untuk
pria, wanita
dan karyawan
terpisah
III PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN
(Jumlah Bobot 15)
1. Bahan 2 a. Kondisi bahan 50 Kondisi makanan jadi
makanan dan makanan dan memenuhi persyaratan
makanan jadi makanan jadi secara fisik dan
secara fisik bakteriologis
memenuhi
syarat
b. Kondisi bahan 50
makanan dan
makanan jadi
secara
bakteriologis
memenuhi
syarat
2. Tempat 3 a. Makanan yang 30 Rumah Sakit ini tidak
penyimpanan mudah menyimpan bahan
bahan membusuk di makanan, karena
makanan dan simpan pada menggunakan jasa catring.
makanan jadi suhu >56,5 °C Tetapi mempunyai tempat
atau <4 °C penyimpanan yang mudah
b. Makanan yang 30 membusuk unutuk
akan disajikan menyimpan buah-buahan.
>6 jam Tempat penyimpanan
disimpan pada makanan jadi bersih,
suhu -5°C s/d terlindung dari debu serta
-1°C bebas dari gangguan
c. Bersih 10 30 serangga dan tikus.
d. Terlindung dari 10 30
debu
e. Bebas 10 30
gangguan
serangga dan
tikus
f. Bahan makanan 10 30
dan makanan
jadi terpisah
3. Penyajian 2 a. Menggunakan 40 80 Penyajian makanan
makanan kereta dorong menggunakan kereta
tertutup dorong tertutup bertujuan
untuk mencegah
terkontaminasinya
makanan yang bisa terjadi
melalui udara.
b. Tidak 40 80 RS ini tidak menyajikan
menyajikan makanan jadi yang sudah
makanan jadi menginap. Jika menyajikan
yang sudah makanan yang sudah
menginap menginap, hal ini tentu
tidaklah baik karena
makanan yang disajikan
harus dalam kondisi yang
baru di masak.

c. Lalu lintas 20 40 Lalu lintas makanan jadi


makanan jadi tidak menggunakan jalur
menggunakan khusus. Seharusnya dalam
jalur khusus. lalu lintas makanan
menggunakan jalur khusus
sehingga tidak ada
kontaminasi dari
lingkungan lain.
4. Tempat 4 a. Lantai dapur 50 Lantai dapur sebelum dan
pengolahan sebelum dan sesudah kegiatan dilakukan
makanan sesudah pembersihan dengan
(dapur) kegiatan antiseptic. Hal ini
dibersihkan dilakukan agar dapur selalu
dengan dalam kondisi septik/steril
antiseptic sehingga dalam proses
pembuatan makanan
terjaga kualitas dan
kebersihannya.
b. Dilengkapi 25 Dapur di RS ini tidak
dengan mmepunyai cerobong asap,
sungkup dan karena tidak melakukan
cerobong asap proses pengolahan
makanan akan tetapi
mengunakan jasa catering.
c. Pencahayaan > 25 100 Pencahayaan pada dapur
200 lux diperoleh yaitu 86 Lux
dengan kondisi lampu
dimatikan (aktivitas
selesai). Jika lampu
dihidupkan memungkinkan
hasil melebihi 200 Lux
yaitu 275 lux
5. penjamah 2 a. Memiliki surat 40 80
makanan keterangan
sehat yang
berlaku

b. Tidak berkuku 30 60
panjang, koreng
dan sejenisnya
c. Menggunakan 10 20 Penjamah makanan
pakaian menggunakan pakaian
pelindung pelindung pengolahan
pengolahan makanan seperti apron,
makanan sarung tangan, topi koki
dan masker sehingga
makanan tidak
terkontaminasi.
d. Selalu 10 20 Penjamah selalu
menggunakan menggunakan peralatan
peralatan dalam dalam menjamah makanan,
menjamah sehingga makanan tidak
makanan jadi terkontaminasi dengan
tangan. Kemudian
peralatan yang digunakan
terjamin kesterilannya.
e. Berperilaku 10 20 Penjamah berperilaku sehat
sehat selama selama bekerja, penjamah
bekerja menjaga kesehatannya saat
mengelola makanan
sehingga makanan dalam
kondisi baik
6 Peralatan 2 a. Sebelum 40 80 Peralatan sebelum
digunakan digunakan dalam kondisi
dalam kondisi bersih atau sudah di
bersih bersihkan dari kotoran/di
cuci. Tidak ada sisa-sisa
noda makanan pada
peralatan.
b. Tahan karat dan 30 60 Peralatan terbuat dari bahan
tidak stainless yang tahan karat
mengadung dan tidak mengandung
bahan beracun bahan beracun.
c. Utuh, tidak 15 30 Semua peralatan dalam
retak. kondisi utuh dan tidak
retak.
d. Dicuci dengan Peralatan dicuci dengan
disinfektan atau desinfektan dan
dikeringkan dikeringkan dengan sinar
dengan sinar matahari/pemanas buatan
matahari/ dan tidak dibersihkan
pemanas buatan dengan kain. Salah satu
dan tidak cara pembersihan yaitu
dibersihkan dengan merendam
dengan kain peralatan dengan air panas.
IV
1. Kuantitas 8 a. Tersedia air 70 560 RS juga menyediakan air
bersih >500 bersih >500 lt/tt/hr dan
lt/tt/hr dan menyediakan air minum
tersedia air sesuai kebutuhan.
minum sesuai
dengan
kebutuhan
b. Air minum 30 240 Air minum tersedia pada
tersedia pada setiap tempat kegiatan. Jadi
setiap tempat air minum dapat diperoleh
kegiatan dengan mudah, untuk
pasien menggunakan air
aqua gelas.
2. Kualitas 5 a. Bakteriologis 80 400 Air di RS telah teruji
kualitasnya secara
bakteriologis dengan ada
sertifikat/hasil pengujian
kualitas air.
b. Kimia 15 75 Air di RS telah teruji
kualitasnya secara kimia
dengan ada sertifikat/hasil
pengujian kualitas air.
c. Fisika 5 25 Air di RS telah teruji
kualitasnya secara fisika
dengan ada sertifikat/hasil
pengujian kualitas air.
3. Sarana 3 a. Sumber 50 150 Sumber sarana air di RS
PDAM, air diperoleh dari PDAM dan
tanah diolah air hujan.
b. Distribusi tidak 30 90 Distribusi air tidak bocor
bocor sehingga air tidak
terkontaminasi.
c. Penampungan 20 60 Sarana penampungan air
tertutup tertutup sehingga tidak ada
kontaminasi dari
lingkungan sekitar.
V PENGELOLAAN LIMBAH
(Jumlah Bobot 16)
1. Pengolahan 10 a. Pemusnahan 70 700 Pemusnahan limbah padat
Limbah limbah padat infeksius, sitotoksis, dan
Padat infeksius, farmasi sudah dengan alat
sitotoksis, dan incinerator dan dengan
farmasi dengan ketentuan pengguanaan nya
insinerator
(suhu> 1000
℃ ) atau
khusus untuk
sampah
infeksius dapat
disterilkan
dengan auto
clave atau
radiasi
microwave
sebelum
dibuang ke
landfill

b. Bagi yang tidak 20 Tidak ada ikatan dengan


punya
rumah sakit lain
insinerator ada
MoU antara RS
dan pihak yang
melakukan
pemusnahan
limbah medis

c. Tempat limbah 20 200 Penampungan Tempat


padat kuat,
limbah padat kuat, tahan
tahan karat,
kedap air, karat, kedap air, dengan
dengan penutup
penutup , dan kantong
, dan kantong
plastik, dengan plastik, dengan warna dan
warna dan
lambang sesuai pedoman.
lambang sesuai
pedoman.
Minimal 1
(satu) buah tiap
radius 20 pada
ruang
tunggu/terbuka
d. Tempat Tempat pengumpulan dan
pengumpulan
penampungan limbah
dan
penampungan sementara segera
limbah
didesinfeksi agar tidak
sementara
segera menjadi tempat
didisinfeksi
berkembang biaknya vector
setelah
dikosongkan pengganggu
e. Diangkut ke 5 50 Pengumpulan sampah
TPS >2
diangkut ke TPS >2
kali/hari dan ke
TPA 1 kali/hari kali/hari dan ke TPA 1
kali/hari
f. Limbah 5 50 Limbah domestik dibuang
domestik
ke TPA yang ditetapkan
dibuang ke TPA
yang ditetapkan PEMDA setempat secara
PEMDA
berkala
g. Sampah 10 100 Sampah radioaktif
radioaktif
ditangani sesuai peraturan
ditangani sesuai
peraturan yang yang berlaku
berlaku
2. Pengolahan 4 a. Dilakukan 80 320 Pengolahan instalasi
Limbah Cair pengolahan
melalui instalasi
melalui
instalasi pengolahan limbah.
pengolahan
limbah
b. Disalurkan 20 80 Disalurkan melalui saluran
melalui saluran
tertutup, kedap air, dan
tertutup, kedap
air, dan lancer lancar
3. Kualitas 2 Memenuhi 100 200 Sudah memenuhi
effluent yang persyaratan
persyaratan Kepmen LH
dibuang ke Kepmen LH
dalam Nomor 58 Nomor 58 Tahun 1995 atau
lingkungan Tahun 1995
Perda
atau Perda
setempat
VI TEMPAT PENCUCIAN LINEN
5 a. Terdapat 30 150 Fasilitas keran air bersih
keran air sudah memenuhi syarat
bersih
kapasitas, kualitas,
dengan
kapasitas, kuantitas dan tersedianya
kualitas,
keran air panas yg sudah
kuantitas
dan tekanan didesinfektan..
yang
memadai
serta di
sediakan
keran air
panas untuk
desinfeksi
b. Dilakukan 15 75 Adanya pemisahan linen
pemilahan
infeksius dan non infeksius
antara linen
infeksius dan
non infeksius

c. Tersedia ruang 15 75 Ruangan pemisah antara


pemisah antara
barang bersih dan kotor
barang bersih
dan kotor bersih
d. Lokasi mudah 15 75 Daerah linen jauh dari
di jangkau oleh
tempat lingkungan RS
kegiatan yang
memerlukan sehingga tidak
dan jauh dari
mengganggu lalu lintas
pasien serta
tidak berada di tempat umum RS tersebut
jalan
e. Lantai terbuat 10 50 Lantai beton/plester yang
dari
kuat, rata dan tidak licin
beton/plester
yang kuat, rata,
tidak licin serta
kemiringan > 2-
3%

f. Pencahayaa 10 50 Pencahayaan normal sesuai


n > 200 lux
persyaratan.
g. Terdapat 5 25 Tersedia sarana pengering
sarana
pengering
untuk alat-
alat sehabis
dicuci
VII PENGENDALIAN SERANGGA DAN TIKUS
4 a. Fisik: 50 200 Kontruksi bangunan,
Kontruksi tempat penampungan air,
bangunan, penampungan sampah tidak
tempat memungkinkan sebagai
penampungan tempat berkembang
air, biaknya serangga dan tikus.
penampungan Bangunan dibuat rapat dan
sampah tidak tertutup sehingga tidak
memungkinkan memungkinkan serangga
sebagai tempat dan tikus.
berkembang
biaknya
serangga dan
tikus
b. Kimia: 20 80 Memiliki insektisida yang
Insektisida rendah toksisitasnya
yang dipakai yang aman bagi manusia
memiliki dan lingkungan
toksisitas
rendah terhadap
manusia dan
tidak bersifat
persistem
VII DEKONTAMINASI MELALUI DESINFEKSI DAN STERILISASI
I
10 a. Penggunakan 40 400 Dengan mengikuti prosedur
peralatan kerja dan persyaratan maka
sterilisasi uap penggunaan alat tidak akan
(auto clave)/ membawa dampak
gas dengan berbahaya dan aman
suhu sekitar digunakan.
134C atau
peralatan
radiasi
gelombang
mikro
(mikrowave)
atau dengan
caralain yang
memenuhi
syarat
b. Alat dan 20 200 Tersedia nya alat dan
perlrngkapan perlengkapan medis yang
medis yang sudah di sterilkan, agar alat
sudah dan perlengkapan tersebut
disterilkan tidak mencemari dan
disimpan pada menimbulkan dampak pada
tempat khusus lingkungan sekitar.
yang steril pula
c. Alat dan 20 200 Alat dan perlengkapan
perlengkapan medis yang sudah
medis yang disterilkan atau
sudah didesinfeksi terlebih dahulu
disterilkan atau dibersihkan dari darah,
didesinfeksi jaringan tubuh, dan sisa
terlebih dahulu bahan lain. Hal ini
dibersihkan dilakukan untuk mencegah
dari darah, kontaminasi pada
jaringan tubuh, karyawawan/petugas yang
dan sisa bahan menangani pensterilan alat
lain ini.
d. Peralatan 10 100 Peralatan sterilisasi
sterilisasi dikalibrasi minimal
dikalibrasi sekali/tahun. Kalibrasi ini
minimal merupakan proses untuk
sekali/tahun pengecekan kondisi alat,
tujuan nya agar peralatan
selalu dalam kondisi baik
saat digunakan.
e. Ruang operasi 10 100 Ruang operasi yang telah
yang telah dipakai harus dilakukan
dipakai harus desinfeksi sebelum operasi
dilakukan berikutnya, tujuan nya
desinfeksi adalah agar ruangan selalu
sebelum dalam keadaan steril serta
operasi aman untuk petugas dan
berikutnya pasien.

IX PENGAMANAN RADIASI
2 a. Ada izin 20 40 Sudah mendapatkan ijin
pengoperasikan untuk pengoprasian alat
peralatan yang yang memancarkan radiasi,
memancarkan tujuan nya agar aman untuk
radiasi di gunakan dan tidak
membahayakan pihak
tertentu
b. Dosis radiasi 15 30 Dosis radiasi pengion
pengion terhadap pekerja dan
terhadap masyarakat tidak melebihi
pekerja dan nilai ambang batas
masyarakat
tidak boleh
melebihi NAB
c. Ada sistem 15 30 Terdapat sistem manajemen
manajemen kesehatan dan keselamatan
kesehatan dan kerja pada pekerja dan
keselamatan masyarakat terhadap radiasi
kerja pada agar tidak terjadi nya
pekerja dan kecelakaan
masyarakat
terhadap radiasi
pengion,
organisasi,
peralatan
proteksi,
organisasi,
peralatan,
proteksi radiasi,
pemantauan
dosis
perorangan

d. Instalasi dan 10 20 Instalasi dan gudang


gudang peralatan radiasi
peralatan ditempatkan pada lokasi
radiasi yang jauh dari tempat yang
ditempatkan rawan kebakaran dan
pada lokasi tempat berkumpulnya
yang jauh dari orang banyak
tempat yang
rawan
kebakaran,
tempat
berkumpul
orang banyak

e. Tebal bahan 40 80 Bahan pelindung harus


perlingdungan sesuai dengan peraturan
pada masing- yang berlaku dan sesuai
masing ruangan dengan jenis radiasi serta
berdasarkan sifat bahan radiasi tersebut
jenis dan energi
radiasi, aktifitas
dan dimensi
sumber radiasi
serta sifat
bahan
pelindung
sesuai
peraturan yang
berlaku

X PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN


6 Dilakukan
penyuluhan
kesehatan secara
langsung maupun
tidak langsung
kepada :
a. Karyawan 40 240 Penyuluhan kesehatan
medis/ non lingkungan dilakukan
medis kepada karyawan. Hal ini
bertujuan agar karyawan
mengetahui tentang
kesehatan lingkungan di
rumah sakit, sehingga
karyawan dapat
memanfaatkan dan
menjaga fasilitas rumah
sakit dan lingkungan
rumah sakit dengan baik
dan benar.
b. Pasien 20 120 Penyuluhan kesehatan
c. Pedagang 20 120 lingkungan dilakukan juga
makanan dalam kepada pasien, pedagang
lingkungan RS dan pengunjung di rumash
d. Pengunjung 20 120 sakit tersebut, agar dapat
mencegah terjangkitnya
penyakit dan membantu
proses penyembuhan, serta
dapat mengetahui
pentingnya menjaga
lingkugan sekitar.
XI UNIT/ INSTANSI SANITASI RS ***)
8 a. Dipimpin oleh 50 400- Untuk unit sanitasi RS
tenaga teknis dipimpin oleh tenaga teknis
yang sudah yang belum mengikuti
mengikuti pelatihan RS. Pelatihan ini
pelatihan sebenarnya diperlukan agar
sanitasi RS tenaga lebih memahami
tentang sanitasi RS dan
b. Dipimpin oleh kinerjanya lebih bagus.
tenaga teknis
yang belum
mengikuti
pelatihan
sanitasi RS

c. Dipimpin oleh -
tenaga non
teknis yang
sudah
mengitkuti
pelatihan
sanitasi RS
Dengan catatan skor minimal untuk masing-masing variabel upaya adalah
seperti tersebut pada tabel berikut:
Type SKOR MINIMAL DARI MASING-MASING VARIABEL UPAYA
Kelas (DALAM %)
RS I II III IV V VI VII VIII IX X XI
A *) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
B *) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
C *) 75 75 90 80 80 55 20 70 50 60 60
D *) 70 75 80 80 80 55 20 70 50 60 20

Tabel 2. Kesimpulan Hasil Penilaian

Kesimpulan Hasil Penilaian


TYPE SKOR MINIMAL DARI MASING-MASING VARIABEL
KELA UPAYA(DALAM %)
I II III IV V VI VII VII IX X XI
S RS
I
(A*) 92 86 10 10 10 10 50 100 10 80 60
0 0 0 0 0

335+ 6 6 0+307,5+205+850+ 26 80+1500+ 1180+1500


X 100
10.000

¿ 93.275

Dari hasil penilaian, menurut Permenkes 1204/Menkes/SK/X/2004,bahwa


RSUD Sultan Syarif Mohama Alkadrie Pontianak mempunyai nilai
standar/minimalnya yaitu 65%.Jadi,penilaian dirumah sakit tersebut memenuhi
syarat karena nilainya yaitu 93%.
Tabel 3. Hasil Pengukuran

N Suh Kelembaba Pencahayaa Kebisinga


Ruangan Keterangan
o u n n n
1 Ruangan - - - - Tidak
Bersalin dilakukan
Ruangan Bayi
Tidak
A. Bagian
- - - - dilkaukan
Terapi
2 pemeriksaan
Tidak
B. Bagian
- - - - dilakukan
Pengawasan
pemeriksaan
Ruangan Rawat Inap
A. Bagian
33,5 Keadaan
Keperawata 26c 52% 164 lux
dBA Lampu
3. n1
Dihidupkan
B. Bagian
dan AC
Keperawata 24c 48,5% 170 lux 27 dBA
Dihidupkan
n2
Ruangan Perawatan Pasien
A. Bagian Untuk
VVIP - I - - - - bagian VVIP
- TOILET tidak ada
pemeriksaan
B. Bagian
karena
4. VIP - D - - - -
belum ada
- TOILET
ruangan
VVIP , VIP
C. Bagian
dan kelas I
Kelas I - - - --
- TOILET
Lampu
Dihidupkan,
Ruangan
5. AC
Bedah
Dihidupkan
dan Steril
6. Ruangan Radiologi
A. Ruangan - - - - Kondisi
Radiologi ruangan
tidak
diperbolehk
an masuk
dikarenakan
sedang
dalam
pelayanan
Ruangan
Laboratoriu
m
7. 24c 49% 168 lux 59,5 dBA
(Ruangan
Pemeriksaa
n)
Lampu
Dimatikan
Ruangan
8. 30c 62% 128 lux 66 dBA dan AC
Laundry
Tidak
Dihidupkan
Lampu
9. Toilet 29c 57% 180 lux 33,8 dBA
Dihidupkan
H. Pembahasan

Pada praktikum sanitasi rumah sakit yang telah kami lakukan di RSUD
Sultan Syarif Mohammad Alkadrie bahwa rumah sakit tersebut sudah memenuhi
syarat sanitasi kesehatan lingkungan yang baik menurut PERMENKES
No.1204/MENKES/SK/X/2004 dan kriteria yang berhubungan dengan sanitasi di
rumah sakit yang telah kami lakukan inspeksi dimulai dari :

1. Variabel Upaya Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit


Pada lantai di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie , pertemuan
lantai dan dinding sudah berbentuk konus pada beberapa ruangan sepereti ruang
rawat inap , ruang radiologi, ruang intstalasi gizi dan untuk ruang bangunan
lainnya belum berbentuk konus.Tujuan dari lantai berbentuk konus yaitu agar
lantai mudah dibersihkan dan tidak ada debu atau sisa kotoran yang menempel
pada sudut ruangan.
Atap di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie bewarna terang yaitu
warna hijau. Pintu di desain rapat anti serangga dan tikus dan merupakan upaya
dalam kesehatan lingkungan di rumah sakit.Kontruksi bangunan terbuat dari
bahan yang kuat dan tidak mudah roboh , lingkungan dan halaman parkir yang
cukup luas antara parkiran motor dan mobil sudah terpisah dan lingkungan di luar
dan dalam rumah sakit terlihat bersih dan tertata rapi . Dan pada saluran limbah
dirumah sakit ini sudah tertutup dan sesuai syarat kesehatan lingkungan di rumah
sakit.

2. Variabel Upaya Ruang Bangunan


Pada ruang perawatan mempunyai bangunan yang bersih, dinding yang
kuat, mempunyai cat yang terang sehingga tidak menganggu pasien yang sakit
dan staf di Rumah Sakit, serta mempunyai lantai yang konus agar mudah di
bersihkan, pintu dibuat rapat anti tikus dan serangga, suhu, kelembaban dan
pencahayaan pada ruang perawatan sudah memenuhi syarat kesehatan lingkungan
rumah sakit yaitu menurut Permenkes No.1204/Menkes/SK/X/2004 .Dan pada
pembagian ruangan rawat inap di Rumah Sakit tersebut hanya mempunyai kamar
yang ruangan kelas 3 dan belum mempunyai kamar khusus atau kamar perkelas
yaitu seperti kamar kelas 1 kelas 2 dan kamar VIP dengan alasan dikarenakan
RSUD Sultan Syarif Mohammad masih belum mempunyai perawat khusus di
kelas VIP dan di rencanakan tahun ini akan dibuka untuk kelas VIP.
Untuk Ruang operasi di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie kami
tidak dapat melakukan inspeksi ruang operasi dikarenakan tidak mendapatkan izin
masuk ke ruang yang harus dalam keadaan steril dan lagi jam kerja melayani para
pasien.
Ruang laboratorium di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie sudah
memenuhi persyaratan menurut Permenkes No.1204/Menkes/SK/X/2004 yaitu
dinding dan meja diruang laboratorium terbuat dari keramik setinggi 1,5 m dari
lantai serta tahan akan bahan kimia dan tersedia toilet dan ruang dapur.
Ruang mayat di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie terletak jauh
dari poliklinik /ruang pemeriksaan , jauh dari ruang perawatan dan UGD dan
ruang operasi, dekat dengan ruang isolasi, dinding tidak dilapisi keramik , akan
tetapi ruang mayat di rumah sakit ini sudah mempunyai saluran pembuangan air
limbah, dilengkapi dengan ruangan ganti pakaian petugas serta dilengkapi dengan
perlengkapan dan bahan pemilisan jenazah termasuk lemari pendingin dan meja
untuk memandikan mayat.

3. Variabel Upaya Penyehatan Makanan dan minuman


Pada ruangan instalasi gizi RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie
penjamah makanan hanya menyiapkan dan menyajikan makanan yang sudah jadi
dari ketring 3 kali dalam sehari . Untuk tempat penyimpanan peralatan makanan
dan minuman disimpan dalam lemati penyimpanan yang bersih dan tertutup,
selain itu tempat penyimpanan makanan atau lemari pendingin yang padat dan
cair disimpan secara terpisah , penjamah makanan sudah menggunakan pakaian
kerja pada saat menyiapkan makanan yaitu mengguanakan sarung tangan,
celemek, masker, penutup kepala dan kuku penjamah bersih dan tidak panjang ,
alat pengangkut makanan menggunakan troli tertutup akan tetapi petugas yang
bekerja di bagian instalasi gizi mereka kurang mau menanggapi pertanyaan dari
kami saat melakukan inspeksi.
4.Variabel Upaya Penyehatan Air
Kuantitas air bersih di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie sudah
tercukupi karena rumah sakit ini menggunakan sumber air dari PDAM dan juga
mempunyai mempunyai penampungan air hujan yang tertutup yang disediakan
apabila terjadinya musim kemarau. Ukuran kapasitas penggunaan air bersih pada
rumah sakit kota perhari mencapai 60 liter/orang .
Untuk ketersediaan air minum di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie untuk
pasien dan karyawan menggunakan air kemasan dan gallon.

5. Variabel Upaya Pengolahan Limbah


Pada bagian pengolahan limbah padat rumah sakit ini telah menggunakan
insinerator untuk pemusnahan limbah medis padat maupun non medis, yang
perlakuan pembakaranya dilakukan 1 kali dalam sehari yang mana sebelum di
lakukan pembakaran limbah tersebut di kumpulkan dalam ruangan khusus
dibagian belakang dekat dengan incinerator, untuk penampungan sampah yang
terdapat dilingkungan rumah sakit dikumpulkan dalam wadah plastic hitam besar
dan dipisahkan antara sampah infkesius dengan sampah lainnya setelah itu baru
dilakukan pembakaran di incinerator, dan untuk limbah radiologi juga di olah
melalui insenerator .Limbah yang sudah diolah dilakukan pembuangan ke TPA
sebanyak 1 kali dalam sehari. Hal ini termasuk yang sangat penting dalam kualitas
rumah sakit apabila telah memliki insenerator sendiri maka rumah sakit sudah
dapat mengolah limbah medis dengan benar ,karena dapat kita ketahui limbah
medis merupakan limbah infeksius yang tidak menutup kemungkinan dapat
menyebabkan penularan penyakit kepada petugas ,pasien maupun pengunjung
yang berada dilingkungan rumah sakit.
Sedangkan untuk pengolahan limbah cair di rumah sakit ini menggunakan
sistem pengolahan air limbah (IPAL) dengan menggunakan 2 sistem yaitu aerob
dan anaerob . Bak air limbah terdiri dari ( bak ekualisasi , bak anaerob 1 , bak
anaerob2, bak anerob 3, bak aerasi , bak sedimentasi 1 ,bak sedimentasi 2 , bak
kontrol , bak filtrasi dan langsung di alirkan ke kolam ikan) . Pada bak aerasi di
berikan desinfektan didalamnya untuk proses pengolahan limbah, adapun
desinfektan yang digunakan yaitu berbentuk bubuk dan cair diberikan selama 6
bulan sekali dan proses pengolahan air limbah pada bak aerasi menggunakan
mesin aerasi yaitu blower yang cara kerjanya 1 jam sekali bergantian secara
otomatis dalam waktu 24 jam .

6.Variabel Upaya Tempat Pencucian Linen .


Pada bagian Linen atau laundry di rumah sakit ini sudah baik dari pakaian
petugas sudah menggunakan pakaian kerja khusus dan telah menggunakan
desinfektan yang seperti vanish,baiclean (pemutih) dan menggunakan
pengharum/pewangi untuk pakaian. Untuk pemilahan pakaian sudah dilakukan
pemisahan antara pakaian dari sisa ruang operasi dengan ruang perawatan biasa
tujuannya agar tidak terjadi penularan penyakit kepada petugas ,selain itu untuk
pencucian dari sisa ruang operasi menggunakan air panas untuk mematikan
kuman yang ada .Dan alat penunjang atau fasilitas yang ada diruang linen pada
rumah sakit ini sudah memenuhi syarat seperti mesin pencuci, mesin uap,
pengering, alat dan bahan desinfektan, meja dan meja setrika.

7. Variabel Upaya penyuluhan Kesehatan Lingkungan


Di RSUD Sultan Syarif Mohammad Al kadrie sudah melakukan penyuluhan
tentang kesehatan lingkungan dengan cara langsung dan tidak langsung kepada karyawan
yang ada di rumah sakit , pasien,pengunjung maupun orang berada di dalam lingkungan
rumah sakit .Penyuluhan dilakukan dengan melakukan health promotion dan
mengumumkan setiap hari yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan di rumah
sakit dengan speaker yang ada di rumah sakit.

8.Unit/Instansi Rumah Sakit


Untuk yang mengatur masalah tentang sanitasi kesehatan lingkungan
rumah sakit pada RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie di handle oleh kepala
bagian kesehatan lingkungan dan kepala instalasi yang bertugas sebagai
mengawas seluruh kegiatan rumah sakit . Dan semua tanaga teknis dirumah sakit
ini sudah mengikuti pelatihan sanitasi dan sudah diterapkan ilmu yang telah
mereka dapatkan.
9. Pengendalian Serangga dan Tikus
Pengendalian serangga dan tikus atau binatang penganggu di rumah sakit
bertujuan agar tidak terjadi penularan penyakit dan tidak menimbulkan penyakit
menular dari vector pada manusia .Di RSUD Sultan Syarif Mohammad Al-kadrie
sendiri pada saat kami melakukan inspeksi sanitasi RS tidak ditemukannya
binatang seperti kucing ,anjing atau binatang pengganggu lainnya dilingkungan
rumah sakit .
Untuk fasilitas sanitasi yang lainnya seperti toilet dan tempat sampah di
RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie sudah memenuhi persyaratan kesehatan
lingkungan rumah sakit yaitu toilet umum pria dan wanita di buat terpisah dan
toiletnya bersih . Dan setiap sudut rumah sakit tersebut mempunyai tempat
sampah yang sesuai jenis sampah.
BAB IV

D. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Umum
Dari praktikum yang telah kami lakukan tentang sanitasi rumah sakit di
RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie kami telah mengetahui kualitas sanitasi
dilingkungan rumah sakit tersebut serta kami dapat melakukan bagaimana cara
melakukan isnpeksi sanitasi pada rumah sakit dan dari hasil inspeksi RSUD
Sultan Syarif Mohammad bahwa sudah memenuhi syarat kesehatan lingkungan
rumah sakit sesuai dengan PERMENKES RI No.1204/MENKES/SK/X/2004 .

2. Khusus
Adapun kesimpulan khusus yang dapat di ambil dari praktikum yang telah
dilakukan yaitu :
a. Pada mekanisme penyediaan air bersih di RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie menggunakan sumber air PDAM dan air hujan yang
di tampung untuk persediaan di musim kemarau yang kapasitas per orang
60 liter dan untuk penggunaan air minum pada pasien maupun karyawan
menggunakan air galon dan aqua .
b. Untuk mekanisme desinfeksi sterilisasi ruangan di RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie melakukan sterilisasi ruangan pada ruang operasi
setiap selesai melakukan kegiatan operasi agar ruangan tetap dalam
keadaan steril .
c. Pada pengolahan limbah cair di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie
sudah memenuhi persyaratan sanitasi lingkungan rumah sakit yaitu dengan
sistem aerob dan anaerob pada IPAL dan hasil akhir dari limbah cair
tersebut sudah jernih dan tidak berbau apalagi berbahaya.
d. Untuk pengolahan sampah di rumah sakit ini di bedakan antara sampah
medis dan non medis ,sampah padat medis yang bersifat infeksius di
musnahkan menggunakan insenerator dan sampah non medis seperti hasil
tiap ruang perawatan atau sampah dapur(domestic) di kumpulkan setiap
hari dan di buang ke TPA 1 kali perhari .
e. Untuk pengawasan lingkungan fisik di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Alkadrie dimulai dari halaman dan bangunan rumah sakit ini sudah
memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit ,lingkungan
rumah sakit yang bersih dan seluruh ruangan tertata rapi .
f. Dan pada pengendalian vector di lingkungan RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie kami tidak menemukan adanya binatang penganggu
di lingkungan rumah sakit tersebut , dan untuk pengendalian nyamuk
sendiri khususnya diruang perawatan dengan menggunakan AC agar tidak
terjadi sarang nyamuk . selain itu upaya pencegahan adanya vector dan
serangga di rumah sakit yaitu dengan menutup tandon air agar tidak terjadi
perkembangbiakan jentik .

I. Saran
a. Sebaiknya jalan untuk pengangkutan makanan di buat jalur khusus
b. Untuk tempat ruangan jenazah sebaiknya dekat dengan ruangan
ICU, Perawatan
c. Sebaimya untuk pintu harus di pisah anatara pintu keluar dan pintu
masuk di ruangan sterilisasi
d. Dan untuk petugas instalasi gizi sebaiknya di tegur karna tidak
melayani atau menanggapi pertanyaan dari kami dengan baik saat
melakukan inspeksi
DAFTAR PUSTAKA

PERMENKES No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang


Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

Adisasmito, W. 2007. Sistem Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Perseda.

Azwar, Azrul. 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Sinar


Harapan
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar

NO GAMBAR KETERANGAN
1. Gambar 1. Lantai Pada ruangan isolasi tidak
terdapat lantai yang konus
melainkan lantai yang
bersudut

Untuk seluruh ruang


keperawatan memiliki lantai
yang konus
2. Gambar 2. Dinding Untuk seluruh dinding
berwarna terang dan rata

3. Gambar 3. Langit - langit Langit-langit berwarna


terang dan rata , tidak ada
celah pada langit-langit

4. Gambar 4. Pintu Untuk pintu dapat mencegah


masuknya serangga dan
tikus dan terbuat dari bahan
yang kuat
5. Gambar 5. Ruang Keperawatan Terdapat ruang keperawatan

6. Gambar 6. Saluran air Limbah pengolahan limbah secara


fisika, kimia dan biologis
Pengolahan untuk
meningkatkan kontak antara
udara dengan air

Tempat menampung air


sebelum dilakukan
pengolahan lebih lanjut
Proses untuk memperoleh
air buangan yang jernih dan
mempermudah proses
penanganan lumpur

Terdapat mikroba yang


berbentuk cair dan bubuk

Kolam ikan yang berisikan


air hasil pengolahan limbah
7. Gambar 7. Ruangan Laboratorium Tersedia ruangan
laboratorium yang sudah
berkeramik pada dinding

8. Gambar 8. Ruang Radiologi Terdapat ruang radiologi


untuk melakukan ronsen

9. Gambar 9. Ruang Mayat Terdapat peti mayat


sementara untuk
penyimpanan mayat
Terdapat tempat pendingin
untuk mengawetkan mayat

Terdapat tempat pemandian


mayat

10. Gambar 10. Toilet dan Kamar Mandi Terdapat toilet pada ruang
keperawatan
Dinding toilet sudah rata
dan berwarna terang dan
tidak berhubungan langsung
dengan dapur dan ruangan
khusus lainnya

Terdapat toilet laki-laki

Terdapat toilet wanita


11. Gambar 11. Ruangan Instalasi Gizi Berfungsi untuk menyimpan
makanan supaya makanan
tidak cepat rusak

Terdapat lemari dingin


untuk menyimpan makanan
cair

Berfungsi untuk menyimpan


peralatan agar tidak
terkontamnasi dari udara
yang kotor dan tidak
terjangkau oleh vektor dan
tikus
Terdapat troli sebagai
pengangkutan makanan
untuk menyajikan makanan
kepada pasien secara
tertutup

12. Gambar 12. Insenerator dan Perlengkapan Alat yan berfungsi untuk
membakar limbah-limbah
padat dari Rumah Sakit

Tempat penampungan
pembakaran limbah
Terdapat cerobong asap
untuk mengeluarkan sisa-
sisa udara dari hasil
pembakaran

Terdapat mesin aerasi yang


kerjanya 1 jam sekali dan
bergantian secara otomatis
selam 24 jam

Terdapat pipa penyaluran air


Terdapat 3 bak sebagai
tempat penampungan air
berasal dari pembakaran
limbah

Terdapat alat APD yang


memenuhi syarat

Tempat penampungan hasil


limbah padat dirumah sakit
13. Gambar 13. Tempat Pencucian Linen Terdapat tempat Pencucian
untuk pakain

Terdapat tempat untuk


pengeringan pakaian

Alat untuk menyetrika


pakaian yang sudah kering
secara otomatis
Terdapat ruangan khusus
linean yang sudah bersih

Terdapat keranjang pemisah


linean

14. Gambar 14. Penyuluhan Kesehatan Terdapat tempat penyuluhan


Lingkungan kesehatan yang dapat
disiarkan secara langsung
untuk semua orang yang
berada pada rumah sakit
tanpa harus menyampaikan
satu per satu

Lampiran 2. Form Pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai