DOSEN PENGAMPU:
Dr. Dra. SUNARSIEH, M.Kes
INSTRUKTUR :
NUR MUHAMMAD FACHROZI, S.ST
PRINANTI A. SINUBUN, S.ST
KELOMPOK 3:
SAHRIJAN 20161113030
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini akan membahas
mengenai “Penilaian Sanitasi Rumah Sakit”.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak ,untuk itu pada kesempatan ini kami sebaagai penulis laporan ini
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Khayan,S.K.M.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak
2. Bapak Hajimi ,S.K.M.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan
3. Ibu Dr.Dra.Sunarsieh ,M.Kes selaku dosen pengampuh mata kuliah
sanitasi rumah sakit
4. Prinanti ,S.Tr.,KL dan Nur Muhammad Fachrozi ,S.ST selaku instuktur
pendamping dilapangan
5. Seluruh staff dan karyawan unit instansi RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie yang telah membantu dalam pelaksanaan praktik
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
laporan ini. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
di harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................v
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................3
BAB II..........................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
A. Pengertian...................................................................................5
B. Tujuan Sanitasi Rumah Sakit......................................................6
C. Fungsi Rumah Sakit....................................................................6
D. Klasifikasi Rumah Sakit.............................................................6
E. Upaya Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit............................8
F. Dasar Hukum............................................................................12
BAB III......................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................13
A. Hasil..........................................................................................13
B. Pembahasan..............................................................................39
BAB IV......................................................................................................44
PENUTUP..............................................................................................44
A. Kesimpulan...............................................................................44
B. Saran.........................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................46
LAMPIRAN...............................................................................................47
DAFTAR TABEL
Gambar 1. Lantai.......................................................................................47
Gambar 2. Dinding.....................................................................................48
Gambar 3. Langit - langit...........................................................................48
Gambar 4. Pintu.........................................................................................48
Gambar 5. Ruang Keperawatan.................................................................49
Gambar 6. Saluran air Limbah...................................................................49
Gambar 7. Ruangan Laboratorium.............................................................52
Gambar 8. Ruang Radiologi.......................................................................52
Gambar 9. Ruang Mayat............................................................................52
Gambar 10. Toilet dan Kamar Mandi........................................................53
Gambar 11. Ruangan Instalasi Gizi...........................................................55
Gambar 12. Insenerator dan Perlengkapan................................................56
Gambar 13. Tempat Pencucian Linen........................................................59
Gambar 14. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan.......................................60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar..................................................................................47
Lampiran 2. Form Pemeriksaan.................................................................61
BAB I
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk umum,
tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, yang memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan dan atau dapat
menjadi tempat penyebab penularan penyakit. Sanitasi menurut kamus bahasa
indonesia diartikan sebagai pemeliharaan kesehatan. Menurut WHO, sanitasi
lingkungan (environmental sanitation) adalah upaya pengendalian semua
faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan hal-hal yang
merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
Dalam lingkup rumah sakit sanitasi berarti upaya pengawasan berbagai faktor
lingkungan fisik, kimiawi dan biologi di rumah sakit yang menimbulkan atau
mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas,
penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat disekitar rumah sakit.
Pencemaran dapat terjadi karena di rumah sakit terdapat polutan baik
dalam bentuk fisik, kimia maupun bakteriologis. Bentuk pencemaran fisik
bersumber dari tempat antara lain bau limbah yang dihasilkan dan dari hasil
pembakaran limbah medis dari incenerator. Pencemaran kimia bersumber dari
laboratorium dan laundry. Sedangkan pencemaran mikrobiologi bersumber
dari mikroba pathogen seperti Salmonella, Vibrio chollera, Klebsiella,
Pneumonia, dan lain-lain. Mikroba tersebut merupakan mikroba yang
berbahaya bagi manusia.
Selain dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, rumah sakit dapat
pula menjadi tempat penularan penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi
apabila pengunjung atau pasien yang masuk rumah sakit untuk pengobatan
suatu penyakit tertentu, terinfeksi oleh kuman yang terdapat di lingkungan
rumah sakit. Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebut Infeksi Nosokomial
(Inos). Pengendalian faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai
perpindahan penyakit dan pencegahan penyakit merupakan pengertian dari
sanitasi (Ehler dan Stele, 1983).
Secara luas, Ilmu Sanitasi adalah penerapan prinsip-prinsip yang telah
diungkapkan oleh Ehler dan Stele, yaitu pengendalian faktor lingkungan yang
berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit dan pencegahan penyakit. Ilmu
Sanitasi bertujuan membantu dalam memperbaiki, menjaga, dan memulihkan
lingkungan manusia, sehingga kehidupan yang sehat dapat terwujud. Oleh
karena itu penerapan sanitasi mencakup berbagai segi yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat.
Dalam lingkup rumah sakit, upaya penyehatan yang dilakukan yang
pertama yaitu penyehatan ruang dan bangunan termasuk (pencahyaan,
penghawaan, kebisingan serta kelembapan), penyehatan makanan dan
minuman, penyedian air bersih, penanganan sampah dan pengolahan limbah
cair, penyehatan tempat pencucian umum termasuk pencucian linen,
pengendalian serangga dan binatang penggangu, sterilisasi dan desinfeksi
ruangan, pencegahan infeksi nosokomial, upaya promosi kesehatan dari aspek
kesehatan lingkungan.
Upaya di atas bertujuan untuk mengurangi terjadinya infeksi
nosokomial yang disebabkan oleh kondisi lingkungan rumah sakit karena
kurang memenuhi syarat kesehatan ataupun terjadinya pencemaran
lingkungan. Pemerintah juga telah mengeluarkan Permenkes RI No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit. Selain itu pemerintah telah menetapkan bahwa setiap rumah sakit harus
memiliki tenaga sanitasi. Mengacu pada Permenkes tersebut di atas, maka
salah satu dari kurikulum Jurusan Kesehatan Lingkungan adalah mengadakan
Praktik Lapangan Mata Kuliah Praktek Sanitasi Rumah Sakit. Praktek
lapangan kali ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie yang terletak di Jalan Komodor Yos Sudarso,
Pontianak. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Sanitasi Rumah Sakit ini yaitu
agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan
memperoleh pengalaman serta menambah keterampilan di lapangan.
Maksud diselenggarakan Praktek Sanitasi Rumah Sakit adalah untuk
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan berfikir dan bertindak secara
komprehensif dalam mengelola kesehatan lingkungan, menerapkan prinsip-
prinsip siklus pemecahan masalah meliputi analisis situasi, perumusan
masalah, penyusunan alternatif terbaik, penyusunan rencana operasional,
implementasi monitoring dan evaluasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui serta melaksanakan kegiatan praktik
sanitasi rumah sakit di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui kesehatan lingkungan di RSUD Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie
b. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme ruang bangunan di RSUD
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
c. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme pengawasan makanan dan
minuman di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
d. Mahasiswa dapat mengetahui mekanismen pengolahan limbah padat di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
e. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Desinfeksi (Sterilisasi)
ruangan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
f. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme pengolahan limbah cair di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
g. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme tempat pencucian linen di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
h. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Pengawasan dan
Pemantauan Lingkungan Fisik di RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie
i. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme Pengendalian Vektor dan
Binatang Pengganggu di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
j. Mahasiswa dapart mengetahui mekanisme pengamanan radiasi di
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
k. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme penyuluhan kesehatan
lingkungan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
BAB II
B. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Sanitasi
Sanitasi menurut definisi yang dikemukakan oleh WHO adalah
merupakan usaha pencegahan / pengendalian semua faktor lingkungan
fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia, terutama yang
sifatnya merugikan / berbahaya terhadap perkembangan fisik, kesehatan,
dan kelangsungan hidup manusia.
2. Rumah Sakit
a. Rumah sakit menurut who diberikan
batasan yaitu”suatu bagian yang menyeluruh lengkap kepada masyarakat
baik kuratif maupun rehabilitative dimana output layanannya menjangkau
pelayanan keluarga dan lingkungan rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial”
b. Rumah sakit menurut Permenkes No.56
tahun 2014 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
c. Rumah sakit adalah upaya kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan serta berfungsi sebagai tempat
pendidikan tenaga kesehatan dan tempat penelitian.
8. Perlindungan radiasi
a. Radiasi adalah emisi dan penyebaran energy melalui dalam bentuk
gelombang elektromagnetik atau partikel-partikel atau elementer
dengan kinetic yang sangat tinggi yang dilepaskan dari bahan atau alat
radiasi yang digunakan oleh instalasi rumah sakit.
b. Pengamanan dampak radiasi adalah upaya perlindungan kesehatan
masyarakat dari dampak radiasi melalui promosi dan pencegahan risiko
atau bahaya radiasi dengan melakukan kegiatan pemantauan,
investigasi, dan mitigasi pada sumber, media lingkungan dan manusia
yang terpajan atau alat yang mengandung radiasi.
c. Nilai batas dosis (nbd) bagi pekerja yang terpajan radiasi sebesar 50
msv dalam 1 tahun.
d. Nilai batas dosis (nbd) bagi masyarakat yang terpajan sebesar5 msv
dalam 1 tahun.
9. Penyuluhan kesehatan lingkungan
Promosi hygiene dan sanitasi adalah penyampaian pesan tentang hygiene
sanitasi rumah sakit kepada pasien dan pengunjung, karyawan terutama
karyawan baru serta masyarakat sekitarnya agar mengetahui, memahami,
dan mau membiasakan diri beperilaku hidup bersih dan sehat.
A. Hasil
b. Tidak berkuku 30 60
panjang, koreng
dan sejenisnya
c. Menggunakan 10 20 Penjamah makanan
pakaian menggunakan pakaian
pelindung pelindung pengolahan
pengolahan makanan seperti apron,
makanan sarung tangan, topi koki
dan masker sehingga
makanan tidak
terkontaminasi.
d. Selalu 10 20 Penjamah selalu
menggunakan menggunakan peralatan
peralatan dalam dalam menjamah makanan,
menjamah sehingga makanan tidak
makanan jadi terkontaminasi dengan
tangan. Kemudian
peralatan yang digunakan
terjamin kesterilannya.
e. Berperilaku 10 20 Penjamah berperilaku sehat
sehat selama selama bekerja, penjamah
bekerja menjaga kesehatannya saat
mengelola makanan
sehingga makanan dalam
kondisi baik
6 Peralatan 2 a. Sebelum 40 80 Peralatan sebelum
digunakan digunakan dalam kondisi
dalam kondisi bersih atau sudah di
bersih bersihkan dari kotoran/di
cuci. Tidak ada sisa-sisa
noda makanan pada
peralatan.
b. Tahan karat dan 30 60 Peralatan terbuat dari bahan
tidak stainless yang tahan karat
mengadung dan tidak mengandung
bahan beracun bahan beracun.
c. Utuh, tidak 15 30 Semua peralatan dalam
retak. kondisi utuh dan tidak
retak.
d. Dicuci dengan Peralatan dicuci dengan
disinfektan atau desinfektan dan
dikeringkan dikeringkan dengan sinar
dengan sinar matahari/pemanas buatan
matahari/ dan tidak dibersihkan
pemanas buatan dengan kain. Salah satu
dan tidak cara pembersihan yaitu
dibersihkan dengan merendam
dengan kain peralatan dengan air panas.
IV
1. Kuantitas 8 a. Tersedia air 70 560 RS juga menyediakan air
bersih >500 bersih >500 lt/tt/hr dan
lt/tt/hr dan menyediakan air minum
tersedia air sesuai kebutuhan.
minum sesuai
dengan
kebutuhan
b. Air minum 30 240 Air minum tersedia pada
tersedia pada setiap tempat kegiatan. Jadi
setiap tempat air minum dapat diperoleh
kegiatan dengan mudah, untuk
pasien menggunakan air
aqua gelas.
2. Kualitas 5 a. Bakteriologis 80 400 Air di RS telah teruji
kualitasnya secara
bakteriologis dengan ada
sertifikat/hasil pengujian
kualitas air.
b. Kimia 15 75 Air di RS telah teruji
kualitasnya secara kimia
dengan ada sertifikat/hasil
pengujian kualitas air.
c. Fisika 5 25 Air di RS telah teruji
kualitasnya secara fisika
dengan ada sertifikat/hasil
pengujian kualitas air.
3. Sarana 3 a. Sumber 50 150 Sumber sarana air di RS
PDAM, air diperoleh dari PDAM dan
tanah diolah air hujan.
b. Distribusi tidak 30 90 Distribusi air tidak bocor
bocor sehingga air tidak
terkontaminasi.
c. Penampungan 20 60 Sarana penampungan air
tertutup tertutup sehingga tidak ada
kontaminasi dari
lingkungan sekitar.
V PENGELOLAAN LIMBAH
(Jumlah Bobot 16)
1. Pengolahan 10 a. Pemusnahan 70 700 Pemusnahan limbah padat
Limbah limbah padat infeksius, sitotoksis, dan
Padat infeksius, farmasi sudah dengan alat
sitotoksis, dan incinerator dan dengan
farmasi dengan ketentuan pengguanaan nya
insinerator
(suhu> 1000
℃ ) atau
khusus untuk
sampah
infeksius dapat
disterilkan
dengan auto
clave atau
radiasi
microwave
sebelum
dibuang ke
landfill
IX PENGAMANAN RADIASI
2 a. Ada izin 20 40 Sudah mendapatkan ijin
pengoperasikan untuk pengoprasian alat
peralatan yang yang memancarkan radiasi,
memancarkan tujuan nya agar aman untuk
radiasi di gunakan dan tidak
membahayakan pihak
tertentu
b. Dosis radiasi 15 30 Dosis radiasi pengion
pengion terhadap pekerja dan
terhadap masyarakat tidak melebihi
pekerja dan nilai ambang batas
masyarakat
tidak boleh
melebihi NAB
c. Ada sistem 15 30 Terdapat sistem manajemen
manajemen kesehatan dan keselamatan
kesehatan dan kerja pada pekerja dan
keselamatan masyarakat terhadap radiasi
kerja pada agar tidak terjadi nya
pekerja dan kecelakaan
masyarakat
terhadap radiasi
pengion,
organisasi,
peralatan
proteksi,
organisasi,
peralatan,
proteksi radiasi,
pemantauan
dosis
perorangan
c. Dipimpin oleh -
tenaga non
teknis yang
sudah
mengitkuti
pelatihan
sanitasi RS
Dengan catatan skor minimal untuk masing-masing variabel upaya adalah
seperti tersebut pada tabel berikut:
Type SKOR MINIMAL DARI MASING-MASING VARIABEL UPAYA
Kelas (DALAM %)
RS I II III IV V VI VII VIII IX X XI
A *) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
B *) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
C *) 75 75 90 80 80 55 20 70 50 60 60
D *) 70 75 80 80 80 55 20 70 50 60 20
¿ 93.275
Pada praktikum sanitasi rumah sakit yang telah kami lakukan di RSUD
Sultan Syarif Mohammad Alkadrie bahwa rumah sakit tersebut sudah memenuhi
syarat sanitasi kesehatan lingkungan yang baik menurut PERMENKES
No.1204/MENKES/SK/X/2004 dan kriteria yang berhubungan dengan sanitasi di
rumah sakit yang telah kami lakukan inspeksi dimulai dari :
D. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Umum
Dari praktikum yang telah kami lakukan tentang sanitasi rumah sakit di
RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie kami telah mengetahui kualitas sanitasi
dilingkungan rumah sakit tersebut serta kami dapat melakukan bagaimana cara
melakukan isnpeksi sanitasi pada rumah sakit dan dari hasil inspeksi RSUD
Sultan Syarif Mohammad bahwa sudah memenuhi syarat kesehatan lingkungan
rumah sakit sesuai dengan PERMENKES RI No.1204/MENKES/SK/X/2004 .
2. Khusus
Adapun kesimpulan khusus yang dapat di ambil dari praktikum yang telah
dilakukan yaitu :
a. Pada mekanisme penyediaan air bersih di RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie menggunakan sumber air PDAM dan air hujan yang
di tampung untuk persediaan di musim kemarau yang kapasitas per orang
60 liter dan untuk penggunaan air minum pada pasien maupun karyawan
menggunakan air galon dan aqua .
b. Untuk mekanisme desinfeksi sterilisasi ruangan di RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie melakukan sterilisasi ruangan pada ruang operasi
setiap selesai melakukan kegiatan operasi agar ruangan tetap dalam
keadaan steril .
c. Pada pengolahan limbah cair di RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie
sudah memenuhi persyaratan sanitasi lingkungan rumah sakit yaitu dengan
sistem aerob dan anaerob pada IPAL dan hasil akhir dari limbah cair
tersebut sudah jernih dan tidak berbau apalagi berbahaya.
d. Untuk pengolahan sampah di rumah sakit ini di bedakan antara sampah
medis dan non medis ,sampah padat medis yang bersifat infeksius di
musnahkan menggunakan insenerator dan sampah non medis seperti hasil
tiap ruang perawatan atau sampah dapur(domestic) di kumpulkan setiap
hari dan di buang ke TPA 1 kali perhari .
e. Untuk pengawasan lingkungan fisik di RSUD Sultan Syarif Mohammad
Alkadrie dimulai dari halaman dan bangunan rumah sakit ini sudah
memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit ,lingkungan
rumah sakit yang bersih dan seluruh ruangan tertata rapi .
f. Dan pada pengendalian vector di lingkungan RSUD Sultan Syarif
Mohammad Alkadrie kami tidak menemukan adanya binatang penganggu
di lingkungan rumah sakit tersebut , dan untuk pengendalian nyamuk
sendiri khususnya diruang perawatan dengan menggunakan AC agar tidak
terjadi sarang nyamuk . selain itu upaya pencegahan adanya vector dan
serangga di rumah sakit yaitu dengan menutup tandon air agar tidak terjadi
perkembangbiakan jentik .
I. Saran
a. Sebaiknya jalan untuk pengangkutan makanan di buat jalur khusus
b. Untuk tempat ruangan jenazah sebaiknya dekat dengan ruangan
ICU, Perawatan
c. Sebaimya untuk pintu harus di pisah anatara pintu keluar dan pintu
masuk di ruangan sterilisasi
d. Dan untuk petugas instalasi gizi sebaiknya di tegur karna tidak
melayani atau menanggapi pertanyaan dari kami dengan baik saat
melakukan inspeksi
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Gambar
NO GAMBAR KETERANGAN
1. Gambar 1. Lantai Pada ruangan isolasi tidak
terdapat lantai yang konus
melainkan lantai yang
bersudut
10. Gambar 10. Toilet dan Kamar Mandi Terdapat toilet pada ruang
keperawatan
Dinding toilet sudah rata
dan berwarna terang dan
tidak berhubungan langsung
dengan dapur dan ruangan
khusus lainnya
12. Gambar 12. Insenerator dan Perlengkapan Alat yan berfungsi untuk
membakar limbah-limbah
padat dari Rumah Sakit
Tempat penampungan
pembakaran limbah
Terdapat cerobong asap
untuk mengeluarkan sisa-
sisa udara dari hasil
pembakaran