Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH : SANITASI TEMPAT – TEMPAT UMUM (STTU)

DOSEN PENGAJAR : ERLINA, SKM., M.Kes

PRINSIP PENGGUNAAN INSTRUMEN PENGAWASAN


SANITASI PADA GEREJA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7 :
NURUL ILMI KAHAR (PO713221211036)
PUTRI DWI JULIANTI (PO713221211037)
RAHMAYANTI (PO713221211038)
SITI NURUL KAMARIAH RUMBOUW (PO713221211039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D.III

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-

nya saya dapat menyelesaiakan makalah ini dengan berjudul “Prinsip Penggunaan

Instrumen Pengawasan Pada Sanitasi Gereja”.

Makalah ini menguraikan beberapa tokoh bahasan yang disusun dengan

tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang luas kepada pembaca

dan lebih mengerti mengenai “Prinsip Penggunaan Instrumen Pengawasan Pada

Sanitasi Gereja” ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh masih jauh

dari kesempurnaan oleh sebab itu dengan penuh kerendahan hati, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

makalah ini, penulis banyak menghadapi hambatan.

Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai makalah ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Makassar, 28 Januari 2023

KELOMPOK 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1

a. Latar Belakang......................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah.................................................................................... 2

c. Tujuan...................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................... 3

a. Pengertian Sanitasi Tempat – Tempat Umum (Gereja)........................... 3

b. Persyaratan Sanitasi Tempat Ibadah (Gereja).......................................... 3

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sanitasi tempat tempat umum adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang

menitik beratkan kegiatanya pada usaha usaha kebersihan atau kesehatan tempat

tempat umum (TTU) dalam melayani masyarakat umum. Sehubungan dengan

tempat tempat umum tersebut secara fisiologis,psikologis,menjegah terjadinya

penyebaran penyakit atau kecelakaan secara estetika,antar penghuni,pengguna,dan

masyarakat sekitarnnya.tempat tempat umum dalam pembahasan ini adalah

restoran,rumah makan,salon kecantikan,kolam renang,pasar tradisional dan

modren,tempat ibadah masjid dan gereja,bioskop,hotel,dll.

Tempat ibadah, rumah ibadah adalah sebuah tempat yang di gunakan oleh

umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama mereka masing

masing.masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di

perhatikan dan di tingkatkan. Dalam hal ini pengelola atau pengurus tempat

tempat ibadah tersebut perlu dan sangat perlu untuk di berikan pengetahuan

tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat tempat umum

( tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan lingkungan

melalui upaya sanitasi dasar,pengawasan mutu lingkungan tempat

umum,termasuk pengendalian pencmnaran lingkungan. Geraja adalah suatu

tempat termasuk fasilitasnya,dimana umum pada waktu waktu tertentu dapat

melakukan ibadah keagamaan Kristen. Pada saat meranjang gereja desain akustik

tidk boleh di kesampingkan karena berpengaruh oleh kualitas bunyi yang di

1
sebabkan dari suara degung di dalam gereja.di dalam sarana tempat ibadah seperti

di gereja sring di lakukan kegiatan yang memerlukan kejelasan peyampaian suara

seperti ceramah keagamann. Keputusan kementrian kesehatan republic Indonesia.

NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003. Tentang pedoman penyehatan sarana dan

bangunan umum.jadi sanitasi tempat tempat umum adalah suatu usaha untuk

mengawasi dan mencegah kerigian akibat dari tempat tempat umum terutama

yang erat hubunganya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sanitasi tempat-tempat umum gereja?

2. Apa saja persyaratan pada sanitasi gereja?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sanitasi tempat-tempat umum

gereja

2. Untuk mengetahui apa saja persyaratan pada sanitasi gereja

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sanitasi Tempat – Tempat Umum (Gereja)

Menurut WHO.Sanitas adalah usaha untuk mengendalikan semua factor

lingkungan fisik manusia,yang dapat menimbulkan dampak negative bagi

perkembagan fisik,keshatan,dan daya tahan tubuh manusia. Tempat-tempat

umum adalah suatu tempat di mana orang banyak berkumpul untuk melakukan

kegiatan baik secara tertentu maupu secara terus menerus.jadi,sanitasi tempat

tempat umum adalah usaha pencegahan atau pengawsan pada tempat tempat

umum terutama yang berhungna dengan lingkungan hidup manusia

Tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat

dengan segala penyakit yang di punyai oleh masyarakat.tempat umum

menyebabkan menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang medianya

makanan,minuman,udara dan air.degan demikin sanitasi tempat tempat umum

harus memenuhi persyaratan keshatan dalam arti melindungi,memelihara,dan

meningkatkan derajat kesehatan maksyarakat.sasaran khusu yang harus di

berikan dalam pengawsa tempat tempat umum meliputi manusia sebagia

pelaksana kegiatan(kebersihansecara umum maupun personal hygene),alat alat

kebersihan ,dan tempat kegiatan.

3
B. Persyaratan Sanitasi Tempat Ibadah (Gereja)

Tempat ibadah,rumah ibadah adalah sebuah tempat yang digunakan oleh

umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama mereka masing-masing

a. Menjamin keadaan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan seperti:

1. Penyediaan air bersih

Adapun indicator tempat beribadah sehat yang digunakan antara lain:

a. Kualitas dan kuantitas penyediaan air bersih

b. Kualitas dan penempatan jamban

c. Kebersihan dinding atau langit langit

d. Kebersihan lantai

e. Kualitas dan penempatan sarana pembuangan air limbah

2. Pembuangan kotoran

Terdapat beberapa syarat jamban sehat,anatar lain :

a. Tidak mencemari sumber air minum letak lubang penampung

berjarak 10-15 meter dari sumber air minum

b. Tidak berbau dan tinja tidak dapat di jamah oleh serangga

maupun tikus.

c. Cukup luas dan landai/miring kearah lubang jongkok sehimgga

tidak mencemari tanah di sekitarnya

d. Mudah di bersihkan dana man penggunanya

e. Di lengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan

berwarna.

f. Cukup penerangan

4
g. Lantai kedap air

h. Ventilasi cukup baik

i. Tersedia air dan alat pembersih

Jamban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari

lingkungan.jamban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan

menjamin beberapa hal.yaitu ;

a. Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit

b. Melindungi dari gangguan estetika,dan bau

c. Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai vector

penyakit

d. Melindungi pencemaran pada peneydiaan air bersih dan

lingkungan

3. Pengolahan limbah cair

Tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat tempat umum

yang di pergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna

melaksanakan kegiatan ibadah.masalah kesehatan lingkunganya

merupakan suatu masalah yang perlu di perhatikan dan di tingkatkan.

Dalam hal ini pengelola atau pengurus tempat tempat ibadah tersebut

perlu dan sangat perlu untuk di berikan pengetahuan tentang

kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat temat umum

(tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan

lingkungan melalui upahya sanitasi dasar,pengawasan mutu

5
lingkungan tempat umum,termasuk penegendalian penecamaran

lingkungan.dengan peran serta dari pengurus tempat tempat ibadah :

a. Berubahnya atau terkendalinya atau hilangnya semua unsur

fisik dan lingkungan yang terdapat dilingkungan tempat ibadah

yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap Kesehatan.

b. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan tempat-tempat

ibadah.

c. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan

sektorlain dalam pelestarian dan peningkatan penyehatan

lingkungantempat-tempat ibadah.

d. Terlaksananya pendidikan kesehatan tentang peningkatan

kesehatan lingkungan.

e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sanitasi tempat-

tempat ibadah.

4. Pengelolaan Sampah

Penyelenggaraan pengelolaan sampah, antara lain, berupa

penyediaan tempat penampungan sampah, alat angkut sampah, tempat

penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu,

dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah. Tersedia tempat sampah

yang bertutup rapat, kedap air, mudah dibersihkan, mudah diangkat,

jumlah dan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai