LAPORAN
SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM DAN PARIWISATA
“ MASJID DARUL FALAH ”
Moh.Adib,S.K.M,M.Kes
Di susun oleh
Adi Kurniawan20131310231
Gilang Ramadhan 20131310244
Ratih Pratiwi20131320261
Miftahul Jannah 20131320251
Nurdiana 20131320157
Shinta Novita 20131320265
Viviana20131320271
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil sanitasi tempat-tempat umum
dan pariwisata Masjid Darul Falah. kami berterima kasih ke pada IbuDr. Dra. Sunarsieh, M.Kes dan
Bapak Muhammad Adib, S.K.M, M.Kesselaku Dosen mata kuliah Sanitasi Tempat-Tempat
Umum yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai sanitasi tempat ibadah. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. terimakasih.
Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
A. Pembahasan
D. Gambar Pengamatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat
masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus, (Suparlan 1977).
Menurut Chandra (2006), tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.Kondisi
lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko
penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan
dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik.tempat-tempat umum perlu dijaga sanitasinya,
seperti halnya transportasi baik darat,air dan udara.Pasalnya, tempat-tempat umum itu menjadi
semacam indikator berbagai bidang, terutama sosial dan ekonomi(Rosyadi,2002).
sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah
kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya
dengan tempat-tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun
melakukan aktifitas lainnya. Sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya
agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan,misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan,untuk itu penulis terdorong untuk melakukan penulisan mengenai surveilans
epidemiologi agar mengubah pemikiran masyarakat akan arti dan kegunaan dari surveilans
epidemiologi.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu – waktu
tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Masjid-masjid besar di Indonesia
pada umumnya dibangun dengan konsep masjid berkubah berbentuk setengah bola atau dome.
Semestinya, pada saat merancang masjid, desain akustik tidak boleh dikesampingkan karena
berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang diterima pendengar diakibatkan dari suara dengung di
dalam ruang masjid. Kegiatan yang sering dilakukan di dalam masjid adalah kegiatan yang
menimbulkan kejelasan penyampaian suara, seperti sholat berjamaah dan ceramah agama.Dasar
pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes288/Menkes/SK/III/2003 tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar lebih memahami tentang sanitasi tempat-tempat umum seperti sanitasi di Masjid Darul Falah
ini serta mengetahui dampak terhadap kesehatan masyarakat apabila sanitasinya tidak baik.
2. Tujuan Khusus
c. Menjelaskan sanitasi dari bagian luar dan dalam Masjid Darul Falah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana lokasi dan bangunan masjid Darul Falah?
3. Bagaimanakah sanitasi dari bagian dalam dan luar masjid Darul Falah?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Masjid
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu – waktu tertentu
berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Masjid-masjid besar di Indonesia pada
umumnya dibangun dengan konsep masjid berkubah berbentuk setengah bola atau dome.
Semestinya, pada saat merancang masjid, desain akustik tidak boleh dikesampingkan karena
berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang diterima pendengar diakibatkan dari suara dengung di
dalam ruang masjid. Kegiatan yang sering dilakukan di dalam masjid adalah kegiatan yang
menimbulkan kejelasan penyampaian suara, seperti sholat berjamaah dan ceramah agama.Dasar
pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep. Menkes288/Menkes/SK/III/2003 tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
B. Persyaratan sanitasi tempat ibadah (masjid) berdasarkan Kep.Menkes288/Menkes /SK/III/2003
tentang penyehatan lingkungan masjid .
a. Persyaratanlingkunganfisik,meliputi :
1. Letak
- Tidak berada pada arah angin dari sumber pencemaran (debu,asap,bau dan cemaran lainnya)
- Tidak berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan cemaran lainnya
2. Kontruksi
a. Alat shalat
- Alat sholat bersih dan tidak lembab, selalu dibersihkan dan dijemur secara periodic, bebas dari kutu
busuk dan serangga lainnya. sepanjang bagian depan shaf dipasang kain putih yang bersih dengan
lebar 30 cm2 yang digunakan untuk tempat bersujud.
b. Bangunan
c. Lantai
- Kuat, tidak terbuat dari tanah, bersih, rapat air, tidak licin dan mudah dibersihkan.
a. Ventilasi
- Minimal 10% dari luas bangunan, sejuk dan nyaman (tdk pengap dan tdk panas)
b. Dinding
c. Atap
d. Pencahayaan
e. Pintu
- Rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka ke arah luar
- Terbuat dari bahan yang kuat danmudahdibersihkan
i. Langit – langit
- Kuatdantidakterdapat lubang
j. Pagar
k. Halaman
- Bersih, tdk berdebu dan becek, tdk terdapat genangan air, terdapat tempat sampah yang cukup. Dan
terdapat tempat parkir yang cukup
l. Jaringan instalasi
- Terlindung
- Tertutup
1. Air Bersih
- Saluran tertutup
3. Toilet/ WC
- Bersih
- Saluran pembuangan air limbah dilengkapi dengan penahan bau (water seal)
- Bersih
- Jumlahnya mencukupi
5. Tempat Sampah
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahankarat, dan dilengkapi dengan penutup
6. Tempat Wudhu
- Bersih
- Air wudhu keluar melalui kran – kran khusus & jumlahnya mencukupi
7.Tempat Sembahyang
- Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang bersih dengan lebar 30 cm sebagai
tempat sujud
BAB III
HASIL PENGAMATANDAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Profil Masjid Darul Falah Pontianak
Lokasi : Jalan Prof M Yamin , Kelurahan Sungai Bangkong ,
Kecamatan Pontianak Kota
Berdiri Sejak : Tahun 1963
Status Tanah : Waqaf
Luas Tanah : 1992 m2
Luas Bangunan : 698 m2
Bagian Bangunan : Bangunan utama , Sekretariat , Tempat parkir , TPA , Ruko ( cuci
motor , konveksi , toko busana , toko ATK)
Pembina Masjid : H. Armawi M. Noor BE
Perkiraan Jama’ah : ± 1000 orang
Fasilitas : Pemberdayaan zakat, infaq sadaqah , Menyelenggarakan
TPA Menyelenggarakan dakwah Islam (tabligh akbar , pengajian
rutin kegiatan hari besar agama Islam, Menyelenggarakan ibadah ,
Menyelenggarakan kegiatan koperasi masjid.
Dari sejak berdirinya hingga saat ini, masjid ini telah beberapa kali mengalami pergantian
kepengurusan.Tujuh kali. Yakni H Abdurrahman, Drs Rahim Diar masa periode 1972 hingga 1973, Drs
H Ilyas Bakar dengan Sekretaris Bustami A Karim masa periode 1973 hingga 1977, H M Sayuti SH
dengan Sekretaris Drs Saini Hamdan masa periode 1977 hingga 1990, Asy’ari Zainuddin S.Ag dengan
Sekrtaris Mujiburrahan masa periode 1991 hingga 2001, H Armawi M Noor, BE dengan
Sekretarisnya, Drs H Slamet Rianto masa periode 2001 hingga 2004 dan terakhir H Armawi M Noor,
BE dengan Sekretarisnya, Shalahuddien MD masa periode 2004 hingga sekarang.
Sampai saat ini perkembangan fisik Masjid Darul Falah telah mengalami beberapa kali
perbaikan dan perluasan. Diantaranya, tahun 1963, bangunan masjid luasnya 80 meter persegi,
tahun 1974 diadakan perluasan bangunan sehingga luas seluruhnya 100 meter persegi dengan dua
atap bumbungan, tahun 1981 dibangun kembali dengan ukuran 18mx18m. Sehingga luasnya
menjadi 324 meter persegi.
Mengingat kondisi masjid yang sudah tidak mampu lagi menampung jamaah serta kondisi
fisik masjid yang memerlukan perbaikan, maka pada tahun 1998, bangunan masjid diadakan
perluasan dan dibangun ulang dengan konstruksi beton yang terdiri dari dua lantai. Lantai dasar
mempunyai luas 508 meter persegi. Sedangkan lantai dua mempunyai luas 190 meter persegi.
Sehingga kini luas seluruh Masjid Darul Falah secara keseluruhan 698 meter persegi.Bangunan
masjid saat ini diperkirakan dapat menampung jamaah sekitar 1000 orang.
Selain itu, di bagian bawah lantai dasar telah dibangun dua buah bak air yang mampu
menampung air sebanyak 138.40 m3 yang diperuntukan untuk mempermudah dalam penyediaan air
wudhu dengan bantuan pompa air kemudian disalurkan ke tempat pengambilan air wudhu.Masjid
ini juga menggelar kajian setiap sore hari Sabtu, Minggu, Selasa dan Kamis.
2. From Pengamatan
Namapemeriksa : Kelompok 1
a. 2
8 2
Lokasi 2
- Bau Kebisingan
- cemaran lainnya. (fisik)
b. Bangunan
4
- Permanen 8
3
- Rapat serangga
2 72
- Rapat tikus
c. Lantai
- Bersih 2 2
- Kedap air 3
- Tidak licin 3 22
- Mudah dibersihkan 2
d. Dinding
- Bersih 2 5
20
- Kedap air 5
e. Atap
- Tidak bocor 2 4
- Cukup landai 3
20
- Menutup bangunan 3
f. Langit-langit
g. Pintu
- Rapat serangga 3
2
- Rapat tikus 3
II. Konstruksi 5
Kuat (kayu kelas 2, kayu kelas 1(belian), beton)
a. Halaman
2
-Bersih 1.5
4
-Tidak terdapat sampah berserakan 13.5
3
-Tidak terdapat genangan air
b Tempat sampah
c Tempat Wudhu
2
- Bersih 3
2
- Terpisah dari toilet, peturasan dan ruang masjid
2
- Air wudhu keluar dari kran khusus dan jumlahnya
mencukupi
Air Bersih 3
Toilet
- Bersih 7
1
- Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan
utama 1
- Tersedia sabun 1
g. Peturasan
- Bersih
7
- Dilengkapi dengan kran pembersih 3
- Jumlahnya mencukupi 3
4 70
a. Tempat shalat 4
- Bersih dan tidak berbau 3 3
- Bebas kutu busuk dan serangga lainnya 3 30
- Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang
bersih dengan lebar 30 cm sebagai tempat sujud.
b. Pencahayaan
3
c. - Pencahayaan terang (10 fc) 7
4
- Tersebar merata 153 fc
3 70
- Tidak menyilaukan
Ventilasi
4
d. - Minimal 10% dari luas bangunan
7 3
- Berfungsi dengan baik
3 70
- Sejuk dan nyaman
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….
3. Hasil Pengukuran
4. Hasil Perhitungan
: 17.300
B. PEMBAHASAN
Dari hasil pratikum lapangan yang kami lakukan pada Masjid Darul Falah di Jl. Prof. M. Yamin
Pontianak, Kalimantan Barat dapat dikatagorikan BAIK dengan hasil 17.300.
Dikatakan baik karena setiap variabel pada form penilaian sudah mencapai nilai yang sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan diantaranya :
Lokasi tidak terletak didaerah banjir dan sesuai dengan rencana tata kota serta memiliki surat ijin
bangunan, tetapi masjid ini berada pada jarak < 100 m dari sumber pencemar dan terletak pada tepi
jalan raya sehingga masjid ini berpotensi terkena debu, asap, bau dan memiliki kebisingan yang
tinggi dari kendaraan beroda.
b. Bangunan
Bangunan pada masjid ini permanen, rapat serangga dan rapat tikus. Bangunan ini terbuat dari
beton yang kokoh.
c. Lantai
Lantai pada masjid ini bersih, kedap air, tidak licin dan mudah dibersihkan. Terbuat dari keramik /
porslen.
d. Dinding
Dinding pada masjid ini bersih dan kedap air, namun padan lantai 2 kami menemukan ada sebagian
dinding yang sedikit rusak mungkin dikarenakan bangunan nya sudah lama dan tidak direnovasi. Jika
pada didnding tersebut tidak direnovasi maka bisa menjadi tempat lumut dan tempat berkembang
biaknya suatu bakteri.
. Atap
Kuat, tidak bocor, menutup bangunan dan tidak menjadi berkembang biak serangga dan tikus.
Namun pada atap bagian bangunan belakang sedikit rendah tidak setara dengan atap pada
bangunan utama tetapi tidak mengganggu aktivitas jama’ah.
f. Langit-langit
Pada langit-langit masjid ini tingginya melebihi 2,5 m dari lantai, tidak terdapat lubang-lubang dan
bewarna putih dan hijau terang serta mudah dibersihkan.
g. Pintu
Pintu pada masjid ini terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan yaitu kayu belian, rapat
serangga dan rapat tikus, menutup dengan baik dan membuka kearah luar.
Dikatakan rapat serangga dan rapat tikus karena pada pintu ini hanya memiliki jarak 2cm dari lantai
dan kemungkinan besar tidak menjadi tempat hinggap serangga dan tikus.
2. Konstruksi
Konstruksi pada bangunan masjid ini kuat dan aman karena masjid ini terbuat dari beton dan dalam
kondisi baik.
3. Bagian Luar
a. Halamann
Pada halaman masjid ini bersih, tidak terdapat sampah berserakan dan tidak ditemukan genangan
air.
b. Tempat sampah
Pada tempat sampah masjid ini kedap air, mempunyai tutup, dan terbuat dari fiber bewarna abu-
abu. Tempat sampah pada masjid ini berjumlah 7 buah , pada halaman ada 4 buah tempat sampah
yang terletak disetiap sudut masjid dan 3 buah nya ada didalam masjid. Sehingga dapat dikatakan
cukup karena pengunjung masjid atau jam’ah nya ramai pada saat hari-hari besar agama Islam.
Tempat sampah ini pun terangkat pada 1 orang dan setiap harinya dibuang ke TPS.
c. Tempat wudhu
Tempat wudhu pada masjid ini bersih, terpisah dari toilet, peturasan dan ruang masjid.
Air wudhu keluar dari kran khusus dan jumlahnya mencukupi dan terdapat kolam air wudhu yang
tertutup rapat serangga dan tidak terdapat jentik nyamuk.
Pada tempat sandal dan sepatu memiliki tempat yang khusus dan bersih.
e. Air bersih
Pada air yang ada dimasjid ini jumlah mencukupi/tersedia selalu setiap saat dan tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berwarna. Namun dalam pratek inspeksi ini kami tidak mengukur atau memeriksa
angka kuman dan kadar bahan kimia pada air yang digunakan di masjid ini.
Pada pembuangan limbah wudhu dimasjid ini menngalir dengan lancar teapi tidak bersambung
dengan saluran pembuangan air kotor umum yang kedap air, namun air limbah ini langsung mengalir
ke parit.
g. Toilet
Toilet pada masjid ini bersih, letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama,
memiliki lubang penghawaan yang berhnunggan langsung dengan udara luar, dan tersedia sabun
serta anatara toilet pria dan wanita terpisah dan jumlahnya mencukupi yaitu untuk pengunjung yang
banyak. Tetapi pada masjid ini tidak tersedia alat pengering dan tidak tersedia saluran pembunangan
air limbah dilengkapi penahan bau ( water seal ).
h. Peturasan
Peturasan pada masjid ini bersih dilengkapi dengan kran pembersih dan dengan jumlah yang
mencukupi
4. Bagian Dalam
a. Tempat sholat
Tempat sholat pada masjid ini bersih dan tidak kotor dan bebas kutu busuk atau serangga
lainnya, tetapi tidak dipasang kain putih sebagai tempat sujud.
c. Pencahayaan
pencahayaan pada masjid ini terang dengan hasil pengukuran 153 lux atau 14,21
fc,berdasarkan kep.menkes288/menkes /sk/iii/2003 tentang penyehatan lingkungan masjid
pencahayaan pada masjid ini tidak kurang dari nilai min 10 fc, tersebar
merata dibagaian dalam masjid.
e. Ventilasi
ventilasi pada masjid ini melebihi dari 10% luas bangunan, berfungsi dengan baik, sejuk dan
nyaman.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lokasi dan bangunan masjid Darul Falah ini sesuai dengan
persyaratanKep.Menkes288/Menkes /SK/III/2003 TentangPenyehatan Lingkungan Masjid tetapi ada
satu variabel yang tidak memenuhi syarat yaitu berada pada jarak <100 meter dari sumber
pencemar karena masjid ini berada pada tepi jalan raya.
2. Konstruksi pada masjid Darul Falah ini kuat dan aman dalam keadaan baik sesuai dengan
persyaratan Kep.Menkes288/Menkes /SK/III/2003 Tentang Penyehatan LingkunganMasjid
3. Sanitasi bagian dalam dari masjid ini yang tidak memenuhi persyaratan hanya pada variabel tempat
shalat karena tidak dipasang kain putih disepanjang bagian depan dan untuk bagian luar yang tidak
memenuhi syarat yaitu pada variabel air bersih dan pembuangan air limbah karena kami tidak
memeriksa angka kuman dan kadar bahan kimia pada air yang digunakan masjid ini dan belum
adanya pengolahan air limbah
4. Hasil pengamatan dari masjid ini yaitu memperoleh hasil yang dapat dikategorikan BAIK dengan nilai
17.300
B. Saran
Pada kesemapatan kali ini penyusun ingin menyampaikan beberapa saran bagi pihak pihak yang
terkait dengan kegiatan maupun pemeliharaan masjid diantaranya:
1. Takmir Masjid
Untuk kedepannya hendaklah meningkatkan kerja sama antara ta’mir dan diadakan penambahan
jumlah pengurus agar mempermudah proses pemeliharaan masjid.
Memperhatikan saluran pembuangan air limbah masjid yang terkondisi kurang baik
Sebaiknya pada halaman masjid ditumbuhi lebih banyak tanaman agar lingkungan masjid lebih
bersih
Agar Masjid dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan fungsi adanya masjid yaitu untuk hal
beribadah sebaiknya warga bisa meningkatkan rasa antusias untuk senantiasa melakukan ibadah di
masjid dengan memperhatikan kondisi lingkungan masjid..
DAFTAR PUSTAKA
Candra Dermawan,2006.Artikel Iptek - Bidang Teknologi Transportasi ITS: Sarana Transportasi Lalu Lintas Darat
Masa Depan. Sanitasi Tempat-Tempat Umum.
Gambar 3.3 lantai dua masjid Gambar 3.4 Mobil Yayasan Darul Falah
Gambar 3.5 tempat penitipan barang Gambar 3.6 Fasilitas masjid
Unknown di 11.36
Berbagi
Unknown
Diberdayakan oleh Blogger.