KELOMPOK 2
Divalia Indah Kinanti (PO71330200001)
Diajeng Bella S. (PO71330200009)
Annisa Addawiyah Faroy (PO71330200011)
Viya Maharani (PO71330200013)
Wifi Nabila (PO71330200015)
Ramadini Putri Satriani (PO71330200023)
Cheriana Amanda Br. Simanjuntak (PO71330200024)
Selvi Afriani (PO71330200027)
Bayu Pratama (P071330200030)
Ravina Azwati (PO71330200032)
Muhammad Fitrah (PO71330200052)
Ahmad Zikriwildan Albar (PO71330200033)
DOSEN PENGAMPU :
RINA FAUZIAH,S.Pd.,M.Si
SUPARMI,S.Pd.,MPH
SONDANG,S,M.Si
JESSY NOVITA SARI S.Pd.,M.,Si
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami bisa menyelesaikan Laporan yang berjudul "SANITASI DI TEMPAT UMUM DI
MASJID AGUNG AL-FALAH’Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bunda
Suparmi, S.Pd, MPH selaku Dosen Pembimbing Praktek Belajar Lapangan“ SANITASI
TEMPAT UMUM DI MASJID AGUNG AL-FALAH’. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan ini.
Kami menyadari banyaknya kekurangan pada Laporan ini.Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan Laporan ini.Kami juga berharap semoga Laporan ini
mampu memberikan pengetahuan tentang Hygiene Sanitasi Tempat-Tempat Umum pada Tempat
Ibadah.Kami juga berharap semoga Laporan ini mampu memberikan pengetahuan tentang
pentingnya Sanitasi Tempat Umum dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Penyusun
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat- tempat umum yang dipergunakan
untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan ibadah. Masalah kesehatan
lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal
ini pengelola/pengurus tempat-tempat ibadah tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat-tempat umum
(tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya
sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu – waktu
tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Islam. Dan Geraja adalah suatu tempat
termasuk fasilitasnya, dimana umum pada waktu – waktu tertentu dapat melakukan ibadah
keagamaan Kristen.Masjid-masjid besar di Indonesia pada umumnya dibangun dengan konsep
masjid berkubah berbentuk setengah bola atau dome. Semestinya, pada saat merancang masjid,
desain akustik tidak boleh dikesampingkan karena berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang
diterima pendengar diakibatkan dari suara dengung di dalam ruang masjid. Di dalam sarana
tempat ibadah seperti di masjid dan gereja, sering dilakukan kegiatan yang memerlukan
kejelasan penyampaian suara seperti adzan, sholat berjamaah, dan ceramah keagamaan.Dasar
pelaksanaan Penyehatan Lingkungan tempat-tempat beribadah adalah Kep. Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Tujuan sanitasi tempat-tempat umum di tempat ibadah adalah untuk memantau sanitasi tempat
ibadah secara berkala, untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat ditempat-tempat beribadah.Jadi sanitasi tempat-
tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-
tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu
penyakit.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut :
D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penilaian dalam sanitasi tempat ibadah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui standar sanitasi tempat ibadah sesuai ketentuan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kondisi sanitasi di tempat sanitasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian sanitasi tempat-tempat umum (STTU) adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut yang
mengakibatkan timbul menularnya berbagai jenis penyakit. STTU dapat pula dipahami
sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga kebersihan tempat-tempat yang
sering digunakan untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-hari agar terhindar dari
ancaman penyakit yang merugikan kesehatan.
Sanitasi Tempat – tempat Umum adalah suatu usaha untuk mengawasi, mencegah dan
mengendalikan kerugian akibat dari pemanfaatan tempat maupun hasil usaha (produk)
oleh dan untuk umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya dan
menularnya penyakit serta kemungkinan terjadinya kecelakaan. (Suparlan, 2012)
G. Penyakit yang timbul akibat hygine sanitasi tempat ibadah yang buruk
Kurangnya sanitasi serta kebersihan diri dan lingkungan yang buruk, berkaitan dengan
penularan beberapa penyakit infeksi yaitu :
a. penyakit diare
b. kolera
c. typhoid fever
d. dan paratyphoid fever
e. disentri
f. penyakit cacing tambang
g. ascariasis
h. hepatitis A dan E
i. penyakit kulit
j. trakhoma
k. schistosomiasis
l. cryptosporidiosis
m. malnutrisi
n. dan penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari penilaian yang telah dilakukan di lapangan menggunakan Instrumen Sanitasi Tempat
Ibadah Masjid diperoleh hasil akhir sebesar 4.810 Poin.Hal ini menandakan bahwa masjid
tersebut termasuk dalam kategori memenuhi syarat.Rentang nilai yang harus diperoleh untuk
memenuhi syarat adalah kriteria sebesar 2.040 – 3.400.
B. Pembahasan
faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama
(semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan
mandi
Jadi sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit.Untuk mencegah akibat yang timbul
1. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap factor lingkungan dan factor manusia yang
umum.
untuk menjamin :
a. Kualitas kesehatan.
b. Kualitas sanitasi.
a. Rasa keamanan (security) : bangunan yang kuat dan kokoh sehingga tidak
tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan pengetahuan tentang kesehatan
1. Berubahnya atau terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang
terdapat dilingkungan tempat ibadah yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap
kesehata.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada waktu –
4. Kategori masjid
Haji Departemen Agama Nomor : 06 tahun 1991, tanggal 19 februari 1991, dan Surat
1) Letak / Lokasi
c) Tidak berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau &
cemaran lainnya
2) Bangunan
3) Lantai
Kuat, tidak terbuat dari tanah, bersih, rapat air, tidak licin dan mudah
dibersihkan.Tetapi tidak kedap air dan terdapat retakan pada lantai masjid.
4) Dinding
5) Atap
Menutup bangunan,kuat, banyak berdebu dan terdapat atap yang bolong sehingga
6) Penerangan/Pencahayaan
Sejuk dan nyaman (tidak pengap dan tidak panas) karena kondisi bangunan masjid yang
8) Gerbang
Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan, aman dan terlihat batas yang jelas.
9) Langit – langit
10) Halaman
Bersih, terdapat genangan air, terdapat tempat sampah tetapi tidak cukup memadai,
- Terlindung
6. Fasilitas Sanitasi
3). Toilet/ WC
- Bersih
- Tersedia sabun
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan dilengkapi dengan penutup
- Bersih
- Air wudhu keluar melalui kran – kran khusus dan jumlahnya mencukupi
- Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang bersih dengan lebar 30
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Lokasi dan bangunan Masjid Agung Al-falah Jambi ini sesuai dengan
persyaratan Kep.Menkes288/Menkes /SK/III/2003 Tentang Penyehatan
Lingkungan Masjid tetapi ada satu variabel yang tidak memenuhi syarat yaitu
berada pada jarak <100 meter dari sumber pencemar karena masjid ini berada
pada tepi jalan raya.
2. Konstruksi pada Masjid Agung Al-falah Jambi ini kuat dan aman dalam
keadaan baik sesuai dengan persyaratan Kep.Menkes288/Menkes/SK/III/2003
Tentang Penyehatan Lingkungan Masjid.
3. Hasil pengamatan dari masjid ini yaitu memperoleh hasil yang dapat
dikategorikan BAIK,walaupun mesjid memenuhi syarat sanitasi lingkungannya,
tetapi terdapat beberapa fasilitas yang tidak memenuhi persyaratan di mesjid
agung alfalah
4. Sanitasi bagian dalam dari masjid ini yang tidak memenuhi persyaratan
hanya pada variabel langit-langit dan lantai karena langit-langit mesjid ini
sangat tinggi,jadi susah untuk digapai,juga atap yang bocor menyebabkan
terjadinya kebocoran sehingga membuat genangan pada lantai,dan lantai juga
banyak yang retak.
B. Saran
Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan saran bagi pihak-pihak yang terkait
dengan kegiatan maupun pemeliharaan masjid, Sebaiknya petugas mesjid memiliki alat untuk
membersihkan sarang laba-laba yang berada dilangit karena susah dijangkau,banyak debu dan
terdapat atap yang bolong sehingga membuat atap masjid tersebut bocor saat terkena air hujan
dan menyebabkan genangan air.Lalu sebaiknya lantai yang retak harus diganti agar lantai mudah
dibersihkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/sanitasi-tempat-ibadah-5-pdf-
free.html