Anda di halaman 1dari 14

CARA PENDEKATAN SOCIAL BUDAYA DAN ANTROPOLOGI

KESEHATAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Antropologi Kesehatan

Dosen pengampu: H. Manaf, Bsc, S.Pd., MM

Disusun Oleh:

Kelompok 6

HASAN ABDAN SYAKUURO 191FK01050

IAN ASRIANI 191FK01054

IRPAN TAUPIK 191FK01060

MEYRA MUTIARA 191FK01073

NOPIA SOPIANTI 191FK01083

PADILLA MUTIARA NINGRUM 191FK01086

PUTRI KANIA SYAHRANI 191FK01090

TINGKAT 2B

FAKULTAS KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas khadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan Inayah-nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang cara pendekatan social budaya dan antropologi
kesehatan dalam praktik keperawatan dengan maksud untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kami berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi pembaca.

Bandung, 26 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Definisi Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Keperawatan............3
2.2 Cara-Cara Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Keperawatan.........3
2.3 Implikasi antropologi dalam praktik keperawatan....................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan
manusia. diera globalisasi sekarang ini dengan berbagai perubahan yang
begitu ekstrem menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek
sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merembak dikalangan
masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan pada Ibu dan Anak yang
sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan didalam masyarakat dimana mereka berada. Disadari atau
tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti
konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab-akibat
antara makanan dan kondisi sehat sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan,
seringkali membawa dampak baik maupun negatif terhadap kesehatan Ibu
dan Anak.
Perawat adalah profesi yang memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan berdasarkan pada pendekatan secara holistik. Ketika telah
memantapkan diri menjadi seorang Perawar maka, harus siap untuk
mengenali segala kebutuhan client baik dari segi biologis, psikologis,
sosial, dan spiritual serta siap mengembangkan keterampilan untuk
pembantukan karakter eorang Perawat yang profesional.
Sebagai seorang Perawat Profesional tentunya juga harus
memahami segala macam aspek yang dimiliki oleh klien, hal tersebut
dikarenakan banyaknya keanekaragaman budaya dalam suatu penduduk,
selain itu adanya kekhawatiran tentang kesenjangan kesehatan apabila
Perawat tidak memahami lebih dalam tentang budaya klien yang
dirawatnya. Dengan melihat hal tesebut, tentu memberikan kesadaran
kepada kita tentang pentingnya memahami keperawatan transkultural
guna untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara kompresensif
dengan memperhatikan pintas budaya klien yang dirawat.
Adanya perbedaan sosial dalam bermasyarakat antara Perawat
dengan kliennya, atas dasar lintas budaya yang sangat beranekaragam
diharapkan mampu menjembatani peningkatan pengetahuan Perawat
terhadap aneka sosial budaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi pendekatan sosial budaya dalam praktik keperawatan ?
2. Bagaimana cara-cara pendekatan sosial budaya dalam praktik
keperawatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pendekatan sosial budaya dalam praktik
keperawatan
2. Untuk mengetahui cara-cara pendekatan sosial budaya dalam praktik
keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Keperawatan


Transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada
analisis dan studi perbandingan tentang perbedaan sosial budaya (leininger,
1978). Keperawatan transkultural adalah ilmu yang kiat dan humanis, yang
difokuskan pada perilaku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara
fisik dan psikokultural sesuai latar belakang sosial budaya.

2.2 Cara-Cara Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktik Keperawatan


1. Pendekatan Agama
Agama dapat memberikan petunjuk atau pedoman pada umat
manusia dalam menjalani hidup meliputi seluruh aspek kehidupan.
Selain itu agama juga dapat membantu umat manusia dalam
memecahkan berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi. Adapun
aspek-aspek pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan
keperawatan dan kesehatan diantaranya :
a. Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu
menjaga kesehatannya.
b. Agama memberikan dorongan batin dan moral yang mendasar
dan melandasi cita-cita dan perilaku manusia dalam menjalani
kehidupan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat
serta bangsanya.
c. Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME dalam segala aktivitasnya.
d. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal
atau perbuatan yang bertentangan dalam ajarannya.
Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan
terdiri dari upaya-upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi
agama diantaranya :
a. Upaya pemeliharaan kesehatan
Upaya ini dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan sejak
Ibu hamil yaitu sejak janin dalam kandungan. Hal tersebut
bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat begitu
juga dengan Ibunya. Kesehatan merupakan faktor utama bago
umat manusia untuk dapat melakukan atau menjalani hidup
dengan baik sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit dan
kecacatan.
Ada beberapa langkah yang dapat memberikan tuntunan
bagi umat manusia untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan
oleh agama antara lain : makanan yang gizi, menjaga
kebersihan, berolahraga, dan pengobatan diwaktu sakit.
b. Upaya Pencegahan Penyakit
Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik
daripada pengobatan diwaktu sakit. Adapun upaya-upaya
pencegahan penyakit antara lain :
1) Dengan pemberian imunisasi. Imunisasi dapat diberikan
kepada bayi dan balita, ibu hamil, WUS, murid SD kelas
1-3.
2) Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun (Surat
Al-Baqarah ayat 233). Ayat tersebut pada dasarnya
memerintahkan seseorang Ibu untuk menyusui bayinya
dengan ASI sampai ia berusia 2 atau 3 tahun.
Memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan pada
kelompok pengajian, atau kelompok-kelompok kegiatan
keagamaan lainnya.
2. Pendekatan Melalui Masyarakat Paguyuban
Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang
diantaranya para warganya diwarnai dengan hubungan sosial yang
penuh rasa kekeluargaan, bersifat batiniyah dan kekal serta jauh dan
pamrih-pamrih ekonomi. Pelayanan keperawatan dengan pendekatan
paguyuban dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan
keperawatan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya paguyuban.
Untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan khususnya calon Perawat agar
mengetahui dan mampu melaksanakan berbagai upaya untuk
meningkatkan peran aktif masyarakat, agar masyarakat sadar
pentingnya kesehatan. Misalnya saja dengan mengadakan kegiatan
sosialisasi kegiatan mengenai kesehatan dan posyandu di Puskesmas.
a. Ciri-ciri Paguyuban
1) Intimate : Hubungan menyeluruh yang mesra
2) Private : Hubungan bersifat pribadi
3) Exclusive : Bahwa hubungan tersebut hanyalah
untuk "kita" saja dan tidak untuk orang lain diluar
kita.
b. Ciri-ciri Umum
1) Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2) Adanya keinginan untuk meningkatkan
kebersamaan
3) Hubungan kekeluargaan masih kental
4) Sifat gotong royong
c. Tipe-tipe Paguyuban memiliki 3 tipe :
1) Paguyuban karena ikatan darah yaitu berdasarkan
keturunan. Contoh kelompok kekeluargaan atau
keluarga besar
2) Paguyuban karena tempat yaitu paguyuban yang
tetrdiri dari orang yang berdekatan tempat tinggal.
Contoh arisan RT, RW dan Karang Taruna
3) Paguyuban karena jiwa pikiran yaitu paguyuban
terdiri dari orang-orang yang tidak punya hubungan
darah atau tempat tinggalnya tidak berdekatan tetapi
mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh orgsnisasi.
3. Pendekatan Kesenian
a. Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan. Dalam
penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik keperawatan,
seni dapat digunakan sebagai media dalam melakukan
pendekatan kepada masyarakat.
b. Seorang petugas bisa menyelipkan pesan-pesan kesehatan
didalamnya, misalnya : dengan kesenian wayang kulit melalui
pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang
ditampilkan diawal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan.
c. Dapat diisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan pesan-pesan yang telah disampaikan diawal
pertunjukan atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh
penonton. Misalnya : menciptakan lagu-lagu berisikan tentang
permasalahan kesehatan dalam bahasa daerah setempat.

2.3 Implikasi antropologi dalam praktik keperawatan


Implikasi didefinisikan sebagai suatu akibat yang terjadi karena suatu hal ,
implikasi memiliki makna bahwa sesuatu yang disimpulkan dalam suatu
penelitian yang lugas dan jelas. Implikasi dalam bahasa Indonesia adalah efek
yang ditimbulkan dimasa depan atau dampak yang dirasakan ketika
melakukan sesuatu.
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-
karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan ( Hochtrasser
dan Tapp, 1970;245) Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya
pendekatan budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota
masyarakat dan bagaimana cara memandang dunia, bagaimana
mengungkapkan emosinya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain,
kekuatan supernatural, atau Tuhan serta lingkungan alamnya.
Implikasi antropologi kesehatan terhadap praktik keperawatan antara lain :
1. Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan
Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di
amerika bekerja dibidang kesehatan masyarakat, fakultas
kedokteran, sekolah perawat dirumah sakit, dan departemen
kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas umum.
Mereka melakukan penelitian dalam topic seperti manusia,
anatomi, pediatric, epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan
obat, definisi mengenai sehat dan penyakit, layihan petugas
kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah
sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan system
kesehatan tradisional.
2. Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi
keperawatan
a) System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang
dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau
saling tergantung, sekelompok unit yang berbedayang
dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni sehingga
membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi,
beroperasi atau bergerak dalam suatu kesatuan
b) System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan
yang integral dalam interaksi antar manusia
c) Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan
satwa dalam lingkungan non hidup mereka (hardesty
1977;289) Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi
dalam praktek keperawatan . hubungan manusia dengan
lingkungan , dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya,
cara dimana penyakitnya dan tingkahlakunya mempengaruhi
evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik.
Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang
masalah-masalah epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku
individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan
timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang
berbeda-beda.. contoh : semakin maju suatu bangsa, penyakit
yang dideritapun berbeda dengan bangsa yang baru
berkembang. penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam
berdarah, TBC dll pada umumnya terdapat pada Negara yang
berrkembang, sedangkan penyakit-penyakit non infeksi seperti
stress, depresi, kanker, hipertensi, umumnya terdapat pada
Negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok tersebut.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang


menunjang profesi sangat diperlukan guna mendukung tenaga
kerja yang professional. Didalam bidang kesehatan itu sendiri
khususnya perawat berbagai ilmu ilmu yang mencangkup
bidangnya sangat penting untuk dikuasai dan dipahami salah
satunya yaitu antropologi kesehatan. Hubungan antara budaya
dengan kesehatan sangatlah erat hubungannya. Seringkali sulit
untuk membedakan antara antropologi kesehatan dan sosiologi
bagi ilmuan yang kurang berkecimpung dalam memahami ilmu
sosial. Objek material kedua ilmu itu memang memiliki kesamaan
yaitu antropologi dan sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
fan memahami manusia sebagai bagian dari suatu kelompok atau
masyarakat demikian pula dengan data dan model atau teori bias
saling meminjam. Artinya bias sendiri ataupun bersama-sama
digunakan dalam bahasan antropologi kesehatan ataupun sosiologi
kesehatan.

Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan


fenomena konsep sehat sakit dapat dilihat dari factor berikut :
1. Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi
dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan
manusia maupun penyakit dalam evolusi ekologis. Kajian
ini didukung ilmu lain seperti genetika, anatomi, serologi,
biokimia
2. Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial
mengamati prilaku sakit pada pasien, mempelajari
etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme,
hubungan perawat-dokter-petugas farmasi. Kajian ini
didukung ilmu seperti psikologi, sosiologi, administrasi,
poloyik, komunikasi, bahasa, kesehatan masyarakat,
pendidikan kesehatan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perawat sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat
dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam
meningkatkan status kesehatan diwilayah masyarakat. Jika telah memahami
bahwa proses asuhan keperawatan adalah hal utama dalam seluruh praktik
keperawatan, maka kita pasti akan memahami juga bahwa begitu banyak
kendala yang menjadi tantangan bagi pembangunan kesehatan serta
pelaksanaan asuhan keperawatan itu sendiri. Maka dari itu, agar perawat dapat
menjalankan praktik atau pelayanan kesehatan dengan baik, hendaknya
perawat melakukan sebuah pendekatan melalui agama, sistem masyarakat
paguyuban dan kesenian tradisional.
Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi dalam praktek
keperawatan. hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkah lakunya,
dengan penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan tingkahlakunya
mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik.
Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah
epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku individu dan kelompok
menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda
dalam populasi yang berbeda-beda..
DAFTAR PUSTAKA

Sugeng, Mas. 2014. MAKALAH ANTROPOLOGI 8 : IMPLIKASI


ANTROPOLOGI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN. Website :
http://warungbidan.blogspot.com/2016/07/makalah-antropologi-8-implikasi.html.
Diakses tanggal 25 Mei 2021 jam 17.30.

Song Anatastasi. 2020. Makalah pendekatan sosial budaya dalam praktik


keperawatan. https://id.scribd.com/document/449266255/makalah-bu-freasy-
sosial-budaya-docx. (Diakases pada tanggal 25 Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai