Disusun oleh :
Kelompok : 1 (Satu)
Kelas / Semester : B / 2 (dua)
Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Dosen Pengampu : Yulianto.YP. SKM., M.Kes
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Hidup sehat adalah hidup yang bisa dikatakan hidup yang tanpa beban atau hidup
dalam keadaan yang sejahtera. Yang terpenting dalam hidup sehat yaitu di dalam
kesehatan terutama unsur fisik, mental dan sosial. Karena menurut UU no 23 tahun 1993
tentang kesehatan, mengatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan
harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan
sosial dimana didalamnya ada kesehatan jiwa yang menjadi bagian dari integral kesehatan.
Perilaku atau pola hidup bersih dan sehat adalah kumpulan perilaku yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun di masyarakat
sehingga terciptanya peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Perilaku merupakan
konsep dasar kehidupan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang baik akan
meningkatkan kualitas kehidupan seseorang baik dari segi sosial maupun individu. Perilaku
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor terutama pengetahuan dan norma yang berlaku di
lingkungan individu tersebut. Edukasi dalam berperilaku sangat penting dalam
mengembangkan karakter sejak dini.
Perilaku akan terlaksana apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai. Banyak faktor yang berperan dalam membentuk perilaku seseorang sehingga
pembentukan perilaku harus dilakukan sejak dini. Perilaku terbentuk dengan adanya
kebiasaan sejak dini dan didukung oleh lingkungan serta pendidikan. Edukasi untuk
berperilaku bersih dan sehat sejak dini merupakan hal yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan hingga masa yang akan datang. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi
ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku.
1
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah satu upaya promosi
kesehatan yang bertujuan agar setiap orang dapat tinggal di lingkungan yang bersih dan
sehat dengan menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku agar dapat menerapkan cara–cara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan (Raksanagara & Raksanagara, 2015). Salah
satu misi promosi kesehatan adalah memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat
untuk hidup sehat melalui program pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu sasaran
promosi kesehatan dapat melalui pemberdayaan individu, pemberdayaan keluarga dan
pemberdayaan kelompok atau masyarakat (Kemenkes RI, 2011a).
2
masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku
masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan yang masih kurang optimal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa determinan utama dari kurang optimalnya derajat kesehatan
masyarakat selain disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang sehat, hal ini juga
disebabkan oleh perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2011b).
Dari beberapa laporan riset kesehatan sebelumnya diketahui bahwa rumah tangga
yang telah menerapkan PHBS baru mencapai 38,7% yang menunjukkan angka yang belum
optimal. Demikian pula pada tingkatan institusi pendidikan, instansi tempat kerja, di tempat
umum dan pada fasilitas kesehatan, praktek PHBS juga belum terlaksana sebagaimana
mestinya (Kemenkes RI, 2011b).
Pembentukan perilaku sejak dini sangat penting sehingga akan menjadi kebiasaan
hidup yang baik. Penerapan indikator PHBS sebagai perilaku kehidupan masyarakat
sangatlah penting, namun 6 indikator lainnya juga tidak kalah pentingnya dalam
pembentukan perilaku hidup sehat sehinga menciptakan derajat kesehatan masyarakat
yang tinggi.
Salah satu indikator dari 6 indikator yang tidak lagi diberlakukan oleh pemerintah
adalah gosok gigi sebelum tidur. Indikator ini menjadi target utama dalam pengabdian
masyarakat dikarenakan perilaku hidup sehat yang dibiasakan sejak kecil akan berdampak
pada kesehatan generasi di masa yang akan datang. Strategi yang digunakan adalah
mengembangkan kemampuan individu dengan sosialisasi dan edukasi cara menggosok
gigi dengan baik dan benar pada anak-anak usia dini. Hal ini akan meningkatkan derajat
kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut yang menjadi perhatian penting dalam
peningkatan kualitas hidup seseorang.
Selain indikator menggosok gigi sebelum tidur, pengabdian masyarakat ini juga
fokus dalam perilaku hidup bersih dan sehat yaitu indikator penanganan sampah dengan
baik sehingga menciptakan lingkungan yang bersih. Pengabdian masyarakat ini bertujuan
agar perilaku masyarakat di Desa Galang Suka Kecamatan Galang memenuhi indikator
PHBS yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pola hidup merupakan suatu gaya hidup yang memperhatikan beberapa faktor-
faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang sehari-hari. Pengertian pola
hidup sehat menurut Hanlon adalah suatu keadaan seseorang secara menyeluruh tetapi
memiliki kemampuan melakukan fisiologis maupun psikologis penuh. Pengertian pola hidup
sehat menurut Rusli Ruthan adalah setiap tindakan yang dapat mempengaruhi peluang
secara langsung maupun jangka panjang seluruh konsekuensi fisik yang menjadi lebih baik.
Pendapat lain menyatakan adalah yang dimaksud dengan pola hidup sehat yaitu
suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi
keadaan kesehatan seseorang, antara lain makanan dan olahraga, hal ini dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki kesehatan hidupnya berarti telah
dapat melepaskan diri dari penyakit yang menyiksanya baik berupa penyakit rohani maupun
jasmani.
5
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem,
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik (mati). Perilaku
kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman,
serta lingkungan.
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan
juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi
kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat
paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru
merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan
sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak memengaruhi kesehatannya.
6
2.2 Pola Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah suatu tahapan yang dilakukan
seseorang untuk mencapai derajat sehat. PHBS merupakan perilaku hidup seseorang
sesuai dengan standar hidup yang bersih dan sehat (Mulyati, D, J., Andayani, 2018). Untuk
menjadi seseorang yang sehat diperlukan suatu upaya untuk menciptakan suatu lingkungan
yang sehat (Anam, 2016). Dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus
dilandasi oleh kesadaran pribadi seseorang terutama kepala keluarga, sehingga
kedepannya seluruh anggota keluarga akan mampu berperan aktif dan menciptakan
perilaku sehat di masyarakat luas (Anhusadar & Islamiyah, 2020).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah kumpulan perilaku yang dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun di masyarakat sehingga terciptanya
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Perilaku merupakan konsep dasar kehidupan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang baik akan meningkatkan kualitas
kehidupan seseorang baik dari segi sosial maupun individu.
7
Pola Hidup Sehat adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam
budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan,
memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial. Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka
jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Melalui pola hidup sehat diharapkan masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Berikut ini ada sejumlah pendapat mengenai pengertian pola hidup sehat menurut para ahli,
antara lain:
1. Arimbi Nimpuno
Menurut chef Arimbi Nimpuno, konsep hidup sehat itu apabila segala
sesuatunya dilakukan secara seimbang. Hal itu meliputi makan, olahraga, dan
istirahat. Artinya tidak ada diet ekstrem atau olahraga ekstrem melainkan olahraga
sesuai porsinya.
2. Yongky Sentosa
Sementara itu, menurut Head of Personal Health Philips Indonesia, Yongky
Sentosa, pengertian pola hidup sehat adalah saat seseorang mampu berolahraga
dan olahraga sesuai porsinya serta dikombinasikan dengan makan yang sehat dan
bergizi.
8
Masalah kesehatan yang selama ini menjadi fokus perhatian pemerintah
adalah masalah gizi seimbang dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) (Ronitawati et al., 2020). Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
mampu mengurangi masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat. Salah
satu manfaat dari penerapan PHBS adalah meningkatkan derajat kesehatan yang
dimulai dari individu, keluarga, dan masyarakat (komunitas), dengan terbentuknya
perilaku hidup bersih dan sehat akan menurunkan angka kesakitan di masyarakat.
PHBS yang diterapkan dalam keluarga, khususnya pada anak sejak usia dini akan
mendatangkan dampak positif dalam lingkungan masyarakat (Julianti et al., 2018).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tidak hanya fokus pada tatanan
Rumah Tangga (keluarga) saja, tetapi juga pada PHBS tatanan institusi pendidikan,
PHBS tatanan tempat-tempat umum, PHBS tatanan perkantoran dan juga pada
PHBS tatanan Pelayanan Kesehatan.
b. Olahraga teratur;
c. Rajin mencuci tangan pada air mengalir dan menggunakan sabun;
d. Menggunakan air bersih;
e. Tidak merokok;
f. Membuang sampah pada tempatnya.
9
Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah tangga :
Tenaga kesehatan yang dimaksud yaitu seperti dokter, bidan dan tenaga
paramedis lainnya.
Seorang ibu dapat memberikan ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia 0-6 bulan.
10
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan
di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun.
11
f. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyaifasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada
beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air
minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak
mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara
yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
12
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Hal ini dikarenakan dalam satu puntung rokok yang diisap, akan
dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah
nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).
13
2.3 Cara Agar Pola Hidup Bersih dan Sehat
Di dalam menjaga kesehatan, tubuh kita harus memperhatikan hal-hal seperti berikut:
14
berdoa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidurlah dalam kamar
yang udaranya bersih, suasana tenang, dan cahaya lampu remang-remang
(tidak terang benderang). Sebaiknya tungkai diletakkan agak sedikit tinggi agar
memperlancar peredaran darah di anggota gerak bawah.
3. Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang mudah untuk dilakukan, tetapi juga ada
banyak orang yang sering mengabaikannya. Padahal olahraga ini merupakan
kegiatan yang bisa menyehatkan tubuh kita. Apabila kita berolahraga secara
teratur, maka banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh kita seperti daya
tahan tubuh meningkat, bisa menguatkan tulang-tulang, menurunkan lemak
pada tubuh, mengurangi stres, menambah kebugaran tubuh dam masih banyak
lagi. Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita
konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau kegiatan fisik yang kita
lakukan.
Dengan berolahraga secara teratur dapat memelihara jantung, peredaran
darah, dan frekuensi nadi. Macam-macam olahraga yang dapat kita lakukan
antara lain bersepeda, lari, berenang, dan senam. Di dalam olahraga ini cukup
dengan berlari-lari di tempat dan menggerakkan otot-otot kaki, tangan, perut,
dan leher. Sambil menghirup udara pagi yang segar kita selalu melakukan
olahraga pagi setiap pagi. Di dalam olahraga ini biasanya cukup dengan waktu
sepuluh sampai dengan lima belas menit.
15
Kurangilah konsumsi terhadap junk food, minuman bersoda, makanan
berkolesterol tinggi, minuman beralkohol, makanan dan minuman yang memakai
bahan pengawet, dan berbagai jenis makanan/minuman lainnya yang
berdampak negatif untuk tubuh. Makanlah makanan yang bergizi sesuai dengan
kebutuhan. Jangan makan secara berlebihan karena walaupun apa yang
dimakan adalah makanan yang bergizi tapi jika mengonsumsinya secara
berlebihan maka dapat menimbulkan berbagai penyakit.
16
2.4 Manfaat Pola Hidup Bersih dan Sehat
Hidup Sehat adalah hidup yang bebas dari semua masalah rohani (mental)
ataupun masalah jasmani (fisik). Hidup sehat bisa diartikan sebagai seseorang yang
hidup sehat secara fisik dan psikis tanpa ada masalah kesehatan sedikitpun. Seakan
sudah menjadi tren di zaman sekarang, hidup sehat menjadi sebuah hal penting yang
harus dilakukan. Sebab memiliki tubuh yang sehat harus diawali dengan hidup sehat
dan bersih sehingga tubuh kita akan terbebas dari penyakit. Mulai sekarang sudah
saatnya kita untuk memulai hidup sehat.
Ayo hidup sehat hari ini ! merupakan sebuah penyemangat bagi kita dalam
menjalankan gaya hidup sehat. menerapkan hidup sehat sederhana menjadi langkah
awal untuk memulai hidup sehat berkualitas. Perlu diketahui juga banyak penyakit yang
disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. oleh sebab itu sudah saatnya
menjalankan gaya hidup sehat sejak remaja sehingga kita terbiasa dan tetap hidup
sehat hingga usia 40 tahun.
Mengapa hidup sehat itu penting ? saat ini masih banyak orang yang belum
sadar betapa pentingnya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Memiliki tubuh yang
sehat tentu akan menunjang aktivitas kita sehari-hari. Bayangkan saja jika kita memiliki
penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat tentu akan merugikan diri
sendiri dan juga keluarga. Sebab, aktivitas akan terganggu karena kita sakit bahkan
akan banyak biaya yang keluar untuk pengobatan. Oleh sebab itu kita harus sudah
sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan.
Hidup sehat bisa dimulai dari diri sendiri dengan mengurangi kebiasaan yang
tidak baik untuk kesehatan. mulai sekarang sudah saatnya kita untuk memulai hidup
sehat tanpa diabetes, hidup sehat tanpa merokok, hidup sehat tanpa obat dan hidup
sehat bebas kanker. Ayo mulai hidup sehat sejak remaja sehingga bisa hidup sehat
hingga lansia.
17
Berikut adalah manfaat dari menjalankan hidup sehat:
a. Lebih bahagia
Selain bermanfaat untuk kesehatan, menjalankan hidup sehat juga mampu
meningkatkan suasana hati. Sebab menjalankan hidup sehat mampu membuat
percaya diri dan meningkatkan suasana hati. Hal tersebut karena hidup sehat
dengan berolahraga dan pola makan sehat mampu menstimulasi produksi
hormon endorphin yang ada dalam tubuh. Hal ini yang membuat kita merasa
lebih bahagia dan lebih rileks.
18
merupakan segala sesuatu yang rutin dilakukan setiap hari oleh anak dan kebiasaan
tersebut akan terbentuk menjadi sebuah pola (Sutanto, 2019).
Pola hidup bersih dan sehat merupakan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong
dirinya sendiri (Kemdiknas, 2010).
Pembiasaan pola hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarganya. Pola hidup bersih dan sehat merupakan perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga semua anggota keluarga mampu
menolong dirinya sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat (Anonim, 2016). Pola hidup bersih dan sehat akan menciptakan
keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah-masalah kesehatan.
Adapun beberapa manfaat dari pola hidup bersih dan sehat yaitu (Kemdiknas, 2010):
1. Setiap individu maupun rumah tangga meningkat kesehatannya serta tidak
mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat. Karena biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk kepentingan yang lain.
19
Adapun manfaat PHBS di berbagai bidang adalah :
20
2.5 Dampak Dari Pola Hidup Kotor dan Tidak Sehat
Lingkungan yang bersih merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manusia
hidup lebih sehat atau dapat menunjang keberlangsungan hidup manusia yang bebas dari
penyakit. kesehatan masyarakat adalah usaha pembentukan dan pembangunan nasional,
diarahkan guna mewujudkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Tentunya
ketika masyarakat kurang sadar akan kesehatan, akan tercermin dalam pola hidup yang
buruk dari individu dan bagaimana kondisi lingkungannya. Sebab sudah ditekankan bahwa
lingkungan adalah penentu keberlangsungan hidup manusia, maka sangat penting untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan.
Menurut WHO 60% faktor kesehatan individu dan kualitas kesehatan berhubungan
dengan pola hidup. Pola hidup yang tidak sehat merupakan aktifitas sehari-hari yang tidak
peduli dengan kesehatan dan dapat menurukan status kesehatan seperti melewatkan
sarapan, makan terlalu banyak, minum yang terlalu sedikit, dan kurangnya aktifitas fisik.
Adapun dampak dari pola hidup kotor dan tidak sehat yaitu:
2. Obesitas
Obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, dan nutrisional yaitu perilaku
makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi. Obesitas atau
kegemukan merupakan masalah yang mungkin akan muncul dan menjadi masalah
terutama dikalangan remaja (Almatsier, 2011). Obesitas (overweight) dapat terjadi
akibat pola makan yang tidak seimbang. Seseorang mengalami kebiasaan makan
makanan yang tidak sehat seperti junk food, makanan cepat saji, dan makan
makanan yang tinggi akan kalori menjadi risiko terjadinya obesitas
(Soetjiningsih, 2010).
3. Hipertensi
22
global. Aktivitas fisik mempengaruhi stabilitas tekanan darah. Pada orang yang tidak
aktif melakukan kegiatan fisik cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang
lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras pada
setiap kontraksi.
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan stroke bila tidak segera diatasi
dan diberikan pengobatan yang tepat. Stroke terjadi ketika ada gangguan atau
pengurangan suplai darah ke bagian otak, sehingga jaringan otak tidak
mendapatkan oksigen dan nutrisi. Pola makan yang tidak sehatlah yang akhirnya
menyebabkan stroke.
4. Diabetes Mellitus
5. Demam Berdarah
Gangguan pada paru-paru ini dapat terjadi akibat gaya hidup tidak sehat,
terutama merokok. Masalah ini menyebabkan aliran darah terhambat dan
meradang dari paru-paru. Beberapa gejala yang bisa dirasakan, yaitu mengi,
masalah pernapasan, dan lainnya. Jika dibiarkan, gangguan yang lebih parah pada
paru-paru tentu bisa terjadi.
23
2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat
24
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, yaitu sebagai
berikut.
a. Pengaruh pengetahuan terhadap perilaku PHBS
Dari hasil penelitian didapat 61,1% memiliki sikap positif. Menurut Azwar
(2015) sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu, dalam kehidupan sehari-
hari adalah merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus
sosial.
25
apa dan bagaimana kehidupan selanjutnya dijalani. Pada tahap selanjutnya,
individu yang meyakini informasi yang diterimanya, dan dengan pengetahuan
yang dimilikinya akan membentuk sikap. Melalui sikap tersebut individu akan
memutuskan tindakan yang akan diambil dalam kehidupan selanjutnya.
Pendidikan kesehatan tentang PHBS mendukung siswa dalam
mengembangkan intelegensi dan bertambahnya pengalaman, sehingga sikap
siswa akan menjadi positif.
26
misalnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk meningkatkan
pengetahuan siswa, perlu dilakukan pembinaan kepada siswa secara terus
menerus, melalui penyuluhan baik oleh petugas kesehatan maupun guru di
sekolah. Penyuluhan dapat dilakukan dengan cara penjelasan melalui poster,
lembar balik maupun pemutaran film yang berisi pesan PHBS, sehingga melalui
penyuluhan ini siswa tertarik dan cepat mengerti apa yang disampaikan. Selain
itu pembuatan dan penempatan pesanpesan PHBS di tempat-tempat yang
strategis di sekolah, seperti di ruang perpustakaan, di kantin sekolah, aula
kelas, dan di halaman sekolah (taman, pagar pembatas kawasan sekolah).
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan
aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat
menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting
bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan
kesehatanpada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks. Deteksi dini
gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi
komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi.
Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut,
diharapkan dapat tercipta anak usia sekolah Indonesia yang cerdas, sehat dan
berprestasi .
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pola hidup bersih dan sehat adalah kumpulan perilaku yang dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun di masyarakat sehingga terciptanya
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Perilaku yang baik akan meningkatkan
kualitas kehidupan seseorang baik dari segi sosial maupun individu.
Jadi, bisa disimpulkan jika pola hidup bersih dan sehat dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup agar tubuh tidak mudah terserang oleh berbagai penyakit yang
berasal dari lingkungan dan gaya hidup yang kotor. Pola hidup yang bersih dan sehat Ini
bisa dimulai dari langkah kecil, seperti makan makanan sehat dan bergizi seimbang,
olahraga rutin setiap hari dan melakukan bersih-bersih di rumah. Dengan melakukan pola
hidup sehat, kita dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan tahan dari berbagai
serangan penyakit karena kita memiliki imun tubuh yang kuat. Selain itu, jika kita
menanamkan pola hidup bersih maka kita akan memiliki lingkungan yang bersih dan sehat
juga yang membuat kita nyaman dalam melakukan apapun sehingga dapat mencegah
penyakit datang.
28
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Hikmah Marisda, Rahmatiah Thahir , Dewi Purnama Windasari. (2021). Edukasi
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Produktif.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 5, No. 2. Hal. 354-364.
Nainggolan, Alon Mandimpu, et al. (2022). "Peningkatan Kesadaran Pola Hidup Masyarakat
Bersih Dalam Konteks Moderasi Beragama Di Desa Maen." Jurnal PKM
Setiadharma 3.2 : 61-73.
Hairudin La Patilaiya, Hamidah Rahman. (2018). “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Meningkatkan Kualitas
Kesehatan Masyarakat”. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat 2 No.
2.
Rihiantoro, Tori, and Muji Widodo. (2018). "Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik
Dengan Kejadian Hipertensi Di Kabupaten Tulang Bawang." Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik 13.2 : 159-167.
Nunun Nurhajati. (2015). “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Samir
Dalam Meningkatkan 1 Kesehatan Masyarakat”. Publiciana, Vol.8 No.1 : 107-126.
Depkes RI . (2009). “Panduan Peningkatan Perilaku Hidu Bersih dan Sehat dalam Rumah
Tangga”. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Depkes RI. (2006). “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga”. Jakarta:
Pusat Promosi Kesehatan
Depkes RI. Depkes RI. (2007). “Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat”. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.
Depkes RI. (2008). “ Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Suryani, Linda. 2018. "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(Phbs) Siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru." Jurnal Keperawatan Abdurrab, vol. 1, no. 2, pp. 17-28.
29