Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH KESEHATAN MASYARAKAT

“POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT”

Disusun oleh :

1. Chalita Kaila (PO7131222006)


2. Nabilah (PO7131222018)
3. Hidayah Wulan Suci (PO7131222044)
4. Niken Nabila.Y (PO7131222062)
5. Murdiyah Hasanah (PO7131222064)

Kelompok : 1 (Satu)
Kelas / Semester : B / 2 (dua)
Program Studi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika
Dosen Pengampu : Yulianto.YP. SKM., M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan “Makalah Pola Hidup Bersih dan Sehat” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Kesehatan Masyarakat
di Poltekkes Kemenkes Palembang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca .
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Pak Yulianto.YP. SKM., M.Kes selaku
dosen pada Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat. Tugas yang telah di berikan sangat
memberikan banyak sekali pengetahuan dan wawasan yang belum kami ketahui
sebelumnya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang juga telah
ikut membantu pada proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Senin, 19 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5
2.1 Pola Hidup ......................................................................................... 5
2.2 Pola Hidup Bersih dan Sehat .............................................................. 7
2.4 Cara Agar Pola Hidup Bersih dan Sehat .......................................... 14
2.4 Manfaat Pola Hidup Bersih dan Sehat .............................................. 17
2.5 Dampak Dari Pola Hidup Bersih dan Sehat ...................................... 21
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Hidup Bersih dan Sehat ..... 24
BAB III.............................................................................................................. 28
PENUTUP ......................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hidup sehat adalah hidup yang bisa dikatakan hidup yang tanpa beban atau hidup
dalam keadaan yang sejahtera. Yang terpenting dalam hidup sehat yaitu di dalam
kesehatan terutama unsur fisik, mental dan sosial. Karena menurut UU no 23 tahun 1993
tentang kesehatan, mengatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan
harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan
sosial dimana didalamnya ada kesehatan jiwa yang menjadi bagian dari integral kesehatan.

Perilaku atau pola hidup bersih dan sehat adalah kumpulan perilaku yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun di masyarakat
sehingga terciptanya peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Perilaku merupakan
konsep dasar kehidupan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang baik akan
meningkatkan kualitas kehidupan seseorang baik dari segi sosial maupun individu. Perilaku
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor terutama pengetahuan dan norma yang berlaku di
lingkungan individu tersebut. Edukasi dalam berperilaku sangat penting dalam
mengembangkan karakter sejak dini.

Perilaku akan terlaksana apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai. Banyak faktor yang berperan dalam membentuk perilaku seseorang sehingga
pembentukan perilaku harus dilakukan sejak dini. Perilaku terbentuk dengan adanya
kebiasaan sejak dini dan didukung oleh lingkungan serta pendidikan. Edukasi untuk
berperilaku bersih dan sehat sejak dini merupakan hal yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan hingga masa yang akan datang. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi
ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku.

1
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah satu upaya promosi
kesehatan yang bertujuan agar setiap orang dapat tinggal di lingkungan yang bersih dan
sehat dengan menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku agar dapat menerapkan cara–cara hidup sehat dalam rangka menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan (Raksanagara & Raksanagara, 2015). Salah
satu misi promosi kesehatan adalah memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat
untuk hidup sehat melalui program pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu sasaran
promosi kesehatan dapat melalui pemberdayaan individu, pemberdayaan keluarga dan
pemberdayaan kelompok atau masyarakat (Kemenkes RI, 2011a).

Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan


dapat dikatakan sebagai ujung tombak untuk promosi kesehatan. Pemberdayaan akan
lebih berhasil jika dilaksanakan melalui kemitraan serta menggunakan metode dan teknik
yang tepat (Kemenkes RI, 2011a). Penyuluhan kesehatan adalah salah satu metode yang
dapat diterapkan untuk tindakan preventif guna mengingatkan masyarakat pentingnya
menjaga kesehatan.

Melalui metode penyuluhan maka pemeliharaan kesehatan masyarakat dapat


dimulai dari kesadaran setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat luas. Kegiatan
penyuluhan langsung ke masyarakat terutama masyarakat yang masih jauh dari jangkauan
media informasi maupun fasilitas kesehatan akan dapat membantu masyarakat
mendapatkan informasi kesehatan, maka dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini
dapat mendukung hak literasi informasi kesehatan setiap individu (Prasanti & Fuady, 2017).
Demikian pula dengan literasi informasi kesehatan sangat mendukung untuk kegiatan
pemberdayaan (Word Health Organization, n.d.).

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sebetulnya telah


memperkenalkan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak tahun 1996,
akan tetapi cakupan pelaksanaan PHBS diketahui masih rendah. Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sebagai penjabaran dari Permenkes tersebut, dalam
buku pedoman pembinaan PHBS disebutkan bahwa derajat kesehatan masyarakat yang

2
masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku
masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan yang masih kurang optimal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa determinan utama dari kurang optimalnya derajat kesehatan
masyarakat selain disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang sehat, hal ini juga
disebabkan oleh perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2011b).

Dari beberapa laporan riset kesehatan sebelumnya diketahui bahwa rumah tangga
yang telah menerapkan PHBS baru mencapai 38,7% yang menunjukkan angka yang belum
optimal. Demikian pula pada tingkatan institusi pendidikan, instansi tempat kerja, di tempat
umum dan pada fasilitas kesehatan, praktek PHBS juga belum terlaksana sebagaimana
mestinya (Kemenkes RI, 2011b).

Pembentukan perilaku sejak dini sangat penting sehingga akan menjadi kebiasaan
hidup yang baik. Penerapan indikator PHBS sebagai perilaku kehidupan masyarakat
sangatlah penting, namun 6 indikator lainnya juga tidak kalah pentingnya dalam
pembentukan perilaku hidup sehat sehinga menciptakan derajat kesehatan masyarakat
yang tinggi.

Salah satu indikator dari 6 indikator yang tidak lagi diberlakukan oleh pemerintah
adalah gosok gigi sebelum tidur. Indikator ini menjadi target utama dalam pengabdian
masyarakat dikarenakan perilaku hidup sehat yang dibiasakan sejak kecil akan berdampak
pada kesehatan generasi di masa yang akan datang. Strategi yang digunakan adalah
mengembangkan kemampuan individu dengan sosialisasi dan edukasi cara menggosok
gigi dengan baik dan benar pada anak-anak usia dini. Hal ini akan meningkatkan derajat
kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut yang menjadi perhatian penting dalam
peningkatan kualitas hidup seseorang.

Selain indikator menggosok gigi sebelum tidur, pengabdian masyarakat ini juga
fokus dalam perilaku hidup bersih dan sehat yaitu indikator penanganan sampah dengan
baik sehingga menciptakan lingkungan yang bersih. Pengabdian masyarakat ini bertujuan
agar perilaku masyarakat di Desa Galang Suka Kecamatan Galang memenuhi indikator
PHBS yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pola hidup?


2. Apa yang dimaksud dengan pola hidup bersih dan sehat?
3. Bagaimana cara berpola hidup bersih dan sehat?
4. Apa saja manfaat hidup bersih dan sehat?
5. Apa saja dampak dari pola hidup kotor dan tidak sehat?
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pola hidup.


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pola hidup bersih dan sehat.
3. Mengetahui cara berpola hidup bersih dan sehat.
4. Mengetahui manfaat dari pola hidup sehat.
5. Mengetahui dampak yang ditimbulkan apabila pola hidup manusia kotor dan tidak
sehat.
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pola Hidup

Pola hidup merupakan suatu gaya hidup yang memperhatikan beberapa faktor-
faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang sehari-hari. Pengertian pola
hidup sehat menurut Hanlon adalah suatu keadaan seseorang secara menyeluruh tetapi
memiliki kemampuan melakukan fisiologis maupun psikologis penuh. Pengertian pola hidup
sehat menurut Rusli Ruthan adalah setiap tindakan yang dapat mempengaruhi peluang
secara langsung maupun jangka panjang seluruh konsekuensi fisik yang menjadi lebih baik.

Pendapat lain menyatakan adalah yang dimaksud dengan pola hidup sehat yaitu
suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi
keadaan kesehatan seseorang, antara lain makanan dan olahraga, hal ini dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki kesehatan hidupnya berarti telah
dapat melepaskan diri dari penyakit yang menyiksanya baik berupa penyakit rohani maupun
jasmani.

Pola hidup merupakan kebiasaan aktifitas sehari-hari seseorang dalam


menjalankan hidupnya, yang memperhatikan segala aspek keadaan kesehatan mulai dari
makanan, minuman, serta nutrisi yang dikonsumsi dan sikap perilaku seseorang sehari-hari.
Pola hidup yang sehat adalah segala sesuatu hal yang dilakukan manusia dengan rutin dan
berkesinambungan serta memberi makna pada kehidupan seseorang, baik bagi diri sendiri
maupun bagi lingkungan sekitar.

Kebiasaan yang dijadikan pemahaman dan pengertian seseorang tentang pola


hidup sehat tidak akan lepas dari namanya munculnya kebiasaan yang dijadikan landasan
pola hidup seseorang untuk menjalani hidup. Dari pendapat diatas dapat di simpulkan
bahwasanya pola hidup adalah konsep kehidupan seseorang yang berkesinambungan
dengan upaya agar mempertahankan serta meningkatkan kesehatan melalui interaksi
dengan keadaan lingkungan yang terkait dengan kesehatan.

5
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem,
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik (mati). Perilaku
kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman,
serta lingkungan.

Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :


1. Perilaku pemeliharaan kesehatan, yaitu perilaku atau usaha-usaha seseorang
untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
penyembuhan bilamana sakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan,
yaitu perilaku yang menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderita penyakit dan atau kecelakaan. Perilaku ini dimulai dari mengobati
sendiri sampai mencari pengobatan keluar negeri.
3. Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu bagaimana seseorang perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina
suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment).
Masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat
menerapkan caracara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2007).

Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan
juga dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi
kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat
paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru
merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan
sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak memengaruhi kesehatannya.

6
2.2 Pola Hidup Bersih dan Sehat

PHBS menurut Kementrian Kesehatan merupakan kependekan dari Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat yang berarti perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi
sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah suatu tahapan yang dilakukan
seseorang untuk mencapai derajat sehat. PHBS merupakan perilaku hidup seseorang
sesuai dengan standar hidup yang bersih dan sehat (Mulyati, D, J., Andayani, 2018). Untuk
menjadi seseorang yang sehat diperlukan suatu upaya untuk menciptakan suatu lingkungan
yang sehat (Anam, 2016). Dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus
dilandasi oleh kesadaran pribadi seseorang terutama kepala keluarga, sehingga
kedepannya seluruh anggota keluarga akan mampu berperan aktif dan menciptakan
perilaku sehat di masyarakat luas (Anhusadar & Islamiyah, 2020).

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah kumpulan perilaku yang dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun di masyarakat sehingga terciptanya
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Perilaku merupakan konsep dasar kehidupan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku yang baik akan meningkatkan kualitas
kehidupan seseorang baik dari segi sosial maupun individu.

7
Pola Hidup Sehat adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam
budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan,
memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial. Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka
jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta
perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat. Melalui pola hidup sehat diharapkan masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Berikut ini ada sejumlah pendapat mengenai pengertian pola hidup sehat menurut para ahli,
antara lain:

1. Arimbi Nimpuno
Menurut chef Arimbi Nimpuno, konsep hidup sehat itu apabila segala
sesuatunya dilakukan secara seimbang. Hal itu meliputi makan, olahraga, dan
istirahat. Artinya tidak ada diet ekstrem atau olahraga ekstrem melainkan olahraga
sesuai porsinya.

2. Yongky Sentosa
Sementara itu, menurut Head of Personal Health Philips Indonesia, Yongky
Sentosa, pengertian pola hidup sehat adalah saat seseorang mampu berolahraga
dan olahraga sesuai porsinya serta dikombinasikan dengan makan yang sehat dan
bergizi.

3. Cindiawaty Pudjiadi (Dokter Spesialis Gizi)


Menurutnya pola hidup sehat tidak cukup hanya dengan makan, tidur dan
olahraga. Lebih dari itu, sehat merupakan kondisi yang baik secara keseluruhan,
meliputi fisik, mental dan spiritual. Itu semua bisa terwujud apabila didukung banyak
hal, seperti makan sehat, olahraga teratur dan istirahat. Selain itu, pikiran juga harus
terus dijaga agar tidak stres.

8
Masalah kesehatan yang selama ini menjadi fokus perhatian pemerintah
adalah masalah gizi seimbang dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) (Ronitawati et al., 2020). Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
mampu mengurangi masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat. Salah
satu manfaat dari penerapan PHBS adalah meningkatkan derajat kesehatan yang
dimulai dari individu, keluarga, dan masyarakat (komunitas), dengan terbentuknya
perilaku hidup bersih dan sehat akan menurunkan angka kesakitan di masyarakat.
PHBS yang diterapkan dalam keluarga, khususnya pada anak sejak usia dini akan
mendatangkan dampak positif dalam lingkungan masyarakat (Julianti et al., 2018).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tidak hanya fokus pada tatanan
Rumah Tangga (keluarga) saja, tetapi juga pada PHBS tatanan institusi pendidikan,
PHBS tatanan tempat-tempat umum, PHBS tatanan perkantoran dan juga pada
PHBS tatanan Pelayanan Kesehatan.

Beberapa contoh sederhana penerapan PHBS di lingkungan keluarga yaitu:

a. Makan makanan bergizi, usahakan makanan yang dimasak dan diolah


sendiri. Jika tidak memungkinkan untuk memasak makanan sendiri.

b. Olahraga teratur;
c. Rajin mencuci tangan pada air mengalir dan menggunakan sabun;
d. Menggunakan air bersih;
e. Tidak merokok;
f. Membuang sampah pada tempatnya.
9
Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah tangga :

a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan yang dimaksud yaitu seperti dokter, bidan dan tenaga
paramedis lainnya.

b. Bayi diberi ASI eksklusif

Seorang ibu dapat memberikan ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia 0-6 bulan.

c. Balita ditimbang setiap bulan

10
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan
di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun.

d. Menggunakan air bersih

Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak,


mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit.

e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Mencuci tangan di air mengalir dan memakaisabun dapat menghilangkan


berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga
tangan bersih dan bebas kuman.

11
f. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyaifasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada
beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air
minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak
mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara
yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga.


PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di
dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di
luar rumah seperti talang air, dan lain-lain yang dilakukan secara teratur
setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).

h. Makan sayur dan buah setiap hari


Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung
berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh
untuk proses pencernaan makanan.

12
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang


mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan
fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapatdilakukan dalam
kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun,mencuci pakaian, dan
lain-lainnya. Sedangkan jenis olahraga yang bisa dilakukan, yaitu push-up,
lari ringan atau jogging, bermain bola, berenang, senam, yoga, fitness,
angkat beban, dan aktivitas olahraga lainnya.

j. Tidak Merokok di Dalam Rumah

Hal ini dikarenakan dalam satu puntung rokok yang diisap, akan
dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah
nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).

13
2.3 Cara Agar Pola Hidup Bersih dan Sehat

Di dalam menjaga kesehatan, tubuh kita harus memperhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Mandi Dua Kali Sehari


Alasan utama ialah agar tubuh sehat dan segar bugar. Mandi
membersihkan seluruh tubuh kita. Urutannya adalah sebagai berikut. Seluruh tubuh
kita cuci dengan sabun mandi. Oleh buih sabun, semua kotoran dan kuman
yang melekat mengotori kulit lepas dari permukaan kulit, kemudian tubuh kita
siram bersih-bersih. Seluruh tubuh kita gosok hingga keluar semua kotoran atau
daki. Kita keluarkan daki dari wajah, kaki, dan lipatan-lipatan. Gosok terus
dengan tangan, kemudian seluruh tubuh disiram sampai bersih dari daki.
Dengan demikian, kulit serta pori-pori bersih dan tidak tertutup atau
tersumbat kotoran lagi. Kulit dapat lancar lagi mengeluarkan kotoran di badan
berupa keringat. Badan tidak bau badan. Mana mungkin bau badan bukankah
kotoran sudah dibuang dengan mandi paling sedikit dua kali sehari. Apabila kita
mandi teratur dua kali sehari, tidak mungkin bau badan.

2. Tidur yang Cukup


Dengan tidur yang cukup mampu untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh serta dapat meningkatkan produktivitas kerja. Banyak sekali yang
mempunyai aktivitas yang banyak yang terkadang lupa dan tidak menghiraukan
waktu istirahat kita. Bila kita mempunyai pola tidur yang berantakan seperti
tidur yang terlalu larut malam dan harus bangun pagi-pagi untuk bekerja. Padahal
apabila kurang istirahat dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi. Sebaiknya
apabila istirahat kerja di siang hari paling tidak kita bisa tidur sejenak selama 20
menit agar pikiran kita bisa segar kembali. Tetapi kita harus bisa menata pola tidur
kita yang baik supaya tidur bisa tepat waktu dan juga kan menyehatkan tubuh
kita.
Tidur yang cukup diperlukan oleh tubuh kita untuk memulihkan tenaga.
Dengan tidur yang cukup, kemampuan dan keterampilan kita meningkat.
Susunan saraf serta tubuh terpelihara agar tetap segar dan sehat. Tidak lupa

14
berdoa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidurlah dalam kamar
yang udaranya bersih, suasana tenang, dan cahaya lampu remang-remang
(tidak terang benderang). Sebaiknya tungkai diletakkan agak sedikit tinggi agar
memperlancar peredaran darah di anggota gerak bawah.

3. Berolahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang mudah untuk dilakukan, tetapi juga ada
banyak orang yang sering mengabaikannya. Padahal olahraga ini merupakan
kegiatan yang bisa menyehatkan tubuh kita. Apabila kita berolahraga secara
teratur, maka banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh kita seperti daya
tahan tubuh meningkat, bisa menguatkan tulang-tulang, menurunkan lemak
pada tubuh, mengurangi stres, menambah kebugaran tubuh dam masih banyak
lagi. Kesehatan tubuh kita tidak hanya tergantung dari jenis makanan yang kita
konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau kegiatan fisik yang kita
lakukan.
Dengan berolahraga secara teratur dapat memelihara jantung, peredaran
darah, dan frekuensi nadi. Macam-macam olahraga yang dapat kita lakukan
antara lain bersepeda, lari, berenang, dan senam. Di dalam olahraga ini cukup
dengan berlari-lari di tempat dan menggerakkan otot-otot kaki, tangan, perut,
dan leher. Sambil menghirup udara pagi yang segar kita selalu melakukan
olahraga pagi setiap pagi. Di dalam olahraga ini biasanya cukup dengan waktu
sepuluh sampai dengan lima belas menit.

4. Menjaga Pola Makan


Cara untuk menjaga pola makan yang sehat dapat dilakukan dengan
memerhatikan asupan dan kandungan makanan yang dikonsumsi. Salah satunya
adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak yang
tinggi seperti makanan cepat saji dan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah.
Banyak penelitian yang menunjukkan pengarih dari memperbaiki asupan makanan
yang dapat menghindarkan risiko terkena berbagai penyakit dan memberikan efek
yang menyehatkan.

15
Kurangilah konsumsi terhadap junk food, minuman bersoda, makanan
berkolesterol tinggi, minuman beralkohol, makanan dan minuman yang memakai
bahan pengawet, dan berbagai jenis makanan/minuman lainnya yang
berdampak negatif untuk tubuh. Makanlah makanan yang bergizi sesuai dengan
kebutuhan. Jangan makan secara berlebihan karena walaupun apa yang
dimakan adalah makanan yang bergizi tapi jika mengonsumsinya secara
berlebihan maka dapat menimbulkan berbagai penyakit.

5. Menciptakan Lingkungan yang Sehat


Kebersihan adalah faktor utama yang menunjang kesehatan, jika
kurang memperhatikan kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan
lingkungan maka akan sangat mudah penyakit bersarang pada tubuh. Salah satu
cara menjaga kebersihan adalah dengan mencuci tangan. Sangat wajib hukumnya
mencuci tangan sebelum makan, agar kuman yang menempel di tangan tidak
menempel di makanan. Membersihkan seluruh isi rumah juga sangat penting
karena bukan kesehatan saja yang harus dijaga, kesehatan seluruh anggota
keluarga juga harus dijaga.
Apabila kita ingin menikmati kesehatan yang sesungguhnya maka kita
juga harus memperhatikan lingkungan kita yang harus kita jaga. Lingkungan
yang perlu kita jaga adalah, air, tanah, udara, iklim, tumbuhan dan lain sebagainya.
Apabila kita hidup dilingkungan yang tidak baik seperti berkumpul dengan
orang yang perokok, lingkungan yang penuh dengan sampah, banyak terkena
asap mobil dan lain-lain. Dengan lingkungan yang tidak baik, juga akan bisa
memicu kesehatan kita.

6. Minum Air Putih yang Cukup


Kita cukup mengenal akan banyak manfaat minum air putih bagi
kesehatan. Kesehatan telah menganjurkan untuk kita mengonsumsi air putih
dalam seharinya adalah tidak kurang dari 8 gelas. Air putih ini sangat baik
untuk membersihkan serta memperbaiki dan menjaga kesehatan pencernaan
kita. Serta kandungan nutrisi, oksigen dalam air baik untuk kelancaran peredaran
darah kita.

16
2.4 Manfaat Pola Hidup Bersih dan Sehat

1. Manfaat Hidup Sehat

Hidup Sehat adalah hidup yang bebas dari semua masalah rohani (mental)
ataupun masalah jasmani (fisik). Hidup sehat bisa diartikan sebagai seseorang yang
hidup sehat secara fisik dan psikis tanpa ada masalah kesehatan sedikitpun. Seakan
sudah menjadi tren di zaman sekarang, hidup sehat menjadi sebuah hal penting yang
harus dilakukan. Sebab memiliki tubuh yang sehat harus diawali dengan hidup sehat
dan bersih sehingga tubuh kita akan terbebas dari penyakit. Mulai sekarang sudah
saatnya kita untuk memulai hidup sehat.

Ayo hidup sehat hari ini ! merupakan sebuah penyemangat bagi kita dalam
menjalankan gaya hidup sehat. menerapkan hidup sehat sederhana menjadi langkah
awal untuk memulai hidup sehat berkualitas. Perlu diketahui juga banyak penyakit yang
disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. oleh sebab itu sudah saatnya
menjalankan gaya hidup sehat sejak remaja sehingga kita terbiasa dan tetap hidup
sehat hingga usia 40 tahun.

Mengapa hidup sehat itu penting ? saat ini masih banyak orang yang belum
sadar betapa pentingnya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Memiliki tubuh yang
sehat tentu akan menunjang aktivitas kita sehari-hari. Bayangkan saja jika kita memiliki
penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat tentu akan merugikan diri
sendiri dan juga keluarga. Sebab, aktivitas akan terganggu karena kita sakit bahkan
akan banyak biaya yang keluar untuk pengobatan. Oleh sebab itu kita harus sudah
sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan.

Hidup sehat bisa dimulai dari diri sendiri dengan mengurangi kebiasaan yang
tidak baik untuk kesehatan. mulai sekarang sudah saatnya kita untuk memulai hidup
sehat tanpa diabetes, hidup sehat tanpa merokok, hidup sehat tanpa obat dan hidup
sehat bebas kanker. Ayo mulai hidup sehat sejak remaja sehingga bisa hidup sehat
hingga lansia.

17
Berikut adalah manfaat dari menjalankan hidup sehat:

a. Lebih bahagia
Selain bermanfaat untuk kesehatan, menjalankan hidup sehat juga mampu
meningkatkan suasana hati. Sebab menjalankan hidup sehat mampu membuat
percaya diri dan meningkatkan suasana hati. Hal tersebut karena hidup sehat
dengan berolahraga dan pola makan sehat mampu menstimulasi produksi
hormon endorphin yang ada dalam tubuh. Hal ini yang membuat kita merasa
lebih bahagia dan lebih rileks.

b. Meningkatkan energi tubuh


Manfaat hidup sehat selanjutnya adalah mampu meningkatkan pasokan
energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam menunjang aktivitas sehari hari.
Menjalankan pola makan sehat dengan mengkonsumsi buah dan sayur dan
makanan yang tinggi protein mampu memberikan banyak energi untuk tubuh

c. Mengurangi risiko penyakit


Menjalankan hidup sehat tentu kita akan terhindar dari masalah penyakit.
Menjalankan hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin akan
meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika menjalankan hidup sehat tentu asupan
protein, vitamin hingga nutrisi akan terpenuhi hal ini yang membuat kita
terhindar dari risiko penyakit.

2. Manfaat Pola Hidup Bersih dan Sehat

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi


serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk menjaga
kesehatan hendaknya kita harus membiasakan pola hidup bersih dan sehat, baik
dirumah maupun dimasyarkat. Pembiasaan merupakan salah satu cara yang sangat
efektif diterapkan dalam memberikan pendidikan anak usia dini. Pembiasaan adalah
kegiatan yang dilakukan secara berulang sehingga menjadi terbiasa. Pembiasaan

18
merupakan segala sesuatu yang rutin dilakukan setiap hari oleh anak dan kebiasaan
tersebut akan terbentuk menjadi sebuah pola (Sutanto, 2019).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembiasaan menunjukkan arti sebuah


proses sesuatu/seseorang menjadi terbiasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang untuk membiasakan
seseorang dalam bersikap, berperilaku dan berpikir dengan benar.

Pola hidup bersih dan sehat merupakan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong
dirinya sendiri (Kemdiknas, 2010).

Pembiasaan pola hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota
keluarganya. Pola hidup bersih dan sehat merupakan perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga semua anggota keluarga mampu
menolong dirinya sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat (Anonim, 2016). Pola hidup bersih dan sehat akan menciptakan
keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah-masalah kesehatan.

Adapun beberapa manfaat dari pola hidup bersih dan sehat yaitu (Kemdiknas, 2010):
1. Setiap individu maupun rumah tangga meningkat kesehatannya serta tidak
mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat. Karena biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk kepentingan yang lain.

3. Manfaat PHBS di berbagai Bidang

Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat


agar mau menjalankan hidup bersih dan sehat selain itu, masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

19
Adapun manfaat PHBS di berbagai bidang adalah :

a. Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan


masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan
para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

b. Manfaat PHBS di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga


sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah
tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu
meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS rumah
tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola
hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

c. Manfaat PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja


agar tahu dan mau untuk melakukan PHBS dan berperan dalam menciptakan
tempat kerja yang sehat. Manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja
mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan
produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif.

d. Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan


lingkungan yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat
memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan
kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

20
2.5 Dampak Dari Pola Hidup Kotor dan Tidak Sehat

Lingkungan yang bersih merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manusia
hidup lebih sehat atau dapat menunjang keberlangsungan hidup manusia yang bebas dari
penyakit. kesehatan masyarakat adalah usaha pembentukan dan pembangunan nasional,
diarahkan guna mewujudkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat. Tentunya
ketika masyarakat kurang sadar akan kesehatan, akan tercermin dalam pola hidup yang
buruk dari individu dan bagaimana kondisi lingkungannya. Sebab sudah ditekankan bahwa
lingkungan adalah penentu keberlangsungan hidup manusia, maka sangat penting untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan.

Dengan adanya gerakan bersama masyarakat membentuk lingkungan yang bersih


agar dapat menggambarkan sikap saling menjaga satu dengan yang lain guna kurangnya
angka terpapar penyakit yang berbahaya ini. Dari sini maka dapat dilihat juga bahwa
kesehatan bukan hanya bicara tentang bagaimana mengurus diri kita sendiri, namun untuk
mengurus kondisi lingkungan ketika lingkungan kita kotor.

Menurut WHO 60% faktor kesehatan individu dan kualitas kesehatan berhubungan
dengan pola hidup. Pola hidup yang tidak sehat merupakan aktifitas sehari-hari yang tidak
peduli dengan kesehatan dan dapat menurukan status kesehatan seperti melewatkan
sarapan, makan terlalu banyak, minum yang terlalu sedikit, dan kurangnya aktifitas fisik.

Adapun dampak dari pola hidup kotor dan tidak sehat yaitu:

1. Menyebabkan Penyakit Gastiris

Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang ditandai dengan


nyeri di ulu hati atau lambung. Penyakit gastritis sebagai salah satu masalah
kesehatan saluran pencernaan yang paling sering terjadi pada seluruh kalangan
usia baik dari kalangan remaja sampai tua. Kejadian penyakit gastritis terjadi karena
pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak teratur, konsumsi obat
penghilang nyeri jangka panjang, konsumsi kopi, alkohol, merokok, stres fisik, stres
psikologis, kelainan autoimun, chrone disease, penyakit bile reflux, infeksi bakteri
dan penyakit lain seperti HIV/AIDS, infeksi parasit dan gagal hati atau ginjal. Gejala
21
yang timbul pada penyakit gastritis berupa rasa tidak enak pada perut, perut
kembung, sakit kepala, mual dan lidah berlapis (Okviani, 2011).

Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari


manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik tekanan internal
dan eksternal (stressor). Stressor dapat mempengaruhi semua bagian dari
kehidupan seseorang, menyebabkan stress mental, perubahan perilaku, masalah-
masalah dalam interaksi dengan orang lain dan keluhan-keluhan fisik salah satunya
mengakibatkan nafsu makan berkurang sehingga menimbulkan gastritis.

2. Obesitas

Obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan, antara lain aktivitas fisik, gaya hidup, dan nutrisional yaitu perilaku
makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi. Obesitas atau
kegemukan merupakan masalah yang mungkin akan muncul dan menjadi masalah
terutama dikalangan remaja (Almatsier, 2011). Obesitas (overweight) dapat terjadi
akibat pola makan yang tidak seimbang. Seseorang mengalami kebiasaan makan
makanan yang tidak sehat seperti junk food, makanan cepat saji, dan makan
makanan yang tinggi akan kalori menjadi risiko terjadinya obesitas
(Soetjiningsih, 2010).

3. Hipertensi

Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor resiko independent untuk


penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian

22
global. Aktivitas fisik mempengaruhi stabilitas tekanan darah. Pada orang yang tidak
aktif melakukan kegiatan fisik cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang
lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras pada
setiap kontraksi.

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan stroke bila tidak segera diatasi
dan diberikan pengobatan yang tepat. Stroke terjadi ketika ada gangguan atau
pengurangan suplai darah ke bagian otak, sehingga jaringan otak tidak
mendapatkan oksigen dan nutrisi. Pola makan yang tidak sehatlah yang akhirnya
menyebabkan stroke.

4. Diabetes Mellitus

Diabetes melitus merupakan merupakan penyakit atau gangguan


metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi
fungsi insulin. Penyakit dengan multi etiologi ini disebabkan oleh beberapa
determinan utama mencakup obesitas, pola diet, dan aktifitas fisik.

5. Demam Berdarah

Berbagai penyakit menjangkiti masyarakat dikarenakan kurangnya


kesadaran mengenai urgensi menjaga kebersihan lingkungan. Pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan agar tetap terlihat indah dan nyaman serta menghindari
berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan dari lingkungan yang kotor.

6. Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Gangguan pada paru-paru ini dapat terjadi akibat gaya hidup tidak sehat,
terutama merokok. Masalah ini menyebabkan aliran darah terhambat dan
meradang dari paru-paru. Beberapa gejala yang bisa dirasakan, yaitu mengi,
masalah pernapasan, dan lainnya. Jika dibiarkan, gangguan yang lebih parah pada
paru-paru tentu bisa terjadi.

23
2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Sehat

Menurut Lawrence Green faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku 3


faktor utama. (Notoatmodjo, 2007:16-17), yakni :

a. Faktor-faktor Predisposing (Predisposing Faktor)


Faktor-faktor predisposing adalah faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisikan terjadinya perilaku
seseorang. Faktor-faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang
dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan
sebagainya.

b. Faktor-faktor Pemungkin (Enabling Faktor)


Faktor-faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang
memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor
ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas
kesehatan bagi masyarakat. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung
atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-
faktor ini disebut juga faktor pendukung. Misalnya Puskesmas,
Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan air, tempat
pembuangan sampah, dan sebagainya.

c. Faktor-faktor penguat (Reinforcing Faktor)


Faktor-faktor penguat adalah faktor-faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang
meskipun orang mengetahui untuk berperilaku sehat, tetapi tidak
melakukannya. Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku
tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas
termasuk petugas kesehatan.

24
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, yaitu sebagai
berikut.
a. Pengaruh pengetahuan terhadap perilaku PHBS

Berdasarkan hasil penelitian bahwa 57,8% berpengetahuan baik tentang


PHBS. Menurut Notoatmodjo (2014), bahwa pengetahuan (knowledge) adalah
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaaan terhadap
suatu obyek tertentu. Pengetahuan dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya
informasi. Sumber informasi bisa didapat dari banyak hal, bisa dari media,
keluarga maupun dari lingkungan.

Menurut Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2011) pengetahuan


mengenai PHBS sebenarnya secara tidak langsung sudah tertanam dalam
setiap mata pelajaran yang diberikan oleh guru. Guru dan kader kesehatan di
sekolah sudah berusaha untuk menanamkan nilai-nilai indikator PHBS kepada
setiap siswa di sekolah. Namun jika pengetahuan itu tidak diulang-ulang atau di
recall maka pengetahuan tersebut akan semakinterkikis atau bahkan hilang
sama sekali.

b. Pengaruh sikap terhadap perilaku PHBS

Dari hasil penelitian didapat 61,1% memiliki sikap positif. Menurut Azwar
(2015) sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu, dalam kehidupan sehari-
hari adalah merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus
sosial.

Menurut Notoatmojo (2003), tindakan atau perilaku manusia dipengaruhi


oleh keturunan, lingkungan, dan pengetahuan. Pemberian pendidikan
kesehatan dapat membantu siswa dalam proses pencarian informasi tentang

25
apa dan bagaimana kehidupan selanjutnya dijalani. Pada tahap selanjutnya,
individu yang meyakini informasi yang diterimanya, dan dengan pengetahuan
yang dimilikinya akan membentuk sikap. Melalui sikap tersebut individu akan
memutuskan tindakan yang akan diambil dalam kehidupan selanjutnya.
Pendidikan kesehatan tentang PHBS mendukung siswa dalam
mengembangkan intelegensi dan bertambahnya pengalaman, sehingga sikap
siswa akan menjadi positif.

c. Pengaruh fasilitas terhadap PHBS

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 58,9 responden berpendapat


fasilitas yang ada disekolah tidak lengkap berkaitan dengan PHBS. Green
mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah
faktor pemungkin (enabling factor) yang digambarkan sebagai faktor-faktor
yang memungkinkan (membuat lebih mudah) individu atau populasi untuk
merubah perilaku atau lingkungan mereka. Faktor ini pada hakikatnya
mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan maka faktor-
faktor ini disebut faktor pemungkin.

d. Pengaruh dukungan sekolah terhadap PHBS

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 62,2% responden mengatakan


sekolah kurang mendukung dalam pelaksanaan PHBS. Pelaksanaan upaya
PHBS di sekolah secara langsung menggabungkan potensi orang tua, guru dan
tenaga kesehatan maupun dari Dinas Kesehatan setempat. Guru diarahkan
untuk membantu pelaksanaan PHBS pada tatanan institusi pendidikan. Selain
itu guru diharapkan dapat mendorong anakanak mereka dalam melaksanakan
kebiasaan memelihara kesehatan.

Menurut Green guru mempunyai peran terhadap perilaku anak dalam


memelihara kesehatannya. Guru dapat berperan sebagai konselor, pemberi
instruksi, motivator, manajer, dan model dalam menunjukkan sesuatu yang baik

26
misalnya dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk meningkatkan
pengetahuan siswa, perlu dilakukan pembinaan kepada siswa secara terus
menerus, melalui penyuluhan baik oleh petugas kesehatan maupun guru di
sekolah. Penyuluhan dapat dilakukan dengan cara penjelasan melalui poster,
lembar balik maupun pemutaran film yang berisi pesan PHBS, sehingga melalui
penyuluhan ini siswa tertarik dan cepat mengerti apa yang disampaikan. Selain
itu pembuatan dan penempatan pesanpesan PHBS di tempat-tempat yang
strategis di sekolah, seperti di ruang perpustakaan, di kantin sekolah, aula
kelas, dan di halaman sekolah (taman, pagar pembatas kawasan sekolah).

e. Pengaruh dukungan orang tua terhadap PHBS

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 54,4% mengatakan orang tua


dirumah mendukung dalam pelaksaaan PHBS. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/kelompok dapat
menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan
aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat
menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting
bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan
kesehatanpada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks. Deteksi dini
gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi
komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi.
Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut,
diharapkan dapat tercipta anak usia sekolah Indonesia yang cerdas, sehat dan
berprestasi .

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pola hidup bersih dan sehat adalah kumpulan perilaku yang dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun di masyarakat sehingga terciptanya
peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Perilaku yang baik akan meningkatkan
kualitas kehidupan seseorang baik dari segi sosial maupun individu.

Jadi, bisa disimpulkan jika pola hidup bersih dan sehat dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup agar tubuh tidak mudah terserang oleh berbagai penyakit yang
berasal dari lingkungan dan gaya hidup yang kotor. Pola hidup yang bersih dan sehat Ini
bisa dimulai dari langkah kecil, seperti makan makanan sehat dan bergizi seimbang,
olahraga rutin setiap hari dan melakukan bersih-bersih di rumah. Dengan melakukan pola
hidup sehat, kita dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan tahan dari berbagai
serangan penyakit karena kita memiliki imun tubuh yang kuat. Selain itu, jika kita
menanamkan pola hidup bersih maka kita akan memiliki lingkungan yang bersih dan sehat
juga yang membuat kita nyaman dalam melakukan apapun sehingga dapat mencegah
penyakit datang.

28
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Hikmah Marisda, Rahmatiah Thahir , Dewi Purnama Windasari. (2021). Edukasi
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Mewujudkan Masyarakat Yang Produktif.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 5, No. 2. Hal. 354-364.
Nainggolan, Alon Mandimpu, et al. (2022). "Peningkatan Kesadaran Pola Hidup Masyarakat
Bersih Dalam Konteks Moderasi Beragama Di Desa Maen." Jurnal PKM
Setiadharma 3.2 : 61-73.
Hairudin La Patilaiya, Hamidah Rahman. (2018). “Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Meningkatkan Kualitas
Kesehatan Masyarakat”. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat 2 No.
2.
Rihiantoro, Tori, and Muji Widodo. (2018). "Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik
Dengan Kejadian Hipertensi Di Kabupaten Tulang Bawang." Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik 13.2 : 159-167.
Nunun Nurhajati. (2015). “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Samir
Dalam Meningkatkan 1 Kesehatan Masyarakat”. Publiciana, Vol.8 No.1 : 107-126.
Depkes RI . (2009). “Panduan Peningkatan Perilaku Hidu Bersih dan Sehat dalam Rumah
Tangga”. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Depkes RI. (2006). “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga”. Jakarta:
Pusat Promosi Kesehatan
Depkes RI. Depkes RI. (2007). “Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat”. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.
Depkes RI. (2008). “ Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Suryani, Linda. 2018. "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(Phbs) Siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru." Jurnal Keperawatan Abdurrab, vol. 1, no. 2, pp. 17-28.

29

Anda mungkin juga menyukai