Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS


(KESEHATAN PESANTREN)

DOSEN PEMBIMBING :
Inta Susanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

KELAS :
6C Keperawatan

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8


1. Bagas Ardiansyah Putra R 1902012895
2. Diah Nur Kafitri 1902012888
3. Fitri Aristasari 1902012877
4. Iklimatus Sholihah 1902012858
5. Juaneta Ilma Mafaza 1902012864
6. Rendy Wahyu Triandika 1902012905

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan ridho-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Asuhan
Keperawatan Agregat dalam Komunitas (Kesehatan Pesantren)". Makalah ini
disusun sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Penulisan makalah ini berbekal materi yang diperoleh dari kelas dan tidak
lepas dari bantuan, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak serta kutipan materi
diambil dari internet dengan sumber yang tertera. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kepada yang terhormat:
1. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep., Ns, M.Kes (Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Lamongan).
2. Arifal Aris, M.Kes (Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan).
3. Suratmi, S.Kep., Ns., M.Kep. (Selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan).
4. Inta Susanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep ( Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
keperawatan Komunitas ).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih perlu
penyempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Lamongan, 27 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3

2.1 Definisi Keperawatan Komunitas di Pesantren ........................................ 3

2.2 Keperawatan Komunitas di Lingkungan Pesantren ................................. 3

2.3 Upaya Kegiatan Kesehatan Komunitas di Area Kalangan Santri ............ 4

2.4 Masalah-masalah Kesehatan di Pondok Pesantren................................... 6

BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ....................... 8

3.1 Pengkajian ................................................................................................ 8

3.2 Analisa Data ............................................................................................. 9

3.3 Prioritas Masalah .................................................................................... 10

BAB 4 PENUTUP................................................................................................ 18

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18

4.2 Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau tebebas dari
penyakit. Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati
seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut
adalah dengan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk
menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
meghindarkan kebiasaan bururk yang dapat mengganggu Kesehatan. Salah
satu conto akibat kebiasaan buruk tersebut seperti semakin banyaknya
penderita penyakit menular seperti scabies (penyakit kulit), kudis, diare,
ISPA. Hal ini juga sering dialami para santri di pondok pesantren, sehingga
tidak jarang istilah perilaku hidup bersih dan sehat (selanjutnya disingkat
menjadi PHBS) terdengar di pesantren dikarenakan kondisi yang sangat
mendukung terjadinya peyebaran penyakit dikarenakan gaya hidup sehat
yang diterapkan dilingkungan tersebut (Ratnasari, 2011).
Pondok pesantren adalah sekolah islam berasrama dan Pendidikan
umum yang presetase ajaranya lebih banyak ilmu – ilmu Pendidikan agama
islam daripada ilmu umum. Para pelajar pesantren disebut sebagai santri
belajar pada sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang disediakan oleh
pesantre (Ponpes, 2008). Pesantren pada mulanya merupakan pusat
peggemblengan nilai – nilai dan penyiaran agama islam. Seiring
perkembangan zaman, serta tuntutan masyarakat atas kebutuhan Pendidikan
umum, kini banyak pesantre yang menyediakan menu Pendidikan umum
dalam pesantren. Kemudian muncul pesantren salafi dan pesantren Modern.
(El-sha, 2008).
Faktor yang menentukan rendahnya kualotas perilaku Kesehatan santri
adalah peraturan pondok, fasilitas pondok, dan teman dekat di pondok.
Kondisi sanitasi pada Ponpes akan sangat berkaitan dengan angka kesakitan
berbasis lingkungan yang menular. Beberapa masalah sanitasi sangat umum

1
di Ponpes dapat kita sebut antara lain keterbatasan sarana sanitasi dan perilaku
santri yang belum ber PHBS (Ikhwanudin, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi keperawatan komunitas di pesantren ?.
1.2.2 Apa keperawatan komunitas di lingkungan pesantren ?
1.2.3 Bagaimana upaya kegiatan kesehatan komunitas di area kalangan
santri ?
1.2.4 Apa masalah – masalah kesehatan di pondok pesantren ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Untuk mengetahui definisi keperawatan komunitas di pesantren.
1.3.2 Untuk mengetahui keperawatan komunitas di lingkungan pesantren.
1.3.3 Untuk mengetahui upaya kegiatan kesehatan komunitas di area
kalangan santri.
1.3.4 Untuk mengetahui masalah – masalah kesehatan di pondok pesantren.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Keperawatan Komunitas di Pesantren
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan keperawatan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
proses) untuk meningkatkan fungsi kehidupan secara optimal sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah melalui pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Nugroho & Wahyudi).
2.2 Keperawatan Komunitas di Lingkungan Pesantren
Pesantren merupakan tempat untuk mendidik agar santri-santri menjadi
orang yang bertaqwa, berakhlak mulia serta memiliki kecerdasan yang tinggi.
Santri-santri yang berada di pondok pesantren merupakan anak didik yang
pada dasarnya sama saja dengan anak didik di sekolah-sekolah umum yang
harus berkembang dan merupakan sumber daya yang menjadi generasi
penerus pembangunan yang perlu mendapat perthatian khusus terutama
kesehatan dan pertumbuhannya. Permasalahan kesehatan yang dihadapi
santri-santri tidak bedadengan permasalahan yang dihadapi anak sekolah
umum bahkan bagi santri yang mondok akan bertambah lagi dengan masalah
kesehatan lingkungan yang ada di pondok yang mereka tempati.
Berdasarkan hal tersebut diatas dituntut suatu peran aktif dari
masyarakat dalam hal ini adalah pesantren bekerjasama dengan pihak
kesehatan melakukan pembinaan kesehatan bagi santri-santri yang ada

3
sehingga terwujud perilaku hidup bersih dan sehat bagi para santri dan
masyarakat pondok pesantren dan masyarakat lingkungannya.
2.3 Upaya Kegiatan Kesehatan Komunitas di Area Kalangan Santri
Untuk mendapatkan hasil guna dan daya guna yang optimal sehubungan
dengan peran serta pesantren untuk melakukan pembinaan kesehatan santri-
santri diperlukan upaya-upaya yang meliputi :
2.3.1 Upaya Promotif
1. Pelatihan kader kesehatan pondok pesantren yaitu kegiatan
pelatihan santri-santri yang berada di Pondok Pesantren untuk
menjadi kader kesehatan yang akan membantu pelayanan
kesehatan di Pondok Pesantren tersebut.
2. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan
pihak pondok pesantren tentang pesan-pesan kesehatan guna
meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku santri dan
masyarakat pondok pesantren mengenai kesehatan jasmani, mental,
dan sosial.
3. Perlombaan bidang kesehatan yaitu kegiatan yang sifatnya untuk
meningkatkan minat terhadap kegiatan kesehatan di Pondok
Pesantren, misalnya lomba kebersihan, lomba kesehatan dan lain-
lain.
2.3.2 Upaya Preventif
1. Imunisasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pihak kesehatan
dibantu pihak pondok pesantren dalam rangka pencegahan terhadap
penyakit tertentu pada santri-santri yang masih berusia sekolah,
misalnya imunisasi DT dan TT pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah
(BIAS).
2. Pemberantasan nyamuk dan sarangnya, adalah kegiatan
pencegahan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk dengan jenis
kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang dilaksanakan oleh
santri dan petugas serta pihak pondok pesantren.
3. Kesehatan lingkungan, yaitu suatu kegiatan berupa pngawasan dan
pemeliharaan lingkungan pondok pesantren berupa tempat

4
pembuangan sampah, air limbah, kotoran, dan sarana air bersih.
Kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan kesehatan lingkungan
pondok pesantren.
4. Penjaringan kesehatan santri baru guna mengetahui status
kesehatan dan sedini mungkin menemukan penyakit yang diderita
para santri.
5. Pemeriksaan berkala guna mengevaluasi kondisi kesehatan dan
penyakit para santri di Pondok Pesantren yang dilaksanakan oleh
petugas kesehatan dibantu pihak pondok pesantren.
2.3.3 Upaya Kuratif dan Rehabilitatif
1. Pengobatan dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap santri dan
masyarakat pondok pesantren yang sakit yang dirujuk pihak
pondok pesantren.
2. Rujukan kasus yaitu kegiatan merujuk santri dan masyarakat
pondok pesantren yang mengidap penyakit tertentu ke fasilitas
rujukan lebih lanjut untuk mencegah penyakit berkembang lebih
lanjut.
Peran serta lain yang biasanya dilakukan oleh pihak pondok pesantren
adalah dalam hal pelayanan gizi di Pondok Pesantren dengan cara :
1. Pemantauan status gizi masyarakat pesantren dengan kegiatan
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
2. Pemanfaatan halaman atau pekarangan
Memanfaatkan lahan untuk pertanian, perikanan atau peternakan guna
kelengkapan gizi santri.
3. Penanggulangan masalah gizi.
Kegiatan bekerjasama dengan pihak kesehatan dalam rangka mengatasi
masalah gizi utama (Gaki atau gangguan akibat kekurangan iudiom,
anemia gizi besi, kurang energi protein, kekurangan vitamin A).
4. Pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan.
Masalah lain yang juga berhubungan dengan peran serta pondok pesantren
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pondok pesantren
adalah tentang kesehatan lingkungan di Pondok Pesantren yang meliputi:

5
1) Lingkungan dan bangunan pondok pesantren haruslah dalam keadaan
bersih tersedia sarana sanitasi yang memadai dan memenuhi syarat
kesehatan, bangunan yang kukuh.
2) Tata ruang, sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan.
3) Konstruksi bangunan sesuai dengan persyaratan kesehatan.
4) Kamar atau ruang cukup untuk dihuni oleh santri dan sesuai dengan
ketentuan kesehatan.
Keterlibatan pondok pesantren dalam hal kesehatan yang lain adalah
tersedianya Pos Obat Desa (POD). Pos Obat Desa yang dimaksud adalah
suatu tempat dimana masyarakat warga pondok pesantren yang sakit dapat
dengan mudah memperoleh obat untuk mengobati santri dengan murah dan
bermutu. Obat-obat yang dipakai adalah obat-obat yang diperbolehkan yaitu
sesuai dengan ketentuan dari pihak kesehatan. Pengelola POD adalah kader
yang telah dilatih yang berada di Pondok Pesantren.
2.4 Masalah-masalah Kesehatan di Pondok Pesantren
Kurangnya pemahaman para santri tentang kesehatan disekitar pondok
dapat membuat masalah pada dirinya sendiri. Masalah tersebut antara lain :
1. Berkaitan dengan kesehatan lingkungan
1) Sampah yang berserakan dilingkungan pesantren
2) Lantai asrama jarang dipel
3) Air limbah tidak mengalir kedalam got sehingga menjadi sarang
nyamuk
4) Bak mandi jarang dikuras, saluran air mandi tersumbat oleh sampah
5) Kasur tidak dijemur
2. Berkaitan dengan masalah tingkah laku
1) Piring tidak segera dicuci sebelum dan sesudah makan
2) Sisa makanan yang berserakan di Asrama
3) Pakaian yang sudah digunakan bergantungan didalam asrama
4) Santri tidur dilantai tanpa selimut dan alas tidur
5) Ember, sabun, sepatu, dan sandal diletakkan sembarangan didalam
asrama
6) Bantal sering dipakai bersama-sama

6
7) Menghidangkan makanan tidak ditutup
8) Sesudah BAB tidak cuci tangan dengan sabun dan WC tidak disiram
sampai bersih
9) Pakaian basah dijemur didalam asrama
3. Berkaitan dengan masalah gizi
1) Mie dijadikan makanan pokok
2) Menu makanan kurang bervariasi
3) Santri tidak sarapan pagi
4) Mengambil porsi makanan yang tidak sesuai
4. Berkaitan dengan masalah sarana dan prasarana
1) Ruang asrama tidak sesuai dengan jumlah penghuni
2) Kurangnya obat-obat ringan dan P3K
3) Kurangnya tempat menjemur pakaian

7
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Inti
1. Sejarah :(Berisikan sejarah singkat mengenai pondok
pesantren)
2. Demografi :(Berisikan lokasi pondok pesantren, luas wilayah,
jumlah santri, distribusi santri berdasarkan usia, distribusi santri
berdasarkan suku, dan data status kesehatan yang terdiri dari maslah
kesehatan jumlah pasien dan prosentasenya).
3.1.2 Data Sub Sistem
1. Fisik dan Lingkungan : Berisikan tentang keadaan fisik pondok
pesantren dan keadaan lingkungan hal ini dilakukan agar
mengetahui dasar masalah kesehatan santri berdasarkan
lingkungannya.
2. Pendidikan : Lama tahun didirikan dan jumlah kelas
1) Distribusi jumlah siswa berdasarkan informasi kesehatan yang
dilakukan petugas kesehatan.
2) Tema informasi kesehatan yang diberikan.
3) Pelatihan dan keterampilan yang diberikan.
4) Jenis pelatihan dan keterampilan
5) Sumber informasi kesehatan
3. Komunikasi (Jenis komunikasi yang digunakan)
4. Kesehatan dan Sosial
1) Sarana Kesehatan : (Berisikan informasi mengenai
sarana kesehatan baik di dalam lingkungan pondok pesantren
dan juga diluar pondok pesantren yang berkaitan)
2) Program Kesehatan : (Berisikan informasi mengenai
program-program dan kegiatan kesehatan yang dilakuakan)
3) Jaminan Kesehatan : (Berisikan data informasi mengenai
jaminan kesehatan untuk masyarakat pondok pesantren)

8
4) Angka kesakitan : (Berisikan informasi data mengenai
maslah kesehatan yang ada di pondok pesantren secara
menyeluruh)
5) Jenis penyakit dan keluhan: (Berisikan data keluhan yang
dirasakan penduduk pondok pesantren dan penyakit yang
diderita berikut jumlah dan prosentasenya)
5. Keamanan dan Transportasi: (Berisikan keadaan umum mengenai
keamanan di lingkungan sekitar pondok pesantren dan transportasi
yang digunakan)
6. Ekonomi
1) Sumber Keuagan :
2) Jenis Pekertaan Orangtua :
3) Biaya :
4) Besar bantuan beasiswa :
5) Kantin dan tempat makan :
7. Politik dan Pemerintahan
1) Kunjungan pemerintah :
2) Tema kunjungan :
8. Rekreasi
1) Kegiatan saat Istirahat :
2) Jenis sarana hiburan :
3) Jumlah hari libur :
4) Tujuan rekreasi waktu liburan :
3.1.3 Presepsi : ( Berisikan mengenai presepsi masyarakat pondok pesantren
mengenai kesehatan dan masalah kesehatan lainnya)
3.2 Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Ketidakefektifan pola Manajemen Kesehatan
Hasil wawancara perawatan kesehatan Tidak Efektif
mengenai kesulitan
santri dalam menjalani

9
program
perawatan/pengobatan
DO:
Santri gagal melakukan
tindakan untuk
mengurangi factor
risiko
Aktivitas hidup sehari-
hari santri tidak efektif
untuk memenuhi tujuan
Kesehatan
Santri gagal
menerapkan program
perawatan/pengobatan
DS: Kekurangan terpapar Defisit Pengetahuan
Hasil wawancara informasi Tentang Perilaku Sehat
mengenai masalah
yang dihadapi oleh
santri
DO:
Santri menunjukkan
perilaku tidak sesuai
anjuran
Santri menunjukkan
presepsi yang keliru
terhadap masalah

3.3 Prioritas Masalah


Masalah Keperawatan:
NO. KRETERIA SKOR BOBOT NILAI
1. Sifat masalah
Status kesehatan 3 1

10
Sumber kesehatan 2
Berhubungan dengan kesehatan 1
2. Besarnya masalah
Mempengaruhi 75-100% populasi 4 3
Mempengaruhi 50-74% populasi 3
Mempengaruhi 25-49% populasi 2
Mempengaruhi <25% populasi 1
3. Modifikasi kondisi masalah
Tinggi 3 4
Cukup 2
Rendah 1
Tidak ada modifikasi 0
4. Potensial untuk dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
5. Kepedulian sosial
Kepedulian mendesak 2 1
Tidak membutuhkan tindakan segera 1
Tidak menjadi perhatian 0
Jumlah
Masalah Keperawatan
NO. KRETERIA SKOR BOBOT NILAI
1. Sifat masalah
Status kesehatan 3 1
Sumber kesehatan 2
Berhubungan dengan kesehatan 1
2. Besarnya masalah
Mempengaruhi 75-100% populasi 4 3
Mempengaruhi 50-74% populasi 3
Mempengaruhi 25-49% populasi 2
Mempengaruhi <25% populasi 1

11
3. Modifikasi kondisi masalah
Tinggi 3 4
Cukup 2
Rendah 1
Tidak ada modifikasi 0
4. Potensial untuk dicegah
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
5. Kepedulian sosial
Kepedulian mendesak 2 1
Tidak membutuhkan tindakan segera 1
Tidak menjadi perhatian 0
Jumlah

12
RENCANA KEGIATAN (POA)
RT:….. DESA/KEL:………….. KEC:………….
EVALUASI
RENCANA
No. DX TUJUAN SASARAN STRATEGI TGL KRETERIA STANDAR EVALUATO
KEGIATAN
/ PREVENSI T R
Manajemen Agar santri dapat Seluruh Kerjasama Penjaringan Waktu Psikomotor/ Santri dapat • Kader
Kesehatan Tidak bertanggung Santri (Partnership kesehatan dilakukan Primer bertanggung Kesehatan
Efektif b.d jawab atas ) santri guna tindakan jawab atas • Puskesmas
Ketidakefektifan perilaku diri mengetahui keperawata pola • Mahasiswa
pola perawatan sendiri dan status n perawatan • Pengurus
kesehatan(D.0116) konsekuensi kesehatan Kesehatan Pondok
yang dapat menemukan terhadap diri
ditimbulkan penyakit yang sendiri.
diderita para
santri
Defisit Untuk Seluruh Promosi Penyuluhan Waktu Kognitif/ Santri dapat • Kader
Pengetahuan meningkatkan Santri Kesehatan kesehatan dilakukan primer mengerti Kesehatan
Tentang Perilaku atau yang tindakan garis besar • Mahasiswa

13
Sehat b.d Kurang mempertahankan (Health dilakukan keperawata bagaimana • Santri
Terpapar kebersihan diri Promotion) oleh kader n upaya
Informasi dan lingkungan Kesehatan berperilaku
(D.0111) Santri tentang hidup sehat.
Perilaku
hidup sehat
Kesiapan Agar santri dapat Seluruh Proses Perlombaan Waktu Psikomotor Para santri • Kader
Pengingkatan mengelola faktor Santri kelompok bidang dilakukan dapat Kesehatan
Pengetahuan risiko penyakit (Group kesehatan tindakan menjaga • Mahasiswa
(D.0113) dan perilaku process) yaitu kegiatan keperawata kebersihan • Santri
hidup bersih dan yang sifatnya n diri maupun
sehat untuk lingkungan
meningkatka sekitar secara
n minat bersama-
terhadap sama
kegiatan
kesehatan di
Pondok
Pesantren

14
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
RT:….. DESA/KEL:………….. KEC:…………..

TANGGAL TTD
No. DX TUJUAN SASARAN STRATEGI KEGIATAN TEMPAT
KEGIATAN PJ
Manajemen Agar santri dapat Seluruh Kerjasama Penjaringan Waktu Pesantren
Kesehatan bertanggung jawab Santri (Partnership) kesehatan santri dilakukan
Tidak Efektif atas perilaku diri guna mengetahui tindakan
b.d sendiri dan status kesehatan keperawatan
Ketidakefektifan konsekuensi yang menemukan
pola perawatan dapat ditimbulkan penyakit yang
kesehatan diderita para santri
(D.0116)
Defisit Untuk meningkatkan Seluruh (Health Penyuluhan Waktu Pesantren
Pengetahuan atau Santri Promotion) kesehatan yang dilakukan
Tentang mempertahankan dilakukan oleh kader tindakan
Perilaku Sehat kebersihan diri dan Kesehatan tentang keperawatan
b.d Kurang lingkungan Santri Perilaku hidup sehat

15
Terpapar
Informasi
(D.0111)

Kesiapan Agar santri dapat Seluruh Proses Perlombaan bidang Waktu Pesantren
Pengingkatan mengelola faktor Santri kelompok kesehatan yaitu dilakukan
Pengetahuan risiko penyakit dan (Group kegiatan yang tindakan
(D.0113) perilaku hidup bersih process) sifatnya untuk keperawatan
dan sehat meningkatkan minat
terhadap kegiatan
kesehatan di Pondok
Pesantren

16
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
RT:….. DESA/KEL:………….. KEC:…………..
EVALUASI FORMATIF EVALUASI SUMATIF OUTCOME TTD PJ
Informasi yang Evaluasi selama pelaksanaan Efek langsung program, misalnya: Insiden
dikumpulkan implementasi program, berisi Pengetahuan Prevalensi
tentang: Sikap Mortalitas
Respon wilayah Presepsi morbidilitas
Respon penerima program Keterampilan
Respon praktisi Keyakinan
Respon personal Akses ke sumber daya
Respon masyarakat Dukungan sosial
Kapan atau Implementasi awal suatu program Untuk mengetahui factor Kesehatan Untuk mengetahui insiden atau
mengapa atau ketika perubahan dibuat yang telah berubah. prevalensi berubah.
dilakukan dalam program yang Apakah perilaku orang tersebut Apakah tingkat penyakit menurun?
dikembangkan berubah?

17
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan keperawatan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
proses) untuk meningkatkan fungsi kehidupan secara optimal sehingga
mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Pesantren merupakan tempat untuk mendidik agar santri-santri menjadi
orang yang bertaqwa, berakhlak mulia serta memiliki kecerdasan yang tinggi.
Santri-santri yang berada di pondok pesantren merupakan anak didik yang
pada dasarnya sama saja dengan anak didik di sekolah-sekolah umum yang
harus berkembang dan merupakan sumber daya yang menjadi generasi
penerus pembangunan yang perlu mendapat perthatian khusus terutama
kesehatan dan pertumbuhannya.
4.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada semua pembaca
agar dapat mengerti dan memahami apa yang telah ditulis dalam makalah ini
sehingga sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca dan juga agar
makalah ini dapat membantu pembaca mengetahui asuhan keperawatan
komunitas (Kesehatan pesantren).

18
DAFTAR PUSTAKA

Ikhwanudin. (2010). Pengantar Ilmu Kependidikan. Yogyakarta: Mu'allimin.


Mubarak, W. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2 . Jakarta: EGC.
Nugroho, & Wahyudi. (n.d.). Keperawatan Gerontik dan Griatik. Jakarta: EGC.
PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Ratnasari, N. (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Activities Daily Living
(ADL) Lansia terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga di Wilayah RW V
Giriwono Kecamatan Wonogiri (PhD Thesis).

19

Anda mungkin juga menyukai