Anda di halaman 1dari 21

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
LAMONGAN

ASUHAN
KEPERAWATAN
PENATALAKSANA
AN PASIEN
DENGAN ARV
TERAPI
ANTIRETROVIRA
L
PAGE 01
Mar'atus Sholihah S.Kep., Ns., M.Kep
WHAT IS
ANTIRETROVIRAL?
ARV adalah sebuah obat yang dapat digunakan
oleh orang dengan Human Immunodeficiency
Virus (HIV) atau Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS) yang lebih dikenal dengan
ODHA. ARV berguna untuk menekan jumlah
HIV di dalam tubuh ODHA, sehingga
diharapkan HIV tidak ditemukan di dalam darah
ODHA, walaupun HIV masih ada di tubuh
penderita (Kemenkes RI, 2014).

PAGE 02
TUJUAN PEMBERIAN
ARV
Mengurangi
Menghentikan Memulihkan
terjadi infeksi
replikasi HIV sistem imun
oportunistik

Menurunkan
morbiditas dan
Memperbaiki
mortalitas karena
kualitas hidup
infeksi HIV
PAGE
03
JENIS OBAT-
OBATAN
ANTIRETROVIR
AL :
• Nucleoside reverse transcriptase

(NRTI) : Obat ini dikenal sebagai analog


inhibitor

nukleosida yang menghambat proses

perubahan RNA virus menjadi DNA (proses ini

dikenal oleh virus HIV agar bisa bereplikasi

PAGE
04
JENIS OBAT-
OBATAN
ANTIRETROVIR
AL :
• Nucleotide reverse transcriptase

(NtRTI), yang termasuk golongan ini adalah


inhibitor

tenofovir (TDF).
• Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor

(NNRTI). Golongan ini juga bekerja dengan

menghambat proses perubahan RNA menajdi

DNA dengan cara mengikat reverse

transcriptase sehingga tidak berfungsi.

PAGE
05
JENIS OBAT-
OBATAN
ANTIRETROVIR
AL :
• Protease inhibitor (PI, menghalangi kerja enzim protesa

yang berfungsi memotong DNA yang dibentuk oleh virus

dengan ukuran yang benar untuk memproduksi virus

baru, contoh obat golongan ini adalah indinavir (APV),

dan nelvinavir (NFV), squinavir (SQV), ritonavir (RTV),

amprenavir (APV) dan loponavir/ritonavir (LPV/r).


• Fusion inhibitor. Yang termasuk golongan ini adalah

enfuvirtide (T-20).

PAGE
06
EFEK SAMPING
ANTIRETROVIR
AL :
Pasien yang sedang mendapatkan HAART umumnya

menderita efek samping. Sebagai akibatnya,

pengobatan infeksi HIV dan risiko toksisitas yang

kompleks antara menyeimbangkan keuntungan supresi

HIV dan risiko toksisitas obat. Sekitar 25% penderita

tidak meminum dosis yang dianjurkan karena takut

akan efek samping yang ditimbulkan oleh ARV

(Arminio Monforte, Chesney, Eron, 2000, dan

Ammassari, 2001 dalam kapser et al, 2006).

PAGE
07
PERAN PERAWAT
DALAM TERAPI
ARV
.Adherence atau patuh adalah kepatuhan pasien sebagai sejauh mana

perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesiaonal

kesehatan (Niven, N, 2002). Kepatuhan atau adherence pada terapi adalah

sesuatu keadaan dimana pasien mematuhi pengobatannya atas dasar

kesadaran sendiri, bukan hanya karena mematuhi perintah dokter. Hal ini

penting karena diharapkan akan lebih meningkatkan tingkat kepatuhan

minum obat. Adherence atau kepatuhan harus selalu dipantau dan

dievaluasi secara teratur pada setiap kunjungan. Kegagalan terapi ARV

sering diakibatkan oleh ketidak-patuhan pasien mengkonsumsi ARV.

PAGE
08
KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATAN
Antiretroviral (ARV)
Pengkajian
IDENTITAS PASIEN
• NAMA
LENGKAP,
• UMUR,
• JENIS
KELAMIN,
• AGAMA,
• SUKU/BANGSA,
• ALAMAT,
• NO.
REGISTRASI,
• DIAGNOSA
MEDIS.
Pengkajian
STATUS
KESEHATAN
• ALASAN MRS
• Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan
badan terasa lemas, sakit kepala, susah
tidur, diare dll.
• Riwayat Kesehatan Sekarang
• Riwayat Kesehatan Dahulu
• Riwayat Penyakit Keluarga
Pengkajian
PEMERIKSAAN
FISIK
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• Aukultasi
Pengkajian
AKTIVITAS /
ISTIRAHAT

PASIEN MENGATAKAN SUSAH


TIDUR (POLA TIDUR
TERGANGGU).
Pengkajian
GEJAL
A

MUDAH LELAH, BERKURANGNYA


TOLERANSI TERHADAP
AKTIVITAS BIASANYA, PROGRESI
KELELAHAN / MALAISE,
PERUBAHAN POLA TIDUR
Pengkajian
PSIKOSOSI
AL

TAKUT MENGHADAPI KEMATIAN


KARENA PENYAKITNYA.
Diagnosa
Keperawatan
1 2 3

HIPOVOLEMIA DEFISIT GANGGUAN


(D.0023) NUTRISI POLA TIDUR
(D.0019) (D.0055)
SDKI SLKI SIKI
Hipovolemia b.d Status Cairan (L.03028) Manajemen Hipovolemia
kehilangan cairan Setelah dilakukan tindakan (I.03116)
aktif d.d diare keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
(D.0023) diharapkan status cairan membaik 1) Periksa tanda gejala hipovolemia
dengan kriteria hasil : 2) Monitor intake dan output cairan
1) Kekuatan nadi meningkat (5) Terapeutik
2) Output urin meningkat (5) 3) Hitung kebutuhan cairan
3) Frekuensi nadi membaik (5) 4) Berikan asupan cairan oral
4) Tekanan darah membaik (5) 5) Berikan posisi modified trendelenbung
5) Tekanan nadi membaik (5) Edukasi
6) Turqor kulit membaik (5) 6) Anjurkan mengkonsumsi banyak asupan cairan oral
7) Anjurkan menghindari perubahan posisi secara mendadak
Kolaborasi
8) Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
9) Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
10) Kolaborasi pemberian cairan koloid
11) Kolaborasi pemberian produk darah
SDKI SLKI SIKI
Defisit Nutrisi b.d Status Nutrisi (L.03030) Manajement Nutrisi (I.03119)
nafsu makan Setelah dilakukan tindakan Observasi
menurun d.d diare keperawatan selama 3 x 24 jam 1) Identifikasi status nutrisi
(D.0019) diharapkan status nutrisi membaik 2) Identifikasi makanan yang di sukai
Dengan kriteria hasil : 3) Monitor asupan makanan
1) Porsi makan yang di habiskan 4) Monitor hasil pemeriksaan laborat
meningkat (5) 5) Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
2) Berat badan membaik (5) Terapeutik
3) Indeks masa tubuh membaik (5) 6) Lakukan oral hygiene sebelum makan
7) Fasilitasi melakukan pedoman diet
8) Berikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein
9) Berikan suplemen makanan bila perluh
10) Sajikan makanan tinggi serat mencegah konstipasi
Edukasi
11) Anjurkan posisi duduk jika perluh
12) Ajarkan diet yang di progamkan
Kolaborasi
13) Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
14) Kolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
SDKI SLKI SIKI
Gangguan Pola Pola tidur (L.05045) Dukungan Tidur (D.05174)
Tidur b.d Setelah dilakukan tindakan Observasi
kurangnya kontrol keperawatan selama 3 x 24 jam 1) Identifikasi pola aktivitas dan tidur
tidur d.d mengeluh diharapkan pola tidur membaik 2) Identifikasi pola penganggu tidur
sulit tidur) dengan kriteria hasil : 3) Identifikasi pola makanan yang penganggu tidur
(D.0055) 1) Keluhan sulit tidur menurun (5) 4) Identifikasi obat penganggu tidur yang di konsumsi
2) Keluhan tidak puas tidur Terapeutik
menurun (5) 5) Modifikasi lingkungan
3) Keluhan istirahat tidak cukup 6) Batasi waktu tidur siang bila perluh
menurun (5) 7) Lakukan prosedur untuk kenyamanan
Edukasi
8) Jelaskan pentingnya tidur cukup
9) Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
10) Anjurkan menghindari makanan dan minupan penganggu
tidur
11) Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara nonfarmakologi
lainya
Kesimpulan
Antiretroviral (ARV) adalah obat yang diberikan untuk pasien HIV/AIDS dengan
tujuan menghentikana aktivitas virus, memulihkan sitem imun dan mengurangi
terjadinya infeksi oportunistik, memperbaiki kualitas hidup, dan menurunkan
kecacatan. ARV tidak menyembuhkan pasien HIV, namun bisa memperbaiki kualitas
hidup dan memperpanjang usia harapan hidup penderita HIV/AIDS. Peran perawat
dalam menigkatkan kepatuhan minum obat pasien sangat penting yaitu dengan cara
memberikan informasi seputar pengobatan ARV, konseling perorangan untuk
mengeksplorasi kesiapan pengobatan pasien dan membuat rencana terapi pasien.
TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai