Anda di halaman 1dari 5

PENGAWASAN MINUM OBAT

PENDERITA HIV / AIDS


DENGAN MENERAPKAN
PROTOKOL KESEHATAN
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :1-3
PUSKESMAS EDI, S.Tr, Gizi
DARIT NIP. 19800426 200502 1 001
1. Pengertian Terapi antiretroviral (ART) adalah pengobatan infeksi HIV dengan
beberapa obat. Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa
disebut sebagai obat antiretroviral (ARV), dimana ARV tidak
membunuh virus, namun ART dapat melambatkan pertumbuhan
virus.
2. Tujuan 1. Menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak
terdeteksi dan mempertahankannya
2. Memperbaiki kualitas hidup
3. Mencegah infeksi oportunistik
4. Mencegah progresi penyakit
5. Mengurangi transmisi kepada yang lain

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor … tentang Pengawasan minum obat


Program Upaya Kesehatan Masyarakat di masa pandemic covid-
19
4. Referensi 1. UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
2. UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
3. KEPMENKES RI NO.1507/MENKES/SK/X/2005 Tentang
Pedoman Pelayanan Konseling dan Tes HIV/AIDS Secara
Sukarela.
4. KEPMENKES NO.1285/SK/X/2002 Tentang Pedoman
Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual.
5. Prosedur 1. Lakukan penilaian kemungkinan pasien terinfeksi HIV.
2. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta evaluasi
bila ada tanda dan gejala infeksi HIV atau oportunistik “IO”
3. Untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan
pemeriksaan jumlah CD4 dan penentuan stadium klinis
infeksi HIV-nya.
4. Pastikan ketersediaan logistisk ARV.
5. Pasien perlu diberikan informasi tentang cara minum obat
dengan bahasa yang mudah dimengerti, sesuai dengan
latar belakang pendidikan dan budaya setempat.
6. Petugas mendukung pasien untuk minum obat secara patuh
dan teratur dengan melakukan analisis factor pendukung
dan penghambat.
7. Pemberian informasi efek samping obat tanpa membuat
pasien takut minum obat.
8. Obat ARV diminum seumur hidup.
9. Obat ARV diberikan sedini mungkin setelah memenuhi
persyaratan terapi untuk mencegah pasien masuk ke
stadium lebih lanjut.
10. Terapi ARV pada kekebalan tubuh yang rendah
meningkatkan kemungkinan timbulnya Sindroma Pulih Imun
(SPI).
11. ARV diberikan kepada pasien sebulan sekali untuk
mengontrol kepatuhan pasien minum obat. Pemberian obat
ARV dapat diberikan sampai tiga bulan bila pasien sudah
stabil dengan Riwayat kepatuhan minum obat yang sangat
tinggi.
12. Pemantauan dan evaluasi pemberian ARV dapat dilihat dari:
 Pemantauan klinis yang dapat dilakukan pada
minggu 2, 4, 8, 12, dan 24 minggu sejak memulai
terapi ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila pasien
telah mencapai keadaan stabil.
 Pemantauan laboratoris
 Pemantauan pemulihan jumlah sel CD4
 Kematian dalam terapi antiretroviral.
6. Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Laboratorium
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Tim HIV
7. Rekam Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Histori Diberlakukan
Perubahan
PENGAWASAN MINUM OBAT
PENDERITA HIV / AIDS
DENGAN MENERAPKAN
PROTOKOL KESEHATAN
No. Dokumen :

DAFTA No. Revisi :


R TILIK Tanggal Terbit :

Halaman :1-2
PUSKESMAS EDI, S.Tr, Gizi
DARIT NIP. 19800426 200502 1 001

Unit :
Petugas :
Pelaksana :

No Prosedur Ada Tidak TB


1 Lakukan penilaian kemungkinan pasien terinfeksi HIV.
2 Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta evaluasi bila
ada tanda dan gejala infeksi HIV atau oportunistik “IO”
3 Untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan pemeriksaan
jumlah CD4 dan penentuan stadium klinis infeksi HIV-nya.
4 Pastikan ketersediaan logistisk ARV.
5 Pasien perlu diberikan informasi tentang cara minum obat
dengan bahasa yang mudah dimengerti, sesuai dengan latar
belakang pendidikan dan budaya setempat.
6 Petugas mendukung pasien untuk minum obat secara patuh
dan teratur dengan melakukan analisis factor pendukung dan
penghambat.
7 Pemberian informasi efek samping obat tanpa membuat pasien
takut minum obat.
8 Obat ARV diminum seumur hidup.
9 Obat ARV diberikan sedini mungkin setelah memenuhi
persyaratan terapi untuk mencegah pasien masuk ke stadium
lebih lanjut.
10 Terapi ARV pada kekebalan tubuh yang rendah meningkatkan
kemungkinan timbulnya Sindroma Pulih Imun (SPI).
11 ARV diberikan kepada pasien sebulan sekali untuk mengontrol
kepatuhan pasien minum obat. Pemberian obat ARV dapat
diberikan sampai tiga bulan bila pasien sudah stabil dengan
Riwayat kepatuhan minum obat yang sangat tinggi.
12 Pemantauan dan evaluasi pemberian ARV dapat dilihat dari:
 Pemantauan klinis yang dapat dilakukan pada
minggu 2, 4, 8, 12, dan 24 minggu sejak memulai
terapi ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila
pasien telah mencapai keadaan stabil.
 Pemantauan laboratoris
 Pemantauan pemulihan jumlah sel CD4
 Kematian dalam terapi antiretroviral.

Compliance Rate = JumlahYa X 100%


(CR) JumlahYa + JumlahTidak
= X 100%

=
Darit,………………..2021

Pelaksana Pemeriksa

……………………… ……………………

Anda mungkin juga menyukai