Anda di halaman 1dari 3

HIV/AIDS

No.Dokumen :445/086/SOP/WN/III/2017
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 04/03/2017
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
WANA SYAIFUDDIN,SKM
NIP.196711011989011001
1. Pengertian AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) ADALAH merupakan
kumpulan gejala penyakit yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus
(HIV).
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma,
cairan vagina dan air susu ibu. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh
manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga
mudah terjangkit penyakit infeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langlah-langkah untuk penatalaksanaan bagi pasien
dengan AIDS
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/078/SK/PKM-WN/I/2017 tentang pelayanan
klinis dari pendaftaran sampai dengan pemulangan
4. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5. Alat dan
Bahan
6. Langkah- 1. Menyiapkan form penderita
langkah 2. Menuliskan identitas tersangka yang akan diperiksa
3. Melakukan pemeriksaan awal berdasarkan gejala klinis
4. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah,suhu badan, dan mencatat
dalam buku status pasien
5. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
6. Pemeriksaan penunjang : tes HIV
7. Bila hasil menunjukkan Terinfeksi HIV dilakukan :
- Penilaian pada Pelayanan dukungan pengobatan
- Penatalaksanaan komprehensif dengan tes dan konseling, perawatan kronis
bagi ODHA
- Tatalaksana pemberian ARV dengan pemeriksaan jumlah CD4 (bila
tersedia) dan penentuan stadium klinis infeksi HIVnya
8. Penegakan Diagnosik
- Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik, dan hasil tes
HIV.
- Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu dirujuk ke pelayanan
dukungan pengobatan untuk menjalankan serangkaian layanan yang meliputi
penilaian stadium imunologis dan penilaian virologi. Hal tersebut dilakukan
untuk :
 Menentukan apakah pasien sudah memenuhi syarat untuk terapi
antiretroviral.
 Menilai status supresi imun pasien
 Menentukan infeksi oportunistik yang pernah dan sedang terjadi
 Menentukan panduan obat ARV yang sesuai
- Penilaian yang dilakukan pada pasien HIV adalah sebagai berikut :
 Penilaian stadium klinis
 Penilaian imunologi
 Pemeriksaan laboratorium sebelum memulai terapi
9. Penatalaksanaan komprehensif
- Layanan terkait HIV meliputi :
 Upaya dalam menentukan pasien HIV secara dini dengan melakukan tes
dan konseling HIV pada pasien yang datang kelayanan primer
 Perawatan kronis bagi ODHA.
10. Perlu dilakukan upaya pencegahan. Strategi pencegahan HIV menurut rute
penularan, yaitu :
 Untuk transmisi seksual
 Untuk transmisi seksual
 Untuk transmisi ibu ke anak
11. Tatalaksana pemberian ARV
- Untuk memulai terapi ARV perlu dilakukan pemeriksaan jumlah CD4 ( bila
tersedia) dan penentuan stadium klinis infeksi HIVnya. Hal tersebut adalah
untuk menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi ARV
atau belum
- Berikut adalah rekomendasi cara untuk memulai terapi ARV pada ODHA
dewasa :
 Tidak tersedia pemeriksaan CD4, maka penentuan mulai terapi ARV adalah
didasarkan pada penilaian klinis
 Tersedia pemeriksaan CD4 :
 Rekomendasi sesuai dengan hasil pemeriksaan yaitu

Halaman 2/3
Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4, 350 sel/mm3
tanpa memandang stadium klinisnya
Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil,
dan koinfeksi hepatitis B tanpa memandang jumlah CD
7. Bagan Alir
Menyiapkan form penderita Menuliskan identitas tersangka yang akan
diperiksa
Melakukan pemeriksaan awal
berdasarkan gejala klinis
Perawat melakukan pengukuran tekanan
darah,suhu badan, dan mencatat dalam
buku status pasien
Dokter melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang
pemberian ARV Penegakan Diagnosik
Penatalaksanaan komprehensif
Strategi pencegahan HIV

8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait  Poli Umum
 Poli KIA
 MTBS
10. Dokumen
terkait
11. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis Diberlakukan
Perubahan

Halaman 3/3

Anda mungkin juga menyukai