Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERSIAPAN MENJADI ORANG TUA

Oleh :

ANDESTA RAMADHANI

UNIVERSITAS MALAHAYATI
FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, dan
hidayah Allah SWT yang hingga saat ini penulis masih memberikan kita nikmat iman dan
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Persiapan Menjadi Orang
Tua”.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, baik secara teknis maupun materi. Maka dari itu, penulis mengharapan kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas akhir
ini hingga selesainya makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT
memberikan imbalan setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat
menjadikan semua bantuan itu sebagai ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menjadi orang tua merupakan dambaan bagi mereka yang sudah membina rumah tangga.
Menjalani kehidupan sebagai orang tua bukanlah hal yang mudah, tetapi tidak juga sesulit
yang dibayangkan. Masa menjadi orang tua merupakan masa yang alamiah terjadi dalam
kehidupan seseorang. Salah satu kunci sukses menjadi orangtua sukses adalah
mempersiapkan dari kedua belah pihak.

Anak adalah amanah yang diberikan kepada orangtua untuk dibesarkan sehingga
menjadi pribadi yang dewasa. Memiliki anak juga merupakan hal yang membahagiakan dan
juga tantangan untuk membesarkan dan merawatnya. Ketika memiliki anak maka kehidupan
pun akan berubah. Seorang wanita dan pria harus memiliki persiapan kedewasaan untuk
menjalankan kehidupan sebagai orang tua. Menjadi orangtua memerlukan tanggung jawab
yang besar, hal ini dikarenakan keluarga sebagai tempat pertama dimana anak dilahirkan,
dibesarkan dan dalam keluarga pula anak berkembang. Peran yang sangat penting untuk
dapat terus membimbing dan menuntun sang anak dalam proses tumbuh kembangnya.

Diperlukan keterampilan yang baik dalam hal mengasuh anak, hal ini agar setiap lapisan
atau tahapan hidup sang anak dapat berjalan dengan baik. Untuk menjadi orangtua sukses
membesarkan anak, maka bimbinglah anak dengan dengan mengasuh melindungi serta
mampu sosialisasi terutama dalam proses tumbuh kembangnya.

Berkaitan dengan pengasuhan sebagai salah satu fungsi yang harus dijalankan oleh orang
tua (dalam hal ini ayah dan ibu), maka sebagai orang tua mereka harus mempunyai
kerterampilan dalam mengasuh anak, seperti melakukan komunikasi dan interaksi dengan
anak, menjalankan aturan-aturan kepada anak, mengelola perasaan sendiri sebagai orang tua,
menjaga kesehatan dan keamanan anak, dan lain-lain.

Pengasuhan atau parenting merupakan suatu hubungan yang intens berdasarkan


kebutuhan yang berubah secara pelan sejalan dengan perkembangan anak. Keterampilan
pengasuhan yang baik diperlukan agar anak-anak dapat berkembang dengan cara yang sehat.
Brooks (dalam Aulianingtias, 2004:17) juga mendefinisikan pengasuhan sebagai sebuah
proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orang tua untuk
mendukung perkembangan anak.

Idealnya, pasangan orangtua akan mengambil bagian dalam pendewasaan anak-anak


karena dari kedua orang tua, anak-anak akan belajar untuk mandiri. Peran orangtua sebagai
pengasuh ini akan mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia anak, baik dalam
bentuk authoritative, permissive, dan authoritatian

KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi ) sangat perlu diperhatikan dan diketahui
untuk menjadi orang tua, ketiga point ini merupakan unsure penting yang harus dikuasi
oleh seseorang yang akan menjadi orang tua. Karena KIE ( komunikasi, informasi dan
edukasi ) memiliki tujuan yaitu sebagai mendorong terjadinya suatu perubahan perilaku
dari arah yang positif, peningkataan pengetahuan dan siakp agar memiliki perilaku yang
sehat dan bertanggung jawab.

1.2. Rumusan Masalah


Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagaibatasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan dibahas
antara lain:

1. Pentingnya KIE ( komuikasi, informasi dan edukasi ) pada orang tua dimasa remaja ?
2. Bagaimana persiapan untuk menjadi orang tua ?
3. Bagaimana cara yang tepat untuk menjadi orang tua yang ideal ?
4. Apa saja persiapan khusus seorang wanita untuk menjadi orang tua pada masa remaja ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya komunikasi, informasi dan edukasi untuk mnejadi
orang tuapada masa remaja.
2. Untuk mengetahui persiapaan untuk menjadi orang tua
3. Untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menjadi orang tua yang ideal.
4. Untuk mengetahui persiapan khusus wanita untuk menjadi orang tua pada masa
remaja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pentingnya Komunikasi, Informasi dan Edukasi

KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi ) sangat perlu diperhatikan dan diketahui
untuk mnejadi orang tua pada masa remaja, ketia point ini merupakan unsure penting yang
harus dikuasi oleh kelak yang akan menjadi seorang orang tua. Karena KIE ( komunikasi,
informasi dan edukasi ) bertujuan yakni sebagai mendorong terjadinya suatu perubahan
perilaku dari arah yang positif, peningkataan pengetahuan dan siakp agar memiliki perilaku
yang sehat dan bertanggung jawab. Dalam hal ini point KIE ( Komunikasi, informasi dan
edukasi ) merupakan suatu hal yang tidak begitu saja dikatakan mudah untuk dilakukan
namun disautu siis lain juga bukan merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dibayangkan.

Salah satu kunci suskses yang bisa dipersiapkan untuk menjadi orang tua pada masa
reaja adalah kedua belah pihak baik dari perempuan maupun laki-laki sama sama
mempersiapkan dengan sebaik-bainya untuk menjadi orang tua pada masa remaja, dengan
mempelajari 3 point pentin komunikasi, informasi dan edukasi.

2.2. Definisi Pesiapan Menjadi Orang Tua

Orang tua merupakan, seseorang yang mempunyai tanggung jawab besar dalam
mempersiapkan seorang anak yang berkualitas. Menjadi orangtua adalah suatu anugerah yang
tiada duanya, namun untuk menjadi orangtua yang tidaklah mudah. Memerlukan banyak
pengalaman dan juga harus mempelajari banyak ilmu pengetahuan dalam mengasuh anak yang
telah diberikan oleh sang Maha Pencipta, agar kualitas hidup dan masa depan anak menjadi
lebih baik. Untuk menjadi orang tua, para calon orangtua wajib mempersiapkan diri mereka
masing-masing.

2.3. Fungsi Persiapan Menjadi Orang Tua


Peran penting orang tua untuk dapat terus membimbing dan menuntun sang anak
dalam proses tumbuh kembangnya. Hal ini agar setiap lapisan atau tahapan hidup sang anak
dapat berjalan dengan sempurna. Untuk menjadi orangtua sukses membesarkan anak, maka
bimbinglah anak terutama dalam proses tumbuh kembangnya,” ujar psikolog yang juga
menjadi staf pengajar di Fakultas Psikologi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini.
Agar anak tumbuh optimal, persiapannya bisa dilakukan dimulai dari kehamilan, seperti
membacakan dongeng sejak anak masih dalam kandungan. Selain itu, persiapan juga bisa
dilakukan dengan mencari-cari informasi, semisal membaca buku parenting, termasuk
membaca buku tentang bagaimana pola asuh yang baik untuk mendidik anak.

2.4. Persiapan Menjadi Calon Orang Tua

Untuk menjadi orang tua, para calon orangtua wajib mempersiapkan diri mereka masing-
masing , yakni dengan cara melakukan :

1. Persiapan Fisik

a. Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.


Himbauan ini berlaku bagi calon ayah dan ibu. Perokok aktif dan pasif dapat membuat
janin mengalami gangguan pertumbuhan. Asap rokok yang terhirup oleh calon ibu
dapat mengahmbat suplai oksigen, sehingga resiko janin lahir prematur menjadi lebih
tinggi. Minuman berlakohol membuat calon ibu menghadapi resiko keguguran karena
kandungan menjadi melemah. Sedangkan para pria, kadar alkohol yang tinggi membuat
jumlah sel sperma sedikit jumlahnya sehingga tidak cukup untuk pembuahan.

b. Calon orangtua harus mulai mengonsumsi makanan dengan gizi tinggi.


Membatasi asupan makanan bergula dan berlemak tinggi sangat dianjurkan.
Usahakanlah dalam kondisi berat badan yang ideal agar pembuahan berlangsung
sempurna.

c. Lakukanlah tes kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan calon ibu.


Jika dalam pemeriksaan calon ibu dinyatakan mengalami gangguan kesehatan tertentu,
biasanya dokter akan menyarankan agar pasangan menunda dulu kehamilan sampai
calon ibu dinyatakan sehat.

2. Persiapan Psikologis.
Bagi calon ayah dan ibu, proses kehamilan hingga melahirkan akan menjadi
pengalaman istimewa. Namun, pengalaman yang luar biasa akan dirasakan ketika pasangan
suami-istri menjadi orangtua. Jadi sebelum memiliki anak sebaiknya diskusikan perubahan dan
tantangan hidup yang akan dialami sehingga calon orangtua telah siap dengan segala
kemungkinan yang akan terjadi.

3. Persiapan Finansial
Selain dua hal di atas, persiapan finansial memang bukan segalanya. Namun faktor ini
bisa dikatakan paling penting. Persiapan yang dimaksud adalah perencanaan keuangan untuk
mencukupi keperluan anak sejak masih berada dalam kandungan hingga lahir. Kehadiran
seorang bayi berarti pertambahan biaya tetap bagi sebuah keluarga, yang secara tetap akan
meningkat seiring dengan pertumbuhandan perkembangan anak selama masa
pertumbuhannya.
Orangtua adalah penentu kehidupan anak selanjutnya dan orang tualah yang memiliki
tanggung jawab untuk mendidik anak agar baik dalam hal kepribadian, sosialisasi, penyesuaian
dan pengendalian diri, kemampuan berpikir dan lain hal yang kelak akan menentukan
keberhasilan dan kemandirian anak yang juga menentukan keberhasilan anak saat menjadi
orangtua. Untuk menjadi orangtua yang sukses akan sangat sulit, namun apabila untuk menjadi
orangtua yang efektif sehingga dapat mengerti keadaan anak, dapat dilakukan dengan cara
seperti berikut :

1. Mengenali anak
Orangtua harus memperlakukan anak sesuai karakternya, pemalu, periang, dan lain sebagainya.
Jangan paksa anak untuk menjalani karakter lain. Kenali pula perasaan anak saat ia sedang
mengalami masalah. Hal ini bisa dilakukan dengan berempati pada anak. Yang tak kalah
penting, orangtua mesti mengenali perkembangan anak sesuai usia.

2. Hargai Perilaku baik anak


Orangtua perlu menerapkan positive parenting, yaitu menghargai perilaku baik sebanyak-
banyaknya dan menghukum sesedikit mungkin. Sebaiknya, orangtua memberikan pujian
terhadap semua hal baik yang dilakukan anak. Hendaknya pujian diberikan langsung, tanpa
ditunda. “Jangan menunggu hingga anak melakukan hal yang spesial,” misalnya memberi
sesuatu yang disenangi anak bila ia melakukan tugasnya dengan baik atau menambah jangka
waktu untuk mengembangkan perilaku baik.
3. Melibatkan anak
Anak termasuk dalam keluarga. Itu sebabnya, selalu libatkan anak dalam kegiatan dan
keputusan keluarga. Contohnya, saat merencanakan liburan bersama. Anak juga perlu
dilibatkan dalam tugas rumah sehari-hari yang tentu saja mesti disesuaikan dengan usia.

4. Selalu mendekatkan diri dengan anak


Gunakanlah setiap kesempatan untuk mendekatkan diri pada anak. Pada saat seperti ini
orangtua dapat menanamkan nilai-nilai moral pada anak. Sehingga anak dapat membedakan
antara baik dan buruk maupun benar dan salah.

5. Sediakan waktu khusus


Berikan waktu khusus hanya berdua dengan anak. Bila anak lebih dari satu maka berikanlah
waktu khusus secara bergiliran. Hal ini dilakukan untuk menjalin kedekatan anak dengan orang
tua. Sehingga anak tidak pernah berpikir bahwa mereka kekurangan kasih sayang dari kedua
orangtua.

6. Tegakkan disiplin
Menjadi orangtua yang baik bukan berarti orangtua harus terus menuruti keinginan anaknya.
Bila hal ini dilakukan maka anak akan menjadi manja, sehingga para orangtua juga harus
menegakkan disiplin agar anak bisa belajar atas perilakunya yang tidak baik. Namun, orangtua
sebaiknya tidak langsung memberikan sanksi apabila anak baru melakukan perilaku tidak baik
untuk pertama kali dan belum pernah diberitahu sebelumnya bahwa perilakunya itu buruk.

7. Panutan bagi anak


Anak adalah peniru yang ulung, segala gerak-gerik orangtua akan ditirunya. Oleh karena itu,
jika ingin anak berperilaku baik maka orangtua harus mencontohkannya terlebih dahulu.

8. Ungkapkan kasih sayang


Orangtua semestinya mengungkapkan ksih sayangnya dan hal tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara misalnya, dengan pelukan, cium, belaian, mengatakan ’I LOVE YOU’.
9. Komunikasi dengan tepat
Saat berbicara dengan anak, orangtua harus melakukan kontak mata dengan anak. Bila ingin
memberikan perintah, berikan sespesifik mungkin. Perintah yang sangat umum akan
membingungkan anak. Yang harus dihindari oleh orangtua adalah mengomeli, membentak,
berteriak, apalagi memebrikan ceramah yang panjang lebar.

10. Selesaikan masalah saat ”dingin”


Bila ada masalah hendaknya tidak diselesaikan saat sedang marah. Bila hal ini dilakukan justru
akan memperburuk keadaan. Saat anda marah, mungkin anda akan mengeluarkan kata-kata
yang menyakitkan hati anak sehingga anda harus mengontrol diri. Tidak ada manusia yang
sempurna, begitu pula dengan orangtua. Oleh karena itu sebaiknya calon orangtua maupun
orangtua harus banyak belajar agar lebih siap dan mampu menjadi orangtua yang sepenuhnya
mengerti dengan

2.5. Komponen dalam Proses untuk Menjadi Orang Tua Pada Masa Remaja

Komponen penting yang harus diketahui untuk menjadi orang tua pada masa remaja itu ada 3
mcam yaitu :

1). Keterampilan Kognitif- Motorik

2). Keterampilan Kognitif – Efektif

Keterampilan kognitif – motorik ini termsuk dalam proses orang tua yang melibatkan
aktifitas perawatan anak, seperti member makan, menjaganya dari bahay, memungkinkan nya
untuk bisa bergerak. Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dan budaya
jadi betpa pentingnya untuk enjadinorag tua pada masa remaja mengetahui komponen
keterampilan kognitif- motorik, mmebutuhkan persiapan pula untuk menumbuhkan kebiasaan
menangani aktifitas keperawatan anak baik itu member akan, menjaga anak dari bahaya dan
lain sebagainya

yang berhubungan dengan keterampilan kognitf –motorik untuk menjadi orang tua pada masa
remaja.
Keterampilan Kognitif- efektif ini termasuk kedalam kompone psiklogis untuk
menjadi seorang orang tua pada masa remaja yang harus difahami. Karena pada dasarnya
sifat keibuan atau kebapakkan itu berakar dari pengalaman orang tua dimasa kecil saat
mengalami dan menerima kasih saying dari ibu atau bapak nya. Jadi untuk menjadi orang tua
pada masa remaja perlu pentingnya belajar dari pengalaman yang pernah dirasakan dan pada
akhirnya bisa diimplementasikan kepada anak nya kelak, agar ketika benar-benar mengalami
menjadi orang tua mampu telaten dalam merawat dan mengasuh anaknya.

2.6. Persiapan khusus wanita untuk menjadi orang tua pada masa remaja

1. Menjadi ibu
a. Menerima bahwa dirinya hamil
b. Menerima pertumbuhan janin
c. Mempersiapkan diri secara realita menjadi orang tua dengan mulai
mengekspresikan diri menjadi seorang orang tua
d. banyak berkomunikasi kepada yang lebih berpengalaman
e. Persiapan Laktasi

Siapkan ASI terbaik untuk calon bayi dengan cara memeprhatikan asupan nutrisi , cara
ibu menyusui, kebersihan payudara ibu dan sebisa mungkin memberikan ASI Eksklusif
untuk bayi nya kelak.

2. Menjadi Ayah

a. Menyadari bahwa kedudukan dia akan menjadi sebagai seorang ayah


b. menyadai bahwa akan memiliki anak atau bayi dan berubah menjadi lebih baik
c. Menyadari akan gaya hidup dan rencana hidup kedepannya setelah hadirnya
momongan
d. Aktif terlibat selamamasa kehamilan isteri
e. Mengetahui akan perannya selama terjadi proses persalian dan akan menjadi
kepala keluarga yang baik.

3. Persiapan adaptasi saudara kandung

Persiapan adaptasi saudara kandung ini sangat diperlukan karena bila kehamilan yang
dialami itu merupakn bukan keahmilan yang pertama atau dalam artian sudah
memiliki bayi atau anak sebelumnnya ntuk menghindari terjadinya Sibling Rivairy
atau persaingan atnar saudara kandung ) hal ini sangat penting diketahui untuk
kesiapan menjadi orang tua pada masa remaja , yaitu dengan antisipasi sebagai
berikut :

1. Orang tua harus mampu memberitahukan kepada anak sejak awal tentang kehamilan
ibunya
2. Untuk kesiapan menjadi orang tua pada masa remaja kelak harus mampu memberikan
kesempatan kepada anak merasakan gerakan janin yang ada dialam rahim ibu.
3. Anak dilibatkan dalam membantu persiapan kelahiran adinya ( jika dia mampu dan
sudah cukup umur untuk mengetahi hal seoperti berikut )
4. Orang tua harus mampu membantu anak untuk menyesuaikan pada perubahan yang
terjadi.
5. Orang tua harus mampu untuk mengajak anak sebelumnya untuk diikut serta kan
ketika ibu melakukan pemeriksaan kehamilannya.

2.7. Persiapan Menjadi Orangtua Yang Ideal


Menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah, tetapi tidak juga sesulit yang dibayangkan.
Salah satu kunci sukses menjadi orangtua sukses adalah mempersiapkan dari kedua belah
pihak. Hamil dan punya anak sudah pasti menjadi dambaan bagi pasangan usai menikah.
Ketika memiliki kehidupan pun akan berubah. Dan yang pasti, kedua pasangan, akan menjadi
orangtua. Menjadi orangtua merupakan dambaan bagi mereka yang sudah membina rumah
tangga.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika sudah mempersiapkan hal ini sejak awal.
Dimulai dari persiapan kehamilan sampai kelahiran. Namun ini bukan saja menjadi tugas
seorang istri, tetapi juga suami yang harus mengerti apa saja yang harus dipersiapkan untuk
menjadi orangtua. peran penting orang tua untuk dapat terus membimbing dan menuntun sang
anak dalam proses tumbuh kembangnya. Hal ini agar setiap lapisan atau tahapan hidup sang
anak dapat berjalan dengan sempurna. “Untuk menjadi orangtua sukses membesarkan anak,
maka bimbinglah anak terutama dalam proses tumbuh kembangnya,”
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian penjelasan dan informasi yang telah didapat dari berbagai sumber
buku dan urnal penulis menyimpulkan bahwa menjadi seorang orang tua harus memiliki
persiapan yang matang. Dikarenakan dalam menjadiorang tua kita harus mampu mendidik
dan mengasuh anak sehingga menjadi pribadi yang baik. Menjadi orangtua memerlukan
tanggung jawab yang besar, hal ini dikarenakan keluarga sebagai tempat pertama dimana
anak dilahirkan, dibesarkan dan dalam keluarga pula anak berkembang. Peran yang sangat
penting untuk dapat terus membimbing dan menuntun sang anak dalam proses tumbuh
kembangnya.

Diperlukan keterampilan yang baik dalam hal mengasuh anak, hal ini agar setiap lapisan
atau tahapan hidup sang anak dapat berjalan dengan baik. Untuk menjadi orangtua sukses
membesarkan anak, maka bimbinglah anak dengan dengan mengasuh melindungi serta
mampu sosialisasi terutama dalam proses tumbuh kembangnya.

B. SARAN

Siapapun yang menjadi orang tua ahrus mempersiapkan diri dari jauh hari. Terutama
soal kedewasaan. Pengetahuan dan bimbingan juga sangat diperlukan bagi seseorang yang
akan menjadi orang tua. Sehingga Ketika sudah menjadi orang tua yang sebenarnya maka
individu tersebut sudah memahami apa saja Tindakan yang tepat dalam merawat dan
mengasuh anak.
DAFTAR PUSTAKA

Gordon, Thomas. 2007. Menjadi Orang Tua Yang Efektif, Jakarta : PT Gramedia

Setyowati, Yuli Dwi, Diah Krisnatuti, Dwi Hastuti, 2017. Jurnal Ilmu Keluarga dan
Konsumen.
Vol 10. N0. 2, 2017

Suryani. 2010. Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak.

Vol. 9 No. 1, Februari 2010

Purnama, Novrinda, Nuca Kurniah, Yulidensi. 2017. Jurnal Peran Orang Tua Dalam

Pendidikan Anak Usia Dini.

Setyowati, Yusa, Krinatuti, Dwi Hastuti. 2017. Jurnal pengaruh kesiapan menjadi orang tua

dan pola asuh psikososial terhadap perkembangan social anak.

Anda mungkin juga menyukai