Anda di halaman 1dari 53

Bahan Penyuluhan Bina Keluarga Balita Bagi Kader

Menjadi
Orangtua
Hebat
dalam Mengasuh Anak
(usia 0 - 6 tahun)

Buku
3
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
TAHUN 2013
Bahan Penyuluhan Bina Keluarga Balita Bagi Kader

Menjadi
Orangtua
Hebat
dalam Mengasuh Anak
(usia 0 - 6 tahun)
SEKAPUR SIRIH

Banyaknya kegagalan dalam


pengasuhan anak, bukan karena
kurangnya kasih sayang orang tua pada
anak, melainkan karena sebagian orang
tua tidak tahu bagaimana cara
mengasuh yang baik dan benar. Padahal
o ra n g t u a a d a l a h o ra n g ya n g
mempunyai peranan penting dalam
proses asuh, asah dan asih bagi anak-
anak mereka. Untuk menjadi orang tua
yang hebat tentunya tidaklah mudah.
Tidak ada kelas khusus secara formal bagi orangtua untuk
mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

Perhatian terhadap pengasuhan anak terutama bagi anak usia


dini 0-6 tahun telah banyak dilakukan oleh berbagai sektor, baik
itu pemerintah, swasta maupun masyarakat. Pemerintah juga
telah mengeluarkan Peraturan Presiden no 60 Tahun 2013
tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif untuk
menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini yang
mencakup upaya peningkatan kesehatan, gizi, perawatan,
pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan dan rangsangan
pendidikan yang dilakukan secara simultan, sistematis,
menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan.

Buku 3 i
Buku “Menjadi Orang tua Hebat Dalam Mengasuh Anak” yang KATA SAMBUTAN
ditujukan bagi tenaga penyuluh/kader Bina Keluarga Balita (BKB)
ini merupakan salah satu bentuk nyata peran BKKBN dalam
mendukung pelaksanaan strategi Pengembangan Anak Usia Dini Pembangunan Sumber Daya Manusia
Holistik Integratif melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi (SDM) Indonesia harus dilakukan secara
kader, masyarakat, penyelenggara dan tenaga pelayanan dalam berkesinambungan dalam kerangka
peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengasuhan melalui siklus hidup manusia yang dimulaI dari
kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu dan Pos PAUD. dalam kandungan sampai lanjut usia.
Untuk itu pembinaannya perlu dilakukan
Semoga pengasuhan dalam kelompok BKB, Posyandu dan Pos sejak dini sesuai dengan siklus tersebut.
PAUD dapat berperan banyak untuk Pengembangan Anak Usia Salah satu tahap yang amat penting
Dini Holistik Integratif sehingga anak-anak Indonesia akan adalah tahap janin sampai anak berusia 2
tumbuh menjadi anak yang bertaqwa, sehat, cerdas, ceria, tahun. Parenting Education (PE) merupakan cara terbaik untuk
mandiri, dan kreatif. membangun karakter anak melalui kedua orang tuanya. Dari sini
anak-anak mulai belajar dan membentuk karakter. Karena itu,
para orang tua harus membekali diri dengan Parenting Education.
Jakarta, April 2013 Peran mereka menjadi penting karena sebelum bersekolah anak
Badan Kependudukan dan terlebih dulu mengenal orang tua.
Keluarga Berencana Nasional
Kepala Bina Keluarga Balita (BKB) yang dicanangkan BKKBN sejak
tahun 1984, sebagai wadah kegiatan keluarga yang mempunyai
anak balita menjadi sangat penting untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan orang tua dan anggota keluarga
Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, SpGK lain dalam pembinaan tumbuh kembang anak, yang dilakukan
sejak anak dalam kandungan. Untuk menunjang itu semua, maka
diperlukan adanya bahan penyuluhan yang menekankan pada
pengasuhan anak agar orang tua dapat memahami pentingnya
pengasuhan anak sejak dini demi terbentuknya generasi yang
tangguh dimasa depan.

ii Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 iii


Buku ini merupakan bahan acuan bagi kader dalam PENGANTAR
melakukan penyuluhan kepada orang tua. Dengan tersusunnya
bahan penyuluhan ini diharapkan petugas lapangan dan kader
akan lebih memahami kiat-kiat dalam pengasuhan anak, sehingga Daur hidup manusia, periode anak di
memudahkan pelaksanaan penyuluhan kepada orang tua. bawah lima tahun (balita) merupakan
Dengan demikian, orang tua diharapkan memiliki bekal yang periode paling kritis dalam menentukan
cukup untuk membantu anak-anaknya menjalani masa balita kualitas hidup anak di masa yang akan
dengan benar, baik, dan menyenangkan sehingga upaya datang. Pada lima tahun pertama
pembinaan tumbuh kembang anak secara optimal bias tercapai. kehidupan, proses tumbuh kembang
anak berjalan sangat pesat. Para ahli
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mengatakan masa balita sebagai masa
dalam mendukung tersusunnya buku panduan ini kami emas (golden age period), karena pada
mengucapkan terima kasih, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, usia 0-2 tahun, perkembangan otak anak mencapai 80%. Di masa
selalu meridhoi maksud baik kita. ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk
mengembangkan aspek-aspek dalam diri anak secara fisik,
emosional, social dan pengetahuan intelektualnya.
Jakarta, Maret 2013
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Menyadari akan pentingnya pembinaan tumbuh
Pemberdayaan Keluarga, kembang anak sejak dini maka fungsi dan peranan orang tua
sangatlah penting di dalam membina asih, asah, asuh anak
mereka. Pemerintah pusat dan daerah bersama masyarakat
sudah sejak lama membina dan mengembangkan BKB sebagai
wadah menimba ilmu serta bertukar pikiran tentang
keorangtuaan dan pengasuhan anak. Dengan aktif mengikuti
DR. Sudibyo Alimoeso, MA kegiatan BKB diharapkan orang tua mampu memberikan nilai-
nilai terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

Untuk memudahkan kader memberikan penyuluhan


tentang pengasuhan maka disusunlah bahan materi tentang
pengasuhan anak. Bahan ini disusun atas kerjasama antara

iv Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 v


Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak – BKKBN dengan Yayasan
Bagaimana menjadi
Kita dan Buah Hati dan para pakar lainnya. Materi ditekankan
pada pemahaman keluarga tentang kiat-kiat menjadi orang tua
Orangtua Hebat ?
hebat serta tantangan anak dengan gaya hidup dan teknologi.
Buku 3
Dengan tersedianya bahan penyuluhan ini, petugas
lapangan dan kader diharapkanakan lebih memahami cara-cara
pengasuhan anak, sehingga memudahkan pelaksanaan 7.
penyuluhan kepada keluarga. Dengan demikian, tujuan program Menjaga
BKB dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. Anak dari
Pengaruh
Media
Jakarta, Maret 2013
Direktur Bina Keluarga Balita Dan Anak,
8. 9.
Menjaga Membentuk
Drs. Burhanuddin, M.Ed Kesehatan Karakter
Reproduksi Anak Sejak
Balita Dini

vi Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 1


7.
Menjaga Anak dari
Pengaruh Media

2 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 3


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

A Tantangan Pengasuhan Apa tantangan pengasuhan


Anak di Era Layar di Era Layar?

Satu sisi, anak-anak dituntut terampil dalam


mengakses teknologi tetapi di sisi lain, anak juga
m e n d a p a t ka n a k s e s n e ga t i f t e r h a d a p
penggunaan teknologi.

Apa yang dimaksud dengan Era Layar?


Seiring dengan perkembangan zaman, anak-anak
kita tumbuh dan berkembang di era layar. Anak-
anak terbiasa didepan layar, seperti layar HP,
layar games, layar TV, dan layar komputer.

4 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 5


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

B Apa dampak era layar


pada perkembangan anak?

a Menonton televisi

+ • Mendapatkan informasi dan pengetahuan - • Waktu menonton yang berlebihan.


terbaru (berita).
• Acara televisi tidak sesuai dengan usia.
• Sebagai hiburan yang murah.
• Dampak sinar biru pada layar akan
• Memberikan tayangan yang layak ditonton mempengaruhi fokus perhatian anak
anak-anak misalnya film kartun yang dalam belajar dan ketahanan dalam
mendidik dan men stimulasi otak anak. membaca.

• Menghilangkan kesempatan anak untuk


bersosialisasi dengan lingkungan.

6 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 7


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

b Permainan Elektronik (Games)

+ • Keterampilan penguasaan teknologi - • Menuntut perilaku berulang-ulang untuk


yang lebih kompleks. mencapai keberhasilan.

• Kecekatan yang lebih tinggi. • Mendorong rasa penasaran sehingga


menjadi ketagihan/kecanduan.
• Fokus perhatian yang terpaku pada
layar. • Menuntut waktu yang lebih untuk
mencoba dan berlatih memainkan suatu
• Meningkatkan penggunaan Bahasa permainan.
Inggris. • Games kekerasan menyebabkan tingkat
• Melatih pemecahan masalah dan agresifitas yang lebih tinggi (Irwin dan
penggunaan logika. Gross).

• Games mengganggu sistem belajar,


• Praktek penggunaan motorik halus dan
p e m b u a t a n P R d a n m e n u r u n ka n
kemampuan spasial. kemampuan sosial.
• Pemain di perkenalkan pada teknologi • Penurunan kepekaan terhadap kekerasan,
informasi. sehingga menjadi tolerir terhadap
kekerasan.

8 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 9


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

b Permainan Elektronik (Games)

+ • Kemampuan membaca dan mengeja bisa - • Banyak games yang di dasari dengan tema
meningkat secara signifikan dengan game kekerasan agresi, bias gender, yang
edukasi. menawarkan senjata, pembunuhan,
tendangan, tusukan dan tembakan.
• Meningkatkan kemampuan membuat
strategi dan membantu mengembangkan • Banyak games komputer dan internet yang
teknik analisa kritis. mengandung unsur pornografi seperti :
games berkelahi tanpa memakai baju,
• Banyak games memerlukan pemain untuk bahkan ada yang sampai bersenggama.
bekerjasama agar menang yang dapat
m e n i n g kat ka n ke m a m p u a n s o s i a l • Games bisa mengaburkan antara realitas
pemainnya. dan fantasi, (sekarang ada voucher games
maya yang di beli dengan uang nyata).

• Secara fisik games bisa membuat anak


menderita berbagai gangguan seperti:
radang jari tangan/sindrom vibrasi lengan,
nyeri tulang belakang, pengurangan
penglihatan, kejang, dll.

10 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 11


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

c Internet

+ • Mendapatkan informasi dengan cepat - • Bermain aplikasi internet seringkali


mendapatkan hadiah yang dapat di tukar
• Membangun hubungan sosial yang lebih dengan uang nyata. Cenderung ke arah judi
luas. online.
• Memudahkan arus komunikasi dengan • Belum adanya aturan yang jelas dalam
jarak yang lebih luas, seperti: penggunaan penggunaan akses internet.
Messenger, Email, Video Call, dll.
• Kurang kontrol dan pendampingan dari
• Sebagai media pembelajaran yang orangtua.
dilakukan sekolah kepada anak didiknya,
misalkan: buku online, berita online,
majalah online, dll.

• Menciptakan kebersamaan antara


orangtua dan anak, ketika membuka
internet bersama-sama.

12 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 13


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

d Media Sosial (Facebook, Twitter, Myspace, dll)


+ • M e m b e r i ka n ke s e m p ata n u nt u k
mengekspresikan pandangan mereka.
- • Banyak waktu yang dihabiskan dalam sosial
media (Chatting).

• Dapat memberikan nuansa keleluasaan • Adanya perasaan kesendirian, tidak


dan harga diri ditingkatkan. berhasil bersosialisasi di lingkungan nyata,
melarikan diri pada lingkungan maya.
• Mampu untuk tetap terhubung dengan
teman-teman lama. • Bahaya kriminal yang timbul dalam
penggunaan media sosial, seperti:
• Kemampuan untuk jaringan dan bertemu Penculikan, Penipuan.
teman baru.

14 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 15


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

e Penggunaan ponsel
+ • Mempermudah komunikasi. - • Memicu anak jadi konsumtif/selalu
mengikuti trend terbaru, misalnya: selalu
• Memperluas jaringan pertemanan dan membeli handphone terbaru.
hubungan sosial.
• Menyita waktu kebersamaan dengan
• Menjadi alat kontrol orangtua terhadap keluarga dan waktu belajar karena sibuk
keberadaan anak. dengan bermain handphone.

• Tempat menyimpan foto dan video yang


tidak pantas, seperti: orang berpakaian
minim, video pornografi.

16 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 17


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

Upaya apa yang dapat


C dilakukan untuk mencegah
dampak negatif media?

a Menonton televisi
• Adanya pembatasan waktu dan aturan yang jelas
mengenai lamanya menonton televisi, kapan dan
jenis-jenis tayangan yang sesuai dengan usia
anak.

• Mengarahkan anak kepada kegiatan lain, seperti:


olahraga, membaca, kegiatan budaya, kursus, dll.
• Menghindari anak dari tontonan televisi yang
mengajarkan tentang pacaran dan tayangan yang
• Orangtua mendampingi anak saat menonton
dapat merangsang (wanita yang memamerkan
tayangan televisi dan menjadikan tontonan
payudara dan paha serta adegan suami istri di
sebagai sebuah media pembelajaran.
ranjang).

18 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 19


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

• Bangun suasana rumah, lingkungan penuh


b Permainan elektronik (games) kegembiraan, mampu melihat situasi dari sudut
positif/humor, dan mensyukuri keadaan yang ada.
• Menawarkan kegiatan aktif bagi anak-anak dan
• Memberikan kesempatan anak untuk mengambil
remaja yang dapat berfungsi sebagai hiburan,
peran dalam memimpin, dan mengarahkan orang
dan olahraga.
lain sehingga ia mampu menyalurkan kebutuhan
akan kekuasaan secara positif.
• Adanya kesempatan mengungkapkan perasaan
sehingga dapat menyalurkan Emosional coping • Mengalihkan kegemaran anak dari games dengan
(pengalih kesepian, isolasi, kebosanan, mengajak anak untuk bermain dengan alam,
melepaskan stress, relaksasi, kemarahan dan misalkan: mengajak anak ke gunung, pantai,
penggunaan frustasi). sebagai sarana refreshing.

• Merancang kegiatan-kegiatan yang dapat • Memilih, mengawasi dan mendampingi anak


mengembangkan rasa percaya diri akan potensi dalam meminjam games dari teman/persewaan
yang dimiliki anak. atau bermain games online dan mengecek setiap
games yang akan dimainkan oleh anak.
• Hargai setiap proses yang sudah anak lalui dalam • Meletakkan komputer/media video games di
belajar, bantu anak mengevaluasi hasil kerjanya, ruang keluarga agar mudah dalam pengawasan
dan membuat langkah-langkah dalam dan membuat kesepakatan lama waktu serta jenis
memperbaikinya. game yang dimainkan dengan menyepakati
hukuman jika anak melanggar

20 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 21


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

c Internet
• Gunakan layanan pra bayar untuk mengontrol
penggunaan internet.

• Jika menggunakan layanan Gratis/unlimited


akses, maka kontrol pada jam operasional server
modem. Peletakan server modem pada ruangan
yang dapat ditutup/dikunci.

• Perlu aturan yang jelas dan tegas dalam


penggunaan internet.

• Penggunaan internet tetap dalam kontrol dari • Mengatur penggunaan internet melalui aplikasi
orangtua dengan mengecek situs apa saja yang yang dapat memblokir tayangan yang bersifat
telah dibuka anak di komputer. pornografi dan pornoaksi.

• Memberikan software edukasi yang diinstal di


komputer, contohnya seri ensiklopedia,
edugames, dll.

22 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 23


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

d Media Sosial D Apa tanda-tanda bahwa


anak butuh bantuan?
• Jangan menerima permintaan pertemanan dari
orang yang tidak/baru dikenal. • Keasyikan dengan game/menggunakan
internet.
• Jangan posting informasi yang sangat pribadi di
profil. • Kehilangan minat dalam kegiatan lainnya.
• Berhati-hati dalam memposting foto.
• Penarikan sosial (hanya berkomunikasi
• Jangan memposting lokasi saat ini. dengan teman-teman on-line).

• Jangan posting hal-hal negatif tentang hidupnya. • Sikap membela diri dan marah ketika upaya
lain untuk mengurangi/menghentikan
• Jangan mengganti teman sejati dengan teman- penggunaan.
teman virtual.
• Menyembunyikan jumlah penggunaan.
• Hindari menggunakan situs jejaring sosial saat
sedang berkumpul keluarga. • Berbohong atau mencuri-curi waktu
penggunaan meskipun ada konsekuensinya.

24 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 25


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

E Apa tanda-tanda bahwa


anak mengalami kecanduan?
a Gejala ?sik
• Melepuh/Luka pada jari dan jempol.

• Kering mata, penglihatan berkurang.

• Migrain sakit kepala.

• Rentan sakit

• Penyimpangan dalam makan (melewatkan


makan, peningkatan asupan junk food).

• Kegagalan untuk mengurus kebersihan


pribadi & inkontinensia.

• Tidur gangguan/perubahan dalam pola tidur.

26 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 27


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

b Gejala psikologis
• Permainan games digunakan sebagai mekanisme
• Suasana perasaan mudah berubah, cepat marah, pertahanan diri atau pelarian diri dari
penuh kegelisahan, serta cepat bosan. permasalahan dunia realitas.

• Berminat tentang bermain video game/internet • Kebiasaan anak untuk berbohong kepada
melebihi minat terhadap tugas-tugas sekolah. keluarga dan teman-teman tentang waktu yang
dihabiskan bermain games atau internet.
• Menghabiskan lebih banyak uang atau waktu
untuk merasa senang dengan memenangkan • Munculnya kebiasaan mencuri uang untuk
permainan video game/penggunaan internet membeli dan memperoleh video games.
yang pada akhirnya membahayakan penyesuaian
pribadi dan sosial pada anak. Anak yang terbiasa • Melewatkan pekerjaan rumah tangga untuk
menang dalam permainan cenderung merasa lebih nyaman dengan bermain video games
menjadi pahlawan hebat dalam dunia lamunan (tidak mau membantu orangtua dalam pekerjaan
dan merasa yakin selalu menjadi juara. rumah tangga)

• Anak akan gagal menahan keinginan untuk • Menimbulkan sikap anti kerja yang akan
mengendalikan diri untuk tidak bermain video membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial
games/internet setiap harinya. sehingga anak cenderung menilai pekerjaan
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan.

28 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 29


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

Bagaimana mengatasi
F masalah kecanduan?

a Hal teknis
• Menempatkan komputer di daerah terbuka dan
teramati.

• Pasang filter di internet dalam memblokir semua


situs. • Perlu pengawasan dan pertimbangan matang
dalam pergaulan anak bersama teman-teman
• Periksa semua media elektronik (CD, internet, sebaya atau grup bermainnya, jika anak akan
komputer, HP, video games) yang masuk rumah. menginap di rumah teman.

• Cek semua alat elektronik yang akan dibelikan • Jangan meletakkan games atau benda-benda
untuk anak disesuaikan dengan fungsi dan elektronik yang tidak berguna atau mengganggu
kebutuhan. konsentrasi belajar di dalam kamar anak.

30 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 31


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

• Ceritakan pada anak tentang dampak-dampak


b Komunikasi negatif yang bisa terjadi pada kegiatan anak yang
berkaitan dengan dunia layar dengan cara
Jalinlah komunikasi terbuka dengan anak untuk mengajak anak pada kegiatan bermain bersama
berkomunikasi : dengan teman di luar ruangan, menemui
lingkungan luar yang belum pernah ditemui
• Menyediakan waktu kebersamaan di waktu anak.
luang keluarga dengan masing-masing anak
sesuai dengan minatnya. • Peringatkan anak untuk menghindari kegiatan
pertemanan sosial online melalui chat room,
• “Tanya anak” apa saja yang menjadi menarik dari newsgroup, milis, & instant massages (YM)
kegiatan rekreasi yang dilakukan. melalui penjelasan yang menyeluruh tentang
bahaya pertemanan online.
• Ajarkan anak untuk berpikir, memilih, dan
memutuskan melalui pengarahan orangtua • Buat aturan dan sanksi bersama dalam
tentang kegiatan atau permainan yang disukai menegakkan disiplin di dalam keluarga.
anak.
• Mengobrol tentang hal-hal kejadian atau
pengalaman anak setiap harinya yang seru dan
menarik dari anak-anak baik di sekolah maupun
di rumah.

32 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 33


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

c Edukasi

Ajarkan anak tentang :

• Berperan aktif bersama anak tentang sikap dan


ekspresi wajahnya saat sedang mengakses
internet/games.

• Terangkan pada anak gejala anak yang telah • Gunakan kitab suci dan pendalaman agama yang
kecanduan internet/games. baik sebagai pedoman anak dalam melakukan
segala kegiatannya.
• Terangkan untuk tidak terlalu penasaran tentang
hal-hal yang ditawarkan dalam games. • Ajarkan berani bicara bila ada hal-hal yang tidak
sesuai norma agama dan norma budaya.
• Luangkan waktu untuk terangkan “why” kenapa
hal itu baik atau buruk • Jadi orangtua sebagai tauladan utama di rumah
sebagai contoh hidup yang aktif, sehat, dan
penuh manfaat.

34 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 35


Menjaga Anak dari Pengaruh Media Tantangan Pengasuhan Era Layar

d Jalin kedekatan emosi

• Tetapkan niat dan tekad yang kuat. • Bangun hubungan baik dengan anak.

• Siap dalam menghadapi perubahan yang pesat • Hargai pikiran, keinginan, dan perasaan anak.
pada dunia anak setiap waktu di zaman
globalisasi. • Miliki kedekatan emosional, verbal, dan fisik.

• Semangat dalam memperbaiki diri sendiri, diri • Melakukan kegiatan bersama dengan have fun
anak, dan keluarga. dalam setiap kegiatan keluarga.

• Selalu berunding dengan pasangan bahwa • Susun langkah bersama.


perlunya merencanakan langkah-langkah baru
dalam menyikapi persoalan ini. • Tentukan konsekuensi.

• Minta maaf dan jelaskan kepada anak dengan • Libatkan keluarga dan sekolah
hati.

36 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 37


8.
Menjaga Kesehatan
Reproduksi Balita

38 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 39


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

A Mengapa Orangtua
Harus Memahami Tentang
Kesehatan Reproduksi?

“Alisa, kalau kencing itu jangan berdiri


dong”, ujar ibu kepada anak perem- Terkadang orangtua justru menganggap
puannya yang berusia 5 tahun. “Kemarin membicarakan seksualitas dengan anaknya
ayah waktu mandi juga kencing berdiri adalah suatu hal yang tabu atau tak pantas
tuh, bu”, jawab Alisa. dibicarakan.

Oleh sebab itu banyak yang kemudian


“Ibu, kok burungku beda dengan burung memberikan pengetahuan tentang kesehatan
itu?”, kata Rio kepada ibunya, sambil reproduksi bagi anak dengan menggunakan
melihat kedalam celananya dan istilah-istilah lain seperti ‘burung’ yang sering
membandingkan dengan burung dara digunakan untuk menyebutkan alat kelamin laki-
yang berada di dalam sangkar. laki.

40 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 41


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

Pendidikan seksualitas menyangkut berbagai hal yang Mulai usia 3 tahun rasa keingintahuan terhadap
lebih lu antara lain : masalah seks tercermin dimulai dari pengamatan
anak terhadap organ tubuhnya.
• pengenalan identitas diri dan jenis kelamin,
• hubungan antara laki-laki dan perempuan, Tanda-tandanya, anak bermain-main dengan organ
• organ-organ reproduksi dan fungsinya, seksnya seperti memegang, menggaruk atau
• bagaimana cara menjaga kesehatannya, menggesek-gesekkan alat kelamin.
• bagaimana menghindarkan diri dari kekerasan
seksual,
• dan lain-lain. Jika anak memainkan organ seksnya,
Keingintahuan anak mengenai seksualitas sebetulnya orangtua tidak perlu memarahi anak balita
sudah muncul sejak anak masih kecil. tetapi peganglah tangan anak dan ajukan
pertanyaan.
Pada masa balita, anak berada pada tahap mengem-
bangkan rasa pengetahuan yang tinggi termasuk dalam
hal seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Contoh: ”Apa yang sedang Bunga lakukan?”.
Beri anak kesempatan untuk menjawab.
Orangtua perlu meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman yang benar tentang seksualitas dan Setelah itu katakan pada anak :
kesehatan reproduksi untuk menghadapi berbagai ”Kalau Bunga pegang-pegang kemaluan Bunga,
pertanyaan yang sering muncul pada anak balita. tangan bunga akan kotor dan mungkin Bunga lupa
dan memakai tangan itu untuk makan.”

42 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 43


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

Pada anak balita keingintahuannya biasanya timbul bila


ia berhadapan dengan orang lain yang berlainan jenis
dalam keadaan telanjang.

Ia akan melihat bahwa alat kelaminnya sendiri berbeda


dari alat kelamin orang lain. Hal ini menimbulkan per-
tanyaan dalam diri anak dan biasanya secara spontan ia
akan langsung bertanya kepada orangtuanya.
Orangtua juga dapat langsung mengajak anak
mengambil pembersih telinga dan bersihkan telinganya Dalam keadaan seperti itu orangtua secara sengaja atau
dengan pembersih itu. Ajukan pertanyaan: tidak sengaja sering menjelaskan dengan nama-nama
yang tidak sebenarnya (misal untuk penis dijawab
”Bagaimana rasanya?”. Anak akan menjawab: ”Enak”. burung).

Setelah itu katakan kepada anak: Pemahaman seperti itu akan bertahan pada anak
”Memang enak, tetapi kalau keterusan dikorek-korek sampai ia dewasa, hal ini akan menimbulkan konsep
telinganya bisa lecet. Kemaluan Bunga juga begitu, yang salah pada anak mengenai seks, dan akan terbawa
kalau dipegang-pegang terus nanti bisa lecet dan sakit.” sampai ia dewasa serta mempengaruhi tingkah laku
seksual di masa remaja dan dewasa.
Pada saat seperti ini orangtua juga dapat menggu-
nakannya sebagai kesempatan mengembangkan moral Oleh karena itu jawaban yang diberikan pada anak harus
anal dengan mengatakan: ”Apa yang Bunga lakukan jelas dan benar.
tidak baik jika dilihat orang. Bunga harus malu.”

44 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 45


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

B Bagaimana
Tahapan Perkembangan Tahapan Perkembangan
Psikoseksual Anak? Psikoseksual
Di dalam perkembangan kehidupan manusia
yaitu sejak lahir sampai dewasa, manusia
memiliki dorongan-dorongan seksual, tentu saja
dorongan seksual tersebut berbeda antara anak
dan orang dewasa.
O Masa oral (0-1 tahun)

Dorongan seksual yang diwujudkan dalam


kepuasan seksual pada anak-anak pen-
capaiannya tidak selalu melalui alat kelaminnya,
X Masa anal (1-3 tahun)
melainkan melalui daerah-daerah lain seperti:
mulut atau anus. Cara pemuasannya juga
berbeda sesuai tahap-tahap perkembangan
yang dilaluinya. V Masa phalik (3-5 tahun)

Dalam perkembangan psikososialnya, seorang


anak akan melalui tahap-tahap perkembangan
tertentu sesuai dengan usianya.

46 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 47


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

O Masa oral (0-1 tahun)

Masa oral merupakan tahap pertama perkembangan


psikoseksual yang mana pada masa tersebut bayi
memperoleh dan merasakan kepuasan dan kenikmatan
yang bersumber pada daerah mulutnya.

Kepuasan dan kenikmatan ini timbul karena adanya


hubungan antara perasaan lapar, kemudian gelisah.

Seperti diketahui bahwa anak-anak pada usia tersebut


masih menyusui baik dari ASI maupun susu botol.
Mengisap susu selain untuk memenuhi rasa lapar juga
untuk mendapatkan kepuasan tersendiri akibat adanya
gesekan-gesekan di sekitar daerah mulut.

Kepuasan ini selain diperoleh melalui menyusu juga


dapat dicapai dengan memasukkan benda yang ada di
sekitarnya atau jarinya sendiri ke dalam mulutnya.

48 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 49


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

X Masa anal (1-3 tahun)

Setelah masa oral, anak memindahkan pusat


kenikmatan dari daerah mulut ke daerah anus (dubur).
Rangsangan pada daerah anus ini berkaitan erat dengan
kegiatan buang air besar, karena keduanya merupakan
sumber kenikmatan. Kepuasannya diperoleh dengan
menikmati duduk di pispot sampai lama.

Masa anal ini berhubungan pula dengan soal


kebersihan, keteraturan atau kerapihan yang ingin
diterapkan orangtua kepada anak. Sikap yang terlalu keras dari orangtua untuk melatih
mengatur buang air besar akan menyebabkan
Dari sudut anak, ia bukan lagi pribadi yang sepenuhnya tumbuhnya sikap-sikap menentang dari anak.
pasif, melainkan ia mulai mau menentukan sendiri.
Sebaliknya sikap yang terlalu membiarkan mengatur
Dari sudut perkembangan sosialnya, anak mulai bisa sendiri akan menimbulkan sikap yang selalu ragu-ragu
melakukan sendiri beberapa aktivitasnya yang tadinya terhadap dirinya sendiri dan terhadap apa yang akan
harus dilakukan orang lain. diperbuatnya.

50 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 51


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

V Masa phalik (3-5 tahun)

Pada usia ini, anak memasuki masa phalik dimana


sumber kenikmatan berpindah ke daerah kelamin, akan
tetapi kepuasan seksual yang diperoleh pada tahap ini
belum dihubungkan dengan tujuan pengembangan
keturunan.

Pada masa ini anak mulai menaruh perhatian terhadap Ketika anak memasuki usia 6 tahun, ia masuk tahap
perbedaan anatomik antara laki-laki dan perempuan, latent. Pada tahap ini aktivitas seksual nampak seakan-
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seks. akan menghilang/tidak aktif.
Biasanya pada tahap ini tingkah laku yang menonjol
pada anak laki-laki adalah mempermainkan alat Perilaku-perilaku yang condong kepada seks tidak
kelamin. terlihat dan anak lebih suka melakukan aktivitas-
aktivitas lain yang tidak bersifat seks, misalnya bermain
Contoh: menarik-narik alat kelamin. Pada anak dan sebagainya.
perempuan bentuk tingkah lakunya adalah dengan
menggesek-gesekkan bagian luar alat kelaminnya pada Baru pada tahap berikutnya yaitu mulai anak berusia
guling atau bantal. 11-14 tahun nampak lagi aktivitas seksualnya.

52 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 53


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

C Bagaimana Cara Dalam hal ini orangtua perlu menghindari istilah-istilah


Memperkenalkan Alat-Alat yang tidak benar untuk memberi nama alat kelamin,
karena hal itu akan membingungkan anak.
Reproduksi Kepada Anak

Sejak anak bisa bicara, orangtua perlu


memberikan pemahaman kepada anak
tentang kesehatan reproduksi khususnya alat-
alat reproduksi, orangtua dapat mulai
menjelaskan nama-nama anggota tubuh dan
X X
kegunaannya.
Contoh: Tidak memberi nama alat kelamin anak
perempuan dengan ”dompet” atau nama alat kelamin
laki-laki dengan ”burung”.
Contoh :
mata gunanya untuk melihat,
Hal ini akan menyebabkan anak bingung kalau
telinga untuk mendengar,
menghadapi dompet atau burung yang sebenarnya.
mulut untuk makan dan berbicara
dan sebagainya.
Jadi gunakanlah istilah-istilah sebenarnya seperti
kelamin atau kemaluan, penis, vagina, payudara dan
Setelah itu dikenalkan dengan
sebagainya.
nama alat kelaminnya baik laki-laki
maupun perempuan.

54 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 55


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

Untuk mengenalkan nama-nama tersebut, sebaiknya Di samping itu orangtua perlu memberikan pemahaman
pergunakanlah kesempatan yang baik. pada anak bahwa tubuh mereka adalah milik mereka
sendiri yang harus dirawat dan dijaga dengan baik.
Contoh:
• pada saat sedang mandi Tidak semua orang boleh menyentuh apalagi
• pada saat anak memakai pakaian memegang bagian tubuh yang sangat pribadi kecuali:
• pada saat anak melihat saudaranya yang berlainan • ibu saat membantu membersihkan anus setelah
jenis telanjang di depannya, buang air besar
• dokter yang memeriksa bagian tubuh yang sakit.
biasanya anak akan heran dan langsung bertanya. Untuk
menghadapi hal ini orangtua perlu membekali diri Hal ini untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual
dengan pengetahuan yang jelas dan cukup mengenai karena pelecehan seksual pada anak seringkali justru
alat-alat reproduksi dan fungsinya. dilakukan oleh orang-orang terdekat dalam rumah.

Bila ada orang yang menyentuh tubuh anak, orangtua


perlu mengajarkan pada anak untuk :
• Berteriak dan berkata ”tidak” atau
• Anak mengatakan : ”Aku tidak suka badanku
dipegang atau aku tidak suka kalau tubuhku
disentuh”
• Bila anak merasa terancam dan tidak nyaman ia
dapat berteriak dengan mengatakan ”aku tidak
mau” dan lainnya.

56 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 57


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

D Bagaimana Cara Praktis 1 Prinsip yang harus dipegang orangtua


Memberitahukan Pengetahuan
• Menghargai pertanyaan yang disampaikan anak
Kesehatan Reproduksi • Memberikan jawaban dengan jujur/tidak
kepada Anak berbohong
• Memberikan jawaban dengan tepat sesuai usia
anak.

Prinsip dasar yang harus dipegang orangtua 2 Prinsip yang harus dipegang orangtua
dalam memberikan pengetahuan kesehatan
reproduksi kepada anak balita adalah • Apabila anak mulai bertanya tentang kesehatan
reproduksi, maka orangtua perlu memberikan
memberikan jawaban yang benar terhadap jawaban dengan cara :
rasa keingintahuan anak tentang seksualitas • Mendengarkan dengan seksama setiap pertanyaan
dan kesehatan reproduksi, serta menyikapi yang diajukan anak .
dengan bijak perilaku mereka. • Tidak mengabaikan pertanyaan anak.
• Memberikan jawaban singkat, jelas dan tidak
berbelit-belit.
• Diusahakan jawaban harus sesuai dengan usia dan
kebutuhan anak.
• Menghilangkan rasa tabu
• Membiasakan menyebut organ tubuh sesuai nama
benarnya.
58 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 59
Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

1 Jangan memarahi atau menakuti


Tingkah laku itu normal. Bila orangtua memarahi
Apa yang dilakukan orangtua maka anak bisa terganggu kejiwaannya seperti seks
apabila dalam tahap perkembangan phobia, impotensi atau frigiditas, dikala ia dewasa.
psikososialnya anak melakukan
hal-hal seperti:
2 Mengalihkan perhatian anak
Alihkan perhatian anak pada hal lain, dengan cara
• Memasukkan benda atau jari ke mulut • Pindahkan tangan anak dari aktivitas itu
• Beri mainan yang menarik minatnya
• Menggesek-gesek alat kelamin • Temani anak bermain, hingga ia lupa dengan
• Memegang/menarik-narik alat kelamin aktivitas tadi.
(terutama anak laki-laki)
• dan lainnya Jika sudah melewati masanya biasanya anak akan
meninggalkan kebiasaan itu. Sebaiknya katakan
dengan tenang kepada anak:

”Nak, penis/vaginanya tidak boleh dibuat mainan,


nanti lecet, kalau lecet dipakai pipis akan sakit”.

60 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 61


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

Sebenarnya dari sudut anak, ia bukan lagi pribadi yang


sepenuhnya pasif, melainkan ia mulai mau menentukan
sendiri. Dari sudut perkembangan sosialnya, anak mulai
Beberapa Pertanyaan anak
bisa melakukan sendiri beberapa aktivitasnya yang pada tentang Kesehatan Reproduksi
tahap awal dilakukan orang lain/orangtua.
Apabila ada pertanyaan dari anak, sebaiknya orangtua
jangan mengelak atau marah, tetapi bersikaplah tenang
dan pastikan bahwa memang anak membutuhkan
informasi tersebut. Berilah jawaban sebatas yang
ditanyakan anak dan pergunakanlah bahasa yang dapat
dimengerti anak dengan menggunakan istilah yang
mudah diingat anak.

Pertanyaan yang sering muncul dari anak balita tentang


kesehatan reproduksi sangat beragam, antara lain :

Contoh: sikap yang terlalu keras dari orangtua untuk 1 Kenapa hanya ibu yang bisa melahirkan?
melatih mengatur buang air besar akan menyebabkan
tumbuhnya sikap-sikap menentang dari anak. ”Yang bisa hamil dan melahirkan hanya ibu, karena
Sebaliknya sikap yang terlalu membiarkan mengatur hanya ibu perempuan yang memiliki rahim. Rahim
sendiri akan menimbulkan sikap yang selalu ragu-ragu adalah tempat adik bayi tumbuh dan berkembang dari
terhadap dirinya sendiri dan terhadap apa yang akan kecil hingga sampai waktunya lahir”.
diperbuatnya.

62 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 63


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

2 Bagaimana adik bayi ada dalam perut ibu? 3 Bagaimana adik bayi bisa keluar dari perut ibu?

”Adik bayi bisa tumbuh dalam rahim ibu jika sebuah sel ”Adik bayi keluar dari perut/rahim ibu melalui suatu
telur (sebuah sel telur yang sangat kecil) dan sebuah sel lubang pada alat kelamin ibu yang disebut vagina.
sperma (sebuah biji yang sangat kecil) saling bertemu. Lubang tersebut ada diantara dua paha ibu.

Seorang perempuan atau ibu memiliki sel telur di dalam Namun ada sebagian adik bayi yang lahir dengan operasi
rahimnya, dan laki-laki atau ayah memiliki sperma yang (Caesar) yang dilakukan oleh dokter dengan cara
tersimpan dalam buah zakarnya. Bila sel telur dan membuka perut ibu bagian bawah untuk jalan lahir adik
sperma saling bertemu akan menghasilkan pembuahan bayi”.
maka tumbuhlah bayi dalam rahim ibu”.

64 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 65


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

Kenapa alat kelaminku Mengapa cara buang air kecil anak perempuan
4 berbeda dengan adik?
5 beda dengan laki-laki?
”Alat kelamin laki-laki memang berbeda dengan ”Cara buang air kecil anak perempuan memang berbeda
perempuan. Alat kelamin laki-laki disebut penis, dengan laki-laki.
sedangkan alat kelamin perempuan disebut vagina.
Anak perempuan buang air kecil melalui lubang vagina,
Pada vagina terdapat 2 lubang kecil, lubang yang depan sehingga jika buang air kecil harus jongkok atau duduk
untuk buang air kecil sedangkan lubang yang lainnya agar agar air seninya tidak mengalir ke mana-mana
adalah tempat jalan keluarnya bayi”. membasahi kaki dan bajunya.

Anak laki-laki buang air kecil melalui penis yang akan


mudah diatur mengalirnya air seni bila mereka kencing
berdiri”.

66 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 67


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

6 Apasih menstruasi itu? 8 Kenapa ibu punya payudara?

”Menstruasi atau haid merupakan tanda-tanda anak “Ibu memiliki payudara untuk menyusui bayinya yang
perempuan beranjak dewasa. Menstruasi berarti ada baru lahir, karena ASI (air susu ibu) adalah makanan
darah yang keluar dari vagina. Itu adalah hal yang terbaik untuk bayi”.
normal (alamiah) dan tidak sakit. Menstruasi juga
disebut datang bulan karena biasanya datang setiap
bulan sekali”.
9 Apakah aku juga akan punya bayi?

“Jika anak perempuan yang menanyakan hal ini, maka


bisa menjawab "Ya, ketika kamu dewasa dan menikah
7 Dari mana keluar darah menstruasi? mungkin kamu akan memiliki bayi".

”Darah menstruasi berasal dari dinding rahim Tapi jika anak laki-laki yang bertanya, maka bisa
perempuan dewasa yang keluar melalui vagina”. menjawab, "Tidak bisa, anak laki-laki tidak memiliki
tempat khusus untuk bayi seperti yang ada pada
perempuan".

68 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 69


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

10 Bolehkah temanku memegang penisku? E Apa Upaya Orangtua


“Tidak boleh. Penis adalah bagian tubuh yang hanya
Menjaga Anak Agar Tidak
menjadi milik pribadi. Tak seorangpun boleh Mengalami Dorongan Seksual
memegangnya, kecuali ada masalah pada penis
sehingga perlu diperiksa oleh dokter atau orangtua. Terlalu Dini
Selain itu kamu juga tidak boleh memegang penis
temanmu, atau vagina teman perempuanmu".
Setiap hari anak-anak kita menyaksikan adegan
seks (ciuman, berpelukan) melalui media dan
tayangan yang mereka tonton di TV, video dan
lainnya.

Semua itu menjadi biasa, bahkan bisa


mendorong mereka untuk mencoba. Maka
jangan pernah berpikir menunda untuk selalu
berbicara terbuka dengan anak dan
memberikan contoh dan teladan melalui
tingkah laku yang baik.

Untuk menjaga agar anak tidak mengalami


dorongan seksual terlalu dini, maka ada
beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua :

70 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 71


Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita Kesehatan Reproduksi

1 Ajarkan dan biasakan anak untuk 3 Melarang anak tidur tengkurap.


minta izin masuk ke kamar orangtuanya. Tidur dalam posisi tengkurap dapat menimbulkan
dorongan syahwat yang mungkin tidak terasa pada
Ini adalah pendidikan moral untuk menjaga anak tidak
awalnya.
melihat kegiatan seksual orangtuanya.
Namun bila anak dibiarkan tidur tengkurap, secara
perlahan ia akan mencari posisi yang menurut
Memisahkan tempat tidur anak syahwatnya akan menyenangkan.
2 dari orangtua dan saudaranya Lagipula tidur tengkurap dari sisi kesehatan banyak
menimbulkan penyakit. Maka jika orangtua melihat
Anak yang tidurnya tidak dipisah dari orangtua atau anaknya tengkurap, ubahlah posisinya.
saudaranya ada kecenderungan dorongan seksualnya
akan jauh lebih cepat berkembang dibanding dengan
yang dipisah tempat tidurnya.

X
72 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 73
Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita
9.
Membentuk
Membiasakan anak melihat
4 hal-hal yang baik Karakter
Mata bagi anak adalah jendela untuk melihat dunia luar
di sekitarnya. Apa yang dilihat oleh mata akan direkam Sejak Usia Dini
dalam pikiran dan jiwanya dengan cepat.

Menjaga mata anak-anak dari hal-hal yang tidak baik


untuk dilihat merupakan salah satu pendidikan moral
bagi anak, anak menjadi terjaga dari hal-hal buruk yang
akan diingatnya sampai dewasa.

74 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 75


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

A Apa itu Karakter?

Karakter merupakan karakteristik seseorang


sejumlah kualitas seseorang yang terdiri dari
3 (tiga) bagian yang saling terkait, yaitu:
• pengetahuan,
• Perasaan
• Perilaku bermoral.

Artinya manusia yang berkarakter adalah


individu yang mengetahui, mencintai serta
melakukan kebaikan. Watak juga berarti akhlak atau spiritual-moral yaitu
suatu tindakan konkrit dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter disebut juga sebagai tindakan moral
yang berupa kompetensi, niat kebaikan dan Oleh karena watak adalah identik dengan tindakan
kebiasaan yang dilakukan seseorang. sehari-hari, maka permasalahan dalam mendidik watak
adalah bagaimana dapat melakukan kebiasaan dan
Dengan demikian karakter merupakan watak bertindak baik dalam kehidupan sehari-hari, supaya
atau tabiat seseorang yang dimiliki sejak lahir manusia dapat bermasyarakat dengan terhormat.
dan merupakan sesuatu yang membedakan
seseorang dengan yang lain.

76 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 77


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

Untuk bermasyarakat secara terhormat, watak Menurut Borba karakter adalah kecerdasan moral, yang
seseorang harus : terkandung dalam 7 (tujuh) nilai moral, yaitu:
• baik, • Empati
• disiplin, • Kata hati
• jujur, • Kontrol diri
• mengetahui batas kemampuan diri sendiri, dan • Penghargaan
• menghargai diri. • Kebaikan
• Toleransi
Sehingga manusia dengan watak yang baik dapat • Kejujuran
diperhitungkan, diandalkan, dipercaya, karena
tindakannya sama dengan yang diucapkan. Ketujuh nilai tersebut di atas menunjukkan kualitas yang
baik bagi semua manusia.
Orangtua harus mengenal watak anak-anaknya dengan
baik dan memiliki moral yang tinggi ditunjukkan dengan Manusia yang mempunyai rasa kehormatan diri, sadar,
perilaku jujur, disiplin, dapat menjadi contoh panutan tahu, dan merasa bahwa setiap tindakannya akan
yang baik, pembimbing dan pengawas tanpa melakukan mencemarkan namanya kalau tindakannya tidak baik.
kekerasan.

78 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 79


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

Karakter perlu dibentuk sejak dini, karena usia dini


merupakan masa-masa kritis yang akan menentukan
sikap dan perilaku seseorang di masa yang akan datang.

Pada masa tersebut merupakan tahap awal kehidupan


seseorang dan merupakan masa yang sangat penting
untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian seseorang.

Mengembangkan karakter anak menjadi tugas utama


orangtua yang dilakukan melalui penanaman nilai-nilai
moral sebagai dasar dari norma yang dianut oleh
keluarga dan penerapannya dilakukan melalui fungsi-
fungsi keluarga.

80 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 81


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

B Bagaimana Membentuk Mengenali Karakter Anak


Karakter Anak

Mengembangkan Karakter Anak


Pembentuk karakter anak sejak usia dini perlu
dilakukan secara terus menerus melalui tindakan
dan perilaku yang baik. Mengamati Perilaku Anak
Langkah-langkah yang bisa dijadikan panutan/
contoh oleh keluarga atau orangtua dalam
membentuk karakter anak adalah sebagai Pembiasaan dalam Kehidupan
berikut :

Penguatan Karakter Anak

Catatan Akti?tas Anak Sehari-hari

82 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 83


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

Mengenali Karakter Anak 1 Pengetahuan tentang Moral


Pengetahuan tentang moral adalah sikap, perilaku,
Karakter merupakan ciri-ciri anak dalam bersikap dan akhlak, budi pekerti atau tindakan anak yang dianggap
berperilaku yang mapan. Anak yang berkarakter baik menurut norma agama, adat istiadat, sopan santun
kepribadiannya dapat diandalkan, diperhitungkan, dan etika.
dipercaya. Oleh karena itu orangtua harus memahami
bahwa karakter berhubungan dengan tiga hal yang
sangat terkait, yaitu:
2 Perasaan tentang Moral

Perasaan moral adalah perasaan, pikiran, emosi


seseorang dalam bersikap dan berperilaku. Perasaan
moral selalu mengontrol dirinya dan lingkungannya.
Orangtua sedapat mungkin menanamkan perasaan
moral ini terhadap anaknya sejak usia dini.

3 Perilaku tentang Moral

Perilaku moral adalah sikap, perilaku dan tindakan yang


mempunyai nilai-nilai moral dan norma-norma. Oleh
karena itu orangtua dapat menanamkan sikap dan
perilaku bermoral pada anak itu sejak usia dini melalui
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

84 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 85


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

1 Mendidik anak balita berbeda dengan


mendidik anak remaja atau dewasa.
Mengembangkan Karakter Anak
2 Mendidik anak balita lebih dititikberatkan
Orangtua yang berkarakter akan membentuk anak- pada penanaman nilai-nilai moral
anaknya berkarakter pula. keagamaan, budi pekerti, etika dan adat
istiadat yang berlaku.
Untuk mengembangkan karakter anak, orang tua
sebaiknya memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
3 Mendidik anak balita tidak dengan
kata-kata atau menceramahinya.

4 Mendidik anak balita tidak dengan


cara kekerasan atau memarahinya
atau dibawah ancaman.

5 Mendidik anak balita harus dengan


penteladanan orangtua dan
percontohan sikap dan perilaku.

6 Mendidik anak balita tidak sekali saja


melainkan harus berkelanjutan hingga
karakter anak itu terbentuk.

86 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 87


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

Orangtua harus menyadari, bahwa anak balita belum


Mengamati Perilaku Anak mempunyai pengalaman. Anak balita belum mampu
menilai sikap dan tindakannya sendiri.

Anak balita akan bersikap dan berperilaku secara alami Peran orangtua senantiasa memberi arahan dan
dan bertindak tanpa rekayasa atau kebohongan seperti mendukung tindakan anak yang mengarah baik dan
orang dewasa. mencegah perilaku yang kurang baik dengan
memberitahukannya.
Tampilan anak balita biasanya apa adanya sesuai dengan
keinginannya dibawah kesadaran anak. Orangtua harus Mengamati sikap dan perilaku tidak hanya yang baik-
senantiasa mengamati sikap dan perilaku anak. baik saja melainkan juga yang kurang baik perlu
mendapat perhatian yang lebih serius.
Apabila sikap dan tindakan anak banyak menyimpang
dari moral dan norma, maka orang tua berkewajiban
mendidik dan mengarahkannya.

Sebaliknya bila anak selalu bersikap dan berperilaku


yang baik sebaiknya diberikan pujian untuk menguatkan
karakter baiknya.

88 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 89


Membentuk Karakter Sejak Usia Dini Membentuk Karakter Anak

Orangtua dapat memberikan penguatan sikap dan


Pembiasaan dalam Kehidupan perilaku anak, agar karakternyaterbentuk melalui
cara sebagai berikut:

Pembentuk karakter yang positif pada anak balita tidak


cukup sekali, tetapi harus berlanjut hingga sikap dan 1 Memberikan pujian pada anak apabila
perilaku yang baik itu, terbentuk menjadi karakter anak bersikap dan berperilaku sesuai dengan
yang baik. moral dan norma-norma.

Setelah orang tua berhasil menanamkan sikap dan 2 Apabila sikap dan perilaku anak belum
perilaku positif itu, maka pembinaan berikutnya harus
terbentuk, sebaiknya orangtua terus
membiasakannya.
berupaya membimbing anak hingga anak itu
bersikap dan berperilaku baik.

Penguatan Karakter Anak 3 Orangtua dan anggota keluarga lainnya


disarankan tidak memberikan hukuman atau
Tahap berikutnya untuk membentuk karakter anak, memarahinya sehingga menjadikan anak
yaitu melalui penguatan agar sikap dan perilaku anak merasa takut untuk bertindak.
tetap/tidak berubah (konsisten) dalam tindakan sehari-
harinya. 4 Orangtua seharusnya memberi contoh
yang baik dan menjadi teladan bagi anak
didalam keluarga maupun di luar rumah.
90 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 91
Membentuk Karakter Sejak Usia Dini

Catatan Akti?tas Anak Sehari-hari

Sikap, perilaku dan tindakan anak yang baik atau kurang


baik sebaiknya dicatat oleh orangtua.

Catatan ini berguna untuk menilai dan mengevaluasi


karakter anak. Karakter mana yang sudah terbentuk dan
belum terbentuk atau yang perlu mendapat penguatan
lebih lanjut.

Orangtua perlu mempunyai catatan tersendiri terhadap


sikap, perilaku dan tindakan anak dengan cara
memperhatikan atau mengamatinya.

Apabila masih didapatkan sikap, perilaku dan tindakan


anak yang menyimpang dari moral dan norma, maka
orangtua dapat mengarahkan, mendidik atau memberi
teguran.

Begitupun sebaliknya apabila anak sudah berperilaku


baik dapat saja orangtua memujinya atau memberikan
hadiah jika memungkinkan.

92 Menjadi Orangtua Hebat Dalam Mengasuh Anak Buku 3 93


Tim Penyusun :

BKKBN
dan
Yayasan Kita dan Buah Hati

Ilustrator :

Goklas Teguh Sujiwo

Anda mungkin juga menyukai