Anda di halaman 1dari 7

NAMA : IGA WAHYUNI

NIM : 859407517
Tugas Tutorial ke 1

1.
N Teks Sumber Tuliskan pendapat
o Berita/ Anda berdasarkan
Artikel (Tuliskan alamat
temuan ini.
website/ nama
Jurnal)
a Pendidikan adalah merupakan aset Pendapat saya
penting bagi kemajuan sebuah bangsa. https://disdikpora.bulelengkab.go.id/in sangat setuju
Oleh karena itu setiap warga Negara harus formasi/detail/artikel/pentingnya- dengan artikel ini,
karena usia dini
dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, pendidikan-usia-dini-bagi-tumbuh-
adalah usia emas
baik jenjang pendidikan anak usia dini, kembang-anak-39 bagi anak. Sehingga
pendidikan dasar, pendidikan menengah pertumbuhan dan
maupun tinggi. Kebanyakan anak-anak perkembangan anak
Indonesia dalam memulai proses masuk perlu diperhatikan
ke lembaga pendidikan, mengabaikan di usia ini.
pendidikan anak usia dini, padahal untuk
membiasakan diri dan mengembangkan
pola pikir anak pendidikan sejak usia dini
mutlak diperlukan.

Sudah bukan informasi baru, mengenai 3


tahun pertama anak adalah usia emas
baginya untuk menyerap informasi
sebanyak-banyaknya. Berdasar
pengetahuan ini pun makin banyak
didengungkan mengenai pentingnya
pendidikan anak usia dini. Perlu orang tua
ketahui bahwa anak memiliki kemampuan
yang perlu diasah sejak dini, karena
dengan mereka memiliki berbagai
kemampuan tersebut tentunya sudah
dapat dibentuk sedari dini.

“[Sayangnya] banyak orangtua yang


menganggap pendidikan anak usia dini
tidak begitu penting, dengan alasan tidak
ingin anaknya mengalami stres atau
kehilangan masa bermain. Padahal, 70
persen pembentukan karakter manusia itu
dimulai dari usia nol hingga 3 tahun. Sejak
dini, anak-anak berhak mendapat saran
pendidikan yang nyaman, penuh kasih
sayang, dan dalam lingkungan
mendukung,” kata Novita Tandry,
Director Tumble Tots Indonesia di acara
peresmian SGM Prestasi Center, Jakarta,
(1/5).

Saat ini sudah ada kesadaran kearah sana,


namun dengan luas dan jumlah penduduk
Indonesia yang besar dan lembaga
pendidikan anak usia dini masih bersifat
seadanya dan banyak yang belum
memenui keriteria pendidikan anak usia
dini, apalagi pos PAUD yang merupakan
perkembangan dari posyandu terintegrasi,
dimana awalnya lembaga ini diarahkan
untuk mengadakan timbangan badan dan
memberikan makanan sehat, yang ahirnya
difungsikan untuk memberi stimulasi
pendidikan.

Pendidikan bagi anak usia dini adalah


pemberian upaya untuk menstimulasi,
membimbing, mengasuh dan pemberian
kegiatan pembelajaran yang akan
menghasilkan kemampuan dan
ketrampilan anak. Pendidikan anak usia
dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang
menitik beratkan pada peletakan dasar ke
arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
kecerdasan,, daya cipta, kecerdasan
emosi, dan kecerdasan spititual.

Disampaikan pula oleh Novita, ada 2 hal


yang penting untuk membantu
perkembangan anak optimal, yakni nutrisi
serta stimulasi.

“Nutrisi harus presisi sesuai tumbuh


kembang anak. Begitu pula dengan
stimulasinya. Dengan dukungan
menyeluruh, penggabungan nutrisi dan
stimulasi yang presisi sesuai usia
perkembangan, bisa menciptakan anak-
anak yang berprestasi,”

Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan


anak usia dini maka penyelenggaraan
pendidikan bagi anak usia dini di
sesuaikan dengan tahap tahap
perkembangan yang di lalui oleh anak usia
dini.

Kegagalan pendidikan kepribadian anak


kebanyakan karena kegagalan pendidikan
dalam rumah; yakni pendidikan orang
tua.Dalam konteks pendidikan orang tua,
ibulah yang paling memegang peranan
penting. Oleh karena itu, sukses tidaknya
masa depan anak dan baik buruknya
kepribadiannya, akan sangat tergantung
seberapa peran ibu dalam proses
pendidikannya. Terutama dalam
pendidikan anak usia dini (PAUD) yakni
usia 0 – 6 tahun dan 6 – 16 (usia SD SMP).
Tentu saja peran ayah tak kalah
pentingnya, terutama dalam proses
pembangunan kepribadian (character
building).

Periode emas bagi perkembangan anak


adalah dimaksudkan untuk memperoleh
proses pendidikan, dan periode ini adalah
tahun-tahun yang sangat berharga bagi
seorang anak untuk mengenali berbagai
macam fakta di lingkungannnya sebagai
stimulus terhadap perkembangan
kepribadian , psikomotor, kognitif
maupun sosialnya.

Berdasarkan hasil penelitian sekitar 50%


kapabilitaas kecerdasan orang dewasa
telah terjadi ketika anak berumur 4
tahun,8 0% telah terjadi perkembangan
yang pesat tentang jaringan otak ketika
anak berumur 8 tahun dan mencapai
puncaknya ketika anak berumur 18 tahun,
dan setelah itu walaupun dilakukan
perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh
terhadap perkembangan kognitif.

Hal ini berarti bahwa perkembangan yang


terjadi dalam kurun waktu 4 tahun
pertama sama besarnya dengan
perkembangan yang terjadi pada kurun
waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga
periode ini merupakan periode kritis bagi
anak, dimana perkembangan yang
diperoleh pada periode ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan
periode berikutnya hingga masa dewasa.
Sementara masa emas ini hanya datang
sekali, sehingga apabila terlewatkan
berarti habislah peluangnya.

Untuk itu pendidikan anak usia dini


seharusnya memberikan rangsangan
(stimulasi) dari lingkungan terdekat
adalah sangat diperlukan untuk
mengoptimalkan kemampuan anak.
Pemerintah dalam hal jangan sekai-kali
melakukan pendekatan yang sangat
diskriminatif terutama dalam
pengambilan kebijakan terhadap PAUD
(baik paud forma,non formal mupun paud
informal) terutama pada pos paud,karena
UU No 20 tahun 2003 tidak mengenal
istilah pos paud (secara tersurat),sekali
lagi pemerintah tidak boleh berlaku
deskriminatif.
Pemerintah Indonesia telah
memperkenalkan panduan stimulasi
dalam program Bina Keluarga Balita
(BKB) sjak tahun 1980, namun
implementasinya belum memasyarakat.
Hasil penelitian Herawati ( 2002) di
Bogor menemukan bahwa dari 265
keluarga yang diteliti hanya 15% yang
mengetahui program BKB, factor lain
adalah rendahnya partisipasi orang tua
dalam program BKB.

Masih rendahnya layanan pendidikan dan


perawatan bagi anak usia dini saat ini
antara lain disebabkan masih terbatasnya
jumlah lembaga yang memberikan
layanan pendidikan dini jika dibanding
dengan jumlah anak usia 0-6 tahun yang
seharusnya memperoleh layanan tersebut.
Berbagai program yang ada baik langsung
(melalui Bina Keluarga Balita dan
Posyandu) yang telah ditempuh selama ini
ternyata belum memberikan layanan
secara utuh, belum bersinergi dan belum
terintegrasi pelayanannya antara aspek
pendidikan, kesehatan dan gizi. Padahal
ketiga aspek tersebut sangat menentukan
tingkat intelektualitas, kecerdasan dan
tumbuh kembang anak.

Pada lembaga pendidikan anak usia dini,


kini sudah mengajarkan anak tentang
dasar-dasar dalam cara belajar. Di usianya
yang masih sangat dini tersebut, anak
akan diperkenalkan terlebih dahulu pada
sebuah fondasi. Mereka akan mengetahui
semuanya sedikit demi sedikit melalui apa
yang mereka lihat dan pelajari. Dengan
mereka bermain akan diajarkan
bagaimana cara yang tepat dalam
bersosialisasi, mengatur waktu dan yang
terpenting bisa menguasai 1-3 bahasa.

Pendidikan anak usia dini yang orang tua


berikan bagi anak merupakan suatu
persiapan kematangan anak dalam
menghadapi masa demi masa untuk
perkembangannya di masa yang akan
datang. Saat ini telah banyak berbagai
sekolah taman kanak-kanak memberikan
pendidikan yang baik dan berkualitas
demi mengembangkan kemampuan dan
bakat dalam diri anak tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan usaha dan orangtua
dalam mengajar dan mendidik anak
terutama dalam membaca. Mengajar anak
membaca tidak harus melihat berapa usia
yang tepat untuk mengajarkannya. Yang
terpenting disini adalah Anda berusaha
memberikan yang terbaik dalam
pendidikannya kelak
b Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini https://kinderfieldhighfield.sch.id/penti Saya sangat setuju
Saat anak berada di usia dini, antara hari ngnya-pendidikan-anak-usia-dini dengan pendapat ini,
lahir dan usia 8 tahun, orak anak sangat karena dari usia dini
sensitif terhadap lingkungan di sekitar anak-anak memang
mereka. Dalam masa pertumbuhan awal sangat
ini, Pendidikan Anak Usia Dini berperan membutuhkan
penting dalam pengembangan pembengkalan.
keseluruhan kebutuhan sosial, emosional,
kognitif dan fisik anak untuk membangun
fondasi yang kuat dan luas untuk
pembelajaran dan kesejahteraan seumur
hidup.

Mengapa anak perlu dibekali dengan


Pendidikan Usia Dini?
Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini
yang berkualitas tinggi dapat menjadi
bekal awal terbaik dalam hidup anak-
anak. Beberapa manfaat lainnya termasuk
membantu mereka berteman,
mengembangkan kemandirian, belajar
rutinitas baru, dan juga mendukung
transisi mereka ke jenjang sekolah dengan
tingkat lebih tinggi.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari


pendidikan anak usia dini yang Ayah
Bunda perlu ketahui nih. Simak yuk!
Terbiasa dan senang belajar
Selain dibina, anak-anak juga
membutuhkan lingkungan belajar yang
menyenangkan, penuh semangat, aman
dan bertumbuh di mana mereka didorong
untuk mengeksplorasi, meninjau,
mengkritik, merefleksikan dan
mengembangkan kemampuan mereka
dalam mengatasi masalah. Anak-anak
akan terbantu untuk belajar dengan
antusias dan efektif, memiliki rasa ingin
tahu dan haus akan pengetahuan dan
pemahaman dengan pengalaman dari
pendidikan awal yang berkualitas.

Perkembangan sosialisasi dan emosional


Rasa percaya diri yang sehat adalah
kecakapan hidup yang penting.
Berinteraksi dengan orang lain dan
pendidikan masa dini yang berkualitas
dapat membantu anak-anak
mengembangkan rasa percaya diri yang
kuat dan positif yang akan bermanfaat
baik sepanjang hidup mereka. Ketika
pikiran, ide, dan pertanyaan anak-anak
didengarkan, diakui, dihargai dan
dihormati, mereka membentuk
pemahaman tentang diri mereka sendiri
dan posisi mereka di dunia.

Belajar kerja sama dalam tim


Pada umumnya, sulit bagi anak-anak
untuk mengerti konsep tentang berbagi,
bergiliran, berkolaborasi, dan bekerja
sama. Namun, mereka dapat mempelajari
konsep-konsep ini dengan bimbingan,
dukungan dan kepedulian dari pendidikan
yang berkualitas. Lingkungan belajar
yang berfokus kuat pada kolaborasi sosial
dan menyetarakan posisi masing-masing
anak ketika bekerja dalam kelompok
adalah fondasi yang sangat baik bagi
anak-anak untuk belajar tentang
pentingnya kerja sama.

Mengenalkan rasa hormat dan toleransi


Kemampuan bertoleransi dan
menghormati sesama sangat penting
untuk ditanamkan sejak dini. Bimbingan
dan dukungan dari pendidikan berkualitas
dapat membuat anak-anak lebih
cenderung belajar sopan santun, toleran
dan tetap menghormati orang lain bahkan
ketika mereka mungkin tidak menyukai
apa yang mereka lakukan atau katakan,
serta menghormati lingkungan sekitar
mereka dan dunia yang lebih luas.

Membangun daya tahan dan kesabaran

Anak-anak cenderung ingin mencoba hal-


hal yang beragam karena pikiran mereka
yang aktif dan energik. Namun, akan ada
banyak hal tidak terduga yang tidak akan
selalu berjalan sesuai keinginan mereka.
Situasi dimana mereka mungkin kalah
dalam permainan, tidak diikut sertakan
dalam suatu aktivitas, kecewa dengan
hasil atau ketika sesuatu yang mereka
inginkan tidak bisa mereka dapatkan.
Pengalaman-pengalaman ini perlu mereka
rasakan secara langsung untuk
membangun daya tahan, belajar bersabar
dan mengelola emosi mereka.

1. Usia yang saya ambil adalah usia 5-6 Tahun


a. DAP Perkembangan Fisik
- Motorik Kasar
a. Memanjat
b. Berlari
c. Melompat
d. Menendang
e. Menangkap
f. Mearayap
- Motorik halus
a. Menggunting
b. Mewarnai
c. Menempel
b. DAP Sosial Emosional
- Mampu mengontrol emosi
- Mengekspresikan perasaannya
c. DAP perkembangan Kognitif
- Pemikiran simbolik
- Konstruktivisme
d. DAP Untuk Perkembangan Bahasa
- Kosa kata bahasa
- Pengetahuan tentang tulisan
- Pemahaman tentang makna

Anda mungkin juga menyukai