Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 1

1. Dewasa ini, semakin banyak masyarakat yang memiliki persepsi bahwa pendidikan
penting diberikan kepada anak sejak usia dini, sehingga mendukung terus
berkembanganya ilmu pendidikan anak usia dini. Banyak juga penelitian yang
mengkaji tentang konsep dasar pendidikan anak usia dini, filosofi dan pendekatan
anak usia dini. Temukan 2 berita pada situs pendidikan (website kemendikbud atau
blogspot organisasi profesi PAUD) dan temukan 1 artikel jurnal yang membahas
tentang pentingnya PAUD. Kemudian lengkapi kolom berikut:

N Sumber (Tuliskan
Teks Berita/ Tuliskan pendapat Anda berdasarkan
o alamat website/
Artikel temuan ini.
. nama Jurnal)
1 Pendidikan https:// Berdasarkan artikel tersebut dikatakan
Anak Usia www.kemdikbud.g bahwasanya pendidikan anak usia dini
Dini Penting o.id/main/blog/ penting bagi generasi bangsa kenapa?
bagi Generasi 2017/08/ Karena “Dengan memberikan pendidikan
Bangsa pendidikan-anak- kepada anak sejak usia dini, hal itu akan
usia-dini-penting- dapat mengembangkan mental, Kegiatan
bagi-generasi- bermain sambil belajar di PAUD tentu
bangsa berdampak positif pada kemampuan fisik
dan mental anak. Karena anak dapat
melakukan kegiatan yang menyenangkan
sekaligus bermanfaat. Sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar, membentuk
karakter tidak mudah menyerah, belajar
lebih mandiri, dan mengoptimalkan
potensi anak., kecerdasan Usia PAUD
adalah masa emas perkembangan otak
anak hingga 80%. Dengan adanya
rangsangan pendidikan melalui berbagai
kegiatan yang menyenangkan, maka
pekembangan otak anak semakin optimal,
dan bakat anak agar dapat meningkatkan
dan mengembangkan kualitas pendidikan
anak. Bekal pendidikan yang diterima
anak dari usia dini akan membuat anak
lebih siap menuju jenjang pendidikan
selanjutnya. Karena anak sudah terbiasa
belajar serta dapat menerima informasi
lebih cepat sehingga membantu anak
dalam beradaptasi pula. Meningkatkan
perkembangan intelektual anak
Pendidikan di usia dini dapat menstimulus
perkembangan emosional anak dan
intelektual anak. Karena anak akan belajar
bagaimana untuk bersabar, mandiri, serta
bergaul dengan orang lain. Selain itu anak
juga akan dikenalkan aktivitas kreatif nan
menyenangkan seperti menyanyi dan
menggambar yang dapat menambah
potensi dan kreativitas anak. Pembentukan
karakter positif dapat diajarkan sedari dini
agar anak sukses di masa mendatang.
Karakter positif seperti menanamkan
kejujuran, disiplin dalam melaksanakan
tugas, dan bersosialisasi dengan orang
lain.

2 Pentingnya Website: Berdasarkan artikel tersebut maka dapat


pendidikan http://jurnal.umj.ac. kita lihat Pengertian pendidikan adalah
anak di usia id/index.php/semna suatu bimbingan atau peran secara sadar
dini skat oleh si pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
Anak usia dini adalah kelompok manusia
yang berusia 0-6 tahun. (Marimba:
Pendidikan Anak Usia Dini (TT): 19).
Disamping istilah pendidikan anak usia
dini terdapat pula terminologi
pengembangan anak usia dini yaitu upaya
yang dilakukan oleh masyarakat dan atau
pemerintah untuk membantu anak usia
dini dalam mengembangkan potensinya
secara holistik baik aspek pendidikan, gizi
maupun kesehatan. Banyak pendapat dan
gagasan tentang perkembangan anak usia
dini, Montessori yakin bahwa pendidikan
dimulai sejak bayi lahir. Metode
pembelajaran yang sesuai dengan tahun-
tahun kelahiran sampai usia enam tahun
biasanya menentukan kepribadian anak
setelah dewasa. Tentu juga dipengaruhi
seberapa baik dan sehat orang tua
berperilaku dan bersikap terhadap anak-
anak usia dini. Karena perkembangan
mental usia-usia awal berlangsung cepat,
inilah periode yang tidak boleh
disepelekan. Pada tahun-tahun awal ini
anak-anak memiliki periode-periode
sensitive atau kepekaan untuk
mempelajari atau berlatih sesuatu.
Sebagian besar anak-anak berkembang
pada asa yang berbeda dan membutuhkan
lingkungan yang dapat membuka jalan
pikiran mereka. Menurut Montessori,
paling tidak ada beberapa tahap
perkembangan sebagai berikut: 1. Sejak
lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki
kepekaan sensoris dan daya pikir yang
sudah mulai dapat “menyerap”
pengalamanpengalaman melalui
sensorinya. 2. Usia setengah tahun sampai
kira-kira tiga tahun, mulai memiliki
kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk
mengembangkan bahasanya (berbicara,
bercakap-cakap). 3. Masa usia 2 – 4 tahun,
gerakan-gerakan otot mulai dapat
dikoordinasikan dengan baik, untuk
berjalan maupun untuk banyak bergerak
yang semi rutin dan yang rutin, berminat
pada bendabenda kecil, dan mulai
menyadari adanya urutan waktu (pagi,
siang, sore, malam). Anak usia dini berada
dalam masa keemasan di sepanjang
rentang usia perkembangan manusia.
Masa ini merupakan periode sensitif,
selama masa inilah anak secara khusus
mudah menerima stimulus-stimulus dari
lingkungannya. Pada masa ini anak siap
melakukan berbagai kegiatan dalam
rangka memahami dan menguasai
lingkungannya. Usia keemasan merupakan
masa di mana anak mulai peka untuk
menerima berbagai stimulasi dan berbagai
upaya pendidikan dari lingkungannya baik
disengaja maupun tidak disengaja. Dengan
adanya PAUD maka akan dapat
membantu dalam menstimulasi proses
perkembangan tersebut.
3 PAUD dan https:// Dari artikel tersebut dikatakan pendidikan
Pendidikan www.kemdikbud.g terdapat kesimpulan bahwa rangsangan
Keluarga o.id/main/blog/ pendidikan awal pada anak sejak dalam
Penting 2019/11/paud-dan- kandungan hingga akhir masa usia dini (6-
Dalam pendidikan- 8 tahun) akan berdampak positif pada
Mendukung keluarga-penting- seluruh aspek perkembangan anak.
Perkembanga dalam-mendukung- Sebagai bentuk komitmen terhadap
n Anak perkembangan- agenda pendidikan global tahun 2030,
anak Pemerintah Indonesia telah membuat
terobosan dengan mengeluarkan kebijakan
pelayanan dasar PAUD untuk anak usia 5
sampai dengan 6 tahun yang wajib
dipenuhi pemerintah daerah.
"Sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal. Selain itu,
Pemerintah Indonesia, telah mempelopori
pendirian SEAMEO Centre For Early
Childhood Care Education and Parenting
(CECCEP), yaitu sebuah pusat di bawah
Southeast Asian Ministers Education
Organization (SEAMEO) yang berlokasi
di Jayagiri, Lembang Bandung, Jawa
Barat. Pusat ini bertugas untuk
mendukung pengembangan dan publikasi
praktik baik terkait implementasi PAUD
dan Pendidikan Keluarga. Indonesia
memiliki anak usia PAUD 0-6 tahun
sebanyak 26-27 juta, kesadaran orang tua
sudah sangat baik dan lompatan akses
sudah meningkat. Selain itu sumber dana
juga sangat bervariasi mulai dari Dana
Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Corporate Social
Responsibility (CSR), dan sebagainya.
Salah satu tantangan terkait daya saing
bangsa Indonesia adalah kemampuan
berpikir tingkat rendah (Low Order
Thinking Skills-LOTS) yang kerap
ditemui. Fasli Jalal menyampaikan
pentingnya pembangunan karakter sejak
dini. Melalui pendidikan karakter, anak-
anak Indonesia akan jauh lebih siap
menghadapi abad 21 yang membutuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Tapi
kalau ditanamkan sejak dini, maka akan
membuat dia lebih kreatif, inovatif, dan
kecemasan terhadap hasil Programme for
International Student Assessment (PISA)
akan dapat teratasi,

2. Developmentally Appropriate Practice (DAP) merupakan sebuah filosofi atau


pendekatan yang digunakan ketika memberikan program pembelajaran pada anak,
sehingga memusatkan perhatian kita pada anak dan semua yang melatarbelakanginya
seperti kesesuaian usia, kesesuaian individu, dan kesesuaian sosial budaya. Dengan
merujuk pada konsep DAP untuk setiap aspek perkembangan (dapat dilihat pada
BMP/BRV Modul 4), maka pilihlah satu diantara rentang usia 3-4 tahun, 4-5 tahun,
dan 5-6 tahun. Amati anak usia tersebut yang ada di sekitar Anda. Kemudian buatlah
analisis DAP untuk setiap aspek perkembangan pada anak usia dini dengan rentang
usia yang sudah Anda pilih!

Developmentally Appropriate Practice (DAP) merujuk pada aplikasi pengetahuan


tentang perkembangan anak usia dini dalam program pengembangan anak usia dini.
Segala teori dan riset tentang bagaimana anak berkembang dan belajar sesuai tahap
perkembangan digunakan dalam merekayasa lingkungan yang selaras dengan
kebutuhan dan kemampuan anak. Artinya DAP berdasarkan pengetahuan dan
pengertian tentang anak, bukan berdasarkan harapan atau keinginan orang tua belaka.
Developmentally Appropriate Practice (DAP) bukan merupakan kurikulum atau
seperangkat standar kaku, melainkan seperangkat kerangka kerja, filosofi atau
pendekatan dalam pengembangan anak. Developmentally Appropriate Practice (DAP)
adalah proses pembelajaran yang asik dan menyenangkan. Pendekatan
Developmentally Appropriate Practice (DAP) Haspari,ariati dan widiasari (2015)
memposisikan anak sebagai pemegang peranan utama dalam proses pembelajaran,
dimana kegiatan yang akan dan sedang dilakukan mewadahi gagasan anak,
memberikan banyak kesempatan untuk anak aktif bergerak dan bertanya, menjelajah
serta mencoba. Media pembelajaran disesuaikan dengan karakter perkembangan anak
usia pra sekolah yang masih berada pada tahap Pra-Operational, dimana anak
membutuhkan benda konkrit dan lingkungan.

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi ) melalui pembelajaran yang


menyenangkan:
Dilihat dari (1)DAP untuk perkembangan fisik : perkembangan motorik kasarnya
nanda sudah berkembang sesuai usianya dimana nanda dapat berjalan dengan
berbagai gerakan , berdiri dengan stabil, sudah dapat memanjat, merayap, dan
melompat seperti gerakan binatang dengan baik. namun dalam menedang dan
menangkap bola nanda kadang-kadang belum bisa melakukannya dengan benar.
Selanjutnya dari aspek perkembangan motorik halus Nanda sudah dapat memegang
benda kecil maupun besar, Nanda juga sudah dapat merobek dengan kedua tangan,
Nanda juga dapat menggunting dengan baik, begitu juga dengan mencoter, Nanda
juga sudah dapat melaukan kegiatan yang menggunakan koordinasi tangan dan mata
seperti membuka bungkus permen, membawa gelas yang berisi air tanpa tumpah,
bermain playdough, membawa bola diatas piring tanpa jatuh, menunpuk mainan dan
kegiatan-kegiatan lainnya. (2) DAP untuk perkembangan sosial emosional, dimana
Nanda sudah dapat mengekspresikan perasaan seperti pada saat temannya mendapat
bintang tiga tetapai dia mendapat bintang dua maka dia akan bilang ge ibu guru
dengan mimik kecewa “ kenapa nanda dapat bintang 2 ibu?. Nanda juga sangat aktif
mendengar, dimana pada saat nanda bercerita dan ibu guru mendengarkan dan
mengajukan pertanyaan kepada nanda maka nanda tambah bersemangat dalam
bercerita.(3) DAP untuk perkembangan kognitif: dimana Nanda sudah dapat
menyebutkan lambang bilangan, nanda sudah mengenal Abjad, Nanada juga sudah
mengetahuan sebeb akibat. (4) DAAP untuk perkembangan bahasa: dimana Nanda
lebih matang dalam memahami Bahasa komunikasi lisan dan sebuah instruksi non
verbal. Pemahaman komunikasi lisan dan instruksi non verbal ini disebut sebagai
perkembangan sintaksis dan pragmatis pada anak.

Anda mungkin juga menyukai