Anda di halaman 1dari 6

MID SEMESTER MANAJEMEN PAUD

NAMA : REZZA KHAERUNISA

NIM : 18101241048

PRODI : MANAJEMEN PENDIDIKAN

DOSEN : TINA RAHMAWATI, S.Pd.,M.Pd

1. Jelaskan konsep tumbuh dan kembang dalam PAUD, faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi proses tumbuh dan kembang tersebut?
Jawab : Anak usia dini berada dalam masa keemasan di sepanjang rentang usia
perkembangan manusia. Masa ini merupakan periode sensitif, selama masa inilah anak
secara khusus mudah menerima stimulus- stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini
anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai
lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses alami yang terjadi
dalam kehidupan manusia, dimulai sejak dalam kandungan sampai akhir hayat.
Pertumbuhan lebih menitikberatkan pada perubahan fisik yang bersifat kuantitatif,
sedangkan perkembangan yang bersifat kualitatif berarti serangkaian perubahan progresif
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses tumbuh dan kembang anak salah satunya adalah pola asuh
orangtua yang sangat diperlukan agar anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan
sehat dan cerdas, kongkritnya orangtua harus senantiasa memperhatikan, mengawasi
serta memberikan fasilitas untuk pertumbuhan dan perkembangannya. faktor lain yaitu
lingkungan tempat tinggal, anak akan tumbuh dan berkembang menurut lingkungan
tempat tinggalnya, oleh karena itu akan lebih baik jika dalam usia pertumbuhan dan
perkembangan anak ditempatkan dilingkungan yang baik dan positif sehingga anak akan
tumbuh berdasarkan lingkungannya juga, salah satu contoh yaitu di lingkungan sekolah
dimana anak dapat belajar sehingga membantu perkembangan anak. Karena apa yang
terjadi di masa kanak-kanak, akan terus diingat oleh anak hingga terbawa sampai dewasa.
Bukan tidak mungkin apa yang terjadi di masa lalu akan diulangi olehnya di saat dewasa.
Yang selanjutnya yaitu faktor genetik, ini termasuk faktor internal dimana genetik dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan serta perkembangan individu anak.
2. Sebagai seorang calon manajer bagaimana upaya untuk memahami dan memenuhi
pelayanan kebutuhan-kebutuhan dasar anak usia dini? Sebutkan dan jelaskan dengan
contoh secukupnya!
Jawab : Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan seperti yang sudah dicantumkan
dalam UUD 1945 pasal 28C Ayat 2. Oleh karena itu, terdapat beberapa fasilitas yang
khusus dibuat untuk anak usia dini yaitu melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Bina Keluarga Balita (BKB). Sebagai seorang
manajer hendaknya kita dapat mengetahui dan paham akan kebutuhan anak usia dini
dengan:
a. Mengutamakan kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa
berorientasi kepada kebutuhan anak.Anak usia dini adalah anak yang sedang
membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan, baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa,
motorik, dan sosio- emosional.
b. Belajar melalui bermain atau bermain seraya belajar, Bermain merupakan sarana
belajar anak usia dini. Melalui permainan,anak diajak untuk ber- eksplorasi,
menemukan, memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenai benda
disekitarnya.
c. Lingkungan yang kondusif dan menentang, Lingkungan harus diciptakan sedemikian
rupa sehingga menarik dan menyenangkan, sekaligus menentang dengan
memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar
melalui bermain.
d. Menggunakan pembelajaran terpadu dalam bermain, Pembelajaran anak usia dini
harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema.
Tema yang harus dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak,
serta bersifat kontekstual.Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai
konsep serta mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna
bagi anak didik.
e. Mengembangkan berbagai kecakapan atau keterampilan hidup (lifeskills).
Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui berbagai proses
pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri,
mandiri, dan bertanggungjawab, serta memiliki disiplin diri.
f. Menggunakan berbagai media atau permainan edukatif dan sumber belajar. Media
dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-
bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik, guru, dan orang tua.
g. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang.Pembelajaran bagi anak usia dini
hendaknya dilakukan secara bertahap,dimulai dari konsep yang sederhana dan dekat
dengan anak.Agar konsep dapat dikuasai dengan baik,hendaknya guru menyajikan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan berulang kali.
3. Bagaimana pembelajaran di PAUD menstimulasi anak usia 0 – 6 tahun agar
perkembangan sosialnya berkembang baik? Beri contoh kegiatan/ aktivitas pembelajaran
yang mendukung kemampuan tersebut!
Jawab : Pada anak usia 0 – 6 tahun, bermain merupakan salah satu cara untuk
memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika berbagi dengan anak lain.
Bermain adalah sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi
dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme.
Bermain dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi anak. Melalui bermain
anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling
membantu, dan berbagi. Contoh kegiatan dalam mendukung perkembangan sosial anak
yaitu dengan mulai bermain permainan yang memerlukan kerjasama contohnya bermain
estafet dimana dalam permainan ini membutuhkan kerjasama antara satu anak dengan
anak yang lain didalam satu tim untuk dapat memenangkan permainan. Dengan begitu
maka anak akan melatih kepedulian dan kerjasama dengan teman temannya.
4. Jelaskan pendapat Anda, mengapa latihan yang sesuai dengan perkembangan
(developmentally appropriate practice) perlu dipakai dalam mengembangkan aspek fisik,
sosial, emosional, dan kognitif? Bagaimana penerapan latihan yang tepat terhadap
masing-masing aspek menurut Anda!
Jawab : Dalam perkembangan berbagai aspek termasuk aspek fisik, sosial, emosional,
dan kognitif menerapkan strategi DAP (developmentally appropriate practice) agar
menciptakan suatu pembelajaran yang interaktif serta konstruktivisme. Hal ini dirasa
cocok dalam membantu perkembangan berbagai aspek anak karena anak pada dasarnya
dapat membangun pengetahuan secara mandiri dengan cara berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya.dalam kegiatan ini sangat mengedepankan pembelajaran yang
efektif yaitu dengan membangun motivasi dan mengarahkan diri sehingga dapat
menumbuhkan rasa keingintahuan diri mereka sendiri. dengan rasa penasaran dan
keingintahuan maka anak akan membangkitkan rasa keingintahuan tersebt dengan
eksperimen dan eksplorasi hal disekitarnya dan seluruh hal menurut pengalamanya
sendiri secara nyata.
DAP (developmentally appropriate practice) mempunyai konsep yaitu memperlakukan
anak sebagai individu yang utuh yang melibatkan beberapa komponen, yaitu pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skills), sifat alamiah (dispositions), dan perasaan (feelings).
Hal ini disebabkan karena pikiran, emosi, imajinasi, dan sifat alamiah anak bekerja
secara bersamaan dan saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Apabila dapat
melibatkan seluruh aspek tersebut secara bersamaan maka metode pembelajaran yang
dilakukan dapat dikatakan cukup bai. Karena dengan begitu akan meningkatkan
perkembangan intelektual, sosial, dan karakter anak dapat terbentuk secara simultan.
Untuk mewujudkannya maka dapat menciptakan pembelajaran dengan games atau
kegiatan yang menyenangkan bagi anak sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan dan dapat melibatkan seluruh aspek fisik, emosi, sosial, dan kognitif
secara bersamaan. Maka dari itu strategi pembelajaran DAP(developmentally appropriate
practice) merupakan pilihan yang tepat untuk perkembangan anak usia dini.
5. Salah satu pendekatan yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran PAUD
adalah “belajar melalui bermain”. Bagaimana lembaga mempersiapkan metode yang
tepat untuk mendukung keberhasilan kurikulum PAUD, jelaskan!

Jawab : Pembelajaran anak usia dini menganut pendekatan bermain sambil belajar atau
belajar sambil bermain. Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-
anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indera-indera tubuhnya, mengeksplorasi
dunia sekitarnya, menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain, anak-
anak menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain, anakanak menemukan
dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar (learn) kapan harus menggunakan
keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya (need). Lewat
bermain, fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi
dengan orang lain akan berkembang. Salah satu contohnya dalam bermain kartu angka
bilangan terbesar dan terkecil, bermain kata tentang sinonim dan antonim, bermain kuda
bisik untuk menyampaikan pesan. Untuk merancang kurikulum PAUD, suatu lembaga
akan merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar nasional
pendidikan, pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hasil yang optimal akan diperoleh
apabila dalam pembelajaran anak dengan bermain tetap memperhatikan asas motivasi,
kerjasama, kemandirian, kekonretan, perbedaan individu, apersepsi, dan belajar
sepanjang hayat.

DAFTAR PUSTAKA

Siti Aisyah dkk. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini. Jakarta: universitas Terbuka.

Solicha, Isnainia., Na’imah. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan


Anak Usia Dini. Jurnal Pelita PAUD, 4(2), 197-207.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Indeks.
Rohamawati, S. (2012). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
Dap (Developmentally Appropriate Practice) Dalam Pembelajaran Al-Islam Dengan
Tema Akhlaq Terhadap Pembentukan Akhlaqul Karimah Siswa Kelas V11 A Di Smp
Muhammadiyah 4 Gadung Surabaya. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya.

Ilfiandra. 2011. Program Pengembangan Anak Usia DiniDalam Perspektif


Developmentally Appropriate Practice. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Vol 7, No 1.

Anda mungkin juga menyukai