Anda di halaman 1dari 17

Materi 4

Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

MK Konsep Dasar AUD


Pertemuan ke 2
Oleh Suriyani, M.Pd.
Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti
memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi
motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional
(sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang
khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
anak.
PAUD

adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir


hingga enam tahun secara menyuluruh, yang mencakup aspek
fisik dan non-fisik, dengan memberikan rangsangan bagi
perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual),motorik,
akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tujuan PAUD

 Dapat mengidentifikasi perkembangan fisiologis anak usia dini dan mengaplikasikan


hasil identifikasi tersebut dalam pengembangan fisiologis yang bersangkutan.

 Dapat memahami perkembangan kreatifitas anak usia dini dan usaha-usaha yang terkait
dengan pengembangannya.

 Dapat memahami kecerdasan jamak dan kaitannya dengan perkembangan anak usia
dini.

 Dapat memahami arti bermain bagi perkembangan anak usia dini

 Dapat memahami pendekatan pembelajaran dan aplikasinya bagi pengembangan anak


usia kanak-kanak.
Secara khusus kegiatan pendidikan bertujuan

 Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.

 Anak mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-garakan yangmengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan
gerakan kasar, serta menerimarangsangan sensorik (panca indera).

 Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapatberkomunikasi secara efektif yang
bermanfaat untuk berpikir dan belajar.

 Anak mampu berpikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat.

 Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakatdan menghargai keragaman sosial dan
budaya serta mampu mengembangkan konsepdiri, sikap postif terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.
 Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang
kreatif.
tujuan pendidikan anak usia dini

 `Untuk membentuk anak Indonesia yang berkuailtas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki yang optimal
di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.

 Untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) disekolah.

 Intervensi dini dengan memberikan rangsangan sehingga dapat menumbuhkan


potensi-potensi yang tersembunyi (hidden potency) yaitu dimensi perkembangan anak
(bahasa, intelektual, emosi, sosial, motorik, konsep diri, minat dan bakat).

 Melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam


pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak
fungsi pendidikan bagi anak usia dini

 Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikianak sesuai dengan


tahapan perkembangannya. Contoh: menyiapkan media pembelajaranyang banyak
sesuai dengan kebutuhan dan minat anak;

 Mengenalkan anak dengandunia sekitar. Contoh: field trip ke Taman Safari, selain
dapat mengenal bermacam-macamhewan ciptaan Allah juga dapat mengenal
berbagai macam tumbuhan dan hewan sertamengenal perbedaan udara panas dan
dingin;

 Mengembangkan sosialisasi anak.Contoh: bermain bersama teman, melalui bermain


maka anak dapat berinteraksi danberkomunikasi sehingga proses sosialisasi anak
dapat berkembang;
fungsi pendidikan bagi anak usia dini

 Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak. Contoh: mengikuti peraturan atau tata
cara upacara bendera, dapat menanamkan peraturan dan mengenal arti penghormatan kepada
pahlawan perjuangan bangsa;

 Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya. Contoh: bermain bebas
sesuai dengan minat dan keinginan anak;

 Memberikan stimulus kultural pada anak..


fungsi pendidikan bagi anak usia dini

 Sebagai upaya pemberian stimulus pengembangan potensi fisik, jasmani, dan indrawi melalui metode
yang dapat memberikan dorongan perkembangan fisik/motorik dan fungsi inderawi anak;

 Memberikan stimulus pengembangan motivasi, hasrat, dorongan dan emosi kearah yang benar dan
sejalan dengan tuntutan agama;
 Stimulus pengembangan fungsi akal dengan mengoptimalkan daya kognisi dan kapasitas mental anak
melalui metode yang dapat mengintegrasikan pembelajaran agama dengan upaya mendorong
kemampuan kognitif anak.
fungsi program stimulasi edukasi

 Fungsi Adaptasi

 Fungsi Sosialisasi

 Fungsi Pengembangan

 Fungsi Bermain
 Fungsi Ekonomik
prinsip pembelajaran pada pendidikan anak usia dini

 Anak sebagai Pembelajar Aktif Pendidikan hendaknya mengarahkan anak untuk menjadi pembelajar yang aktif.
Pendidikan yang dirancang secara kreatif akan menghasilkan pembelajar yang aktif. Proses pendidikan seperti ini
merupakan wujud pembelajaran yang bertumpu pada aktivitas belajar anak secara aktif atau yang dikenal dengan
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA= Student Active Learning).

 Anak Belajar Melalui Sensori dan Panca Indera Anak memperoleh pengetahuan melalui sensorinya, anak dapat
melihat melalui bayangan yang ditangkap oleh matanya, anak dapat mendengarkan bunyi melalui telinganya, anak
dapat merasakan panas dan dingin lewat perabaannya, anak dapat membedakan bau melalui hidung dan anak dapat
mengetahui aneka rasa melalui lidahnya. Oleh karenanya, pembelajaran pada anak hendaknya mengarahkan anak
pada berbagai kemampuan yang dapat dilakukan oleh seluruh inderanya.
prinsip pembelajaran pada pendidikan anak usia dini

 Anak Membangun Pengetahuan Sendiri Sejak lahir anak diberi berbagai kemampuan. Dalam
konsep ini anak dibiarkan belajar melalui pengalaman-pengalaman dan pengetahuan yang
dialaminya sejak anak lahir dan pengetahuan yang telah anak dapatkan selama hidup

 Anak Berpikir Melalui Benda Konkret. Dalam konsep ini anak harus diberikan pembelajaran
dengan benda-benda yang nyata agar anak tidak menerawang atau bingung.Maksudnya
adalah anak dirangsang untuk berpikir dengan metode pembelajaran yang menggunakan
benda nyata sebagai contoh materi-materi pelajaran.
 Anak Belajar dari Lingkungan. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan sengaja
dan terencana untuk membantu anak mengembangkan potensi secara optimal sehingga anak
mampu beradaptasi dengan lingkungannya
Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini

Merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan, pasal 19
ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi peserta didik

pendekatan psikonalisis manusia atau anak mempunyai keinginan dalam dirinya ‘homo valens’,
kognitif (homo sapines: manusia berpikir) sikap bahasa,behaviorostik (homo mechanicus: manusia
mesin), homo ludens (makhluk bermain) jika anak melakukan kesalahan berilah teguran, namun jika
anak melakukan sesuatu yang baik,maka berilah penguatan (reinforcement), stimulus atau respons,
pendekatan humanistic (humo ludens: manusia suka bermain) yaitu pemebelajaran dengan bermain.
Konsep dan Aspek Pengembangan Anak Usia Dini Secara Terpadu

Catron dan Allen menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek


perkembangan anak usia dini

 kesadaran personal,
 kesehatan emosional,
 sosialisasi,
 komunikasi,
 kognisi
 keterampilan motorik
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2000. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DirektoratPAUD.

Depdiknas. 2002. Kurikulum Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas.

Hartoyo, Bambang. 2004. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Materi Tutor danPengelola Pendidikan Anak Usia
Dini, di BPPLSP Regional III Jawa Tengah.

Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sujiono, Y. Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PTINDEKS.

Suyadi. 2011. Manajemen PAUD. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tn. 2010. Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia tentang SISDIKNAS danPenyelenggaraan Pendidikan.
Bandung: Citra Umbara.

Anda mungkin juga menyukai