Kelas : 1B - PAUD
Jawaban:
2. - Landasan Yuridis
- Landasan ontologis
ontologi ialah berasal dari bahasa Yunani yaitu, On/Ontos = ada, dan Logos
= ilmu. Menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat
yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentu
jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Dengan demikian, metafisika
umum atau ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang
paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada.
- Landasan epistemologi
Epistemologi secara etimologis berasal dari dua suku kata, yakni: “epistem”
(Yunani) yang berarti pengetahuan atau ilmu (pengetahuan) dan ‘logos’
yang berarti ‘disiplin’ atau teori. Epistemologi adalah pembahasan
mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dan
bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber
pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan
kesalihan pengetahuan
Landasan aksiologis
Aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos
yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai”. Aksiologi
adalah pembahasan mengenai nilai moral pengetahuan.
4. - Landasan yuridis
Dalam konteks ini. yang menjadi landasan yuridis pendidikan anak usia
dini, yaitu UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU
No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan
bahwa ”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi”.
Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang
Perlindungan Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya sesuai
dengan minat dan bakatnya”.
Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa ”Pendidikan
Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut”.
- Landasan ontologis
1. Hakikat PAUD
a. Kurikulum PAUD
Kurikulum PAUD bertujuan untuk mengembangkan seluruh
potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia
yang utuh sesuai kultur, budaya, dan falsafah suatu bangsa.
Anak dapat dipandang sebagai individu yang baru mulai
mengenal dunia.
b. PembelajaranPAUD
Pembelajaran bersifat holistik dan terpadu. Pembelajaran
mengembangkan semua aspek perkembangan, meliputi
(1) moral dan nilai-nilai agama,
(2) sosial- emosional,
(3) kognitif (intelektual),
(4) bahasa,
(5) Fisik-motorik,
(6) Seni.
Pembelajaran bersifat terpadu yaitu tidak mengajarkan
bidang studi secara terpisah. Bermain sambil belajar, dimana
esensi bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran amat
penting bagi PAUD. Guru memasukkan unsur-unsur edukatif
dalam kegiatan bermain tersebut, sehingga anak secara tidak
sadar telah belajar berbagai hal.
- Landasan Epistemologi
1. Belajar visual
Anak belajar melalui pengamatan, artinya anak belajar
menggunakan media gambar seperti foto, lukisan, dan bemda-
benda lain.
2. Belajar auditori
Anak belajar melalui mendengarkan informasi yang diterima
berupa suara, seperti komunikasi lisan, bercakap-cakap, cerita,
dongeng, dan tanya jawab.
3. Belajar kinestetik
Anak belajar melalui sentuhan atau meraba seperti membalik-
balik, membongkar dan memasang benda-benda yang menjadi
objek belajar mereka.
- Landasan aksiologi
landasan moral tersebut selanjutnya akan menjadi penuntun
individu dalam bertingkah laku seumur hidupnya. Pengembangan
nilai moral dan budi pekerti pada anak menjadi sangat penting
khususnya implikasinya bagi pendidikan guna menciptakan
generasi penerus bangsa yang tidak hanya maju secara intelektual
namun juga kokoh dalam nilai moral dan kepribadian yang
berbudi pekerti.