PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anak adalah titipan tuhan yang harus kita jaga dan kita didik agar ia
dimilikinya. Tak ada satu pun yang luput dari Pengawasan dan
proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-
Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-
yang dimilikinya.
langsung dalam
PEMBAHASAN
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
dewasa.
0-8 tahun.
Hal-hal yang harus dipahami dalam Karakteristik Anak Usia Dini adalah
sebagai berikut:
perkembangan hidupnya.
keadaan dan kemampuannya. fisik dan psikologis ( hall & lindzey, 1993).
sebagai berikut:
kepribadian anak.
otak manusia, maka tahap perkembangan otak pada anak usia dini
otak.
UU No 20/2003 pasal 28
dasar.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman
sederajat.
- Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal berbentuk
kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain
yang sederajat.
berada dalam rentang usia 0-8 tahun. Itu berarti pendidikan yang
tahap ini,bayi mengalami konflik anatara percaya dan tidak percaya. Rasa
percaya menuntut perasaan nyaman secara fisik dan sejumlah kecil
Tahap otonomi dengan rasa malu dan ragu (autonomi versus shame and
pada akhir masa bayi dan masa baru pandai berjalan. Setelah
Tahap prakarsa dan rasa bersalah (initiatif versus guilt), yaitu tahap
sekolah. Pada tahap ini anak terlihat sangat aktif, suka berlari, berkelahi,
anak akan belajar untuk mendekati apa yang diinginkan, dan perasaan
bermanfaat maka anak akan merasa bersalah dan menjadi enggan untuk
tahap ini, anak mulai memasuki dunia yang baru, yaitu sekolah dengan
anak akan timbul rendah diri apabila tidak bisa menguasai keterampilan
masa remaja. Pada tahap ini, anak dihadapkan pada pencarian jati diri. Ia
bahwa ia adalah individu unik yang siap memasuki suatu peran yang
perkembangan yang dialami pada masa dewasa. Pada masa ini adalah
hubungan seksual dengan lawan jenis yang dicintai. Bahaya dari tidak
dan mengevaluasi apa yang telah dilakukan dalam hidupnya selama ini,
diri anak.
perbuatannya.
Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata
Menyampaikan cerita/berita Injil pada anak usia ini tidak dapat hanya
membantu).
2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena
ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut juga
pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi,
namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis - rumit. Dalam
bahasa.
Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah, karena
mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara konkrit
1. Perasaan marah
Perasaan ini akan muncul ketika anak terkadang merasa tidak nyaman
Kemarahan pun akan dikeluarkan anak ketika merasa lelah atau dalam
2. Perasaan takut
Rasa takut ini di rasakan anak semenjak bayi. Ketika bayi merekatakut
akan suara-suara yang gaduh atau rebut. Ketika menginjak masa anak-
3. Perasaan gembira
Perasaan gembira ini tentu saja muncul ketika anak merasa senang akan
anak juara dalam mengikuti suatu lomba, atau ketika anak dapat
melakukan apa yang diperintahkan orang tuanya. Banyak hal yang dapat
4. Rasa humor
Tertawa merupakan hal yang sangat universal. Anak lebih banyak tertawa
yang lucu.
perasaan gembira dan rasa lucu atau humor merupakan sikap emosi yang
positif.
D. Peranan keluarga
SWT. Demikian pula dengan pengajaran perilaku dan budi pekerti anak
sikap sopan santun, kasih sayang terhadap saudara dan orang lain.
kebutuhan hidup dan memilih barang halal yang akan mereka gunakan.
Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadap
Ketika anak itu sudah lahir, maka tantangan terberat adalah bagaimana
dunianya. Poin yang kedua ini ketika anak-anak (usia bayi hingga dua
tua yang terjebak pada pembuatan peraturan yang ketat. Ini memang
kreativitas anak dipasung dan dipaksa masuk dalam dunia orang tua.
Paradigma semacam inilah yang sejatinya diubah oleh pihak orang tua
(1883). "Anak kita bukanlah kita, pun bukan orang lain. Ia adalah ia. Dan
sesuatu yang lain dengan yang kita butuhkan. Kita hanya boleh memberi
Kita bisa memberikan kasih sayang, tapi bukan pendirian. Dan sungguh
anak kita dan bagaimana seharusnya kita berbuat yang terbaik untuknya.
Keluarga yang selama ini masih cenderung kaku dalam mendidik anaknya
pada masa kecil sejatinya diubah pada pola yang lebih bebas. Anak
adalah dunia bermain. Dunia anak adalah dunia di mana keliaran imajinasi
Seorang anak yang baru lahir, ia masih berada dalam keadaan lemah,
terus belajar dengan lingkungannya yang baru dan dengan alat inderanya,
sekitar. Hal ini karena anak memiliki potensi yang telah ada dalam dirinya.
Hal yang dibutuhkan anak agar tumbuh menjadi anak yang cerdas adalah
ada dalam diri anak. Sebab jika potensi kecerdasannya tidak dibimbing
walaupun dia memiliki bakat jenius aakan tidak ada artinya sama sekali.
tumbuh menjadi anak yang cerdas diatas rata-rata atau superior. Hal ini
berarti lingkungan memegang peranan penting bagi pendidikan anak
aman dan nyaman tetap terpenuhi. Kalaupun kepada siswa SD kelas awal
menyenangkan.
Yang tidak kalah penting, selama proses belajar, jadikan anak sebagai
Sampai Abis".
Sementara pendidikan usia dini yang diberikan dalam keluarga juga harus
berpijak pada konsep PAUD. Artinya, pola asuh yang diterapkan orang tua
waktu terbesar yang dimiliki anak adalah bersama keluarganya dan bukan
di sekolah.
Kelompok Bermain
hal yang penting, karena pada usia ini merupakan masa membentuk
dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan berfikir, kecerdasan,
bermanfaat pada masa kini dan masa yang akan datang. Kegiatan
sosialnya. Hal ini dapat terlihat dengan mengenal benda seperti mobil
membantu orang lain eprgi kesuatu tempat tertentu. Secara lebih jauh
oleh situasi dan kondisi dimana anak-anak sulit mendapat teman sebaya
KESIMPULAN
Seorang anak yang baru lahir, ia masih berada dalam keadaan lemah,
dengan sempurna. Hal yang dibutuhkan anak agar tumbuh menjadi anak
Masa usia dini merupakan Periode emas yang merupakan periode kritis
bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat
dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila
terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini
anak.
spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
berada dalam rentang usia 0-8 tahun. Itu berarti pendidikan yang