Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR PENDIDIKAN

BAB : PERMASALAHAN PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU : Wafa Aerin M.pd

KELOMPOK (5)
NAMA ANGGOTA :

Lisaniatun PA822155
Khamidatul haromiyah PA822152
Hilda pujiastuti PA822107
Nurul barokah PA822112
Sukheri PA822115
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.....................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA......................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULAN..................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang......................................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah.................................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Pembahasan..............................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN................................................Error! Bookmark not defined.
A. Hakikat pendidikan Anak Usia Dini ....................Error! Bookmark not defined.
B. Fungsi Dan Tujuan PendidikanAanak Usia Dini .Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP.........................................................Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan...........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Mencetak generasi unggul dan ‘sukses hidup’ ditengah persaingan global


dapat dilakukan dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang
memberikan kesempatan seluas luasnya kepada anak didik untuk tumbuh
dan berkembang sesuai dengan potensi bakat, minat dan kesanggupanya
menyelenggarakan pendidikan yang membebaskan anak dari tindak
kekerasan
menyelenggarakan pendidikan yang memperlakukan anak dengan
ramah . menyelenggarakan pendidikan yang memenuhi hak hak anak. Hal
tersebut akan terwujud jika pendidikan yang demikian dilakukan sejak
anak usia dini .
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fondasi bagi
perkembangan kualitas sumber daya manusia selanjutnya. Karena itu
peningkatan penyelenggaraan PAUD sangat memegang peranan yang
penting untuk kemajuan pendidikan di masa mendatang. Arti penting
mendidik anak sejak usia dini dilandasai dengan kesadaran bahwa masa
kanak-kanak adalah masa keemasan (the Golden Age), karena dalam rentang
usia dari 0 sampai 5 tahun, perkembangan fisik, motorik dan berbahasa atau
linguistik seorang anak akan tumbuh dengan pesat. Selain itu anak pada usia
2 sampai 6 tahun dipenuhi dengan senang bermain. Konsep bermain sambil
belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi yang
mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam,
sehingga di kemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok
manusia yang berkualitas.

B. Rumusan Masalah
1.  Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini
2.  Fungsi dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
3.  Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
4.  Konsep dan Aspek Pengembangan Anak Usia Dini Secara Terpadu

C. Tujuan Makalah
     1.     Menjelaskan tentang konsep-konsep penting yang berhubungan
dengan pendidikan anak usia dini.
     2.     Menumbuhkembangkan pengetahuan dan wawasan akan ilmu
PAUD kepada pembaca umumnya dan mahasiswa pada
khususnya.
     3.     Mendeskripsikan dimensi anak usia dini selama dalam
mengembangkan intuisi/pendidikan. 
BAB II
PEMBAHASAN

A.                Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar),
intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan
spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan
komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak. Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya, anak usia dini terbagi dalam empat tahapan, yaitu (a)
masa bayi lahir sampai 12 bulan, (b) masa toddler (batita) usia 1-3 tahun, (c)
masa prasekolah usia 3-6 tahun, (d) masa kelas awal SD 6-8 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada
peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan
manusia seutuhnya, yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir,
daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai
dasar pembentukan pribadi yang utuh.[1]
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan
pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak.
Pendidikan bagi anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang
dilakukan pada anak yang baru lahir sampai dengan delapan tahun.
Pendidikan pada tahap ini memfokuskan pada physical, intelligence,
emotional, social education.
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses
perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura
dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang
memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami
pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara
mengamati, meniru, dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-
ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.[2]

B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan adalah proses interaksi antara pendidik dan anak didik dan
atau lingkungan secara sadar, teratur, terencana dan sistematis guna
membantu pengembangan potensi anak didik secara maksimal. Pengertian
ini dianggap lebih lengkap dan memadai daripada pengertian-pengertian
tentang pendidikan yang dikemukakan oleh banyak ahli di bidang
pendidikan.[3]
Beberapa fungsi pendidikan bagi anak usia dini yang harus diperhatikan,
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai


dengan tahapan perkembangannya.
2. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
3. Mengembangkan sosialisasi anak.
4. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
5.  Memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya.
6.  Memberikan stimulus kultural pada anak.
7.  Memberi ekspresi stimulasi kultural

Fungsi lainnya yang perlu diperhatikan, yakni penyiapan bahan


perumusan kebijakan dibidang pendidikan anak usia dini; penyiapan bahan
perumusan standar, criteria, pedoman, dan prosedur dibidang pendidikan
anak usia dini; pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang
pendidikan anak usia dini; pelaksanaan pemberdayaan peran serta
masyarakat dibidang pendidikan anak usia dini; pelaksanaan urusan
ketatausahaan Direktorat (Direktorat PAUD, 2000:6).[4]
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20/2003
BAB II Pasal 3)

Tujuan pendidikan anak usia dini adalah:

1. Untuk membentuk anak Indonesia yang berkuailtas, yaitu anak yang


tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya
sehingga memiliki yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar
serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
2. Untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar
(akademik) di sekolah.
3. Intervensi dini dengan memberikan rangsangan sehingga dapat
menumbuhkan potensi-potensi yang tersembunyi (hidden potency) yaitu
dimensi perkembangan anak (bahasa, intelektual, emosi, sosial, motorik,
konsep diri, minat dan bakat)
4. Melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan
dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi-potensi yang dimiliki
anak[5]

C. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini


Penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak Usia Dini dapat dilakukan
dalam bentuk formal, non-formal dan informal. Setiap bentuk
penyelenggaraan memiliki kekhasan tersendiri. Berikut ini akan
dipaparkan bentuk penyelenggaraan pada pada jalur pendidikan formal,
nonformal dan informal.
    Penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur formal
adalah Taman Kanak-Kanak (TK) atau RA dan lembaga sejenis.
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur nonformal
diselenggarakan oleh masyarakat atas kebutuhan dari masyarakat sendiri,
khusunya bagi anak-anak yang dengan keterbatasannya tidak terlayani di
pendidikan formal (TK atau RA). Pendidikan dijalur informal ini
dilakukan oleh keluarga atau lingkungan. Pendidikan informal bertujuan
memberikan keyakinan agama, menanamkan nilai budaya, nilai moral,
etika dan kepribadian, estetika serta meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
D. Konsep dan Aspek Pengembangan Anak Usia Dini Secara Terpadu
Catron dan allen (1999:23-26) menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek
perkembangan anak usia dini, yaitu kesadaran personal, kesehatan
emosional, sosialisasi, komunikasi, kognisi dan ketrampilan motorik
sangat penting dan harus dipertimbangkan sebagai fungsi interaksi.
Kreativitas tidak dipandang sebagai perkembangan tambahan,
melainkan sebagai komponen yang integral dari lingkungan bermain yang
kreatif. Pertumbuhan anak ada 6 aspek perkembangan di bawah ini
membentuk fokus sentral dan pengembangan kurikulum bermain pada
anak usia dini.

a. Kesadaran Personal
Permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan kesadaran
personal. Bermain mendukung anak untuk tumbuh secara mandiri dan
memiliki kontrol atas lingkungannya. Melalui bermain anak dapat
menemukan hal yang baru, berekslorasi, meniru dan mempraktikan
kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun
ketrampilan menolong dirinya sendiri, ketrampilan ini membuat anak
kompeten.
b.  Pengembangan Emosi
Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi dan
mengatasi masalah dengan cara yang positif. Bermain juga memberikan
kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri dan untuk
mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.
c.   Membangun Sosialisasi
Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika
berbagi dengan anak yang lain. Bermain dapat menumbuhkan dan
meningkatkan rasa sosialisasi anak.
d.  Pengembangan Komunikasi
Bermain merupakan alat yang paling kuat untuk membelajarkan
kemampuan berbahasa anak. Melalui komunikasi inilah anak dapat
memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan serta
pengekspresian kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan
anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
e.   Pengembangan Kognitif
Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak untuk secara aktif terlibat
dengan lingkunga, untuk bermain dan bekerja dalam menghasilkan suatu
karya, serta untuk memenuhi tugas-tugas perkembangan kognitif lainnya.
Selama bermain, anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan
dan alat, berinteraksi dengan orang lain  dan mulai merasakan dunia
mereka.
f.   Pengembangan Kemampuan  Motorik
Kesempatan yang luas untuk bergerak, pengalaman belajar untuk
menemukan, aktivitas sensori motor yang meliputi penggunaan otot-otot
besar dan kecil memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan
peseptual motorik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan Anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-6
tahun (di Indonesia berdasrkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional), adapun berdasrkan para pakar
pendidikan anak, yaitu kelompok manusia yang berusia 9-8 tahun. Anak usia
dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional
(sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai
dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir
hingga enam tahun secara menyuluruh, yang mencakup aspek fisik dan non-
fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani
(moral dan spiritual ), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat
agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat bertujuan untuk memperkaya wawasan dan
pengetahuan dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semua pihak dan penulis berharap para pembaca mulai
dari sekarang membuat  konsep penulisan sumber data sesuai dengan aturan
yang tepat dan benar. Mohon maaf jika dalam makalah ini banyak
kekurangan dan kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai