Anda di halaman 1dari 12

PROSES PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Eny Munisah1
enymuni0@gmail.com
1
Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Abstract: The learning process of early childhood emphasizes the process of learning
through play, to practice basic skill acquired through play activities. Through play activities
children can involve themselves and explore to strengthen the things they have and find new
knowledge. The learning process carried out aims to optimize aspects of child development.
The learning process by playing strategies are carried out is appropriate with the goals
determined goals, and the learning model through play used is guided and directed play,
because it tends to use props. The learning process tends to be classical with the same
material and method simultaneously and applied to all children, and the learning process has
not varied according to the uniqueness of each child, so that the learning process has not
conditioned the child to choose the angle of play according to their interests and choices.

Keywords: Process, Learning, Early Childhood.

Abstrak: Proses pembelajaran anak usia dini ditekankan pada proses belajar melalui
bermain. Hal ini dilakukan untuk melatih keterampilan dasar. Melalui kegiatan bermain, anak
dapat melibatkan diri dan bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang dimiliki dan
menemukan pengetahuan baru. Proses pembelajaran yang dilaksanakan bertujuan untuk
mengoptimalkan aspek pengembangan anak. Proses belajar dengan strategi bermain
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Model belajar melalui bermain
yang dipakai adalah bermain terbimbing dan diarahkan karena cenderung memakai media
pembelajaran. Proses belajar yang dilaksanakan cenderung klasikal dengan materi dan
metode yang sama secara serentak dan diterapkan bagi semua anak. Proses pembelajaran
yang dilaksanakan dibuat variatif sesuai keunikan setiap anak sehingga dalam proses belajar
dapat dikondisikan untuk memilih sudut permainan sesuai minat dan pilihannya.

Kata Kunci: Proses, Pembelajaran, Anak Usia dini.

I. PENDAHULUAN

Anak adalah aset bangsa. Oleh berbagai pengalaman pembel- ajaran akan
karena itu menjadi tanggung jawab kita lebih berpeluang untuk berkembang secara
semua untuk mengembangkan potensi optimal.
dan kreasi secara optimal, sehingga Pendidikan prasekolah merupakan
menjadi sumber daya manusia yang fondasi dasar yang harus dibangun kuat
berkualitas. Berdasarkan hal ini dan dikembangkan. Kegiatan berbentuk
pemerintah telah menggalakkan pendidi- penitipan anak, kelompok bermain, dan
kan prasekolah agar dapat tumbuh dan taman kanak-kanak yang ditujukan pada
berkembang secara optimal. Ber- dasarkan anak usia 0-6 tahun. Hal ini diatur dalam
fakta anak yang sejak dini menerima Pembukaan Undang-undang Dasar

1) Dosen Universitas Muhammadiyah Kotabumi


Proses Pembelajaran Anak Usia Dini (Eny Munisah)

Republik Indonesia 1945 alenia 4, memungkinkan optimalisasi tumbuh


melindungi segenap bangsa Indonesia dan kembang anak. Setiap anak yang
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk dilahirkan telah memiliki potensi dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. karakter yang akan berdampak pada
Tersirat dalam Undang-undang pertumbuhan dan perkembangan selan-
Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 jutnya.
yang menyatakan bahwa pengembangan Perkembangan potensi kreatif ini
dan kecerdasan pribadi anak diperoleh dari sangat dipengaruhi oleh stimulasi dan
pendidikan dan pengajaran prasekolah respon yang diberikan di sekitar ling-
pada setiap anak untuk meningkatkan kungan. Anak yang mempunyai respon
kreativitas sesuai minat dan bakat anak yang tinggi akan memiliki rasa ingin tahu
tersebut. yang besar terhadap lingkungannya. Hal
Undang-undang Republik Indonesia ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem dan kreativitas. Anak tidak merasa puas
pendidikan nasional BAB I Pasal 1 butir dengan apa yang dikerjakan. Pengalaman-
14 bahwa pendidikan prasekolah adalah pengalaman yang dimiliki pada masa usia
membantu pertumbuhan, perkembangan, dini berpengaruh kuat, bermanfaat untuk
dan kecerdasan anak, baik perkembangan meningkatkan kualitas hidupnya. Ini
jasmani maupun rohani yang dilakukan merupakan landasan terbentuknya kepri-
dengan pemberian motivasi pembelajaran badian dan karakter anak pada masa yang
dengan tujuan mempersiapkan pendidikan akan datang.
lebih lanjut. Hal ini diperoleh sejak lahir Perilaku dan sikap anak dari sejak
sampai usia 6 tahun. lahir akan tumbuh dan berkembang berkat
Usia dini merupakan masa motivasi, baik dari orang tua maupun
kreativitas dan sangat peka. Pada usia pengaruh lingkungan. Perkembangan anak
tersebut terjadi kematangan fungsi fisik akan terbangun melalui tindakan yang
dan psikis. Setiap anak akan berbeda dan dilakukan setiap hari atas dunianya. Dalam
selalu siap merespon stimulasi yang keaktifannya dikondisikan untuk melatih
diberikan lingkungan. Oleh karena itu anak untuk mendengar, merasakan,
pendidikan prasekolah merupakan masa berbicara dengan baik karena per-
peletakan fondasi yang harus dibangun kembangan anak ditentukan oleh dunia
kuat untuk perkembangan selanjutnya dari sekelilingnya. Pentingnya pendidikan
berbagai kemampuan. Tanggapan yang diberikan pada anak sejak dini atas dasar
terjadi dengan lingkungan akan beberapa pertimbangan untuk mewujudkan

74
Jurnal Elsa, Volume 18, No. 2, September 2020

generasi yang berkualitas dalam kehidupan komulatif yang akan terbawa dan
bermasyarakat. Anak yang dipersiapkan mempengaruhi fisik dan mental anak
sejak dini akan menekan tingginya biaya selama hidupnya.
sosial karena kedepannya akan lebih Namun, di sisi lain pemahaman
berkompetensi. Penanganan anak usia dini masyarakat tentang pembelajaran anak
adalah memberdayakan dan mensinergikan usia dini masih terbatas pada Taman
semua potensi untuk tercapainya layanan Kanak-kanak dan menganggap kelompok
terhadap tumbuh kembangnya secara utuh, bermain tidak begitu penting. Taman
menyeluruh, dan terintegrasi. Anak yang kanak-kanak merupakan tempat bermain
berkompetensi kelak akan menjadi modal sambil belajar untuk mempersiapkan
bangsa untuk meningkatkan taraf sosial masuk sekolah dasar. Dalam pelaksana-
ekonomi, yang diberdayakan untuk annya cenderung bersifat akademis, seperti
membangun diri sendiri, keluarga, baca tulis, hitung serta hafalan yang tidak
masyarakat, bangsa, dan negara. sesuai dengan kondisi, kemampuan, dan
Optimalisasi perkembangan anak perkembangan anak. Proses pembelajaran
usia dini tergantung dari pengalaman- penyampaian materi akademis memakai
pengalaman penting yang diperoleh sejak media pembelajaran dan alat permainan
dini. Peranan pendidik sangat penting standar, baik yang berada di dalam
dalam upaya menerjemahkan program ruangan maupun di luar ruangan.
pembelajaran menjadi satuan kegiatan Semuanya dilaksanakan sesuai jadwal
yang sesuai dengan kebutuhan anak. yang telah ditentukan bagi semua anak.
Fasilitas kondisi belajar dengan area-area Kemudian metode pemberian tugas pada
bermain hingga menjadi informasi- anak digunakan untuk melatih kecerdasan,
informasi penting bagi tumbuh kembang kemampuan, kreatif, dan rasa tanggung
anak. Keunikan anak usia dini terletak jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Hal
pada keragaman perkembangannya yang ini dilakukan agar tidak menjenuhkan dan
bervariasi. Anak memiliki banyak per- membelenggu kebebasan anak untuk
bedaan dan juga banyak persamaan. berkreasi.
Pengalaman-pengalaman yang dimiliki
anak sebelumnya berdampak pada masing- II. PEMBAHASAN
masing perkembangannya. Proses perkem- A. Hakekat Anak Usia Dini
bangan dipengaruhi oleh aspek beraneka Secara umum keseluruhan anak
ragam konteks sosial budaya. Perlakuan berkembang sesuai tahap perkembangan.
yang diberikan dipercaya memiliki efek Setiap anak mempunyai keunikan dalam

75
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini (Eny Munisah)

perkembangan dan pertumbuhannya. Anak sel otak berfungsi membawa motivasi


usia dini berada dalam proses kepada sentral otak.
pertumbuhan dan perkembangan yang Otak manusia membutuhkan
bersifat unik. Artinya, memiliki pola stimulasi sejak dini agar berkembang
perkembangan dan pertumbuhan yang secara optimal. Hal tersebut merupakan
sedang dilalui oleh anak dan perlu pengalaman paling penting dari seluruh
diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang hidupnya. Optimalisasi perkem- bangan
tepat. Pentingnya pendidikan bagi anak tersebut tergantung dari penga- laman
usia dini didasarkan kajian neurologi (ilmu yang diperoleh anak sejak dini tanpa
tentang urat syaraf). Pada saat bayi lahir penundaan waktu. Kondisi ini sangat
sudah terdapat milyaran neuron (sel singkat dan hanya datang sekali dan tidak
syaraf) yang belum tersambungkan dan dapat diulang mundur ke belakang. Selama
akan siap melakukan sambungan antarsel. tahun-tahun pertama otak bayi akan lebih
Pertumbuhan otak anak akan kuat dengan diberikan stimulasi, asupan
berlangsung dengan baik apabila anak gizi yang seimbang, menjaga kesehatan,
diberikan motivasi untuk berpikir dan pendidikan. Dengan demikian,
terjadinya interkoneksi antarsel otak. perkembangan anak akan cepat ber-
Banyaknya interkoneksi di antara sel-sel kembang dan mengalami atrofi atau
otak atau simpul-simpul syaraf akan penyusutan dan musnah.
membuat pertumbuhan otak sangat cepat. Pengembangan potensi individu
Interkoneksi tersebut sangat ditentukan anak harus terencana dan dapat
oleh jumlah ransangan yang diberikan, menimbulkan kecerdasarn berbagai aspek
misalnya ransangan pancaindra. Dengan perkem- bangan, baik disengaja maupun
demikian, mempengaruhi pertumbuhan di- kondisikan. Dengan tujuan sebagai
sel-sel syaraf anak. Sel-sel yang sudah peletakan dasar, arah, dan tujuan hidup
terbentuk akan saling bersinergi dan anak ditentukan oleh orang dewasa yang
memberi kekuatan yang luar biasa untuk ada di sekelilingnya. Pertumbuhan dan
mengakses berbagai informasi yang terjadi perkembangan yang sesuai dengan
dalam pertumbuhan anak. Jaringan otak lingkungan akan menghasilkan perkem-
terdiri dari sel-sel neuron atau disebut sel bangan daya cipta yang diperlukan anak.
otak. Sel otak berfungsi dalam proses Hal in dapat membantu meletakkan dasar
berpikir. Neuron tersebut memiliki sistem ke arah perkembangan sikap kedepannya.
yang luar biasa canggihnya, Setiap cabang

76
Jurnal Elsa, Volume 18, No. 2, September 2020

B. Aspek-aspek Perkembangan saling mempengaruhi dan dipengaruhi


Anak Usia Dini
karena perkembangan anak adalah multi
Manusia akan selalu mengalami arah dan multi dimensi yang menjadi dasar
pertumbuhan dan perkembangan. Pada perkembangan selanjutnya. Tugas perkem-
manusia proses tumbuh kembang ini telah bangan awal yang dimiliki anak usia dini
dimulai sejak masih dalam kandungan dan terkait pengembangan motorik kasar dan
terjadi sangat cepat. Kedua proses tersebut halus harus dikuasai, sebagai bekal anak
sejalan dan saling menunjang sesuai untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya.
tahapannya. Perkembangan pada semua Pada dasarnya kelompok bermain
tingkat usia menyangkut suatu dinamika berfungsi memberikan sentuhan dasar
pertambahan/perolehan dan kehilangan. yang begitu esensial bagi anak dan
Pada usia dini ratio perolehan merupakan saat yang tepat. Keseimbangan
dibandingkan dengan kehilangan mem- gerak merupakan faktor pendukung utama
perlihatkan arah yang positif. dalam proses pertumbuhan selanjutnya,
Perkembangan anak dengan berbagai secara khusus keterampilan dan pola gerak
aspek yang dimiliki, tumbuh sesuai terdapat pada perkembangan motorik.
kebutuhan masing-masing. Pelayanan Pembelajaran konstruktivisme bukanlah
pendidikan tidak memupuk kecerdasan kegiatan memindahkan pengetahuan dari
tunggal sebab kecerdasan manusia tidaklah pendidik kepada peserta didik.
seperti yang dipahami selama ini yang Namun, pengetahuan akan terbangun
membanggakan kecerdasan intelektual melalui proses berpikir dengan kegiatan
saja. Optimalisasi multiple intelligence atas permainan yang dilakukan oleh anak.
apabila sejak usia dini anak telah mendapat Anak perlu penekanan pentingnya konsep
motivasi yang tepat. Aspek perkembangan kontruktivisme dalam pembelajaran
anak sangat beragam dan unik. Tidak ada dengan tujuan agar memperoleh kebolehan
sebenarnya manusia yang tidak dari segi kognisi dan beradaptasi diri
berkemampuan. Manusia sejak dilahirkan sehingga dapat mengubah pengetahuan
telah membawa potensi yang siap yang diperolehnya.
ditumbuhkembangkan sesuai kebutuhan-
C. Profil Guru Pendidikan Prasekolah
nya. Motorik kasar dan halus yang dimiliki
anak pada perkembangan fisik akan 1. Profesi Guru Pendidikan Prasekolah
menimbulkan pembiasan untuk melatih Profesi guru pendidikan prasekolah
sikap dan perilaku. Bahasa sebagai memiliki keterampilan dan pengetahuan
komunikasi dan berteman, serta seni akan khusus dalam mendidik anak. Juga

77
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini (Eny Munisah)

memiliki standar kualifikasi profesional, bahwa pendidik mampu mengembangkan


mendapat pengakuan, dan status yang tanggung jawab dengan sebaik-baiknya,
tinggi dalam masyarakat. SelaIn itu juga dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
memiliki kebebasan akademis di dalam dan me- laksanakan peranannya dalam
mengungkapkan kemampuan diri, proses pembelajaran.
berkepribadian, jiwa sosial serta
3. Proses Pembelajaran Anak Usia Dini
bertanggung jawab atas kemampuan dan
keahliannya. Pendidik anak usia dini 1) Pengertian

sebagai suatu profesi mempunyai ciri Pembelajaran merupakan suatu

khusus, yakni merupakan hasil proses proses membelajarkan anak melalui

pendidikan dan latihan yang dilakukan pengenalan dasar-dasar perkembangan

dalam rentang waktu tertentu. sesuai aspek dan hakekat anak usia dini.

Profesi guru mempunyai keahlian Proses pembelajaran merupakan kegiatan

khusus, kemampuan dan terampil, serta yang sengaja dikondisikan sebagai

menuntut kreativitas intelektual dalam stimulasi dan akan berlangsung efektif

membelajarkan anak usia dini, sesuai apabila bersumber dari tujuan, kebutuhan

dengan standar kualifikasi pendidikan dan minat. Proses pembelajaran akan

khusus anak usia dini. Pelaksanaan proses berlangsung efektif apabila disesuaikan

pembelajaran yang menyenangkan dan dengan tahap-tahap perkembangan anak

efektif, ditentukan oleh pendidik yang dan akan berpengaruh pada proses

berkompeten sehingga pembelajaran akan pengalaman belajar dikemudian hari.

lebih optimal. Kesiapan untuk memberikan Strategi dan ketepatan mengemas

pelayanan pendidikan secara tepat bagi pembelajaran yang menarik, mempesona

anak merupakan bagian dari kepro- penuh dengan permainan, enteng tanpa

fesionalan seorang pendidik. membebani dan merampas dunia kanak-


kanak mereka karena pada hakekatnya
2. Kompetensi Guru dunia anak adalah dunia bermain. Strategi
Pendidikan Prasekolah
pembelajaran yang tepat penuh permainan
Ada beberapa kompetensi yang adalah menyediakan area bermain dalam
seharusnya dimiliki oleh pendidik dan setiap sudut aspek perkembangan anak.
implikasinya terhadap pembelajaran. Pada Kemampuan dan keinginan serta emosi
hakikatnya seorang pendidik adalah anak yang berbeda membutuhkan sebuah
fasilitator untuk membangun suasana pembelajaran yang variatif. Hal ini
belajar yang kondusif. Hal ini berarti

78
Jurnal Elsa, Volume 18, No. 2, September 2020

diperlukan untuk menumbuhkan motivasi dengan tingkat sekolah lain. Hal ini
dalam melakukan aktivitas secara bebas. disebabkan keunikan anak, setiap anak
berbeda sifat dan keinginan serta sifat atau
2) Analisis Tujuan Pembelajara
karakter. Secara umum analisis tujuan
Anak usia dini adalah dunia anak,
pemelajaran diadakan dengan cara
dunia bermain setiap anak unik. Anak
mengidentifikasi kebutuhan dengan cara
bebas memilih media ekspresi yang
menentukan hasil yang diharapkan sesuai
diinginkannya dan mengekspresikan
dengan karakteristik anak usia dini. Hasil
keinginannya secara bebas. Mencoba dan
yang diharapkan adalah optimalisasi setiap
melakukan kesalahan serta sikap karya
sudut aspek perkembangan anak. Analisis
anak berharga, eksploratif, mempunyai
tujuan pemelajaran sebagai cara untuk
rasa ingin tahu yang besar dan imajinatif.
menentukan perkembangan yang tepat dan
Rangkaian proses pemelajaran yang
membantu anak menampilkan perilaku-
dilaksanakan berpangkal dari aktivitas
perilaku khusus secara jelas dan terukur.
pendidik dalam mengadakan analisis
Dasar pemelajaran yang tepat pada anak
tujuan pemelajaran. Analisis tujuan
usia dini akan menjadi pola pembentukan
pemelajaran, baik tujuan umum maupun
kepribadian anak selanjutnya.
tujuan khusus, ditetapkan berdasarkan
analisis terhadap kebutuhan perkembangan 3) Kriteria Pencapaian Tujuan
anak, dan dijabarkan kedalam tujuan yang Proses pemelajaran dilakukan
lebih spesifik. berdasarkan kriteria pencapain tujuan.
Suryadi (2014:90) mengatakan Dalam Direktorat Pendidikan anak usia
bahwa perilaku dan karakteristik anak dini (2010:5) dinyatakan bahwa anak, a)
prasekolah adalah dunia anak dunia mampu melakukan ibadah, mengenal akan
bermain, setiap anak unik. Anak berhak ciptaan Tuhan dan mencintai sesama, b)
memilih media ekspresi yang mampu mengelola keterampilan tubuh,
diinginkannya dan mengekspresikan gerakan halus dan kasar, c) mampu
keinginannya secara bebas. Setiap anak menggunakan bahasa dan berkomunikasi
berhak mencoba dan melakukan secara efektif, d) mampu berpikir logis,
kesalahan, dan setiap karya anak berharga, kritis, memberi alasan, memecahkan
eksploratif, mempunyai rasa ingin tahu masalah, dan menemukan hubungan sebab
yang besar, imajinatif. akibat, e) mengenal lingkungan alam,
Proses pemelajaran anak usia dini sosial dan masyarakat, f) peka terhadap
dalam kelompok bermain, sangat berbeda irama, nada.

79
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini (Eny Munisah)

Kriteria atau ukuran pemelajaran pemelajaran adalah menyusun topik materi


anak usia dini di atas merupakan pemelajaran berdasarkan tema-tema yang
kemampuan-kemampuan dasar yang harus menarik, untuk dikembangkan di dalam
dimiliki oleh anak. Kriteria pencapaian aktivitas kelas.
tujuan tersebut menjadi dasar pelaksanaan Belajar melalui bermain merupakan
proses pemelajaran. Misalnya, anak harus acuan pemelajaran. Beranjak dari tema-
mengenal alam ciptaan Tuhan dan saling tema yang menarik minat anak dengan
mencintai diantara sesama, ada sinergi menggunakan berbagai media dan sumber
antara motorik kasar dan halus, mampu belajar yang dipersiapkan oleh pendidik.
berkomunikasi, berpikir logis, harus Pencapaian kompetensi yang diharapkan,
mampu berteman, peka terhadap suara atau dilakukan melalui kegiatan bermain,
bunyi-bunyian, dan irama. Kemampuan- dengan menggunakan strategi,
kemampuan tersebut dikondisikan dalam materi/bahan, dan media yang menarik,
proses pemelajaran, untuk meng- untuk memberi kemudahan bagi anak.
optimalkan potensi perkembangan anak. Melalui bermain, anak terpicu untuk
Kemampuan tersebut dijabarkan melalui belajar menemukan dan memanfaatkan
kegiatan sesuai parameter perkembangan benda-benda di sekitarnya.
anak usia 3-6 tahun.
5) Penyusunan Rencana Pemelajaran
4) Acuan Pemelajaran Pendidikan Proses pemelajaran merupakan suatu
Anak Usia Dini
proses interaksi antara pemelajar dengan
Acuan pemelajaran ditetapkan dalam
sumber belajar. Sumber belajar berupa
analisis tujuan pemelajaran yang dilakukan
benda, isi pemelajaran, media, metode, dan
oleh pendidik. Gutama (2012:4)
lingkungan belajar, dilakukan berdasarkan
mengatakan bahwa yang menjadi acuan
rencana yang sistematis. Desain
pemelajaran pada anak prasekolah adalah
pemelajaran anak usia dini adalah
1) belajar melalui bermain, 2) meng-
seperangkat rencana kegiatan dan
gunakan pemelajaran terpadu yang
pengaturannya, yang dirancang berisi
beranjak dari tema yang menarik anak
tentang arah yang hendak dicapai dalam
(centre of interest), dan 3) menggunakan
pemelajaran, sesuai dengan analisis di atas.
berbagai media dan sumber belajar, berasal
Menurut Jamaris (2011:127) desain
dari lingkungan alam sekitar atau bahan-
pemelajaran adalah tujuan pemelajaran,
bahan yang sengaja disiapkan. Tugas dan
penentuan materi pemelajaran, proses
tanggung jawab pendidik dalam proses
pemelajaran, strategi pemelajaran, metode

80
Jurnal Elsa, Volume 18, No. 2, September 2020

pemelajaran, alokasi waktu, pemilihan yang menarik dan menyenangkan, serta


sumber, media, dan peralatan pemelajaran. memperhatikan keamanan dan kenya-
Rencana pemelajaran adalah manan anak.
kerangka kerja yang fleksibel, yang Dalam Direktorat PAUD (2010:16)
memungkinkan pendidik mengembangkan disebutkan bahwa pemelajaran yang
pemelajaran, menambah pengetahuan baru terorganisasi adalah: a) merancang suasana
atau menyesuaikan materi belajar dengan pemelajaran: ruangan dan halaman guna
kondisi anak. Kegiatan pemelajaran yang menumbuhkan minat berekplorasi dengan
akan dilakukan diarahkan pada pen- media pemelajaran yang menarik, b)
capaian kompetensi sesuai dengan tingkat metode hendaknya merangsang anak untuk
kemampuan anak. Profil semua anak baik berekplorasi, menemukan dan meman-
kekurangannya maupun kelebihannya, faatkan benda-benda di sekitarnya, c)
menjadi pertimbangan dalam menyusun proses pemelajaran tidak perlu diatur
rencana pembelajaran. secara ketat. Anak diberi kesempatan
Pemelajaran merupakan suatu bervariasi, berorientasi pada prinsip-
kombinasi yang tersusun, meliputi unsur prinsip perkembangan .Pemelajaran anak
manusiawi, material, fasilitas, usia dini diorganisasikan dengan men-
perlengkapan dan prosedur yang saling desain suasana akan memicu minat anak
mempengaruhi untuk mencapai tujuan untuk berekplorasi yang tepat sesuai yang
pemelajaran. Dengan demikian, proses ditetapkan dalam rencana pemelajaran.
pembelajaran merupakan rangkaian
7) Belajar Melalui Bermain
tindakan. Tujuannya ter-penuhinya aspek
perkembangan anak sebagai rangkaian Belajar bagi anak adalah proses

kegiatan jiwa raga, psioko fisik yang berpikir untuk menghasilkan hal yang

berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan positip, sedangkan bermain menciptakan

karsa (ranah kognitif, afektif dan aktivitas belajar yang menyenangkan.

psikomotorik) Menurut Tongyong (2011:5) lingkungan


bermain dapat menumbuhkan dan
6) Pengorganisasian Proses Peme- menggiatkan anak berkreatif belajar, dan
lajaran
dapat memberikan rangsangan mental
Rangkaian aktivitas di atas
untuk meningkatkan kemampuan belajar.
diorganisasikan dalam pemelajaran kelom-
Hal senada dikatakan Hurlock (2013:320)
pok bermain dan sangat didukung oleh
bahwa` kegiatan yang dilakukan oleh anak
lingkungan yang kondusif. Lingkungan
selalu dengan bermain untuk kesenangan

81
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini (Eny Munisah)

dan berekspresi dengan berbagai cara, memiliki peran sangat besar bagi anak
tanpa paksaan. sebab kemampuan anak di dalam belajar
Selanjutnya Soufe mengatakan melalui bermain menjadikan anak
(2010:387) bahwa bermain merupakan bertindak lebih kreatif.
laboraturium, tempat anak belajar Permainan akan menstimulasi anak
keterampilan baru. Bermain adalah untuk semakin mengetahui rahasia yang
pembelajaran yang mengasyikkan dan tersembunyi melalui permainan yang
serius. Melalui aktivitas bermain berbagai diminatinya. Anak usia dini mempunyai
kegiatan anak terwujud. Bermain adalah cara dasar untuk mengenal dunia biasanya
kegiatan melatih kemampuannya, bebas dengan meniru, mengeksplorasi memuji
sesuai kemauan dan kecepatannnya sendiri dan membangun atau membentuk. Dengan
karena bermain menciptakan aktivitas demikian, akan terkonstruksi beragam
yang menyenangkan. pengetahuan dan akan mengoptimalkan
Menurut Semiawan (2012:121), kecerdasan jamak aktivitasnya. Kecerda-
proses pemelajaran anak usia dini san jamak tersebut akan saling memberi
seyogyanya ditekankan pada belajar dan efek positif sehingga akan memberi
melatih keterampilan dasar, yang diper- kemudahan pembelajaran selanju-tnya.
olehnya melalui berbagai permainan. Menurut Nugraha (2013:76), alat
Dengan bermain semua aspek perkem- dan bahan bermain yang sesuai dengan
bangan anak dapat meningkat, berekspresi nafas pendidikan disebut Alat Pendidikan
dan bereksplorasi untuk memperkuat hal- Edukatif (APE) sebagai bahan atau alat
hal yang sudah diketahui dan menemukan permainan yang tidak terbatas. Artinya,
hal baru. Melalui bermain potensi anak alat tersebut dapat dipergunakan dalam
berkembang optimal. bentuk dasarnya juga dengan berbagai
cara. APE dapat digunakan dengan
8) Pemanfaatan Alat Permainan
Edukatif (APE) beragam cara yang lebih majemuk,
misalnya balok-balok, plastisin atau lego.
Pemelajaran yang didesain
APE mengundang perhatian, mencirikan
bernuansa bermain yang dilengkapi
karakteristik anak usia dini, multi guna,
dengan media secara tepat, menarik dan
tidak menganggu kesehatan anak.
menyenangkan, sarat dengan rangsangan
dari lingkungan permainan yang III. SIMPULAN
menyenangkan, memicu anak beraktivitas. Proses pemelajaran pada anak usia
Menurut Morrison (2011:144), permainan dini terkait analisis tujuan pembelajaran

82
Jurnal Elsa, Volume 18, No. 2, September 2020

yang dilakukan oleh pendidik harus out door. Motorik kasar dan motorik halus,
disesuaikan dengan rencana pembelajaran. harus bersinergi agar keseimbangan gerak
Rencana pembelajaran jangka panjang dan terkoordinasi secara baik karena tanpa
menengah berdasarkan kurikulum sebagai gerak yang seimbang otak tidak dapat
parameter pembelajaran anak usia dini 3-6 berkembang.
tahun. Ruang kelas dibuat supaya anak Proses pemelajaran bermain
semangat belajar, nyaman, inovatif serta dilakukan harus memfokuskan perhatian
menyenangkan diatur dengan menarik, anak dengan sudut-sudut bermain yang
colour full, dihiasi dengan gambar dan telah disediakan. Pelaksanaan bermain
lukisan warna-warni, serta mendesain dalam proses pemelajaran tersebut dapat
space belajar bermain bebas yang dilaksanakan dengan bermain bebas
dilakukan baik dalam jam istirahat, memilih sesuai minat anak walaupun
maupun pada proses pembelajaran. pendidik sudah mengelompokkan per-
Proses belajar melalui bermain mainan sesuai dengan fokus aspek
dengan menggunakan alat peraga yang perkembangan yang ingin distimulasi.
bervariatif sesuai keunikan setiap anak Dengan demikian, multi kecerdasan
sehingga dalam proses belajar dapat akan terstimulasi oleh permainan,
dikondisikan. Anak memilih sudut misalnya dengan melukis, menggambar,
bermain sesuai minat dan pilihannya, bermain bongkar pasang, balok-balok.
dengan dilakukan bermain terbimbing dan Anak akan membangun pengetahuannya
diarahkan sehingga proses bermain bebas sendiri, misalnya mencoba melukis alam
konstruktif. Pendidik perlu lebih kreatif atau menggambar pesawat, membuat
menyediakan alat permainan edukatif yang rumah-rumahan, robot, mobil-mobilan,
memadai untuk mengkondisikan anak kapal-kapalan.
berkreatifitas, melaksanakan pembelajaran

DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. (2010). Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia. Jakarta.

Gutama. (2012). Acuan Menu Pembelajaran Pada Kelompok Bermain. Jakarta: Direktorat
Paud

Hurlock, Elizabeth. (2013). Child Growth and Development. New York: Mc Graw Hill
Publising Company.

83
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini (Eny Munisah)

Jamaris, Martini. (2011). Perkembangan dan Pengembangan Anak. Jakarta: Grasindo.

Morrison, George. (2011). Early Ckildhood Educational Today. London: Merill Publising
Company.

Nugraha, Ali. (2013). Kiat Merangsang Kecerdasan Anak. Jakarta: Puspa Swara.

Soufe, Alan. (2010). Child Developmen Its Nature and Course. Boston: McGraw Hill Inc.

Suryadi. (2014). Kiat Jitu Dalam Mendidik Anak. Jakarta: Dani Jaya Abadi.
Tongyong, Agus F. (2011). Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Gramedia

84

Anda mungkin juga menyukai