Anda di halaman 1dari 10

SAMPUL

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "………….." dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Makalah……. Selain itu, makalah ini

bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan

juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu……………... Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah

ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan

kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 6 Maret 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menunjang


sebuah proses penanaman ilmu pengetahuan apalagi yang ingin di berikan kepada
anak usia dini. Sebuah proses pendidikan membutuhkan sebuah pemikiran dan
sebuah cara yakni berfilsafat dalam hal memberikan yang terbaik bagi pendidikan
demi kemajuan pendidikan bangsa dan demi tercapainya tujuan pendidikan bagsa
yang jelas tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa”.
Dalam filsafat pendidikan anak usia dini ada hal sangat perlu di oerhatikan
dan dipikirkan secara matang sebelum menghadapi anak dalam proses pembelajaran
yakni bagaimana peran seorang guru dalam memberikan pelajaran dan bagaimana
seorang guru mampu untuk memancing kekreatifitasan anak demi pembentukan
karakter anak yang baik.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pondasi bagi perkembangan
kualitas sumber daya manusia selanjutnya. Karena itu peningkatan penyelenggaraan
PAUD sangat memgang peranan yang penting untuk kemajuan pendidikan di masa
mendatang. Arti penting mendidik anak sejak usia dini dilandasi dengan kesadaran
bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan (the golden age), karena dalam
rentang usia dari 0 sampai 5 tahun, perkembangan fisik, motorik dan berbahasa atau
linguistik seorang anak akan tumbuh dengan pesat. Selain itu anak pada usia 2 sampai
6 tahun dipenuhi dengan senang bermain.
Konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD
merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang
lebih beragam, sehingga dikemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok
manusia yang berkualitas. Melalui makalah ini kami mencoba menjelaskan untuk bisa
mempelajari dan memahami tentang konsep pendidikan AUD yang merupakan
sebuah hal yang penting untuk masa depan anak mendatang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok


permasalahan dalam hal ini adalah:
Apa Karakteristik Program PAUD?
Apa prinsip- prinsip Program PAUD?
Apa Raung Lingkup Program PAUD?
Bagaimana Bentuk Bentuk Program PAUD.?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagi berikut :


Untuk mengetahui Karakteristik Program PAUD
Untuk mengetahui Apa prinsip- prinsip Program PAUD
Untuk mengetahui Ruang Lingkup Program PAUD
Untuk mengetahui Bagaimana Bentuk Bentuk Program PAUD.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Program Pembelajaran Anak Usia Dini
Program pembelajaran untuk anak merupakan salah satu unsur atau
komponen dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Keberadaan
program ini sangat penting sebab melalui program inilah semua rencana,
pelaksanaan, pengembangan , penilaian dikendalikan. Program pembelajaran
merupakan rencana pembelajaran yang disediakan untuk memfasilitas proses
belajar anak. Dengan program ini anak melakukan berbagai kegiatan belajar,
sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku anak, sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan kata lain, lembaga pendidikikan
anak usia dini menyediakan lingkungan yang memberikan kesempatan belajar. Itu
sebabnya sebuah program pembelajaran harus disusun sedemikian rupa agar
maksud tersebut dapat tercapai.
Program pembelajaran anak usia dini secara luas meliputi segala sesuatu
yang dapat mempengaruhi perkembangan anak yang menyediakan kemungkinan
belajar secara efektif. Semua kesempatan dan kegiatan yang akan dan perlu
dilakukan oleh anak direncanakan dalam suatu program pembelajaran. Secara
formal lajimnya program-program pendidikan prasekolah itu ditampilkan dalam
bentuk dokumen-dokumen tertulis lain seperti kurikulum, garis-garis besar
program pembelajaran, dan atau bentuk-bentuk dokumen tertulis sejenis lainnya.
Pedoman-pedoman tersebut penting sebagai bahan rujukan dalam merancang dan
merencanakan kegiatan sehari-hari.
Program pembelajaran harus dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan dan perkembangan anak, memberikan kesempatan untuk
mengembangkan aspek-aspek perkembangan intelektual atau kognitif, emosi dan
fisik anak, memberikan dorongan, serta mengembangkan hubungan sosial yang
sehat.

2. Prinsip – Prinsip Program PAUD

Adapun prinsip prinsip Program PAUD adalah sebagai berikut :

1. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain


Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain
anak melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah
pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi,
bersosialisasi, mengenal matematika, sain, dan banyak hal lainnya.
Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam
keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga
memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman
positif. Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi
anak yang senang belajar.

2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak


Anak sebagai pusat pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di
rencanakan dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir
dan perkembangan kognitif anak. Pembelajaran PAUD bukan berorientasi
pada keinginan lembaga/guru/orang tua.
3. Stimulasi Terpadu
Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa,
dan seni. Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan,
pengasuhan, gizi, pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini
memandang anak sebagai individu utuh, karenanya program layanan PAUD
dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Untuk memenuhi stimulasi yang
menyeluruh dan terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus bekerjasama
dengan layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Dengan kata lain
layanan PAUD Holistik Integratif menjadi keharusan yang dipenuhi dalam
layanan PAUD.

4. Berorientasi pada Perkembangan Anak


Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang
berbeda, namun demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan
yang sama. Pembelajaran PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang
sesuai dengan tahapan perkembangan anak, dan memberi dukungan sesuai
dengan perkembangan masing-masing anak. Untuk itulah pentingnya
pendidik memahami tahapan perkembangan anak.

5. Lingkungan Kondusif
Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan,
kemandirian, aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan
yang tertata dengan baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk
anak. Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan
sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan ruang belajar harus
disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat
berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan
temannya. Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-
nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah
dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar.

6. Menggunakan Pendekatan Tematik


Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan
tematik.Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal
dirinya dan lingkungan sekitarnya.

7. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)


Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik
melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis,
dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan
secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses
pembelajaran.

8. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar


Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang
digunakannnya saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang
sudah jadi berasal dari pabrikan, tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar
anak, misalnya daun, tanah, batu-batuan, tanaman, dan
sebagainya. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan
agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan
sekitarnya. Anak yang terbiasa menggunakan alam dan lingkungan sekitar
untuk belajar, akan berkembang lebih peka terhadap kesadaran untuk
memelihara lingkungan.

3. Ruang Lingkup PAUD

Satuan Layanan PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan


sebelum jenjang pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal.
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal diselenggarkan pada
Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang
sederajat, rentang usia anak 4-6 tahun.
Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal diselenggarakan
pada kelompok Bermain (KB) tentang usia anak 2 - 4 tahun, Taman Penitipan
Anak (TPA) rentang usia anak 3 bulan - 2 tahun, atau bentuk lain yang sederajat
(Satuan PAUD Sejenis/SPS) rentang usia anak 4 - 6 tahun.

Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan informal diselenggarakan pada


pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, bagi
orangtua yang mempunyai anak usia 0 - 6 tahun.

4. Bentuk-bentuk Program Pendidikan Anak Usia Dini


Program pendidikan anak usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk
organisasi. Tiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Secara rinci
bentuk-bentuk program pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pendidikan Keluarga (0-3 tahun)
Pada tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup
terkecil,yakni keluarga. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama
dan utama bagi anak,sebab pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak
untuk membangun struktur kepribadian selanjutnya. Dalam hal ini orang tua
memegang peran utama. Tidak hanya ibu, tetapi juga ayah yang perlu
memberikan nilai-nilai pendidikan kepada anak. Orang tua memegang kunci
pertama bagi keberhasilan anak,hingga dianggap sebagai pendidik pertama
dan utama. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab semua pihak baik orang
tua,para pendidik,masyarakat ataupun pemerintah. Pada awalnya orangtua dan
keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, orantu tua khususnya ibu
merupakan guru prtama dan utama bagi anak sebelum anak-anak memasuki
suatu pendidikan formal yaitu sekolah anak-anak diperkenalkan segala
sesuatunya oleh ibu.
2. Taman Penitipan Anak (Day Care)
Taman Penitipan Anak (TPA) adalahlembaga kesejahteraan social
yang memberikan pelayanan pengganti berupa asuhan, perawatan dan
pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal kerja oleh orang
tuanya.. TPA bertujuan membantu orang tua agar dapat bekerja yang optimal.
Selain itu juga menghindarkan anak dari kemungkinan terlantar pertumbuhan
dan perkembangan jasmani, rohani dan social. Pada umumnya TPA membuka
penitipan untuk anak usia tiga bulan sampai dengan usia lima tahun.
TPA yang ada sekarang dibedakan menjadi lima macam, yaitu TPA
perkantoran, TPA pasar,TPA perkebunan dan TPA keluarga. Berdasarkan
data yang ada TPA yang paling banyak adalah TPA perkebunan.

3. Kelompok Bermain (Play Group)


Taman bermain merupakan tempat bermain dan belajar bagi anak
sebelum memasuki Taman Kanak-kanak. Play Group menampung anak usia
3-4 tahun.Taman Kanak-kanak

4. Taman Kanak-kanak
merupakan jenjang pendidikan setelah play group sebelum anak
masuk sekolah dasar. Walaupun TK bukan jenjang pendidikan yang wajib
diikuti, namun memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk
masuk ke Sekolah Dasr (SD). Taman Kanak-kanak tidaklah mengambil alih
pendidikan dalam keluarga melaikan membantu orang tua untuk
mengembangkan potensi anak. Begitu juga karena faktor waktu di sekolah
yang lebih sedikit dari pada dirumah,sekolah juga tidak mungkin berbuat
maksimal tanpa kerjasama dengan orang tua anak. Maka keduanya mesti
bekrjasama demi kesejahteraan si anak. Kerja sama orang tua dapat berupa
keterlibatan dan partisipasi terhadap TK. Terlibat adalah kerjasama
mainumum sedang partisipasi lebih merupakan kerjasama yang luas.
5. TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran)
TKA adalah program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun yang
materinya lebih menekankan pada materi Al-Quran ataupun materi-materi
yang berkaitan dengan nilai agama lainnya. Seperti belajar cara membaca Al-
Quran,cara sholat,wudlhu dan yang lainnya.
6. TPA
TPA merupakan program pendidikan bagi anak yang berusia 7-12
tahun. Yang materinya lebih menekankan pada materi Al-Quran, seperti
halnya pada TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran) di TPA juga diajarkan
sesuatu yang berkaitan dengan agama, perbedaannya hanya di umurnya saja.
7. SD (Sekolah Dasar)
Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan formal setelah Taman
Kanak-kanak. Sekolah Dasar menampung anak usia dini lebih dari 7-13
tahun. Dalam hal ini termasuk dalam kategori anak usia dini adalah sampai
dengan usai 8 tahun, yakni Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 ataupun kelas 3.
Sehingga pada kelas tersebut idealnya pola pendidikan yang diterapkan tidak
jauh berbeda dengan pola pendidikan yang digunakan di Taman Kanak-kanak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang menjadi pemabahasan Pada BaB II maka dapat di
Tarik Kesimpulan Sebagai berikut :
Program pembelajaran untuk anak merupakan salah satu unsur atau komponen
dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Keberadaan program ini sangat
penting sebab melalui program inilah semua rencana, pelaksanaan, pengembangan ,
penilaian dikendalikan, adapaun pokok pokok pembahasan Dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut. Karakteristik Program PAUD, prinsip- prinsip Program
PAUD, Ruang Lingkup Program PAUD, Bagaimana Bentuk Bentuk Program PAUD
B. Saran
Adapun saran dari penulis bagi pihka terkait adalah, pihak terkait di wajibkan
untuk mengetahui serta mengerti dan memahami hal hal berikut yaitu :
1. Karakteristik Program PAUD,
2. Prinsip- prinsip Program PAUD,
3. Ruang Lingkup Program PAUD,
4. Bagaimana Bentuk Bentuk Program PAUD
DAFTAR PUSTAKA

Anwar dan Ahmad, Arsyad. 2007. Pendidikan Anak Dini Usia. Bandung: Alfabeta.

Asfandiyar, Andi Yudha. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif?. Jakarta: Mizan Media
Utama.

El-Khuluqo, I. (2015). Manajemen PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini): Pendidikan


Taman Kehidupan Anak. Yogyakarta: Pustaka Belajar
https://arifsulistyo.wordpress.com/jurusan-pls/pengertian-paud/, diakses 6 September
2023
Mulyasa. (2014). Manajemen Paud. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Suryadi & Ulfah, M. (2015). Konsep Dasar Paud. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tientje, Nurlaila N.Q. Mei dan Iskandar, Yul. 2004. Pendidikan Anak Dini Usia
Untuk Mengembangkan Multipel Inteligensi. Jakarta: Dharma Graha Group.

Indrawati, Maya dan Nugroho, Wido. 2006. Mendidik dan Membesarkan Anak Usia
Pra-Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Anda mungkin juga menyukai