Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RUANG LINGKUP MATERI PENGEMBANGAN

Tim Penyusun :
Sri Yulianti 857027916
Masriah 857027955

Dosen Pengampu :
Dr. Siti Roudhotul Jannah, S.Sos.I.MA

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Kurikulum dan Bahan Ajar TK dengan judul makalah
“Ruang Lingkup Materi Pengembangan”.Tak lupa ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada dosen ibu Dr. Siti Roudhotul Jannah, S.Sos.I.MA selaku dosen mata kuliah
Kurikulum dan Bahan Ajar TK yang telah membimbing dan memberikan ilmu sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang lingkup materi kegiatan pengembangan ...................................... 3
B. Pengorganisasian materi kegiatan pengembangan .................................. 5
C. Prinsip Pendekatan dan Syarat Pengembangan Sarana belajar .................
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ruang lingkup materi pengembangan TK meliputi aspek pengembangan dan


nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, kemampuan berbahasa,
kognitif, fisik, motorik dan seni. Namun untuk mempermudah guru kegiatan tersebut
digolongkan menjadi dua yaitu, materi pengembangan pembentukan prilaku melalui
pembiasaan dikehidupan sehari-hari dan materi kegiatan pengembangan kemampuan
dasar. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di TK harus sesuai dengan tingkat
perkembangan anak. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penerapan
kegiatan pembelajaran yaitu berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak,
berorientasi pada kebutuhan anak, bermain sambil belajar, menggunakan pendekatan
tematik, kreatif dan inovatif.
anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada
rentang usia lahir sampai 6 tahun, dan secara terminologi disebut sebagai anak usia
prasekolah. Anak usia prasekolah mengalami peningkatan kecerdasan dari 50%
menjadi 80%. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum, Balitbang
Diknas tahun 1999 diketahui bahwa hampir seluruh aspek perkembangan anak yang
masuk TK mempunyai kemampuan yang lebih tinggi daripada anak yang tidak masuk
TK.
Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak, anak mulai sensitif untuk
mene- rima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka
merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap
merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa peka juga merupakan masa
untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif,
bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-
nilai agama. Oleh sebab itulah, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan
kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara optimal.
Atas dasar hal ter-sebut di atas, maka kurikulum 2004 dikembangkan dan disusun
berdasarkan karakteristik anak dalam rangka mengembangkan seluruh potensi anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Ruang lingkup materi kegiatan pengembangan?
2. Bagaimana Pengorganisasian materi kegiatan pengembangan?
3. Apa saja Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran Serta Syarat dan Prinsip
Pengembangan Sarana Pembelajaran.

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja Ruang lingkup materi kegiatan pengembangan
2. Untuk mengetahui bagaimana Pengorganisasian materi kegiatan pengembangan
3. Untuk mengrtahuin apa saja Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran Serta
Syarat dan Prinsip Pengembangan Sarana Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Materi Kegiatan Pengembangan


Ruang lingkup perkembangan anak yang meliputi enam aspek
perkembangan yaitu agama dan moral, fisik ,bahasa, kognitif, sosial emosional dan
seni yang dalam pelaksanaannya menyelenggarakan pendidikan anak usia dini untuk
mengembangkan potensi diri, kepribadian dan sikap spiritual yang sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
1. Materi Kegiatan Pengembangan Pembentukan Prilaku Melalui Pembiasan
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang
dilakukan se-cara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak
sehingga menjadi kobia-saan yang baik. Materi kegiatan pengembangan
pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi :
a. Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
Kegiatan pengembangan moral dan nilai agama bertujuan untuk
meningkatkan ketak-waan anak terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
membina sikap anak dalam rangka mele-takkan dasar agar anak menjadi
warga negara yang baik.
b. Pengembangan Sosial, Emosional, dan Kemandirian
Kegiatan pengembangan sosial, emosional dan kemandirian
dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya
secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan
orang dewasa dengan baik, serta dapat menolong dirinya sendiri dalam
rangka kecakapan hidup. Materi kegiatan pengembangan di atas dalam
pelaksanaan kegiatan sehari- harinya dapat dilakukan dalam kegiatan
belajar yang bersifat rutin sehari-hari, spontan jika diper-lukan untuk
dilakukan saat itu juga, teladan atau contoh serta kegiatan yang masuk
dalam perencanaan guru (diprogramkan). Contoh kegiatan yang dapat
dilakukan dalam program pembentukan perilaku. antara lain:
 kegiatan rutin: berbaris, berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan

 Kegiatan spontan: meminta tolong dengan baik, menunjukkan reaksi


emosi secara wajar, mengembalikan mainan pada tempatnya, dan
sebagainya
 kegiatan dengan teladan/contoh: menjaga kebersihan lingkungan,
mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, rapi dalam
bertindak, berpakaian dan bekerja
 kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan guru berdoa pertama
kali, member- sihkan diri sendiri, makan sendiri, dan sebagainya.

3
2. Materi Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar
Materi kegiatan pengembangan kemampuan dasar ini merupakan
kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan
tertentu dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Materi
kegiatan pengembangan kemampuan dasar ini meliputi :
 Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan
pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu
berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat
berbahasa Indonesia,
 Kognitif
Pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan
berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat
menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu
anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan
pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk
memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan
kemampuan berpikir teliti.
 Fisik/Motorik
Pengembangan fisik dan motorik bertujuan untuk memperkenalkan
dan melatih gerakan-gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan
mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil
 Seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu
menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan
kepekaan dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.
Materi kegiatan pengembangan di TK yang telah disebutkan di atas
merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga dalam pelaksanaannya pun
harus dilaksanakan secara terpadu. Selain itu, materi kegiatan
pengembangan tersebut juga harus dilandasi oleh pembinaan kehidupan
beragama untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Materi kegiatan pengembangan tersebut berisi bahan-bahan
pembelajaran yang dapat dicapai melalui tema yang sesuai dengan
lingkungan anak dan juga kegiatan- kegiatan lain yang mampu menunjang
terhadap kemampuan yang hendak dikembangkan. Dengan demikian
bahan-bahan tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru
menjadi sebuah program kegiatan belajar yang lebih operasional.

4
B. Pengorganisasian Materi Kegiatan Pengembangan

Pengorganisasian materi kegiatan di TK terbagi ke dalam dua kelompok, yait


kelompok A dan kelompok B. Seperti yang telah Anda ketahui bahwa materi kegiatan
pengembangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu materi kegiatan pengembang
pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan materi kegiatan pengembangan
kemampuan dasar. Dalam bagian ini kita akan membahas kemampuan-kemampuan
yang harus dicapai oleh anak pada setiap bagian kegiatan pengembangan sesuai denga
tingkat usianya.
1. Kelompok A
 Pembentukan Perilaku melalui Pembiasaan
Kemampuan-kemampuan yang harus dicapai oleh anak dalam bidang
pengembangan yang terdiri dari aspek pengembangan nilai-nilai agama,
sosial emosional dan kemandirian adalah: secara Kemampuan yang
diharapkan tercapai pada aspek pembentukan perilaku.
 Pengembangan Kemampuan Dasar
Kemampuan yang diharapkan dicapai dari bidang pengembangan
kemampus dasar meliputi kemampuan berbahasa, kognitif, fisik dan
motorik serta seni.
2. Kelompok B
 Pembentukan Perilaku melalui Pembiasaan
Kemampuan yang diharapkan dicapai oleh anak kelompok B dalam
aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan
kemandirian
 Kemampuan Dasar
Kemampuan yang diharapkan tercapai pada bidang pengembangan
kemampuan dasar kelompok B yang mencakup kemampuan berbahas,
kognitit, fisik dan motorik

5
C. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran Serta Syarat dan Prinsip
Pengembangan Sarana Pembelajaran

1. Prinsip-Prinsip Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran yang dipilih hendaknya berpedoman kepada
materi kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan
dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan pada saat memilih pendekatan yaitu :
a. Pendekatan Berorientasi pada Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak, yaitu:
 Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta
merasakan aman dan tentram secara psikologis
 Siklus belajar anak harus selalu berulang
 Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-
anak lainny.
 Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya
 Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan
individu.
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi
kepada kebutuhan anak. Sekarang ini tidak sedikit jumlah lembaga
pendidikan prasekolah yang lebih berorientasi kepada ambisi pribadi dan
banyak pula orang tua yang memaksa para guru untuk memberikan
pelajaran yang lebih ekstrim dan menekan anak dengan keinginan mereka
agar anaknya berprestasi secara akademis.
Seperti yang kita ketahui anak usia dini adalah anak yang sedang
membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai
optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik
maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik, sosio-emosional, dan seni).
Dengan demikian berbagai jenis kagiatan pembeli dilay dianalisis
terlebih dahulu sesosi dengan kebutuhan berbagai pek perkenang d
kemampuan pada masing-masing anak
c. Bemain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain anak-anak
Bagi anak-anak bermain merupakan kegiatan yang bermain
memberikan efek berupa kesenangan, kepuasan, dan membak tengst
ketertekanannya. Karena alasan itulals bermain dipandang cocok mik
diguskan sebagai pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran tik smak
usia TK da RA Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik
hetidaknya dilakukan dalam sinasi yang menyenangkan dengan
menggunakan strategi, material than media yang menarik serta mudah
diikuti oleh anak.

6
Melalui bermain anak, diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan objek objek yang dekat dengan anak sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi anak Bermain bagi anak merupakan
proses kreat untuk bereksplor doput mempelajari keterampilan yang baru
dan dapat menggunakan simbol untuk menggambarkan dunianya. Ketika
bermain, mereka membangun yang berkaitan dengan pengalamannya. Di
sini pendidik memiliki peranan penting dalam pengembangan bermain
anak.
d. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran untuk anak hendaknya dirancang dengan
menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema-tema yang
menarik minat anak. Tema merupakan sarana alat atau wadah untuk
mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tujuan pemberian tema, antara
lain:
 Tema menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
 Memperkaya perbendaharaan kata anak.
Tema dipilih sebagai pendekatan dalam pelaksanaan pembelajaran di
TK dan RA dipandang sesuai karena anak merupakan satu kesatuan yang
utuh yang memiliki potensi yang harus dikembangkan secara simultan dan
menyeluruh.
Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka
pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan
dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana, serta menarik
minat anak. Bagi anak penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu
mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas
e. Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh
pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa
ingin tahu anak. memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan
hal-hal baru. Selain itu dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya
dilakukan secara Artinya anak tidak hanya sebagai objek tetapi juga
sebagai subjek dalam proses pembelajaran.

7
f. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik da
menyenangkan sehingga anak akan selalu merasa betah dalam lingkungan
sekolah, balk di dalam maupun di luar lingkungan. Lingkungan fisik
hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan wisk dalam
bermain. Penataan ruang harus disesuaikan dengan ruang gerak anak
dalam bermain sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun
dengan temannya dapat dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam
pembelajaran hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber
belajar dengan memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan
kemampuan interpersonalnya sehingga anak merasa senang walaupun
diantara mereka terdapat perbedaan individual.
Lingkungan hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai
budayanya, yaitu dengan tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di
rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka
terhadap karakteristik budaya masing-masing anak
g. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan
kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas
pembiasaan-pembiasaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
kemampuan menolong diri sendiri, disiplin, dan sosialisasi serta
memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan
hidupnya.

2. Sarana Pembelajatan
Sarana pembelajaran adalah segala alat dan perlengkapan yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sarana pembelajaran bagi
anak usia dini sangat penting karena di samping anak memulai belajarnya dari
hal-hal yang kongkrit, tersedianya sarana pembelajaran memungkinkan
ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, budaya demokrasi, dasar pembiasaan
untuk kehidupan di kemudian hari, serta menciptakan komunikasi antara anak
dengan orang dewasa dan teman sebaya.
Kekurangan jumlah dan kekurangtepatan sarana pembelajaran bagi anak
usia dini, disamping dapat mempengaruhi mengganggu proses pendidikan itu
sendiri, kesalahan atas penggunaan sarana pembelajaran bagi anak usia dini
dapat berakibat fatal bagi keselamatan dan kesehatan anak.
a. Jenis Sarana Pembelajaran
b. Syarat Sarana Pembelajaran

8
 Persyaratan sarana pembelajaran adalah Aman dan nyaman. Sarana
pembelajaran harus memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi
peserta didik agar terhindar dari kecelakaan. Bermakna.
 Sarana pembelajaran hendaknya dapat merangsang anak untuk secara
aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran
 Murah dan mudah diperoleh. Sarana pembelajaran dikembangkan dan
dibuat dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dan sumber daya
setempat Saratia pembelajaran yang diperjualbelikan secara bebas
minimal harus memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan
sebagai upaya perlindungan terhadap anak.
c. Prinsip Pengembangan Sarana Pembelajaran
Dalam mengembangkan sarana pembelajaran hendaknya
mempertimbangkan beberapa hal :
 Memanfaatkan sumberdaya setempat
 Memanfaatkan lingkungan

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ruang lingkup materi kegiatan pengembangan di Taman Kanak-kanak meliputi aspek
pengembangan moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian,
kemampuan berbahasa, kognitif, fisik, motorik, dan seni.
Materi kegiatan pengembangan di taman kanak-kanak yang terdiri dari v kegiatan
pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan materi kegist
pengembangan kemampuan dasar diorganisasikan ke dalam dua kelompok, yait
kelompok A dan kelompok B. Masing-masing kelompok memiliki standar kemampua
yang harus dicapai masing-masing anak yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan masing-masing kelompok anak.

B. Saran
Perlu dilakukan pengembangan KBK TK guna mendidik anak agar kelak dalam
kehidupan di masa yang akan datang anak akan lebih mandiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud (1994). Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak 1994. Jakarta:


Depdikbud.

Depdiknas. (2002). Acuan Pengembangan Sarana Pembelajaran Pendidikan Anak Dini

Usia. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Taman
Kanak-Kanak dan

Raudhatul Athfal. Jakarta: Depdiknas.

Malla, M. Akil. (2002). Pengembangan Sarana Pembelajaran Pendidikan Anak Dini Usia.
Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai