Disusun oleh :
T. Nancy Indah Sari ( 022030092 )
Nurhayati ( 022030094 )
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat_Nya kepada penulis sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah KONSEP DASAR
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Penulis berterimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh
karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari
semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 3
BAB II ......................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
PENUTUP ................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik
kasar dan halus), daya piker, daya cipta, bahasa, dan komunikasi, yang tercakup dalam
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) atau
kecerdasan agama atau religious (RQ), sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar
yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya.
Upaya yang dapat dilakukan mencakup stimulus intelektual, pemeliharaan kesehatan,
pemberian nutrisi, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar
secara aktif. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini diarahkan dalam rangka pemberian
upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran
yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Pendidikan anak usia dini
diyakini memiliki efek kumulatif yang akan terbawa dan memengaruhi fisik dan mental anak
selama hidupnya. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini adalah membekali dan
menyiapkan anak sejak dini untuk memperoleh kesempatan dan pengalaman yang dapat
membantu perkembangan kehidupan selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian TK, KB, TPA?.
2. Apa Program Kegiatan TK, KB, TPA?
3. Apa Tujuan Kegiatan Program TK, KB, TPA?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami Pengertian TK, KB, TPA.
2. Memahami Program Kegiatan TK, KB, TPA
3. Memahami Tujuan Kegiatan Program TK, KB, TPA.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TK , KB, Dan TPA.
4
B. Program Kegiatan Pendidikan TK , KB, Dan TPA.
Tema yang dipilih hendaknya tema-tema yang menarik, yang menantang dan yang
bermakna bagi anak. Untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut, sebaiknya tema itu berkaitan
langsung, ada kaitannya dengan diri anak. Sesuai dengan Departemen pendidikan dan
Kebudayaan (1994) telah menetapkan berbagai macam tema untuk membantu para guru TK
dalam melaksanakan program kegiatan bagi anak-anak TK dan juga tidak menutup
kemungkinan bagi guru untuk mengembangkan tema-tema sendiri. Adapun tema-tema tersebut
sebagai berikut:
1. Tema Aku yang meliputi: alat indra, fungsi alat indra, macam pengamatan dengan indra.
2. Tema Keluargaku yang meliputi: anggota keluarga, fungsi tiap anggota keluarga, kebiasaan-
kebiasaan dalam keluarga, tata tertib keluarga, binatang peliharaan keluarga.
3. Tema Rumah yang meliputi: guna rumah, macam rumah, jenis rumah, bagian-bagian rumah,
alat dan perkakas rumah, lingkungan rumah.
4. Tema Sekolah yang meliputi: kegunaan sekolah, gedung dan halaman sekolah, orang-orang
yang ada di sekolah, alat-alat yang ada dan kegunaannya, tata tertib sekolah, lingkungan
sekolah.
5
5. Tema Makanan dan Minuman yang meliputi: manfaat makanan/ minuman, jenis makanan/
minuman, asal makanan/minuman, tata tertib makan/ minum, tatacara menyajikan.
6. Tema Pakaian yang meliputi: manfaat pakaian, cara memakai, jenis pakaian,penggunaan
pakaian, pakaian daerah.
7. Tema Kebersihan, Kesehatan, Keamanan yang meliputi: manfaatkebersihan/ kesehatan, cara
memelihara kebersihan/kesehatan, alat kebersihan, akibat hidup tidak bersih/ tidak sehat,
macam penyakit, cara mencegah bahaya.
8. Tema Binatang yang meliputi: jenis binatang, makanan binatang, tempat hidup, berbiak,
bahaya binatang, ciri-ciri binatang, kegunaan binatang.
9. Tema Tanaman yang meliputi: macam tanaman, fungsi tanaman, cara menanam, bagian
tanaman.
10. Tema Kendaran yang meliputi: macam kendaraan, guna kendaraan, nama penggemudi
kendaraan, tempat pemberangkatan dan pemberhentian kendaraan, bagian-bagian kendaraan.
11. Tema Pekerjaan yang meliputi: macam-macam pekerjaan, tugas pekerjaan, tempat bekerja,
perlengkapan bekerja.
12. Tema Rekreasi yang meliputi: kegunaan , tempat, perlengkapan, tata tertib berekreasi.
13. Tema Air dan Udara yang meliputi: manfaat air, bahaya air, asal air, sifat air, kegunaan udara,
angin.
14. Tema Api yang meliputi: sumber api, warna, sifat, kegunaan, bahaya api, arang,bara, asap,
abu.
15. Tema Negara yang meliputi: nama, lambing, bendera, kepala negara, ibu kota, lagu
kebangsaan, lagu wajib, suku bangsa, pahlawan, hari besar nasional, bangsa lain, kota tempat
tinggalku.
16. Tema Alat Komunikasi yang meliputi: macam, guna, bentuk, cara menggunakan, macam-
macam benda pos.
17. Tema Gejala Alam yang meliputi: macam-macam gejala alam, sebab terjadinya, pemeliharaan
lingkungan.
18. Tema Matahari, Bulan, Bintang dan Bumi yang meliputi: kegunaan, penciptanya, kapan dapat
dilihat.
19. Tema Kehidupan Kota, Desa, Pesisir, Pegunungan yang meliputi: keadaan lingkungan, tata
cara kehidupan, mata pencarian.
20. Tema Pancaindra yang meliputi: alat indra, fungsi alat indra, macam pengamatan dengan
indra..
6
Dari sekian banyak tema yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan diatas seorang pendidik juga dapat mengembangkan tema-tema tersendiri sesuai
dengan materi yang akan diajarkan supaya peserta didik tidak bosan dan jenuh dengan materi
ataupun tema-tema yang disampaikan oleh pendidik. Karena pada dasatnya anak usia dini itu
mempunyai imajinasi dan rasa ingin tahu yang kuat terkadang mereka juga akan bosan dan
jenuh dengan apa yang mereka pelajari, maka dari itu seorang pendidik harus pintar-pintar
membuat tema-tema dari materi yang telah ada yang berbeda dan baru bagi peserta didik
mereka supaya mereka tidak bosan dan jenuh.
Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal
yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak usia
2 sampai dengan 4 tahun. Sasaran KB adalah anak usia 2 – 4 tahun dan anak usia 4 – 6 tahun
yang tidak dapat dilayani TK (setelah melalui pengkajian dan mendapat rekomendasi dari
pihak yang berwenang).
Layanan Program Kelompok Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu
dengan jumlah jam minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32 - 34
minggu. Berbeda dengan Dr. Suparyanto yang mengatakan bahwa Jumlah hari dan layanan
dalam Kelompok bermain (KB) yaitu setiap hari atau maksimal 3 kali seminggu dengan jumlah
jam minimal 3 jam.
Materi belajar bagi anak usia dini dalam Kelompok Belajar dibagi dalam 2 kelompok usia
yakni:
Materi Usia lahir sampai 3 tahun meliputi:
1). Pengenalan diri sendiri ( Perkembangan konsep diri)
2). Pengenalan perasaan (Perkembangan emosi)
3). Pengenalan tentang Orang lain (Perkembangan Sosial)
4). Pengenalan berbagai gerak (perkembangan Fisik)
5). Mengembangkan komunikasi (Perkembangan bahasa)
6). Ketrampilan berfikir (Perkembangan kognitif)
7
Materi untuk anak usia 3 – 6 tahun meliputi :
1. Keaksaraan mencakup peningkatan kosa kata dan bahasa, kesadaran phonologi,
wawasan pengetahuan, percakapan, memahami buku-buku, dan teks lainnya.
2. Konsep Matematika mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola dan hubungan,
geometri dan kesadaran ruang, pengukuran, pengumpulan data, pengorganisasian, dan
mempresentasikannya.
3. Pengetahuan Alam lebih menekankan pada objek fisik, kehidupan, bumi dan
lingkungan.
4. Pengetahuan Sosial mencakup hidup orang banyak, bekerja, berinteraksi dengan yang
lain, membentuk, dan dibentuk oleh lingkungan. Komponen ini membahas karakteristik
tempat hidup manusia, dan hubungannya antara tempat yang satu dengan yang lain, juga
hubungannya dengan orang banyak. Anak-anak mempelajari tentang dunia dan
pemetaannya, misalnya dalam rumah ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, dapur,
ruang keluarga, ruang belajar; di luar rumah ada taman, garasi, dll. Setiap rumah memiliki
tetangga dalam jarak dekat atau jauh.
5. Seni mencakup menari, musik, bermain peran, menggambar dan melukis. Menari,
adalah mengekspresikan ide ke dalam gerakan tubuh dengan mendengarkan musik, dan
menyampaikan perasaan. Musik, adalah mengkombinasikan instrumen untuk menciptakan
melodi dan suara yang menyenagkan. Drama, adalah mengungkapkan cerita melalui aksi,
dialog, atau keduanya. Seni juga mencakup melukis, menggambar, mengoleksi sesuatu,
modeling, membentuk dengan tanah liat atau materi lain, menyusun bangunan, membuat
boneka, mencap dengan stempel, dll.
6. Teknologi mencakup alat-alat dan penggunaan operasi dasar. Kesadaran Teknologi.
Komponen ini membahas tentang alat-alat teknologi yang digunakan anak-anak di rumah,
di sekolah, dan pekerjaan keluarga. Anak-anak dapat mengenal nama-nama alat dan mesin
yang digunakan oleh manusia sehari-hari.
7. Ketrampilan Proses mencakup pengamatan dan eksplorasi; eksperimen, pemecahan
masalah; dan koneksi, pengorganisasian, komunikasi, dan informasi yang mewakili.
8
Materi-materi itulah yang akan diterima dan diajarkan oleh pendidik pada anak-anak usia dini
dalam Kelompok Bermain. Dari matri-materi tersebut sang pendidik dapat mengeksplorasi
ataupun dapat mengembangkan materi-materi tersebut yang sudah ada. Sehingga anak-anak
usia dini tidak bosan dan jenuh dengan materi-materi yang mereka terima dalam Kelompok
Belajar tersebut.
Jadi TPA adalah lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak bayi
dibawah usia lima tahun (balita) yang dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan
dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial. Dalam hal
ini TPA hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai pengganti
asuhan orang tua. Atau dengan kata lain TPA adalah layanan pendidikan yang dilaksanakan
oleh pemerintah dan masyarakat bagi anak usia lahir – 6 tahun yang orang tuanya bekerja.
Adapun peserta didik pada TPA yaitu anak usia lahir – 6 tahun.
9
Tersedianya beragam peralatan rumah tangga, alat permainan program
pendidikan, pengasuh, serta kegiatan yang terencana.
Tersedianya komponen pendidikan seperti anak belajar mandiri, berteman dan
mendapat kesempatan mempelajari berbagai keterampilan.
Yang penting dalam hal ini adalah asuhan yang konsisten, interaksi social yang kerap,
kesempatan untuk eksplorasi, dan perbandingan anak orang dewasa yang kecil, agar setiap
anak menerima perhatian yang cukup dan sering berinteraksi dengan orang dewasa yang
tanggap.
Adapun beberapa kelemahan dari TPA antara lain:
Pengasuhan yang rutin di TPA kurang bervariasi dan sifatnya kurang
memperhatikan pemenuhan kebutuhan masing-masing anak secara pribadi karena
pengasuh kurang memiliki waktu cukup.
Anak-anak ternyata sering kurang memperoleh kesempatan untuk mandiri atau
terpisah dari kelompok.
Sosialisasi lebih mengarah pada kepatuhan daripada otonomi.
Para orang tua cenderung melepaskan tanggung jawab mereka sebagai
pengasuh kepada TPA.
Kurang diperhatikan kebutuhan anak secara individual.
Berganti-gantinya pengasuh seringkali menimbulkan kesulitan pada anak untuk
menyesuaikan diri dengan pengasuh.
Anak mudah tertular penyakit dari orang lain.
Dengan adanya kelebihan dan kekurangan dari TPA itu sendiri maka hanya sebagian
orang yang mau menitipkan anaknya dalam TPA karena ada yang mengatakan bahwa anak
atau bayi yang dititipkan di tempat penitipan anak dapat terganggu secara psikologis.
Disamping itu juga ada beberapa alasan mengapa orang tua tidak mau menitipkan anaknya di
tempat penitipan anak. Alasan yang pertama adalah anggapan bahwa bayi membutuhkan
seorang pengasuh utama, dengan siapa mereka dapat mengembangkan rasa terikat yang kuat.
Jika mereka diasuh bermacam-macam orang, proses keterikatan akan terhalang dan
menumbuhkan rasa cemas. Alasan kedua adalah adanya keyakinan bahwa bayi hanya
menerima sedikit perhatian, kasih sayang, dan rangsangan, akibatnya perkembangan social dan
10
kognitif terhambat.Adapun jumlah hari dan layanan di Tempat penitipan anak (TPA)
dilaksanakan 3-5 hari dengan layanan minimal 6 jam.
Tidak terlalu banyak orang menitipkan anaknya pada Tempat Penitipan Anak (TPA)
hanya orang-orang tertentu yang membutuhkan jasa TPA. Kebanyakan dari mereka yang
menitipkan anaknya di TPA karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan mereka
ingin istirahat sejenak dari urusan mengurus rumah tangga dalam hal ini anak. Disamping itu
juga TPA akan laku dan ramai di kota saja apabila terdapat TPA di desa itu akan sangat jarang
sekali peserta didiknya karena sebagian besar dari mereka lebih berfikiran bahwa lebih baik
anak diasuh oleh orang tua sendiri daripada diasuh oleh orang lain begitulah pikiran mereka.
Akan tetapi akan sangat berbeda jauh dengan di daerah perkotaan mereka tidak asing lagi
dengan yang namanya TPA karena bagi mereka sama saja anak diasuh oleh orang tua ataupun
di TPA selain itu juga mereka tidak mempunyai waktu untuk mengasuh anak mereka karena
mereka sibuk bekerja mencari uang.
11
Tujuan umum adalah untuk membantu meletakkan dasarnya kearah pengembangan
sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan
selanjutnya.
Tujuan khusus antara lain, menambah perbendaharaan kata untuk berkomunikasi dan
mampu mengungkapkan pendapat pada orang lain. Pengembangan daya pikir atau kecerdasan.
Pengembangan daya cipta atau kreativitas, mengekspresikan diri melalui daya ciptanya.
Pengembangan perasaan atau emosi, disiplin, mengenal dirinya dan orang lain. Pengembangan
kemandirian, melayani dirinya sendiri dalam kehidupan seharai- hari.
c. Tujuan Kegiatan Program Tempat Penitipan Anak (TPA)
1. Memberikan layanan kepada anak usia 0 – 6 tahun yang terpaksa ditinggal orang tua
karena pekerjaan atau halangan lainnya.
2. Memberikan layanan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak anak
untuk tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, serta hak
untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya
Prinsip Umum Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini yang diterapkan dalam program TPA didasarkan atas prinsip-prinsip
berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak.
2. Sesuai dengan perkembangan anak.
3. Sesuai dengan keunikan setiap individu.
4. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.
5. Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari
gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial.
6. Anak sebagai pembelajar aktif.
7. Anak belajar melalui interaksi sosial
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar.
9. Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif.
10. Mengembangkan kecakapan hidup anak.
11. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
12. Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya.
13. Melibatkan peran serta orangtua yang bekerja sama dengan para pendidik di lembaga
PAUD.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan Program Kelompok Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu
dengan jumlah jam minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32 - 34
minggu. Berbeda dengan Dr. Suparyanto yang mengatakan bahwa Jumlah hari dan layanan
dalam Kelompok bermain (KB) yaitu setiap hari atau maksimal 3 kali seminggu dengan jumlah
jam minimal 3 jam.
Materi belajar bagi anak usia dini dalam Kelompok Belajar dibagi dalam 2 kelompok usia
yakni:
13
Materi Usia lahir sampai 3 tahun meliputi:
1). Perkembangan konsep diri
2). Perkembangan emosi
3). Perkembangan Sosial
4). perkembangan Fisik
5). Perkembangan bahasa
6). Perkembangan kognitif
14
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mansur, M.A, pendidikan anak usia dini dalam islam, pustaka pelajar,Yogyakarta, 2011.,
hlm. 127-129.
Dra. Moeslichatoen R, M.Pd, metode pengajaran ditaman kanak-kanak, rineka cipta, Jakarta,
2004, hlm. 13-14.
http://hidayatsoeryana,wordpress.com/2008/05/05/kerangka-dasar-kurikulum-paud-lengkap/.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/07/pendidikan-anak-usia-dini-paud-1.html
15