Anda di halaman 1dari 9

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Dibuat oleh :

Meitiya Wendri Yana


( 022030091 )

Dosen pengampu : Rahmadani Fitri Ginting, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ARAFAH

DELI SERDANG - SUMATERA UTARA

2023 / 2024
PENDAHULUAN

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan


terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal
maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema
yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang
sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i
dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang
baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau
langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.
Critical journal review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam
untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan
untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang
benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena
sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih
perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan
suatu jurnal.
Saat ini juga telah tersedia banyak jurnal yang dapat di download oleh semua
orang di internet, baik itu jurnal dari luar negeri maupun jurnal dari Indonesia sendiri.
Siswa ataupun guru dapat mengunduh jurnal tersebut secara gratis. Pemerintah
membeli jurnal-jurnal dari penulis jurnal yang telah lolos seleksi standardisasi atau ber-
ISSN.
Oleh karena itu, makalah ini di buat untuk menganalisis dan mereview jurnal
Pengaruh Pembelajaran Al-Quran Hadist Terhadap Kemampuan Baca Tulis Qur’an di
MTs Darul Ulum Waru, sekaligus untuk menyelesaikan tugas critical journal review
mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
CRITICAL JOURNAL REVIEW

Judul Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Pendidikan Agama Islam Di Sekolah


Dasar

Nama Jurnal Penerbit Studentjournal

Link Download http://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/view/729/690

Volume dan Halaman Vol. 2, No. 8, Halaman 297 – 304

Tahun 2023

Penulis Jundi, M.

Reviewer Meitiya Wendri Yana

Email Reviewer MeitiyaWendriYana@gmail.com


Tujuan Penelitian 1. memberikan informasi terkait pemanfaatan teknologi informasi pada
pendidikan agama Islam di sekolah dasar. Penelitian ini ingin menjelaskan
bagaimana kemajuan teknologi informasi telah memengaruhi seluruh aspek
kehidupan, termasuk dalam konteks pendidikan agama Islam di sekolah
dasar.

Subjek Penelitian guru pendidikan agama Islam dan siswa di sekolah dasar.

Assassment Data 1. Survey lapangan


2. Observasi
3. Wawancara
4. Pendapat para ahli
5. Buku

Metode Penelitian metode penelitian yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah studi kepustakaan
(Library Research). Studi kepustakaan adalah metode penelitian yang
mengumpulkan data dari berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal ilmiah,
literatur-literatur, dan publikasi lain yang relevan dengan topik penelitian.

Langkah Penelitian 1. Observasi


2. Praktek
Hasil Penelitian 1. proses pembelajaran pendidikan agama Islam dijenjang sekolah dasar
akan mengalami perubahan kearah positif dan inovatif. Sealin
itu,peserta didik mendapatkan pengalaman tentang pemanfaatan
teknologi informasi yang berdampak posisif dan juga mendukung
perkembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya di era
globalisasi seperti yang terjadi saat ini.
Kelebihan Penelitian 1. Relevansi Tema:
 Jurnal membahas pemanfaatan teknologi informasi dalam
pendidikan agama Islam di sekolah dasar, sebuah topik yang relevan
dengan perkembangan teknologi dan pendidikan saat ini.
2. Struktur Jurnal yang Jelas:
 Jurnal memiliki struktur yang jelas dengan bagian-bagian standar
seperti Pendahuluan, Tujuan Penulisan, Metode Pengumpulan Data,
Hasil dan Pembahasan, serta Kesimpulan. Ini mempermudah
pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penelitian.
3. Pendekatan Penelitian:
 Penelitian menggunakan studi kepustakaan (Library Research)
sebagai teknik pengumpulan data, yang sesuai dengan tujuan
penelitian untuk memberikan informasi terkait pemanfaatan
teknologi informasi dalam pendidikan agama Islam di sekolah
dasar.
4. Penekanan pada Pendidikan Agama Islam:
 Jurnal menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi
dalam konteks pendidikan agama Islam, memberikan urgensi
terhadap peran teknologi dalam mendukung pembelajaran agama
Islam.
5. Pendekatan Terhadap Permasalahan Aktual:
 Jurnal membahas permasalahan aktual dalam pemanfaatan
teknologi informasi, seperti dampak negatif penggunaan gadget
pada anak-anak dan tantangan dalam pendidikan agama Islam di era
globalisasi.
6. Referensi dan Literatur:
 Jurnal mencantumkan referensi dan literatur dari berbagai sumber,
termasuk kutipan dari buku, jurnal ilmiah, dan literatur lainnya,
menunjukkan dasar teoritis penelitian yang kuat.
7. Kontribusi pada Pembelajaran:
 Jurnal memberikan kontribusi dengan menguraikan cara teknologi
informasi dapat digunakan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran agama Islam di sekolah dasar, memberikan solusi
terhadap tantangan pendidikan saat ini.
8. Akun Penelitian dengan Studi Kasus:
 Jurnal memberikan contoh konkret dengan menyajikan hasil
pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam menggunakan
teknologi informasi, memberikan dimensi praktis pada pembahasan
teoritis.
9. Kesadaran akan Tantangan Global:
 Jurnal menyoroti pentingnya kesadaran guru terhadap tantangan
global dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi
dalam konteks pendidikan agama Islam.
10. Penggunaan Gambar:
 Jurnal menggunakan gambar (contohnya, Gambar 1) untuk
memberikan ilustrasi terkait dengan pemanfaatan teknologi,
memberikan dimensi visual pada pembaca.

Kekurangan Penelitian 1. Keterbatasan Akses Teknologi: Tidak semua siswa atau sekolah memiliki
akses yang setara terhadap teknologi. Beberapa mungkin tidak memiliki
perangkat keras atau koneksi internet yang memadai, yang dapat
menciptakan kesenjangan dalam aksesibilitas pembelajaran.
2. Ketidakamanan Daring: Beberapa orang tua atau pendidik mungkin
merasa khawatir tentang keamanan anak-anak dalam menggunakan
teknologi online. Ini termasuk risiko akses ke konten yang tidak pantas atau
interaksi yang tidak diinginkan di platform daring.
3. Ketergantungan Terhadap Teknologi: Pemanfaatan teknologi yang
berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan pada perangkat elektronik.
Hal ini dapat mengurangi kemampuan siswa untuk belajar dengan cara
yang lebih tradisional atau mengembangkan keterampilan interpersonal.
4. Kurangnya Pengawasan dan Bimbingan: Pembelajaran daring dapat
menyebabkan kurangnya pengawasan dan bimbingan dari guru. Siswa
mungkin tidak selalu mendapatkan umpan balik langsung atau bimbingan
pribadi yang diperlukan untuk memahami konsep agama Islam dengan
baik.
5. Gangguan Teknis: Gangguan teknis, seperti masalah koneksi internet atau
masalah perangkat keras, dapat menghambat kelancaran pembelajaran. Hal
ini dapat menjadi kendala yang frustrasi bagi siswa dan guru.
6. Kurangnya Interaksi Sosial Langsung: Pembelajaran daring dapat
mengurangi interaksi sosial langsung antara siswa dan guru, serta antara
sesama siswa. Interaksi sosial ini penting untuk pengembangan
keterampilan sosial dan emosional.
7. Kekhawatiran tentang Kualitas Konten: Terdapat kekhawatiran tentang
kualitas konten yang disajikan secara daring. Guru dan orang tua perlu
memastikan bahwa materi yang digunakan sesuai, akurat, dan sesuai
dengan nilai-nilai agama Islam.

Kesimpulan kemajuan teknologi informasi membawa perubahan dalam pendidikan


agama Islam. Guru memiliki peran besar dalam mengelola pembelajaran,
dan penggunaan teknologi dianggap memudahkan pencapaian tujuan
pembelajaran. Sistem pembelajaran konvensional dikritik sebagai kurang
efektif, mendorong perlunya inovasi.
Kesadaran guru akan pentingnya perubahan dan pengembangan
kompetensi dianggap mutlak. Pemanfaatan teknologi informasi, seperti
PowerPoint dan audio visual, dijelaskan sebagai solusi yang memberikan
pengalaman positif kepada peserta didik.
Referensi Abdul Madjid dan Dian Andayani (2004), Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis
Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung:
Remaja Rosdakarya).

Abuddin Nata (2001), Paradigma Pendidikan Islam (Jakarta: Grasindo). Jurnal


Pendidikan Agama Islam, Academia. 1-25.

Ah Subhan (2018). Teknologi Informasi dan Pendidikan Islam: ADDABANA


Jurnal Pendidikan Agama Islam E-ISSN 2620-6129.

Effandi Muhajjir (2018), Tekhnologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan


(Jakarta: YNHW).

Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2010), Teknologi Komunikasi Dan


Informasi Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara).

Irwansyah Edy (2014), Pengantar Informasi, Cet. 1 (Yogyakarta: Deepublish).

Nuryana Zalik (2018), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan, Jurnal


TAMADDUN-FAI UMG. Vol. XIX. No.1. Diakses melalui
https://www.jurnalptiq.com/index.php/andragogi/article/view/46/46.

Shunhaji Akhmad (2019), Agama dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah


Dasar, Jurnal Pendidikaan Agama Islam Volume 1 No 1. Diakses pada
tanggal 20 November 2022 melalui
https://www.jurnalptiq.com/index.php/andragogi/article/view/46/46.

Umi Musya’adah (2018), Peran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Jurnal
Pendidikan dan Perkembangan Anak E-ISSN: 2656-1638, Volume 1. 1-24.

Undang–Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (2013),


Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Permata
Press).

Zakiyah Daradjat (1992), Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bumi Aksara).

Anda mungkin juga menyukai